Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199611 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elsa Naomy
"Jurnal ini merupakan kajian sastra dari analisis dua karya puisi yang menggunakan perumpamaan perpisahaan dalam penyampaian pesan puisi dan menggunakan kata yang sama untuk menjadi kunci dalam penyampaian pesannya. Dalam perkembangannya, karya puisi Korea yang menggunakan perumpamaan perpisahan masih banyak diminati oleh beberapa penulis puisi. Seperti dalam puisi Gasiri dan Nimeui Chimok, dua puisi ini menggunakan perumpamaan perpisahan dengan kata kunci yang sama. melalui pendekatan sosio-linguistik, jurnal ini akan membahas kata yang menjadi simbol dari perumpamaan perpisahaan dalam dua puisi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Kesimpulan dari jurnal ini nantinya pembaca akan memahami puisi Korea dapat dipahami tidak hanya secara garis besar maknanya saja namun dari pilihan-pilihan kata yang tidak asing digunakan masyarakat.

This journal is a literature study from two poems that use a breakup parable and using a same word to be the keyword to deliver the message of the poem. In its progress the poets of Korean poems still oftentimes use the breakup parable as their theme for the poem. For example is Gasiri and Nimeui Chimok, this two poems are using the breakup parable and a same word as its keyword. By using sociolinguistic approach, this journal will discuss the keyword of these two poems. This journal use qualitative method as its analysis method. The aim of this journal is the reader will understand that Korean poem can be understood just by its outline but by its words that is not unfamiliar with common people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Iza Radeska
"[ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang analisis makna ?nim? dalam dua puisi karya Kim Sowol yang berjudul 님의
노래(Nimeui Norae, Nyanyian Kekasih) dan 님에게(Nimege,Untuk Kekasih). Kedua puisi ini menarik untuk diteliti
karena keduanya mengandung kata ?nim? yang dapat diinterpretasikan berbeda. Akan tetapi, jika ditelaah lebih
dalam, makna ?kekasih? dalam kedua puisi ini dapat memiliki makna yang berbeda dengan makna ?nim? yang
sebenarnya. Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah close reading dengan pendekatan struktural
dan semiotik. Studi kepustakaan dilakukan untuk mengetahui latar belakang sosial masyarakat Korea dan penyair
saat kedua puisi ini ditulis. Analisis dalam jurnal ini dikaitkan dengan hakikat puisi, yaitu tema, perasaan penyair,
nada, dan amanat puisi, lalu menerjemahkan keseluruhan kedua puisi ini dengan berfokus pada makna ?nim?. Hasil
dari penelitian ini adalah makna ?nim? dalam puisi yang berjudul Nimeui Norae memiliki makna "negara" dimana
yang dimaksud di sini adalah Korea, sedangkan makna ?nim? dalam puisi yang berjudul Nimege memiliki makna
?kekasih?.ABSTRAK
This journal discusses about the analysis of ?nim??s meaning in two Kim Sowol?s poetries entitled 님의
노래(Nimeui Norae, Lover?s Song) and 님에게(Nimege, For Lover). Both of them are appropriate to study because
the contain of word ?nim? that could be interpreted differently. However, when they examined more deeply, the
word lover in both poetry?s can have different meaning to the"nim? in the real meaning which is interesting to study.
The method used in this journal is closed reading with structural and semiotic approaches. Literature study used to
determine the social background of the Korean and the poets when both them were written. Analysis in this journal
related to the theory of basic of poetry, which is the poetry?s theme, poet?s feeling, tone, and the message of the
poetry. Then, translate both of those poetries with more focus to the meaning of the "nim?. The results of this study
is ?nim? in Nimeui Norae means "country" or Korea. Meanwhile, ?nim? in Nimege means "lover"., This journal discusses about the analysis of “nim”’s meaning in two Kim Sowol’s poetries entitled 님의
노래(Nimeui Norae, Lover’s Song) and 님에게(Nimege, For Lover). Both of them are appropriate to study because
the contain of word “nim” that could be interpreted differently. However, when they examined more deeply, the
word lover in both poetry’s can have different meaning to the"nim” in the real meaning which is interesting to study.
The method used in this journal is closed reading with structural and semiotic approaches. Literature study used to
determine the social background of the Korean and the poets when both them were written. Analysis in this journal
related to the theory of basic of poetry, which is the poetry’s theme, poet’s feeling, tone, and the message of the
poetry. Then, translate both of those poetries with more focus to the meaning of the "nim”. The results of this study
is “nim” in Nimeui Norae means "country" or Korea. Meanwhile, “nim” in Nimege means "lover".]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Tsurayya Afifah
"Skripsi ini membahas antologi puisi karya Han Yong-un, salah satu dari 33 orang yang memimpin perjuangan kemerdekaan pada tahun 1919, yang berjudul "Nim-ui Chimmuk" yang terbit tahun 1926. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan desain deskriptif. Makna Nim yang merupakan sebuah simbol, dapat diartikan sebagai "kekasih", "Tuhan", atau "Kemerdekaan". Dari penelitian ini disimpulkan bahwa Nim lebih tepat diinterpretasikan sebagai "Kemerdekaan Korea", dan puisi ini memiliki pesan tersirat untuk membangkitkan semangat rakyat Korea untuk tidak menyerah dalam mengejar kemerdekaan Korea setelah usaha mereka gagal dan membawa mereka ke dalam depresi dan keputusasaan.

This study focused on deeper meaning of Nim-ui Chimmuk, a poem anthology created and released in 1926 by Han Yong-un who was also one of 33 patriots leading Korea‟s independence movement. This study is qualitative descriptive. Nim, as a symbol, can be interpreted as "lover", "God, or "independence". The conclusion is that the meaning of Nim is best to be interpreted as "Korea`s independence", as well as this poem anthology was made to give spirit and hope to Korean people to keep struggling in achieving their independence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Gwang Won
Seul: Saemunsa, 2008
KOR 895.71 KIM n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Larasati
"enelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna konotatif dari beberapa kata dan frasa khas yang digunakan dalam lirik lagu bertema cinta dan patah hati NIKI. Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan teori makna yang diusulkan oleh Leech (1981) dan Corpus of Contemporary American English (COCA) untuk mengkonfirmasi keunikan pilihan kata NIKI dengan memeriksa frekuensi kemunculan kata dan frasa serta kolokasinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dua belas makna konotatif yang terdiri dari delapan makna konotatif positif dan empat makna konotatif negatif. Di antara dua belas makna konotatif tersebut, terdapat empat pergeseran makna konotatif yang terdiri dari konotasi netral ke positif, konotasi netral ke negatif, konotasi negatif ke positif, dan konotasi positif ke negatif. Selain itu, beberapa makna tetap mempertahankan konotasinya. Mayoritas pergeseran adalah dari konotasi negatif ke positif. Frekuensi kata-kata unik dalam lirik lagu NIKI lebih sering muncul dalam genre seperti majalah dan buku-buku yang termasuk dalam ranah fiksi. Penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi bagaimana makna konotatif dalam lirik lagu NIKI berhubungan dengan konteks budaya tertentu, khususnya budaya Indonesia. Hal ini dapat melibatkan studi perbandingan antara makna konotatif dalam lagu-lagu NIKI dan lagu-lagu dari artis lain dari budaya yang berbeda untuk memahami bagaimana budaya mempengaruhi interpretasi konotatif dalam bahasa.

This study aims to identify connotative meanings of some distinctive words and phrases used in NIKI's love and heartbreak-themed song lyrics. This descriptive qualitative study uses the theory of meaning proposed by Leech (1981) and the Corpus of Contemporary American English (COCA) to confirm the uniqueness of NIKI’s word choice by examining the frequency of occurrence of the words and phrases and their collocations. The results of this study show twelve connotative meanings consisting of eight positive connotations and four negative connotations. Among these twelve connotative meanings, there are four shifts in connotative meaning consisting of neutral to positive connotations, neutral to negative connotations, negative to positive connotations, and positive to negative connotations. Additionally, some meanings retain their connotations. The majority of the shift is from negative to positive connotations. The frequency of the unique words in NIKI’s song lyrics appears more frequently in genres such as magazines and books within the realm of fiction. Further research could explore how the connotative meanings in NIKI's song lyrics relate to specific cultural contexts, particularly Indonesian culture. This may involve comparative studies between the connotative meanings in NIKI's songs and those of other artists from different cultures to understand how culture influences connotative interpretation in language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gema Akbar Riyadi
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas tentang analisis puisi Korea berjudul Kkot karya Kim Chun Su. Dibuat pada pada tahun 1955 yang termasuk karya sastra masa setelah perang Korea. Keunikan puisi ini adalah salah satu karya sastra yang mengandung aliran eksistensialisme. Pada penelitian ini, penulis menganalisis makna puisi Kkot karya Kim Chun Su tersebut melalui teori eksistensialisme Aku-Kamu Martin Buber dengan pendekatan semiotik pierce. Dalam melakukan penelitian, metode yang penulis gunakan dalam membatu mengolah data dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Selain metode tersebut penulis juga mengunakan metode studi pustaka untuk mencari teori yang berhubungan dengan topik penelitian. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah dalam puisi Kkot penyair Kim Chun Su menggunakan teori eksistensialisme yang serupa dengan Martin Buber yang mengedepankan relasi antar manusia sebagai titik pusat eksistensi di dunia. Macam relasi antar manusia tersebut adalah relasi Aku-Kamu Martin Buber yang memiliki tiga sifat yaitu, kehadiran, timbal-balik, dan keutuhan relasi. Secara tersirat makna puisi Kkot karya Kim Chun Su dan teori eksistensialisme Aku-Kamu dari Martin Buber mengajak untuk menerapkan macam relasi Aku-Kamu kepada setiap manusia agar terciptanya kedamaian di dunia karena puncak relasi Aku-Kamu tersebut berupa cinta antar sesama.

ABSTRACT
This journal discusses about analysis of Korean poem entitled Kkot written by Kim Chun Su back in 1955 which was classified into a literary period of post Korean war. The uniqueness of this poem is one of the literary that contains the theory of existentialism. In this research, the writer analyzed the meaning of the Kkot poem written by Kim Chun Su based on the theory of existentialism called I You by Martin Buber with Peirce rsquo s semiotic approach. In conducting the research to petrification process data, the writer used descriptive qualitative method. In addition to these methods, the writer also used study of literature method to find the theory of literature related to the research topic. The conclusion of this research is Kim Chun Su with the Kkot poem uses the existentialism theory similar to Martin Buber which emphasizes human relations as the central point of existence in the world. Varieties of such human relations is the relationship theory called I You by Martin Buber that has three characteristics, presence, mutual relation, and whole being. The implied meaning of Kkot poem written by Kim Chun Su and the theory of existentialism called I You by Martin Buber is to invite us to apply this I You relation to every relationship with human being in order to make peace in the world, as the peak of this relation itself is love between people."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nosa Rufaidah
"ABSTRAK
Jurnal ini menganalisis tiga puisi yang berjudul ldquo;Jeolmeunideulege ?????? rdquo;, ldquo;Gunsinsong ??? rdquo;, dan ldquo;Singapur Hamnak ??? ?? rdquo; karya Noh Cheon Myeong, seorang penyair Korea yang pernah masuk ke dalam golongan pro-Jepang. Karya-karyanya tersebut berisi propaganda yang menunjukkan kelebihan bangsa Jepang kepada masyarakat Korea. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui isi puisi pro-Jepang dan teknik-teknik propaganda salah satu penyair pro-Jepang. Jurnal ini menggunakan metode analisis teks. Setelah dianalisis, tidak semua teknik propaganda ditemukan dalam puisi-puisi tersebut. Dari ketiga puisi, hanya ditemukan enam teknik dari tiga belas teknik propaganda yang ada. Keenam teknik propaganda tersebut adalah teknik propaganda name calling, glittering generalities, plain folks appeal, argumentum ad populum, faulty cause and effect, dan card stacking. Dari segi isi, ditemukan adanya pesan tersirat tentang ajakan untuk mendukung Jepang.

ABSTRACT
This journal is an analysis of three poems entitled ldquo Jeolmeunideulege rdquo , ldquo Gunsinsong rdquo , dan ldquo Singapur Hamnak rdquo by Noh Cheon Myeong, a Korean poet who once entered the pro Japanese group. Her works contain propaganda that shows the greatness of Japan to the Korean society. This journal aims to find out the contents of pro Japannese poetry as well as the use of propaganda techniques. This research uses text analysis method. Based on the analysis result, it was found that, not all of the propaganda techniques are used in the poems. From three poems that were analyzed, there are only six propaganda technique used out of thirteen propaganda techniques that exist. Those six techniques are name calling, glittering generalities, plain folks appeal, argumentum ad populum, faulty cause and effect, and card stacking. From the contens, it was found that there are implied message about supporting Japan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf;
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kristanti
"Skripsi ini membahas mengenai analisis kecenderungan pola gramatikal puisi-puisi Korea dalam buku teks pelajaran bahasa Korea untuk orang asing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Analisis konstituen yang diterapkan pada puisi-puisi tersebut memperlihatkan hasil sebagai berikut, pertama predikat sebagai unsur utama kalimat. Kedua, kesatuan kalimat terpisah disesuaikan dengan keindahan bentuk. Ketiga, bentuk akhiran yang beragam. Keempat, penghilangan unsur pembentuk kalimat atau frasa. Kelima, unsur pembentuk gramatikal yang hampir sama dari beberapa larik dalam beberapa puisi. Selain itu, sebagian besar puisi-puisi ini masih mempertahankan struktur dan pola sintaksis standar, sehingga bisa digunakan dalam pemelajaran tata bahasa.

This thesis analyzes the grammatical pattern tendency found in the poems used in Korean Language textbooks for foreign learners. This thesis utilizes qualitatitive method and descriptive design. Constituent analysis applied in the analysis of the poems shows that: predicate is the sentence’s main element, the unity of the sentences is made in line with the poems’ aesthetic forms, there are various forms of ending, there are omissions of elements that form a sentence or phrase, and there are grammatical elements that are similar in several lines of the poems. Moreover, most of the poems keep the standard structure and pattern of syntax in order to facilitate the learning of Korean grammar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Mahendra Raharjo
"Dalam sebuah puisi berjudul Indonesia Inminege Junen Si, yang ditulis oleh penyair Korea tahun 1940-an yang bernama Park In-Hwan, terlihat bahwa ia menyemangati Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dari serangan penjajah. Akan tetapi, meskipun puisi tersebut membicarakan banyak tentang Indonesia, sasaran utama pembaca puisi tersebut adalah orang Korea. Jurnal ini akan menganalisis tentang bagaimana Park In-Hwan menggunakan Indonesia sebagai objek penyemangat masyarakat Korea dalam mempertahankan kemerdekaan pada puisi Indonesia Inminege Junen Si, serta alasan Park In-Hwan menggunakan negara Indonesia sebagai objek puisinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana Park In-Hwan meggunakan Indonesia sebagai objek puisinya untuk penyemangat masyarakat Korea dan alasan Park In-Hwan menggunakan Indonesia sebagai objeknya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi pustaka. Temuan dari penelitian ini adalah terdapat sebuah pesan tersirat bahwa sebenarnya Korea masih harus berjuang kembali setelah kemerdekaan, seperti Indonesia, untuk mempertahankan kemerdekaannya dari para penjajah.

In a poem entitled Indonesia Inminege Junen Si, written by a Korean poet 1940s, Park In-Hwan, is seen that he supported Indonesia to maintaining the independence from imperialist’s invasion. Although the poem discusses about Indonesia, the target readers are Korean people. This journal analyzes how Park In-Hwan used Indonesia as the object of his poem to encourage Korean people in maintaining its independence and Park In-Hwan’s reason in using Indonesia as his object of his poem.
The purpose of this research is to know how Park In-Hwan used Indonesia as the object of his poem to encourage Korean people in maintaining its independence, and to know the reason of using Indonesia as the object of his poem. The method used is qualitative method by literature method. The result of this research is to found the conclusion that there is an implied message about actually after the independence, Korea still have to struggle, like Indonesia, to maintaining their independence from imperialists.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Eun Hee
"Tesis ini membahas penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea yang ditulis oleh orang Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menganalisis penggunaan kata sapaan dalam buku yang tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea yang ditulis oleh orang Indonesia. Data penelitian ini adalah buku-buku percakapan bahasa Korea yang berjudul Cepat Mudah dan Praktis Kuasai Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea, Gampang Praktis Berbicara Bahasa Korea, Mendadak Pintar Berbicara Bahasa Korea, Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea dan Pintar Bahasa Korea. Teori yang dipakai untuk menganalisis penggunaan kata sapaan dalam percakapan bahasa Korea tersebut adalah teori kata sapaan oleh S. Ervin-tripp, teori SPEAKING yang dikemukan oleh Dell Hymes yang menghasilkan konteks percakapan, teori konteks sosial dan Interaksi di antara penutur dan mitra tutur oleh Holmes. Untuk melihat penggunaan kata sapaan ini buku-buku percakapan bahasa Koreayang ditulis oleh orang Korea dipakai sebagai pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian dan ketidaksesuaian penggunaan kata sapaan dalam buku-buku percakapan bahasa Korea dan penyebabnya. Ketidaksesuaian penggunaan kata sapaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan sistem kata sapaan bahasa Korea dan bahasa Indonesia dan juga konteks sosial. Kata sapaan bahasa Korea ini merupakan bagian dari konteks sosial budaya Korea yang mempengaruhi penggunaan bahasa. Penelitian ini bermanfaat dalam pengajaran bahasa Korea di Indonesia karena memberikan informasi bahan ajar bahasa Korea yang baik.

This thesis discusses the use of Korean address terms found in Korean conversation books which are written by Indonesian. This research is a qualitative research which aims to analyze the use of Korean address terms. Data of this research are Korean conversation books written by Indonesian, entitled Cepat Mudah dan Praktis Kuasai Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea, Gampang Praktis Berbicara Bahasa Korea, Mendadak Pintar Berbicara Bahasa Korea, Percakapan Sehari-hari Bahasa Korea dan Pintar Bahasa Korea. In analyzing the data, this research uses Address Term Theory by S. Ervin-tripp, SPEAKING theory of Dell Hymes, Social Context and Interaction between interlocutors by Holmes.
The result of this analysis shows that there are some inappropriatenesses found in those conversation books related to the use of Korean address terms. These inappropriatenesses are caused both by the difference of addressing system between Korean and Indonesian and by the difference of social context from two countries which influences the use of language. This thesis is useful to enable Indonesian learn Korean
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>