Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61299 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wasijati
"Ketidakmampuan tidur yang berkualitas dapat meningkatkan risiko kanker menjadi sernakin agresif. Kondisi ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu sehingga kemampuan imun uutuk mengendalikan atau mengontrol sel kanker me4iadi berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masase aromaterapi terhadap kualitas tidur pasien kanker. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengar desain quasi experiment dengan metode pre and post test without control group. Sampel qene$tian sebanyak 15 ofiulg dan pengarnbilan sampel menggunakan teknik consecutive sompling. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner PSQI (fte Pittsburg sleep quality index).
Hasil penelitian menunjulkan adanya penurunan skor kualitas tidur sesudah masaso aromaterapi dengan nilai probabilitas sebesar 0,0001 (gt value < 0,05). Penunrnan skor kualitas tidur menunjukkan adanya peningkatan kualitas tidur sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh masase aromaterapi terhadap kualitas tidur pasien kanker. Berdasarkan hasil penelitian ini maka diharapkan masase aromaterapi direkomendasikan sebagai intervensi mandiri perawat di pelayanan kesehatan unhrk meningkatkan kualitas tidur pasien kanker.

The inability to hahe a goog sleep can increase the risk of cancer to be more agressive. This condition occurs because the immune system is disturbed so that the ability of the immune to control the cancer cells is reduced. This research is aimed to determine the effect of the aromatherapy massage on sleep quality of the cancer patients. This research is a quantitative research with quasi experimental design by using pre- and post-test method without control group. The sample of the study's 15 respondence that is choosen by using consecutive sampling technique. The sleep quality measured by using a questionnaire PSQI (The Pittsburgh sleep quality index).
The resuh shows there is a decrease score of sleep quality after the aromatherapy massage with the probability value of 0.0001 (p value <0.05). The decline score of sleep quality showes the increase in the quality of sleeping so it can be concluded that there was an effect of aromatherapy massage on sleep quality of cancer patients. Based on this result it is expected that aromatherapy massage is recommended as a self iqtervention of nurses in healthcare services to improve the sleep quality of the cancer patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T42844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapti Ayubbana
"Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dapat mengalami gangguan irama sirkandian berupa gangguan siklus tidur dan berakibat terjadinya fatigue. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas kombinasi back massage dan aromaterapi lavender dengan back massage terhadap fatigue pada pasien kanker payudara. Penelitian ini menggunakan quasi experimental pretest-posttest group design, metode pengumpulan sampel secara purposive sampling. Sampel penelitian adalah 42 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dengan skor fatigue le; 30. Pengukuran fatigue menggunakan instrumen Brief Fatigue Inventory BFI . Hasil uji pooled t test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara efektifitas pemberian kombinasi back massage dan aromaterapi lavender dengan back massage terhadap fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi p value = 0,385 . Namun tindakan kombinasi back massage dan aromaterapi lavender serta tindakan back massage memberikan efektifitas terhadap penurunan fatigue pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.

Breast cancer patients undergoing chemotherapy may experience circadian rhythm disturbances such as sleep disturbance and fatigue. The aim of this study was to determine the effectiveness of back massage and aromatherapy lavender combination compared with back massage toward fatigue in breast cancer patients. A quasi experimental pretest posttest group design with purposive sampling method was used. The study involved 42 breast cancer patients undergoing chemotherapy with fatigue score le 30. Fatigue was measured by using Brief Fatigue Inventory BFI instrument. The pooled t test results showed that there was no significant difference between the effectiveness of combination of back massage and lavender aromatherapy compared with back massage intervention p value 0.385 . However, the finding indicated that both intervention were effective for reducing fatigue in breast cancer patients undergoing chemotherapy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Clarissa Agatha Debora
"Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh sel abnormal yang berkembang secara tidak terkontrol. Dua jenis penyakit kanker dengan insidensi yang cukup tinggi di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker kolon. Beberapa tata laksana yang dilakukan untuk penyakit kanker adalah terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon dan juga pembedahan. Patah tulang (Euphorbia tirucalli) merupakan spesies tanaman yang memiliki berbagai efek baik terhadap Kesehatan. Patah tulang terbukti memiliki efek anti inflamasi, antivirus dan juga keperluan analgesik. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun patah tulang juga bermanfaat sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksisitas daun patah tulang (Euphorbia tirucalli) terhadap sel kanker kolon HT-29 dan kanker payudara MCF-7.Euphorbia tirucalli yang sudah di ekstraksi menggunakan metode maserasi aktivitas sitotoksiknya sebagai inhibitor pertumbuhan sel kanker kolorektal HT-29 dan payudara MCF-7 secara in vitro dengan metode MTT assay. Ekstrak etanol Euphorbia tirucalli memiliki aktivitas sitotoksik moderat terhadap sel kanker payudara MCF-7 dan sel kanker kolorektal HT-29 dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 33,88 μg/mL dan 34,86 μg/mL. Ekstrak heksana Euphorbia tirucalli juga menunjukkan aktivitas sitotoksik yang lemah terhadap sel kanker payudara MCF-7 dan sel kanker kolorektal HT-29 dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 631,5 μg/mL dan 919,13 μg/mL. Euphorbia tirucalli menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker kolon HT-29 dan sel kanker payudara MCF-7
Cancer is a type of disease involving uncontrolled growth of abnormal cells. Two types of cancer that have a high incidence rate are colon cancer and breast cancer. There are various treatment options such as radiation therapy, chemotherapy, hormone therapy, and surgery. Despite that, an exploration on finding new treatment options has been done such as using substances that are found in plants. Pencil cactus (Euphorbia tirucalli) is known as a medicinal plant that has anti inflammation effect, antivirus, used for analgesic, and also anticancer. Based on previous research, Euphorbia tirucalli has an anticancer activity.This study aims to determine cytotoxicity of the Euphorbia tirucalli against HT-29 colon cancer cells and MCF-7 breast cancer cells.Euphorbia tirucalli has been extracted by maceration method using ethyl acetate, n-hexane and ethanol solvent. Each extract was evaluated in vitro its cytotoxic activity against colon HT-29 and breast MCF-7 cancer cells using MTT assay method.Ethanol extract of Euphorbia tirucalli showed moderate cytotoxic effect against breast MCF-7 and colon HT-29 cancer cells with IC50 of 33.88 μg/mL and 34.86 μg/mL, respectively. N-hexane extract of Euphorbia tirucalli showed weak cytotoxic effect against breast cancer and colon cancer with IC50 value respectively at 631.5 μg/mL dan 919.13 μg/mL. Euphorbia tirucalli shows cytotoxic activity towards and colon cancer cell line HT-29 and breast cancer cell line MCF-7"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shadira Anindieta Irdianto
"Indonesia merupakan negara biodiversitas tinggi yang memiliki 7.000 dari 30.000 jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Salah satunya tanaman bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk.) yang mengandung berbagai senyawa antioksidan sehingga diperkirakan dapat mengakibatkan kematian pada sel kanker. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak bajakah tampala dapat mengakibatkan apoptosis pada sel T47D kanker payudara selama 24 jam. Namun, penelitian terkait uji sitotoksisitas ekstrak bajakah tampala terhadap sel kanker payudara MCF-7 belum ditemukan sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menemukan konsentrasi optimal ekstrak bajakah tampala yang dapat menghambat 50% proliferasi sel. serta mengetahui efek sitotoksisitas ekstrak bajakah tampala. Metode penelitian ini menggunakan sel MCF-7 dan batang bajakah tampala yang diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Selanjutnya, dilakukan uji MTT dan flow cytometry. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol bajakah tampala memiliki nilai IC50 sebesar 104 ppm dan menghasilkan efek sitotoksisitas yang dapat menyebabkan apoptosis pada sel MCF-7. Maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak bajakah tampala dengan pelarut etanol 96% tergolong dalam kelompok senyawa yang bersifat kurang aktif sebagai antikanker.

Indonesia is a high biodiversity country with 7,000 of 30,000 plant species that can be used as traditional medicine. One of them is the bajakah tampala plant (Spatholobus littoralis Hassk.) which contains various antioxidant compounds that are assumed can cure cancer. Further studies revealed that bajakah tampala extract can induce apoptosis in T47D breast cancer cell lines. However, studies related to the cytotoxicity test of bajakah tampala extract on MCF-7 breast cancer cells have not been discovered. Hence, it is necessary to analyze the cytotoxicity effect of bajakah tampala extract on MCF-7 breast cancer cells. This study aimed to find the optimal concentration of bajakah tampala extracts that can inhibit 50% of cell proliferation and to know the cytotoxicity effect of bajakah tampala extract. This research used MCF-7 breast cancer cell lines and bajakah tampala stems. The stems were extracted by maceration method using 96% ethanol. These research methods are viability tests with MTT reagents and anti-cancer activity tests using flow cytometry. The results showed that the ethanol extract of bajakah tampala has an IC50 value of 104 ppm and can induce an apoptosis effect in MCF-7 cells. This study concludes that the anti-cancer activity of bajakah tampala extract is weak against MCF-7 breast cancer cell lines."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diajeng Ayesha Soeharto
"Pendahuluan. Infeksi HIV perinatal di anak adalah salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Dengan bertambahnya ketersediaan obat antiretroviral, angka kelangsungan hidup pasien HIV mengalami perkembangan. Implikasi dari hal ini adalah pentingnya mengetahui dampak HIV terhadap kognitif pada anak yang telah diberikan terapi antiretroviral tersebut, karena penurunan kecerdasaan diketahui sebagai salah satu manifestasi dari HIV stadium berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat CD4+ awal dan tingkat kecerdasan pada anak HIV yang telah memperoleh terapi antiretroviral.
Metode. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan melibatkan anak-anak dengan infeksi HIV melalui transmisi perinatal yang berusia 5.5-18 tahun. Pasien yang terlibat dalam penelitian telah melakukan pengobatan dengan ART sekurang-kurangnya 6 bulan sebelum penelitian. Data subjek, yaitu termasuk data tingkat CD4+ awal pasien, diambil dari case record form dan rekam medis pasien dan dilakukan pada periode Juli-Agustus 2016 di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Pengukuran fungsi kognitif dilakukan menggunakan metode CIDD (Cross- Cultural Intellectual Test or Device). Hasil data akan digambarkan dalam tabel. Peneliti mencari hubungan CD4+ dan tingkat kecerdasan subjek dengan menggunakan uji uni-variat non parametric test for independent samples of Mann-Whitney dan simple correlation test. Uji multi-variat linear regression digunakan untuk mengevaluasi faktor risiko dalam fungsi kognitif anak dengan HIV.
Hasil. Jumlah subjek yang terlibat dalam studi ini adalah 76 subjek. Subjek merupakan mayoritas perempuan dengan rata-rata usia 10 tahun, dimana sebagian besar merupakan berusia dibawah 12 tahun. 80.3% subjek dilahirkan spontan dan 83% subjek diberi ASI. Angka prevalensi comorbidities adalah sebagai berikut, malnutrisi (77%), TB (66%), dan diare persisten (55%). Mayoritas subjek diberi diagnosis dengan stadium klinis WHO 4, dan HIV-associated immunodeficiency status berat berdasarkan nilai CD4+ awal. Nilai tengah dari hasil uji kognitif CIDD adalah 17. Hasil dari test korelasi mengungkapkan hubungan positif yang sangat lemah (r = 0.005) dengan uji univariat yang menunjukkan hubungan yang tidak signifikan (p-value > 0.05) antara tingkat CD4+ dan tingkat kecerdasan. Sedangkan, dalam analisa faktor risiko ditemukan bahwa umur subjek memiliiki hubungan signifikan terhadap tingkat kecerdasaan (p-value < 0.05).
Kesimpulan. Rendahnya tingkat CD4+ awal tidak menentukkan rendahnya tingkat kecerdasan pada anak terinfeksi HIV perinatal yang telah memperoleh terapi anitretroviral. Ditemukan bahwa faktor risiko yang memiliki hubungan dengan kognitif adalah umur pasien. Penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi mengenai kognitif terhadap remaja dengan infeksi HIV perinatal dapat dilakukan untuk mengetahui efek jangka panjang HIV terhadap fungsi kognitif.

Preliminary. Perinatal HIV infection in children is one of the health problems in Indonesia. With the increase in the availability of antiretroviral drugs, the survival rate of HIV patients has progressed. The implication of this is the importance of knowing the cognitive impact of HIV on children who have been given such antiretroviral therapy, because the decrease in intelligence is known as one of the manifestations of severe stage HIV. This study aims to determine the relationship between baseline CD4 + levels and intelligence levels in HIV children who have received antiretroviral therapy.
Method. This study used a cross sectional method and involved children with HIV infection through perinatal transmission aged 5.5-18 years. Patients involved in the study had been taking treatment with ART at least 6 months before the study. Subject data, including patient baseline CD4 + data, were taken from the patient's case record form and medical record and were carried out in the July-August 2016 period at Cipto Mangunkusumo General Hospital. Cognitive function measurements were performed using the CIDD (Cross-Cultural Intellectual Test or Device) method. The results of the data will be illustrated in the table. Researchers are looking for CD4 + relationship and the level of intelligence of the subjects using the non-parametric non-parametric test for independent samples of Mann-Whitney and simple correlation test. The linear regression multi-variate test was used to evaluate risk factors in cognitive functioning of children with HIV. Results. The number of subjects involved in this study was 76 subjects. Subjects constituted the majority of women with an average age of 10 years, with the majority being under 12 year. 80.3% of subjects were born spontaneously and 83% of subjects were breastfed. The prevalence rates for comorbidities are as follows, malnutrition (77%), TB (66%), and persistent diarrhea (55%). The majority of subjects were given a diagnosis with WHO clinical stage 4, and severe HIV-associated immunodeficiency status based on baseline CD4 + values. The mean value of the CIDD cognitive test results was 17. The results of the correlation test revealed a very weak positive relationship (r = 0.005) with a univariate test that showed an insignificant relationship (p-value> 0.05) between CD4 + level and intelligence level. Meanwhile, in the analysis of risk factors it was found that the age of the subjects had a significant relationship to the level of intelligence (p-value <0.05). Conclusion. The low initial CD4 + level does not determine the low level of intelligence in children infected with perinatal HIV who have received antitretroviral therapy. It was found that the risk factor that has a relationship with cognitive is the patients age. Further research to evaluate the cognitive of adolescents with perinatal HIV infection can be done to determine the long-term effects of HIV on cognitive function.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monika Rini Puspitasari
"Keluhan fisik yang banyak dirasakan pasien kanker adalah nyeri. Nyeri yang dialami pasien dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan akan berdampak pada kualitas hidup penderitanya. Penggunaan terapi farmakologi dan non farmakologi diperlukan untuk mengatasi nyeri. Terapi non farmakologi yang dapat diterapkan yaitu kombinasi Self Selected Individual Music Therapy dan aromaterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Self Selected Individual Music Therapy dan aromaterapi pada pasien kanker dengan nyeri. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan melibatkan 44 responden yang dipilih menggunakan tehnik consecutive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan setelah pemberian Self Selected Individual Music Therapy dan aromaterapi terhadap penurunan nyeri dengan p value <0,0001 (α=0,05) dan kenyamanan p value  <0,0001 (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi Self Selected Individual Music Therapy dan aromaterapi lebih efektif untuk menurunkan nyeri pada pasien kanker dibandingkan terapi standar opioid saja. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu rekomendasi intervensi manajemen nyeri non farmakologi pada pasien kanker yang dilakukan oleh perawat.

The physical complaint that many cancer patients feel is pain. Pain experienced by patients can cause discomfort and will have an impact on the quality of life of the sufferer. The use of pharmacological and non-pharmacological therapies is needed to treat pain. Non-pharmacological therapy that can be applied is a combination of Self Selected Individual Music Therapy and aromatherapy. The purpose of this study was to determine the effect of Self Selected Individual Music Therapy and aromatherapy on cancer patients with pain. The design of this study was a quasi-experimental involving 44 respondents who were selected using a consecutive sampling technique. The results of this study indicate that there is a significant difference after giving Self Selected Individual Music Therapy and aromatherapy to reduce pain with p value <0.0001 (α=0.05) and comfort p value <0.0001 (α=0.05). Based on the results of the study, it can be concluded that the combination of Self Selected Individual Music Therapy and aromatherapy is more effective in reducing pain in cancer patients than standard opioid therapy alone. The results of this research can be used as a recommendation for non-pharmacological pain management interventions in cancer patients by nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Ambarsari
"ABSTRAK
Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Gejala yang paling sering muncul yaitu kelelahan, nyeri serta terjadi perubahan secara psikologis. Keadaan ini mempengaruhi pemenuhan kebutuhan kenyamanan pasien kanker secara holistik. Pemenuhan kebutuhan kenyamanan yang holistik ini dapat tercapai jika kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi salah satunya tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kenyamanan dan kualitas tidur pada pasien kanker. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif-analitik dengan pendekatan secara cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 95 pasien kanker, dimana pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian ini menggambarkan terdapat hubungan antara kenyamanan dan kualitas tidur pada pasien kanker p = 0,0001 ; a = 0,05 Hasil penelitian ini merekomendasikan perawat untuk melakukan pengkajian penyebab ketidaknyamanan dan gangguan tidur yang dialami pasien, sehingga perawat dapat memodifikasi lingkungan serta memberikan edukasi kesehatan yang tepat agar kebutuhan kenyamanan dan tidur dapat terpenuhi dengan baik.

ABSTRACT
Cancer is one of illness that can affect many aspects of life. Symptoms the most often appears that exhaution, pain and psychological suffering. This situation affects the fulfillment of cancer patient rsquo s comfort need in holistically. The fulfillment of need comfort that which holistic would be achieve if their basic needs have been fulfilled like sleep. Research aim to review the relationship between comfort and quality of sleep on cancer patient. This research using design descriptive analytical with cross sectional approach. The research involving 95 cancer patients, where the sample collection used technique consecutive sampling. The result of this research describe there are relationship between comfort and quality of sleep on cancer patients p 0,0001 a 0,05 . This research recommended a nurse to do assesments about couse of discomfort and sleep disturbances in patients. This reaserch also recommended the nurses to modify environment and providing health education so the needs of comfort and sleep could be met."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Dwi Kartika
"Kualitas tidur yang buruk merupakan salah satu masalah utama pasien kanker dan dampaknya akan mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan dari telaah literatur ini ialah untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kualitas hidup pada pasien kanker. Telaah review  dilakukan dengan menggunakan studi yang dicari di  7 database (Proquest, Ebscohost, SpringerLink, Sciencedirect, Wiley, Google Scholar, dan Pubmed). PRISMA checklist digunakan dalam penyeleksian literatur. Sintesis data disajikan dalam tabel dan narasi. Sebanyak 14 artikel yang terpilih memenuhi kriteria inklusi. Studi terpilih memiliki sampel mulai dari  35-515. Kualitas tidur memiliki hubungan yang negatif signifikan pada kualitas hidup di setiap domainnya dan memiliki hubungan positif dengan gejala . Hal ini menunjukkan, masalah tidur pada pasien kanker memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas hidup. Masalah in perlu mendapatkan perhatian dengan tujuan meminimalkan pengaruh terhadap penurunan kualitas hidup.

Poor sleep quality is one of the main symptoms in cancer patients and it may cause reducing the quality of life. The aim of this literature review is to identify the correlation between sleep quality and quality of life in cancer patients. This literature review using the articles in journals by searched from 7 journal databases (Proquest, Ebscohost, SpringerLink, Sciencedirect, Wiley, google scholar, and  Pubmed.  The PRISMA checklist used for assessing the eligibility of the studies. The result of the study showed in tabular and narrative. There are 14 that met the inclusion and used on this study. The samples are about 35 to 515 respondents. The result of this study shows that sleep quality has a negative significant correlation with quality of life in cancer patients. It signifies that sleep problem has negative influences to quality of life. It is needed to be more concern to assess sleep problem to minimize the impact of decreasing quality of life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Divina
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sitotoksisitas alkil asam salisilat terhadap sel kanker T47D. Senyawa yang diuji adalah metil salisilat, etil salisilat, butil salisilat, isoamil salisilat, dan oktil salisilat. Kromatografi lapis tipis dilakukan terhadap senyawa uji dan uji MTT terhadap sel kanker T47D dilakukan untuk mengetahui laju inhibisi sel kanker dan nilai IC50. Berdasarkan uji MTT, terlihat bahwa efek sitotoksisitas meningkat seiring penambahan konsentrasi. Nilai IC50 turunan asam salisilat menunjukkan efek sitotoksisitas yang signifikan (p<0,05) bila dibandingkan dengan IC50 asam salisilat kecuali oktil salisilat. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan gugus alkil memberikan efek sitotoksisitas yang lebih signifikan karena adanya peningkatan afinitas. Hasil ini didapatkan dari nilai IC50 turunan asam salisilat yang lebih rendah dibandingkan asam salisilat. Efek sitotoksisitas ini dikarenakan inhibisi COX-2 yang ditemukan meningkat pada kanker payudara.

This research aim is to analyse the cytotoxicity effect of alkylated salicylic acid towards breast cancer cells T47D. Samples used are methyl salicylate, ethyl salicylate, butyl salicylate, isoamyl salicylate, and octyl salicylate. Thin layer chromatography was done to samples and MTT test was done against T47D cancer cells to obtain cancer cell growth and IC50 value. Based on MTT result, there was shown an increase of cytotoxicity effect with higher concentration. IC50 value of alkylated salicylic acid showed more significant cytotoxicity effect (p<0,05) when compared to IC50 value of salicylic acid, except octyl salicylate. This shows that addition of alkyl group enhances cytotoxicity effect of salicylic acid due to increase of affinity. The IC50 value of alkylated salicylic acid showed lower results compared to salicylic acid. This cytotoxicity effect is due to inhibition of COX-2 which has been shown to increase in breast cancers."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasna Fauziah
"ABSTRAK
Luka kanker merupakan salah satu dampak dari perkembangan sel kanker dimana luka kanker dapat menyebabkan berbagai gangguan kenyamanan, salah satunya nyeri sehingga dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian adalah untuk mengatahui hubungan nyeri dengan kualitas tidur pada pasien luka kanker. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional dengan sampel 76 pasien, diambil di RSKD Jakarta. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur buruk lebih banyak terjadi pada pasien yang memiliki skala nyeri sedang-berat (93.1%). Sedangkan presentase nyeri sedang-berat pada pasien yang memiliki kualitas tidur baik hanya 6.9%. Namun hasil uji fischer exact menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara nyeri dengan kualitas tidur (p: 0.301, α: 0.05). Hasil penelitian ini merekomendasikan pentingnya penelitian selanjutnya yang membandingkan nyeri dan kualitas tidur pada pasien rawat inap dengan pasien rawat jalan di RSKD Jakarta.

ABSTRACT
Fungating malignant wound is one of the impacts of cancer cell growth that the wound would cause many discomforts and one of them is pain that effects on poor quality of life. The aim of this research was to identify the relationship between pain and sleep quality in cancer patients with fungating wound. This research design used cross sectional study with 76 samples that recruiting in RSKD Jakarta. The instrument used the Numeric Rating Scale (NRS) and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The result showed that poor quality sleep is more common in patients who had moderate to severe pain scale (93.1%) while the percentage of moderate to severe pain in patients who had good quality sleep was only 6.9%. However, fischer exact test results stated that there was no a significant relationship between pain and sleep quality (p: 0.301, α: 0.05). The result of this study recommended the importance of pain and quality of sleep in patients hospitalized with outpatients at RSKD Jakarta.;;"
2016
S65752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>