Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107733 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Hutabarat, Irene Debora Fransisca
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan evaluasi buku ajar berjudul English for Air Transport sebagai buku ajar Bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus di salah satu institusi Pendidikan Tinggi Transportasi jurusan Manajemen Transportasi Udara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan melihat keseuaian materi dengan kebutuhan di bidang manajemen transportasi udara. Tolak ukur yang digunakan dalam mengevaluasi bahan ajar ini adalah kriteria evaluasi dari Cunningsworth (1995): (a) Tujuan dan ancangan, (b) Rancangan dan organisasi, (c) Unsur kebahasaan, (d) Kemahiran, (e) Topik, (f) Metodologi, (g) Buku pegangan guru,dan (h) Pertimbangan kepraktisan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa buku ajar memiliki kelebihan dan kekurangan. Terdapat 3 hasil prinsip hasil cocokan dan evaluasi berdasarkan Ru-gang (2013), yaitu: keaslian (authenticity), kelayakan (appropriateness), kesesuaian (compatibility), dan kesenangan pemelajar (Enjoyment). Secara keaslian, kelayakan, kesesuaian, dan kesenangan, materi, kegiatan, dan latihan dalam buku ajar sudah sesuai dengan tujuan institusi mempersiapkan mahasiswa ke dunia kerja. Kekurangannya adalah tidak adanya tujuan pembelajaran secara jelas pada buku ajar, kualitas tampilan bahan ajar, dan kurangnya informasi secara visual. Dapat disimpulkan bahwa buku ajar English for Air Transport bisa digunakan pada jurusan Manajemen Trasnportasi Udara dengan memodifikasi dan merevisi terhadap kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini.

ABSTRACT
The focus of this study is the course book evaluation of English for Air Transport as the English for Specific Purposes course book in Air Transport Management Department. This research is a descriptive qualitative research that has purpose to find out the material compatibility with the needs in the Air Transport Management. The criteria for evaluating the course book are taken from Cunningsworth (1995), consisting of eight elements, as follows: (a) aims and approaches, (b) design and organization, (c) language content, (d) skills, (e) topic, (f) methodology, (g) teachers? books aspect, and (h) practical considerations. The result shows that the course book has benefits and lacks. The principles of the compability were taken from Ru- gang (2013) that precise several aspects: authenticity, appropriateness, compatibility, and enjoyment. The course book is compatible with the aim of the learning to expose the students to the real work situations. The research also found that there was no aim of the learning in the coursebook, the bad quality of physical appearence of the book, and there was no visualization for detail information of the learning. Otherwise, the course book could be used for the Air Transport Management Department with modification and revision towards the lack found in this research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Prakoso
"Pembangunan di Indonesia Bagian Timur (IBT) merupakan peluang untuk meningkatkan pangsa pasar bagi setiap merusahaan melayaran. Tujuan dari menelitian ini adalah untuk menentukan posisi mersaingan dan strategi pemasaran Pelni. Strategy memasaran ini harus mampu meningkatkan pangsa pasar pada trayek Tanjung Prik-Irian Jaya. Metode yang dipakai untuk meneliti permasalahan ini ada metode General Electric Mc Kinsey Matrix (GE) dan metode Grand Strategy Selection Matrix (GSSM). Kedua metode ini meneliti kondisi internal dan eksternal Pelni. Bendasarkan hasil penelitian dengan kedua metode tadi akan ditentukan posisi persaingan Pelni untuk trayek ini. Setelah itu akan dibuat strategi memasaran yang cocok Pelni untuk menghadapi persaingan di trayek ini. Berdasarkan analisa internal Pelni memiliki kelemahan dan kekuatan. Kelemahan internal lebih banyak disediakan oleh masih lemahnya fungsi pemasaran, sumber daya manusia, organisasi, produksi dan keuangan. Sedangkan kekuatan Pelni terletak pada fasilitas dan sarana penunjang produksi yang lebih lengkap. Analisa dengan menggunakan metode GE menunjukkan bahwa strategi yang cocok bagi adalah melakukan seleksi atau mengelola bisnis untuk menghasilkan pendapatan. Sedangkan dengan metode GSSM menunjukkan bahwa strategi yang cocok bagi Pelni adalah mengatasi kelemahan dengan penekanan pada sisi internal perusahaan. Berdasarkan analisa tadi disusunlah strategi pemasaran Pelni yang disesuaikan dengan kondisi internal don eksternal perusahaan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Pelni sedang meghadapi persaingan yang ketat sedangkan kondisi internal Pelni nampak belum siap menghadapinya. Dengan demikian Pelni disarankan untuk berorientasi melakukan pembenahan sisi internal tanpa mengesampingkan tugas Pelni sebagai Badan Usaha Milik Negara. Apabila Pelni telah siap maka strategi yang lebih agresif bisa dipertimbangkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mursito Kurniawan
"Tulisan ini membahas suatu teknik penyelesaian bagi masalah meminimumkan waktu transportasi. Prosedur melibatkan sejumlah hingga iterasi, faktor biaya diikutsertakan dan ditandai dengan angka 0 dan 1. Bilangan 0 menunjukkan tidak adanya keuntungan sedangkan 1 menunjukkan adanya keuntungan. Untuk setiap itsrasi diperoleh waktu transportasi yang lebih kecii atau dengan waktu yang sama, namun jumlah alokasi pada waktu yang sama tersebut mengalami pengurangan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Krishna Maharatha
"Angka kematian bayi baru lahir saat ini cukup tinggi di Indonesia. Kelahiran yang kurang sempurna yang memerlukan pertolongan segera ke rumah sakit menempatkan pentingnya alat inukubator tranportasi. Hingga saat ini, alat ini cukup mahal harganya. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan rancang bangun "Inkubator Transportasi" dengan target harga yang lebih murah. Metoda yang digunakan dalam rancang bangun produk ini adalah metoda Karl T. Ulrich, dengan tahapan-tahapan yaitu: identifikasi kebutuhan konsumen, penyusunan dan pemilihan konsep desain produk, evaluasi desain, pembuatan prototipe, evaluasi dan pengujian prototipe serta spesifikasi akhir produk. Rancang bangun inkubator transportasi ini meliputi tiga bagian, yaitu: bagian Kompartemen bayi, bagian Heater dan Kontrol, serta bagian Trolly. Prototipe trolly telah terlebih dahulu selesai pembuatannya. Sedangkan prototipe bagian kompartemen bayi dan bagian heater dan kontrol mengalami perbaikan dan perubahan desain. Khusus pada bagian heater dan kontrol perbaikan prototipe I menjadi II disebabkan berat box yang cukup besar dan material yang dipergunakan pada penutup box dan saluran udara panas dapat menyerap panas, sehingga distribusi panas yang seharusnya dapat lebih cepat memanaskan hood banyak yang terbuang. Setelah diperbaiki ternyata prototipe II tidak memenuhi standar pengujian suhu terkontrol. Oleh karena itu dilakukan perubahan desain yang menjadi prototipe III. Pengujian prototipe III heater dan kontrol ini bersamaan dengan pengujian prototipe kompartemen bayi. Pengujian prototipe III heater dan kontrol ini adalah pengujian suhu terkontrol ruang hood untuk mengetahui besar suhu rata-rata di dalam ruang hood untuk kontrol yang berbeda. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa prototipe III heater.

The number of newborn baby is high enough at time in Indonesia. The newborn baby was not perfectly health as soon as need helping to put in transport incubator before it arrived in hospital. Until here, this equipment is expensive. The way out of this problem is design-built up the transport incubator with a specific target to reduce its price. Method of product design and built is following Karl T. Ulrich?s method that has several steps such as: customer needs identification, sketching and choosing concept product design, evaluation of design, built-up the prototype, evaluation and testing of prototype and defined specification product. Design-built up the incubator of this transportation cover three shares, that is: part of baby Compartment, part of Heater and Control, and also part of Trolley. Prototype of Trolley has beforehand finished making. While prototype part of compartment of baby and part of heater and control experience of repair and change design. Shares of heater and control repair of prototype I become II caused by weight of big enough box and the material utilized at cover of hot permeable hot box air-duct and, so that distribution of heat which ought to earn quicker heat hood a lot castaway. After improve; repaired really prototype of II do not fulfill standard of examination of temperature controlled. Therefore made a change by design becoming prototype III. Testing of Prototype III of heater and controlling at the same time with testing of prototype III of baby compartment. Testing of Prototype of III heater and control this is examination of temperature controlled by space of hood to know big of average temperature in space of hood for the different control. From result of testing obtained that prototype III of this heater and controlling fulfills SNI (Standard of Indonesia National) 16-4942-1998."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24633
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Katisha Putrinaya
"Berlayar menggunakan kapal sudah semakin jarang dilakukan masyarakat abad ini untuk menempuh perjalanan luar kota, pulau, maupun negara. Namun tersebut sangat sering dilakukan di masa lalu, terlebih Indonesia adalah negara maritim. Hal ini terjadi pada Pelabuhan Tanjung Priok, ketika dibuat sebagai pusat pelayaran dan perdagangan Batavia sejak 1877. Hal ini membuat kawasan Tanjung Priok yang semula berupa rawa terus berkembang, dan semakin ramai dipadati. Pelabuhan juga memiliki fasilitas Stasiun sebagai penunjang transportasi publik. Lama-kelamaan, pelabuhan mulai mengalami penurunan jumlah penumpang.
Kondisi area sekitar pelabuhan pun menjadi terbengkalai dan rawan akan kriminalitas. Dari perubahan tersebut, akan dicari tahu bagaimana pembangunan tak terkendali memadati kawasan sekitar sehingga menyisakan ruang-ruang terbengkalai. Melalui fenomena urban blight yang dihadapi tanjung priok sebagai kawasan pelabuhan, penulisan skripsi ini akan membahas bagaimana perubahan struktur urban pada kawasan pelabuhan menjadikannya kawasan terbengkalai.
Walaupun keadaan sekitar kian terpuruk, Pelabuhan Tanjung Priok masih aktif melayani pelayaran penumpang dan barang. Bahkan, Pelabuhan terus mengalami perkembangan dalam bongkar muat barang dan peti kemas. Hal ini juga akan dipertanyakan dan dikaitkan dengan keadaan Tanjung Priok yang saat ini terbengkalai

To travel by ships is rarely done by people nowadays. But that way was very obvious in the past, especially Indonesia has been a maritime country. This happened at the Port of Tanjung Priok, when it was created as a shipping and trade center of Batavia since 1877. This made the Tanjung Priok area which was originally swamp, continue to grow, and increasingly crowded by the immigrant. The port also has station to support public transport facility to the city. Eventually, the port began to experience a decline in the number of passengers.
The condition of the area around the port becomes neglected and prone to crimes. From these changes, I will find out how uncontrolled development was making the area densed fastly that it leaves abandoned spaces. Through urban blight faced by Tanjung Priok as a port area, this thesis will discuss how changes in urban structure of the port area make it a derelict area.
Even though the situation is getting worse outside, Tanjung Priok Port is still actively serving the shipping of passengers and goods. In fact, the port continues to experience the developments in the loading and unloading of goods and containers. This will also be questioned and related to the current condition of Tanjung Priok.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuki Piti Tola
"Penelitian ini bertujuan untuk menyusun program pencapaian transportasi barang kota yang berkelanjutan untuk kota Depok. Penyusunan program menggunakan optimasi pendekatan subjektif dengan analisis AHP yang dibantu piranti lunak Expert Choice 11 serta optimasi pendekatan kombinatorial. Penyusunan dilakukan program dihitung dengan mempertimbangkan dua aspek yaitu: aspek operasional dan sustainable serta mempertimbangkan dua pendapat pemangku kepentingan yaitu: Pemerintah Kota dan Swasta, yang disusun dalam hirarki AHP. Hasil penelitian menunjukan urutan program prioritas I yaitu kendaraan ramah lingkungan, pembatasan akses/zona dan terminal barang, program prioritas II yaitu, konsolidasi pengiriman dan pengiriman malam hari dan program prioritas III yaitu, Distribution Center dan pengaturan parkir.

This research to compile programs achievement of sustainable urban freight transport of Depok. The preparation of program using optimization subjective approach with the AHP analysis assisted software Expert Choice 11 and optimization combinatorial approach. Preparation of programs be calculated by considering two aspects: operational aspects and sustainable as well as consider two opinions of stakeholders: Local Government and Company/Private, which are arranged in a hierarchy AHP. The sequence results showed that the first priority programs is green vehicle, restriction zone and goods terminal, the second priority programs is consolidation and night delivery and the third priority programs is Distribution Center and parking regulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44558
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
WPP 24:1(2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto P.
"Salah satu upaya dalam perekayasaan muara adalah menganalisa watak aliran dan transport sedimen yang terjadi. Untuk itu, diperlukan adanya suatu model yang dapat mensimulasikan dinamika muara. Model yang diperlukan dapat berupa model fisik dan model numerik. Dibandingkan dengan model fisik, model numerik lebih praktis dan luwes, sebab parameter-parameter yang berpengaruh dapat secara mudah diubah-ubah sesuai skenario simulasi.
Salah satu model numerik dua dimensi yang dapat diterapkan untuk kasus-kasus hidrodinamika adalah RMA2 untuk simulasi arus dan SED2D-WES (versi beta) untuk simulasi sedimen. Model SED2D-WES (versi beta) perlu diuji terlebih dahulu keandalannya mengingat model numerik ini masih dalam tahap pengembangan. Sedangkan model RMA2 sudah banyak diterapkan dan dianggap cukup mapan.
Uji spesifikasi numerik ini diperlukan sebab pada kenyataannya, hasil eksekusi suatu model numerik akan menyisakan kesalahan yang dicirikan dari nilai ketelitian (accuracy) dan ketepatannya (precision). Selain sebagai akibat penggunaan hampiran (approximation) dalam menyatakan operasi dan besaran matematis yang eksak, kesalahan numerik ini juga bisa disebabkan karena kesalahan sintaksis dan kesalahan logikanya.
Justifikasi model numerik 8E02-WES ini dilakukan dengan menilai kemampuannya dalam mensimulasi karakteristik utama dari fenomena alam yang terwakili pada governing equation-nya. Metodologi yang dilakukan adalah dengan mengaplikasikannya pada kasus perubahan bathymetri di muara dan membandingkan keluarannya dengan prediksi teoritisnya. Pada tesis ini, model SED2D-WES diaplikasikan pada muara yang didominasi oleh pengaruh pasang surut.
Menurut Nur Yuwono, 1994, muara tipe ini cenderung berbentuk corong atau lonceng dengan pola bathymetri pada bagian mulut sungai berbentuk jari-jari. Pola ini diduga terbentuk sebagai akibat proses penggerusan dan pengendapan sedimen yang tidak hanya disebabkan oleh arus longitudinal sebagai arus utamanya, tetapi juga karena adanya arus melintang (secondary flow) (Yen,1967).
Hasil keluaran simulasi ini menunjukkan pola dan bentuk yang sesuai dengan prediksi teoritisnya. Namun demikian, tidak menunjukkan adanya peristiwa penggerusan pada bagian hilir muara sebagai respon dari dominasi pasang surut. Pola jari-jari yang terbentuk hanya disebabkan oleh peristiwa pengendapan sedimen yang berasal dari sungai (hulu). Hal ini menunjukkan bahwa dominasi pasang surut saja tidak cukup kuat untuk menggerus daerah dasar muara sehingga diperkirakan ada faktor lain yang tidak terwakili pada simulasi ini dan perlu dikaji lebih lanjut.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>