Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10459 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Indonesia sekarang ini mengalami krisis tenaga kerja ahli. Hanya 2% dari total tenaga kerja Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi, dan mereka rata-rata kurang memiliki soft skill yang memadai. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan memerlukan sebuah sistem yang dapat mendukung kultur ekspertis. Dengan berkaca pada sistem kolektivis Jepang dan Cina yang mengutamakan pada waktu kontrak pegawai jangka panjang, pengutamaan kualitas pegawai, dan pemberian on-the-job training secara berkala, penulis menggagas ide mengenai pengadaan talent-based training, sebuah bentuk sistem penempatan pegawai yang berbasis pada on-the-job training dan minat serta bakat pegawai. Dengan sistem ini diharapkan dapat tercipta suatu kultur organisasi yang dapat mendukung para pegawai untuk menjadi seorang master."
330 ASCSM 19 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Procton, John H.
Jakarta: Bina Aksara, 1983
658.312 4 PRO l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Archianti Widiasih
"Perubahan lingkungan menuntut perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya. Kondisi ini juga dialami oleh PT. XYZ yang mengadakan perubahan fokus bisnis sejak terjadinya !crisis keuangan pada 2002. Perubahan ini secara tidak langsung menuntut peningkatan kemampuan karyawan. Pada PT. XYZ memilih untuk melakukan berbagai macam pelatihan, terutama pada jabatan baru yang memiliki tanggungjawab dan tugas yang kompleks. Salah satunya adalah jabatan Manajer Komersial & Teknologi Divisi Produk & Jasa Non Kereta Api.
PT. XYZ merasakan timbul permasalahan yang menyangkut kinerja Manajer Komersial & Teknologi Divisi Produk & Jasa Non Kereta Api. Hal ini dikarenakan jumlah pelatihan yang banyak diikuti tidak diimbangi dengan peningkatan kinerja sesuai dengan harapan manajemen. Menghadapi permasalahan tersebut maka terdapat beberapa altematif pemeeahan masalah, antara lain menyangkut analisis kebutuhan pelatihan, pelaksanaan program pelatihan dan evaluasi pelatihan (Cascio, 1995). Alternatif-alternatif ini muncul dikarenakan keefektifan pelatihan sangat tergantung pada tahapan-tahapan dalam pelatihan.
Berdasarkan hasil temuan data dari PT. XYZ maka pada Tugas Akhir ini akan diajukan uulan mengenai rancangan analisis kebutuhan pelatihan. Rancangan diajukan dengan menggunakan 3 (tiga) tahapan analisis yaitu analisis organisasi, analisis tugas dan analisis tenaga kerja. Usulan yang diberikan menggunakan tahapan analisis kebutuhan pelatihan yang dikemukakan oleh McGehee & Thayer (dalam Dipboye, Smith & Hower, 1993)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Ony Prihartono
"Dalam rangka pemberdayaan masyarakat terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan. Salah satu strategi tersebut yaitu intervensi yang dilakukan oleh pemerintah, karena pemerintah melalui aparat birokrasinya berperan untuk menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat, mendorong kemajuan masyarakat dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan keadilan. Kemajuan masyarakat tersebut dapat berwujud tatanan kehidupan masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat yang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam proses pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat.
Untuk menghadapi hal itu aparatur birokrasi secara terus menerus dan terprogram harus meningkatkan dan ditingkatkan kemampuannya agar secara internal dapat melaksanakan tugas organisasi dan secara eksternal dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Peningkatan dan pemantapan profesionalisme aparatur pemerintah (Depdagri dan Pemda) melalui pendidikan dan pelatihan aparatur merupakan salah satu fungsi yang vital hares dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri dalam rangka membina dan mengembangkan kualitas profesional aparat birokrasi pemerintahan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan perlu dilakukan Analisis Kebutuhan Diklat sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi secara tepat kemampuan yang dibutuhkan atau yang belum dimiliki oleh aparatur dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan dilapangan.
Akan tetapi pada kenyataannya dilapangan diperoleh fakta bahwa dalam perumusan program diklat aparatur di Badan Diktat Depdagri tidak melalui tahapan awal perencanaan yaitu melaksanakan analisis kebutuhan diklat sehingga tidak memberikan hasil yang maksimal dalam perencanaan diklat aparatur.
Sehubungan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui mengapa program ini tidak dapat berjalan sesuai dengan normative yang ada serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam pelaksanaan analisis kebutuhan diklat agar program ini dapat berjalan sesuai dengan rencana awal kebijakan ini dikeluarkan .
Penelitian ini mempergunakan pendekatan teori dan konsep tentang analisis kebutuhan diklat, perencanaan dan pendidikan dan pelatihan aparatur serta analisis kebutuhan diklat sebagai sebuah program kebijakan Badan Diklat Depdagri. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data memakai teknik wawancara studi kepustakaan serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan data yang telah terkumpul akan dianalisis untuk menjawab permasalahan penelitian ini.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa, pelaksanaan program analisis kebutuhan diktat tidak dapat berjalan sesuai dengan ketentuan normatif yang ada karena lemahnya unsur perencanaan pada saat program ini akan ditetapkan sehingga program ini terlihat tidak rasional, integrative dan fleksibel. Disamping itu terdapat tiga faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan program ini.
Faktor tersebut berupa ada tidaknya kewenangan pelaksanaan program analisis kebutuhan diktat, karakteristik pelaku kebijakan (stakeholders) serta pengaruh lingkungan intern dan ekstern yang turut mempengaruhi kebijakan pelaksanaan program analisis kebutuhan diklat. Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi dan terkait satu dan lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjuntak, Rohana Dumaria
"Penulisan karya akhir ini mengulas tentang pelatihan produk Reksa Dana Mandiri Investa pada saat terjadi redemption besar-besaran sejak Februari sampai dengan Juli 2005 dan pembelajaran apa yang dapat diambil dari kasus redemption ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada pihak manajemen Bank mandiri mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan apabila hal yang sama terjadi di masa yang akan datang.
Melalui penrlitian ini terdapat 2 (dua) pokok masalah yang dibahas yaitu (1) koordinasi dalam kegiatan pernasaran Reksa Dana Mandiri Investa dan (2) proses pelatihan produk Ref:sa Dana Mandiri Investa.
Dalam kasus redemption Reksa Dana Mandiri Investa ini, yang terjadi adalah kurangnya koordinasi antara pemilik produk yaitu dalam hal ini Invesment Product Department dengan ujung tombak pemasaran yaitu para frontliner di Cabang. Selain itu, juga tidak tersosialisasinya dengan baik produk terbaru yang telah dihasilkan sejak Oktober 2004 yaitu dalam hal ini 3 (tiga) jenis produk Reksa Dana lainnya yang terdiri dari Reksa Dana Pasar Lang, Reksa Dana Sahara dan Reksa Dana Campuran.
Proses pelatihan produk ini sangat panting karena berfungsi untuk memberikan informasi terkini tentang produk Reksa Dana yang ditawarkan oleh dank Mandiri. Apabila pelatihan ini berjalan baik, pada saat suku bunga SBI mulai merambat naik, para pemodal berdasarkan informasi dari frontliner bisa mengalihkan investasinya dari Reksa Dana Pendapatan Tetap ke jenis Reksa Dana lainnya sehingga kerugian dari para pemodal bisa diminimalisir dark redemption besar-besaran sebagaimana yang terjadi selama periode Februari sampai dengan April 2005 tersebut bisa diminimalisir."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Tiara
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan program pelatihan
pada BLK Kabupaten Bogor berserta kendala-kendala yang dihadapi dalam
rangka meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Teori yang digunakan adalah
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), pelatihan, proses atau tahapan
pelatihan, kompetensi dan konsep ketenagakerjaan. Pendekatan penelitian ini
adalah post positivist dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan
wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan program pelatihan
pada BLK Kabupaten Bogor belum dilakukan secara optimal, terlihat dari tidak
semua komponen pelatihan yang bisa disesuai dengan Pedoman Pelatihan
Berbasis Kompetensi. Belum optimalnya pelaksanaan program pelatihan pada
BLK Kabupaten Bogor disebabkan oleh beberapa kendala diantaranya:
Kurangnya jumlah instuktur atau tenaga pelatih, Ketersediaan sarana dan fasilitas
pelatihan yang kurang memadai, Peserta pelatihan dari berbagai disiplin ilmu dan
Cakupan dari Kabupaten Bogor yang cukup luas.

ABSTRACT
This research aims to describe the implementation of a training program at the
Vocational Training Centre (BLK) in Kabupaten Bogor along with the constraints
faced in order to increase the labour competency. The theory used the Human
Resource Management (HRM), training, processes or phases of training,
competency and employment concept. The approach of this research is postpositivist.
The data collected technic are the literature study and in-depth
interviews. The result of this research is the implementation of a training program
at the Bogor Regency BLK has not yet optimal. It can be seen from all parts of
training that can be adapted to the Competency Based Training Guidelines. Not
yet optimal of implementation of training programs at the Bogor Regency BLK
caused by several problems including: Lack of the trainers, Availability of
facilities and training facilities are inadequate, The trainees from various
knowledges and Scope of the Bogor Regency is quite extensive."
2016
S64044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
E. Mulhety
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program ketenagakerjaan yang disampaikan baik oleh pemerintah dalam hai ini Dinas Tenaga Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. DKI Jakarta, sebagai pembina ketenagakerjaan atau oleh para pengusaha yang bergerak dibidang ketenagakerjaan. Melihat pada Kenyataan, mutu dan kwalitas serta keamanan dan perlindungan para tenaga kerja indonesia yang bekerja di luar negeri masih belum maksimal, karena sampai saat ini masih banyak saja kejadian dan masalah yang menimpa para tenaga kerja baik yang ada di dalam negeri atau yang di luar negeri.
Dalam tesis ini peneliti mengangkat seperangkat aktivitas yang berupaya mengungkap proses pelaksanaan program ketenagakerjaan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. DKI Jakarta, dengan pendekatan penelitian kualitatif, contructivisme interpretative. Strategi penelitian studi kasus dengan multilevel analysis dimana unit analisanya adalah organisasi Dinas tenaga kerja dan unit respon individu dari beberapa tingkat dalam struktur yang berbeda. Metoda pengumpulan data dengan wawancara Iapangan, data historis, dan analisis data.
Temuan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan tataran pendapat tentang pelaksanaan program ketenagakerjaan. Pendekatan yang telah dilaksanakan melalui sosialisasi atau media Iainnya, dan dilaksanakan juga dengan pemasaran sosial, sebab pemasaran sosial sebagai bagian dari ilmu komunikasi menggunakan prinsip-prinsip dan tehnik pemasaran untuk menyampaikan ide sesuai dengan kebutuhan tertentu.
Dari hasil pengumpulan data dan analisisnya disimpulkan bahwa pihak pemerintah sudah memberikan informasi dengan mengadakan sosialisasi dan tatap muka, begitu pula dengan pihak swasta, dan berdasarkan hasil dilapangan para calon tenaga kerja itu bisa menerima iniomnasi yang disampaikan dengan baik dan jelas, walaupun dari mereka berbeda-beda latar belakang.
Dengan melihat hal-hal sebagaimana diuraikan diatas, maka peneliti rekomendasi untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan program komunikasi yang dilaksanakan saat ini yaitu sistem manual dengan informasi berbasis jaringan yang dapat diakses secara nasional bahkan intemasional guna mendukung perencanaan tenaga kerja berkelanjutan.
Karena pada kesimpulan dan rekomendasi diharapkan adanya pelaksanaan program yang komprehensif bagi program ketenagakerjaan yang memiaiki cakupan dan tujuan agar seluruh pengguna dan pencari kerja memiliki kesamaan bahasa mengenai program, peran dan tanggung jawab terhadap suksesnya pelaksanaan program, pola komunikasi dan pehaman yang sama antara pemerintah dan para pengusaha/swasta."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Murdowo
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian tentang kinerja Instruktur dalam kaitannya dengan tingkat pendidikan instruktur dan pengalaman pelatihan yang pernah diikuti oleh instruktur untuk meningkatkan proses belajar. Tujuan diadakannya pelatihan untuk instruktur adalah untuk meningkatkan kinerja instruktur, sehingga lulusan dari Balai Latihan kerja dan Loka Latihan Kerja menjadi lulusan yang mempunyai keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan pengalaman pelatihan terhadap kinerja Instruktur secara parsial. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat exs post facto, sedang lokasi penelitian adalah Balai Latihan Kerja dan Loka Latihan Kerja di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagal subyek penelitian adalah Instruktur Balai Latihan Kerja dan Loka Latihan Kerja di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswa yang pada saat diadakan penelitian, siswa tersebut sedang belajar di Balai Latihan Kerja dan Loka Latihan Kerja di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Teknik analisis yang digunakan untuk melihat perbedaan adalah dengan menggunakan analisis compare means. Sedang untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial digunakan teknik analisis korelasi.
Hasil temuan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kinerja instruktur apabila ditinjau dari tingkat pendidikannya. Kinerja Instruktur tertinggi adalah instruktur dengan dasar pendidikan Diploma, sedangkan kinerja instruktur tertinggi kedua adalah instruktur dari dasar pendidikan Sarjana dan dari dasar pendidikan Sekolah Menengah Atas { sama besar ). Selain itu juga terdapat perbedaan kinerja instruktur apabila ditinjau dari pengalaman training yang pernah diikuti instruktur. Kinerja Instruktur tertinggi adalah instruktur yang mengikuti pelatihan dengan lama kategori sedang atau sekitar 3548 jam sampai 6374 jam.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan tingkat pendidikan instruktur dengan kinerja instruktur sangat kecil, namun dilihat dari hubungan pengalaman pelatihan yang diikuti instruktur terhadap kinerja instruktur cukup kuat, dan kontribusinya pun besar yaitu sebesar 0.872.
Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja instruktur, seyogyanya dalam penerimaan atau pengangkatan pegawai harus memperhatikan spesifikasi kebutuhan kejuruan dan jurusan pendidikan yang diperlukan. Selain itu juga sudah saatnya diperlukan iklim kerja yang kompetitif untuk dapat memacu instruktur-instruktur yang ada dan juga perlu diadakan evaluasi kerja secara teratur.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Windari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kepuasan dalam melaksanakan job training mahasiswa STIP Sahid menurut Jender. Metode penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan pendekatan stratistik korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester akhir di STIP Sahid, sedangkan sampel diambil sebanyak 75 orang, terdiri dari 39 mahasiswa dan 36 orang mahasiswi.
Motivasi mahasiswa untuk mengikuti job training lebih rendah daripada motivasi mahasiswi. Aspek-aspek seperti: cita-cita, izin orang tua dan lokasi tempat mereka melakukan training. Kepuasan mahasiswa untuk mengikuti job training lebih rendah daripada kepuasan mahasiswi, karena adanya aspek penghasilan. Secara Statistik tidak ada berbedaan antara kepuasan mahasiswa dan mahasiswi dalam mengikuti job training.
Dengan menunjukkan r sebesar 0,682. Hubungan tersebut positif. Koefisien korelasi sebesar 0,316 dengan taraf kesalahan 5%, ini mengindikasikan adanya hubungan yang positif. Artinya makin tinggi tingkat motivasi mengikuti job training cenderung makin tinggi tingkat kepuasan dalam mengikuti job training. Dengan menunjukkan r sebesar 0,718. Hubungan tersebut positif. Koefisien korelasi sebesar 0,329 dengan taraf kesalahan 5%, ini mengindikasikan adanya hubungan yang positif. Artinya makin tinggi tingkat motivasi mengikuti job training cenderung makin tinggi tingkat kepuasan dalam mengikuti job training.
Manajemen Sekolah Tinggi llmu Pariwisata Sahid agar dalam pembuatan kebijaksanaan-kebijaksanaan memperhatikan hal-hal, seperti kondisi motivasi mahasiswa untuk mengikuti job training, job training didesain dengan baik agar dapat memberikan kepuasan kepada mahasiswa, lokasi job training yang akan berlansung, mempengaruhi pada kesiapan mahasiswa terutama yang berkaitan dengan jenis kelamin, perbedaan mereka dalam pemahami dan menerima job training. Para dosen di Sekolah tinggi Ilmu Pariwisata Sahid diharapkan, memberikan perhatian kepada mahasiswa berkaitan dengan mata kuliah yang diajar agar mereka dapat memberikan ketrampilan yang sesuai dengan bakat mereka dan memberi saran untuk memotivasi dalam menjalankan job training."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Yunarto
"Dalam undang-unadng Republik Indonesia nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, bahwa sistem pemasyarakatan menghendaki pembinaan narapidana dapat memberikan keterampilan kepada narapidana, sehingga dapat aktif dan produktif dalam pembangunan. Namun perkembangannya sangat lambat.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara keterikatan narapidana terhadap pembinaan dengan keterampilan kerja, adakah hubungan antara kemampuan narapidana dengan keterampilan kerja, adakah hubungan antara motivasi narapidana mengikuti pembinaan dengan keterampilan kerja dan adakah hubungan antara keterikatan narapidana terhadap pembinaan, kemampuan narapidana dan motivasi narapidana mengikuti pembinaan secara bersama-sama dengan keterampilan kerja narapidana. Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menjelaskan adanya hubungan antara keterikatan, kemampuan dan motivasi secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan keterampilan kerja.
Motode yang digunakan adalah survei dengan tehnik sampling adalah simple random sampling. Sampel diambil 21 % dari jumlah narapidana yang mendapat pembinaan kemandirian (202 orang) yaitu 21 % x 202 orang = 42 orang, responden diambil dari pegawai bidang kegiatan kerja sebanyak 20 orang. Data yang digunakan dalam peneliitian ini adalah data primer yaitu data yang diambil dari sampel dan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan, data sekunder yaitu data dari dokumen,buku-buku dan catatan-catatan pada lapas klas I Cipinang. Pemberian skor kuesioner digunakan skala Liked. Untuk mengetahui tingkat valid dan realiable instrumen dilakukan pengujian validitas dengan menggunakan tehnik content validity dengan rumus Product Moment Pearson dan pengujian reliabilitas digunakan interval consistency dengan tehnik Split Half Spearman Brawn.
Berdasarkan perhitungan statistik tingkat hubungan antara variabel independent dengan dependent dengan menggunakan rumus Spearman Rank di dapat hasil sebagai berikut adanya hubungan positif antara keterikatan narapidana terhadap pembinaan dengan keterampilan kerja dengan nilai koefisien korelasi p = 0,502, termasuk tingkat hubungan sedang.
Ada hubungan positif antara kemampuan narapidana dengan keterampilan kerja dengan nilai koefisien korelasi p = 0,324 termasuk dalam tingkat hubungan rendah. Ada hubungan positif antara motivasi narapidana mengikuti pembinaan dengan keterampilan kerja, dengan nilai koefisien korelasi p = 0,498 termasuk ke dalam tingkat hubungan sedang, secara bersama-sama antara keterikatan narapidana terhadap pembinaan kemampuan narapidana dan motivasi narapidana mengikuti pembinaan dengan keterampilan kerja narapidana, dengan nilai koefisien korelasi p = 0,498 termasuk tingkat hubungan sedang.
Sehubungan temuan tersebut untuk meningkatkan keterampilan kerja narapidana di Lapas K1as 1 Cipinang perlu dilaksanakan antara lain adanya hak istirahat dalam setiap minggunya, penganekaragaman jenis latihan kerja, lebih banyak dan sering diadakan pelatihan kursus-kursus keterampilan kerja, adanya penghargaan bagi narapidana yang dapat menghasilkan produk dan mempunyai nilai ekonomis atau dapat dijual. Selain itu jugs perlu ditambah tenaga instruktur dari berbagai keterampilan, sarana dan prasarana yang memadai sesuai kebutuhan dan tersedianya dana yang memadai baik untuk pengadaan peralatan, perawatan, biaya operasional dan untuk pembelian bahan baku."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>