Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189313 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aida Kusnaningsih
"ABSTRAK
Ibu pasca bedah sesar dapat mengalami postpartum blues karena tidak mampu mengontrol terhadap perubahan fisik maupun psikologis selama masa nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas paket pendidikan kesehatan dan teknik relaksasi terhadap kejadian postpartum blues pada ibu pasca bedah sesar. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen. Teknik pengambilan sampel menggunakan konsekutif pada 60 responden yang terbagi dalam kelompok kontrol dan intervensi. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner postpartum blues.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan kejadian postpartum blues sebelum dan setelah intervensi pada kelompok intervensi p 0 000 paket efektif 16 kali menurunkan kejadian postpartum blues setelah dikontrol oleh faktor pendidikan OR 16 2 CI 95 3 212 81 698. Paket pendidikan kesehatan dan teknik relaksasi efektif menurunkan kejadian postpartum blues dan direkomendasikan di pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan ibu pasca bedah sesar.

ABSTRACT
Post caesarean mothers may experience postpartum blues because they are unable to control their physical and psychological changes during postpartum period. This study aimed to measure the effectiveness of the health education package and the relaxation techniques against the incidence of postpartum blues in post caesarean mothers. This study applied a quasi experimental design. The samples were 60 respondents divided into a control and an intervention groups selected by consecutive sampling. The instrument was the postpartum blues questionnaire.
The results showed that there was a significant difference between the incidence of postpartum blues before and after the intervention in the intervention group p 0 000. The intervention package was 16 times more effective to decrease the incidence of postpartum blues after being controlled by the education factor OR 16 2 95 CI 3 212 81 698. The health education package and the relaxation techniques were effectively reduced the incidence of postpartum blues and recommended in health care to improve the health of post caesarean mothers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T44864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas teknik relaksisasi nafas dalam terhadap penanganan nyeri haid. Objek penelitian ini adalah teknik relaksasi nafas dalam dan nyeri haid pada siswi kelas VII dan VIII SMP Negeri 3 Ciamis. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimendengan rancangan one group pre test – post test. Cara pengambilan data pada penelitian ini dengan mengobservasi dan mengukur responden sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan teknik relaksasi. Populasi adalah siswi kelas VII dan VIII SMP Negeri 3 Ciamis yang berjumlah 49 orang, sampel diambil dengan teknik accidental sampling sebanyak 30 orang. Pengujian hipotesis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat nyeri post-test para responden lebih kecil daripada hasil pre-test mereka. Artinya, teknik relaksasi nafas terhadap penanganan nyeri haid pada siswi kelas VII dan VIII SMP Negeri 3 Ciamis cukup efektif. "
JUKEKOI 9 : 2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Burnout merupakan salah satu respon terhadap lingkungan dan kondisi kerja yang penuh dengan stres, dapat terjadi dalam beberapa bidang pekerjaan, terutama diantara para pekerja/petugas kesehatan yang secara emosional berulang-ulang kontak dengan seseorang yang memerlukan pelayanan perawatan. Burnout dapat terjadi sebagai suatu kelelahan fisik, mental dan emosional, kehilangan komitmen, melepaskan diri dari pekerjaan dan in-efisiensi dalam beradaptasi terhadap kebutuhan melayani lingkungan kemanusiaan.
Intervensi relaksasi progresif merupakan salah satu cara atau tehnik yang dapat dipakai untuk menurunkan gejala/ sindrom burnout yang terdiri dari mental exhaustion, depersonalization dan personal accomplishment. Relaksasi progresif dari Soewondo (1993) bersumber dari Jacobson (1934), yaitu suatu teknik intervensi perilaku untuk mengurangi atau menurunkan derajat ketegangan yang terjadi pada seseorang. Penulis ingin meneliti apakah ada perubahan perilaku burnout pada subjek penelitian, khususnya perawat dimana secara rutin dan monoton menangani pasien jiwa yang cenderung kronik dan tingkat kesembuhannya. Penulis juga ingin mengetahui bagaimana berlangsungnya program intervensi relaksasi hubungannya dengan modifikasi perilaku perawat dj RSMM atas sindrom burnout yang dialami, apa saja yang terjadi pada subjek penelitian selama menjalani intervensi, bagaimana proses berlangsung dan hal lainnya yang dialami perawat dalam menjalani intervensi relaksasi progresif. Metode yang dipakai adalah studi kasus tunggal dengan desain kuasi eksperimen ABA yang terdiri dari fase baseline A, yaitu masa sebelum perlakuan/treatment, fase treatment B yaitu masa menjalani program intervensi relaksasi dan fase follow-up A, yaitu masa setelah intervensi diberikan Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, dimana subjek dipilih berdasarkan kebutuhan peneliti. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, penilaian subjektif dengan menggunakan self rating scale, alat bantu lainnya lainnya ialah inventory burnout MBI, kuesioner tambahan, petunjuk relaksasi dari Soewondo (1993), fasilitas lain pendukung intervensi relaksasi dan alat-alat yang diperlukan untuk pencatatan. Analisis hasil dilakukan dengan melihat gambaran umum dan bentuk grafik dan table hasil intervensi berdasarkan kepada persyaratan yang dikemukakan Kazdin (1992) tentang studi kasus tunggal kuasi eksperimen. Hasil peneiitian menunjukkan bahwa intervensi relaksasi progresif dapat menurunkan derajat ketegangan yang terjadi pada tujuh orang perawat yang mengalami burnout dalam menghadapi pasien jiwa yang tingkat kesembuhannya minimal. Atas dasar hasil penelitian ini, disarankan agar program intervensi relaksasi progresif dikembangkan di bidang psikologi kesehatan, bagi instansi yang membutuhkan serta para profesional yang melakukan program ini juga diharapkan untuk memperhatikan pentingnya kualitas hubungan antar professional dan klien/partisipan, dengan penuh empati, kerjasama dan pendekatan yang efektif sehingga program intervensi relaksasi dapat dilakukan secara optimal."
[Depok;Depok, Depok]: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T37875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gad Datak
"ABSTRAK
Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respons relaksasi dengan
melibatkan faktor keyakinan pasien yang dapat mengurangi nyeri pasca bedah. Relaksasi
Benson berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan
ritme yang teratur disertai sikap pasrah kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Relaksasi Benson dalam
menurunkan nyeri pasien pasca bedah TUR Prostat. Metode penelitian ini adalah
quasi-eksperimental dengan pre test and post test design with control group.
Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 14 orang,
7 orang kelompok intervensi dan 7 orang kelompok kontrol. Kelompok intervensi
diberikan kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik dan kelompok kontrol hanya
diberikan terapi analgesik. Intervensi Relaksasi Benson dilakukan setelah pemberian
analgesik dengan durasi 15 menit setiap hari selama dua hari. Sebelum dan sesudah
intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran nyeri
dengan Numeric Rating Scale. Sehari sebelum operasi dan sehari sesudah operasi diukur
kecemasan menggunakan Visual Analog Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kombinasi Relaksasi Benson dan terapi analgesik lebih efektif untuk menurunkan rasa
nyeri pasca bedah pada pasien TUR Prostat dibandingkan hanya terapi analgesik saja
(p=0,019). Karakteristik budaya dan kecemasan tidak berkontribusi terhadap nyeri pasca
bedah TUR Prostat (p >0,05). Implikasi dari penelitian ini adalah Relaksasi Benson
dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pasca bedah TUR Prostat elektif dan perlu
direplikasikan dan dikembangkan lagi.

ABSTRACT
Benson Relaxation is the development ofe response relaxation method by involving
patient belief factor to relieve postoperative pain. It focuses on certain words or
sentences pronounced many times in a regular rhtym followed by resignation to The
God as patient belief. This research was aimed to explore effectiveness of Benson
Relaxation in relieving postoperative pain TUR prostate. The method used in this study
was quasi experimental using pre test and post test design with control group. A total of
14 consecutive samples participated in this study, devided into two groups , intervention
and control group, seven participants respectively. Those in intervention group received
Benson Relaxation combined with analgesic therapy where as those control group given
analgesic therapy alone. Benson Relaxation intervention given after analgesic was
taken, for 15 minutes every day for two days. Before and after the intervention for both
groups, pain scale was measured by using Numeric Rating Scale. A day before and
after the surgery, anxiety level was measured by using Visual Analogue Scale. The
results revealed that combination Benson Relaxation and analgesic therapy was more
analgesic therapy alone (p=0,019). Culture and anxiety factors did not contribute to
postoperative pain of TUR Prostate (p>0,05). The Implication of this research was
Benson Relaxation can be employed to relieve postoperative pain of elective TUR
Prostate, and it is needed for further replication and development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fillia Veronica Tiwatu
"ABSTRAK
Tidur merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Ibu post partum membutuhkan tidur yang cukup untuk memulihkan kondisi kesehatannya, tujuan ini adalah untuk mengetahui kualitas tidur ibu post partum setelah diberikan terapi progressive muscle relaxation (PMR). Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment post test with control group di rumah sakit Gunung Maria Tomohon dengan jumlah sampel 100 responden, 50 responden untuk kelompok intervensi dan 50 responden untuk kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan terapi Progressive Muscle Relaxation, mandi air hangat dan minum susu hangat selama 7 hari sebelum tidur, sedangkan kelompok kontrol hanya mandi air hangat dan minum susu hangat. Alat ukur yang digunakan antara lain kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index dan kuisioner tentang kelelahan, kecemasan, dukungan suami, dan temperamen bayi. Hasil menunjukan adanya perubahan skor sebelum dan setelah diberikan terapi (p= 0.001;r= 0.368). faktor lain yang mempengaruhi adalah temperamen bayi (p 0.010). Ibu post partum sangat membutuhkan tidur untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan. Latihan PMR dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur pada ibu setelah melahirkan, latihan ini terbukti berpengaruh terhadap perubahan skor PSQI kualitas tidur ibu setelah melahirkan. Latihan PMR dapat menjadi salah satu pilihan intervensi mandiri perawat untuk meningkatkan kualitas tidur ibu pada masa post partum.

ABSTRACT
Sleep is a basic need that must be met by every human being. Post partum mothers need
enough sleep to recover his health, the purpose is to determine the quality of maternal
postpartum sleep after therapy is given progressive muscle relaxation (PMR). This research
uses experimental quasy post-test design with control group at Gunung Maria Tomohon
hospital with a sample size of 100 respondents, 50 respondents to the intervention group and
50 respondents to the control group. The intervention group received therapy Progressive
Muscle Relaxation, warm baths and drinking warm milk before bedtime for 7 days, while the
control group only a bath of warm water and warm milk. Measuring instruments used include
questionnaire Pittsburgh Sleep Quality Index and a questionnaire about fatigue, anxiety,
support her husband, and infant temperament. The results showed the presence of score
changes before and after therapy (p = 0.001; r = 0368). Another factor that affects infants is
temperament (p 0.010). Postpartum mothers desperately need sleep to recover his body after
childbirth. Exercise PMR can be used to treat sleep disorders in women after childbirth, this
intervention proved to affect the change in quality of sleep PSQI score mothers after
childbirth. PMR intervention can be one of the nurses independent intervention to increase the
quality of sleep during the postpartum mothers."
2016
T49338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinnar Trisnawati
"Fraktur merupakan salah satu akibat dari cedera muskuloskeletal yang kasusnya hampir ditiap tahun di seluruh dunia mengalami peningkatan. Gejala fraktur meliputi nyeri, edema, dan keterbatasan gerak. Masalah nyeri dan edema hampir menjadi permasalahan pada pasien post operasi fraktur. Manajemen nyeri post operasi selain teknik farmakologis, penting memberikan juga teknik non-farmakologis yang dapat diberikan dalam asuhan keperawatan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengimplementasikan asuhan keperawatan dengan menerapkan praktik berbasis bukti/Evidence Based Practice (EBP) yaitu penerapan teknik relaksasi genggam jari dan latihan ankle pump dalam menurunkan intensitas nyeri dan edema pasien dengan fraktur post operasi. Pengukuran tingkat intensitas nyeri dengan Numeric Rating Scale (NRS) dan pengukuran tekanan< darah, sedangkan untuk edema dengan mengukur lingkar menggunakan meteran (cm) sebelu dan sesudah dilakukan implementasi selama 3 hari. Hasil pengukuran didapatkan ada penurunan intensitas nyeri dari NRS 5/10 menjadi 3/10, tekanan darah turun dan lingkar edema mengalami penurunan dari 38cm menjadi 36.5cm. Selanjutnya, diharapkan penerapan relaksasi genggam jari dan ankle pump dapat dilanjutkan dan dilakukan untuk mengurangi intensitas nyeri dan edema dengan intervensi dan waktu yang lebih lama, 5-7 hari untuk hasil yang lebih positif

Fractures are one of the consequences of musculoskeletal injuries, with cases increasing almost every year around the world. Symptoms of fracture include pain, oedema, and limitation of motion. The problem of pain and oedema is almost a problem in postoperative fracture patients. Postoperative pain management in addition to pharmacological techniques, it is important to provide non-pharmacological techniques that can be provided in nursing care. This paper aim to analyse nursing care by applying Evidence Based Practice (EBP), namely the application of finger grip relaxation techniques and ankle pump exercises in reducing the intensity of pain and edema of patients with postoperative fractures. Measurement of pain intensity level with Numeric Rating Scale (NRS) and blood pressure measurement, while for edema by measuring the circumference using a tape measure (cm) before and after implementation for 3 days. The measurement results showed a decrease in pain intensity from NRS 5/10 to 3/10, blood pressure dropped and the circumference of the edema decreased from 38cm to 36.5cm. Furthermore, it is hoped that the application of finger grip relaxation and ankle pump can be continued and carried out to reduce pain intensity and edema with longer interventions and time, 5-7 days for more positive results.  "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Rizana
"Anak dengan pneumonia dapat mengalami gangguan tidur dan kecemasan. Intervensi keperawatan untuk meningkatkan relaksasi dan tidur adalah terapi pijat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi pijat terhadap lama tidur, frekuensi bangun di malam hari, nadi dan laju pernapasan pada anak balita dengan pneumonia. Desain penelitian adalah quasi experiment dengan jumlah total sampel 34 responden. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan intervensi dalam peningkatan lama tidur anak (p=0,004) dan penurunan nadi (p=0,001). Hasil penelitian merekomendasikan penggunaan terapi pijat dalam asuhan keperawatan anak dengan pneumonia untuk memfasilitasi relaksasi dan tidur pada anak. Periode tidur yang adekuat untuk konservasi energi dan mempercepat proses penyembuhan.

Children with pneumonia may have sleep disturbance and anxiety. Massage therapy is one of nursing intervention that can improve sleep and relaxation. The purpose of research was to determine the effect of massage therapy on sleep duration, night awakenings, pulse and respiration rate in children under five with pneumonia. Design of study is quasi experimental with 17 samples in each groups. Purposive sampling is method to collect data. Comparing between intervention and control groups, the result found that massage therapy significantly increase in sleep duration (p=0,004) and decreased in pulse (p=0,001). These finding supports the use of massage therapy to facilitate sleep and relaxation in children with pneumonia. Periods of sleep can conserve energy and restore a healing process."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aderika Sartika
"Gangguan pola tidur merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh lansia. Hal tersebut dapat memburuk ketika lansia harus dirawat inap. Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak lansia harus dirawat inap dan memungkinkan timbulnya gangguan pola tidur. Laporan kasus ini melaporkan seorang pasien perempuan berusia 73 tahun mengalami gangguan pola tidur saat dirawat inap di rumah sakit karena terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien mengeluh tidak bisa tidur sejak awal masuk IGD. Untuk mengatasi hal tersebut, pasien diberikan intervensi relaksasi Benson sebanyak satu kali. Tujuan pemberian intervensi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas tidur pasien. Setelah satu kali pemberian intervensi relaksasi Benson, terdapat penurunan skor PSQI pasien dari skor 11 menjadi 9 yang diasosiasikan dengan peningkatan kualitas tidur pasien. Maka dari itu, peneliti merekomendasikan relaksasi Benson sebagai pertimbangan yang dapat digunakan oleh perawat dalam mengatasi gangguan tidur pada pasien lansia dengan Covid-19 yang dirawat inap.

Disturbed sleep pattern is one of the most common problem experienced by older adult. This can worsen when older adult have to be hospitalized. The Covid-19 pandemic caused many older adult have to be hospitalized, which can lead to disturbed sleep patterns. This case study reports a 73-year-old female patient who experienced disturbed sleep pattern when she was hospitalized because of Covid-19.. The patient complained of not being able to sleep since she was admitted to the emergency rescue. Because of that, the patient was given a Benson relaxation intervension once. The purpose of this intervention is to improve the patient's sleep quality. After the patient was given Benson relaxation intervention once, there was a decrease in the patient's PSQI score from a score of 11 to 9 which was associated with an increase in the patient's sleep quality. Therefore, researcher recommend Benson relaxation as a consideration that can be used by nurses in overcoming disturbed sleep pattern in older adult with Covid-19 who are hospitalized."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Danismaya
"ABSTRAK
Kelelahan atau fatique adalah keluhan subyektif yang lazim dialami penderita kanker yang semakin bertambah kualitas kelelahannya ketika menjalani program kemoterapi. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh teknik relaksasi Yoga terhadap tingkat fatique pada penderita kanker pasca kemoterapi di RS Hasan Sadikin Bandung. Perubahan tingkat fatique pada kelompok intervensi yang telah melakukan teknik relaksasi Yoga dibandingkan dengan perubahan dalam kelompok kontrol. Responden 40 orang ditetapkan dengan simple random sampling yang dibagi menjadi 20 orang kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol, yang terbagi secara random permuted blocks. Tingkat fatique adalah keluhan subyektif penderita kanker setelah menjalani kemoterapi yang meliputi 4 dimensi kuantitatif Fatique dari Skala Piper yaitu severity, afektif, sensory dan kognitif yang diukur setiap hari sampai hari ke-5 sesudah melakukan teknik relaksasi Yoga. Nilai mean tingkat fatique pada kelompok intervensi menunjukan selisih skala terbesar pada hari ke-5 yaitu 2.73409. Hal yang sama juga terjadi pada kelompok kontrol yaitu di hari ke-5 sebesar 0.75682. Penurunan skala tingkat fatique terjadi setiap hari pada kedua kelompok, tapi pengaruh latihan relaksasi Yoga menunjukan perbedaan diantara kedua kelompok dengan nilai p 0.001 di hari ke-3, serta nilai p 0.000 di hari ke-4 dan ke-5 dalam 95 % tingkat kepercayaan. Teknik relaksasi Yoga disimpulkan mempunyai pengaruh untuk mengurangi keluhan fatique penderita kanker pasca kemoterapi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung sehingga teknik tersebut hendaknya dijadikan protap baku dalam pelayanan keperawatan di ruangan kemoterapi. Karena banyaknya faktor yang diketahui berkontribusi terhadap kualitas fatique maka penelitian lanjutan direkomendasikan agar dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dengan metodologi penelitian yang lebih beragam.

ABSTRACT
Fatigue is subjective experience of cancer patient and the frequency of fatigue increases over the course of chemotherapy. Patient with fatigue usually avoid to have physical and social activity caused by lack of mood and energy. The feeling of fatigue should be eliminated or reduced by giving adequat nursing intervention and will increase the quality of life among the cancer patient. The objective of the study was to examine the effect of relaxation Yoga to fatigue level in cancer patient post chemotherapy at RS Hasan Sadikin Bandung. The changes of fatigue level in the group intervention will be compare to the control group after Yoga relaxation. 40 respondents with with simple random sampling random permuted blocks was apllied in the study and divide to 20 person as intervention group and 20 person as control group. Level fatigue in this study was subjective experience of cancer patient over the course of chemotherapy included 4 quantitative dimension of fatigue : severity, afective, sensory and cognitive and meassure it every day to fifth day after Yoga relaxation. The result shows different scale in the group intervention and the biggest different occur in fifth day 2.73409. control group in the fifth day 0.75682. Level fatigue reduces every day in the both group. But effect of yoga relaxation shows different among treatment group and control group with p 0.001 in the third day treatment, and p 0.000 in fourth day and fifth day with CI 95%. Conclusion : yoga relaxation has effect to reduce fatigue level in cancer patient post chemotherapy at RS Hasan sadikin Bandung. Therefore this technique should be standart protocol in the nursing care of chemotreapy ward. Recommendation for the next study is to involve of great participant and using multiple methodology of reseach."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, Martha
Jakarta: EGC, 1995
613.79 DAV p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>