Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifatun Milah Ratri
"Proses kerja pada pembuatan furniture berisiko terjadi MSDs pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran tingkat risiko ergonomi yang berpotensi menimbulkan musculoskeletal disorders pada pekerja Indria Furniture Depok. Desain studi adalah cross sectional, menggunakan metode Quick Exposure Check (QEC) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk menilai tingkat risiko ergonomi di tiap tahapan kerja.
Hasil penelitian berdasakan penilaian QEC menunjukan level tindakan 3 pada proses pembuatan pola dan finishing dan level tindakan 4 pada proses pemotongan, perakitan, dan loading. Berdasarkan penilaian REBA, terdapat level tindakan 3 pada proses finishing, level tindakan 4 pada proses pembuatan pola, pemotongan, dan perakitan, dan level tindakan 5 pada proses loading. Memperbaiki desain meja kerja yang sesuai dengan antropometri pekerja, sosialisasi, dan pemberian informasi mengenai ergonomi di tempat kerja merupakan rekomendasi yang dapat dilakukan untuk mencegah tingginya tingkat risiko ergonomi pada pekerja.

Working process in the furniture manufacturing has the risk of MSDs to workers. This study aims to describe the risk level of ergonomic which potentially generates musculoskeletal disorders in Indria Furniture Depok. The design of this study is cross sectional, using Quick Exposure Check (QEC) and Rapid Entire Body Assessment (REBA) as a method to assess the ergonomics risk level at each stage of working process. Based on the study results using QEC assessment shows that there are action level 3 in the process of making pattern and finishing and action level 4 in the process of cutting, assembling, and loading.
Based on the study results using REBA assessment shows that there are action level 3 in the finishing process, action level 4 in the process of pattern making, cutting, and assembling, and action level 5 in the loading process. Improving the design by using the appropriate workstation which suits worker’s anthropometry, socialization, and providing information about ergonomics in the workplace is a recommendation that can be done to prevent the improvement of ergonomics risk level to workers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irot Chairotul Muslimat
"Salah satu pekerjaan yang paling banyak menimbulkan cedera adalah manual handling. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur dan faktor risiko MSDs di PT. Frisian Flag Indonesia Jakarta serta memaparkan faktor yang berkontribusi terhadap pekerjaan manual handling yang dilakukan oleh pekerja UHT Packing. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif menggunakan teknik observasi dan pengukuran serta kajian literatur dengan desain penelitian cross sectional study.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fakor risiko MSDs pada aktivitas stacking di area UHT Packing yaitu pekerjaan, postur, durasi, frekuensi, beban, dan mesin/peralatan. Semua variabel tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Postur janggal, beban, frekuensi yang tinggi dan durasi yang lama disebabkan oleh tuntutan kerja dan lingkungan kerja yang terdapat pada UHT packing. Pekerja UHT packing bekerja berdasarkan target produksi dengan jumlah produksi dalam satu shift sebanyak 18.000 karton.

Manual handling is one of the most cause injury. The purpose of this research is to analyse posture and risk factor of MSDs in PT. Frisian Flag Indonesia and describes causes of those risk factor on manual handling job that be done by UHT Packing workers. This research is qualitative-descriptive with observation, measurement and literatur review as data collection techniques and uses cross sectional study as design research.
The result shows that risk factor of MSDs on manual handling job area UHT packing is posture, weight, duration, frequency, and equipment/machine. All variables are connected each others. Awkward posture, weight, long duration, high frequency, and poor design of equipment/machine are caused by task requirement and and work environment. UHT packing worker working by production targets where the amount of production is 18.000 cartons in one shift.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syawal Kamiluddin Saptaputra
"Perawatan Metode Kanguru (PMK) memerlukan pendekatan yang komprehensif di antaranya sarana yang ergonomis untuk memperbaiki postur dan mengurangi risiko keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang desain sofa ergonomis dan mengetahui efektivitasnya dalam memperbaiki postur dan menurunkan risiko keluhan muskuloskeletal pada ibu yang melakukan PMK. Desain penelitian pada tahap I adalah Research and Development. Pembuatan virtual human dan virtual sofa design menggunakan software Jack Tecnometrix Siemens. Desain Penelitian tahap II adalah pre and post test experimental controlled group design. Pengukuran postur duduk menggunakan Rapid Upper Body Limb Assessment (RULA). Pengukuran keluhan muskuloskeletal menggunakan Nordic Body Map (NBM). Kelompok intervensi adalah ibu yang menggunakan sofa ergonomis PMK sedangkan kelompok kontrol adalah ibu yang menggunakan kursi yang tersedia di rumah sakit. Hasil pengukuran keluhan muskuloskeletal diketahui pada umumnya ibu mengalami keluhan pada berbagai anggota tubuh. Keluhan yang paling banyak antara lain pada bagian bokong (55.1%), pinggul (42%), bahu kanan dan kiri (37.7%), punggung (37.7%), pinggang (36.2%). Berdasarkan uji Mann-Whitney diketahui kelompok kontrol memiliki postur tubuh yang lebih berisiko mengalami keluhan muskuloskeletal dibandingkan kelompok intervensi dengan p value = 0.000. Berdasarkan uji Mc Nemar diketahui bahwa setelah dilakukan intervensi, kelompok kontrol memiliki keluhan muskuloskeletal yang lebih tinggi dibandingkan kelompok intervensi yaitu pada bagian leher atas (p value = 0.000), bahu kiri (p value = 0.008), bahu kanan (p value = 0.002), tengkuk (p value = 0.021), lengan kiri atas (p value = 0.031), dan punggung (p value = 0.031). Desain sofa ergonomis PMK berpotensi menurunkan risiko keluhan muskuloskeletal pada ibu yang melakukan PMK. Postur tubuh kelompok intervensi memiliki risiko lebih rendah mengalami keluhan muskuloskeletal dibandingkan kelompok kontrol. Setelah dilakukan intervensi, kelompok intervensi memiliki keluhan muskuloskeletal yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol yaitu pada leher atas, bahu kiri, bahu kanan, tengkuk, lengan kiri atas, dan punggung. Rumah sakit diharapkan dapat menyediakan fasilitas kursi yang ergonomis untuk menunjang PMK sehingga postur duduk menjadi lebih baik dan menurunkan risiko keluhan muskuloskeletal.

Kangaroo Mother Care (KMC) requires a comprehensive approach, including ergonomic means to improve posture and reduce the risk of musculoskeletal disorders. The aim of study was to design an ergonomic sofa design and determine its effectiveness in improving posture and reducing the risk of musculoskeletal disorders and in mothers who perform KMC. The research design in phase I was Research and Development. Developing virtual human and virtual sofa designs using the Jack Tecnometrix Siemens software. Research Design Phase II research is a pre and post test experimental controlled group design. Measurement of sitting posture using the Rapid Upper Body Limb Assessment (RULA). Measurement of musculoskeletal complaints using the Nordic Body Map (NBM). The intervention group was the mother who used the KMC ergonomic sofa while the control group was the mother who used the existing chair that available at the hospital for KMC. The measurement of musculoskeletal was known in general, mothers experience complaints in various parts of the body. The most common complaints were the buttocks (55.1%), hips (42%), right and left shoulders (37.7%), back (37.7%), waist (36.2%). Based on the Mann-Whitney test, it is known that after intervention the control group has a posture that is more at risk of experiencing musculoskeletal complaints than the intervention group with a p value = 0.000. Based on the Mc Nemar test, it was found that after intervention, the control group had higher musculoskeletal complaints than the intervention group, namely in the upper neck (p value = 0.000), left shoulder (p value = 0.008), right shoulder (p value = 0.002), nape (p value = 0.021), left upper arm (p value = 0.031), and back (p value = 0.031) The design of the KMC ergonomic sofa has the potential to reduce the risk of musculoskeletal complaints among mothers who perform KMC. Posture of the intervention group had a lower risk of experiencing musculoskeletal complaints than the control group. After the intervention, the intervention group had lower musculoskeletal complaints than the control group, namely in the upper neck, left shoulder, right shoulder, nape, upper left arm, and back. Hospitals are expected to be able to provide ergonomic chair facilities to support KMC so that the sitting posture becomes better and reduces the risk of musculoskeletal complaints."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mimin Edwar
"Bekerja secara ergonomis dapat memperkecil resiko sakit, meningkatkan rasa nyaman dalam bekerja, mengurangi stres dan menyebabkan produktivitas meningkat. Namun bekerja secara ergonomis belum diterapkan secara maksimal saat bekerja, khususnya orang-orang yang bekerja di kantor, dimana faktanya gangguan otot-rangka adalah musuh terbesar bagi pekerja kantor yaitu sekitar 40-50% pekerja melaporkan adanya keluhan. Dan kondisi lebih buruk diprediksi saat bekerja dari rumah. Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang terkait dengan pekerjaan merupakan gangguan pada sistem muskuloskeletal yang disebabkan atau diperberat oleh interaksi lingkungan kerja. Musculoskeletal Disorders dapat disebabkan oleh kontribusi berbagai faktor risiko antara lain faktor individu, faktor pekerjaan atau biomekanik dan faktor psikososial. Respon atau reaksi seorang pekerja dalam hal faktor perilaku, kognitif, dan fisiologis dipicu oleh peningkatan tuntutan pekerjaan yang dirasakan atau menanggapi peningkatan permintaan pekerjaan, respon ini disebut sebagai workstyle atau gaya kerja. Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor risiko ergonomi dan gaya kerja terhadap gangguan muskuloskeletal pada mahasiswa khususnya yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Metode Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk mengolah model Workstyle dengan penambahan faktor postur kerja, dan musculoskeletal pain. Analisis dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada 200 responden. Hasil dari penelitian menunjukkan ada beberapa faktor gaya kerja yang berkontribusi pada gangguan muskuloskeletal mahasiswa.


Working ergonomically can reduce the risk of pain, increase the sense of comfort at work, reduce stress and cause increased productivity. However, working ergonomically has not been implemented maximally when working, especially people who work in offices, where the fact is skeletal muscle disorders are the biggest enemy for office workers, around 40-50% of workers report complaints. And worse conditions are predicted while working from home. Musculoskeletal Disorders (MSDs) related to work are disorders of the musculoskeletal system caused or exacerbated by the interaction of the work environment. Musculoskeletal Disorders can be caused by the contribution of various risk factors including individual factors, occupational or biomechanical factors and psychosocial factors. The response or reaction of a worker in terms of behavioral, cognitive, and physiological factors is triggered by an increase in perceived work demands or responding to an increase in work demand, this response is referred to as a workstyle or work style. This study wanted to find out the ergonomic risk factors and work styles for musculoskeletal disorders in students especially those carrying out distance learning. Structural Equation Modelling (SEM) method is used to process the Workstyle model with the addition of work posture factors, and musculoskeletal pain. The analysis was carried out by distributing questionnaires to 200 respondents. The results of the study indicate there are several workstyle factors that contribute to student musculoskeletal disorders."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Nur Hidayat
"Perkembangan teknologi yang pesat membuat hampir semua aktifitas pekerjaan manusia berhubungan erat dengan berbagai macam alat dan mesin. Tidak terkecuali dalam dunia industri yang saat ini terus berkembang dengan pesatnya. Namun dalam interaksi antara manusia, mesin dan lingkungan kerja terdapat berbagai risiko yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kecelakaan kerja bagi manusia. Salah satu penyakit akibat kerja yang kerap diderita oleh pekerja adalah penyakit yang berkaitan dengan otot serta rangka, atau lebih dikenal dengan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini dilakukan pada pekerja furnitur di PT. X di Klender, Jakarta Timur pada tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor risiko MSDs pada bagian tubuh dan gejala MSDs yang dialami oleh pekerja. metode penelitiain ini adalah kualitatif dengan desain studi observasional. Responden berjumlah 8 orang, dan tingkat risiko ergonomi dinilai menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA). Penilaian menggunakan REBA mendapatkan hasil 1 tahapan pekerjaan (25%) termasuk dalam kategori medium risk (action level 3), dan 3 tahapan pekerjaan (75%) termasuk dalam kategori high risk (action level 4). Nordic Body Map (NBM) digunakan untuk mengetahui keluhan MSDs yang dirasakan pekerja dan didapatkan hasil 100% pekerja mengeluhkan gejala MSDs. Keluhan terbanyak dirasakan adalah pegal dan rasa sakit pada tubuh bagian pinggang, leher bagian bawah, dan betis.

Technological developments that grow rapidly make almost human activities are closely related to tools and machinery. Industrial sectors is one of many sectors that grow rapidly as the human development. However, the interaction between human, machine and workplace environment have many risks that can make occupational disease or injury to the workers. One of the occupational diseases that often suffered by workers is a disease associated with muscle, bonesand joints, or known as Musculoskeletal Disorders (MSDs). This research was conducted on Furniture Workers PT. X, Klender, East Jakarta, in 2014. This research’s purpose are to know the musculoskeletal disorders risk factor in the body and symptoms experienced by workers. This research method is qualitative with observasional design. Respondents of this research were 8 production workers. Ergonomic risk level assessed using the Rapid Entire Body Assessment (REBA). The result from assessment using REBA are 1 task (25%) included medium risk category (action level 3), and 3 task (75%) include high risk category (action level 4). Nordic Body Map (NBM) is used to know the complaints about MSDs from workers, and the result is 100% of worker said that they have some symptoms of MSDs. Most of complaints are on the hip, lower neck, and calves."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggit Paramitha
"Aktivitas pekerjaan perajin ukiran batu dalam proses produksinya memiliki bahaya ergonomi yang dapat berisiko terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) terkait dengan postur janggal dalam durasi lama, gerakan berulang dan rutin dilakukan setiap hari. Penelitian dilakukan pada proses kerja perajin ukiran batu di Duta Alam, Jakarta Selatan tahun 2014 bertujuan untuk menilai tingkat risiko ergonomi berdasarkan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) menggunakan Nordic Body Map. Hasil penelitian didapatkan tingkat risiko ergonomi pada pekerjaan perajin yaitu risiko sedang sebanyak 6 aktivitas kerja dan tingkat risiko tinggi sebanyak 8 aktivitas kerja dari 14 aktivitas pekerjaan yang ada.
Dari hasil kuesioner dan nordic body map diketahui keluhan MSDs yang paling banyak dirasakan perajin pada pinggang bagian bawah dan pinggang bagian atas (92,9%). Keluhan yang dirasakan berupa pegal-pegal, sakit/nyeri, kaku, kejang/keram dan kesemutan. Selain risiko ergonomi, di dapatkan juga faktor lain yang memperberat keluhan MSDs yaitu karakteristik individu yang terdiri dari umur, jenis kelamin, masa kerja, jam kerja per hari, Indeks Massa Tubuh (IMT), kebiasaan merokok dan aktifitas fisik. Sebagian besar aktivitas kerja memiliki tingkat risiko ergonomi tinggi sehingga diperlukan segera tindakan perbaikan desain tempat kerja. Disarankan juga adanya pengaturan waktu kerja dan istirahat yang efisien bagi perajin.

Job activities stone artisans in the production process has ergonomic hazard that could have risk the occurence of Muskuloskeletal Disorders (MSDs) associated with awkward posture with long-duration, repetitive movements and routine activity. The study was conducted on the working process of stone artisans in Duta Alam, South Jakarta in 2014 to assess the level of ergonomic risk based methods Rapid Entire Body Assessment (REBA) and Musculoskeletal Disorders (MSDs) using Nordic Body Map. From the results on the occupational risk levels obtained medium risk 6 work activities and high risk 8 work activities of 14 processes the work activities.
The results of the questionnaire and nordic body map is known complaint MSDs that be perceived stone artisans to low back and upper back (92.9%). The complaints is stifness, painful, tingling, andspasms. In addition toergonomic risk, other factors also found that complaints aggravate MSDs risk factors consists of individual characteristic consisting of age, length of service, hours worked, body mass index, smoking habit, and physical activities. Most of the work activities have a high level of ergonomic risk that required immediate corrective action design of the workplace. In addition, suggested of regulating working and rest time efficient for crafter.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Andrew Vicbrin H
"Penelitian ini membahas tentang keergonomisan sistem kerja yang ada di usaha tempe yang berlokasi di kota depok, penelitian dilakukan dengan menganalisis masing-masing stasiun kerja saat proses pembuatan tempe. Analisis dilakukan dengan mengamati proses kerja, wawancara dengan perajin dan memberikan kuesioner kepada perajin untuk mendapatkan data keluhan perajin yang berisiko terkena musculoskeletal disorders dan data postur tubuh perajin saat menjalankan pekerjaannya pada masing-masing stasiun kerja yang mana akan diperoleh nilai PEI masing-masing stasiun kerja dengan menggunakan analisis Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), Low Back Compression Analysis (LBA) yang tersedia di software jack. Hingga ditemukan stasiun kerja pemindahan kedelai dan stasiun kerja penirisan yang melewati batas aman PEI, setelah itu akan dilakukan perancangan berdasarkan kebutuhan dan tukar pendapat kepada perajin untuk membuat rancangan alat yaitu meja dan penyangga drum air dirancang guna memperbaiki keergonomisan di dua stasiun kerja yang mendapatkan nilai PEI terburuk.

This research discusses the ergonomics of the work system in the tempe business located in the city of Depok. The research was conducted by analyzing each work station during the tempe making process. The analysis is carried out by observing the work process, interviewing workers and giving questionnaires to workers to obtain data on workers' complaints at risk of developing musculoskeletal disorders and data on workers' body postures while carrying out work at each work station which will obtain the PEI value for each work station. by using Rapid Upper Limb Assessment (RULA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), Low Back Compression Analysis (LBA) that available in jack software. Until finally found a work station for transferring soybeans and a work station for draining which exceeded the PEI safe limit, after that a design will be carried out based on needs and opinion exchange with the craftsmen to make a tool design, namely a table and a water drum support designed to improve ergonomics at the two work stations that get the worst PEI value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Tri Sugiono
"Postur kerja yang ergonomis akan mempengaruhi keselamatan, kesehatan dan produktivitas pekerja. Karakteristik pekerjaan membatik tulis berkaitan dengan postur kerja duduk selama lebih dari tujuh jam. Kondisi ini mengakibatkan pekerja berada pada postur kerja yang tidak alamiah dan bersifat statis sehingga berisiko menimbulkan gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini mencoba mempelajari rangkaian kerja dan aspek ergonomi yang mempengaruhi postur kerja dalam membatik menggunakan metode Digital Human Modelling. Metode ini akan menghasilkan lingkungan virtual yang merepresentasikan kondisi aktual. Penyesuaian dilakukan dengan mendesain kursi dan gawangan yang ergonomis. Penilaian postur kerja dilakukan dengan mengevaluasi Posture Evaluation Index (PEI) yang terdiri dari penilaian LBA, OWAS dan RULA berdasarkan fitur Task Analysis Toolkit pada perangkat lunak Jack 6.1. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi keluhan MSDs perajin batik di Sanggar Batik Katura yang berisiko tinggi mengalami Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang diindikasikan oleh nilai rata-rata RULA yang tinggi yaitu 6 dan skor PEI 2,01. Selain itu perbaikan berhasil dilakukan yang diindikasikan dengan nilai PEI yang turun menjadi 1,29 yang diperoleh dari postur kerja berdasarkan rekomendasi alat hasil perancangan dengan metode rasional.

Ergonomic work posture will affect the safety, health and productivity of workers. Characteristics of writing batik work related to working posture sitting for more than seven hours. This condition causes workers to be in unnatural and static work postures so that they are at risk of causing musculoskeletal disorders. This research tries to study the work sequence and ergonomic aspects that affect work posture in batik using the Digital Human Modeling method. This method will generate a virtual environment that represents the actual condition. Adjustments are made by designing ergonomic chairs and rails. Assessment of work posture is carried out by evaluating the Posture Evaluation Index (PEI) which consists of an LBA assessment, OWAS and RULA are based on the Task Analysis Toolkit feature of Jack 6.1 software. This study succeeded in identifying the MSDs complaints of batik artisans in the Katura Batik Studio who are at high risk of experiencing Musculoskeletal Disorders (MSDs) as indicated by a high average RULA score of 6 and a PEI score of 2.01. In addition, improvements were successfully carried out as indicated by the PEI value which fell to 1.29 which was obtained from the work posture based on the recommendation of the tool designed by the rational method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Supiana
"Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor risiko dan keluhan Musculoskeletal Disorders dari pekerja pengguna komputer di Pusdiklat BPS tahun 2014. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dengan desain studi cross sectional. Dari penilaian Rapid Upper Limb Assessment (RULA) didapatkan risiko tinggi dengan skor range 5 hingga 7. Dari sampel penelitian yang berjumlah 40 orang, sebanyak 37 orang memiliki keluhan MSDs, dengan keluhan terbanyak pada leher bagian atas 27 orang (67,5%), leher bagian bawah 24 orang (60%), punggung 26 orang (65%), dan pinggang 21 orang (52,5%). Disarankan adanya program edukasi kesehatan kerja perihal bekerja dengan komputer yang benar, perbaikan desain workstation, dan perlunya istirahat setiap ≤2 jam sekali dari bekerja menggunakan komputer.

This thesis discusses the risk factors and complaints of Musculoskeletal Disorders from workers computer users in Pusdiklat BPS 2014. Study was a descriptive quantitative research with a cross-sectional study design. Assessment from the Rapid Upper Limb Assessment (RULA) scores obtained with the high-risk range 5 to 7. From the sample of 40 people, as many as 37 people have complaints MSDs, with most complaints in the upper neck 27 people (67.5%), lower neck 24 people (60%), back of 26 people (65%), and waist 21 people (52.5%). It is recommended to make health education programs regarding working with the correct use of a computer, workstation design improvements, and need a break every once ≤2 hours of work using a computer."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Bagus Riyanto
"Aktivitas di dalam ruang kantor seperti menggunakan komputer merupakan pekerjaan yang paling sering dilakukan. Penggunaa komputer yang terus-menerus setiap harinya akan menimbulkan risiko pekerja mengalami musculoskeletal disorders MSDs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs pada pekerja pengguna komputer di kantor PT XYZ. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat risiko ergonomi, usia, jenis kelamin, masa kerja, durasi kerja, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, dan keluhan subjektif MSDs. Penelitian ini dilakukan kepada 26 pekerja dengan desain studi cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan antara indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, serta kebiasaan olahraga terhadap keluhan subjektif MSDs.

Office activities such as computer use are the most common tasks. Continuous computer usage every day poses a risk to workers experiencing musculoskeletal disorders MSDs. This study aims to know the level of ergonomic risk and subjective complaints MSDs on computer user workers in the office of PT XYZ. The variables studied in this study were an ergonomic risk, age, gender, length of service, duration of work, body mass index, smoking habit, exercise habit, and subjective complaints MSDs. This research was conducted to 26 workers with cross sectional study design. The results showed that there was a tendency between body mass index, smoking habits, and exercise habits of subjective MSDs complaints. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>