Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163365 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elsya Yolanda
"Skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk dukungan sosial bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), faktor yang mendukung serta menghambat dalam pemberian dukungan sosial bagi ABK di SDN Depok Baru 8. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan design studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa selama menjalani pendidikan di SDN Depok Baru 8, ABK mendaptkan dukungan sosial dari guru, pendamping dan teman sebaya. Bentuk dukungan sosial yang diterima meliputi dukungan sosial emosional, pengharagaan, instrumental, dan informatif. Selain itu terdapat pula faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghamabat dalam pemberian dukungan tersebut

These thesis aims to describe the types of social support to children with special needs, the factors that support and inhibit the provision of social support for children with special needs in SDN Depok Baru 8. This is a qualitative research with study case design.
The results show that during their education in SDN Depok Baru 8, children with special needs get social support from teachers, shadows and peers. Types of social suppory received is emotional social support, esteem, instrumental, and informative. Addition there are alse factors that support and inhibit to the provision of social suppor.
"
Depok: Universitas Indonesia . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2014
S56332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Ramadhani
"Dalam sekolah inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus ditempatkan dalam satu lingkungan pendidikan yang sama dengan anak reguler. Anak Berkebutuhan Khusus mengalami berbagai permasalahan dalam sekolah inklusi, seperti keterbatasan interaksi, penolakan teman sebaya, kesulitan dalam bidang akademis dan non-akademis. Penelitian ini menggunakan teknik pengamatan serta wawancara untuk menghasilkan hasil yang deskriptif untuk menggambarkan bentuk dukungan sosial bagi Anak Berkebutuhan Khusus dalam sekolah inklusi, serta faktor pendukung dan penghambat dalam proses pemberian dukungan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru Pendamping Khusus (GPK) merupakan pihak yang paling banyak memberikan dukungan sosial kepada anak-anak berkebutuhan khusus baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru Pendamping Khusus memberikan dukungan sosial dalam bentuk dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif untuk membantu Anak Berkebutuhan Khusus saat menghadapi permasalahan di Sekolah Inklusi. 

In inclusive schools, children with special needs are placed in the same educational environment as regular children. Children with Special Needs experience various problems in inclusive schools, such as limited interaction, peer rejection, difficulties in the academic and non-academic fields. This study uses observation and interview techniques to produce descriptive results to describe the form of social support for Children with Special Needs in inclusive schools, as well as supporting and inhibiting factors in the process of providing social support. The results of the study show that the Shadow Teachers is the party that provides the most social support to children with special needs both in the classroom and outside the classroom. Shadow Teachers provide social support in the form of emotional support, award support, instrumental support, and informative support to help Children with Special Needs when facing problems in the Inclusion School."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniar Adelia Sabila
"Adanya sekolah inklusi membuka peluang alternatif bagi anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah. Anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah inklusi tentunya membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya, mulai dari keluarga, guru, teman, dan saudaranya. Dukungan ini membuat mereka menjadi lebih dapat bertahan dalam menjalani kesehariannya dan bahkan dapat menuaikan prestasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial bagi siswa anak berkebutuhan khusus yang berprestasi di SMPN 226 Jakarta serta faktor pendukung dan penghamat dalam proses pemberian dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Adapaun Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diterima oleh siswa berkebutuhan khusus mencakup dukungan sosial emosional, instrumental, penghargaan, dan informasional. Faktor pendukung dukungan sosial adalah kedekatan antara ABK dengan teman dekatnya, stakeholders, respon positif ABK yang diberikan dukungan sosial, dan status pemberi dukungan. Sedangkan, faktor penghambat dukungan sosial adalah ada teman ABK yang tidak mau membantu apabila ABK mengalami kesulitan. Terlepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat, dukungan sosial ini membentuk siswa berkebutuhan khusus sehingga dapat membuatnya menjadi berprestasi.

The existence of an inclusive schools give an alternative opportunity for children with special needs to attend school. Children with special needs who attend inclusive schools need support from the surrounding environment starting from family, teachers, friends, and relatives. These supports make them more able to survive in their lives and can even make them get some achievements. This research aims to describe social supports of achieved students with special needs in Jakarta 226 Junior High School and the supporting and inhibiting factors in the process of giving and receiving social supports. This study uses qualitative considerations with descriptive designs. The data collection techniques used in this research are in-depth interviews, observations, literature studies, and documentation study. The results of this study indicate that social support received by students with special needs are emotional, instrumental, appreciation, and informational social support. The supporting factors of social support are closeness between children with special needs and close friends, stakeholders, positive response of children with special needs given social support, and status of the support provider. Whereas, the inhibiting factors of social support is some friends of children with special needs who do not want to help if they have difficulties. Besides of the supporting and inhibiting factors, these social supports can make some achievement for children with special needs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatuz Zulfia
"Jumlah anak berkebutuhan khusus di dunia dan Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Ibu sebagai pengasuh utama anak berkebutuhan khusus mengalami tantangan dalam menjalankan peran pengasuhannya, terlebih pada ibu bekerja memiliki tanggung jawab lain di luar rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman ibu bekerja dalam merawat anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data melalui waancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur. Jumlah partisipan yang didapat hingga mencapai saturasi data adalah 11 orang yang menghasilkan 7 tema sebagai berikut: 1) merasa tidak maksimal dalam menjalankan peran, 2) melakukan manajemen diri untuk menyeimbangkan peran, 3) motivasi untuk bekerja, 4) kebutuhan untuk menjalankan peran pengasuhan, 5) memiliki sumber dukungan dalam menjalankan peran pengasuhan, 6) merasakan aspek positif dari merawat ABK, dan 7) memiliki harapan ibu untuk anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini dapat mengidentifikasi sumber dukungan, kebutuhan, manajemen diri ibu, aspek positif, dan harapan yang dimiliki ibu. Ibu yang bekerja masih dapat tetap menjalankan peran pengasuhannya pada anak berkebutuhan khusus dengan terpenuhinya sumber dukungan, kebutuhan, dan manajemen diri ibu yang positif. 

The number of children with special needs in the world and Indonesia shows an increase from year to year. Mothers as primary caregivers for children with special needs experience challenges in carrying out their caregiving role, especially in working mothers who have other responsibilities outside the home. The purpose of this study is to explore the experience of working mothers in caring for children with special needs. This study uses a qualitative descriptive method by collecting data through in-depth interviews using semi-structured interview guidelines. The number of participants obtained until reaching saturation of data is 11 people who produce 7 themes as follows: 1) feel not optimal in carrying out the role, 2) self-management to balance the role, 3) motivation to work, 4) the need to carry out the role of caregiving, 5) have a source of support in carrying out the care role, 6) feel the positive aspects of caring for ABK, and 7) have a mother's expectation for children with special needs. This research can identify the source of support, needs, self-management of mothers, positive aspects, and expectations of mothers. Working mothers can still carry out their caregiving role in children with special needs with the fulfillment of a positive source of support, needs, and self-management of mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Fairuz Yasmin
"Menjadi caregiver yang merawat anak berkebutuhan khusus (ABK) tidaklah mudah, berbagai tantangan dan hambatan dapat dialami caregiver. Penelitian ini menggambarkan kondisi biopsikososial dan spiritualitas caregiver selama bekerja merawat ABK. Beberapa masalah kesehatan fisik yang dialami oleh caregiver antara lain yaitu mengalami pola tidur yang tidak teratur, pola makan yang tidak teratur, mengalami kelelahan dan menjadi sakit, mengalami kambuhnya penyakit yang telah diderita sebelumnya, hingga cedera pada anggota tubuh. Dilihat dari kondisi psikologis pada awal bekerja mengarah pada hal-hal yang negatif, namun seiring berjalannya waktu dengan adanya pemahaman mengenai kondisi ABK, membuat kondisi emosi dan kognitif caregiver mengarah pada hal-hal yang lebih positif. Dilihat dari hubungan sosial caregiver dengan ABK menunjukkan hubungan yang rukun, adanya empati, dan adanya reward serta punishment sesuai perilaku ABK. dilihat dari hubungan sosial caregiver dengan rekan kerja terjalin harmonis dan adanya dukungan sosial antara caregiver dan juga pengelola lembaga. Sedangkan, dilihat kondisi spiritual dengan berserah diri dan percaya kepada kekuatan Allah, membuat caregiver memiliki energi yang positif, sehingga membuat informan menjadi lebih bersyukur, sabar, tabah, serta siap menghadapi tantangan hidup, termasuk tantangan-tantangan yang mereka hadapi selama merawat ABK.

Being a caregiver who cares for children with special needs (CWSN) is not easy, various challenges and obstacles can befall the caregiver. This study describes the biopsychosocial and spiritual conditions of caregivers while working to care for children with special needs. Some of the physical health problems added by the caregiver include experiencing irregular sleep patterns, irregular eating patterns, experiencing illness and becoming sick, experiencing recurrences of previous illnesses, to injury to limbs. Judging from the psychological condition at the beginning of work leads to negative things, but over time with an understanding of the condition of children with special needs, the caregiver's emotional and cognitive conditions lead to more positive things. Judging from the social relationship between the caregiver and the children with special needs shows a harmonious relationship, there is empathy, and there are reward and punishment according to the behavior of the CWSN. As seen from the social relationship between the caregiver and colleagues, there is a harmonious relationship and social support between the caregiver and the institution manager. Meanwhile, seeing the spiritual condition by surrendering and believing in the power of Allah, makes caregivers have positive energy, thus making informants more grateful, patient, resilient, and ready to face life's challenges, including the challenges they face while caring for children with special needs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Anggreyani
"ABSTRAK
Merawat anak berkebutuhan khusus lebih kompleks dari pada anak normal, sehingga orang tua lebih rentan terhadap stres dan membutuhkan dukungan sosial dari keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan stres pola asuh pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik cross-sectional yang melibatkan 85 orang tua siswa di Sekolah Luar Biasa Kota Depok melalui metode purposive sampling dengan pendekatan convenience sampling. Pengukuran dukungan sosial keluarga menggunakan kuesioner Dukungan Sosial Keluarga yang dimodifikasi, sedangkan untuk variabel stres parenting menggunakan kuesioner standar Parental Stress Scale (PSS). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan stres pengasuhan, yaitu jika semakin tinggi dukungan sosial keluarga maka semakin rendah stres pengasuhan yang dialami oleh orang tua (r = -0,419; p <0,0001; CI 95% ). Penelitian ini merekomendasikan pemberian edukasi dan konseling kepada orang tua mengenai tumbuh kembang anak, serta masalah yang mungkin timbul selama menjadi parenting dan strategi efektif bagi orang tua untuk mengatasi stres.
ABSTRACT
Caring for children with special needs is more complex than normal children, so that parents are more vulnerable to stress and need social support from family. This study aims to determine the relationship between family social support and parenting stress in parents of children with special needs. This study used a cross-sectional analytic descriptive study design involving 85 parents of students at the Depok City Special School through a purposive sampling method with a convenience sampling approach. Measurement of family social support used a modified Family Social Support questionnaire, while for parenting stress variables used the standard Parental Stress Scale (PSS) questionnaire. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between family social support and parenting stress, namely if the higher the family social support, the lower the parenting stress experienced by parents (r = -0.419; p <0.0001; 95% CI). This study recommends providing education and counseling to parents regarding children's growth and development, as well as problems that may arise during parenting and effective strategies for parents to deal with stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Farida Aini
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas Pelatihan Sekolah Ramah Inklusi (SERASI) untuk menumbuhkan sikap positif orang tua terhadap siswa berkebutuhan khusus. Sikap orang tua diukur dengan menggunakan kuesioner PATCH yang telah diadaptasi ke dalam versi Bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental. Partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua siswa reguler di salah satu sekolah dasar inklusif di Kota Jakarta berjumlah 44 orang tua, yang dibagi ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pelatihan disusun bersama rekan peneliti yang menjalankan versi pelatihan SERASI pada siswa dan guru. Pada penelitian ini, peneliti fokus pada versi pelatihan SERASI pada orang tua. Pelatihan dilakukan selama dua hari dan terdiri dari 7 (tujuh) sesi. Modul pelatihan dirancang berdasarkan tiga komponen sikap (kognitif, afektif dan perilaku). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelatihan SERASI pada orang tua secara signifikan efektif dalam menumbuhkan sikap positif orang tua terhadap siswa berkebutuhan khusus. Hasil ini terbukti bertahan pada komponen kognitif dan afektif, namun menurun pada komponen perilaku saat pengukuran setelah tiga bulan pelatihan. Kepada pihak sekolah disarankan untuk melakukan follow up terkait perencanaan partisipan dalam mendukung pendidikan inklusif. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan keragaman demografi partisipan.

This study aims to examine Sekolah Ramah Inklusi (SERASI) training in improving parents positive attitudes towards students with special needs. The attitude of parents was measured by the PATCH questionnaire that has been adapted into Bahasa version. This is a quasi-experimental study. Participants were 44 parents of regular students in an inclusive elementary school in Jakarta. They were divided into experimental groups and control groups. The training was designed by involving researchers who focus on SERASI training version for students and teachers. In this study, research focused on SERASI training for parents. The training was conducted in two days and consisted of 7 (seven) sessions. The training module was designed based on three components of attitude (cognitive, affective and behavior). The result shows that SERASI training can increase parents positive attitude towards students with special needs. This result proved to be persistent in the cognitive and affective components but decreased in the behavior component at measurement after three months of training. School parties were suggested to follow up on planning participation in supporting inclusive education. Future research is recommended to consider various demographics of participants.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T51973
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dipa Sandi Dewanty
"Kurangnya sosialisasi di media mengenai sekolah inklusi menyebabkan satu-satunya sekolah inklusi negeri di Depok ini memiliki jumlah murid yang melampaui batas tanpa diimbangi dengan kompetensi tenaga pendidik yang menunjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana performative competence guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus siswa penyandang autisme di sekolah inklusi SDN Depok Baru 8. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif, strategi etnografi, sifat penelitian deskriptif dan wawancara mendalam. Dalam mengolah dan memperkaya data, peneliti menggunakan model performative competence. Dari hasil penelitian terungkap bahwa guru yang tidak memiliki latar belakang pendidikan luar biasa kurang dapat memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalam performative competence. Hal ini mengindikasikan bahwa untuk dapat memenuhi semua unsur performative competence dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus, guru setidaknya perlu memiliki latar belakang pendidikan luar biasa dan didukung dengan pelatihan nonformal lainnya.

The lacking of socialization in the media about inclusive school has made the one and only inclusive school in Depok exceeded its student's amount, and also without the support of proper teacher's capabilities. The aim of this research is to review teacher's performative competence in dealing children with special need, such as autism, in an inclusive school, SDN Depok Baru 8. This research uses constructivist paradigm, qualitative approach, ethnographies strategies, descriptive disposition, and deep interview. To cultivate and enrich data, researcher uses performative competence. The research reveals that teachers without proper educational background are less capable to fits within the elements of performative competence. Thus indicates that to fulfill all the elements within performative competence in handling children with special needs, at least the teachers need to have proper educational background or supported by an informal training."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayatullah
"Kehadiran anak berkebutuhan khusus di tengah-tengah keluarga, telah membawa dampak kepada perubahan sikap, karakter, dan kondisi didalam keluarga. Ada keluarga yang dapat menerima karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, ada juga keluarga yang belum bisa menerima kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga. Penelitian kualitatif ini mencoba untuk mengetahui bagaimana suatu keluarga dapat menerima kehadiran anak berkebutuhan khusus didalam keluarga, dan membangun ketahanan keluarga.
Melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan kunci dan informan pendukung, diketahui bahwa keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dukungan ketahanan keluarga penting sebagai modal dasar anak memasuki interaksi sosial yang lebih majemuk dan dinamika yang lebih komplek dengan tingkat tantangan dan hambatan yang lebih luas. Peran orang tua terhadap anak baik di rumah, di masyarakat maupun di lingkungan sekolah dalam memotivasi, membimbing dan menguatkan mental dan emosional menjadi suatu hal yang mutlak dilakukan demi meraih masa depan yang lebih baik.
Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebersamaan/kebersatuan keluarga (suami, istri, dan anak) diperlukan dalam menghadapi permasalahan dan mencari penanggulangannya. Ketahanan keluarga yang ada pada keluarga-keluarga anak berkebutuhan khusus tersebut memang masing-masing memiliki tingkatan kemantapan yang berbeda. Semakin besarnya keluarga menjalankan fungsi, peran dan tugasnya dalam mendukung, memenuhi kebutuhan dasar anaknya (pendidikan inklusif), maka pencapaian keberhasilan akan mudah di raih. Selain itu peranan lingkungan sosial masyarakat dan lingkungan sekolah ternyata memberikan dukungan yang positif terhadap keragaman dan saling menghargai perbedaan.

The presence of children with special needs in the midst of the family, has an impact to change the attitude, character, and conditions within the family, there are families who can receive the gift given by God Almighty, there are also families who can not accept their presence in the middle family. Qualitative research is trying to determine how a family can accept the presence of children with special needs in the family, and build family resilience.
Through observation and in-depth interviews with key informants and informant support, it is known that families who have children with special needs, build family resilience is the main factor to be prepared in the face of growth and development, social interaction, and to participate in inclusive education. Before, during follow and so on in the learning process, the support of family support is important as the capital of a child enters the social interaction that is more diverse and more complex dynamics at the level of the challenges and barriers to broader. Role of parents of children both at home, in the community and in the school environment to motivate, guide and strengthen the mental and emotional be an absolute thing done to achieve a better future.
Conclusions from the study showed that togetherness / oneness family (husband, wife, and children) is required in dealing with problems and seek to overcome. Resilience families that exist in families of children with special needs are indeed each have different levels of stability. The growing family functioning, role and duties in favor, meet their basic needs (IE), the achievement of success will be easily in reach. Besides the role of the social environment and school environment turns giving positive support to diversity and mutual respect for differences.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>