Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Rosdiana
"[ABSTRAK
Tesis ini secara spesifik dimaksudkan untuk mengetahui formulasi pembagian
bagi hasil, mengurai dan menganalisis pola bagi hasil ditinjau dari konsep islam
dan mengukur kepuasan pekerja yang menerima upah dengan pola bagi hasil di
Restoran Sederhana. Ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian ini yaitu
dikarenakan melihat fenomena aksi buruh yang tiada henti atas tuntutan kenaikan
upah minimum setiap tahunnya, sehingga harapannya penelitian ini dapat menjadi
referensi untuk mencari solusi alternatif menyelesaikan masalah tersebut secara
islam yaitu penerapan upah bagi hasil. Dalam penelitian ini dipergunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan menggunakan uji korelasi
antara variabel dependent dan independent. Adapun yang menjadi variabel
independent adalah kepuasan kerja dan yang menjadi variabel dependen adalah
bagi hasil. Responden berjumlah 50 orang pekerja Restoran sederhana. Hasil dari
penelitian ini adalah Pembagian hasil usaha yang dilaksanakan Restoran
sederhana adalah setiap 100 hari sekali. Adapun formulasi pembagian nisbah bagi
pekerja Restoran Sederhana yaitu dengan penentuan poin oleh manajer
menggajian. Setelah diperoleh jumlah poin per pekerja, selanjutnya dihitung
jumlah pendapatan per 100 hari yang diperoleh dari nilai nominal per poin
dikalikan dengan jumlah poin. Setelah diketahui total pendapatan kemudian
dibagi 100 untuk mengetahui pendapatan per hari. Karena pendapatan per hari
akan dijadikan nominal pengurangan atas ketidakhadiran pekerja per hari. Selain
potongan ketidakhadiran, ada potongan lain yang akan mempengaruhi
pengurangan total pendapatan, diantaranya sebagai berikut: Pinjaman untuk
kebutuhan sehari-hari, ?Dayo? Pekerja dan Hari Ferai (absen).
Sistem dan mekanisme bagi hasil yang diterapkan Restoran sederhana dalam
ekonomi Islam dikenal dengan al-musyarakah, persentase bagi hasil yang
diperoleh pekerja Restoran Sederhana sebesar 50% dari total profit bersih
perusahaan. Selain itu, upah yang diperoleh pekerja sudah memenuhi kriteria upah
secara Islam, yaitu adil dan layak.
Berdasarkan hasil statistik menunjukkan bahwa bagi hasil memberi pengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan kerja sebesar nilai R square = 0.764 (pada
Tabel 4.7). Hal ini menunjukkan bahwa 76.4% dari varians Kepuasan Kerja dapat
dijelaskan oleh perubahan dalam bagi hasil. Sedangkan 23.6% sisanya
dijelaskan oleh faktor lain di luar bagi hasil.

ABSTRACT
This thesis specifically intended to formulate wage payment based on profit
sharing, differentiate and analyze profit sharing pattern reviewed from Islamic
concept, and measure worker?s satisfaction level as the receiving end from profit
sharing pattern in Restoran Sederhana. Writer?s interest towards this topic is based
on relentless laborer strike demanding higher minimum wage every single year,
hoping this research can be a reference to find alternative solution to this problem
in Islamic way, by implementing profit sharing wage. Descriptive method with
quantitative approach is used in this research, by using correlation test between
dependent and independent variable. Work satisfaction level is defined as
independent variable and the profit sharing as dependent variable. A total of 50
respondent are workers in Restoran Sederhana. This research shows profit sharing
executed in Restoran Sederhana is once per 100 days. While formulation of
division ratio for Restoran Sederhana workers based on point by salary manager.
After every worker?s points are acquired, then counts the total profit per 100 days
which is nominal value per point times total points. After total profit value is
known, divide by 100 to acquire the sum of daily profit. Daily profit will be a
reduction nominal in case of workers absence per day. Besides absence reduction,
other reduction will impact total profit reduction, for instance: Loans for daily
needs, worker?s ?Dayo? and Ferai Day (absence)
Profit sharing system and mechanism implemented by Restoran Sederhana in
Islamic economy is known as al-musyarakah, profit sharing percentage for
workers is 50% from company?s total net profit. Moreover, wage for workers has
satisfied wage criteria in Islam, which has to be fair and adequate.
Based on statistic, it shows that profit sharing has significant impact on workers
satisfaction level with R squared = 0.764 (Table 4.7). It shows that 76.4% of
Work Satisfaction is explained on changes in profit sharing. While the rest
(23.6%) explained by another factors outside profit sharing., This thesis specifically intended to formulate wage payment based on profit
sharing, differentiate and analyze profit sharing pattern reviewed from Islamic
concept, and measure worker’s satisfaction level as the receiving end from profit
sharing pattern in Restoran Sederhana. Writer’s interest towards this topic is based
on relentless laborer strike demanding higher minimum wage every single year,
hoping this research can be a reference to find alternative solution to this problem
in Islamic way, by implementing profit sharing wage. Descriptive method with
quantitative approach is used in this research, by using correlation test between
dependent and independent variable. Work satisfaction level is defined as
independent variable and the profit sharing as dependent variable. A total of 50
respondent are workers in Restoran Sederhana. This research shows profit sharing
executed in Restoran Sederhana is once per 100 days. While formulation of
division ratio for Restoran Sederhana workers based on point by salary manager.
After every worker’s points are acquired, then counts the total profit per 100 days
which is nominal value per point times total points. After total profit value is
known, divide by 100 to acquire the sum of daily profit. Daily profit will be a
reduction nominal in case of workers absence per day. Besides absence reduction,
other reduction will impact total profit reduction, for instance: Loans for daily
needs, worker’s “Dayo” and Ferai Day (absence)
Profit sharing system and mechanism implemented by Restoran Sederhana in
Islamic economy is known as al-musyarakah, profit sharing percentage for
workers is 50% from company’s total net profit. Moreover, wage for workers has
satisfied wage criteria in Islam, which has to be fair and adequate.
Based on statistic, it shows that profit sharing has significant impact on workers
satisfaction level with R squared = 0.764 (Table 4.7). It shows that 76.4% of
Work Satisfaction is explained on changes in profit sharing. While the rest
(23.6%) explained by another factors outside profit sharing.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovani Dewi Swantika
"ABSTRAK
Bahwa penulisan skripsi ini membahas mengenai analisis terhadap perjanjian kerja sama bagi hasil usaha di Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang, dimana perjanjian ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak pemilik usaha Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang sebagai pihak pemberi kerja dan pihak pekerja di Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang sebagai pihak penerima kerja berdasarkan sistem kerja sama bagi hasil usaha dengan proporsional bagi hasil usaha sebesar 50% : 50%. Bahwa berdasarkan perjanjian ini para pihak memposisikan hubungannya sebagai mitra, karena mempunyai kedudukan yang setara, namun dalam praktiknya pihak pekerja mempunyai hubungan sub ordinasi dengan pihak pemilik usaha. Kemudian, dalam aktualisasinya terdapat perbedaan antara pengaturan yang diatur dalam perjanjian ini dengan pengaturan yang diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana keabsahan dari berlakunya perjanjian ini ditinjau dari aspek hukum perdata, kemudian apa saja kelebihan dan kekurangan dari aturan dalam perjanjian ini serta bagaimana pertanggungjawaban hukum yang diterapkan, apabila pekerja di Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang melakukan kesalahan yang menimbulkan kerugian terhadap pihak ketiga. Bentuk penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis normatif dengan cara menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan. Dalam penulisan skripsi ini diperoleh hasil bahwa keberlakuan dari perjanjian kerja sama bagi hasil usaha yang diterapkan di Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang adalah tidak sah menurut hukum dan perjanjian ini menjadi batal demi hukum. Kemudian, kelebihan dari aturan dalam perjanjian ini adalah pihak pekerja merasa ikut memiliki dan menjadi bagian dari usaha yang dikelola oleh pihak pemilik usaha, sedangkan kekurangan dari aturan dalam perjanjian ini adalah rentan melanggar hak-hak dari pihak pekerja. Selanjutnya, apabila pihak pekerja di Restoran ?SEDERHANA? Masakan Padang melakukan kesalahan yang menimbulkan kerugian terhadap pihak ketiga, maka pihak pemilik usaha harus bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh pihak ketiga tersebut.

ABSTRACT
In this thesis writing will be discussed about analysis of profit and loss sharing cooperation agreement at Restaurant ?SEDERHANA? Padang Cuisine, where this agreement executed by the two parties, that the owner of the business as employer and the workers as employee based on a profit and loss sharing cooperation system in proportional of 50%: 50%. Based on this agreement the parties positioning as partner relationship, because have an equal position, but in practies the workers have a subordination relationship with the owner of the business. Then, in the implementation, the rule arranged in profit and loss sharing cooperation agreement at Restaurant ?SEDERHANA? Padang Cuisine have a different with Act No. 13/2003 in Labor Law. It is then raises the question of how about the validity of profit and loss sharing cooperation agreement at Restaurant ?SEDERHANA? Padang Cuisine based on civil law aspect, then what the advantages and disadvantages of the rule in this agreement and how about implementation of legal liability, if the workers at Restaurant ?SEDERHANA? Padang Cuisine make a mistakes that cause loss to third parties. The form of research in this thesis is a judicial normative with using approach of legislation. In this thesis writing obtained result that the validity of profit and loss sharing cooperation agreement at Restaurant ?SEDERHANA? Padang Cuisine is not valid according the law and this agreement be a null and void. Then, the advantages of the rule in this agreement is the workers feel a sense of belonging and be a part of the business managed by the owner of the business, whereas the disadvantages of the rule in this agreement is susceptible violates the rights of the workers. Furthermore, if the workers at Restaurant SEDERHANA Padang Cuisine make a mistakes that cause loss to third parties, then the owner of the business should be responsible for losses suffered by third parties."
2017
S65976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oldga Ayu Pracilia Muchlis
"ABSTRAK
Setiap manusia merupakan mahluk sosial, dimana manusia membutuhkan suatu pekerjaan untuk menjalankan kehidupannya, artinya manusia membutuhkan pekerjaan agar mendapatkan upah sebagai imbalan, di Indonesia terdapat beberapa bentuk sistem pengupahan antara lain ada Sistem Pengupahan Bagi Hasil yang dimana sistem ini biasanya digunakan oleh ada istiadat minang untuk menjalankan suatu usaha Restauran padang. Berdasarkan metode penelitian yang telah dilakukan secara yuridis normatif, peneliti melakukan penelitian menggunakan bahan pustaka dan data sekunder mengenai pengupahan bagi hasil melalui wawancara, maka berdasarkan hasil penelitian tersebut pengupahan bagi hasil merupakan suatu sistem pengupahan antara buruh dan pengusaha yang diberikan dalam periode tertentu melalui pembagian hasil keuntungan sesuai dengan besaran MATO, dalam penjalanannya sistem pengupahan ini terdapat hubungan dalam pengaruh pada produktivitas kerja buruh dan juga dalam pelaksanaannya menimbulkan Tanggung Jawab Buruh seperti yang telah dijalankan oleh Restuaran Padang Begadang dan juga Restauran Padang Garuda dengan melakukan perjanjian kerja sama antara pemilik usaha dan kepala buruh dan perjanjian kerja antara kepala buruh dan buruh.

ABSTRACT
Every Humans are social creatures (zoon politicon), Where People Need A Job for a review running their lives. Its the meaning that humans need jobs in order to earn a reward, in Indonesia there are several forms of the wage system, among others, there Wage System with Profit Sharing, where the system is normally used by minang culture there to run a business Padang restaurants. Based on the method of research that has been done normative juridical, researchers to research using library materials and secondary data about wage system with profit sharing through by interviews, then based on the result of research about wage system with profit sharing, the result is a wage system between the workers and employers are given for specific periods through profit sharing in accordance with the amount of MATO, in implementation of wage system, this system there have a relationship in the effect for productivity of labor and Also in its implementation raises Responsibility Labour as it has been run by Restuaran Padang Padang Restaurant Begadang and Garuda with the cooperation agreements between the business owner and the head of the labor and employment agreement between the heads of workers and laborers.
;"
2016
S65307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S6962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrudin
"Ditengah tekanan waralaba acing yang cukup tinggi dan perekonomian Indonesia yang belum pulih, khususnya sektor ril, Restoran Sederhana Masakan Padang, perkembangannya relatif menggembirakan dibandingkan dengan restoran-restoran lokal lainnya. Sejak awal Restoran sudah menjalankan bisnis Islami, hal ini tercermin antara lain dari pola bagi basil dalam sistim penggajian, pekerja diperlakukan seperti keluarga sendiri, serta makanan & minuman yang disediakan memenuhi ketcntuan halal & toyib.
Tujuan penulisan tesis ini adalah ingin mengetahui apakah Para pekerja merasa puas was sistim pengclolaan yang diterapkan oleh manajemen, kemudian bagaimana tingkat kepuasan pelanggannya, akhimya penulis ingin mengetahui apakah kepuasan pekerja mempengaruhi kepuasan pelanggannya.
Hasil analisis data menunjukan bahwa; kepuasan pekerja memiliki skor rata-rata sebesar 4,1371 dari nilai maksimal 5,00 atau mencapai kriteria mernuaskan. Sedangkan tingkat kepuasan pelanggan dengan menggunakan rumus "importance and performance analysis" berada dalam kisaran 90,82 % yang mendekati sempuma. Terakhir dengan menggunakan korelasi rank spearman rho diperoleh nilai hubungan yang cukup kuat antara Kepuasan Pekerja dengan Kepuasan Pelanggan sebesar 0,748. atau menunjukkan tingkat determinasi sebesar 0,5595 ini menunjukkan bahwa faktor Kepuasan Karyawan memberikan pengaruh sebesar 55,95% terhadap Kepuasan Pelanggan.

In the middle of relatively high pressure of international franchising and unrecovered economy of Indonesia, specially in the real sector, "Sederhana" Padang Food Restaurant showed quite good development compared.to other local restaurant. Since the beginning, it has run under Islamic business rules. This can be seen on the revenue sharing method usage in its remuneration system, the treatment to employee as its own family, and sell only halal food and drink.
The aim of this thesis is to know whether employee satisfied with the management style applied in the business as well as to know satisfaction level of its customers, eventually to investigate correlation or influence of employee satisfaction to its customer satisfaction.
Data analysis result showed that employee satisfaction has average score of 4,1371 from maximum value of 5,00 or reach excellent criteria. Notwithstanding customer satisfaction level by using "importance and performance analysis" formula gets approximately 90,82 % which is meant nearly perfect. Finnaly by using spearman rho correlation rank shows there is strong correlation between employee satisfaction and customer satisfaction as big as 0,748 or shows determination level as 0,5595. It means employee satisfaction factor contributes 55.95 % influence toward customer satisfaction."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T17918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryuko Prizky Akbar
"ABSTRAK
Analisis Situasi1. Sederhana SA merupakan restoran Padang pertama yang menggunakan nama ldquo;Sederhana rdquo; dengan logo SA di atas nama Sederhananya, perusahaan ini sudah mendapatkan patennya pada tahun 2000 yang didaftarkan atas logo ldquo;SA rdquo; dan nama ldquo;Sederhana rdquo;2. Banyak orang yang tidak mengetahui restoran Padang mana yang akan mereka pilih ketika ingin menikmati restoran Padang. Dalam sebuah survey yang dilakukan dari 30 responden, terdapat 63,3 responden yang tidak mempertimbangkan restoran Padang mana yang akan mereka pilih.3. Secara internal, dari hasil temuan wawancara, Sederhana tidak memiliki fungsi kehumasan dalam struktur organisasinya, yang mengakibatkan kurangnya komunikasi yang cukup dan optimal kepada publik. Kondisi ini mengakibatkan tingkat kesadaran akan brand perusahaan yang terbentuk di khalayak umum sangat minim.4. Secara eksternal, identitas Sederhana memiliki kesamaan warna dengan beberapa kompetitornya, terutama restoran yang menggunakan nama yang serupa tapi tak sama, dengan komposisi warna yang sama yakni merah, putih, dan biru seperti Sederhana Bintaro, Sederhana Lintau, dan Sederhana lainnya yang tidak menggunakan logo SA.5. Secara visual sederhana belum memaksimalkan seluruh desain visualnnyaTujuanUntuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai brand Sederhana SA sebagai market leader restoran Padang, dan memberikan pesan Sederhana sebagai Top of Mind restoran Padang, terutama dalam menggaet pasar potensial Sederhana yakni first jobber dan orang dewasa hingga umur 35 tahun ke atas.Sasaran Program Komunikasi Memperkuat Branding Sederhana sebagai market leader restoran Padang Meningkatkan awareness masyarakat mengenai restoran Sederhana yang asli Mentransisi positioning pasar Sederhana dari keluarga, babyboomers Generation X kepada angkatan kerja Generation Y 21-35 StrategiMemposisikan Sederhana menjadi pilihan pertama masyarakat ketika ingin makan di restoran PadangKhalayak Sasaran1. Generation Y 1st jobber ndash; angkatan kerja usia 35 tahun Pesan Kunci Sederhana sebagai salah satu restoran yang makanannya disukai oleh banyak masyarakat lokal. Sederhana berkomitmen untuk menjadi restoran Padang yang terdepan untuk menjawab selera masyarakat Indonesia. Sebagai satu-satunya restoran Padang terbaik di Indonesia, Sederhana senatiasa mengikuti perkembangan zaman demi memberikan kepuasan kepada para pelanggannya. Sederhana merupakan salah satu restoran pilihan yang praktis namun menyediakan makanan khas Indonesia yang lezat.Program1. Pembangunan Identitas Sederhana2. Special Event3. Pembangunan Budaya Sederhana4. Customer EngagementJadwalJanuari ndash; Desember 2017AnggaranRp 3,166,775,000EvaluasiMetode Evaluasi yang digunakan adalah metode input, output, dan outcome. Input : mengadakan evaluasi terhadap proses pelaksanaan kegiatan. Output : mengadakan evaluasi terhadap hasil dari pelaksanaan kegiatan. Outcome : melakukan pengukuran dampak dan evualiasi dari pelaksanaan kegiatan.

ABSTRACT
Situation Analysis1. Sederhana SA is the first padangnese restaurant that used name ldquo Sederhana rdquo with SA logo on the top of Sederhana names, this company registered the patent in the year of 2000 with logo ldquo SA rdquo and named ldquo Sederhana rdquo 2. Not many people know which padangnese food they would like to taste when they feel hungry. A survey of 30 respondents found that 63.3 of them did not really consider which padangnese restaurant they would like to try. 3. Internally, from interview findings, Sederhana do not have any Public Relation roles and responsibilities in their organizational structure, so they do not have sufficient and optimal communication to public. Therefore companies brand awareness in public is minimal 4. Eksternally, the identity of Sederhana have same colors with the other competitors, especially restaurants which using similar name but not the same, with the composition colors are red, white, and blue, such as Sederhana Lintau, Sederhana Bintaro and others that are not using SA logo5. Visually Sederhana has not yet maximized the entire visual designGoalTo increase the brand awareness of Sederhana SA as a market leader of a padangnese restaurant, and deliver a message for Sederhana as the Top of Mind padangnese restaurant, particularly for the potential market of Sederhana that are first jobbers and the adults up to 35 years oldCommunication Objective To strenghthen Sederhana branding as a market leader of padangnese restaurant To increase the awareness of people about the original Sederhana restaurant Giving Sederhana trasition market positioning from family and adults to first jobbers and adults 21 35 years old StrategyTo make Sederhana as a first choice when people would like have padangnese foodTarget Audience1. Generation Y first jobbers ndash workers age 21 35 Key Messages Sederhana is one of restaurants which food most local people like. Sederhana are committed to become the foremost padangnese restaurant that could answer Indonesian people rsquo s taste. As the only one best padangnese restaurant in Indonesia, Sedehana always continue to follow the trend in order to continuously fulfill the customers rsquo satisfaction. Sederhana is one of the viable option restaurants, yet still offering Indonesian delicacies cuisineProgrammes1. Building Sederhana Corporate Identity2. Special Event3. Building Sederhana Organizational Identity4. Customer EngagementScheduleJanuary ndash December 2017BudgetRp 3,166,775,000EvaluationEvaluation methods being used are input, output, and outcome method. Input evaluating implementation process. Output evaluating results of implementation. Outcome measuring impact and evaluation of implementation. "
2016
TA-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Nur A. Birton
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa tidak ada bank syariah yang menggunakan metode profit sharing dalam melakukan distribusi bagi basil kepada shahibul anal (penabung/depositor). Faktor-faktor yang diduga dipertimbangkan oleh manajemen dalam mengambil keputusan adalah : (1) tidak tersedianya standar biaya mudharabah; (2) adanya Fatwa Dewan Syariah Nasional bahwa revenue sharing lebih maslahah', (3) upaya menghindari timbulnya perselisihan (dispute) dengan nasabah; (4) efisiensi operasi; (5) ketidak-siapan masyarakat berbagi-hasil dan risiko; dan (6) berpotensi membuka rahasia bank.
Hasil penelitian terhadap 26 manajer pada 10 bank syariah dengan menggunakan metode angket skala (sikap) Likert dan analisis data menggunakan Uji-Statistik Kolmogorov-Smirnov Satu-Sampel pada tingkat kepercayaan 95 persen (95%) menunjukkan bahwa manajemen mempertimbangkan faktor menghindari timbulnya perselisihan (dispute) dengan nasabah mengenai jenis biaya yang dibebankan ketika memutuskan tidak menerapkan metode distribusi bagi basil profit sharing. Sedangkan faktor (1) tidak tersedianya standar biaya inudharabah; (2) adanya Fatwa Dewan Syariah Nasional bahwa `revenue sharing lebih maslahah; (3) efisiensi operasi; (4) ketidak-siapan masyarakat berbagi-hasil dan risiko (5) berpotensi membuka rahasia bank, tidak dipertimbangkan manajemen dalam memutuskan tidak menerapkan metode distribusi bagi basil profit sharing. Artinya, terdapat peluang yang cukup besar untuk menerapkan metode distribusi bagi basil profit sharing di bank syariah.

This research is aimed at finding out why no sharia banks employ profit sharing method in the sharing distribution to the shahibul ma/ (the depositors). It is assumed that the management considers these factors in making decision: (1) there is no mudharabah cost standard available; (2) the Fatwa of National Sharia Board (DSN) which recommends that the revenue sharing is more beneficial (maslahah); (3) avoiding disputes with depositors; (4) operational efficiency; (5) people are not prepared to share risk and return; (6) the bank confidentiality that would potentially be revealed.
A research is conducted to 26 managers of 10 sharia banks by employing the Likert scale inquiry method and the Kolmogorov-Smirnov one-sample test for the data analysis with 95% of confidence coefficient (a = 5%). The result shows that the management prefers to avoid disputes on cost type with depositors when deciding not to implement the profit sharing distribution method (3). Thus, the other factors [(1), (2), and (4), (5), (6)} are not considered when deciding not to implement the profit sharing method. This indicates that there is a great opportunity for sharia banks to implement profit sharing method.
"
2004
T14917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesti Gayatri
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran nilai timbulan limbah padat serta upaya penanganan yang dapat diterapkan berdasarkan komposisi dan juga karakteristik limbah padat yang berasal dari rumah makan Padang Sederhana, Sederhana Lintau dan Surya Baru. Metode yang digunakan adalah SNI 19-3964-1994 mengenai pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Berdasarkan hasil pengukuran timbulan limbah padat diketahui nilai rata-rata timbulan limbah padat rumah makan Padang Sederhana adalah sebesar 1,6 L/orang/hari atau 0,43 kg/orang/hari, untuk Sederhana Lintau adalah sebesar 1,51 L/orang/hari atau 0,40 kg/orang/hari, serta untuk Surya Baru adalah sebesar 2,11 L/orang/hari atau 0,39 kg/orang/hari. Secara keseluruhan komposisi limbah padat yang berasal dari ketiga rumah makan Padang tersebut didominasi oleh komponen organik berupa sisa makanan dan sisa olahan dapur dengan persentase 84,09% untuk Sederhana, 78,96% untuk Sederhana Lintau dan 65,25% untuk Surya Baru. Komponen lain berupa komponen anorganik seperti tisu, kertas, plastik dan lainnya yang terdapat pada tiap rumah makan Padang adalah sebesar 14,77% untuk Sederhana, 18,67% untuk Sederhana Lintau dan 31,73% untuk Surya Baru. Dari hasil uji laboratorium diketahui bahwa limbah padat organik dari ketiga rumah makan Padang memiliki nilai rasio BOD/COD yang termasuk kedalam zona biodegradable dengan nilai 0,20 untuk Sederhana, 0,21 untuk Sederhana Lintau, dan 0,23 untuk Surya Baru. Berdasarkan komposisi dan karakteristik tersebut, maka upaya penanganan yang dapat diterapkan terhadap limbah padat organik yang berasal dari rumah makan Padang adalah dengan metode komposting dan anaerobic digester. Sedangkan upaya penanganan untuk limbah padat anorganik yang berasal dari rumah makan Padang adalah dengan metode daur ulang secara individual., The focus of this study is to determine the value of solid waste generation and treatment process that can be applied based on the composition and characteristics of solid waste from Padang Restaurants such as Sederhana, Sederhana Lintau and Surya Baru. The method which being used is SNI 19-3964-1994 regarding sample collection and measurement of the composition and urban solid waste. Total solid waste generation in Sederhana is equal to 1.6 L / person / day or 0.43 kg / person / day, for Sederhana Lintau amounted to 1.51 L / person / day or 0.40 kg / person / day, and for Surya Baru is at 2.11 L / person / day or 0.39 kg / person / day. The composition of solid waste from third Padang restaurants are dominated by organic components in the form of processed food and the rest of consumption with a percentage 84.09% for Sederhana, 78.96% for Sederhana Lintau and 65.25% for Surya Baru. Another component is anorganic components such as tissue, paper, plastics and others from third Padang restaurants are 14.77% for Sederhana, 18.67% for Sederhana lintau and 31.73% for Surya Baru. From the laboratory test results are known that organic solid waste from third Padang restaurants have value ratio BOD / COD are included into the biodegradable zone with a value of 0.20 for Sederhana, 0.21 for Sederhana lintau and 0.23 for Surya Baru. Based on the composition and characteristics, the treatment process which can be applied to the organic solid waste originating from Padang restaurants are composting and anaerobic digester. While the handling of inorganic solid waste from Padang restaurants are the recycling method individually.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gianisha Oktaria Putri
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan bagi hasil deposito mudharabah pada deposan. Penelitian dilakukan dengan mencari tahu mengenai bagi hasil antara deposan (shahibul maal) dengan bank syariah (mudharib). Di samping itu, penelitian ini juga ingin membandingkan antara return on equity (ROE) dan return on mudharabah deposit (ROMD) pada lima bank umum syariah yaitu, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Syariah Mega dan Bank Syariah Bukopin. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan tahunan dan laporan keuangan lima bank umum syariah, statistik perbankan syariah dari Bank Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bagi hasil pada deposito mudharabah pada bank syariah cenderung fluktuatif tergantung keuntungan bank syariah (mudharib) dalam mengelola dana. metode revenue sharing merupakan metode bagi hasil yang digunakan oleh bank umum syariahdi Indonesia. Hasil perbandingan antara return on equity (ROE) dan return on mudharabah deposit (ROMD) menunjukkan bahwa ROE > ROMD, yaitu variance paling besar terdapat pada Bank Syariah Mandiri dengan 61,46%.

The purpose of this study was to determine the calculation for the deposits mudharabah for the depositor. The study was conducted to find out about the revenue sharing between depositors (shahibulmaal) by Islamic banks (mudharib). In addition, this study also wanted to compare the return on equity (ROE) and return on mudharabah deposit (ROMD) at five Islamic banks namely, Bank Muamalat Indonesia, Bank SyariahMandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Mega Syariah and Bank Syariah Bukopin. The data usedin this studyin the form of annual reports and financial statements ofthe five Islamic banks, Islamic banking statistics of Bank Indonesia.
These results indicate that mudharabah deposits in Islamic banks tends to fluctuatedepending on theprofitsof Islamic banks(mudharib) in managing the funds. Revenue sharing method is a method used by Islamic banks in Indonesia. The results ofthe comparison between the return on equity(ROE) and return on mudharabah deposit (ROMD) shows that the ROE > ROMD, the greatest variance contained in Bank Syariah Mandiri with 61.46%."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Mutashim
"Pajak restoran merupakan salah satu jenis pajak yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009. Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang turut mengelola pajak restoran. Masalah kepatuhan pajak restoran di Kota Padang Panjang berdampak pada jumlah dan realisasi penerimaan pajak daerah. Untuk mengatasi masalah kepatuhan dan penerimaan pajak tersebut, Pemerintah Daerah menerbitkan kebijakan penurunan tarif pajak restoran dari 10% menjadi 5% pada tahun 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan penurunan tarif pajak restoran di Kota Padang Panjang, serta mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak setelah kebijakan ini diimplementasikan. Penelitian ini menggunakan teori Implementation as A Political and Administrative Process oleh Grindle (1980). Pendekatan penelitian ini adalah post positivist dengan tujuan penelitian deskriptif serta teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan penurunan tarif pajak restoran di Kota Padang Panjang sudah baik. Namun, ketersediaan dana, perubahan jangkauan pelaksanaan kebijakan, serta bagaimana penerimaan penerapan kebijakan ini masih butuh perhatian. Sedangkan kondisi kepatuhan pajak restoran sudah lebih baik dengan hadirya kebijakan penurunan tarif pajak restoran ini. Namun demikian, faktor penegakan hukum dan regulasi mengenai sanksi yang belum diatur menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan Wajib Pajak.

Restaurant tax is a type of tax regulated in Law Number 28 of 2009. Padang Panjang City, West Sumatra Province is one of the areas that also manages restaurant taxes. The problem of restaurant tax compliance in Padang Panjang City has an impact on the amount and realization of local tax revenues. To overcome the problem of compliance and tax revenue, the Regional Government issued a policy to reduce restaurant tax rates from 10% to 5% in 2018. The purpose of this study was to analyze the implementation of a policy of reducing restaurant tax rates in Padang Panjang City, as well as describe the factors that influence taxpayer compliance after this policy is implemented. This research uses the theory of Implementation as A Political and Administrative Process by Grindle (1980). This research approach is post positivist with descriptive research objectives and data collection techniques through in-depth interviews and literature studies. The results of the study indicate that the implementation of the policy of reducing restaurant tax rates in the city of Padang Panjang has been good. However, the availability of funds, changes in the scope of implementation of the policy, as well as the acceptance of the implementation of this policy still need attention. While the condition of restaurant tax compliance has improved with the presence of this restaurant tax rate reduction policy. However, law enforcement and regulatory factors regarding unregulated sanctions are one of the factors influencing taxpayer non-compliance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>