Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113685 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Listiyani Wahyuningsih
"ABSTRAK
Theory of Mind merupakan dasar yang penting untuk perkembangan kompetensi sosial anak.Selain itu, Theory of Mind juga dibutuhkan dalam pencapaian prestasi akademik anak di sekolah. Seiring dengan adanya globalisasi, di Indonesia banyak berdiri sekolah dengan program bilingual (sekolah yang menggunakan dua bahasa), dan banyak diberikan kepada anak bahkan sejak usia dini. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa bahasa merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap Theory of Mind anak. Perbedaan jumlah bahasa juga dianggap berpengaruh terhadap perolehan Theory of Mind anak, karena ada perbedaan kemampuan pemahaman kosakata dan kemampuan metalinguistic antara anak monolingual dan bilingual. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan perolehan Theory of Mind anak monolingual (Indonesia) dan bilingual (Indonesia-Inggris). Lima konsep Theory of Mind task diujikan kepada 55 anak monolingual dan 55 anak bilingual usia prasekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada perolehan skor keseluruhan antara anak monolingual dan bilingual (t = 1,210, p<0,05). Akan tetapi, pada pengukuran lima konsep Theory of Mind, terdapat perbedaan yang signifikan pada konsep hidden emotion antara anak monolingual dan bilingual, dimana anak monolingual lebih unggul dalam konsep hidden emotion dibandingkan anak bilingual (t =2,726, p<0,05).

ABSTRACT
Theory of Mind is an important fundamental for the development of social competence of children. In addition, Theory of Mind is also needed in the academic achievement of children in school. Along with globalization, in Indonesia established schools with bilingual programs (schools using two languages), and given to children even at an early age. Previous research states that language is one of the factors that influence children's Theory of Mind. Differences in the number of languages ​​is also considered influential on the acquisition of Theory of Mind children, because there are differences in the ability of understanding the vocabulary and metalinguistic ability between monolingual and bilingual children. Therefore, this study was conducted to see the difference of acquisition Theory of Mind between monolingual children (Indonesia) and bilingual children (Indonesian-English). Five Theory of Mind concept of task tested on 55 children 55 children monolingual and bilingual preschool. The results showed that there was no significant difference in the overall score gains between monolingual and bilingual children (t = 1.210, p <0.05). However, the measurement of five concepts Theory of Mind, there are significant differences in the concept of hidden emotion between monolingual and bilingual children, monolingual children superior in the concept of hidden emotion than the bilingual children (t = 2.726, p <0.05)."
2016
S62973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, Viana
"ABSTRAK
Temporal term merupakan jenis kosakata yang menunjukkan jarak dan urutan waktu terjadinya peristiwa. Melalui pemahaman temporal term, dapat diketahui pemahaman konsep waktu seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan pemahaman temporal term pada anak bilingual dan monolingual anak usia 4 hingga 5 tahun. Pengukuran pemahaman temporal term menggunakan alat ukur yang telah dikembangkan oleh peneliti berdasarkan penelitian Grant dan Suddendorf (2011) serta Utami (2014). Karakteristik bilingual dan monolingual dikontrol dengan self-report dari orangtua. Responden penelitian sebanyak 81 anak yang terdiri dari 40 anak bilingual dan 41 anak monolingual. Hasil penelitian menunjukan bahwa hipotesis null penelitian ditolak (t=-3,499, p < 0.05) pada temporal term yang mengarah ke masa depan, yang berarti terdapat perbedaan antara pemahaman temporal term yang mengarah ke masa depan pada anak bilingual dan monolingual. Penelitian ini juga menunjukan bahwa faktor usia merupakan faktor yang memiliki pengaruh paling kuat dalam pemahaman temporal term. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai kemampuan anak bilingual dan monolingual dalam memahami konsep waktu.

ABSTRACT
Temporal term refers to group of words that describe distance and sequence of an event. Someone?s concept of time can be determined through temporal term. This study aimed to find if there is also a difference in temporal term between bilingual and monolingual children age 4-5 years old. In present study, temporal term measured by an instrument that already improved from previous studies (Grant and Suddendorf (2011) and Utami (2014). Bilingual and monolingual characteristic is determined from parent?s self-report. Total 81 children, 40 bilingual children and 41 monolingual children, participate in this study. Null hypothesis is rejected (t=-3,499, p < 0.05) for temporal term that refer to the future. This study also find that age is a dominant factor in children to understand the temporal term. The study result can provide information regarding bilingual and monolingual children?s ability to understand the concept of time"
2016
S64886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ratna Dewi Tunjung Puspasari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai hubungan antara bilingual dan metalinguistic awareness terhadap kemampuan pemahaman bacaan anak kelas dua sekolah dasar. Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD di Bintaro, yaitu SD Global Jaya dan SD Pembangunan Jaya. Diteliti pula mengenai kemungkinan adanya perbedaan metalinguistic awareness dan pemahaman bacaan antara anak bilingual dan monolingual.
Subyek penelitian di pilih dengan menggunakan teknik Incidental Sampling yaitu memilih anak bilingual berdasarkan skor hasil observasi English as A Second Language Scale ( 105 - 140 ) dan skala observasi kemampuan
bahasa Indonesia ( 140 - 175 ). Dari 155 anak kelas ll Sekolah Dasar, jumlah subyek bilingual dominan bahasa Indonesia adalah 60 orang dan 60 orang monolingual.
Kemampuan bilingual diukur dengan instrumen English as A Second Language Scale dan skor Skala Observasi Kemampuan Bahasa Indonesia, sedangkan Metalinguistic Awareness siswa diukur dengan Tes Melalinguistic Awareness yang disusun sendiri, Serta Language Objeclivigv Test konstruksi
Cummins yang dimodifikasi. Tes Kemampuan metlinguistic awareness meliputi dimensi metefonology awareness dan melasyntactic awareness, dimensi metasemanric awareness. Data kemampuan pemahaman bacaan didapat dari skor
hasil tes pemahaman bacaan yang disusun oleh C.Thorne kemudian dimodifikasi untuk kesesuaian penelitian. Tes pemahaman bacaan meliputi dimensi pemahaman kata pemahaman kalimat, pemahaman literal dan pemahaman inferensial.
Sebelum digunakan , alat ukur penelitian diuji validitas dan reliabilitasnya dengan menggunakan Teknik Korelasi Pearson Product Moment dan Teknik Alpha Cronbach. Analisa data menggunakan Teknik Korelasi Pearson Product
Moment Regresi Berganda dan Uji T.
Hasil penelitian menunjukkan adanyl hubungan pusitif antara kemampuan bilingual dan Metalinguistic Awareness terhadap kemampuan pemahaman bacaan baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Besar sumbangan efektif dari
kedua variabel bebas tersebut adalah 73,5 % . Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa ada perbedaan metalinguiszic awarenes dan kernampuan pemahaman bacaan antara siswa bilingual dominan bahasa Indonesia dengan siswa monolingual bahasa Indonesia. Anak bilingual memiliki kemampuan yang lebih tinggi pada metalinguistic awarenes dan pemahaman hacaan dari pada anak monolingual.
Berikutnya ditemukan pula bahwa pada anak yang memiliki metalinguistic awarenes di atas rata-ata tampak adanya perbedaan pemahaman bacaan yang tinggi antara anak bilingual dari anak monolingual. Tidak demikian halnya bila pemahaman bacaan dilihat dari kemampuan metalinguistic awarenes dibawah rata-rata tidak didapat adanya perbedaan yang signifikan.
Ditemukan perbedaan pemahaman bacaan puda anak bilingual bila dilihat dari kadar metalinguistic awarenes yang berbeda dimana pemahaman bacaan anak bilingual lebih tinggi dibandingkan monolingual.
Pada anak bilingual tcerlihat perbedaan yang cukup besar jika dibandingkan berdasarkan tingkat. kemampuan metalinguistic awarenes. Namun pada anak monolingual tidak terdapat perbedaan pemahaman bacaan yang signifikan bila kemampuan metalinguistic awarenes di atas rata-rata diperbandingkan dengan anak berkemampuan metalinguistic awarenes di bawah rata-rata.
Untuk penelitian selanjutnya perlu diupayakan antara lain pengambilan subyek yang lebih luas, penyusunan instrumen yang lebih baik, serta pengukuran aspek-aspek lain yang mungkin mempengaruhi kemampuan pemahaman bacaan
anak bilingual. Dapat pula dilakukan perbandingan antra kemampuan metalinguistic awareness anak monolingual bahasa Indonesia, monolingual bahasa Inggris, bilingual dominansi bahasa Indonesia, bilingual dominan bahasa Inggris dan bilingual seimbang. Serta bagaimana pengaruhnya pada kemampuan pemahaman bacaan mereka.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Rusli
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengasuhan individualis dan kolektivis memengaruhi perolehan ToM pada anak usia 3?5 tahun. Perolehan ToM diukur dengan menggunakan skala ToM yang dikembangkan oleh Wellman dan Liu (2004), dan pengasuhan individualis dan kolektivis diukur dengan skala yang dikembangkan dari skala individualis-kolektivis Triandis dan Gelfand. Skala ToM diberikan pada 202 anak (102 laki-laki, 100 perempuan), usia 3-5 tahun/36-71 bulan (M = 55, SD = 3.253), dan kuesioner diisi oleh orangtua masing-masing anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan individualis dan pengasuhan kolektivis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan ToM., dengan R2 = .012, p > 0.05. Pengasuhan individualis berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan konsep diverse beliefs (DB) (β = 0.017, p < 0.05), sedangkan pengasuhan kolektivis tidak berpengaruh terhadap perolehan kelima konsep ToM.

This study aimed to investigate whether individualism and collectivism parenting affect theory of mind acquisition in children age 3-5 years. Theory of mind (ToM) acquisition was assessed using a ToM scale by Wellman and Liu (2004), and individualism and collectivism parenting was measured with a scale that was developed from Triandis and Gelfand's individualism collectivism scale. The ToM scale was given to 202 children ages 3 ? 5 years old/36-71 months (M = 55, SD = 3.253), and individualism and collectivism parenting scale was administered to their parents. The result of this study showed that individualism and collectivism parenting did not significantly influence children?s ToM (R2 = .012, p > 0.05.). Individualism parenting significantly influenced the acquisition of diverse beliefs (DB) (β = 0.017, p < 0.05), whereas collectivism parenting did not significantly predict the acquisition of the five concepts of ToM.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Aulia Jasmy
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan perolehan. Theory of Mind pada anak usia 4-6 tahun antara anak yang diasuh oleh Ibu dan yang diasuh oleh Nenek. Hal ini didasari bahwa ToM dipengaruhi oleh pola asuh. Fenomena menunjukkan bahwa anak usia 4-6 tahun tidak hanya diasuh oleh Ibu.Banyaknya Ibu yang bekerja memunculkan alternatif pengasuhan, salah satunyaoleh Nenek dengan alasan bahwa Nenek merupakan sosok yang dapat dipercaya. Diasuh oleh individu yang berbeda, maka diperkirakan pola asuh yang diterapkanjuga berbeda. Untuk mengetahui pola asuh digunakan alat ukur PSDQ dan untukmengetahui ToM digunakan ToM Scale. Untuk mengetahui perbedaan perolehanToM pada kedua kelompok dilakukan Independent sample t-test. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perolehanskor total ToM pada kedua kelompok t 102 =1.64, p=0.347.

This research aimed to examine whether Theory of Mind ToM developmentdiffers in preschool children whom reared by Mother and whom reared byGrandmother. It rsquo s based on that ToM is influenced by parenting styles.Phenomenon showed that preschools children not only taken care by Mother. Theincreasing number of working Mothers raised many alternative caregiver, one ofthem is Grandmother, which is a person who can be trusted. Raised by differentperson might be applied different parenting style. To determined parenting stylesthis research used PSDQ. To measured ToM development, five task in Theory ofMind Scale were given to 140 preschool children 53 preschool children whichfostered by Mother and 51 preschool children which fostered by Grandmother .To know the different acquisition of ToM this research compared usedIndependent sample t test. The result showed that there are no significantdifferences on ToM acquisition between two groups, t 102 1.64, p 0.347.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erna Risnawati
"Berfikir mengenai masa depan merupakan kemampuan kognitif yang mendasar pada manusia dan merupakan kemampuan yang sangatpenting. Mental Time Travel (MTT) merupakan kemampuan yang dimiliki manusia untuk merecall masa lalu dan memprediks imasa depan. Selain berfikir mengenai masa depan kemampuan untuk memprediksi mental state orang lain (Theory of Mind/ ToM) juga merupakan kemampuan yang mendasar yang harus dimiliki oleh manusia untuk membuat perencanaan, memprediksi masa depan serta mengantisipasi masalah yang akan dihadapi. Kedua kemampuan tersebut begitu penting dan mendasar pada manusia. Salah satu faktor yang diduga memberikan pengaruh terhadap MTT adalah perolehan ToM. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih jauh untuk melihat bagaimana kontribusi perolehan ToM terhadap perkembangan MTT. Untuk melihat kontribusi perolehan ToM terhadap MTT dilakukan pengukuran MTT melalui 2 eksperimen (Verbal task dan Tool Task) serta pengukuran skala ToM yang dikembangkan oleh Wellman dan liu (2011) pada anak usia 3-5 tahun. Hasil dari penelitian ini diperoleh usia mulai berkembangnya MTT, urutan perolehan ToM serta kontribusi perolehan ToM terhadap MTT di mana Perolehan ToM memiliki kontribusi positif sebesar 28% terhadap perkembangan MTT.

Thinking of the future is the human’s basic cognitive ability and it’s really important. Mental Time Travel (MTT) is ability to recalling the past and predict the future. Besides thinking of the future, ability to predict others mental state (Theory of Mind) is also the basic competence which humans should have in order to make a plan, predict a future and anticipated problem which will be faced. The two competences are really basic and important for human. One of factor which are assumed giving the influence on MTT is Theory of Mind (ToM) acquisition. Therefore, it is needed to do the future research to see how the contribution of ToM acquisition on MTT. In order to see the contribution ToM acquisition to MTT, the researcher did MTT measurement by doing two eksperiment (verbal task and tool task) and ToM measurement develop by Wellman & Liu (2011) on the 3-5 year children. The result of the research are when MTT develops, the sequence of ToM acquisition and the contribution of ToM acquisition on MTT, which is the ToM acquisition has positive contribution 28% on Mental Time Travel.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiya Ranu Wardhani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji urutan perolehan Theory of Mind ToM , serta menguji hubungan antara pengasuhan kolektivitas dengan perolehan ToM pada anak-anak di Bogor, Indonesia. Untuk itu, peneliti akan menguji 100 anak berusia 5-7 tahun 53 laki-laki, 47 perempuan menggunakan Skala ToM Wellman dan Liu 2004 . Orang tua anak juga diminta untuk mengisi self-report pengukuran Skala Pengasuhan Individualitas-Kolektivitas Rudy Grusec, 2001 , untuk melihat hubungan antara pengasuhan kolektivitas dan perolehan ToM anak. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa partisipan anak pada penelitian ini lebih banyak yang menguasai Knowledge Access dibanding Diverse Belief. Hasil tersebut menunjukkan bahwa urutan perolehan ToM anak-anak di Bogor sesuai dengan urutan perolehan ToM anak-anak di negara dengan budaya kolektivitas lain Tiongkok dan Iran . Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengasuhan kolektivitas orang tua memiliki hubungan positif yang signifikan dengan perolehan ToM anak r = .298, p < 0.01 . Selain itu, pengasuhan kolektivitas juga memiliki hubungan yang signifikan dengan perolehan Diverse Desire r = .247, p < 0.01 dan perolehan Knowledge Access anak r = .174, p < 0.05 . Hasil penelitian ini semakin memperkuat dugaan bahwa pengalaman budaya yang diterima anak akan mempengaruhi perkembangan ToM pada anak.

ABSTRACT
This study aims to examine Theory of Mind ToM sequence, and examine the correlation between collectivism parenting with the acquisition of ToM in children in Bogor. 100 children in Bogor, Indonesia age 5 7 years, 53 boys, 47 girls were assessed using the ToM Scale Wellman and Liu 2004 . Parents were also required to complete self report measurements of the Individualism Collectivism Parenting Scale Rudy Grusec, 2001 to see the correlation between collectivism parenting and the acquisition of ToM children. The results of this study indicated that children in Bogor mastered Knowledge Access more than Diverse Belief. It shows that ToM sequence of children in Bogor matched with other collectivism countries sequence Chinese and Iraninan sequence . The results of this study also showed that collectivism parenting had a significant positive correlation with the child rsquo s acquisition of ToM r .298, p "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandini
"Pengaruh media terhadap kemampuan memahami mental state, yang dikenal sebagai theory of mind (ToM), telah menarik perhatian peneliti perkembangan dalam lima tahun terakhir. Salah satu bentuk media yang sering diteliti adalah fiksi sastra yang telah terbukti berpengaruh terhadap ToM karena mampu memunculkan respon emosi dan intelektual. Penelitian pengaruh fiksi sastra terhadap ToM di kalangan anak usia sekolah bernilai penting. Di masa sekolah, anak tengah menghadapi interaksi dan konteks sosial yang semakin luas, seiring semakin berkembangnya penalaran mental state dan kemampuan literasinya.
Untuk membuktikan pengaruh fiksi sastra terhadap ToM anak usia sekolah, peneliti melakukan studi dengan tiga kelompok eksperimen yang masing-masing diberikan bacaan fiksi sastra, fiksi populer, non fiksi, dan satu kelompok kontrol. Perbandingan hasil tes keempat kelompok pada kemampuan first order dan second order ToM menunjukkan bahwa membaca fiksi sastra berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan first order dan pengaruhnya lebih baik dibandingkan membaca genre lainnya.

Media influence on the ability to understand the mental state, known as the theory of mind (ToM), has attracted the attention of developmental researchers in the last five years. One of the media that is often studied were fiction. The type of fiction that has proven to give effect on ToM is the literary fiction in which considered able to bring emotional and intellectual response. The study of the effect of literary fiction on ToM conducted towards schoolage children is an important value. School-age children is facing wider interactions and social context, as their development of mental-state in reasoning ability and literacy skills.
Experimental study has done to prove the effect of literary fiction on ToM of school age with three experimental groups, they were groups of reading literary fiction, popular fiction, non-fiction, and one as a control group. Comparison of the results of ToM tests of four groups on the ability of first-order and second order indicate that reading literary fiction significantly affect the ability of first-order and the effect is better than reading the other genres.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>