Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memacu pertumbuhan ekonomi, salah satu bidang yang terpengaruh adalah industri kreatif. Dalam penelitian ini dibahas Gantibaju.com sebagai salah satu industri kreatif yang bergantung pada komunitas. Gaban merupakan sebutan pada komunitas Gantibaju.com. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada Gantibaju.com dan observasi. Permasalahan penelitian ini adalah apa yang dilakukan Gantibaju.com dalam menjaga loyalitas komunitasnya(gaban). Teori yang digunakan adalah komunitas merek dan loyalitas merek. Hasilnya adalah komunikasi merupakan kunci utama untuk menjaga komunitas gaban baik secara online maupun offline (kopi darat). Faktor pendukung yang lain adalah kreativita stinggi , berani melakukan hal yang berbeda , hadiah yang diberikan, tema yang dilombakan, kualitas kaos dan gambar sablon, kegiatan yang melibatkan komunitas seperti bakti sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR), tampilan website, dan kebebasan bagi anggota komunitas untuk mengikuti kompetisi di tempat lain."
MTI 4(1-2)2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Whony Rofianto
"ABSTRAK
Pada kebanyakan komunitas virtual, termasuk komunitas merek virtual, intensitas perilaku partisipatif lurking selalu lebih tinggi dari intensitas perilaku partisipatif posting. Namun demikian, sebagian besar penelitian selalu berfokus pada perilaku partisipatif posting dan mengabaikan peran perilaku partisipatif lurking. Faktanya, dalam konteks komunitas merek virtual pada perspektif pemasaran, perilaku partisipatif lurking perlu mendapatkan perhatian khusus.
Penelitian ini mencoba untuk menelaah bagaimana value-in-use mendorong perilaku partisipatif posting dan lurking serta implikasinya pada loyalitas merek. Penelitian dilakukan pada beberapa komunitas merek virtual di Indonesia. Data dikumpulkan melalui survei online dan dianalisis melalui Structural Equation Model.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa value-in-use fungsional mendorong perilaku partisipatif posting maupun lurking, sementara tidak cukup bukti akan adanya dorongan value-in-use sosial. Di sisi lain, perilaku partisipatif posting dan lurking menunjukkan dampak positif pada loyalitas merek attitudinal. Sementara itu, hanya perilaku partisipatif lurking yang menunjukkan dampak positif pada loyalitas merek behavioral.

ABSTRAK
The majority of virtual communities, including virtual brand communities, the intensity of lurking participative behavior is always higher than the posting participative behavior intensity. However, most researches have always focused the discussion on the posting participative behavior and ignoring the role of the lurking participative behavior. In fact, in virtual brand community from marketing perspective, the lurking participative behavior needs more critical attention.
This study attempts to examine how value-in-use drives both posting and lurking participative behavior and the implications on brand loyalty. The study was conducted on several virtual brand communities in Indonesia. Data were collected through an online survey and analyzed through Structural Equation Model.
Results of this study suggest that functional value-in-use drives posting and lurking participative behavior while there is not enough evidence on social value-in-use. On the other side, posting and lurking participative behavior show a positive impact on attitudinal brand loyalty. Meanwhile, only lurking participative behavior shows positive impact on behavioral brand loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D1500
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Damastuti
"Industri kosmetik di Indonesia memiliki prospek bisnis yang cukup potensial. Namun semakin banyaknya produsen kosmetik dewasa ini dan gencarnya produk kosmetik asing, persaingannya menjadi semakin kompetitif. Di tengah banjir produk ini, agar publik tetap memiliki awareness terhadap sebuah produk, produsen harus berkomunikasi. Salah satu caranya adalah melalui komunikasi above the line atau media iklan. Dalam iklan diketahui, endorser sebagai elemen source dalam proses komunikasi memiliki peranan yang penting. Fungsi seorang endorser sangat erat kaitannya dengan konsep kredibilitas, di mana endorser dapat menjadi sumber yang relevan dengan tema komunikasi terkait serta dapat dipercaya untuk memberikan pernyataan obyektif.
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka thesis ini akan meneliti iebih jauh apa yang menjadi preferensi produsen kosmetik Indonesia dalam memilih endorser. Dan mengapa pula endorser tertentu dipilih untuk meng-endorser produk tertentu.
Pada bab selanjutnya penulis menggunakan beberapa teori, yaitu: Konsep Komunikasi Pemasaran, Konsep Merek (Brand), Teori Periklanan, Teori Endorser dan Konsep Persepsi. Teori-teori ini selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis secara mendalam dan tajam hasil dan data penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) jenis metode penelitian, yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode penelitian eksploratif. Sebagai unit penelitian, penulis melakukan studi kasus di PT. Mustika Ratu dan PT. Vitapharm (Viva Cosmetics).
Dari hasil penelitian diketahui bahwa preferensi produsen kosmetik dalam memilih endorser didasarkan pada beberapa elemen, yakni:
1. Daya tarik fisik (physical attractiveness)
2. Kredibilitas (Credibility)
3. Kesesuaian Merek dan Kesesuaian Khalayak (Brand Matchup & Audience Matchup)
Sebagai rekomendasi akademis, berkaitan dengan pemilihan endorser, persuasi dan stimulus harus dilakukan terhadap target market sebagai calon konsumen, sehingga konsumen memiliki awareness yang tinggi terhadap merek yang pada akhirnya akan mencapai tahap keputusan pembelian. Dalam hal ini perlu diperhatikan segmentasi demografis dan psikografis yang berpengaruh pada proses pengolahan informasi, sehingga selanjutnya dapat ditentukan cara komunikasi seperti apa yang paling tepat."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arga Hananto
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farizky
"Maraknya perkembangan Komunitas Vespa Ekstrim menjadi fenomena sosial saat ini. Penampilan Anggotanya sering diidentikkan dengan preman jalanan. Vespa Ekstrim yang mereka buat, dengan beragam bentuk yang aneh dan aksesoris benda bekas dianggap tidak memenuhi standard kelayakan kendaraan transportasi. Banyak masyarakat yang merasa terganggu dengan kehadiran mereka. Komunitas Vespa Ekstrim sendiri menyanggah respon negatif masyarakat dan menganggap apa yang mereka lakukan adalah bentuk ekspresi, kreativitas dan seni. Skripsi ini membahas lebih lanjut tentang alasan-alasan terbentuknya Komunitas Vespa Ekstrim dan alasan-alasan dibalik pembuatan Vespa Ekstrim. Dengan mengambil studi kasus Komunitas Vespa ?Apa Aja Boleh?, beragam alasan terlihat di balik terbentuknya Komunitas Vespa Ekstrim. Komunitas ini menjadi sarana pembentukan ruang aktualisasi diri anggotanya untuk mengekspresikan diri dengan landasan nilai-nilai yang ada dalam komunitas. Komunitas ini terbentuk karena dorongan kreativitas anggotanya untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada. Pada akhirnya Vespa Ekstrim yang mereka buat menjadi benda seni dan totem komunitas.

The rise of Vespa Communities has become today?s social phenomenon. The appearance of its members often identified as street thugs. The Extreme Vespa Motorscooter, with various queer configurations that have been produced from scrap accessories by them, do not meet the safety standard of transportation vehicle and many people disturbed by their presence. Meanwhile, Extreme Vespa Communities argue the people?s negative response to them and they consider what they do as a form of expression, creativity, and art. Futhermore, the thesis will discuss many reasons of the formation Extreme Vespa Communities and the production of Extreme Vespa Motorscooter. By taking the case study of Vespa Community ?Apa Aja Boleh?, it will get the reasons behind the formation of extreme vespa community. This community becomes a formation medium of self actualization space for its members to express themselves with the foundation values which exist in the community. This community was formed because of the encouragement of its member creativity to develop their potency. Finally, Extreme Vespa Motorscooter that have been produced by them, become the object of art and the totem of community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S44472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Pramudita Andyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui loyalitas merek konsumen Indonesia produk pakaian olahraga dari perspektif kesesuaian diri. Survei dengan itu didistribusikan melalui formulir online yang dilakukan dari Jakarta untuk mengumpulkan data untuk pembelajaran ini. Metode Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil SEM menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kesesuaian diri merek dengan asosiasi merek konsumen dan persepsi kualitas, sikap loyalitas merek, dan perilaku loyalitas merek. Padahal yang dihadirkan adalah sikap loyalitas merek tidak mewakili loyalitas merek perilaku. Penelitian ini berkontribusi pada penelitian yang berkembang tentang perspektif kesesuaian diri terhadap loyalitas merek secara empiris menegaskan pengaruh tidak langsung dari kesesuaian merek terhadap loyalitas merek melalui efek mediasi dari asosiasi merek dan kualitas yang dipersepsikan dalam konteks pasar pakaian olahraga Indonesia yang sedang tumbuh.

This study aims to determine the brand loyalty of Indonesian consumers sportswear products from a self-conformity perspective. A survey with it distributed via an online form carried out from Jakarta to collect data for this learn. The Structural Equation Modeling (SEM) method was used to test hypothesis. SEM results show that there is a significant influence between brand self-congruity and consumer brand associations and quality perceptions, brand loyalty attitudes, and brand loyalty behavior. Although what is presented is an attitude of brand loyalty
does not represent behavioral brand loyalty. This study contributes to the growing research on self-conformity perspectives brand loyalty empirically confirms the indirect effect of brand conformity on brand loyalty through the mediating effects of brand association and perceived quality in the context of the growing Indonesian sportswear market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Putri Rulia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengikut loyal terhadap influencer dengan meninjau bagaimana  peran dari Interactivity terhadap Authenticity, Brand Trust, dan Emotional Attachment dalam membangun Loyalty tersebut. Sampel yang diteliti adalah mereka yang mengikuti influencer di Instagram minimal tiga bulan lamanya, yang berdomisili di Indonesia dan berusia 18-34 tahun. Jumlah responden yang berhasil dikumpulkan pada penelitian ini adalah 331 responden. Data yang sudah berhasil dikumpulkan diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dan software IBM AMOS 26. Penelitian ini lebih berfokus meneliti influencer sebagai human brand, dibanding sebagai brand endorser. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Influencer Interactivity memiliki pengaruh signifikan terhadap Influencer Authenticity, Emotional Attachment, dan (Influencer) Brand Trust. Influencer Authenticity juga memiliki pengaruh signifikan terhadap (Influencer) Brand Trust, namun memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Emotional Attachment. Kemudian penelitian ini menemukan bahwa Emotional Attachment dan (Influencer) Brand Trust sama-sama dapat memengaruhi Loyalty. Saran manajerial dan penelitian selanjutnya dibahas dalam penelitian ini.

This study aims to find out how followers are loyal to influencers by reviewing the role of Interactivity on Authenticity, Brand Trust, and Emotional Attachment in building Loyalty. The samples studied were those who had followed influencers on Instagram for at least three months, who were domiciled in Indonesia and aged 18-34 years. The number of respondents who were collected in this study were 331 respondents. The data that has been collected is processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method and IBM AMOS 26 software. This study focuses more on examining influencers as human brands, rather than as brand endorsers. The results of this study indicate that Influencer Interactivity significantly effecting Influencer Authenticity, Emotional Attachment, and (Influencer) Brand Trust. Influencer Authenticity also significantly effecting (Influencer) Brand Trust, but not significantly effecting Emotional Attachment. Then this study found that Emotional Attachment and (Influencer) Brand Trust can both affect Loyalty. Managerial suggestions and further research are discussed in this study.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Attika Karinaputri
"Dengan citra yang positif yang dimiliki oleh suatu merek lebih memungkinkan konsumen untuk memilih merek tersebut dalam melakukan pembelian. Citra merek yang positif merupakan salah satu faktor dalam pembentukan loyalitas merek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek terhadap loyalitas merek Scotch-Brite?.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Penelitian ini menggunakan metode regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Scotch-Brite? memiliki citra merek yang baik; loyalitas merek Scotch-Brite? adalah baik; dan citra merek Scotch-Brite? memiliki hubungan yang positif terhadap loyalitas mereknya dan memiliki pengaruh yang kuat.

With a positive image that is owned by a brand allows more consumers to choose the brand in the purchase. Positive brand image is one of the factors in the formation of brand loyalty. This study aims to determine the influence of brand image on brand loyalty of Scotch-Brite? scourer.
This research is a quantitative research with explanative design. This study uses simple regression. The results of this study indicate that the Scotch-Brite? has a good brand image and a good brand loyalty; and brand image of Scotch - Brite ? has a positive and strong influence on brand loyalty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S59462
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aprilizayanti Putri
"Nowadays, brand does not function as an identity or to differentiate of one product to others only. The branding has been extending in many product categories which are marketed to consumers. To offer their products, the producers can not rely on functional benefits only, but also needs to take the emotional approach to the consumers by the brand given. The approach to give the emotional benefit is through the personalities of the brand as human personalities, included to fashion products. The brand must appear as the consumers it self in order to gain the brand loyalty in long time.
The purpose of this research is to find out how the impact of brand personality to brand loyalty of the consumers of fashion brand Zara at Jakarta. In addition to know which dimension of brand personality is most influential to brand loyalty. This research also using Aaker?s dimensions of brand personality, sincerity; excitement; competence; and sophistication. Aaker?s theory about the benefit of brand (functional; emotional; and self-expressive) is used as the first step to refer the brand personality concept. The theories are used to measure the brand loyalty of the consumers based on Aaker?s and Peter and Olson?s measurement.
The approach used in this research is quantitative approach with descriptive as a type of research. In order to get the data that support this research, the writer using purposive sampling by distributed 23 questions related to the indicators from the dimensions stated above to 100 respondents in 5 locations (Zara?s store in Jakarta) with judgemental sampling. To find out the brand personality dimensions as independent variable to brand loyalty as dependent variable, the writer uses factor analysis and multiple regression in the measurement.
The finding of this research suggests that three of four dimensions which use in measurement, have significant positive impact to brand loyalty. And the result suggests that dimension of competence has biggest impact to brand loyalty than others dimension in brand personality. Besides, dimension of excitement has no impact to the brand loyalty.
This research also gives the managerial implications related to the result to Zara?s management, especially in Indonesia. The consumers did not fully aware and care about the competitive advantage which Zara offers, which most appear in dimension of excitement. So that Zara?s Indonesia should adopt the markets here better and more adaptive in the way to gain the brand loyalty of consumers. The best thing that Zara?s Indonesia can do is through the approach of characteristic, and also the culture of brand preference of Indonesian consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>