Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128988 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nedra Wati Zaly
"[ABSTRAK
Usia prasekolah merupakan masa persiapan anak untuk masuk sekolah. Pada usia
ini perkembangan sosial, emosi, dan kognitif anak berkembang dengan cepat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kesiapan anak usia prasekolah untuk mulai bersekolah. Desain penelitian ini
menggunakan studi deskriptif. Dengan pengumpulan data kesiapan sekolah
menggunakan pemeriksaan Nijmeegse Schoolbekwaanheids Test (NST) pada 206
anak. Hasil penelitian ini menjelaskan sebesar 42,3% anak sudah siap masuk
sekolah. Hasil regresi logistik multinomial menunjukkan jenis kelamin anak,
pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, dan perilaku orang tua
merupakan faktor yang mempengaruhi kesiapan masuk sekolah. Penelitian ini
merekomendasikan perawat dapat memberikan edukasi tentang pentingnya peran
ibu dalam mempersiapkan anak masuk sekolah terutama pada anak usia
prasekolah.

ABSTRACT
Preschool age is the perfect time for children to get ready for school as rapid
children growth of social, emotional, and cognitive happened at this time round.
This research seeks the factors that affect the children?s readiness for school. Prior
the data collection an NST was conducted on 206 children. Then a descriptive
study was used to collect the NST result 42,3% children are found ready to
school. On multinomial logistic regression test have showed that gender of
children, mother?s education, family income, mother?s occupation, and parents
behavior were factor that affect the school readiness. This study implied the
importance of mother?s roles an preparing their children for school and for nurses
to enhance that roles.;Preschool age is the perfect time for children to get ready for school as rapid
children growth of social, emotional, and cognitive happened at this time round.
This research seeks the factors that affect the children?s readiness for school. Prior
the data collection an NST was conducted on 206 children. Then a descriptive
study was used to collect the NST result 42,3% children are found ready to
school. On multinomial logistic regression test have showed that gender of
children, mother?s education, family income, mother?s occupation, and parents
behavior were factor that affect the school readiness. This study implied the
importance of mother's roles an preparing their children for school and for nurses
to enhance that roles.;Preschool age is the perfect time for children to get ready for school as rapid
children growth of social, emotional, and cognitive happened at this time round.
This research seeks the factors that affect the children?s readiness for school. Prior
the data collection an NST was conducted on 206 children. Then a descriptive
study was used to collect the NST result 42,3% children are found ready to
school. On multinomial logistic regression test have showed that gender of
children, mother?s education, family income, mother?s occupation, and parents
behavior were factor that affect the school readiness. This study implied the
importance of mother?s roles an preparing their children for school and for nurses
to enhance that roles.;Preschool age is the perfect time for children to get ready for school as rapid
children growth of social, emotional, and cognitive happened at this time round.
This research seeks the factors that affect the children’s readiness for school. Prior
the data collection an NST was conducted on 206 children. Then a descriptive
study was used to collect the NST result 42,3% children are found ready to
school. On multinomial logistic regression test have showed that gender of
children, mother’s education, family income, mother’s occupation, and parents
behavior were factor that affect the school readiness. This study implied the
importance of mother’s roles an preparing their children for school and for nurses
to enhance that roles., Preschool age is the perfect time for children to get ready for school as rapid
children growth of social, emotional, and cognitive happened at this time round.
This research seeks the factors that affect the children’s readiness for school. Prior
the data collection an NST was conducted on 206 children. Then a descriptive
study was used to collect the NST result 42,3% children are found ready to
school. On multinomial logistic regression test have showed that gender of
children, mother’s education, family income, mother’s occupation, and parents
behavior were factor that affect the school readiness. This study implied the
importance of mother’s roles an preparing their children for school and for nurses
to enhance that roles.]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T43665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Lailatus Sakinah
"Keterampilan motorik kasar melibatkan kemampuan untuk melakukan gerakan tunggal yang menggunakan otot besar. Pada usia prasekolah, motorik kasar menjadi indikator yang penting untuk terlibat dalam berbagai kegiatan olahraga nanti saat di sekolah. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik kasar seorang anak usia prasekolah. Faktor yang diteliti hubungannya dengan perkembangan motorik kasar dalam penelitian ini adalah stimulasi, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, jenis kelamin anak, usia ibu, usia anak, dan pekerjaan ibu. Desain penelitian ini menggunakan analisis korelatif dengan jumlah responden 94 ibu dan anak usia prasekolah. Teknik yang digunakan convenience sampling di DKI Jakarta. Penelitian ini memiliki hasil terdapat hubungan antara perkembangan motorik kasar dengan stimulasi ibu. Di sisi lain tidak terdapat hubungan antara perkembangan motorik kasar dengan pendidikan ibu dan pendapatan keluarga. Diperlukan penelitian selanjutnya dengan desain penelitian, populasi, dan sampel yang berbeda  untuk mendapatkan hasil yang lebih representatif.

Gross motor skills involve the ability to perform single movements that use large muscles. In preschool age, gross motor is an important indicator for engaging in various sports activities later in school. Therefore, this study aims to determine the factors associated with gross motor development of a preschool-age child. This research design uses correlative analysis with a total of 94 respondents of mothers and preschool children. The technique used was convenience sampling in DKI Jakarta. This study has the result that there is a relationship between gross motor development and maternal stimulation. On the other hand, there is no relationship between gross motor development with mother's education and family income. Further research is needed with different research designs, populations, and samples to get more representative results. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Ira Dian Sari
"Rendahnya pemahaman Ibu tentang cara tepat penanganan masalah perilaku mengganggu pada anak prasekolah menyebabkan Ibu memilih cara yang menurutnya cepat dan mudah untuk diaplikasikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas dari intervensi pelatihan 4R untuk meningkatkan pemahaman 4R Ibu dalam menangani anak prasekolah dengan masalah perilaku mengganggu. 4R terdiri dari empat langkah: Respond, Review, Reflect, Right (Borba, 2008) dan merupakan salah satu cara penanganan masalah perilaku mengganggu anak. Lima orang Ibu yang memiliki anak prasekolah dari PAUD di Pondok Kelapa, Jakarta Timur mengikuti intervensi selama tiga hari yang dilanjutkan dengan praktik langkah 4R di rumah. Pelatihan ini menggunakan desain one group pre-test and post-test dengan Kuisoner Pemahaman 4R sebagai alat ukur. Analisis hasil penelitian dengan Paired Sample T-Test serta menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil menunjukkan bahwa intervensi pelatihan 4R secara signifikan efektif dalam meningkatkan pemahaman 4R Ibu anak prasekolah dengan masalah perilaku mengganggu. Implikasi dari penelitian ini adalah adanya modul pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman 4R Ibu dalam menangani anak prasekolah dengan masalah perilaku mengganggu.

The mother's low understanding of the appropriate way to handle disruptive behavior problems in preschool children causes the mother to choose a method that’s quick and easy to apply. The purpose of the study was to know the effectiveness of 4R training interventions to improve Mother’s 4R understanding of handling preschoolers with disruptive behavior problems. 4R consists of four steps: Respond, Review, Reflect, Right (Borba, 2008). Five Mothers who have preschool children from PAUD in Pondok Kelapa, East Jakarta followed a three-day intervention that followed the practice of 4R steps at home. This training uses a one group pre-test and post-test design with a 4R Understanding Questionnaire as a measuring tool. The analysis of the results was conducted with the Paired Sample T-Test and the Wilcoxon Signed Rank Test. Results showed that interventions were significantly effective in improving the understanding of 4R preschool children Mothers with disruptive behavior problems. This study implies that the presence of learning modules can improve Mother's Understanding of the 4R in dealing with preschoolers with disruptive behavior problems."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Rahmi
"Salah satu tugas perkembangan pada masa prasekolah adalah berkembangnya kemampuan motorik kasar anak. Pada saat ini tubuh anak berkembang pesat, terutama perkernbangan otot-otot besar yang memungkinkan perkembangan motorik kasarnya. Anak juga sangat aktif dan energik, sehingga membutuhkan latihan kegiatan motorik kasar. Kemampuan motorik kasar ini memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan kognitif, emosi dan sosial pada anak. Pentingnya perkembangan motorik kasar sudah menjadi perhatian para pendidik sejak lama. Sayangnya, di Indonesia, perkembangan motorik kasar anak prasekolah belum mendapat perhatian yang sesuai. Penelitian pada 212 Taman Kanak-kanak (TK) di DKI Jakarta pada tahun 2002, ditemukan bahwa hanya 57,3 % sekolah yang memberi kesempatan bagi murid untuk melakukan kegiatan motorik kasar.
Program Pendidikan Rumah Bagi Orangtua Dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak Prasekolah ini disusun sebagai alternatif pendidikan untuk anak prasekolah. Pada masa prasekolah anak tidak harus mengikuti pendidikan di sekolah atau institusi tertentu di luar rumah. Kebutuhan anak adalah memperoleh Stimulasi yang kaya dan beragam, sehingga dapat mengembangkan dirinya dengan optimal. Stimulasi tersebut dapat diberikan sendiri oleh orangtua rnelalui pendidikan rumah. Dengan peran aktif orangtua sebagai guru di rumah dapat terjalin hubungan yang lebih akrab antara anak dengan orangtua.
Dengan demikian, program ini disusun agar anak dapat mencapai perkembangan motorik kasar yang optimal. Program ini menggunakan teori perkembangan motorik dari Gallahue dan Ozmun yang dirangkum dengan teori-teori dari ahli-ahli lainnya, seperti Berk, Miller dan Feldman. Perkembangan motorik kasar disebut juga perkembangan gerak, dibagi menjadi tiga aspek, yaitu stabilitas, lokomosi dan manipulasi. Masing-masing aspek terdiri dari beberapa kemampuan yang nantinya akan dilatihkan pada anak.
Di dalam program ini terdapat kegiatan-kegiatan yang sederhana, material yang mudah didapat Serta tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga aplikatif untuk digunakan oleh orangtua. Untuk penyempurnaan program ini selanjutnya dapat dilakukan dengan uji coba di lapangan serta evaluasi. Perbaikan terhadap hasil evaluasi akan menghasilkan program baru yang telah teruji. Kemudian diberikan pelatihan untuk orangtua."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helwiah Umniyati
"ABSTRAK
Obesity has become a significant public health problem of the twenty first century. An increasing number of preschool
children are becoming overweight. Although many risk factors have been identified for school-age children, less is
known about this young age group. This study was aimed to determine factors associated with overweight among
preschool children. Study design was a cross sectional survey. Sample in this study was 90 children aged 3?6 years old
in Bina Putik Kindergarten School in Cempaka Putih District (total sampling). The prevalence of overweight and
obesity in this sample were 24.4% and 13.3% respectively. There were significant relationships between overweight
and some variables using chi-square test such as: age of the children, having overweight parents, nutritional knowledge
of the mother, duration of breast feeding, frequency of fast food consumption (p < 0.05). In Cox Regression analysis,
only the age of children and nutritional knowledge of mothers were found as determinant factors influencing childhood
overweight after adjusting other variables. Younger aged children (<5 years) had a greater risk of being overweight than
older children (>5 years old). It could be concluded that mother?s knowledge on nutrition played an important role in
preventing overweight children. Suggested recommendation in order to prevent overweight since childhood was by
increasing mother?s knowledge through optimizing relevant programs in the Puskesmas.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelebihan Berat Badan pada Anak Usia Taman Kanak Kanak.
Obesitas menjadi masalah kesehatan umum yang signifikan dari abad kedua puluh. Nampak terjadi peningkatan jumlah
anak-anak prasekolah yang memilki kelebihan berat badan. Walaupun telah banyak diidentifikasi faktor risiko yang ada
untuk anak-anak usia sekolah, masih sedikit yang diketahui tentang kelompok usia muda ini. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan kelebihan berat badan di kalangan anak-anak prasekolah. Model
penelitian ini adalah melalui survei penampang silang. Sampel dalam studi ini adalah 90 anak berusia 3 sampai 6 tahun
di Taman Kanak Kanak Bina Putik di daerah Cempaka Putih (total sampel). Prevalensi kegemukan dan obesitas dalam
contoh ini masing-masing adalah 24,4% dan 13,3%. Ada hubungan yang signifikan antara kelebihan berat badan dan
beberapa variabel yang menggunakan tes Chi-kuadrat seperti: usia anak-anak, memiliki orangtua yang kelebihan berat
badan, pengetahuan ibu tentang gizi, durasi menyusui, frekuensi konsumsi makanan cepat saji (p < 0,05). Dalam
analisis regresi Cox, hanya usia anak dan pengetahuan gizi ibu ditemukan sebagai faktor-faktor penentu yang
mempengaruhi anak-anak yang kelebihan berat badan setelah menyesuaikan variabel-variabel lainnya. Anak-anak usia
muda (<5 tahun) memiliki risiko yang lebih besar daripada anak-anak lebih tua (>5 tahun). Dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan ibu tentang gizi memainkan peranan penting dalam mencegah anak-anak kelebihan berat badan.
Rekomendasi yang disarankan untuk mencegah kelebihan berat badan sejak masa kanak-kanak adalah dengan
meningkatkan pengetahuan ibu melalui optimalisasi program-program yang terkait di Puskesmas."
University of YARSI. Faculty of Medicine, 2014
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Hapsari
"Home, bagi anak prasekolah, tidak hanya berfungsi sebagai sebuah naungan tempat tercukupinya kebutuhan primer anak, tapi juga suatu lingkungan tempat anak prasekolah ini dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Inilah yang harus dipenuhi oleh Taman Penitipan Anak (TPA). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana fungsi home bagi anak prasekolah itu terpenuhi. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu mengetahui apa sebenarnya home itu dan apa saja unsur pembentuknya; karakter anak prasekolah, yang meliputi perkembangan dan kebutuhan di periode tersebut; dan beberapa panduan desain tentang suatu lingkungan fisik anak, dalam hal ini day care center, yang baik.
Berdasarkan analisis studi kasus yang telah dilakukan terhadap tiga TPA di lingkungan kantor melalui observasi dan wawancara, diperoleh kesimpulan bahwa tidak semua TPA yang menjadi objek studi kasus dapat memenuhi fungsi home sampai dengan hierarkinya yang tertinggi, yaitu sebagai pengaktualisasian diri, karena ada kalanya TPA-TPA tersebut hanya suatu home yang memenuhi kebutuhan mendasar saja. Pemenuhan kebutuhan akan home bagi anak prasekolah ini membutuhkan pengetahuan yang cukup dan menyeluruh dengan disertai definisi yang jelas mengenai peruntukan dan fungsinya, yang disertai dengan pengelolaan yang menunjang fungsi TPA sebagai home bagi anak prasekolah.

Home for preschool children is not only a shelter where their basic needs are fulfilled but also a place where their developmental needs can be met. Taman Penitipan Anak (TPA) - or day care center - should be able to function as a home for preschool children. The purpose of this writing is to examine to what extent the function of home for preschool children is fulfilled. It becomes necessary to know exactly the meaning of home and the elements that create a home; the charactercisics of preschool children, including the development and needs in that period; and some design guidelines for good physical environment, in this case, of day care center.
Based on the analysis of case study on three TPAs in offices through observation and personal interview methods, a conclusion is obtained that not all of the case study objects can fulfill the highest function of home, that is self- actualization; sometimes TPA only fulfills the basis needs of preschool children. The fulfillment of the functions of home for preschool children need a whole knowledge on the clear definition of TPA's purpose and function, and also the design and management of the physical elements that support the function of TPA as a home for preschool children.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52279
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wardatus Sholihah
"Pada era digital, anak prasekolah lebih banyak menggunakan waktunya untuk bermain gawai daripada dengan teman sebayanya. Penggunaan gawai yang terlalu lama dapat mengakibatkan anak lebih awal terpapar dampak negatif dari gawai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan yang mempengaruhi lama penggunaan gawai pada anak usia prasekolah. Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 318 orang tua yang dipilih menggunakan cluster sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara lama penggunaan gawai dengan jenis kelamin orang tua (p value= 0,001), pendidikan orangtua (p value= 0,035), status ekonomi keluarga (p value= 0,018), media edukasi (p value= 0,039), media distraksi (p value= 0,029) dan perkembangan psikososial (p value= 0,001) dan faktor yang paling mempengaruhi lama penggunaan gawai pada anak yaitu status ekonomi keluarga dengan penghasilan ≤UMK AOR (0,327) CI 95% (0,106-0,947), media edukasi yaitu untuk menambah informasi AOR (0,367) CI 95% (0,183-0,736) dan pada perkembangan psikososial yaitu anak tidak mengalami gangguan psikososial AOR (0,348), CI 95% (0,189-0,638). Hasil penelitian dapat digunakan sebagai asuhan keperawatan khususnya dalam memberikan pendidikan kesehatan pada penggunaan gawai anak.

In the digital era, preschoolers spend more time playing on their gadgets than with their peers. The use of gadgets that are too long can result in children being exposed to the negative effects of gadgets early. This study aims to analyze the determinant factors that influence the duration of gadgets use in preschool age. This study used a correlational design with a cross sectional approach involving 318 parents who were selected using cluster sampling. The results showed that there was a significant relationship between the duration of gadget use and the gender of the parents (p value = 0.001), parental education (p value = 0.035), family economic status (p value = 0.018), educational media (p value = 0.039) , distraction media (p value = 0.029) and psychosocial development (p value = 0.001) and the factors that most influence the duration of gadgets use in children are family economic status with lower income AOR (0.327) 95% CI (0.106-0.947), educational media is to add information AOR (0.367) 95% CI (0.183-0.736) and psychosocial development, namely children do not have psychosocial disorders AOR (0.348), 95% CI (0.189-0.638). The results of the study can be used as nursing care, especially in providing health education on the use of gadget in children's."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Fina Melinda
"Usia prasekolah merupakan usia emas dalam pembentukan perilaku prososial anak dan menentukan perilaku prososial di usia perkembangan berikutnya. Berbagai metode perlu digali untuk memaksimalkan perilaku prososial, salah satunya dengan metode permainan imajinatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara permainan imajinatif dan perilaku prososial dengan kontrol inhibisi sebagai moderator. Alat ukur yang digunakan berupa Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) dimensi Perilaku Prososial, Child Imagination Questionnaire (CIQ), dan Tugas Kepala-Pundak-Lutut-Kaki. Partisipan merupakan anak prasekolah berusia 3-6 tahun (N=75). Orang tua dan guru anak juga dilibatkan untuk mengadministrasikan data. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil antara penilaian guru dengan orang tua. Pada penilaian guru, ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara permainan imajinatif dengan perilaku prososial. Kontrol inhibisi juga ditemukan dapat memoderasi hubungan permainan imajinatif dengan perilaku prososial. Sementara, pada data orang tua tidak terdapat hubungan antara ketiga variabel. Begitu juga dengan kontrol inhibisi yang tidak dapat memoderasi hubungan antara permainan imajinatif dengan perilaku prososial. Perbedaan hasil ini dijelaskan lebih lanjut di dalam naskah.

Preschool age is a crucial period to foster children's prosocial behavior using imaginative play. This study aims to determine the relationship between imaginative play and prosocial behavior, with inhibitory control as a moderator. The instruments used were the Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) dimensions of prosocial behavior, the Child Imagination Questionnaire, and Head-Shoulders-Knees-Feet Play. Participants were preschool children aged 3-6 years (N = 75). Parents and teachers of children are also involved in administering the data. The results showed that there were differences in the assessment results between teachers and parents. The teachers' assessment result shows a significant relationship between imaginative play and prosocial behavior, and inhibitory control can moderate the relationship between imaginative play and prosocial behavior. However, the correlation among the three variables was found to be non-significant in the parents’ assessment. Inhibitory control also cannot moderate the relationship between imaginative play and prosocial behavior. The different results between teachers' and parents' assessments are analyzed further for possible explanations."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Anggraeni
"Mual muntah merupakan efek samping kemoterapi yang paling umum dan paling merugikan bagi anak. Mual muntah akibat kemoterapi pada anak dapat dikurangi dengan pemberian terapi nonfarmakologis seperti relaksasi. Salah satu relaksasi yang dapat dipergunakan adalah membacakan buku cerita dengan teknik storytelling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh storytelling terhadap mual muntah akibat kemoterapi pada anak usia prasekolah. Desain penelitian adalah quasi experiment posttest only control group design. Sampel sebanyak 42 anak usia prasekolah yang terbagi menjadi kelompok intervensi (n=21) dan kelompok kontrol (n=21). Pemilihan responden dilakukan dengan teknik consecutive sampling. Analisis perbedaan mual muntah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor mual muntah pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p=0,461 (p>0,05). Namun, dari hasil kajian secara klinis terdapat perbedaan antara mual muntah pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan storytelling tidak memberikan efek pada pencegahan mual muntah akibat kemoterapi pada anak usia prasekolah secara statistik, tetapi memberikan efek secara klinis. Penelitian ini merekomendasikan untuk pemanfaatan storytelling sebagai terapi suportif pada anak yang menjalani kemoterapi untuk mengurangi kejadian mual muntah dan untuk mengurangi penggunaan gadget pada anak usia prasekolah.

Nausea and vomiting is the most common and most detrimental side effect of chemotherapy for children. Nausea and vomiting due to chemotherapy in children can be reduced by providing non-pharmacological therapy such as relaxation. One form of relaxation that can be used is reading story books using storytelling techniques. The aim of this study was to identify the effect of storytelling on nausea and vomiting due to chemotherapy in preschool children. The research design is a quasi experiment posttest only control group design. The sample was 42 preschool age children divided into intervention group (n=21) and control group (n=21). Respondent selection was carried out using consecutive sampling technique. Analysis of differences in nausea and vomiting in the intervention group and the control group was carried out using the Mann Whitney test. The statistical test results showed that there was no significant difference between the nausea and vomiting scores in the control group and the intervention group with a value of p=0.461 (p>0.05). It can be concluded that the use of storytelling does not have a statistical effect on preventing nausea and vomiting due to chemotherapy in preschool children, but does have a clinical effect. This research recommends the use of storytelling as a supportive therapy for children undergoing chemotherapy to reduce the incidence of nausea and vomiting and to reduce the use of gadgets in preschool children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Kusuma Dewi
"Perbedaan kemandirian anak dalam setiap anak usia prasekolah menjadi gambaran adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemandirian anak usia prasekolah 5-6 Tahun di TK Jakarta Utara. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif cross sectional pada 108 responden yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling di 6 TK Jakarta Utara. Hasil penelitian menunjukkan 48,1% anak usia prasekolah 5-6 tahun memiliki tingkat kemandirian yang sedang yang berhubungan dengan mayoritas ibu memiliki pendidikan menengah dan sebagai ibu rumah tangga, sebagian besar anak sebagai anak bungsu, dan berjenis kelamin laki-laki. Penelitian ini merekomendasikan peran perawat untuk melakukan edukasi kepada orangtua terkait aspek kemandirian perkembangan anak usia prasekolah dan bekerja sama dengan pendidik di sekolah taman kanak-kanak.

The difference in the independence of children in every preschooler is a form of a description of what factors influence the child's independence. This study aims to determine the description of the independence of 5-6 years old preschool children in kindergarten North Jakarta. The design of this study used a cross-sectional quantitative descriptive method for 108 respondents selected using consecutive sampling technique in 6 TK North Jakarta. The results showed 48,1% preschool children aged 5-6 years had a moderate level of independence. The independence of children who are being influenced by factors of majority level education of mothers with secondary education, and mothers employment status as a housewife, and most of children are the youngest child and male gender. This research recommends the role of nurses to educate parents related independence aspects of development preschool age children and to cooperate with educators in kindergarten."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>