Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Rizki Amelia
"Pemilihan lokasi merupakan sebuah proses yang ditentukan oleh berbagai faktor seperti pengalaman dan ketersediaan informasi. Rambut sebagai bagian dari gaya hidup juga menuntut pelakunya untuk mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam memilih lokasi dan tempat pangkasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemilihan lokasi pangkas rambut mahasiswa Universitas Indonesia berdasarkan gaya hidupnya. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah melakukan analisis deskriptif dan analisis spasial berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap mahasiswa UI yang dipilih dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Hasil analisis memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1) Secara spasial, gaya hidup tidak selalu berpengaruh terhadap pemilihan lokasi pangkas rambut, lokasi yang dekat dengan titik awal pergerakan tetap menjadi pilihan utama. Alasan kedua yang menjadi dasar pemilihan lokasi pangkas rambut adalah harga, hospitality, kelengkapan pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh lokasi tempat tujuan berada, yang menunjukan situasi (situation) spasial lokasi dan tempat pangkas rambut itu sendiri, sebagai suatu situ (site), yang disesuaikan dengan gaya hidupnya. 2) Gaya hidup mempengaruhi jenis sumber informasi tempat pangkas rambut. Jarak sosial mempengaruhi cara dan media mendapatkan informasi. Mereka yang memiliki gaya hidup serius mendapatkan informasi dari teman. Hal ini menunjukkan jarak sosial yang dekat dengan sumber informasi. Sedangkan mereka dengan gaya hidup yang berbeda, memiliki sumber informasi yang lebih beragam dari yang dekat (teman), hingga yang cukup jauh, seperti internet, dan brosur.
Location selection is a process determined by various factors such as experience and information availability. Hair, as a part of lifestyle, consider such factors in choosing the location and place for haircut. This research?s objective is to understand the pattern in choosing barbershop location of students in University of Indonesia based on their lifestyle. To achieve that, purpose, method used descriptive and spatial analysis from interview conducted upon UI?s students by using proportional random sampling technique. From results analysis, it can be concluded that: 1) Spatially, lifestyle does not always affect the location choice of barbershop, location based on proximity from initial movement point is still considered the main reason; another reasons are price, hospitality, and the variery of service and facility, which show the spatial situation of barbershop and its location, as site that suits their lifestyle. 2) Lifestyle affect the way to get information. They who have serious lifestyle got information. They who have serious lifestyle got information from friends. This shows social proximity with information sources. While they, who have different lifestle, have more various information sources from friends to internet, and brochure.
"
2015
S59731
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muti Syahidah
"Skripsi ini membahas tentang pilihan mengikuti event lari yang menjadi gaya hidup masyarakat kelas menengah kota Jakarta. Event lari pada awalnya bersifat kompetitif (Sport Run), kini beralih menjadi event lari semi kompetitif (Fun Run). Memiliki kegiatan yang komplit di dalamnya, seperti perlombaan, hiburan dan sosial menjadikan event Olahraga lari ini diikuti oleh mayarakat menengah kota Jakarta. Dilihat dari pola pilihan aktivitas saat waktu luang, pola pemaknaan dan pola konsumsi bahwa mengikuti event olahraga lari adalah gaya hidup masyarakat kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara informan, observasi dan survey ringkas. Melalui metode kualitatif, menjelaskan proses terbentuknya aktivitas mengikuti event lari menjadi pilihan gaya hidup masyarakat kelas menengah kota Jakarta. Penelitian ini juga memperlihatkan peran dari peer group, komunitas, media dan swasta dalam pemilihan dan pengembangan event lari ini menjadi gaya hidup dan tren di kalangan masyarakat kelas menengah kota Jakarta. Namun, peran komunitas kurang sifnifikan karena tidak semua peserta lari masuk kedalam komunitas.

This thesis discuse the selection of being in a run event as a middle-class society lifestyle in Jakarta. Run event which is competitive (Sport Run), now become semi-competitivr (Fun Run). As a complete activity such as race, entertainment, and social makes this event a a Jakarta society lifestyle. This research use qualitative method explains how a run event become choice of Jakarta’s middleclass society lifestyle. This rearch also shows the role of peer group, community, media, and privat company in selection and development this run event as a lifestyle and trend in Jakarta’s middle class society. Yet, the role of community, is not significant enough because the lack of runner as a community member."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S61409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Pratomo
"Konsumsi telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat kelas menengah perkotaan yang ditujukan sebagai salah satu cara membentuk ruang gaya hidup yang diinginkan. Dewasa ini kalangan menengah perkotaan menghubungkan kegiatan konsumsi dengan kesadaran terhadap suatu barang bermerek (brand awareness) yang sekaligus menjadi sarana pembentukan identitas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pembentukan identitas dan gaya hidup masyarakat perkotaan melalui pemaknaan terhadap produk sepatu kickers. Studi penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan teknik melakukan wawancara mendalam terhadap tujuh informan. Hasil penelitian menunjukkan kesadaran terhadap brand awareness pada kelas menengah perkotaan ditujukan sebagai suatu kebutuhan bukan lagi mengikuti keinginan.

Consumption has been the important part in life for middle class urban people, as a process of forming their own lifestyle based on their desire. At present the middle class urban people relate their consumption activity with the brand awarenes as a part of their identity. The purpose of this research is to find the identity and lifestyle of the urban people through their consumption of the kickers shoes. The qualitative methods was carried out with indepth interview to seven informants. The results revealed that the brand awareness among the middle class serves more as the answer to their need of quality in consumpted goods, rather than suply as a pure answer to their desires."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Forbeslife Indonesia,
050 FLI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Raditya
"Jumlah pengguna internet di lndonesia semakin lama semakin bertambah. Hingga bulan April 1999 jumlah pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 617.000 orang (Bisnis Indonesia, 29 Juni 1999). Para pengguna Internet tersebut dapat dipandang sebagai suatu pasar yang potensial. Penulis melihat ini sebagai peluang bisnis yang sangat bagus, tetapi sayangnya belum pernah diteliti di Indonesia. Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti tentang segmentasi di Internet, dalam hal ini segmentasi internet di Indonesia.
Segmentasi di Internet memang sulit untuk dilakukan. Pada pasar tradisional, yang dibatasi geografi, atau demografi, segmen pasarnya jeIas. Segmen-segmen pasar tersebut dapat diteliti, diamati dan dikenali karakteristiknya. Hal seperti itu tidak dapat dilakukan dengan mudah di Internet. Kita dapat menghitung berapa jumlah orang yang mengunjungi homepage kita, namun kita tidak dapat mengetahui siapa mereka. Dengan mempertimbangkan kesulitan yang dihadapi ini, maka penulis akan mencoba meneliti segmentasi di Internet dengan cara melihat gaya hidup dari pengguna internet itu sendiri.
Dalam pemasaran, segmentasi gaya hidup dipakai karena dipercaya memberi gambaran yang Iebih utuh dan lebih kaya tentang berbagai kelompok dalam populasi dibandingkan bila hanya menggunakan data demografis saia. Ini dikarenakan data demografis saja tidak cukup untuk menjawab pertanyaan ini.
Subyek yang dipilih dalam skripsi ini adalah mahasiswa. Dipilihnya mahasiswa diasumsikan bahwa sebagian besar pengguna Internet di Indonesia adalah para mahasiswa. Mereka sering menggunakan lnternet untuk mencari bahan untuk tugas-tugas kuliah, jurnal, maupun untuk sekedar ngobrol (chatting).
Adapun pendekatan gaya hidup yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah pendekatan khusus, karena penelitian terdahulu yang terlalu umum. Langkah pertama adaiah dengan cara melakukan wawancara dengan 9 pengguna lnternet yang terdiri dari pengguna yang pemakaian lnternetnya sangat minim hingga heavy user dan yang kedua adalah dengan memodifikasi kuesioner iVALS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa pengguna lnternet dapat dikelompokkan ke dalam 6 segmen. Masing-masing tipe gaya hidup ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Tetapi karakteristik tersebut tidak seluruhnya berbeda, karena pada aspek-aspek gaya hidup tertentu ada persamaan karakteristik yang mereka miliki.
Untuk penelitian berikutnya studi gaya hidup akan jauh lebih baik apabila diiringi dengan metode kualitatif (wawancara) secara mendalam terhadap beberapa subyek yang mewakili masing-masing segmentasi untuk melihat kesahihan segmentasi. Saran yang kedua adalah dengan melakukan teknik discriminant analysis. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan validasi silang untuk mengecek kestabilan sistem tipologi dan juga bila sistem tipologi terbukti baik, kuesioner gaya hidup yang digunakan bisa diberikan untuk pasar atau produk yang berbeda (Susianto, 1993)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Fitri Anggraeni
"ABSTRAK
Pada tahun 2016, WHO menyatakan prevalensi obesitas di dunia meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 1980 dan banyak penelitian di dunia membuktikan termasuk di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan desain mixedmethods sequential exploratory, dimulai dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif dilanjutkan dengan kualitatif. Penelitian bertujuan menganalisis faktor risiko gaya hidup yang melatarbelakangi obesitas pada pegawai PAU, serta faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat yang membentuk gaya hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko utama yang melatarbelakangi adalah kebiasaan makan banyak dan perilaku sedentari. Pimpinan perlu meningkatkan program promosi kesehatan yang efektif, melakukan pendidikan serta sosialisasi pemanfaatan fasilitas kesehatan dan meningkatkan ketersediaan fasilitas kesehatan kesehatan, kantin, dan olahraga kepada seluruh pegawai.

ABSTRACT
By 2016, WHO states that prevalence of obesity in the world has more than doubled compared to 1980, and many studies in the world have shown that, including in Indonesia. This study used mixed-methods sequential exploratory design starting with collecting and analyzing quantitative data followed by qualitative. The study aims to analyze lifestyle as risk factors that background obesity in PAU employees, such as predisposing, enabling, and reinforcing factors that create lifestyle. The results showed that the main risk factors behind the incidence of obesity were a lot of eating habits and sedentary behavior. Governance need to improve effective workplace health promotion, educate and socialize the utilization of heatlh, canteen, and sports facilities to all employees."
Universitas Indonesia, 2017
T48430
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Desira
"Penelitian ini merupakan studi yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan gaya hidup nongkrong remaja di 7-Eleven, yang diantaranya adalah faktor sosialisasi keluarga dan konformitas terhadap peer group. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survey terhadap 100 responden. Penelitian ini dilakukan di 6 gerai 7-Eleven yang berlokasi di Jakarta Selatan dengan teknik penarikan sampel purposive sampling.
Hasil dari penelitian ini adalah kebiasaan nongkrong yang dimiliki remaja Jakarta di 7-Eleven dapat terbentuk menjadi gaya hidup dengan dipengaruhi oleh sosialisasi yang tinggi dari keluarga mengenai kebiasaan nongkrong serta konformitas yang tinggi terhadap peer group mereka yang memiliki kebiasaan nongkrong. Berdasarkan status sosial ekonomi, mereka pada kelompok SSE rendah cenderung lebih signifikan untuk memiliki gaya hidup nongkrong di 7-Eleven disbanding dengan kelompok menengah dan atas.

This research aimed to find out the factors that influence the formation of teenagers hangout lifestyle in 7-Eleven, which include family socialization factors and conformity to peer group. This research uses quantitative approach with survey data collection method to 100 respondents. This research take place at six 7-Eleven stores, which is located in South Jakarta with purposive sampling technique.
The research findings show that the teenagers’ habit of hanging out at 7-Eleven can be formed into a lifestyle, influenced by high family socialization regarding their habits to hang out, and conformity high against their peer group who have a habit of hanging out. Based on socio-economic status, those who belong to low status group tend to be more significant to have a lifestyle of hanging out at the 7-Eleven compared with the middle and upper status group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53329
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurullah Agustya
"Mahasiswa membutuhkan tidur dengan kualitas baik untuk menjaga kondisi fisik dan kognitif optimal. Sleep hygiene yang tidak adekuat berdampak pada kualitas tidur buruk yang dapat mengakibatkan mahasiswa mudah sakit dan konsentrasi menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sleep hygiene dengan kualitas tidur pada mahasiswa di salah satu fakultas Universitas Indonesia dengan menggunakan desain survei analitik dan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah 106 mahasiswa dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Hasil yang didapatkan adalah 88,7% mahasiswa memiliki kualitas tidur buruk. Terdapat hubungan signifikan antara sleep hygiene dengan kualitas tidur (p= 0,040; r= -0,200). Edukasi kesehatan mengenai sleep hygiene perlu dilakukan perawat kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitas tidur.

Good sleep quality is required for college students to maintain the health as well as the cognitive function. Inadequate sleep hygiene has an impact on poor sleep quality that makes college students are easier to get sick and decrease the level of their concentration. This study aimed to determine the relationship of sleep hygiene with sleep quality on students from one of the faculty in University of Indonesia by using analytic survey design and cross sectional approach. The technique which is used is stratified random sampling technique and total sample is 106 students. The result showed that 88.7% of students had poor sleep quality. There was a significant relationship between sleep hygiene with sleep quality (p=0,040; r= -0,200). Health education about sleep hygiene is needed to do by nurses to the college students in order to improve sleep quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S59539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syaiful Ramadhan
"ABSTRAK
Salah satu asumsi mengatakan jika individu memiliki penampilan menarik akan
meningkatkan harga diri sehingga individu membeli pakaian mahal untuk
menunjang harga diri sehingga berpengaruh terhadap gaya hidup yang menjurus
menjadi konsumtif. Penelitian ini menggunakan disain korelatif deskriptif yang
bertujuan mengetahui adanya hubungan antara gaya hidup konsumtif. dengan
harga diri. Pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan sampel acak
stratifikasi. Jumlah sampel 97 mahasiswa. Lebih dari separuh responden memiliki
harga diri negatif dan didominasi dengan gaya hidup konsumtif. Hasil penelitian
mendapatkan (p=0,718, α=0,05), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
gaya hidup konsumtif dengan harga diri. Rekomendasi penelitian untuk meneliti
indikator gaya hidup konsumtif yang langsung berhubungan terhadap harga diri.

ABSTRACT
One assumption to say if the individual has an attractive appearance will increase
self-esteem so that people buy expensive clothes to support self-esteem and
therefore contributes to a lifestyle that leads to a consumptive. This study uses a
descriptive correlative design that aims to find an association between
consumptive lifestyle. with self-esteem. Sampling using a stratified random
sampling method. Number of samples 97 students. More than half of the
respondents have a negative self-esteem and dominated with consumptive
lifestyles. The results of a study (p = 0.718, α = 0.05), no significant relationship
exists between consumptive lifestyles with self esteem. Research recommendations
to investigate indicators of consumptive lifestyle that is directly related to selfesteem."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43109
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Hascaryo
"ABSTRAK
Trend penjualan minuman energi di Indonesia menunjukkan grafik
peningkatan yang sangat signifikan sejak tahun 1999. Peningkatan permintaan ini
diterjemahkan sebagai peluang, hal ini dapat dilihat dari jumiah produsen yang terus
bertambah setiap tahunnya. Bertambahnya jumlah pemain dalam produk minuman
energi membuat persaingan antar induslri menjadi semakin ketat. Hal ini dapat dilihat
dari semakin maraknya industri-industri memasarkan produknya, yang salah satunya
ditandai dengan semakin gencarnya ikian-ikian yang bermunculan di berbagai media.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan masukkan-masukkan yang bisa
dijadikan bagi penyusunan kebijakan periklanan untuk produk minuman energi. Salah
satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan segmentasi
psikografis, yang menghasilkan pembagian kelompok-kelompok dan pengguna
minuman energi dan pemahaman mengenai gaya hidup dan kepribadian dan
kelompok-kelompok pengguna minuman energi. Target responden yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan pekerja kantoran. Pemilihan kedua target
responden disebabkan keduanya merupakan salah satu sasaran dan produk minuman
energi disamping keduanya memiliki kebiasaan mengkonsumsi media lebìh tiggi.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah exploratory research dan
descriptive research. Exploratory research bertujuan untuk memberikan gagasan,
wawasan, dan pemahaman atas situasi permasaran yang dihadapi oleh peneliti.
descriptive research yaltu tipe riset konklusif yang bertujuan utama untuk mencari
informasi data primer beru[a data kuantitatif. Metode utama yang digunakan dalam analisis data adalah analisis cluster. Pendekatan cluster yang digunakan adalah K-Means Cluster. Analisis cluster bekerja atas dasar pengelompokkan kesamaan jawaban, dimana dalam penelitian ini digunakan 41 variabel. Pengembangan variabel-variabel dilakukan atas dasar AIO inventory.
Hasil penelitian ditemukan terdapat empat segmen peminum minuman energi. Ke empat kelompok itu adalah emotional poeple, idealism people, sports people dan lifestyle people. Kelompok pertama, emotional people, merupakan orang-orang yang memilki ketakutan di dalam mengkonsumsi minuman energi, dimana kompisis terbanyak daru segmen ini adalah wanita. Kelompok kedua adalah idealism people
segmen ini merupakan terdiri dari orang-orang yang mempunyai pemikiran idealis.
dimana hidup harus berjalan seara sempurna. Dalam melakukan pembelian segmen
memiliki banyak pertimbangan terutama yang berkaitan dengan atribut minuman
energi. Selanjutnya kelompok ke tiga, sports people, adalah orang-orang yang
menyukai olah raga terutama olah raga yang melibatkan kemampuan fisik secara
penuh. Tidak jarang segmen ini mempunyai orientasi bahwa motivasi melakukan
olahraga adalah untuk prestasi. Kelompok ke- empat, yaitu kelompok lifestyle
people. Segmen ini mempunyai gaya hidup yang sangat mengikuti mode dunia,
seperti mode baju dalam aksesoris gaya hidup. Mereka menginginkan setiap produk
yang di kenakan memiliki gengsi. Pandangan mereka juga mengikuti pandangan
hidup budaya barat, yaitu menjurus ke arah pergaulan bebas. Hal ini dicerminkan
pada aktivitas luang yang dilakukan yaitu pergi ke kafe. Dan secara umum mereka
menyukai kegiatan malam atau diskotik.
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu memberi masukan-masukan bagi
kebijakan periklanan. maka perlu meithat kebiasaan konsumsi media yang dilakukan
oleh setiap segmen. Segmen emotional people ditinjau komposisinya secara
demografi sebagian besar terdiri dari wanita. Untuk itu strategi pemilihan media cetak
sebaiknya yang berkaitan erat dengan wanita seperli tabloid Bintang. Segmen ke dua,
idealism people, mempunyai program favorit yaitu berita dan kuis. Keadaan ini
mencerminkan latar belakang pendidikan yang baik yaitu mayoritas S1 dan S2. Maka
strategi beriklan untuk membidik segmen ini adalah dengan mengembangkan suatu
tema iklan yang berkesan pada kebanggaan (pride). Segmen ke tiga, sports people,
mempunyai kegemaran membaca dan menonton acara olah raga. Segmen ini
mempunyai onentasi pada olah raga sangat tinggi, sehingga Iklan yang
dikembangkan dapat menggunakan endorser yang telah berprestasi pada dunia olah
raga. Demikian pula pada pemilihan media cetak, tabloid dan majalah yang
dipergunakan untul beriklan adalah majalah dan tabloid olah raga seperti tabloid
Bola dan majalah Liga Italia. Segmen keempat, lifestyle people, adalah segmen yang
sangat menonjol dalam pola gaya hidup, dan segmen ini cenderung mengikuti pola
gaya hidup bebas. Tabloid dan majalah yang menjadi favont untuk segmen ini adalah
majalah gaya hidup seperti Popular dan Pop.
"
2002
S-Pdf (sedang dalam proses digitalisasi)
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>