Ditemukan 137294 dokumen yang sesuai dengan query
Nova Aryanti
"Skripsi ini mendeskripsikan Kue Keranjang dalam masyarakat Tionghoa di Pasar Lama. Kue Keranjang merupakan bagian dari kebudayaan Tionghoa yang berkaitan dengan teknologi pengolahan makanan. Kue Keranjang yang selalu dikaitkan dengan Perayaan Imlek, ikut berpindah bersamaan dengan perpindahan orang Tionghoa ke Indonesia, khususnya Pasar Lama. Kue Keranjang dipertahanankan sebagai sebuah tradisi secara turun-temurun dan selalu dikaitkan dengan pelaksanaan perayaan Imlek. Kue Keranjang bagi Masyarakat Tionghoa di Pasar Lama memiliki peranan penting sebagai sesaji, atribut penunjuk identitas, dan komoditas. Pembahasan Kue Keranjang menjadi sebuah perantara untuk mendapatkan gambaran tentang kebudayaan Masyarakat Tionghoa. Kue Keranjang juga memberikan gambaran tentang bagaimana agama leluhur Masyarakat Tionghoa menjadi bagian dalam kebudayaan mereka sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan.
This undergraduate thesis describes Kue Keranjang in Chinese Society at Pasar Lama. Kue Keranjang is a part of Chinese culture which is related with food processing technology. Along with the movement of Chinese people to Indonesia. Kue Keranjang that is always associated with Chinese New Yaer, also moved to Indonesia, especially Pasar Lama. Kue Keranjang is maintained to be a tradition throughout generations. For Chinese Society at Pasar Lama, Kue Keranjang has important roles as offering, identity indicator attribute, and commodity. Explanation about Kue Keranjang can be intermediary to get a description about the culture of Chinese Society. Kue Keranjang also gives description about how the religion of Chinese can be a part of their culture. Therefore, both of them cannot be separated."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57506
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ika Tio Vany
"Topik penelitian ini adalah mengenai pembauran masyarakat Cina Benteng yang berdomisili di wilayah Tangerang, khususnya di kawasan Pasar Lama. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana berjalannya proses pembauran yang dilakukan antara Masyarakat Cina Benteng dengan masyarakat Non-Cina Benteng di sekitarnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat dan penunjang proses pembauran tersebut, serta memaparkan apa saja dampak dari pembauran masyarakat Cina Benteng, baik bagi masyarakat Cina Benteng itu sendiri maupun bagi masyarakat Non-Cina Benteng di sekitarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pembauran yang dilakukan antara masyarakat Cina Benteng dan masyarakat Non-Cina Benteng, baik melalui perkawinan maupun perayaan-perayaan etnis Cina Benteng, telah berhasil menghantarkan kedua kelompok masyarakat ini hidup berdampingan dalam keharmonisan, tanpa mempermasalahkan perbedaan.
The topic of this research is about the assimilation of Chinese Benteng community in Tangerang, especially in Pasar Lama area. The purpose of this research is to describe how the process of assimilation between the Chinese Benteng community and the non-Chinese Benteng, which factors are inhibiting and supporting the process of assimilation, and explaining the impacts of the assimilation of the Chinese Benteng community for themselves and for the non-Chinese Benteng community. The research 39;s method is qualitative. The results of this study show that the assimilation between Chinese Benteng community and non-Chinese Benteng community through marriage and celebration of traditional Chinese Benteng rituals, have succeeded in bringing both of them living side by side in harmony, without questioning the differences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Fariz Egia Gamal
"
ABSTRAK<>br>
Pemujaan leluhur merupakan hal yang paling kuno dan memiliki peranan yang penting dalam kepercayaan Cina. Terkait dengan pemujaan leluhur, maka dilakukan upacara Sembahyang Rebutan yang dilaksanakan setiap tanggal 15 bulan 7 penanggalan Imlek. Upacara ini juga dilaksanakan oleh Kelenteng Boen Tek Bio, Tangerang setiap tanggal 7 bulan 7 penanggalan Imlek. Dalam pelaksanaan upacara Sembahyang Rebutan di kelenteng ini, makna dilakukannya upacara Sembahyang Rebutan terbagi menjadi tiga sudut pandang sesuai dengan agamanya masing-masing. Dalam agama Konghucu, upacara Sembahyang Rebutan dimaknai sebagai bentuk syukur kepada Malaikat Bumi. Dalam agama Buddha, makna upacara ini adalah sebagai penyeberangan arwah. Kemudian dalam ajaran Tao makna upacara ini adalah untuk menghindari malapetaka. Walaupun berbeda-beda dalam memaknai upacara ini, tetapi terdapat kesamaan tujuan yaitu menyembahyangi arwah agar tidak mengganggu manusia.
ABSTRACT<>br>
Ancestor worship is the most ancient and has an important role in Chinese belief. Associated with ancestor worship, then performed the ceremony Sembahyang Rebutan which is held every the 15th of the 7th month of the Imlek calendar. The ceremony is also held by Boen Tek Bio Temple, Tangerang on 7th of 7th day of the Lunar calendar. In the implementation of this ceremony in this temple, the meaning of the ceremony is divided into three points of view in accordance with his religion. In Confucianism, the Sembahyang Rebutan ceremony is interpreted as a form of gratitude to the Angel of the Earth. In Buddhism, the meaning of this ceremony is as a spirit crossing. Then in Taoism the meaning of this ceremony is to avoid catastrophe. Although different in interpret this ceremony, but there is a common goal is to worship the spirit so as not to disturb humans."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Pascal Ibrahim
"Pasar Lama Kota Tangerang merupakan pasar yang memiliki tuga kawasan yang berbeda, yaitu kawasan pasar tradisional, ruko, dan kuliner. Pasar Lama Kota Tangerang mempunyai jam aktif tertentu di setiap kawasan, dimana pasar tradisional yang aktif dari pagi hingga siang, ruko yang aktif menjelang siang hingga sore atau malam, dan terdapat kawasan kuliner yang berada di jalanan kawasan ruko aktif dari sore hingga malam. Dengan terdapatnya jam aktif yang berbeda membuat kawasan ini memiliki density yang berbeda tergantung terhadap waktu. Pasar Lama Kota Tangerang menyediakan dagangan yang beragam baik pada kawasan pasar tradisional, ruko, maupun kuliner. Dari setiap kawasan tersebut memiliki ciri khas yang berbeda sehingga dari sini terdapat diversity tersendiri. Walaupun terdapat jam aktif yang berbeda dan terpisah namun ruang publik yang sama-sama digunakan, yaitu jalan. Dengan terdapatnya diversity masing-masing tentu menghasilkan density yang berbeda di setiap kawasannya. Dari pengetahuan tersebut maka dilakukannya metode penelitian berupa foto keadaan setiap lapangan lalu membuat mapping di pasar ini sehingga bisa melihat lebih jelas bagaimana pemetaan density dari diversity yang berada di setiap kawasan sehingga bisa membandingkan bagaimana dampak yang terjadi di setiap kawasannya dan juga mengingat bahwa pada saat skripsi ini dibuat sedang mengalami pandemi COVID-19 yang membatasi ruang secara fisik sehingga dibautnya konsep physical distancing. Bagaimana density dan diversity yang telah terjadi mengingat hal tersebut?
Pasar Lama Kota Tangerang is a market with three different zones, there is traditional market, shops, and cullinar. Pasar Lama Kota Tangerang has certain active time in every zones, which is traditional market active from morning until afternoon, shops active from afternoon until evening or night, and there is cullinary zones which located on shop roads that active from evening until night.with there is a different active time on it make this place have different density depends on time. Pasar Lama Kota Tangerang provides diverse items in traditional market, shops, and even culinarry zones. From every zone has its own unique makes has its own diversity. Even though every zones has its own acive time but they use the same public place, that is road. With every zones has its own diversity makes creates different density too depends on its zones. With that such knowledge then I make a research method that take a photo of site condition and make mapping from it to be able to see more clearly how density and diversity in every zones mapped and then we can compare each of it to know the impact that happened and remembering that while this final thesis created there was pandemic COVID-19 that limit physical space and with that there is a physical distancing concept. How density and diversity that already happened while remembering this situation?"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Market snack and poor family survival is a study on how poor families withhold their lives through snack selling business. The goal of this research is to describe the effort of poor families to empower themselves through snack selling. Informants in this research are representatives from the families running snack making. The data were gathered through interview, observation, and document analysis. Data were analyzed through qualitative-described technique. The research found that poor families were able to withhold their lives through selling around market snack. Their effort enables them to cover their physical, psychical, and social needs. The subjects were able to repair their houses healthier and habitable, send their children to study until high school degree. it can be concluded that through market snack the poor families as research subjects were able to escape from poverty. It is recommended that the ministry of social affairs should prompt related institution to guide poor families to revitalize local potential poor family empowerment."
MIPKS 36:4 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nola Triyanda
"Makalah ini membahas mengenai ritual berkabung dalam upacara kematian masyarakat peranakan Tionghoa di Tangerang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara lengkap apa yang dimaksud dengan ritual berkabung dalam upacara kematian, apa saja yang harus dilakukan saat berkabung dan menjelaskan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berkabung. Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat memahami tata cara ritual berkabung dalam upacara kematian masyarakat peranakan Tionghoa di Tangerang.
This paper discusses the mourning ritual of the funeral ceremony practiced by half-breed Chinese community in Tangerang. This research aims to describe the definition of the mourning ritual of the funeral ceremony; things that are supposed to do when practising it; and tries to explain how long the time takes normally in the mourning period. Upon this research, it is expected that people could better comprehend the etiquette of mourning ritual of the funeral ceremony practiced by the half-breed Chinese community in Tangerang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Oldiazka Syahrida
"Dalam konstelasi politik di Indonesia, etnik Cina tidak pernah memiliki kekuasaan politik dalam skala kelompok, meskipun di skala individu terdapat beberapa orang yang menduduki posisi penting di pemerintahan. Hal ini berkaitan dengan tujuan hidup etnik Cina adalah memfokuskan diri untuk mencapai kesuksesan hidup melalui bidang ekonomi. Dengan pandangan tersebut, tidak jarang menjadikan etnik Cina sebagai ldquo;mangsa rdquo; politik melalui kebijakan-kebijakan etnik yang dibuat oleh penguasa. Dalam skala kelompok etnik Cina, Cina Benteng di Pasar Lama adalah saksi sejarah dari berbagai kebijakan politik etnik di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini, antara lain: a menganalisis relasi sosial etnik Cina Benteng dengan anggota etniknya, dengan masyarakat Muslim lokal, dengan kelompok etnik Cina lainnya maupun dengan etnik Cina Benteng yang tinggal di luar Pecinan, serta dengan non-etnik Cina di luar Pecinan; b pembentukan pola penguasaan ruang kota etnik Cina Benteng sebagai wujud adaptasi dalam melestarikan etniknya di Pasar Lama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan etnografi dalam jangka waktu April-Desember 2017. Data primer diperoleh melalui observasi lapang dan wawancara mendalam dan data sekunder melalui artikel jurnal, buku, dan lainnya. Kesimpulannya adalah relasi sosial yang dijalin oleh etnik Cina Benteng mempengaruhi pola penguasaan ruang kota mereka dan menjadikan Pecinan Pasar Lama sebagai Phantasmagoric Multicultural City.
AbstractUnder the politic constellation in Indonesia, the Chinese ethnic group has never had a political power in group scale, although in individual level there are several people who held an important position in the government. This relates to the indicator of success held by Chinese Ethnic rsquo s, is to be successful through economic aspect. With such view, is not uncommon for them to be a political ldquo prey rdquo through policies made by the government. In group scale of Chinese Ethnics, Cina Benteng in Pasar Lama is a historic witness of various ethnic policies in Indonesia. The goal of this research is a to analyze the social relation between members of Cina Benteng, Cina Benteng and local communities, Cina Benteng and other Chinese Ethnic group outside Chinatown , and also non Chinese Ethnic group outside Chinatown b the creation of mastery of urban space pattern by Cina Benteng. This research is arranged using qualitative method ethnographic approach and conducted from April December 2017. The primary data field observation and in depth interviews , while the secondary data scientific journal, books, and other sources . The conclusion is social relations established by Cina Benteng influence the mastery of urban space patterns and make Pasar Lama Chinatown as Phantasmagoric Multicultural City. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T49298
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Adinda Btari Ramadhani Permadi
"Konsep permanence di dalam temporality sudah semakin relevan. Fokus skripsi ini adalah untuk mempelajari pemahaman akan temporary use di dalam urban space berdasarkan fenomena pengaplikasian temporary use di dalam kegiatan yang bersifat permanen. Skripsi ini bertujuan untuk merefleksikan pemahaman teoru dengan menghubungan kasus Pasar Kue Subuh Blok M. Data untuk studi kasus diperoleh dengan melakukan observasi dari cara pengguna bermanuver dalam pasar yang mengindikasikan adanya penggunaan temporary use. Hasil studi menunjukkan bahwa di dalam temporary use ada temporality dan permanence yang di indikasikan oleh adanya sifat portability, actions, dan time.
The concept of permanence within temporality has become more relevant in recent days. The focus of this thesis is to study the understanding of temporary use in urban space from the phenomena of having a temporary use within a permanent action of an event. The purpose of the study is to reflect the understanding of the theory by relating to the case in Pasar Kue Subuh Blok M. The data collected were gain by doing observation of the way people maneuver in the market indicating the appliances of temporary use and how the market took place in a temporary vacant space within a permanent environment. This phenomenon is seen mostly in Asian country where messy urbanism becomes a tactic of survival in the everyday flux. The study shows that in the temporary use there are temporality and permanence where the aspect of portability, actions, and time become important."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Regina Priscylia Siswadie
"Makalah ini akan mengupas upacara makan 'dua-belas mangkok' dalam upacara pernikahan peranakan Tionghoa di Tangerang (Cina Benteng). Dalam penelitian ini akan dipaparkan makna dari makan 'dua-belas mangkok' dalam tata urutan upacara pernikahan masyarakat Cina Benteng dan bagaimana pelaksanaan upacara makan 'dua-belas mangkok' itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan apa sebenarnya makna di balik upacara makan 'dua-belas mangkok', apa saja hidangan dalam 'dua-belas mangkok' tersebut, serta bagaimana tata cara upacaranya. Melalui laporan penelitian ini diharapkan masyarakat akan memahami secara mendalam apa makna dari upacara makan 'dua-belas mangkok' di dalam tata upacara pernikahan peranakan Tionghoa di Tangerang (Cina Benteng).
This paper will discuss the eating ritual 'dua-belas mangkok' in the wedding ceremony of Chinese-Indonesian society in Tangerang (Cina Benteng). This research will explain the meaning of eating 'dua-belas mangkok' in the process of Cina Benteng wedding ceremony and how the ritual 'dua-belas mangkok' is implemented. The purpose of this research is to explain the meaning behind eating ritual 'dua-belas mangkok', what are the dishes in the 'dua-belas mangkok' ritual, and how to do the ritual. People are expected to understand deeply the meaning of eating ritual 'dua-belas mangkok' in the process of wedding ceremony of Chinese-Indonesian society in Tangerang (Cina Benteng) through this paper. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Stefany Tasma
"Skripsi ini mendeskripsikan kehidupan anak wayang (wayang cokèk) sebagai pelaku seni dalam pertunjukan gambang kromong. Gambang kromong yang dimaksud merupakan seni tradisi yang hidup di tengah orang Cina Benteng di Tangerang. Kehadiran mereka dapat dengan mudah kita temui di berbagai pesta orang Cina Benteng di daerah Mekarsari. Bagi sejumlah perempuan, profesi anak wayang masih memiliki daya tarik tersendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih baik. Sementara itu, mereka harus menjalani kehidupan yang hampir serupa dengan perempuan seni tradisi lain yang menghadapi dua lingkungan yang berbeda, di atas panggung dan hidup keseharian. Keberadaan mereka hingga saat ini tidak lepas dari berbagai bentuk apresiasi yang datang dari penduduk Mekarsari, baik positif maupun negatif, yang juga turut memengaruhi perkembangan kesenian ini. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan indepth interview di tengah penduduk Mekarsari dan kelompok anak wayang Shintanara.
This undergraduate thesis describes the life of anak wayang (wayang cokèk) as an artist who performs gambang kromong show. By gambang kromong, I mean the traditional art that exists within the life of Cina Benteng people in Tangerang. Their existence can be seen in various celebration of Cina Benteng people in the region of Mekarsari. For some women, the profession of anak wayang has a special attraction in order to get a better living. Meanwhile, they have to live their lives similar to other traditional female artists who have to face two different environments, the life on the stage an the life in reality. Their presence until today can not be separated from the appreciation of Mekarsari people that support either in positive or negative aspect that influence the development of this art. The research is held by an observation and indepth interviews to Mekarsari people and anak wayang Shintanara group."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53827
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library