Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
Dewi Aryani
"Sejak diberlakukannya AFTA (Asean Free Trade Area) atau lebih dikenal dengan perjanjian perdagangan bebas untuk wilayah ASEAN, Indonesia merupakan salah satu negara yang juga turut serta ikut dalam program tersebut. Tingkat persaingan menjadi dan semakin makin ketat, seiring dengan pertumbuhan salt-tor otomotif yang makin meningkat (rata-rata mencapai 3,5% per tahun, Media Indonesia, Januari 2004) dan regulasi bidang oli atau pelumas kendaraan yang b ergulir c epat m engakibatkan p ertumbuhan industri oli sebagai suplemen dari industri otomotif juga semakin meningkat. Salah satu produk oli impor yang memanfaatkan kebijakan pemerintah tersebut adalah Pennzoil, yaitu produk oli merek intemasional yang berasal dari negara Amerika Serikat.
Untuk melihat bagaimana kontribusi PT WGI terhadap keberadaan industri oli di Indonesia, salah satu produk PT WG1 yaitu merek Pennzoil dijadikan obyek yang akan di teliti dengan alasan dari basil penelitiannya nanti dapat dijadikan acuan sebagai pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan konsumen, terutama konsumen oli varian sepeda motor atau kendaraan roda dua. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan membeli produk oli sepeda motor merek Pennzoil di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan untuk mengidentifikasi faktor yang paling menjadi pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan membeli produk oli sepeda motor merek Pennzoil di Wilayah Penjualan Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Since the coming into effect of AFTA Oman Free Trade Area) agreement, to which Indonesia is one of the signatories, the competition became tighter as the automotive sector grew rapidly (at the average of 3.5% per annum, Media Indonesia, January 2004). The fast chaging regulatory environment of vehicle oil and lubricant industry has led to the increasing growth of oil industry as supplement to automotive industry. One of imported oil products that benefited from the government policy is Pennzoil, an International US brand oil product.
In order to assess the contribution of PT WG1 to oil industry in Indonesia, one of PT WGI's products, i.e., Pennzoil oil, is selected as the object of the study. It is expected that this study will bring results that can be taken into account in the m along of policies and strategies pertaining to the consumers, in particular consumers of motorcycle or two-wheeled vehicle motor oil. This study is aimed at identifying factors affecting Jakarta consumers' decision to buy Pennzoil motorcycle motor oil.
The samples for this study were consumers of Pennzoil two-wheeled vehicle oil or motorcycle riders in five regions within the Jakarta capital territory province. The sampling was focused on the motorcycle garages and oil outlets. The discussion of the study findings revealed that the factor considered by the customers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumowa, Priscilla J.
"Keterlibatan konsumen (consumer involvement) meskipun dalam penelitian pemasaran di Indonesia kurang begitu banyak ditemukan, penelitian tentang keterlibatan konsumen ini telah dilakukan di manca negara sejak sekitar 7 dekade lalu. Ini terbukti dengan adanya jurnal hasil penelitian yang dilakukan oleh Sherifdan Cantril (1947) seperti yang dikemukakan oleh Andrews et al. (1990) yaitu penelitian tentang psychology of ego-involvement. Keterlibatan konsumen merupakan topik yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam perilaku konsumen, mengingat keterlibatan konsumen sangat mempengaruhi perilaku pembelian produk atau jasa.
Hal lain yang dapat diteliti bersamaan dengan keterlibatan konsumen ini adalah efektivitas iklan. Adalah penting bagi perusahaan pengiklan produknya untuk melihat hubungan efektivitas iklan dengan derajat keterlibatan konsumen. Hai ini diperlukan untuk mengevaluasi apakah iklan yang dibuat dan ditayangkan di berbagai jenis media massa cukup efektif dalam menyampaikan pesannya kepada konsumen yang dituju. Jika belum cukup efektif, usaha apa yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk mengefektifkan variabel-variabel yang dianggap tidak efektif.
Masalah yang diteliti dalarn tesis ini adalah berupa pengukuran derajat keterlibatan konsumen terhadap produk dan dihubungkan dengan efektivitas iklan tersebut, dengan menggunakan iklan produk oli motor Revtex. Hasil kuesioner yang dibagikan menghasilkan pemisahan konsumen ke dua cluster, yaitu dua jenis keterlibatan, keterlibatan tinggi (high involvement) dan keterlibatan rendah (low involvement). Analisis dilakukan dengan menggunakan Skala Personal Involvement Inventory yang dikembangkan oleh Zaichowsky (Andrews et al., I990) dan diikuti oleh perieliti-peneliti Iainnya. Kemudian analisis faktor dilakukan untuk rnelihat faktor-faktor karakter pribadi konsumen yaitu kegiatan, minat dan pilihan atau AIO (Activities, Interests and Options) yang muncul paling menonjol di antara kedua cluster konsumen dan dijadikan ciri gaya hidup masing-masing cluster konsumen tersebut. Analisis Chi-Square digunakan untuk melihat pengaruh faktor demografi terhadap derajat keterlibatan kdnsurnen. Setelah itu dilakukan uji analisis. varian (ANOVA) untuk melihat perbedaan pengaruh indicator-¬indikator variabel persepsi konsumen.
Pada penelitian ini, pertama-tama ditemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kedua cluster konsumen terhadap variabel demografi yakni pada indikator Pekerjaan, Pendidikan Terakhir dan Pengeluaran per Bulan. Tidak adanya perbedaan signifikan terlihat pada analisis faktor keterlibatan konsumen terhadap seluruh indikator variabeI pribadi - persepsi. ANOVA juga digunakan untuk melihat perbedaan kedua cluster konsumen terhadap efektivitas iklan yang menggunakan Hirarki Efek. Hasilnya, kedua cluster konsumen menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap empat dari enam indikator variabel efektivitas iklan tersebut yaitu Kesukaan, Preferensi, Keyakinan dan Pembelian. Dengan demikian, hasil penelitian terhadap iklan produk motor Revtex ini adalah terdapatnya hubungan antara derajat keterlibatan konsumen dengan efektivitas iklan.
Adapun analisis efektivitas iklan ini menggunakan iklan "Tantangan Harta Karun Revtex", yakni iklan promosi bcrhadiah oli motor Revtex yang saat ini sedang diadakan, Hasil penelitian ini memungkinkan manajemen penrsahaan PT. Caitex Oil Indonesia untuk dapat mengevaluasi kebijakan program promosi melalui iklan agar semakin efektif dan berhasil membangun brand awareness kepada konsumen yang dituju."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20201
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Williams, Viska Carolus
"ABSTRAK
Fenomena Metrosexual terjadi di Jakarta. Sebagai pria yang peduli pada penampilan, salon seharusnya bisa menjadi tempat yang diminati segmen baru ini. Namun salon tidak sepopuler produk (baik barang maupun jasa) yang secara khusus menyasar pasar pria metroseksual. Di Jakarta, belum ada salon (bukan barbershop) yang dikhususkan untuk pria metroseksual. Padahal segmen pasar ini sangat potensial karena daya beli mereka tinggi. Produsen terpaku pada bagaimana mengemas produk (barang dan jasa) semenarik mungkin dan berfokus pada sisi produsen tanpa memikirkan sisi konsumen seperti risiko-risiko yang ada di benak konsumen (perceived risks) misalnya psychosocial risk, physical risk, financial risk, temporal risk dan performance risk. Risiko ini bisa menghambat proses pengadopsian (barang dan) jasa. Mengenali risiko yang ada di benak konsumen dan tidak melulu terpaku pada sisi produsen, akan membantu pihak pengelola salon, mencari cara mengurangi risiko (risk reducing strategies) yang ditakuti konsumen sehingga menimbulkan minat beli konsumen pria metroseksual sebagai konsumen yang berpengalaman dan bukan first time user. Bagi pria metroseksual di Jakarta, dari kelima risiko, yang paling kuat pengaruhnya terhadap minat beli adalah financial risk, psychosocial risk dan performance risk.

ABSTRACT
Metrosexual men trend have spread to Jakarta. As men who care about their appearance, the salon is likely to be their favorite place. However, goods and services that are targeted to metrosexual men are preffered over and above time at the salon. In Jakarta, the many salons (with the exception of barbershops) have yet to focus their service towards metrosexuals. But actually the business opportunity is substantial in this untapped segment because metrosexual men have a high level of disposable income. Businesess focus on making their products interesting and presentable, but they often times fail to address the concern of the consumer regarding the risks on their side (perceived risks) such as psychosocial risk, physical risk, financial risk, temporal risk and performance risk. These risks could hamper the products? adoption process. Recognizing the risks that exist in the minds of consumers and not solely fixated on the business side, will help business, in this case: salon, look for the ways to reduce the risks of negative perception towards the salon. Alleviating these risks, which is called risk-reducing strategies, will ensure more purchase intention by metrosexual men, who mostly are the experienced consumer and not the first time buyer. The result, from all the five perceived risks proves that: financial risk, psychosocial risk and performance risk are the biggest influence in purchase intention toward metrosexual men in Jakarta."
2013
S44423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Pandhega
"Meskipun terdapat ketertarikan yang besar pada sifat dan peran pemasaran yang menggunakan persepsi jasa (Vargo dan Lusch, 2004), saat ini penelitian terkait merek jasa masih sangat terbatas. Menurut Berry (2000), penelitian mengenai ini masih terbatas pada penelitian kualitatif, bukan kuantitatif. Berdasarkan penelitian terdahulu, riset ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan ini dengan menguji pengaruh persepsi konsumen pada merek jasa terhadap nilai dan loyalitas konsumen. Penelitian mengadopsi penelitian Brodie et al (2010) dengan model yang melibatkan variabel brand image, dan tiga variabel tambahan yang merefleksikan perspektif jasa yang lebih luas, yakni company image, employee trust, dan company trust. Dengan mengambil studi kasus low cost airlines di Indonesia dengan 222 responden, data hasil penelitian diolah menggunakan Structure Equation Modelling. Hasil penelitian menyatakan bahwa brand image merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap nilai dan loyalitas konsumen.

Despite considerable interest in the nature and role of marketing using a service perspective (Vargo and Lusch, 2004), nowadays there is limited research about service branding. Based on Berry (2000), current research still tends to be qualitative rather than quantitative. This research aims to close this gap by testing the influence of customer perspective to service brand in customer value?loyalty process. Adopted from Brodie et al (2008), the model includes the traditional influence of brand image plus three additional influences that more fully reflect the broader service perspective (company image, employee trust, and company trust). With sample of 222 airline customers, the analysis shows there is a direct influence of brand image on customers' perceptions of value and customer loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anom Karnowo
"Pada tiga dekade terakhir ini, peningkatan kepedulian konsumen terhadap lingkungan semakin besar, dan isu pemasaran hijau mulai bergeser dari sekedar nilai tambah menjadi hal yang utama. Seperti halnya kasus di luar negeri, di Indonesia walaupun banyak faktor yang mendorong konsumen untuk menggunakan produk ramah lingkungan, peningkatan respon pasar untuk membeli produk ramah Iingkungan jauh dari kata sukses di pasar. Sebagian besar produk ramah lingkungan memiliki market share yang rendah.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk dalam bentuk ketertarikan, kepemilikan, penggunaan, konsumsi yang dapat memberikan kepuasan dari keinginan (want) dan kebutuhan (need) yang tidak hanya sebatas berbentuk tangibel (orang, tempat, property organisasi, informasi dan kejadian) tapi juga intangible (ide, service dan pengalaman) (Kotler, 2003).
Produk ramah lingkungan menurud Redjellyfish (2003) adalah produk organik atau modifikasi genetik dari organisme yang keseluruhan produknya mampu didaur ulang, tidak melakukan test terhadap hewan dan merupakan hasil dari proses produksi bersih.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sifat dari produk atribut, harga, kualitas dan sifat dari persepsi konsumen terhadap konsekuensi lingkungan dan konsekuensi individu dihubungkan dengan dorongan pembelian produk ramah lingkungan.
Penelitian ini menggunakan NonProbability Judgment Sampling atau Purposive Sampling teknik. Populasi dari penelitian ini adalah responden pria dan wanita dewasa (15-60 tahun) yang sedang atau pemah membeli produk toiletters/kosmetik ramah lingkungan dari berbagai merek (Body Shop, Wood of Windsor dan Oriental Princess) dan produk toileters/kosmetik konvensionaVumum dari berbagai merek (Sariayu, Mustika Ratu, Viva, Avon, Orfame, Pixy, Revlon, Mirabella, Produk Unilever, Produk P&G, Produk Wings), selama kurun waktu 6 bulan terakhir.
Pengolahan data dilakukan dalam dua tahap; Tahapan pertama, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Faktor Analisis pada setiap konstruk yang ada pada model penelitian. Tahapan kedua, dilakukan teknik analisis regresi berganda.
Hasil penelitan menunjukkan bahwa atribut produk, persepi harga dan persepsi nilai, tidak berpengaruh signifikan terhadap dorongan pembelian sedangkan konsekuensi lingkungan dan konsekuensi individu secara signifikan berpengaruh terhadap dorongan pembelian produk.
Atribut produk, persepsi nilai, persepsi harga dan persepsi nilai tidak mendorong konsumen untuk membeli, hal ini disebabkan mininmya pengetahuan konsumen tentang produk. Ada dua kemungkingan pengetahuan konsumen tentang produk sangat minim, yaitu konsumen kurang/jarang melakukan pembelian (frekuensi pembelian yang kecil) atau komunikasi pemasaran produk tidak sampai kepada konsumen.
Minimnya komunikasi pemasaran berupa iklan dan promosi pada produk ramah lingkungan, menyebabkan pesan produk (atribut produk, harga, kualitas dll) tidak sampai menimbulkan dorongan pembelian. Konsumen hanya membeli produk sebatas pada persepsi mereka tentang produk ramah lingkungan itu sendiri, bahwa produk ramah lingkungan itu tidak memberikan konsekuensi negatif kepada pribadi dan lingkungan di sekitarnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20345
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>