Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130910 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Chairunnisa
"ABSTRAK
Munculnya banyak media baru membuat media konvensional harus membuat suatu inovasi agar tetap eksis di industri media Melalui program ldquo Star di Radio rdquo OZ Radio Jakarta sebagai salah satu media konvensional melahirkan suatu inovasi sehingga mampu bersaing dengan radio kompetitornya yang sejenis Program yang langsung dipimpin oleh artis yang diundang membuat pendengar antusias terhadap program ini Jenis jenis segmen yang dibentuk dalam program ini juga mampu membuat pendengar memberi respon yang positif Program ldquo Star di Radio rdquo mampu mempererat relasi antara penggemar dan idolanya sehingga mendatangkan banyak pendengar dan membuat program ini menjadi salah satu program andalan OZ Radio Jakarta walaupun tidak terletak pada jam prime time.

ABSTRACT
The emergence of new media causes all conventional media should be more innovative in order to keep their existences in media industry Through ldquo Star di Radio rdquo programme OZ Radio Jakarta as one of the conventional media produce an innovation which ia able to compete with other competitors This programme are directly conducted by the artist who is invited As the result many listeners are very enthusiastic listening this program The types of segments preparing to this programme give positive responses ldquo Star di Radio rdquo program can strengten the relationship between fans and their idols Therefore even though this programme do not air in the prime time many listeners are still attracted to listen to the program which become the hits programme in OZ Radio Jakarta stasion.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Putri Rinanti
"BAGIAN I Analisis Situasi
Tingginya arus urbanisasi ke Jakarta menyebabkan penduduk Jakarta sebagian besar merupakan pendatang. Masih banyak penduduk Jakarta, terutama anak muda, yang belum banyak tahu tentang sisi lain Kota Jakarta, yang sebenarnya unik dan menarik untuk diketahui. Oleh karena itu, anak muda Jakarta membutuhkan satu program yang menyajikan informasi mengenai Kota Jakarta, demi meningkatkan kepedulian mereka terhadap kotanya.
BAGIAN II Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe Manfaat bagi Khalayak Pendengar: Sebagai sumber informasi bagi anak muda untuk hal-hal yang berkaitan dengan Kota Jakarta. Manfaat bagi Stasiun Radio: Membangun citra positif bahwa Radio Oz Jakarta bukan hanya memutarkan lagu, tapi juga menyiarkan informasi untuk merayakan ulang tahun Kota Jakarta.
Tujuan Sosial: Membangkitkan kepedulian anak muda Jakarta terhadap kotanya.
Tujuan Komersial: Menarik pihak sponsor dan pengiklan, agar mendatangkan profit bagi stasiun radio.
BAGIAN III Prototipe yang dikembangkan
Program berformat air magazine, dengan judul "Viva Jakarta". Program ini mengulas informasi unik dan menarik seputar Kota Jakarta, dan akan disiarkan di Radio Oz Jakarta tiap Senin-Jumat pukul 08.00-08.10 WIB dan 20.00-20.10 WIB sepanjang bulan Juni 2013 (bertepatan dengan perayaan ulang tahun Jakarta ke- 486). Sasaran pendengarnya adalah anak muda usia 15-30 tahun yang tinggal di Jabodetabek, dengan S.E.S A, B, dan C.
BAGIAN IV Evaluasi
Pre test akan dilakukan melaluiFocus Group Discussion (FGD) terhadap 2 kelompok pendengar Radio Oz Jakarta yang masingmasing terdiri dari 6 orang. Pre test akan dilakukan setelah prototipe program Viva Jakarta selesai dibuat, dengan instrumen FGD sebagai panduan. Evaluasi akan dilakukan berkesinambungan setelah program Viva Jakarta disiarkan, melalui metode survei online, pengamatan respon pendengar dari berbagai media, serta pembandingan biaya produksi program.
BAGIAN V Anggaran
Jumlah anggaran produksi prototipe program: Rp198.000,00
Jumlah anggaran produksi program: Rp3.072.000,00
Harga penjualan paket program: Rp80.000.000,00
Perkiraan pendapatan program: Rp44.928.000,00
Rencana anggaran pre test program: Rp1.370.000,00
Rencana anggaran evaluasi program: Rp1.200.000,00

PART I The Analysis of Situation
The urbanization level of Jakarta nowadays is high, so that it causes the condition where its new comers dominate its inlanders. There are so many citizens in Jakarta, especially teenagers and early adults, who do not know yet about Jakarta's thing which actually unique and interesting. By that case, Jakarta's teenagers and early adults need a program which gives them the information about Jakarta, to raise their awareness about their city.
PART II The Advantages and The Purposes of Prototype Development
Advantages for listeners: As a source of information about Jakarta City for teenagers and early adults.
Advantages for radio station: To build a positive image of radio station, that Oz Radio Jakarta is not only play the songs but also spread the knowledge about Jakarta to celebrate its birthday.
Social Purposes: To enhance the teenagers and early adults' awareness of Jakarta City.
Commercial Purposes: To attract sponsor and advertiser, so that it could give profit for the radio station.
PART III The Developed Prototype
The program is named “Viva Jakarta”, and it is formatted as air magazine. The program talks about all the unique and interesting information about Jakarta City, and will be broadcasted on Oz Radio Jakarta every Monday to Friday at 08.00-08.10 am and 08.00-08.10 pm along June 2013 (month of Jakarta's 486th birthday celebration). The program's primary target are teenagers to early adult aged 15-30 years old, who live in Jabodetabek, with the social economic class level A,B, and C.
PART IV The Evaluation
The method applied for the pre test is Focus Group Discussion (FGD). There will be 2 group of Oz Radio Jakarta's listeners, which each group consists of 6 people. The pre test will be conducted after the prototype created, and the FGD's instrumen will be used as a guideline.Meanwhile, the evaluation of program will be executed continuously, after the program broadcasted on the radio. The evaluation will be performed by doing online survey, monitoring the responses of the program from many channels, and also by comparing the budget.
PART V The Budget
Total budget of the prototype production: Rp198.000,00
Total budget of the program production: Rp3.072.000,00
Price of program package: Rp80.000.000,00
Estimation of income: Rp44.928.000,00
Budget plan for the program pre test: Rp1.370.000,00
Budget plan for the program evaluation: Rp1.200.000,00
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chintia Maligia
"Radio sebagai salah satu jenis medium komunikasi massa telah sejak lama ambil bagian dalam kehidupan masyarakat luas. Eksistensi dan besarnya industri radio ini juga terjadi di Indonesia. Keadaan ini membuat industri radio melakukan kegiatan promosi agar selalu bisa menjadi yang terdepan. Kegiatan promosi ini diklasifikasi oleh Hendriks & Mims (2014) menjadi on-air promotion dan off-air promotion. Dalam makalah ini penulis akan menganalisa bagaimana penerapan kedua jenis promosi radio ini diterapkan di Indonesia. Analisa dilakukan pada OZ Radio Jakarta sebagai radio yang terbilang baru di Jakarta, melalui jenis-jenis promosi yang dijalankannya. Dalam makalah ini, penulis mendapatkan data mengenai kegiatan OZ Radio Jakarta melalui salah satu stafnya dengan melakukan wawancara mendalam.

Radio as a medium of mass communication has been a part of society for a long time. The radio industry has also developed in Indonesia and many company are competing to be the frontrunner in radio industry by doing promotional activity. Promotion activity is classified by Hendriks and Mims (2014) into on-air promotion and off-air promotion. In this paper, writer will analyze how is the promotional activity being implemented in Indonesia. OZ Radio Jakarta will be the subject of analysis as the writer look through their promotional activity. In the end, writer discovers about the matter by doing in depth interview with one of its staff."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Tunjung Sari
"Gerakan bersepeda tengah mengalami kenaikan yang signifikan seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Di Indonesia, jumlah pengguna sepeda juga mengalami peningkatan. Meski belum tersedia data yang akurat, namun pemerintah provinsi DKI Jakarta memperkirakan dari 9,6 juta, sekitar seratus ribu warganya menggunakan sepeda. Programprogram untuk menggalakkan penggunaan sepeda juga dilakukan oleh pemerintah, diantaranya dengan membangun lajur sepeda serta mengadakan Car Free Day di setiap akhir pekan. Dengan adanya dukungan-dukungan tersebut, berbagai komunitas sepeda menjamur di seluruh Indonesia.
Pada tanggal 16-18 Juli 2010 lalu, 50 ribu pesepeda dari berbagai komunitas membentuk Kongres Sepeda Indonesia. Kongres sepeda pertama ini menghasilkan Komite Sepeda Indonesia (KSI). KSI memiliki visi mempersatukan dan memperjuangkan hak-hak pesepeda di seluruh tanah air.
Untuk mewujudkan visi tersebut, KSI mendirikan Radio Komite Sepeda Indonesia (KSI). Apalagi melihat banyaknya pengguna sepeda dan besarnya potensi penggunaan sepeda di masa depan, muncul sebuah kebutuhan masyarakat akan berita dan informasi seputar sepeda. Prototipe program dibuat berlandaskan kepada kebutuhan tersebut. Program adalah Air Magazine tentang berita dan informasi seputar sepeda dan diberi judul "It's a Bike World After All!".

After All! in Radio Komite Sepeda Indonesia (KSI) Within the last years, cycling movement has been significantly increasing all over the world. In Indonesia, the numbers of cyclist is also increasing. Even though, an accurate data is not available yet, but the government of DKI Jakarta estimates, out of 9.6 million, approximately one hundred Jakarta citizens are using bicycle. Programs to encourage people to use bicycle are implemented by the government. Building the bike lane across the city and Car Free Day during the weekends are some of them. With those supports, many bicycle community are formed all across the country.
On July 16-18 2010, 50 thousands cyclist from various bicyce community held Indonesian Bicycle Congress. The first bicycle congress results in Indonesian Bicycle Committee (KSI). The committee has a vision to unify and fight for cyclist's rights throughout the country.
To bring the vision itu reality, KSI built KSI Radio. Moreover, seeing the numbers of cyclist and the potential that bicycle has, a need for news and information about cycling world emerged. This prototype is made according to that need. The program is made in the form of Air Magazines concerning news and information about cycling world, and is titled "It's a Bike World After All!".
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Nur Robbani
"Bagian 1. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah menentukan karier ekonomi. Namun, informasi mengenai karier dan profesi untuk remaja masih sedikit. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah program radio yang menyediakan informasi tentang karier dan profesi bagi remaja.
Bagian 2. Program radio tentang karier dan profesi memiliki beberapa manfaat dan tujuan. Salah satu manfaatnya adalah memberi informasi tentang pilihan karier dan profesi. Salah satu tujuan program tersebut adalah mengajak remaja peduli pada masa depannya.
Bagian 3. Program radio tentang karier dan profesi akan diberi nama "All Career at Oz" dan disiarkan seminggu sekali di Radio Oz Jakarta. Khalayak sasaran pada program ini adalah remaja berusia 15 sampai 17 tahun di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Format program adalah chat show dengan durasi satu jam.
Bagian 4. Metode evaluasi dari program radio "All Career at Oz" adalah kuesioner yang akan dibagikan kepada 100 orang pendengar program, diadakan setelah empat episode program disiarkan.
Bagian 5. Anggaran yang dibutuhkan pada produksi program "All Career at Oz" adalah Rp 660.000 per satu kali produksi. Prakiraan pendapatan dari program "All Career at Oz" adalah Rp 10.010.000

First Section. One task of adolescence is to determine the economic career. However, information regarding careers and professions for teens still a little. Therefore, it needs a radio program that provides information about careers and professions for adolescents.
Second Section. Radio program about career and professions has several benefits and purposes. One benefit is to provide information about career choices and professions. The purpose of the program is to encourage teenagers to bother about their future.
Third Section. Radio program about career and professions will be named "All Career at Oz". The program will be broadcast once a week on Oz Radio Jakarta. Target audience at this program is adolescents aged 14 to 21 years old, and living in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) area. Radio program is chat show format with one hour duration.
Fourth Section. Evaluation method of "All Career at Oz" program is questionnaire that will be distributed to 100 listeners. The evaluation was conducted after the program aired four episodes.
Fifth Section. Budget required to produce "All Career at Oz" program is Rp 660.000 per one-time production. Estimated revenue from the program is Rp 10.010.000
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58768
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stephrine Amelia
"Tugas Karya Akhir ini membahas kemampuan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI angkatan 2008 dalam menyediakan program radio internet yang sesuai dengan kebutuhan pendengar terkait dengan musik jazz. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menyarankan bahwa program sequences musik jazz adalah tipe program yang mampu menjawab kebutuhan pendengar terkait musik jazz di radio internet. Karena dalam program sequences berisi informasi dan musik sehingga program tidak membosankan.

The focus of this study is to provide the program that suits listeners need about jazz on radio online. They are needs an educative, informative, and entertainment program about jazz that it packaged fun and no boring. Because of that, based on results of research, suggest that program sequences could be an answer that addresses what listener need of jazz-related on the radio online. In definition, Sequences program give listeners many information and music in once broadcasting. Focus that what a presentation will given by announcers. This research is quantitative study. Researcher submits a proposal for this program at PT. Djwirya Multimedia Indonesia. They agree to produce this sequences program about jazz as a new program at 2012."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ismiralda, Cera
"Jumlah dan jenis media massa pada saat ini semakin banyak dan beragam, namun perkembangan ini tidak disertai dengan kenaikan budget iklan yang ada. Akibatnya persaingan antar media massa termasuk media radio menjadi semakin ketat. Dalam kondisi persaingan seperti ini muncul sebuah stasiun radio baru yang membidik segmen wanita di Jakarta.
Gebrakan awal yang dilakukan untuk meningkatkan brand awarness adalah menggandeng brand Cosmopolitan yang telah lebih dulu dikenal sebagai majalah yang sarat akan info mengenai seks dan relationship. Dengan hadirnya radio ini yang merupakan radio pertama didunia yang menggunakan brand Cosmopolitan, maka peneliti ingin mengetahui pertama konsep awal pernbentukkan radio Cosmopolitan, kedua bagaimana bentuk penjabaran konsep tersebut ke dalam salah satu program unggulan yaitu acara pagi dan ketiga bagaimana gambaran respon pendengar mengenai program acara tersebut dilihat dari kesukaan sampai ketidaksukaan terhadap topik acara, narasumber, variasi program, humor, karakteristik, musik dan sound effect yang digunakan.
Kerangka konsep penelitian ini adalah karakteristik media radio, fungsi media, brand, segmentasi. targeting dan positioning, audiens dan program radio. Konsep tersebut akan memberikan teori dan definisi yang dapat dijadikan acuan pada penelitian ini. Metodologi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif yang selanjutnya dapat dijadikan acuan bagi manajemen radio untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Dari hasil in depth interview yang dilakukan terlihat bahwa radio Cosmopolitan dibuat dengan konsep awal sebagai on air magazine. Namun karena perbedaan karakter kedua media tersebut, maka terdapat peruedhan usia antara pendengar Radio dan pembaca majalah Cosmopolitan. Info yang diberikan juga mengalami perubahan namun perubahan-perubahan ini harus tetap berada pada satu rujukan yang sama yaitu Fun Fearless Female.
Salah satu turunan dari konsep radio yang dibuat tercemiin dari konsep program acara pagi yang ada setiap hari Senin sampai Jum'at dari jam 06.00 - 10.00 WIB tang disebut dengan acara Breakfast Club. Acara ini dibuat dengan konsep ringan santai, lucu dan tidak serius yang berfungsi sebagai teman perjalanan dari rumah ke tempat aktifitas dan bias membuat orang semangat menghadapi hari ini.
Topik yang dipilih setiap harinya dibagi beberapa kategori yaitu karir, keluarga, current issues, seks dan relationship. Penyiar yang bertugas harus seorang publik figure, memiliki karakter yang kuat dan good story teller. Dari hasil survey yang dilakukan sebagian responden menyukai topik karir dan seks. Sedangkan humor yang spontan dan istilah baru merupakan humor yang disukai oleh responden.
Penggunaan public figure dapat membuat responden memiliki ikatan emosional dengan penyiarnya, namun konsekuensi yang harus diterima adalah pendengar menjadi lebih loyal ke penyiamya dibandingkan dengan stasiun radio tersebut, akibatnya bargaining power pihak manajemen dapat melemah. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya publik figur tersebut harus dapat mempromosikan program acara dan penyiar lainnya sehingga akan terjadi keseimbangan antar program acara lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Ayu Pratiwi
"Analisis Situasi
Saat ini sudah banyak tersedia informasi kesehatan di berbagai media, termasuk di radio. Sayangnya, informasi-informasi tersebut lebih ditujukan bagi mereka yang telah berusia dewasa. Padahal, kesehatan sangat penting baik bagi orang tua maupun orang muda (remaja). Oleh karena itu, penulis merasa dibutuhkan suatu program kesehatan yang ditujukan bagi anak muda.
Selain itu, dari hasil riset terhadap 100 pendengar radio anak muda yang dituju menunjukkan bahwa mayoritas dari mereka tertarik dan membutuhkan informasi kesehatan.
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe
Manfaat bagi khalayak:
Mendapatkan informasi seputar kesehatan untuk anak muda.
Manfaat bagi pengelola:
Menunjukkan pada masyarakat bahwa radio tidak hanya berisi acara hiburan, tapi juga berisi informasi-informasi yang bermanfaat seperti informasi kesehatan.
Tujuan sosial:
Mengajak pendengar untuk mulai memerhatikan kesehatan sedini mungkin.
Tujuan ekonomi:
Mendatangkan keuntungan bagi pengelola radio melalui iklan dan sponsorship.
Prototipe yang Dikembangkan
Prototipe yang dikembangkan adalah program radio khusus kesehatan berbentuk talk show dengan segmentasi anak muda Jakarta dengan status sosial ekonomi ABC. Rencananya, program bernama “Sabar OZ” (Sehat Bareng OZ) ini akan disiarkan di OZ Radio Jakarta setiap Jumat, pukul 16.00-18.00 WIB. Acara ini dibagi ke beberapa sesi, yaitu bincang-bincang dengan narasumber ahli, bincang-bincang dengan selebriti, sesi tanya jawab (sekaligus kuis), dan informasi tips, mitos, serta fakta kesehatan.
Evaluasi
Media pre-test dilakukan dengan metode FGD dengan peserta sebanyak enam orang. FGD dilakukan setelah prototipe program selesai dibuat dengan instrumen media pre-test berupa panduan FGD. Sedangkan evalusi dikelompokan menjadi dua, yaitu: evaluasi produksi dan kualitas program serta evaluasi khalayak; dan evaluasi biaya.
Evaluasi produksi dan kualitas program serta evaluasi khalayak dilakukan dengan cara aktif dan pasif. Evaluasi aktif dilakukan dengan telesurvei yang diadakan pada bulan pertama penyiaran program (empat episode). Sedangkan evaluasi pasif dilakukan dengan memantau respon pendengar yang masuk baik melalui email maupun Twitter secara terus-menerus. Evaluasi biaya dilakukan setiap bulan dengan membandingkan biaya produksi program dengan pendapatan program “Sabar OZ” (Sehat Bareng OZ).
Anggaran
Anggaran pembuatan program per episode: Rp 852.500,00
Total biaya produksi program selama tiga bulan (13 episode): Rp 11.082.500,00
Prakiraan pemasukan bersih dengan sponsor selama tiga bulan (13 episode): Rp 222.137.500,00
Prakiraan pemasukan bersih tanpa sponsor selama tiga bulan (13 episode): Rp 110.597.500,00
Anggaran media pre-test: Rp 505.000,00
Anggaran evaluasi: Rp 1.800.000,00

Situation Analysis
Nowadays, there are so many media that provide information about health, with no exceptions the radio. Unfortunately, the information are more intended for adult consumption. Whereas, health is really important both for adult and young people (teenagers). Therefore, the author thinks that there is a need for young people as much as it is to the adults.
Moreover, based on the research which was committed to 100 listeners of young people’s radio (OZ Radio Jakarta), the majorities of them are interested and have the need of getting information about health.
The Advantages and The Purposes of Prototype Development
The advantage for audience/listeners:
Attain information on health issues for young people.
The advantage for radio station:
Shows the society that radio is not only about entertainment, but also have concern in providing useful information such as information about health.
Social purpose:
To persuade the audience/listeners to give more attention and take a good care to their health since they are young.
Commercial purpose:
To bring in profit for radio station from adverts and sponsorship.
The Developed Prototype
The developed prototype is radio program about health that takes form talk show formatted, which is intended for young people (teenagers) in Jakarta with ABC social economic class. The program would be named “Sabar OZ” (Sehat Bareng OZ) and is planned to be airing at OZ Radio Jakarta every Friday at 4-6 pm. This program has some parts, which included chatting with expert, chatting with celebrity, question and answer session (including quiz), and tips, myth, and health facts.
Evaluation
The method applied for the pre-test media is FGD with six participants. FGD will be performed after the prototype made and an FGD instrument will be used as a guide. The evaluation divided in two categories, which are: production, quality program, and audience evaluation; and budget evaluation.
Production, quality program, and audience evaluation will be executed in two ways, which are active and passive. The method applied for active evaluation is telesurvei which will be executed in the first month of program airing (for episodes). Whereas, passive evaluation will be executed by monitoring audiences’ responses by email or Twitter continuously. Budget evaluation will be executed every month by comparing production expenditure and income of the program.
Budget
Program production budget per episode: 852.500 IDR
Total program production budget (13 episodes):11.082.500 IDR
Estimation of program income with sponsors (13 episodes): 222.137.500 IDR
Estimation of program income without sponsors (13 episodes): 110.597.500 IDR
Pre-test media budget: 505.000 IDR
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58764
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Hanifah
"Analisis situasi: Informasi bahaya sampah tertentu dan cara mengolahnya masih kurang disosialisasikan sehingga kesadaran masyarakat untuk mau mengolah sampah sendiri masih kurang. Padahal, sampah-sampah tertentu memiliki andil dalam pemanasan global. Oleh karena itu, adanya program air magazine “Green Waste” diharapkan dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya sampah tertentu dan menimbulkan kemauan untuk mengolahnya.
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototipe Manfaat bagi khalayak: pendengar dapat mengetahui bahaya-bahaya sampah tertentu dan cara mengolahnya.
Manfaat bagi pengelola: menambah jumlah varian program lingkungan yang dapat menimbulkan citra positif bahwa Green radio benar-benar peduli pada isu lingkungan.
Tujuan: secara sosial menyosialisasikan bahaya sampah tertentu dan cara mengolahnya guna menumbuhkan kemauan masyarakat untuk mau mengolah sampahnya sendiri.
Prototipe yang dikembangakan: Program ini berjudul "Green Waste", berformat air magazine yang secara spesifik mengangkat isu seputar sampah, direncanakan tayang di Green radio setiap selasa pukul 17.30-18.00, berdurasi 30 menit, dan ditargetkan untuk khalayak wilayah Jabodetabek, usia 20-40 tahun dengan S.E.S A dan B.
Evaluasi:
- Pre-test. Pre-test akan dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD) yang terdiri dari 36 orang berusia 20 – 40 tahun yang dibagi ke dalam 6 kelompok; menggunakan instrumen berupa Panduan FGD dan dilakukan setelah prototipe selesai dibuat.
- Evaluasi Evaluasi akan dilakukan setalah program disiarkan; dilakukan secara pasif. Metode yang akan digunakan: kuesioner untuk evaluasi produksi dan kualitas program akan digabung dengan evaluasi khalayak yang ditanyakan melalui kuesioner online.
Anggaran:
- Jumlah total anggaran pembuatan prototipe: Rp 300.000 - Jumlah total anggaran pembuatan program: Rp 880.000
- Jumlah total biaya produksi selama 13 mingggu: Rp 11.440.000
- Jumlah anggaran evaluasi: Rp 4.855.000

Situation analysis: Information specific waste hazards and how to process them socialized so that awareness is still lacking people to want to process waste itself is still lacking. In fact, certain waste has contributed to global warming. Therefore, the water program magazine "Green Waste" is expected to help the community to raise awareness of the dangers of certain waste and pose a willingness to work at it.
The advantages and Purposes of Prototype Development: The advantages to the audience: the listener can know the dangers of certain waste and how to process them.
Benefits for managers: increasing the number of variants that can cause environmental program a positive image that the Green radio really care about environmental issues.
Purpose: to socialize socially specific waste hazards and how to process them in order to foster willingness to want to cultivate their own garbage.
The Developed Prototype: The program is titled "Green Waste", formatted as air magazine, specifically raised all the issues about waste, planned to air on the radio every Tuesday at Green 17:30 to 18:00, a duration of 30 minutes, and the audience targeted for the Greater Jakarta area, aged 20-40 years with SES A and B
The evaluation:
- Pre-test. Pre-test will be performed by using Focus Group Discussion (FGD) in which consists of 36 persons aged 20-40 years who were divided into 6 groups; using the instrument in the form of FGD guide and will be done after the prototype is made.
- Evaluation the evaluation will be done after the program is aired; done passively. Methods to be used: a questionnaire for evaluation of production and quality evaluation program will be merged with the audience by using online questionnaire.
Budget
- Total budget of prototypes production process: 300.000 IDR
- Total budget of programs production process: 880.000 IDR
- Total budget of program production process for 13 weeks: 11.440.000 IDR
- Total budget of evaluation: 4.855.000 IDR
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yuanita
"Salah satu produk yang dikonsumsi oleh remaja adalah media, termasuk radio. Kebanyakan remaja menganggap radio sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari (www.kassof.com/insight/ri-fa950.htm). Bagi remaja, radio bukan hanya sebuah benda mati berbentuk media elektronik, melainkan bisa berubah fungsi menjadi teman akrab sehingga membuat radio berfungsi seperti manusia. (Prambors 102.30 Tahun, 2001). Radio juga bisa berfungsi sebagai trendsetter di kalangan remaja. Melalui radio, remaja bisa mendapatkan petunjuk tentang bagaimana gaya bicara, gaya hidup dan cara berperilaku.
Melihat potensi pasar remaja yang cukup besar maka pemasar berlomba-lomba untuk merebutnya. Namun beberapa stasiun radio di Jakarta yang pernah mencoba membidik segmen remaja, harus mengalami kegagalan atau bahkan mengubah haluan, seperti Elshinta, Queen dan DMC (Cakram, Oktober 2000). Kegagalan tersebut disebabkan ketidakmampuan mereka meraih pangsa pasar dan iklan yang memadai. Karena itu, diperlukan strategi jitu untuk bisa merebut iklan dan sekaligus bertahan. Konsep mengenai segmentasi merupakan salah satu cara yang layak dipertimbangkan. Oleh karena sifatnya yang lokal, dalam radius jangkauannya radio harus memiliki segmen yang tajam dan jelas siapa yang ingin dijangkau (Kasali, 1998).
Selain harus melakukan segmentasi dengan baik, perlu juga diperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi evaluasi audiens terhadap radio yang didengarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi ini menjadi penting karena berdasarkan evaluasi tersebut, audiens dapat menentukan stasiun radio mana yang akan tetap didengarkan dan mana yang akan ditinggalkan. Pendengar yang merasa puas akan cenderung lebih loyal pada stasiun radio yang biasa didengarnya.
Dari teori dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, diketahui ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi evaluasi audiens terhadap media, antara lain gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh, faktor demografi, kepribadian, peadapat teman sebaya, kepemilikan media, intensitas penggunaan media dan tingkat interaktivitas (Finn 1997; Lin, 1993; Mc Quail, 1987; Myers, 1988; Rayburn, 1985; Rosengren 1974; Turner & Helms, 1991; Windahl et al., 1995).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana profil segmen pendengar radio untuk remaja di Jakarta?
2. Apakah evaluasi remaja terhadap radio dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, sociability, pendapat teman sebaya, kepemilikan media, penggunaan media, tingkat interaktivitas, gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh?
3. Bagaimana pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada radio oleh remaja di Jakarta?
4. Bagaimana pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi terhadap radio pada masing-masing segmen pendengar remaja di Jakarta?
Penelitian yang bersifat eksplanatif ini dilakukan pada populasi remaja di Jakarta yang berusia 15-18 tahun dan sampelnya dipilih secara multistage random sampling. Sedangkan yang menjadi sampel adalah para siswa dan siswi dari 10 SMU di Jakarta dengan total responden 341 orang.
Hasil pengolahan data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa segmentasi pendengar radio remaja berdasarkan pola konsumsi media dan gratification deficiency dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu: pendengar kebanyakan (54,3%), pendengar pasif (34%) dan pendengar interaktif (11,7%).
Evaluasi pendengar remaja terhadap radio, baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, sociability, pendapat teman sebaya, kepemilikan media, penggunaan media, tingkat interaktivitas, gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh.
Pengujian pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada radio memperkuat juga dugaan adanya hubungan yang signifikan antara gratification obtain dan evaluasi (gratification deficiency) pada radio (r= -0,574; sig.0,000). Selanjutnya gratification obtained dipengaruhi secara bersama-sama oleh gratification sought dan intensitas mendengarkan radio (r2 = 0,465, sig. 0,000). Pada model pola hubungan tersebut juga ditemukan pengaruh yang timbal balik antara tingkat interaktivitas dan intensitas mendengarkan radio (r=210, sig.000; r= 0,279, sig.0,000). Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengelolaan radio perlu mempertimbangkan faktor-faktor di atas dalam menyusun program maupun format radio.
Model pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada media radio cenderung berbeda pada masing-masing segmen pendengar radio, dimana kelompok "pendengar kebanyakan" memiliki model path yang paling sesuai dengan model umum. Sedangkan model path pada kelompok "pendengar interaktif" memperlihatkan perbedaan yang paling menonjol.
Ada beberapa rekomendasai akademis yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini. Disamping memasukkan faktor interaktivitas sebagai salah satu intervening variable, pertimbangan strukural berupa pengaruh berbagai jenis media yang terdapat di lingkungan audiens juga harus diperhatikan dalam setiap penelitian tentang proses konsumsi media. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian teoritis yang lebih luas dan mendalam agar didapatkan model path yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>