Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101505 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jeffery Febrian Lesmana
"ABSTRAK
UKM Stella Florist adalah UKM yang beroperasi pada jasa rangkaian bunga, dimana core bisnis dari Stella Florist adalah pemasaran. Untuk mengembangkan bisnisnya dan menambah omzet yang dimiliki, Stella Florist belum konsisten dalam melakukan pembaruan konten pada social media dan website yang dimiliki. Penelitian ini membahas mengenai analisa bisnis Stella Florist, dan solusi yang bisa dilakukan, termasuk di dalamnya tentang kegiatan pemasaran dan pengembangan produk yang ditawarkan Stella Florist. Dengan menggunakan SWOT, Ishikawa Fishbone, dan Business Model Canvas, didapatkan analisa bisnis Stella Florist. Langkah yang diambil adalah pembuatan website baru yang lebih interaktif dan berpotensi untuk pengembangan e-commerce serta rencana pengembangan produk baru. Hasil dalam jangka pendek adalah meningkatnya omzet Stella Florist dalam beberapa bulan ini.

ABSTRACT
Stella Florist SMEs is an SMEs that operates on the services of flower arrangements, where the core business of Stella Florist SMEs is marketing. Unfortunately, to grow its business and increase turnover owned, Stella Florist has not been consistent in updating the content on social media and websites owned. This research study will discuss Stella Florist?s business analysis, and the possible solutions, including marketing activities and product development offered by Stella Florist. By using SWOT analysis, Ishikawa Fishbone analysis, and the Business Model Canvas, we will obtained Stella Florist?s business analysis. Action that has been taken is the creation of a new, more interactive website and the potential for a development of e-commerce website as well as new product development plan. The result in the short term is showed by the increased turnover of Stella Florist in recent months.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Informasi mengenai transaksi secara electronic atau on-line sistem atau e-cormmerce membutuhkan adanya perlindungan hukum yang memadai terhadap upaya orang atau pihak-pihak yang berusaha mengakses secara ilegal..."
JHB 18 (2002)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Chandra Johanes
"Judul produk pada suatu platform e-commerce berperan cukup besar dalam menarik per- hatian konsumen terhadap produk. Kualitas judul produk yang kurang baik perlu diper- baiki dan perihal ini menyebabkan munculnya suatu kebutuhan untuk melakukan nor- malisasi teks pada judul produk agar judul produk dapat terstandardisasi. Namun, stan- dardisasi tersebut tidak dapat dilakukan secara manual oleh manusia karena produk baru setiap harinya akan terus meningkat sehingga membutuhkan suatu sistem yang dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Kriteria atau indikator suatu judul produk yang baik pada platform e-commerce di Indonesia belum pernah didefinisikan sebelumnya sehingga penelitian ini mengajukan empat kriteria yang dapat menjadi parameter kualitas suatu judul produk, yaitu consistency, conciseness, discoverability, dan clarity. Selain itu, penelitian ini juga mengajukan sebuah pendekatan untuk melakukan normalisasi teks pada judul produk e-commerce, yakni dengan pendekatan pipeline yang terdiri atas em- pat tahapan, yaitu chunking, language identification, promotion words identification, dan normalization. Model yang digunakan pada modul chunking, language identification, dan promotion words identification adalah model Conditional Random Field. Evaluasi dilakukan terpisah pada setiap modul dan dilakukan secara integrasi pada pipeline. Pada setiap modul, pengujian yang dilakukan adalah evaluasi kontribusi setiap fitur terhadap kualitas prediksi, menghasilkan suatu kesimpulan bahwa terdapat beberapa potensi ke- mungkinan, yaitu fitur yang berkontribusi positif atau negatif terhadap seluruh metrik, atau fitur dapat berkontribusi positif pada metrik tertentu, namun berkontribusi negatif pada metrik lainnya. Pengujian pada pipeline dilakukan dengan memasukkan judul pro- duk ke seluruh modul mengikuti alur pemodelan dengan dua buah pengaturan evaluasi, menghasilkan akurasi terbaik sebesar 49,14% untuk nilai WER dan 82,61% untuk nilai BLEU. Berdasarkan seluruh hasil tersebut, performa Conditional Random Field dapat dikatakan bekerja dengan baik dalam melakukan identifikasi bahasa dan identifikasi pro- motion words, dan masih dapat dioptimisasi lagi pada tahapan chunking.

The product title on a e-commerce platform has a significant role in attracting consumers’ attention to the product. Poor quality of a product title needs to be fixed and standard- ized, led to a need of text normalization on e-commerce product title. However, this standardization cannot be done manually by humans because new products will continue to increase everyday, so it requires a machine that can do the job properly. Criteria or in- dicators of a good product title on the Indonesian e-commerce platform have never been defined before, so that this research proposes four criteria that can be parameters for a product title quality, namely consistency, conciseness, discoverability, and clarity. In ad- dition, this research also proposes an approach to normalize text on e-commerce product title, with a pipeline approach that consisting of four stages, namely chunking, language identification, promotion words identification, and normalization. The model used in module chunking, language identification, and promotion words identification involves the Conditional Random Field model. Evaluation was separated for each module and in- tegrated for pipeline evaluation. For each module, the experiment was used to evaluate the contribution of each feature towards the quality of the prediction, resulting in conclusion that there are several potential possibilities, which are features that contribute positively or negatively to all metrics, or features can contribute positively to certain metrics, but contribute negatively to the other metrics. The experiment was carried out by inserting product titles into all modules followed the modelling flow with two evaluation settings, resulting for the best accuracy of 49,14% for the WER value and 82,61% for the BLEU value. Based on all of these results, the performance of Conditional Random Field can be said to work well in language identification and promotion words identification module, and can still can be optimized in the chunking module."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Ariestonandri
"Industri e-commerce di Indonesia itu sangat prospektif di masa yang akan datang dengan melihat pertumbuhan dan besarnya kelas menengah di Indonesia. Selain itu peningkatan kepemilikan perangkat teknologi informasi (gadget), serta akses terhadap internet dan juga perilaku belanja online. Sejumlah perusahaan e-commerce rintisan (startup) yang didirikan anak muda Indonesia telah berhasil diterima pasar, bahkan beberapa perusahaan dalam waktu singkat nilai valuasi bisnisnya meningkat berpuluh kali lipat.
Tesis ini mengambil studi kasus keberhasilan empat rintisan e-commerce fashion lokal, Berrybenka.Com, HijUp.Com, BelowCepek.Com, dan Saqina.Com, serta e-commerce ritel Bilna.Com. Perusahaan-perusahaan e-commerce tersebut telah menjadi banyak liputan media dan merupakan contoh rintisan bisnis e-commerce pemula yang dapat menjadi benchmark keberhasilan e-commerce lokal.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat faktor-faktor potensial penentu keberhasilan dari perusahaan rintisan e-commerce yang baru berkembang di Indonesia. Kemudian teridentifikasi sumber potensial, serta model dan peta prediktif strategi penciptaan nilai (value creation strategies) dari perusahaan rintisan e-commerce yang berhasil di Indonesia. Penelitian menggunakan metode SODA (Strategic Options Development & Analysis).

E-commerce industry in Indonesia is very prospective for the future this is evident from growth and the size of the middle class in Indonesia, ownership of gadgets or information technology devices, and access to the internet and online shopping behavior. A number of pioneering e-commerce company founded Indonesian youth have been successfully received by the market, even some companies in a short time his business valuations increased tenfold.
This thesis took four case studies of successful e-commerce local fashion, i.e. Berrybenka.Com, HijUp.Com, BelowCepek.Com, and Saqina.Com, as well as e-commerce and online media retail Bilna.Com. The companies e-commerce has become a lot of media coverage and is a pioneering example of the business starters to be the benchmark of success of e-commerce locally.
The results showed that there are factors in the success of the company's pioneering e-commerce emerging in Indonesia. Namely sources, models, and maps value creation strategy (value creation strategies) of the company's pioneering e-commerce in Indonesia. Research using SODA (Strategic Options Development and Analysis) Method.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Trianda Sulawargana
"Pemanfaatan teknologi digital dan internet di Indonesia telah meluas dari sekedar mempermudah untuk berkomunikasi dan pencarian informasi; Internet sudah menjadi basis dalam menjalankan bisnis. Untuk bisnis berbasis daring seperti industri e-commerce, terjadi perluasan konsep reputasi menjadi electronic reputation. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh e-WOM terhadap e-reputation pada industri e-commerce di Indonesia dan menjelasakan interaksi berbagai dimensi e-WOM dengan e-reputation. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan survei kuesioner. Penelitian ini mengambil 170 sampel pengguna internet yang mengetahui dan menggunakan situs atau aplikasi e-commerce dan pernah melihat atau membicarakan e-commerce di internet dengan teknik pengambilan sampel convinience sampling dan diolah menggunakan teknik PLS-SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel electronic word-of-mouth memberikan pengaruh langsung terhadap e-reputation, dengan dimensi trust sebagai dimensi e-WOM yang paling berpengaruh secara signifikan disusul dengan dimensi intensitas sebagai dimensi yang berpengaruh kedua. Maka dari itu, kepercayaan menjadi dimensi dominan yang menentukan bagaimana seseorang menyampaikan pendapat mengenai perusahaan kepada khalayak, dan kemudian kepercayaan juga yang menjadi faktor pembentuk persepsi seseorang terhadap informasi yang diterima.

Utilization of digital technology and the internet in Indonesia has expanded from only for communicate and search for information, the internet has become the basis for doing business. For online-based businesses such as the e-commerce industry, there's expand of concept called electronic reputation. The purpose of this study is an explanation of e-WOM on e-reputation in the e-commerce industry in Indonesia and interaction of electronic word-of-mouth dimensions with e-reputation. The research method used is quantitative research. This study took 170 samples of internet users who know and use e-commerce sites or applications and have seen or discussed e-commerce on the internet with sampling techniques convinience sampling and the data analyze with SEM-PLS techniques. The results of this study indicate that electronic word-of-mouth variables have a direct influence on e-reputation, with the dimension of trust as the main influence of e-WOM dimension and intensity being the secondary influence. Therefore, trust becomes the dominant dimension that determines how individuals expresses their opinion about the company to others, and then trust also becomes a factor forming a person's perception of the information received."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Arifin
"Tidak bisa di copy"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T24518
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aggy Erlangga Amir
"Gelombang perubahan yang rnenghadirkan internet sebagai media yang dapal menghubungkan segala batasan fisik maupun waktu di seluruh dunia disambut baik oleh berbagai kalangan. Penggunaan internet sebagai alat bantu sehari-hari menjadi hal yang lazim dan juga ikut mempengaruhi gaya operasi perusahaan selarna ini, diantaranya adalah perdagangan atau transaksi secara elektronis atau yang biasa disebut e-commerce.
Dengan hadirnya e-commerce, trend berbelanja konsumen yang tadinya dilakukan secara konvensional, lama-kelamaan iut bergeser mengikuti trend yang ada, yaitu berbelanja secara praktis melalui internet atau belanja secara online. Bagi masyarakat Jakarta, yang sebagian besar tenggelam dalam kesibukannya, cara belanja efisien seperti ini disambut dengan baik.
Sebagai salah satu perusahaan yang berorientasi masa depan, Lippo melakukan transfonnasi bisnisnya menjadi basis teknologi dan internet. Dengan bermodalkan dana yang kuat, Lippo terjun pada industri e-commerce dengan ritel sebagai pasar sasaran mereka melalui LippoShop. LippoShop rnenghadirkan alternatif belanja secara online, dimana konsumen dapat berbelanja secara aman, nyaman dan tldak mengganggu aktivitas mereka.
Langkah awal LippoShop dengan mengakuisisi Dial Mart sebagai belanja yang diantar sampai tujuan merupakan langkah stratcgis untuk merengkuh pelanggan yang dimilikinya. LippoShop juga rnernbangun infrastruktur teknologinya dengan dukungan perusahaan-perusahaan teknologi terdepan. Sebagai perusahaan yang memiliki visi unluk * menjadi perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia, LippoShop harus memiliki model bisnis yang tepat, konsep nilai yang relevan dan strategi e-commerce yang solid untuk mcmadukan bisnis online dan bisnis konvensionalnya.
Dengan model digunakan, suatu perusahaan dapat menentukan dan mengukur bagaimana jalannya bisnis perusahaan dan darimana perusahaan memperoleh sumber pendapatan. Model tersebut dapat dikatakan tepat apabila mampu membawa perusahaan iintiik tetap bertahan pada persaingan yang lebih keras.
Melalui konsep nilai yang ditawarkan, LippoShop berusaha mengedepankan kepuasan konsuraen mereka sehingga tercipta suatu komunitas belanja online yang setia. Untuk niencapai hal itu LippoShop menawarkan produk-produk dengan jumlah dan variasi yang b era gam yang didukung oleh jaringanmitra yang luas.
Stralegi e-commerce yang diterapkan LippoShop pada dasarnya terdiri dan faktor-t'aktor; kepemimpinan, infrastruktur, pembelajaran organisasi, teknologi, merek, pelayanan dan pasar. Semakin dominan faktor-faktor yang dimiliki, semakin besar kemungkinan berhasilnya strategi ini. Masing-masing faktor memiliki kontribusi dan karakteristik yang unik bagi strategi secara keselumhan, sehingga faktor-faktor tersebut perlu diintegrasikan menjadi strategi e-commerce yang solid.
Industri e-commerce di Indonesia memiliki intensitas persaingan yang tinggi. Hal ini ditandai dengan hadirnya pesaing-pesaing konvensional dan pesamg-pesaing online. Pesaing konvensional nierupakan perusahaan-perusahaan ritel yang telah lama bergerak pada pasar ritcl dan uinumnya terdiri dari pemain-pemain besar. Sedangkan pesaing online nierupakan perusahaan-perusahaan e-commerce kecil yang menawarkan produk-produk yang spesifik. Dengan besarnya biaya investasi yang ditanam untuk infrastruktur teknologi dan membangun jaringan supply chain, maka industri ini hanya dapat menampung beberapa pemain besar dan banyak perusahaan e-commerce kecil agar dapat meraih keuntungan.
Dengan mengoptimalkan teknologi dan infrastruktur yang fleksibel memungkinkan LippoShop untuk memenuhi kebutuhan pasar dan merespon perubahan konsumen secara tepat. Selain itu dengan sisteni keamanan transaksi yang dimiliki, jaminan untuk melakukan Iransaksi tinggi.
Perusahaan e-commerce harus memiliki identitas merek yang kuat mengingat banyak nya pesaing online. LippoShop membangun mereknya melalui kegiatan periklanan, dan dalam pengembangan mereknya melalui kegitan kehumasan. Pada akhirnya, LippoShop diharapkan menjadi merek dotcom lokal yang identik dengan belanja online.
LippoShop mengutamakan pelayanan atas konsumennya sehingga tercipta sualu kcpuasan pelanggan, dengan memperlakukan konsumen sebagai sualu individu yang berbeda. Melalui Customer Relationship Mangemement (CRM) diharapkan tercipta suatu komunitas belanja online. CRM ini dikembangkan dengan dukungan teknologi yang dimiliki perusahaan.
Unluk menghadapi persaingan dengan intensitas yang tinggi, LippoShop melakukan penetrasi pasar melalui kegialan direct marketing, sehingga LippoShop dapat berinteraksi langsung dengan konsumen dan memperoleh umpan balik yang cepat. Pendekatan individu ini dilakukan untuk membangun networking dengan konsumen, dengan sendirinya konsumen akan melakukan seleksi terhadap manfaat belanja secara online.
"
2001
T779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Shafa Annisa Puteri
"Penelitian ini menganalisis tanggung jawab penyedia platform e-commerce dan penyelesaian sengketa konsumen berdasarkan kasus Putusan PN Jakarta Barat Nomor 588/Pdt.G/2020/PN Jkt.Brt. Dalam penelitian ini, aspek penting yang harus diperhatikan oleh penyedia platform e-commerce adalah tanggung jawab terhadap konten ilegal, keamanan sistem, perlindungan data pribadi, dan mekanisme pengaduan konsumen. Penyedia platform e-commerce juga perlu menyediakan mekanisme pengaduan yang efektif bagi konsumen yang mengalami kerugian. Analisis kasus Lazada Indonesia dan Tokopedia menunjukkan adanya kesalahan dan tindakan tidak bertanggung jawab yang merugikan konsumen. Penyedia platform e-commerce seharusnya bertanggung jawab atas keamanan sistem dengan melakukan verifikasi terhadap pelaku usaha yang menggunakan platform tersebut. Dalam kasus ini, terdapat kelalaian dalam memberikan label "Gold Merchant" yang menandakan kepercayaan kepada pelaku usaha tertentu, yang juga berkontribusi terhadap kerugian yang dialami konsumen. Tindakan ini melanggar ketentuan hukum mengenai evaluasi dan pemantauan pelaku usaha di platform e-commerce. Penyedia platform e-commerce seperti Lazada Indonesia dan Tokopedia menolak bertanggung jawab dan tidak memberikan penyelesaian sengketa yang memadai kepada konsumen. Konsumen menghadapi kesulitan dalam melacak atau mendapatkan pengembalian dana yang hilang atau disalahgunakan. Kurangnya informasi mengenai penyelesaian sengketa dan kelemahan dalam advokasi konsumen dan pencegahan resiko juga menjadi masalah dalam penyelesaian sengketa di platform e-commerce. Untuk mengatasi masalah ini, penyedia platform e-commerce perlu memberikan ketentuan yang lebih jelas dan memastikan konsumen mendapatkan penyelesaian yang adil. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) juga perlu meningkatkan sosialisasi untuk memperbaiki pemahaman masyarakat mengenai prosedur penyelesaian sengketa. Konsumen juga perlu berhati-hati dan memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku di setiap platform e-commerce. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai tanggung jawab penyedia platform e-commerce dalam kasus pelanggaran hak konsumen. Hasil analisis ini diharapkan dapat membantu meningkatkan perlindungan konsumen dalam transaksi e-commerce dan memperbaiki penyelesaian sengketa di platform e-commerce di Indonesia.

This research analyzes the responsibilities of e-commerce platform providers and consumer dispute resolution based on the case of West Jakarta District Court Decision Number 588/Pdt.G/2020/PN Jkt.Brt. In this study, the important aspects that must be considered by e-commerce platform providers are responsibility for illegal content, system security, personal data protection, and consumer complaint mechanisms. E-commerce platform providers also need to provide an effective complaint mechanism for consumers who experience losses. The analysis of the Lazada Indonesia and Tokopedia cases shows that there were mistakes and irresponsible actions that harmed consumers. E-commerce platform providers should be responsible for system security by verifying the business actors using the platform. In this case, there was negligence in providing a "Gold Merchant" label that signaled trust in certain businesses, which also contributed to the harm suffered by consumers. This action violates the legal provisions regarding the evaluation and monitoring of businesses on e-commerce platforms. E-commerce platform providers such as Lazada Indonesia and Tokopedia denied responsibility and did not provide adequate dispute resolution to consumers. Consumers face difficulties in tracking or recovering lost or misappropriated funds. Lack of information on dispute resolution and weaknesses in consumer advocacy and risk prevention are also problems in dispute resolution on e-commerce platforms. To address these issues, e-commerce platform providers need to provide clearer provisions and ensure consumers get a fair settlement. The Consumer Dispute Resolution Agency (BPSK) also needs to increase socialization to improve public understanding of dispute resolution procedures. Consumers also need to be careful and pay attention to the terms and conditions that apply on each e-commerce platform. This research provides a better understanding of the responsibilities of e-commerce platform providers in cases of consumer rights violations. The results of this analysis are expected to help increase consumer protection in e-commerce transactions and improve dispute resolution on e-commerce platforms in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saffira Annisa Bening
"Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. E-commerce dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi UMKM dan diproyeksi akan menjadi kontributor terbesar ekonomi digital Indonesia di tahun 2030, namun baru 22% UMKM Indonesia yang mengadopsi e-commerce. Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi e-commerce pada UMKM Indonesia khususnya di industri ritel dan memilih strategi adopsi e-commerce terbaik dengan menggunakan model Decision-Makers, Technological, Organizational, and Environmental (DTOE) dan teori Diffusion of Innovation (DOI). Hasil diolah menggunakan metode Decision Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) berbasis Analytic Network Process (ANP) untuk melihat pengaruh dan prioritas antar faktor. Strategi adopsi e-commerce direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode Complex Proportional Assessment (COPRAS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor Pengetahuan IT Pengambil Keputusan, Sikap Pengambil Keputusan Terhadap Inovasi dan Kompleksitas merupakan faktor penting dalam rangka adopsi teknologi e-commerce, sedangkan pengembangan atau pelatihan keterampilan Information Technology (IT) dan e-commerce merupakan prioritas strategi dalam rangka meningkatkan adopsi teknologi e-commerce di UMKM ritel.

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) play a crucial role to Indonesia’s economy. E-commerce can help MSMEs gain competitive advantage and is expected to be the largest contributor to Indonesia's digital economy by 2030, but only 22% of MSMEs in Indonesia have adopted e-commerce. The aim of this study is to investigate the criteria that influence e-commerce adoption in Indonesian MSMEs, particularly in the retail industry and select the best e-commerce adoption strategy using the Decision-Makers, Technological, Organizational, and Environmental (DTOE) model and the Diffusion of Innovation (DOI) theory. The influence and priorities between criteria were calculated using the Decision Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) based Analytic Network Process (ANP) method, and an e-commerce adoption strategy was selected using the Complex Proportional Assessment (COPRAS) method. The findings of this study indicate that Decision Maker’s IT Knowledge, Decision Maker's Attitude Towards Innovation, and Complexity are important criteria in the context of adopting e-commerce technology in retail MSMEs while the development or training of Information Technology (IT) and e-commerce skills was identified as the best strategy to increase adoption of e-commerce technology in retail MSMEs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Hariyadi
"Industri 4.0 merupakan era industri yang memanfaatkan teknologi sehingga mempermudah kerja manusia di dalamnya. Pelayanan daring untuk konsumen pada era industri ini juga mempermudah pelaku usaha dimana saja tidak terkecuali sektor UMKM. Salah satu pengaruh dari Industi 4.0 adalah adanya social media dan E-commerce sebagai platform online. Seasons Boutique sebagai subjek penelitian ini merupakan salah satu UMKM yang menjual pakaian wanita tunik dan kaftan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model bisnis yang dimiliki Seasons Boutique dengan penambahan Channel melalui media sosial Instagram dan E-commerce. Melalui metoda kualitatif, data diperoleh dengan wawancara kepada pemilik UMKM dan konsumen, observasi dan diskusi kelompok terarah kepada calon konsumen. Berdasarkan data dan analisis, permasalahan Seasons Boutique saat ini adalah hanya memiliki stan di pameran sebagai Channel. Hasil dari penelitian ini adalah rangkaian langkah perbaikan yang dilakukan untuk menambah Channel pemasaran dari UMKM Seasons Boutique melalui Instagram dan E-commerce.

Industry 4.0 is an industrial era that utilizes technology to facilitate human work in it. Online services for consumers in this industrial era also make it easier for business owner everywhere, including the SME sector. One of the influences of Industry 4.0 is the existence of social media and E-commerce as online platforms. Seasons Boutique as the subject of this research is one of the SME that sells tunic and kaftan. This study aims business model development owned by Seasons Boutique by adding Channels through social media (Instagram) and E-commerce. Through qualitative methods, data were obtained by interviewing SME owners and consumers, observation and focus group discussions with potential customers. Based on data and analysis, Seasons Boutique’s problem is it only has a booth at the exhibition as a marketing channel. The results of this study are a series of corrective steps taken to add Channels of the Seasons Boutique through Instagram and E-commerce.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>