Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178782 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chandra Rila Putra
"Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali dituntut untuk melakukan kontrol diri. Berbagai masalah seperti penyalahgunaan obat-obatan, prokrastinasi, atau konsumsi alkohol berlebihan melibatkan faktor kegagalan dalam melakukan kontrol diri. Ketika individu melakukan kontrol diri pada suatu tugas, maka ia tidak lagi mampu untuk beroperasi dengan optimal sehingga memiliki kinerja yang rendah pada tugas kontrol diri berikutnya. Hal inilah yang disebut dengan ego depletion. Penelitian ini melihat pengaruh keadaan ego depletion itu terhadap performa kontrol diri pada 132 mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Penelitian ini juga menggali bagaimana kesadaran diri dan motivasi berperan dalam pengaruh ego depletion terhadap kontrol diri tersebut. Studi ini menemukan bahwa berbeda dari penelitian sebelumnya (Alberts, Martijn, & Vries, 2011), kesadaran diri tidak dapat memoderasi pengaruh ego depletion terhadap kontrol diri. Ego depletion dan kesadaran diri dapat memprediksi tingkat motivasi intrinsik secara independen dalam hubungan positif, sedangkan motivasi intrinsik dapat memprediksi kontrol diri secara negatif. Penelitian ini menggambarkan model moderated mediation dengan kesadaran diri sebagai moderator dan motivasi sebagai mediator untuk menjelaskan pengaruh ego depletion terhadap kontrol diri.

In everyday life, people are expected to control themselves. Many problems such as drugs abuse, procrastination, or excess consumption of alcohol are related to self-control failure. Exerting self-control on a particular task caused individuals not to be able to perform optimally on a subsequent self-control task, resulting in poorer performance. This is what has been known as ego depletion. The present research examines the effect of ego depletion on self-control performance among 132 undergraduates in University of Indonesia, as well as exploring the role of self-awareness and motivation. Inconsistent with previous study (Alberts, Martijn, & Vries, 2011), self-awareness fails to moderate the effect of ego depletion on self-control. Ego depletion and self-awareness are able to independently predict the level of intrinsic motivation, whereas intrinsic motivation is able to predict self-control performance. The present research analyses moderated mediation effect with self-awareness as a moderator and motivation as a mediator in its effort to explain how ego depletion affects self-control performance."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasakti Tenri Fanyiwi
"Ego depletion adalah efek yang kuat dan sudah dibuktikan oleh banyak penelitian. Selama ini, ego depletion hanya dijelaskan oleh Strength Model of Self-Control. Namun motivasi dapat menjadi penjelasan alternatif atas efek ego depletion. Penelitian ini membandingkan kedua penjelasan tersebut untuk mengetahui penjelasan mana yang lebih baik dalam menjelasakan efek ego depletion. Sebuah eksperimen didesain di mana kedua penjelasan tersebut memberikan prediksi hasil yang berbeda. Prediksi yang berbeda dari setiap penjelasan memungkinkan penelitian untuk menyimpulkan model mana yang lebih baik. Hasil penelitian sesuai dengan prediksi dari Strength Model of Self-Control dan tidak sesuai dengan prediksi dari penjelasan motivasi. Karena itu, Strength Model of Self-Control memberikan penjelasan yang lebih baik atas efek ego depletion dari penjelasan motivasi.

Ego depletion is a robust effect and has been replicated by many experiments. Ego depletion has always been explained by Strength Model of Self-Control. However, motivation is a plausible alternative explanation of ego depletion effect. This study compared these two explanations to determine which explanation is better in explaining ego depletion effect. An experiment was designed in which the two explanations gave different predictions of results. Different predictions from each explanation allowed the study to conclude which model is better. The results were consistent with predictions from Strength Model of Self-Control and inconsistent with prediction from motivation explanation. Therefore, Strength Model of Self-Control gives a better explanation of ego depletion effect than motivation explanation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52452
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Obedrey Willys
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ego depletion terhadap perilaku prososial. Perilaku prososial diukur melalui jumlah donasi yang diberikan oleh para partisipan untuk kegiatan sosial. Sebanyak 80 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipan dibagi ke dalam dua kelompok variasi ego depletion, yaitu partisipan yang
mengalami manipulasi ego depletion (full depletion) dan partisipan yang tidak mengalami manipulasi ego depletion (non-depletion). Dalam penelitian ini juga dilihat efek moderasi objective self-awareness pada pengaruh ego depletion terhadap perilaku prososial. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan jumlah donasi yang diberikan antara partisipan pada kondisi full depletion dan partisipan pada kondisi non-depletion. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa objective self-awareness tidak memoderasi pengaruh ego depletion pada perilaku prososial.

This study aims to analyze the effect of ego depletion on the prosocial behavior. Prosocial behavior measured by the amount of donation that participant gave to the social charity. Variations of ego depletion are divided into full depletion condition and non-depletion condition. There are 80 students of Faculty of Psychology Universitas Indonesia that participated in this study. Participants are divided into two groups of ego depletion variations, which participants who experienced the manipulation of ego depletion (full depletion) and participants who didn't experienced the manipulation (non-depletion). This study also examines the moderation effect of objective self-awareness on the influence of ego depletion on prosocial behavior. The result showed that there is no significant difference in amount of donation between participants in full depletion condition and participants in non-depletion condition. Also, the result of the study showed that objective self-awareness do not moderate the effect of ego depletion on prosocial behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milka Tivani
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3564
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Luthfi Ihsan
"Penggunaan media sosial yang masif di Indonesia berhasil menempatkan negara ini sebagai salah satu pasar digital terbesar dan paling aktif di dunia. Salah satu kelompok pengguna media sosial terbanyak di Indonesia adalah para pekerja. Terdapat berbagai dampak negatif yang diberikan media sosial salah satunya penggunaan berlebihan dapat menyebabkan perilaku mindless scrolling kepada para pekerja pekerja. Adapun salah satu faktor yang berperan terhadap perilaku mindless scrolling adalah kontrol diri dan motivasi kerja. Karenanya, penelitian ini bertujuan untuk melihat peran kontrol diri dan motivasi kerja terhadap perilaku mindless scrolling pada pekerja di Jabodetabek. Variabel mindless scrolling akan diukur menggunakan alat ukur yang dibentuk berdasarkan dimensi yang ada, kontrol diri menggunakan Brief Self-Control Scale (BSCS) (Rahmadi, 2020) dan motivasi kerja menggunakan Motivation at Work Scale (MAWS-12) (Ramadhani & Etikariena, 2018). Pengambilan data dilakukan secara daring dengan menyebarkan kuesioner kepada partisipan penelitian yaitu, para pekerja yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setelah menyebarkan kuesioner, peneliti berhasil mendapatkan 76 data partisipan. Data penelitian kemudian diolah dengan melakukan korelasi pearson untuk melihat hubungan masing-masing variabel. Hasil menunjukan hanya kontrol diri dan mindless scrolling yang ditemukan adanya hubungan, analisis regresi linear pun dilakukan untuk melihat peran kontrol diri terhadap perilaku mindless scrolling. Hasil penelitian menunjukan bahwa kontrol diri memiliki peran terhadap perilaku mindless scrolling terhadap para pekerja (n=76), dengan 33,6% varians pada mindless scrolling dapat dijelaskan oleh kontrol diri. Temuan ini menegaskan bahwa kontrol diri merupakan salah satu faktor penting dalam memengaruhi perilaku mindless scrolling pada pekerja.

The massive use of social media in Indonesia has succeeded in placing this country as one of the largest and most active digital markets in the world. One of the largest groups of social media users in Indonesia are workers. There are various negative impacts of social media, one of which is that excessive use can cause mindless scrolling behavior in workers. One of the factors that plays a role in mindless scrolling behavior is self-control and work motivation. Therefore, this study aims to see the role of self-control and work motivation on mindless scrolling behavior in workers in Jabodetabek. The mindless scrolling variable will be measured using a measuring instrument formed based on existing dimensions, self-control using the Brief Self-Control Scale (BSCS) (Rahmadi, 2020) and work motivation using the Motivation at Work Scale (MAWS-12) (Ramadhani & Etikariena, 2018). Data collection was conducted online by distributing questionnaires to research participants, namely workers working in the Jabodetabek area. After distributing the questionnaires, the researchers managed to obtain 76 participant data. The research data was then processed by conducting a Pearson correlation to see the relationship between each variable. The results showed that only self-control and mindless scrolling were found to have a relationship, linear regression analysis was also conducted to see the role of self-control on mindless scrolling behavior. The results showed that self-control played a role in mindless scrolling behavior in workers (n = 76), with 33.6% of the variance in mindless scrolling explained by self-control. This finding confirms that self-control is an important factor in influencing mindless scrolling behavior in workers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Riswan
"Penelitian ini ingin membuktikan apakah kelelahan mempengaruhi seseorang dalam melakukan interaksi. Lebih jelasnya, peneliti ingin mengetahui bagaimana keramahan seseorang ketika melakukan interaksi setelah pengerjaan tugas deret angka dalam konteks agama. Diduga bahwa tingginya motivasi implisit mengendalikan prasangka dalam diri seseorang dapat membuat seseorang lebih ramah ketika melakukan interaksi antar agama, bahkan ketika ia mengalami kelelahan. Studi ini dilakukan pada 44 orang partisipan Muslim yang diinteraksikan dengan konfederat Islam atau Kristen sesuai pembagian kelompok.
Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh kelelahan akibat pengerjaan tugas terhadap keramahan seseorang ketika melakukan interaksi. Dalam kondisi kelelahan, seseorang terbukti menunjukkan keramahan yang lebih rendah ketika melakukan interaksi. Akan tetapi, peneliti tidak menemukan adanya pengaruh interaksi antar agama dan motivasi implisit mengendalikan prasangka terhadap keramahan yang ditampilkan ketika berinteraksi.

This study aimed to verify whether fatigue affect people in the interaction. More specifically, researchers wanted to know how a person's friendliness when interacting in a religious context after the sequence of numbers task execution. It was hypothesized that the higher implicit motivation to control prejudice can made a person friendlier when doing inter-religious interaction, even when he experience fatigue. This study was conducted on 44 Moslem participants. Half of the group was interacted with Moslem confederate, and the other half were interacted with Christian.
This study was able to prove the influence of fatigue due to work duties towards one's friendliness when interacting. People who were under a fatigue condition showed a lower level of friendliness in their interaction performance then those who were not. However, the researchers found no effect of interaction between religion and implicit motivation to control prejudice against the friendliness when interacting.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Raditya Bayu Pramono Hartonoputro
"ABSTRAK
Berolahraga secara rutin dinilai memberikan manfaat fisiologis maupun psikologis bagi yang melakukannya. Rutinitas dari olahraga tersebut dapat dijelaskan melalui kebiasaan, yakni proses otomatis untuk melakukan perilaku yang timbul sebagai respon individu terhadap tanda-tanda kontekstual. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa kontrol diri dan self-determined motivation masing-masing memiliki hubungan dengan kebiasaan berolahraga. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran self-determined motivation sebagai moderator yang memengaruhi hubungan kontrol diri dan kebiasaan berolahraga. Sampel yang merupakan orang Indonesia berusia di 18-25 tahun N=436 diminta mengisi 3 alat ukur secara online, yakni Brief Self-Control Scale, Behavioral Regulation in Exercise Questionnaire ndash; 2, dan Self-Report Habit Index yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa kontrol diri b = 0,32, t 432 = 4,89, p < 0,01 dan self-determined motivation b = 0,27, t 432 = 11,28, p < 0,01 memprediksi kebiasaan berolahraga secara signifikan. Namun, belum ditemukan efek moderasi yang signifikan dari self-determined motivation pada hubungan kontrol diri dan kebiasaan berolahraga b = 0,00, t 432 = 1,27, p > 0,05 . Diskusi, limitasi dan saran penelitian dipaparkan di akhir laporan penelitian ini.

ABSTRACT
Exercising regularly provides physiological and psychological benefits. Routinity in exercise can be explained by the force of habit, an underlying automatic process to perform behavior as a response to contextual cues. Several studies have found the relationship between each of self control and self determined motivation to exercise habit. This study aims to test the moderating effect of self determined motivation in the relationship between self control and exercise habit. Indonesian sample from 18 25 years old N 436 were asked to complete 3 online measures, which is Brief Self Control Scale, Behavioral Regulation in Exercise Questionnaire ndash 2, and Self Report Habit Index that has been translated to Indonesian. Result found that self control b .32, t 432 4.89, p .01 and self determined motivation b .27, t 432 11.28, p .01 significantly predict exercise habit in Indonesian sample. However, no significant moderation effect of self determined motivation has been found on the relationship between self control and exercise habit b .00, t 432 1.27, p .05 . Discussion, limitation, and suggestions are presented in the end of this study report. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurelia Ardhani Nathania
"Tren penggunaan Shopee PayLater yang semakin meningkat, terutama di kalangan mahasiswa yang belum memiliki pendapatan, perlu menjadi perhatian karena banyak yang menggunakannya untuk tujuan kesenangan tanpa diimbangi kontrol diri, sehingga meningkatkan kecenderungan pembelian impulsif yang dapat berujung pada beban finansial yang tidak terkendali. Penelitian ini menguji pengaruh motivasi belanja hedonis dan kontrol diri terhadap kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa pengguna Shopee PayLater. Partisipan terdiri dari 141 mahasiswa berusia 18–25 tahun yang aktif menggunakan SPayLater. Analisis regresi berganda menunjukkan bahwa motivasi belanja hedonis dan kontrol diri berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan pembelian impulsif. Semakin tinggi motivasi hedonis dan semakin rendah kontrol diri, maka semakin tinggi kecenderungan pembelian impulsif. Selain itu, temuan ini menegaskan bahwa baik motivasi belanja hedonis maupun kontrol diri masing-masing berpengaruh signifikan terhadap pembelian impulsif. Secara khusus, kontrol diri memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan motivasi belanja hedonis. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur psikologi konsumen mengenai penggunaan layanan pay later dan memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pentingnya mengelola dorongan emosional dan meningkatkan kontrol diri.

The increasing trend of Shopee PayLater usage, particularly among students who do not have an income, warrants attention as many use it for recreational purposes without sufficient self-control, thus increasing the tendency for impulsive buying that can lead to uncontrolled financial burdens. This study examines the influence of hedonic shopping motivation and self-control on impulsive buying tendency among Shopee PayLater users. The participants consisted of 141 students aged 18–25 who actively use SPayLater. Multiple regression analysis showed that both hedonic shopping motivation and self-control significantly influence impulsive buying tendency. The higher the hedonic motivation and the lower the self-control, the higher the tendency for impulsive buying. Additionally, these findings confirm that both hedonic shopping motivation and self-control each have a significant impact on impulsive buying. Specifically, self-control has a greater influence compared to hedonic shopping motivation. This study contributes to consumer psychology literature regarding the use of pay later services and provides insights to the public on the importance of managing emotional impulses and enhancing self-control."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Adzhani Lutfiputri
"Pekerja lepas secara bebas dapat dipahami sebagai seseorang yang bekerja secara
independen dengan kontrak jangka pendek pada bidang tertentu karena keahliannya. Sejauh ini studi yang mengangkat topik mengenai pekerja lepas masih tergolong minim, padahal selama beberapa tahun terakhir terdapat tren peningkatan jumlah pekerja lepas di berbagai negara yang mengindikasikan kecenderungan perubahan bentuk organisasi menjadi Shamrock organization di mana pekerja lepas memainkan peran yang besar.
Dari sini diketahui bahwa kinerja pekerja lepas penting untuk dipelajari karena
berpengaruh baik terhadap kesuksesan dari pekerja lepas itu sendiri maupun terhadap kinerja organisasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini berfokus untuk mengetahui pengaruh efikasi diri, motivasi kerja dan peluang terhadap kinerja pekerja lepas dengan keterikatan kerja sebagai variabel mediasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner online terhadap responden dengan kriteria utama berprofesi sebagai pekerja lepas yang menjual aset tak berwujud (kemampuan atau keahlian) dan merupakan WNI. Data sebanyak 130 sampel yang diperoleh kemudian diolah menggunakan teknik PLS-SEM.
Dari data diketahui sebagian besar pekerja lepas berusia 21- 30 tahun dengan
pengalaman bekerja kurang lebih 2 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa efikasi diri dan motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, namun mempengaruhi dengan cara yang berbeda, Efikasi diri mempengaruhi secara langsung, motivasi kerja secara tidak langsung sedangkan peluang tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kinerja pekerja lepas. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan jika ingin meningkatkan pekerja lepas maka yang menjadi fokus adalah faktor internal yaitu efikasi diri (kepercayaan atas kapasitas diri) dan motivasi kerja terutama yang intrinsik. Adapun diskusi, implilikasi manajerial dan saran bagi penelitian selanjutnya
akan dipaparkan lebih lanjut pada bagian akhir karya tulis ini.

Freelancer can be freely defined as someone who works independently for a short-term
contract in certain fields due to his expertise There are still few researches regarding this
topic as of yet even though in the recent years the number of freelancers has been
increasing steadily in many countries which indicates a change in organization‘s
structure from conventional to Shamrock organization in which freelancer will play a
big role. Therefore freelancer‘s work performance becomes essential as it can affect
both his career success as well as the organization‘s performance. For that reason, this
research is focused on finding out the effect of self-efficacy, work motivation and
opportunity on freelancer‘s work performance with work engagement as its mediator.
Using quantitative method which is online questionnaire with the main criteria for
samples include Indonesian freelancers who sell intangible assets (expertise), the 130
samples collected were then processed using PLS-SEM technique. Majority of samples
consisted of 130 and are mostly young (21 – 30 years old) with around 2 years work
experiences. The result shows that self-efficacy and work motivation have positive and
significant effects on work performance but through different ways, self-efficacy affects
directly while work motivation affects indirectly. However opportunity shows no effect
on work performance. From this result, it can be concluded that to improve freelancer‘s
work performance, one needs to focus on increasing its internal factors, self-efficacy
(one‘s belief on his capacities) and work motivation (especially the intrinsic ones).
Further explanations such as discussion, managerial implications and recommendations
for future research can be found at the end of this paper.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>