Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79268 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Startegi pendekatan rasa takut benyak digunakan untuk mempersuasi target khalayaknya dalam berbagai pesan kampanye keselamatan jalan di indonesia . namun, faktor perbedaan individual menjadi tantangan tersendiri bagi keefektifan penggunaan strategi ini. tesis ini meneliti pengaruh penerimaan pesan ras takut dalam iklan keselamatan jalan korlantas polri tergadap motivasi khalayak usia muda berdasarkan faktor resonansi yang dimiliknya. hubungan kausal tersebut dianalisis menggunakan model FPPM (extended parallel process model) melalaui analisis jalut. pengumpulan data dilakukan terhadap 85 siswa/i sekolah menegah kejuruan (SMK) dengan menggunakan desain ekperimen one-shot case study. hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan pesan ancaman dapat memengaruhi motivasi para siswa/i untuk mengikuti rekomendasi pesan iklan, bila dimediasi oleh pesan efikasi. hal ini hanya tejadi pada kelompok siswa/i yang tidak beresonansi hanya dapat dipengaruhi oleh pesan efikasi"
JPPKI 6:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Rusdianto Berto
"Startegi pendekatan rasa takut benyak digunakan untuk mempersuasi target khalayaknya dalam berbagai pesan kampanye keselamatan jalan di indonesia. namun, faktor perbedaan individual menjadi tantangan tersendiri bagi keefektifan penggunaan strategi ini. tesis ini meneliti pengaruh penerimaan pesan ras takut dalam iklan keselamatan jalan korlantas polri tergadap motivasi khalayak usia muda berdasarkan faktor resonansi yang dimiliknya. hubungan kausal tersebut dianalisis menggunakan model FPPM (extended parallel process model) melalaui analisis jalut. pengumpulan data dilakukan terhadap 85 siswa/i sekolah menegah kejuruan (SMK) dengan menggunakan desain ekperimen one-shot case study. hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan pesan ancaman dapat memengaruhi motivasi para siswa/i untuk mengikuti rekomendasi pesan iklan, bila dimediasi oleh pesan efikasi. hal ini hanya tejadi pada kelompok siswa/i yang tidak beresonansi hanya dapat dipengaruhi oleh pesan efikasi"
Kementerian Komunikasi dan Informasi Ri, 2015
384 JPPKI 6:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Rusdianto Berto
"Tesis ini meneliti pengaruh penerimaan pesan rasa takut dalam iklan keselamatan jalan Korlantas Polri terhadap motivasi khalayak usia muda berdasarkan faktor resonansi yang dimilikinya. Hubungan kausal tersebut dianalisis menggunakan model EPPM (extended parallel process model) melalui analisis jalur. Pengumpulan data dilakukan terhadap 85 pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan menggunakan desain eksperimen one-shot case study.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan pesan ancaman dapat memengaruhi motivasi para pelajar untuk mengikuti rekomendasi pesan iklan, bila dimediasi oleh pesan efikasi. Hal ini hanya terjadi pada kelompok pelajar yang memiliki resonansi, sedangkan kelompok pelajar yang tidak memiliki resonansi hanya dapat dipengaruhi oleh pesan efikasi.

This thesis examined the influence of perceiving of fear strategy messages in Korlantas Polri road safety advertisements, which aim to motivate younger audience using its resonances. The causal relationship between the strategy and how the message perceived was analyzed using the EPPM model (extended parallel process model) using path analysis. The data collection carried out on 85 private vocational high school (SMK) students using the one-shot case study experiment design.
The results showed that the perceived threats from the advertisement impacts and motivates the students to follow the recommendations from advertising messages, as mediated by an efficacy message. This only found in a group of students who have the resonance, while the other group who did not have the resonance can only be influenced by the message of efficacy."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Budi Mutiara
"ABSTRACT
Kecelakaan lalu lintas terus meningkat setiap tahunnya. Helm berstandar nasional dapat mengurangi risiko cedera kepala secara signifikan, namun kesadaran pengendara motor untuk membeli helm SNI masih rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya promosi yang kreatif melalui iklan dengan daya tarik tertentu. Penelitian ini menguji pengaruh daya tarik iklan rasa takut dan humor terhadap intensi membeli, serta peran need for cognition NFC sebagai moderator. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental daring dengan 2 daya tarik rasa takut: ada vs tidak x 2 humor: ada vs tidak between subjects factorial design. Partisipan berjumlah 335 orang pengendara motor berusia 18-29 tahun di kawasan Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya tarik rasa takut dapat meningkatkan intensi membeli, sementara NFC memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daya tarik humor dan intensi membeli. Dari studi ini, dapat disimpulkan bahwa daya tarik rasa takut masih menjadi daya tarik yang paling efektif dalam meningkatkan intensi membeli untuk konteks iklan keselamatan pengendara. Sementara itu, daya tarik humor cocok untuk digunakan pada iklan yang memiliki segmentasi individu dengan NFC yang tinggi. Dengan demikian, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah maupun pekerja di bidang periklanan dalam menentukan daya tarik yang akan digunakan pada iklan untuk meningkatkan intensi membeli konsumen potensial.

ABSTRACT
Road traffic accidents increase dramatically each year, especially motorcycle with head injuries. National standard helmets are expected to significantly reduce the risk of head injury, but motorcycle riders 39 awareness to buy SNI helmets is still very low. Therefore, it takes creative promotional efforts through advertising with a certain appeal. This study examined the effect of fear and humor appeal in advertising on purchase intention, as well as tried to see the role of need for cognition NFC as moderator. This research is an online experimental research with 2 appeal of fear present vs none x 2 humor present vs none between subjects factorial design. The participants are 335 bikers aged 18 29 years old in the Greater Jakarta area. The results of this study indicate that fear appeal could increase purchase intention, while NFC has a significant influence on humor appeal and purchase intention. From the results obtained, it can be concluded that fear is the most effective appeal in improving purchase intention for the context of rider safety ads. Meanwhile, humor is suitable as appeal in ads that have segmentation of individuals with high NFC. Thus, the results of this study can be a reference for government and advertising workers in determining particular appeal that will be used in advertising to increase potential consumers purchase intention."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najla
"Iklan yang efektif adalah iklan yang mampu membuat konsumen yang melihatnya ingat pada pesan yang disampaikan. Pesan yang disampaikan dalam iklan umumnya berhubungan erat dengan elemen-elemen yang terkandung dalam produk yang diiklankan. Dengan konsumen dapat mengingat dan mengenali pesan tersebut besar kemungkinan produk tersebut akan menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam membeli suatu barang.
Penelitian yang dilakukan untuk mengukur efektivilas dari iklan dapat dilakukan dengan pendekatan kualitalif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dapat menggunakan dua metode metode focus group discussion (FGD) dan In Depth Interview (IDI). Metode ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan teknik moderator/interviewer dan subyektifitas dalam analisis hasil. Dengan menambahkan pendekalan kuantitatif hasil penelitian akan menjadi lebih obyektif dan mendalam. Rancangan yang menggunakan pendekatan kuantitatif ini diusulkan untuk menjadi alternatif lain untuk pengukuran pesan iklan.
Pengujian iklan dilakukan pada iklan televisi Farmhouse. Farmhouse sebagai penghasil daging olahan berupa sosis, berkeinginan untuk mengetahui efektifitas pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. Melalui BBDO Komunika, sebagai biro iklan dari Farmhouse, penulis membantu Farmhouse membuat rancangan yang sesuai untuk masalah yang dihadapi oleh Farmhouse.
Rancangan ini akan rnenggunakan 200 orang partisipan perempuan usia 25 -45 tahun dan memiliki anak usia 6 tahun ke atas. Alat penelitian berupa kuesioner. Efektivitas iklan yang diukur dalam rancangan ini berhubungan dengan pemrosesan informasi kognitif yaitu pada tahap attention. Hasil data akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan Signal Detection Theory."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Talitha Madani
"Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian terbesar ke-8 di dunia. Di Indonesia, kasus kecelakaan lalu lintas juga cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Faktor manusia menjadi salah satu penyebab terbesar kecelakaan lalu lintas. Perilaku mengemudi yang berisiko, termasuk distraksi saat mengemudi, merupakan salah satu faktor manusia yang berkontribusi pada kecelakaan lalu lintas. Di lain sisi, usia pengemudi juga memengaruhi perilaku mengemudi, dengan pengemudi muda dan paruh baya yang cenderung lebih berpotensi melakukan perilaku mengemudi berisiko. Pemahaman yang mendalam terhadap faktor-faktor yang berkontribusi pada kecelakaan lalu lintas diperlukan untuk meningkatkan upaya keselamatan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model yang menghubungkan distraksi, umur, dan perilaku mengemudi dengan kecelakaan/insiden lalu lintas pada pengemudi muda dan paruh baya, serta merumuskan strategi untuk meningkatkan keselamatan jalan. Sebanyak 284 pengemudi yang terdiri dari kelompok umur muda dan kelompok umur menengah di DKI Jakarta terlibat sebagai responden penelitian ini. Metode yang digunakan melibatkan metode Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM), Pearson's Chi-square, dan Importance-Performance Analysis (IPA) dengan instrumen kuesioner seperti Driving Behavior Questionnaire (DBQ), Road Distractions Scale (RDS), dan Risk Perception and Regulation Scale (RPRS). Temuan menunjukkan bahwa terdapat kesamaan hipotesis antara dua kelompok umur, yaitu distraksi memiliki dampak langsung terhadap penyimpangan (lapses), serta pelanggaran (violations) memiliki dampak langsung terhadap insiden kecelakaan. Selain itu, ditemukan adanya mediasi pada kelompok pengemudi muda, yakni pelanggaran menjadi mediasi antara distraksi dan insiden lalu lintas. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, dibuat beberapa rekomendasi strategi yang diproyeksikan dapat menjadi alternatif dalam mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan mengemudi secara umum.

Traffic accidents are the 8th leading cause of death in the world. In Indonesia, traffic accident cases also tend to increase every year. Human factors are one of the major causes of traffic accidents. Risky driving behavior, including driving distractions, is one of the human factors that contribute to traffic accidents. On the other hand, the age of the driver also influences driving behavior, with young and middle-aged drivers being more prone to risky driving behavior. A deep understanding of the factors contributing to traffic accidents is necessary to improve road safety efforts. This study aims to design a model that connects distractions, age, and driving behavior with traffic accidents/incidents among young and middle-aged drivers, as well as formulate strategies to improve road safety. A total of 284 drivers consisting of young and middle-aged groups in DKI Jakarta participated as respondents in this study. The methods used involve Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM), Pearson's Chi-square, and Importance-Performance Analysis (IPA) with questionnaire instruments such as the Driving Behavior Questionnaire (DBQ), Road Distractions Scale (RDS), and Risk Perception and Regulation Scale (RPRS). The findings show that there are hypothesis similarities between the two age groups, namely that distractions have a direct impact on lapses, and violations have a direct impact on traffic incidents. Additionally, mediation was found in the young driver group, where violations mediate between distractions and traffic incidents. Based on the overall research results, several strategic recommendations are made that are projected to serve as alternatives in reducing accident/incident rates and improving driving safety in general.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kussusilowati Trihandayani
"Dalam pasar persaingan bebas, merek lokal bersaing ketat dengan merek global. Pembangunan merek global memiliki keunggulan utama yaitu economies of scale, khususnya dalam iklan dan promosi, public relations, kemasan, dan kegiatan-kegiatan pemasaran lainnya. Dengan menggunakan satu wajah tunggal perusahaan atau produk, keputusan-keputusan desain menjadi lebih mudah dan lebih hemat dalam produksi, penelitian, dan pengembangan. Sedangkan keunggulan pembangunan merek lokal mempunyai kebebasan untuk mengembangkan nama-nama merek, unsur-unsur visual, asosiasi untuk masing-masing konsumen, dan memproduksinya secara lokal. Salah satu cara membangun merek suatu produk untuk memenangkan persaingan adalah dengan beriklan.
Dalam tesis ini, penulis menganalisis makna tanda dalam iklan merek lokal dan global, dan strategi penyusunan pesan iklan merek lokal dan merek global. Iklan yang digunakan adalah iklan kosmetik Sariayu versi Kharisma Jogja dan versi Bunga Khatulistiwa dan iklan kosmetik Revlon versi Animal Instinct dan versi James Bond 007.
Penelitian deskriptif ini bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik analisis semiotik-Dalam melakukan analisis semiotik, penulis menggunakan konsep strategi penyusunan pesan iklan dari Philip Kotler. Untuk itu penulis menggabungkan konsep analisis semiotika iklan dari Roland Barthes dengan konsep elemen-elemen iklan dari Gilson dan Berkman serta konsep signeme non verbal dari Arthur Asa Berger. Selain itu, penulis juga menggunakan konsep teknik pengambilan gambar dari Arthur Asa Berger.
Paduan antara konsep-konsep tersebut menghasilkan rumusan baru yang dikemukakan oleh penulis, yaitu Analisis Semiotika Iklan Kosmetik Terpadu yang mangandung unsur (1) pesan linguistik: a. headline, subhead, body copy, slogan, (2) pesan ikonik terkodekan: a. gaya rambut, b. struktur wajah, c. ekspresi wajah, d. tata rias, e. desain iklan, f warna, (3) pesan ikonik tak dikodekan: a. gaya rambut, b. struktur wajah, c. ekspresi wajah, d. tata rias, e. desain iklan, f. warna, (4) teknik pengambilan gambar.
Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa makna tanda iklan kosmetik merek lokal lebih menonjolkan unsur-unsur tradisional dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Sedangkan iklan merek global lebih menonjolkan hal-hal yang sifatnya universal dan trend dunia. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa strategi penyusunan pesan iklan kosmetik lokal dan global adalah: (1) Menggunakan gaya citra (image), (2) menggunakan pendekatan seksual dan emosional, (3) menggunakan beberapa kata asing, (4) menggunakan model wanita cantik, (5) menggunakan teknik pengambilan gambar secara close up.
Dan hasil analisis, penulis mencoba memberikan beberapa rekomendasi praktis, yaitu (1) Iklan merek lokal dapat tetap menonjolkan unsur-unsur tradisional dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia, sedangkan iklan merek global sebaiknya menyesuaikan isi pesan dengan budaya Indonesia, agar tercipta kedekatan dengan konsumen. (2) desain iklan dibuat menarik dan unik, (3) teknik pengambilan gambar dibuat secara close up yang melambangkan keintiman antara model dengan pembaca. Sedangkan rekomendasi akademisnya adalah dibuat penelitian lanjutan yang menggali seberapa efektif strategi penyusunan pesan iklan kosmetik terpadu bagi khalayak, karena berhasil tidaknya suatu kampanye iklan adalah bila iklan tersebut berpengaruh terhadap khalayak."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T12401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Meutia Sandra Dewi
"Studi ini mempelajari interpretasi khalayak terhadap suatu tanda yang merupakan bagian dari kajian Semiotik. Semiotik mempelajari sistem tanda beserta maknanya. Sebuah tanda dapat diinterpretasi secara berbeda tergantung pada individu yang menginterpretasikannya. Makna tanda yang sama dapat berbeda pada setiap individu. Perbedaan makna terhadap tanda ini karena makna sebenarnya berada di kepala atau kognisi orang yang menafsirkannya. Makna tidak berada pada tanda itu sendiri.
Keberadaan iklan di Indonesia semakin ramai semenjak kehadiran stasiun televisi swasta (RCTI, ANTeve, SCTV, Indosiar, TPI). Khususnya iklan televisi yang menggunakan identitas etnik di Indonesia semakin gencar kira-kira setahun terakhir ini. Identitas etnik tersebut diwujudkan dalam atribut-atribut budaya yang dapat berupa obyek nyata maupun konsep atau nilai budaya dan etnis yang bersangkutan. Atribut budaya sebagai tanda ini diasumsikan sebagai sesuatu yang telah tersosialisasi dalam diri individu, dengan demikian diasumsikan bahwa individu dapat memperoleh makna komprehensif dari atribut budaya tersebut. Berangkat dari asumsi tersebut dan proposisi semiotik bahwa makna tidak berada pada tanda itu sendiri namun pada kepala orang yang menafsirkannya, maka studi ini hendak mengkaji bagaimana khalayak menginterpretasi sistem tanda dalam iklan televisi yang menggunakan pendekatan budaya.
Pada kenyataannya interpretasi individu sangat bervariasi terhadap atribut budaya sebagai tanda dalam pesan iklan yang menggunakan identitas etnik. Hal ini karena pada tiap tahapan proses kognitif, terjadi proses signifikansi terhadap suatu tanda yang dipengaruhi oleh wilayah makna yang terdiri dari makna denotatif dan konotatif (menyangkut pengalaman dan kedekatan individu dengan tanda) serta makna kontekstual dan struktural (menyangkut pengetahuan individu dan cara penggunaan sistem tanda yang ada dalam pesan untuk memperoleh makna).
Dari temuan di lapangan, fungsi atribut budaya dalam iklan etnik dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan signifikansi tanda dari atribut budaya tersebut, yaitu (1) atribut budaya sebagai obyek fisik atau referent, dan (2) atribut budaya sebagai nilai budaya yang menyangkut konsep individu yang ada dalam reference-nya.
Identitas etnik yang digunakan dalam iklan-iklan televisi yang diteliti dengan demikian dilihat sebagai `tempelan' yang lebih berfokus pada daya tarik saja, atau sebagai sarana untuk menyampaikan nilai budaya suatu etnis kepada khalayak sasaran, dengan harapan mereka dapat mengasosiasikan karakteristik produknya dengan nilai budaya tersebut. Selain itu terdapat pendapat bahwa iklan yang menggunakan atribut budaya nyata/fisik tidak bisa dikatakan ildan budaya karena budaya hanya menyangkut nilai dan bukan materi. Opini ini berangkat dart pandangan budaya terutama sebagai sistem nilai. Dalam tesis ini budaya pertama dilihat dart obyek nyata dan kemudian dipelajari nilai-nilai yang terkandung di dalam obyek-obyek nyata tersebut.
Asumsi yang mengatakan bahwa budaya tradisional menghambat laju modernisasi dan globalisasi ternyata tidak beralasan, sebaliknya iklan-iklan beratribut budaya tradisional ini merupakan iklan yang paling diminati dan sangat mendongkrak penjualan produkrasa yang diiklankan. Penjualan produkrasa meningkat berarti tingkat konsumerisme meningkat. Tingkat konsumerisme yang tinggi menandakan masyarakat modern versi Rostow. Dengan demikian, budaya tradisional justru merupakan faktor pendukung modernisasi dan globalisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayaka Bhaswata
"Saat ini, bus merupakan jenis transportasi yang paling aman dibandingkan dengan jenis transportasi lainnya yaitu hanya sekitar 0.6% saja dibandingkan dengan jenis transportasi lain. Berdasarkan data di Amerika terhadap kecelakaan yang terjadi pada transportasi bus, didapatkan sekitar 150 orang meninggal akibat kecelakaan terkait dengan bus. Sedangkan jumlah kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau luka diperkirakan mencapai 19.000 orang per tahun.
Berdasarkan teori-teori mengenai kecelakaan, salah satu yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan adalah dengan memberikan informasi mengenai aspekaspek keselamatan, yaitu informasi mengenai bahaya, risiko, dan pencegahan terhadap bahaya transportasi kepada pengguna bus. Untuk itulah pengetahuan mengenai keselamatan transportasi penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan, dalam hal ini mengenai transportasi bus kuning. Penelitian ini melihat tingkat pengetahuan mahasiswa tentang keselamatan transportasi, yang terdiri dari pengetahuan bahaya, risiko, dan pengendalian terhadap bahaya bus kuning.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan pendekatan analisis kuantitatif dengan sampel sebanyak 155 responden mahasiswa FKM UI program sarjana reguler angkatan 2005 menggunakan instrument kuesioner dengan pertanyaan mengenai keselamatan transportasi bus kuning. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa 70% responden (105 orang) memiliki tingkat pengetahuan tentang bahaya keselamatan bus kuning yang tergolong cukup, 88% responden (131 orang) memiliki tingkat pengetahuan risiko keselamatan bus kuning yang tergolong baik, dan 85% responden (126 orang) memiliki tingkat pengetahuan mengenai pengendalian bahaya keselamatan bus kuning yang tergolong baik."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mulyana
"ABSTRAK
Iklan merupakan unsur yang penting dalam meningkatkan penjualan suatu produk. Melalui ikian produk dikomunikasikan kepada khalayak, sekaligus bujukan dan rayuan untuk membeli produk secara tersirat maupun tersurat.
Pesan iklan dirancang dengan menampilkan rangkaian tanda dan simbol verbal dan nonverbal untuk membentuk makna kepada sasaran. Dari rangkaian tanda dan simbol tampil, pesan ikian tidak lagi hanya sekedar memberi inforniasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi pesan diarahkan untuk mempersuasi khalayak secara langsung maupun tidak langsung, melalui pesan yang menghibur, atau dengan acuan psikografis konsumen, terutama iklan televisi, dengan kelebihan teknologinya yang dapat menyampaikan pesan secara audiovisual, sehingga dapat menciptakan "realita televisi".
Terlihat bahwa iklan televisi sangat potensial dalam menciptakan iklan-iklan yang ekspresif sehingga menimbulkan impresi sekaligus mempersuasi khalayak. Jadi dapat dikatakan bahwa semua iklan persuasif, di samping informatif. Namun seringkali sifat informatifnya menjadi minim, karena lebih dominan persuasifnya.
Ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang dapat diakibatkannya terhadap (talon) konsumen, antara lain pengaruh iklan seperti itu akan menciptakan "kebutuhan yang diciptakan", artinya konsumen membeli suatu produk bukan karena memang membutuhkannya, tetapi karena pengaruh pesan iklan, dan dianggap dapat menigkatkan kcnsumerisme.
Beranjak dari hal di atas, penelitian ini mencoba meneliti bagaimana tanda dan simbol dimaknakan dalam iklan di televisi untuk mengesankan dan mempersuasi pemirsa. Pesan dibagi dalam empat kategori, yaitu isi, struktur, format dan daya tarik (appeals). Pembahasan dilakukan dengan memberi interpretasi masing-mas ing kategori .
Pengkategorian dilakukan dengan pendekatan metode analisis isi, selanjutnya berdasarkan data kuantitatif dilakukan deskriptif-analitis yang bersifat kualitatif terhadap pesan iklan di televisi, didasarkan pada tekstual dan kontekstual. Penentuan RCTI sebagai bahan penelitian dilakukan secara purposif, karena RCTI sampai sekarang merupakan stasiun televisi. yang paling banyak mendapatkan porsi periklanan nasional, sehingga dianggap dapat mewakili stasiun televisi lainnya. Adapun pemilihan waktu tayangan prima (prime-time, 19.00-22.00 WIB) dengan pertimbangan bahwa pada waktu tersebut merupakan waktu di mana televisi paling banyak ditonton pemirsa. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori tentang tanda dan makna (theories sign and meaning), yang dikembangkan berdasarkan pemikiran dari Ferdinand de Saussure dan -Charles Fierce. Teori ini digunakan sebagai landasan teoritis yang menjadi sandaran berpikir dalam memahami tanda dan makna dalam iklan. Sedangkan analisis dan interpretasi mengacu pada aspek semiotik dalam melihat tanda sebagai fungsi dan hubungannya dengan tanda-tanda lain yang berkaitan dengan signifikasi. Tanda yang merupakan perlambangan yang mewakili sesuatu dalam iklan. Berdasar pada teori tersebut muncul beberapa pertanyaan penelitian: bagaimana simbol dan tanda membentuk kesan yang persuasif dalam iklan di televisi, apakah ada perbedaan penggunaanya untuk produk-produk tertentu, dan kecenderungan apa yang tampak dalam iklan televisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanda dan simbol yang digunakan merupakan komunikasi simbolik yang akrab dengan khalayak sasaran, yang dikembangkan dan dimanipulasi untuk mengesankan makna tertentu mengenai suatu produk; terdapat perbedaan penggunaan tanda dan simbol untuk jenis produk yang berbeda. Jenis produk kategori barang tidak tahan lama, terutama consumer goods atau mass product cenderung menggunakan pendekatan fisik produk, sementara jenis produk yang masuk kategori barang tahan lama dan jasa atau industrial product cenderung menggunakan pendekatan terhadap citra yang terkait dengan produk.
Kesimpulan dari hasil analisis menunjukkan bahwa televisi sebagai media beriklan menentukan kemasan pesan iklan, sehingga dalam iklan televisi terlihat kecenderungan penggunaan sistem kode non verbal dibanding verbal.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>