Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arinando Pratama
"Derajat kesehatan yang optimal merupakan modal dasar bagi pembangunan sumber daya manusia agar mampu melaksanakan tugasnya dalam menghasilkan karya-karya yang bermanfaat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut, salah satunya adalah dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Berkat pengembangan ilmu dan teknologi serta kehidupan masyarakat, maka tumbuhlah bermacam bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang dapat diselenggarakan. Pengorganisasian pelayanan kesehatan yang baik seharusnya disusun berdasarkan rencana strategi yang baik agar tercapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu RS Bhayangkara Brimob harus memiliki perencanaan strategi yang tepat dalam mengantisipasi terjadinya tuntutan perubahan lingkungan eksternal dan internal sehingga dimasa mendatang dapat beradaptasi dan mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki serta mampu bersaing dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan yang bermutu. Untuk keperluan melihat kelayakan pengembangan RS Bhayangkara Brimob, dilakukan penulisan dengan tujuan menganalisa kelayakan pengembangan RS Bhayangkara Brimob berdasarkan analisa faktor-faktor yang berpengaruh baik internal maupun eksternal, sehingga diperoleh strategi alternatif dalam mengantisipasi terjadinya perubahan lingkungan eksternal dan internal pada tahun 2008 - 2012.
Penulisan ini merupakan penulisan operasional dengan analisis data kualitatif dan data kuantitatif. Ruang lingkup penulisan dilakukan di RS Bhayangkara Brimob. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, consensus dessision making group, kajian dokumen dan observasi.
Hasil penulisan mengungkapkan bahwa faktor eksternal yang merupakan unsur peluang adalah letak strategis, jumlah total penduduk, penerapan kebijakan pemerintah, status keluarga, jumlah kunjungan rawat jalan dan jumlah mitra kerja / pemasok. Faktor eksternal yang merupakan unsur ancaman adalah jumlah penduduk dengan pendidikan rendah dan menengah, dan jumlah sarana pelayanan kesehatan. Faktor internal yang merupakan unsur kekuatan adalah perkembangan jenis layanan. Faktor internal yang merupakan unsur kelemahan adalah target jangka waktu visi dan misi, adanya prosedur tetap, pengembangan SDM, penanggung jawab unit keuangan, kondisi bangunan, penanggung jawab sistem informasi dan keberadaan unit pemasaran.
Kesimpulan pada penulisan ini adalah posisi RS Bhayangkara Brimob yang dianalisis sesuai Matriks TOWS berada pada kuadran Internal Fix-it. Pada analisis dengan Matriks IE, berada pada sel V yaitu Hold and maintain. Sedangkan pada matriks SPACE berada pada kuadran Konservatif. Pada tahap pencocokan dihasilkan strategi product development dengan penentuan prioritas kegiatan berdasarkan analisis QSPM adalah pengadaan produk medical check up massal bagi perusahaan, peningkatan kemampuan UGD dengan menambah alat canggih dan dokter jaga bedah 24 jam, pembuatan sarana rawat inap anak dan pengembangan laboratorium serta peralatannya. Adapun layanan unggulan RS Bhayangkara Brimob pada analisis dengan matriks BCG didapatkan instalasi UGD memiliki pangsa pasar dan pertumbuhan pasar lebih besar dari instalasi pelayanan lain di RS Bhayangkara Brimob.

The degree of optimal health is the basic need for development of human resources in order to be able to do his tasks in producing useful works. In order to be able to implement the healthy condition, one of the efforts is by holding health service. Because of the development of science and technology as well as environment's life, it leads to the variety of forms of health services which can be conducted the organizing of good health service should be arranged based on good strategic plan in order to be able to reach the aim of the goal. Therefore, Bhayangkara Brimob's hospital should have got right strategic plan in anticipating the demand of environment change whether it is external or internal, so in the future the changes can adapt and able to optimize the provided human resources and able to compete in giving qualified health service.
This research is aimed to obtain or get the feasible Bhayangkara Brimob's hospital, so it is hoped to get the alternative strategy in anticipating the changes of internal and external environment in 2008 ? 2012. This research is operational research by using qualitative and quantitative data. The field of the research is done at Bhayangkara Brimob?s hospital. The data collection is done by deep interview, concensus decision making group, document analysis and observation.
The result of this research indicates that external factors that is opportunities element are strategic place, the total number of population, family status, the number of outpatient and the number of suppliers. The external factors which become the threats factors are the number of population with low and middle education, the number of equipments and the application of government of policy. The internal factors that become the strength factors are the development of various services. The internal factors that become the weakness factors are the target of duration vision and mission, fixed procedures, the condition of building, the one who takes responsibility for information system and the existence of marketing unit.
The conclusion of this research is position of Bhayangkara Brimob?s hospital which is analysed is suitable with TOWS Matrix located on Internal Fix-it Quadrant. To the analysis by using IE Matrix, it is located on Cell V (Hold and Maintain). Which SPACE Matrix, it is located on Conservative Quadrant. In the step of adjustment is resulted strategy of Product Development by determining the priority of activities based on QSPM analysis are enhance the ability of emergency equipment and add the surgery doctor for 24 hours, providing mass medical check up to the companies, construct the children treatment room, and develop the laboratory and also it?s equipment. The superior product of Bhayangkara Brimob's hospital which is analysed by BCG matrix show the emergency room has greater relative market share and market growth rate than others that Bhayangkara Brimob?s hospital produce.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T41285
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dody Nugroho
"Pelayanan program Jaminan Kesehatan Nasional(JKN) yang dilaksanakan di Rumah Sakit, Petugas pendaftaran melakukan duplikasi input data pelayanan yaitu pendaftaran pada pada Sistem Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan pendaftaran pada aplikasi Surat Eligibilitas Pasien (RSSEP) untuk melakukan pendaftaran peserta JKN dengan sistem online kepada BPJS. Dikarenakan database server yang dimiliki SIMRS di Rumah sakit berbeda dan terpisah dengan web database server yang dimiliki BPJS menyebabkan data registrasi pelayanan pasien yang dimasukan pada SIMRS dapat berbeda dengan data pasien yang dimiliki peserta JKN di database BPJS. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan pengembangan sistem informasi menggunakan System Development Life Cycle (SDLC). Sebagai salah satu alternatif untuk mengintegrasikan data antara pemakaian sistem pada SIMRS dan RSSEP untuk pelayanan pasien peserta JKN maka dibutuhkan adanya Bridging System untuk menyatukan dua sistem sehingga menghasilkan informasi pasien yang baik.

National health assurance program (JKN) carried out at the hospital, officers registration of duplicating data input services namely registration on Hospital Management System (SIMRS) and registration on the application letter of Eligibilitas patients (RSSEP) to register participants online system JKN BPJS. Because the database server is owned by the SIMRS in hospitals different with separate web server database BPJS cause data registration service patients placed on SIMRS can be different from data patients belonging to the participant database BPJS JKN. The qualitative approach is done with the development of information systems using Systems Development Life Cycle (SDLC). As an alternative to integrating data between system usage on SIMRS and RSSEP for service of patient participants JKN then required the existence of a Bridging System to unify the two systems so as to produce a good patient information.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana
"Standar pelayanan kefarmasian merupakan tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Pengaturan standar pelayanan kefarmasian di apotek bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian, dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien. Mengingat pentingnya pelayanan kefarmasian yang harus diberikan oleh tenaga farmasi di apotek, maka tugas khusus ini dilakukan yang untuk mengamati pelaksanaan kegiatan pelayanan kefarmasian oleh petugas apotek di Aotek Kimia Farma 382 dan Pusat Pelayanan Obat RS Bhayangkara Brimob Depok kepada pasien. Data dalam tugas khusus ini dikumpulkan secara deskriptif berupa standar operasional prosedur (SOP) sistem penerimaan resep umum dan kredit. Dari hasil analisis mengenai sistem pelayanan kefarmasian pada Apotek Kimia Farma 382 dan Pusat Pelayanan Obat RS Bhayangkara Depok telah melakukan kegiatan pelayanan kefarmasian sesuai dengan Permenkes no. 73 Tahun 2016 tentang Sandar Pelayanan Kefarmasian dengan baik. Sistem pelayanan kefarmasian yang dilakukan yaitu pengkajian resep, dispensing, pelayanan informasi obat, dan pelayanan kefarmasian di rumah.

Pharmaceutical service standards are benchmarks used as guidelines for pharmaceutical personnel in administering pharmaceutical services. Setting pharmaceutical service standards in pharmacies aims to improve the quality of pharmaceutical services, guarantee legal certainty for pharmaceutical staff, and protect patients and the public from irrational drug use in the framework of patient safety. Given the importance of pharmaceutical services that must be provided by pharmacists in pharmacies, this special task was carried out to observe the implementation of pharmaceutical service activities by pharmacists at Kimia Farma 382 Pharmacy and Drug Service Center at Bhayangkara Brimob Hospital, Depok, to patients. Data in this special assignment were collected descriptively in the form of standard operational procedures (SOP) for general prescription and credit acceptance systems. From the results of an analysis of the pharmaceutical service system at the Kimia Farma 382 Pharmacy and the Drug Service Center at the Bhayangkara Hospital, Depok, pharmaceutical service activities have been carried out in accordance with Permenkes no. 73 Tahun 2016 about Good Pharmaceutical Service Standards. The pharmaceutical service system that is carried out is prescription review, dispensing, drug information services, and home pharmacy services."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrianeta
"Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehattm memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempeteepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, karena rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan yang padat pakar dan teknologi. Rumah Sakit Tugu lbu sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan di Kota Depok, telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah dalam memenuhi slandar pelayanan dengan adanya status "Akreditasi Penuh Tingkat Dasar". Pada saat ini jumlah tenaga Rumah Sakit Tugu Ibu sebanyak 4ll orang tenaga medis 68 Ornng,tenaga Perawat & bidan 161 Orang, tenaga non perawat 29 Orang, dan Tenaga pemmjang & prakarya 59 Orang dan tennga non medis sebanyak 120 orang.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian opernsional yang dilakukan tiga tahapan yaitu : tahap Input stage, Macthing Stage dan Decision Stage tahapan pertama dalam adalah melakukan analisa lingkungan ekstemal dan internal. Tahapan kedua adalah melakukan penentuan posisi sttategis (positioning) dan penetapan alternatif strategi (matching) dengan menggunakan matriks TOWS dan IE matrik. Pada tahapan ketiga ndalah melakakan penetapan strategi terpilih dengan menggunakan QSPM. Tahapan terakhir adalah pembuatan plan of action.
Hasil penelitian menunjukkan Rumah Sakit Tugu, dengan menggunakan Matrix TOWS berada pada Quadrac Fit-It lntemal, Sadangkan dengan menggunakan Matriks IE berada pada posisi Hold and Mantain. Hasil yang didapatkan pada tahap Matching stage dengan menggunakan Matriks TOWS dan Matriks IE menghasilkan sebagai alternatif strategi yang direkomendasikan adalah product develpment.
Berdasarkan faktor eksternal dan internal Rumah Sakit tugu Ibu, maka peneliti meugusu!kan tiga strategi yang dikembangkan untuk rumah Sakit Tugu !bu. Dengan menggunakan strategi pengembangan produk, make peneliti mengusulkan 3 strategi pengembangan. BerdasarkanQSPM Matrix menghasilkan pengembangan produk rawat jalan sebagai perioritas utama yang harus dikembangkan.
Agar strategi Terpilih dapat dilaksanakan, maka harus adanya implementasi dalam bentuk program kerja tahunan, kemudian dilakukan evaluasi oleh pihak manajemen Rumah Sakit Tugu lbu.

A hospital as one of health service facilities has a strategic role in which fastening the increase of health status of Indonesian people since the hospital is a health facility of complete of expert and technology. The Tugu ibu Hospital as a community health service in Depok City has achieved an acknowledgement from the government in completing a standard of service as "Akreditasi Penuh Tingkat Dasar'' (fully accredited in the basic level), At present, the number of employee in the Tugu Ibu Hospital are 411 persons, consists of 68 medical staffs, 161 nurses and midwives, 29 non-paramedics59 supporting staffs, and 120 non medical staffs.
The study used operational research method that conducted through 3 (three) stages such as input stage, matching stage, and decision stage. rn the first stage was conducted internal and external environment analysis. The second was determined the strategic position (positioning) and the strategic alternative (matching) using TOWS matrix and IE matrix. The third stage was determined chosen strategic using QSPM. In the last stage was making a plan of action.
The study showed that the Tugu lbu Hospital was in Fit-It internal Quadrant using TOWS Matrix. While using IE Matrix, the hospital was in Hold and Maintain Quadrant In the matching stage that using TOWS Matrix and IE Matrix, resulted product development as recommendation for strategy alternative.
According to internal and external analysis of the Tugu lbu Hospital, it was recommended 3 (three) strategies that should he developed in the hospital. With produced development strategy there were 3 (three) development strategies as recommendation. As according to QSPM Matrix, ambulatory product development was determined as a main priority that should be developed.
In order to the chosen strategy could be conducted by management of the Tugu 1hu Hospital, the implementation such as annual work program and the evaluation should be carried out.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21032
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elista Yosepha
"ABSTRAK
RSUD.Dr.Adnaan.WD adalah rumah sakit tipe C berkapasitas 104 tempat tidur,
milik pemerintah daerah Kota Payakumbuh. Diperlukan pemikiran strategis dan
pcdoman yang jelas dalam rangka merespon dinamika Iingkungan ekstemal maupun
internal yang diwujudkan dalam bentuk renmna strategi pcngembangan layanan rumah
sakit bexj angka waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Penclitian ini bcrsifai kualitatii Rangkaian kegiat/an yang dilakukan adalah
analisis situasi, penetapan posisioning, penetapan altematif strategi, dan penyusunan
pedoman implementasi. Instrumen yang dipakai adalah analisis SWOT dengan rnaniks
TOWS, analisis EI-'E-IFB dengan matriks IE, dan analisis porwlio dengan matriks
BCG. Altcmatif strategi dan prioritas ditentukan mclalui CDMG dan instrument QSPM.
I-Iasil penelitian menyimpulkan bahwa positioning RSUD.Dr.Aduaan.WI)
memiiiki kclemahan dalam internal organisasi, namun peluang ekstemal cukup besar.
Oleh karcna ilu di rekomendasikan untuk melakukan pcmbenahan intemal organisasi
mencakup visi dan misi, organisasi dan manajemen, keuangan, sumber daya manusia ,
dan sistem informasi.
Berdasarkan peluang yang ada pelayanan yang Iayak dikembangkan mcnurut
skala prioritas adalah Pcngernbangan Pusat Reumatik & Asma, Pembuatan Layanan
Poiiklinik Sore Semiswasta, Pcngembangan Layanan Ibu dan Anak Texpadu, dan
Pcngembangan Rehabilitasi medis. Implementasi terkait pengembangan pusat reumatik & asma meliputi aspck
keuangan, Esik, sumber daya manusia, Iayanan, sistem informasi, pernasaran, dan aspek
lcualitas pelayanan medis dan non medis.
Target jangka waktu pelaksanaan untuk masing-masing kegiatan adalah
Pengembangan Pusat Reumatik dan Asma dan Pembuatan Layanan Poliklinik Sore
Semiswasta pada tahun 2008, Pengembangan Layanan Ibu dan Anak Terpadu tahun
2009, dan Pcngembangan Rehabiiitasi medis tahun 2010.
Dibutuhkan dukungan penuh dari Pemda Kota Payakumbuh dan Pemerintah
Pusat serta kemampuan yang tinggi dari pihak manajemen RSUD.Dr.Adnaan.WD untuk
mewujudkan strategi yang telah disusun.

ABSTRACT
Dr.Adnaan.WD General District Hospital with 104 bed capasities, tipe C, is a
government hospital which needs to be developed in services in order to respond the
extemal and intemal dynamical environment. To do the development rcquieres
strategical idea and clear performer guide that is a strategic planning of development
services for next 5 years.
The formation of the development of services unit at Dr.Adnaan.WD General
District Hospital is done through ekternal and intema] environment approaches activity,
positioning determination, strategy alternative determination and the formation of
implementation guide. The development strategy of service unit is arranged by using 3
analysis instruments i.e. SWOT analysis with TOWS matrix, EFE~IFE analysis with IE
matrix, and portfolio analysis with BCG matrix. Strategy altemative and priority are
determined through CDMG and QSPM instrument.
The observation result concludes that the change of Dr.Adnaan.WD General
District Hospital to develop its service unit is very big, but all the organization intemal
weaknesses should be revisioned in vision & mision, organization & management,
Enanee, human resources, and information system.
The strategy priority service unit for Dr.Adna.an.WD General District Hospital
for the next tive (5) years are Development Centre Reumatie & Asmatic and Semiprivate Policlinik Specialis at Noon, in 2008, Development Mothers and Child
service in 2009, and me last one nevelapmem Medica Rehabilitation in 2010.
Implementation of strategy Development Centre Reumatic & Asrna are doing
through financial development, human resources development, services , system
information, marketing and quality of services.
Those four development of service unit strategy need management skill and full
support from District and Central Govemment.

"
2007
T34556
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Nuryanti
"Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan salah satu bagian yang strategis dari Rumah Sakit, kegiatannya yang terus menerus selama 24 jam mempakan cermin kinerja Rumah Sakit sehingga kesan pertama pelanggan Rumah sakit dapat terlihat dari penampilan dan kemampuan kerja.
Tujuan Penelitian ini adalah menghasilkan rumusan perencanaan strategis untuk pengembangan IGD BPK-RSUD Datu Iieru Takengon dengan menggunakan pendekatan Balanced scorecard penclitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana data sekundef' diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Aceh Tengah Pemda Aceh Tengah, Dlnas Kesehatan Aceh Tengah dan profil BPK-RSUDB Aceh Tengah. Pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara menclalam dan CDMG (Consensus Decision Making Group). Teknik penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: Tahap I (Input Stage) meliputi analisis Iingkungan ekstemal dan lingkungan internal dengan menggunakan Mafriks Elrsremal Factor Evaiuatfon ( EFE ) dan Matrilcs Internal Factor Evalualfan ( IFE ).
Dari hasil analisis input srage diperoleh hasil skor total faktor EFE adalah 2,30 sedangkan untuk total faktor IF E yaitu 2,65 Tahap II (Matching Stage), pada mhap ini dilakul-can pencocokan atau penyesuaian dengan menggunakan matriks SWOT dan matriks IE, berdasarkan analisis kedua matriks tersebut diketahui bahwa posisi IGD BPK-RSUD Datu Beru Takengon berada pada sel V yaitu hold and maintain dengan strategi yang dianjurkan adalah Product Development dan market Peneration. Berdasarkan altcmatif strategi terseiaut, strategi yang terpilih menjadi prioritas utama adalah Product Development. Tahap IH ( Decision Stage ) meliputi penetapan strategi terpilih IGD BPK-RSUD Dam Beru Takengon tahun 2008 - 2012.
Berdasarkan basil scoring matriks QSPM (Quantitatg' Straregic Planning Matrix), diperoleh 4 strategi terpilih yang dijabarkan menjadi 6 tujuan strategi, dimana perspektif keuangan 2 tujuan straiegi, perspektif pelanggan 2 tujuan strategi, perspektif proses bisnis intemal 3 tujuan strategi serta perpektif pertumbuhan dan pembelajaran 3 tujuan suategi, Sedangkan pengadaan alat-alat kesehatan dan diagnostik IGD menjadi prioritas utama untuk diimplementasikan, dalam melaksariakan strategi terpilih, IGD BPK-RSUD Datu Bern Takengon mendapat duklmgan scpenuhnya dari Pemda Aceh Tengah melalni anggaran APBD dan APBN. Selain dilakukan Penetapan ukuran (Key Performance Indicator) dari masing-masing tujuan strategi bescrln penanggungiawabnya juga dilakul-Lan pendeiinisian dan penetapan target dari masing- masing KPI untuk jangka waktu lima tahun mendatang.
Kesimpulan secara umum dengan memperhatikan beberapa komponen yang sesuai dengan kondisi IGD BPK-RSUD Dam Benn Takengon saat ini maka pengembangan gedung IGD aan pengaaam smug dan fasilitas IGD mmm 2008~20l'2 dapat direalisasikan. Saran kepada Pemda Aceh tcngah, selain anggaran untuk invcstasi juga dialokasikan anggaran khusus untuk operasional IGD. Unruk BPK RSUD-Datu Beru Takengon, perencanaan strategik yang telah disusun sebaiknya disosialisasikan, Sedangkan untuk implementasi Balanced Scorecard disarankan KPI yang sudah ditetapkan untuk masing-masing penanggung jawab sebaiknya di distribusikan ke struktur dibawahnya sehingga musing-musing bagian yang tcrkait mempunyai KPI. IGD BPK-RSUDB hams mempunyai standar kinegia yangjelas dan terukur, pemberian bobot pada sctiap KPI dapat dirancang ulang alan direvisi oleh masing- masing pemilik KPI, perlunya dukungan clan komitmen dari Stake Holder untuk mensosialisasikan Balanced Scorecard di seluruh jajaran BPK RSUD dalam mendukung kemajuan IGD BPK-RSUD Dam Beru Takengon dimasa mendatang.

Emergency Installation (IGD) is a strategic part of hospital. Its continuous 24 hours activity is a reflection of hospital perfonnance and hence tirst impression of hospital is resulted from performance of IGD.
This study objective was to develop a strategic planning on the development of Emergency msallarisn in Dam Bern liospital (BPK-RsUnB),Takengon, cena-at Aceh using Balance Scorecard. The study was a qualitative study with secondary data liom Statistics Bureau Oiiicc Central Aceh, Central Aceh Government Office, Central Aceh Heqalth Oflice, and profile of BPK-RSUDB. Data was collected through in-depth interview and Consensus Decision Making Group.
Strategic planning was developed through three stages, namely Input Stage including extemal and intemal environment analyses using Extemal Factor Evaluation (EFE) and Intemal Factor Evaluation (IF E). The analyses show that total scores for EFB was 2.30 and IFE was 2.65.
The second stage was Matching Stage where matching or adjustment was done using SWOT matrix and IE matrix. Based on those matrices, it was known that position of IGD BPK-RSUDB was in cell V, namely ?hold and maintain? with advised strategy of ?Product Development? and ?Market Penetration". Between those two strategies, the chosen priority strategy was ?Product Development". 'Third stage was Decision Stage including determination of strategy. Based on Quantitative Strategic Planning Matrix, four strategies was expanded to 6 strategic objectives consisting of 2 strategic objective in finance, 2 strategic objectives in customer, 3 strategic objectives internal business process, and 3 in growth and teaming. The procurement of health and IGD diagnostics equipments was prioritized to be implemented. The hospital was supported by Aceh Tengah Govemment Office through APBN and APBD funding schemes. Beside the determination of Key Perfomance Indicator fiom each strategic objective and the persons incbarge, delining and targeting were also conducted for the next tive years.
It could be concluded that considering the components of IGD BPK-RSUDB at the present time, the development of IGD and procurement of equipment and facilities year 2008-2012 could be implemented. It is suggested to Central Aceh Govemment to allocate speciiic funding for IGD operationalization beside investment allocation. Strategic planning that had been develop should be informed and balance scorecard should be distributed until the lower level including the KPI. Performance standard should be clear and measurable, weighing of KPI could be re-designed or be revised by each KPI owner, there is need of support and commitment 'from all stakeholders to socialize Balance Scorecard among all management of BPK-RSUDB to improve the performance in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T31612
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnasari Sjamsuddin
"Sistem kelistrikan di Kalimantan saat ini masih terbagi menjadi 3 yaitu Sistem Kalimantan Barat, Sistem Kalimantan Timur dan Sistem Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah. Saat ini sistem-sistem kelistrikan tersebut sudah kekurangan pasokan tenaga listrik yang dinyatakan dengan tingginya nilai indeks keandalan (LOLP). Rencana pengembangan sistem pembangkit oleh PLN sampai dengan tahun 2012 sebesar 865 MW belum dapat memenuhi kriteria keandalan sistem tenaga listrik yang ditetapkan yaitu sebesar 5 hari pertahun.
Tesis ini akan menganalisis besar kapasitas dan optimalisasi biaya pengembangan pembangkit berdasarkan kriteria keandalan pada perencanaan pengembangan pembangkit pada sistem-sistem kelistrikan terbesar di ketiga sistem kelistrikan Kalimantan dalam kurun waktu 2008-2012.
Dari hasil analisis, untuk memenuhi kriteria keandalan sistem tenaga listrik di Kalimantan, diperlukan tambahan kapsitas sebesar 1405 MW dan pengembangan sistem pembangkitan diarahkan pada pembangunan PLTU batubara karena ketersediaan batubara sebagai bahan bakar utama dapat dijamin dengan potensi cadangan batubara yang ada di Kalimantan. Biaya pengembangan pembangkitan yang optimum diperoleh untuk Sistem Kapuas di Kalimantan Barat adalah dengan pengembangan PLTU 55 MW, Sistem Mahakam di Kalimantan Timur dengan PLTU 65 MW dan Sistem Barito di Kalimantan Selatan dengan PLTU 100 MW.

Kalimantans electrical distribution system is currently divided into three major systems which are: West Kalimantan system, East Kalimantan system, and South-Central Kalimantan system. Those systems are now lack of available power which is indicated by high level of electrical unreability (LOLP). Even though The State Owned Utility (PLN) has already planned power generation developments until 2012 as much as 865MW, it is still insufficient to fulfill the reliability criterion of Kalimantan electrical system which is five days per year.
This thesis will analyze the capacity needed and cost optimalization of power generation development plan based on reliability criterion of the future power plants in those three major electrical systems in Kalimantan within 2008-2012.
From the analysis, to fulfill the reliability criterion of Kalimantan electrical systems, an additionals 1405 MW of electrical power is needed. To fulfill this additional power, future powerplants to be developed will be coal fired steam power plants because a continuous supply from abundant reserve of coal in Kalimantan can be guaranteed. Optimum development cost of power plants for Kapuas West Kalimantan electrical system will be of a 55 MW, another 65 MW plant suitable for Mahakam, East Kalimantan electrical system and 100 MW plant for Barito, South Kalimantan electrical system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24376
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ernisfi
"Pencapaian Pembangunan Kesehatan sebagaimana tertuang dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 dan Visi Indonesia Sehat 2010, diperlukan sebuah perencanaan yang baik dan mantap.
RSUD Kota Depok yang baru berusia 2 bulan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Depok, hal ini terlihat dari jumlah kunjungan masyarakat yang cukup besar yaitu sebanyak 3.706 dalam kurun waktu 1 ½ bulan sejak beroperasional tanggal 17 April 2008 sampai 30 Mei 2008. dari tingginya kunjungan dari 65 tempat tidur , UGD, Perinatalogi, OK, 6 Poli Rawat Jalan Spesialis dan ruang rawat inap, RSUD Kota Depok hanya mempunyai 69 tenaga perawat, hal ini jelas menimbulkan beban kerja perawat yang tinggi.
Kurangnya tenaga perawat di RSUD Kota Depok memberikan dampak yang sangat besar baik dari sisi perawat yaitu produktivitas kerja yang menurun, hal ini diperlihatkan dari jumlah kehadiran perawat, beban kerja yang berat mengakibatkan terdapat tenaga perawat yang pingsan ketika menjalankan tugas serta seringnya perawat libur menjadi masuk karena menggantikan perawat yang sakit karena kurangnya tenaga keperawatan di RSUD Kota Depok.
Berdasar dari permasalahan diatas maka Penelitian ini dilakukan dengan studi kualitatif yaitu untuk menggali secara mendalam informasi tentang ketersediaan tenaga keperawatan pada RSUD Kota Depok dan melakukan analisis pengembangan yang akan dilakukan oleh RSUD Kota Depok pada tahun 2008- 2012 sesuai dengan Master Plan dan Rencana Strategis RSUD Kota Depok, setelah itu baru dilakukan perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan RSUD Kota Depok.
Hasil penelitian berupa gambaran perencanaan pengembangan kebutuhan tenaga keperawatan RSUD Kota Depok tahun 2008-2012."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrianeta
"Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, karena rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan yang padat pakar dan teknologi. Rumah Sakit Tugu Ibu sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan di Kota Depok, telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah dalam memenuhi standar pelayanan dengan adanya status ?Akreditasi Penuh Tingkat Dasar?. Pada saat ini jumlah tenaga Rumah Sakit Tugu Ibu sebanyak 411 orang tenaga medis 68 Orang,tenaga Perawat & bidan 161 Orang, tenaga non perawat 29 Orang, dan Tenaga penunjang & prakarya 59 Orang dan tenaga non medis sebanyak 120 orang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T41328
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Ajani
"Panjang badan lahir merupakan ukuran valid dalam memperlihatkan keterhambatan pertumbuhan dan perkembangan dalam kandungan di awal trimester kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model prediksi dan faktor dominan yang memengaruhi panjang badan lahir bayi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis, laporan bagian kebidanan, dan laporan pertolongan persalinan ibu. Model prediksi panjang badan lahir yang diperoleh adalah z=-9,548 + 1,176 tinggi badan ibu + 0,942 berat badan pra hamil + 0,525 pertambahan berat badan selama kehamilan + 0,822 paritas + 1,25 usia gestasi + 0,315 status pekerjaan + 0,619 total kunjungan antenatal care + 0,952 jenis kelamin bayi. Dari model tersebut, usia gestasi ibu merupakan faktor dominan yang memengaruhi panjang badan lahir bayi, disusul oleh tinggi badan ibu dan jenis kelamin bayi setelahnya. Adapun faktor lain yang memengaruhi panjang badan lahir adalah berat badan pra hamil (BBpH), paritas, total kunjungan antenatal care (ANC), pertambahan berat badan (PBB) selama kehamilan, dan status pekerjaan. Dengan demikian, disarankan agar sektor terkait lebih meningkatkan fokus pada penurunan kejadian prematur melalui perbaikan BBpH dengan melaksanakan penyuluhan gizi seimbang pada remaja dan ibu pra-hamil di karang taruna dan pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK), serta perbaikan PBB selama kehamilan melalui kunjungan ANC.

The focus of this study is internal training design at PT Aetra Air Jakarta. This research
is qualitative, the data were collected by literature study and interview. The result of this
study showing that internal training design at PT Aetra Air Jakarta include : a) training
calendar, b) training site, c) trainer, d) training method, e) training module, f) pre test
and post test, and g) training observer. There were include training need analysis and
training evaluation at PT Aetra Air Jakarta. The researcher suggest that should be
conduct sharing session for all unit managers in order to realize them to evaluating the
employees that finished their training program
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>