Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210026 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wattimena, Priandra Aditya
"Besarnya peran industri alas kaki dalam meningkatkan nilai ekspor Indonesia telah menjadi perhatian akhir-akhir ini. Tiap tahunnya nilai ekspor industri alas kaki terus meningkat dan telah menjadi rancangan strategis bagi perekonomian negara. Indonesia memiliki peluang untuk terus mengembangkan pangsa pasar industri alas kaki di pasar global. Namun seiring permintaan pasar global akan produk alas kaki, jumlah kompetitor yang bersaing pada pasar tersebut juga terus bertambah dengan Tiongkok sebagai pemain yang paling dominan. Agar dapat terus bersaing pelaku industri alas kaki harus meningkatkan daya saingnya. Penelitian ini berfokus pada pengelolaan risiko yang mungkin timbul pada proses pengembangan produk baru pada industri alas kaki dengan menggunakan studi kasus PT Brodo Ganesha Indonesia agar dapat meningkatkan daya saing produk alas kaki buatan Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode baru yaitu House of Risk sebuah metode yang dikembangakan dari metode Failure Mode Effect Analysis dan House of Quality. Metode ini tidak hanya memberikan gambaran risiko yang terdapat pada proses pengembangan produk baru namun juga menjelaskan strategi untuk memitigasi risiko tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukan risiko-risiko yang terdapat pada proses pengembangan produk baru pada industri alas kaki beserta strategi untuk memitigasi risiko-risiko tersebut. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri alas kaki dalam melakukan manajemen risiko pada proses pengembangan produk barunya.

The growing footwear industry has been one of the strategic industry that the Indonesian government put focus on in order to enhance the nation economy. Each year the footwear industry economic value is escalating and significantly contribute to the national non-mineral export. Due to the robust growth of global market demand, Indonesia have a vast opportunity to further enhance it's footwear global market share. However the number of competitors in the footwear global industry are also increasing with China as the market leader. Hence, to compete in the global footwear industry, business owner have to increase its competitiveness. This study is focused on the risk management during the new product development process in the footwear industry as to increase their competitive advantage using PT BGI as a study case.
The method for this research is house of risk(HOR), a new method adopted from the well-know failure mode effect analysis and house of quality.The method is focused on giving a proactive strategy to mitigate the identified risk. The outcome of this research are list of risk that found in the new product development process and the strategy to mitigate those risk involve. This research is design for footwear industry business owner as a benchmark to used in their product development process with the aim of more efficient new product development.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Pengembangan produk baru (new product development, NPD) merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan. NPD dilakukan oleh perusahaan besar (large enterprise) maupun perusahaan mikro, kecil, dan menengah (UMKM, SME). Namun masih terdapat tantangan dalam tingkat keberhasilan NPD. Penelitian terdahulu mengidentifikasi bahwa proses NPD berperan penting dalam keberhasilan NPD. Proses NPD yang dikelola dengan baik merupakan satu faktor kunci keberhasilan NPD. Situasi yang berbeda antar organisasi menyebabkan proses NPD perlu dirancang untuk dapat secara spesifik memenuhi kebutuhan organisasi tersebut. Penelitian ini dibuat untuk memodelkan perancangan proses NPD yang ditujukan untuk technology-based SME. Fokus pada technology-based SME adalah karena kontribusi SME yang signifikan terhadap pendapatan dan penyerapan tenaga kerja, serta adanya sumberdaya yang kurang memadai yang menjadi tantangan bagi organisasi technology-based.
Penelitian ini memasukkan tiga aspek penting perancangan proses NPD ke dalam suatu model, dengan memperhatikan hal yang diperlukan dalam perancangan proses NPD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah literatur, wawancara, serta studi kasus. Setelah menganalisis fenomena dan menentukan tujuan penelitian, dilakukan pembangunan model berdasarkan studi literatur. Hasil dari studi literatur adalah bahwa terdapat tiga aspek yang diperlukan dalam merancang proses NPD, yaitu metode perancangan proses NPD, fokus proses, dan representasi proses. Fokus proses adalah perancangan proses NPD berbasis hybrid agile – stage-gate. Selanjutnya dilakukan verifikasi dengan wawancara. Untuk mendapatkan validasi empiris, maka dilakukan studi kasus. Model diimplementasikan pada sebelas project NPD dengan produk yang beragam. Perancangan proses NPD mengikuti prosedur yang dibuat berdasar model yang dikembangkan. Proses NPD rancangan kemudian dievaluasi dengan melakukan perbandingan dengan proses NPD yang saat ini dilakukan pada project tersebut.
Hasil dari implementasi model adalah rekomendasi proses NPD pada technology-based SME. Proses NPD ini dibuat dengan mempertimbangkan risiko, menganalisis aktivitas, menentukan karakteristik iterasi dan tinjauan, menganalisis aspek implementasi hybrid agile – stage-gate, kemudian direpresentasikan sebagai sebuah proses NPD. Risiko utama yang bervariasi pada setiap project, beberapa project menghadapi risiko market, beberapa menghadapi risiko operasional dan teknis, schedule dan supplier. Karakter utama proses yang berhasil dirancang diantaranya adalah penekanan pada aspek supply, pada design yang berbiaya produksi rendah, pada analisis stakeholder, pada feedback pengguna, dan pada analisis industrial design.
Secara keseluruhan, studi ini menghasilkan sebuah model perancangan proses NPD yang dapat membantu organisasi merancang proses NPD yang relevan dengan situasi yang dihadapinya. Model ini perlu dipandang bukan hanya sebagai cara untuk memperoleh dokumen ‘prosedur’ proses NPD; namun sebagai sebuah sarana memperoleh rancangan proses NPD untuk mendukung keberhasilan pengembangan produk.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Princeton, NJ: Auerbach, 1970
658.57 PRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rothberg, Robert R.
New York: The Free Press, 1981
658.575 ROT c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Choffray, Jean-Marie
New York: John Wiley, 1980
658.83 CHO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gruenwald, George
Jakarta : Elex Media Komputindo, 1992
658.8 GRU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Assimakopoulos, Dimitris G., editor
"New Product Development (NPD) is about the ideation, formulation, and implementation of new and superior solutions in the market. Beyond the obvious need for organizations to innovate in order to compete, embedded in any NPD program are knowledge, technological expertise, and the social networks that convert these capabilities into offerings that create value at every level, for customers, industries, communities, and regions.
This volume provides an array of knowledge perspective in NPD across multiple levels of analysis and geographic regions, including Europe, the United States, China, Japan, and India, to explore the dynamics of NPD in today’s global environment. Presenting case studies from such industries as ICT services, semiconductors, software development, bio-technology, higher education, and even safety for children’s toys, and drawing from a variety of theoretical perspectives, including technology and knowledge management, sociology, economic geography, and organizational behavior, the authors highlight critical success and failure factors in NPD.
Among the topics covered, new product development teams, including multi-functional and multi-site teams, de-localization and off-shoring of tasks and processes, individual competencies and organizational capabilities, university-industry interactions, high-tech clusters, and technology transfer, and technology policy."
New York : Springer, 2012
e20425848
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yoddya Brakumara
"ABSTRAK
Pada era modern ini, persaingan di antara industri fesyen akan menjadi semakin ketat yang menyebabkan perusahaan perlu untuk membuat inovasi sehingga kepuasaan dari konsumen dapat terjaga. Proses pengembngan produk akan menjadi aspek penting di dalam industri fesyen untuk menjaga kualitas dari produk serta memastikan keinginan dari konsumen tetap terpenuhi agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberi nilai tambah bagi perusahaan. Namun permasalahan yang terjadi adalah siklus hidup produk fesyen bertahan lebih pendek dari siklus hidup produk dasar, terlebih lagi semakin bertambahnya fitur fesyen suatu produk, siklus hidup akan semakin menurun atau semakin singkat dan mengakibatkan butuhnya proses pengembangan produk yang dapat menyesuaikan kecepatan siklus hidup dari produk fesyen itu sendiri. PT. Pismatex pemegang merk dagang Gajah Duduk sebagai salah satu pelaku usaha dibidang fesyen sarung perlu menjaga daya saing agar tidak kalah dengan kompetitor baik dalam negeri maupun luar negeri. Upaya yang dilakukan adalah dengan mengefisiensikan waktu pengerjaan pembuatan sarung mulai dari tahap pengembangan ide sampai produk siap dipasarkan dengan mengeliminasi pemborosan yang ada pada rangkaian proses pembuatan sebuah produk menjadi lebih ramping dan efisien. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki proses pengembangan produk pada PT. Pismatex menggunakan metode lean product developmen. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi perbaikan proses pengembangan produk yang didalamnya terdapat perubahan sistem dari berbasis kompetitor menjadi berbasis konsumen dimana dalam perubahan itu digunakan metode conjoint analysis untuk mengetahui preferensi konsumen sehingga meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari proses pengembangan produk PT. Pismatex.

ABSTRACT
In this modern era, competition among the fashion industry will become increasingly tight that causes companies need to make innovations so that satisfaction from consumers can be maintained. The process of product development will be an important aspect in the fashion industry to maintain the quality of the product and to ensure the customer 39 s wishes are fulfilled in order to increase customer satisfaction and competitive advantage to the company. But the problem that occurs is the lifecycle of fashion products lasting shorter than the life cycle of the basic product, moreover the increasing fashion features of a product, the life cycle will decrease or shorten and its lead to the product development process that can adjust the lifecycle speed of fashion products itself. Pismatex trademark holder of Gajah Duduk brand as one of the business actors in the field of fashion sarong need to maintain competitiveness so they can compete with competitors both domestically and abroad. Efforts are made by streamlining the workmanship of making the sarong from the idea development stage until the product is ready to be marketed by eliminating waste in the series process of making a product becomes more streamlined and efficient. Therefore, this research is done to improve product development process at Pismatex company using lean product developmen method. The result of this research is recommendation of improvement of process of product development in which there is a change of system from competitor based to consumer based where in the change it used conjoint analysis method to know consumer preference so as to increase efficiency and effectivity of Pismatex product development process."
2017
S67206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyer, Marc H.
New York: Free Press, 1997
658.575 MEY p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ardiansyah
"Bertambahnya jumlah perusahaan start-up, khususnya financial technology (fintech), berdampak signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional Indonesia sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun, perusahaan rintisan teknologi lebih banyak gagal daripada berhasil. Studi menunjukkan bahwa start-up yang menerapkan prinsip lean menghasilkan lebih sedikit kegagalan daripada start-up yang menggunakan metode tradisional. Studi ini berupaya untuk mengelaborasi penerapan praktik umum dan tantangan kerangka kerja lean dalam pengembangan produk baru dari start-up berdasarkan tahapan pendanaan mereka menggunakan tinjauan literatur sistematis dan analisis kualitatif. Penulis menganalisis dua puluh delapan publikasi berdasarkan peringkat dan relevansinya, kemudian melakukan wawancara mendalam dengan dua belas informan dari enam start-up. Analisis penelitian mengelaborasi tiga framework implementasi lean start-up mulai dari vision, steer, dan acceleration yang masing-masing memiliki empat variabel yang berbeda. Studi ini mengungkapkan perbedaan mendasar antara masing-masing perusahaan start-up dalam mengimplementasikan lean framework saat mengembangkan produk baru dan masalah yang mereka hadapi. Penelitian tentang start-up lean ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan untuk mengimplementasikan lean start-up dalam pengembangan produk baru dengan mempelajari informasi yang diperoleh dari berbagai start-up berdasarkan tahapannya.

The growing number of start-up companies, especially financial technology (fintech), has a significant impact on Indonesia’s national gross domestic product (GDP), contributing to economic growth. However, tech start-up companies fail more than succeed. Study shows that start-ups that apply lean principles result in fewer failures than start-ups that use traditional methods. This study endeavors to elaborate on implementing general practices and challenges of the lean framework in new product development from start-ups based on their funding stages using a systematic literature review and qualitative analysis. The author analyzed twenty-eight publications based on their ratings and relevance, then conducted in-depth interviews with twelve informants from six start-ups. The research analysis elaborates on three lean start-up implementation frameworks starting from vision, steer, and accelerate, each of which has four different variables. This study reveals fundamental differences between each start-up company in implementing the lean framework when developing new products and the problems they face. This research on lean start-ups is expected to be used as a guide for implementing lean start-ups in new product development by studying information obtained from various start-ups based on their stage."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>