Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angga Dunia Saputra
"ABSTRAK
Keputusan mahasiswa UI dalam memilih program student exchange dari
lembaga international office UI mencerminkan murni rangkaian proses sikap yang
dipersepsikan secara ruang. Perilaku spasial mahasiswa UI dalam memilih program
pertukaran pelajar (student exchange) dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perilaku spasial mahasiswa UI
dalam memilih program student exchange dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
berdasarkan variabel intangible. Metode analisa yang digunakan adalah analisis
deskriptif dan analisis spasial berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap
informan kunci dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil analisis
memberikan kesimpulan bahwa komponen sikap sangat berperan penuh dalam proses
pengambilan keputusan program student exchange. Faktor intrinsik meliputi aspek
kognitif yaitu jaringan kerabat, informasi media website/milis IO UI, dan sosialisasi
program student exchange. Aspek afektif meliputi motivasi intrinsik yaitu faktor
akademis, mencari pengalaman/teman baru, dan budaya/jalan-jalan. Motivasi
ektrinsik yaitu dorongan dari pihak keluarga, senior, dan dosen. Aspek konatif sangat
dipengaruhi oleh kebiasaan informan mengikuti program yang serupa yaitu:
conference, traveling, dan program student exchange. Faktor ekstrinsik sangat
dipengaruhi oleh penilaian dalam memilih negara, jenis, universitas, dan jenis
program. Sementara pada place, tiap informan menurut rumpun ilmu memiliki
cognitive space yang berbeda-beda terhadap pengambilan keputusannya.
Kecenderungan informan yaitu memilih negara dan universitas yang dipersepsikan
atas ruang sebagai sesuatu yang homely, out of the box, layaknya rumah, rapih/bersih,
dan pengalaman/kehidupan yang berbeda.

ABSTRACT
Spatial behavior of Universitas Indonesia?s students in choosing student
exchange programs is influenced by intrinsic and extrinsic factors. Each informant
based on major clumps has different cognitive space to the decision-making process.
This study aims to observe how the spatial behavior of Universitas Indonesia?s
students in selecting student exchange programs and the factors that influence the
behavior. In order to achieve the research objectives, the descriptive analysis and
spatial analysis method are used based on the interviews results that is conducted
conducted with key informants using purposive sampling technique. The analysis
results provide a conclusion that based on the attitude components, intrinsic:
cognitive, affective and conative aspects and extrinsic factors have a great role in the
decision-making process. Related with the cognitive aspects (resources search)
student exchange programs are obtained through relatives, IO UI media website /
mailing and the student exchange programs socializations. Furthermore, affective
aspects include intrinsic and extrinsic motivations. The intrinsic motivation factors
include academic, looking for experiences / new friends and cultural / sightseeing.
Whereas the extrinsic motivations include the encouragement from families, seniors
and lecturers. The conative aspect is strongly influenced by the informants? habit
joining similar programs, such as: conferences, travelings and student exchange
programs. The extrinsic factors are greatly influenced by the sense in selecting
countries, types of programs and universities."
2016
S64499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariza Vania
"Analisa situasi di Indonesia AIESEC salah satu organisasi kepemudaan bertaraf internasional bersifat nirlaba non politik bertujuan untuk mempromosikan pemahaman sosial budaya dan kepemimpinan pertama kali di Universitas Indonesia didirikan pada tahun 1984 kemudian berkembang di 24 perguruan tinggi di Indonesia. Program Exchange Fair dan AIESEC Exchange Fair merupakan ajang kegiatan perekrutan AIESEC yang terstruktur dan terprogam serta rutin dilaksanakan tiap tahun. Hingga kini tercatat sebanyak 1618 orang telah mengikuti program ini di lebih dari 100 negara. Walaupun demikian bila dilihat dari sebarannya hanya sebagian kecil dari peserta program pertukaran keluar outgoing exchange memilih negara negara ASEAN sebagai negara tujuannya. Demikian pula hanya sebagian kecil program pertukaran ke dalam incoming exchange berasal dari negara negara di ASEAN. AIESEC UI yang merupakan AIESEC tertua perlu melakukan langkah terobosan yang bersifat inovatif Kegiatan inovatif tersebut dikembangkan dari program yang sudah ada dengan memanfaatkan momentum program ASEAN Community 2015 kemudian dikemas menjadi program khusus. Langkah ini sangat bermanfaat yang tidak hanya dapat meningkatkan jumlah peserta program pertukaran secara keseluruhan incoming dan outgoing exchange tetapi juga turut berkontribusi nyata program ASEAN karena fokus pertukarannya di negara negara ASEAN.
Tujuan
Meningkatkan jumlah peserta program pertukaran dan pesebarannya di negara negara ASEAN.
Strategi
Strategi Pesan
Menyusun pesan kunci umum dan khusus untuk mencapai tujuan dari program.
Strategi Publikasi
Mempromosikan dan menyebarkan informasi perekrutan anggota baru untuk melakukan program pertukaran melalui AIESEC UI.
Strategi Implementasi
Mengelaborasikan program komunikasi rangkaian kegiatan ASEAN Exchange Fair 2014
Khalayak Sasaran
Khalayak Primer MahasiswaKhalayak Sekunder Teman Kerabat Sanak Saudara dari mahasiswa Media Massa Pemerintah Komunitas organisasi pemuda
Pesan Kunci
AIESEC UI percaya bahwa setiap pemuda adalah calon pemimpin di masa yang akan datang AIESEC UI memahami pentingnya masa muda dan peduli akan pengembangan potensi serta peningkatan hubungan antarpemuda di ASEAN Program ASEAN Exchange Fair 2014 dilaksanakan satu kali Publikasi offline poster flyer baliho dan online Facebook Twitter website dan Instagram Briefing JurnalisAIESEC UI 'Alumnite.
Jadwal
Juni - Desember 2014
Anggaran
Rp 277 772 500
Evaluasi
Evaluasi Tahap Input Evaluasi progres kerja panitia dapat menggunakan hasil evaluasi sebagai pedoman kerja di program selanjutnya.
Evaluasi Tahap Output Evaluasi yang mengukur hasil kerja panitia melalui kegiatan kegiatan yang tangible dan sebagai pedoman di acara yang akan datang.
Evaluasi Tahap Outcome Evaluasi untuk mengukur seberapa besar dampak positif masyarakat setelah berjalannya rangkaian kegiatan "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Febby Mizanthi
"ABSTRAK
Fenomena globalisasi memberikan dampak terhadap perubahan perilaku masyarakat perkotaan khusunya generasi millenials,salah satunya adalah mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku spasial mahasiswa Universitas Indonesia dilihat dari karakteristik mahasiswa, yaitu karakteristik psikografik dan kognitif serta karakteristik lokasi berdasarkan identitas kafe dan point of interest di Jalan Margonda Raya. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif menggunakan uji SPSS Chi Square berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Hasil yang diperoleh adalah perilaku spasial mahasiswa UI dipengaruhi oleh karakteristik psikografi dan kognitif dalam memilih lokasi kafe di JalanMargonda Raya. Mahasiswa bergaya hidup kaya informasi cenderung memilih tipe kafe berkelas sederhana di wilayah perekonomian ramai. Sedangkan mahasiswa bergaya hidup trendi dan serius, lebih fleksibel dalam memilih kafe, baik tipe maupun lokasinya. Pengetahuan mahasiswa UI tentang suatu kafe yang bersumber dari internet dan teman memberikan kontribusi lebih terhadap keputusan mahasiswa UI dalam memilih kafe-kafe berkelas menengah di wilayah perekonomian ramai.

ABSTRACT
The phenomenon of globalization gives the impact on the urban society rsquo s behaviors especially millenials generation, who are the university students. The purpose of this study is to examine the spatial behaviors of the students at Universitas Indonesia based on their characteristics, which are psychographic, cognitive, and localization characteristics in accordance with the cafes rsquo identity as well as the point of interest in Margonda Raya Street. In order to attain the purpose, the methods used in this study are descriptive and quantitative analysis by using SPSS Chi Square based on the interview carried out with purposive random sampling. The outcome of this study is that the spatial behaviors of students at Universitas Indonesia are affected by psychographic and cognitive characteristics in choosing the cafes rsquo locations in Margonda Raya Street. Students who are rich on information are more likely to choose more modest caf s in the bustling economic region. Meanwhile, students with more serious and trendier lifestyle tend to be more flexible in choosing cafes, either the types or locations. Students at Universitas Indonesia obtain the information from the internet and colleagues who contribute in considering their decision in choosing middle level caf s in the bustling economic region."
[;, ]: 2017
S68192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Amanda Winarno
"Majunya perkembangan teknologi membuat media konvensional kini mulai ditinggalkan dan digantikan oleh media digital, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan perilaku informasi, baik terkait pencarian maupun arus penyebaran informasi itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pencarian informasi serta hambatan yang ditemukan mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia. Mahasiswa Program Sarjana UI terbagi menjadi tiga rumpun yaitu sosial-humaniora, sains-teknologi, dan ilmu kesehatan. Informan merupakan kelompok Pemilih Pemula dalam Pemilu 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Mahasiswa Program Sarjana UI memilih media digital dengan memanfaatkan media sosial sebagai sumber utama dalam melakukan proses pencarian informasi terkait Pemilu 2024. Perilaku pencarian informasi Mahasiswa Program Sarjana UI pada tahapan monitoring menggunakan dua cara yang berbeda berupa informan laki-laki memilih untuk mengikuti akun media sosial yang dipercayai, sedangkan informan perempuan memilih untuk mempercayai algoritma media sosial yang ada. Penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan yang ditemukan dalam melakukan pencarian informasi terkait Pemilu 2024 terbagi menjadi dua yaitu hambatan internal seputar psikologis informan dalam melakukan pencarian dan hambatan eksternal berupa aksesibilitas sumber informasi.

The advancement of technological developments had led conventional media to be now starting to be abandoned and replaced by digital media, this has caused changes in information behavior, both regarding information seeking behavior and the flow of information dissemination itself. This research aims to analyze information seeking behavior and the obstacles found by undergraduate students at the University of Indonesia. UI undergraduate students are divided into three groups, namely social-humanities, science-technology, and health sciences. The informants are a group of Beginner Voters in the 2024 Election. The information seeking behavior of UI Undergraduate Program Students at the monitoring stage uses two different methods in the form of male informants choosing to follow social media accounts they trust, while female informants choose to trust existing social media algorithms. This research shows that the obstacles found in searching for information related to the 2024 Election are divided into two, namely internal obstacles regarding informants' psychology in carrying out searches and external obstacles in the form of accessibility of information sources."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Okta Rina Fitri
"Upaya-upaya dilakukan oleh berbagai pihak untuk memberantas korupsi, namun Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Korupsi yang telah mengakar di Indonesia ini menunjukan minimnya nilai, moral, dan agama dalam pembentukan perilaku yang antikorupsi. Sejumlah hasil kajian literatur menunjukan bahwa perilaku antikorupsi seseorang dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain sosialisasi, religiositas, dan civic knowledge. Peneliti berargumen bahwa semakin tinggi religiositas seseorang, maka semakin positif perilaku antikorupsinya. Unit analisa penelitian ini adalah individu yaitu mahasiswa Universitas Indonesia. Data dalam tulisan ini didapat dari survei menggunakan kuesioner terhadap 160 responden. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa religiositas signifikan dalam memengaruhi perilaku antikorupsi dengan kekuatan hubungan yang lemah yaitu d=0,292. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang memengaruhi perilaku antikorupsi yaitu normas sosial dan norma hukum.

The efforts has made by variuos parties to eradicate corruption, but Indonesia is still listed as one of the most corrupt countries in The World. Corruption which has been rooted in Indonesia implicated lack of value, morality, and religion in the development of anti-corruption behavior. A number of literary studies show that somebody's anti-corruption behavior can be influenced by some factors, such as socialization, religiousity, and civic knowledge. Researchers argue that the higher somebody?s religiosity, the more positive his anti-corruption behavior. Analysis unit of this research is the individual Universitas Indonesia's students. The data of this script obtained from the survey questionnaire to 160 respondents. As for the results this research shown that religiosity is significant in influencing anti corruption behavior with low correlation?s strength d=0,292. The result of this study also show that there are some other factor that influence anticorruption behavior which are social norm and law norm.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatima Azahra Nuari
"Kebutuhan akan informasi merupakan fenomena umum yang dialami oleh setiap orang dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pencarian informasi, yang menjadi krusial dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini terlihat pada mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) peserta program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023 yang mengalami kendala dalam memperoleh informasi yang relevan selama masa persiapan program. Penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan informasi mahasiswa FIB UI peserta program IISMA 2023. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan analisis deskriptif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis informasi yang sering dicari oleh mahasiswa, sumber informasi yang mereka gunakan, dan kendala yang mereka hadapi. Pengumpulan data menggunakan metode kuantitatif melalui kuesioner yang diberikan kepada 37 mahasiswa peserta program IISMA 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan berbagai jenis informasi, mulai dari detail program hingga adaptasi budaya di negara tuan rumah, karena mereka menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses ke sumber informasi yang relevan. Penelitian ini menyarankan peningkatan penyediaan informasi dan dukungan bagi peserta program pertukaran untuk memaksimalkan manfaat dari pengalaman internasional mereka.

The need for information is a common phenomenon experienced by everyone in various aspects of life, including in the search for information, which becomes crucial in fulfilling these needs. This is evident among students of the Faculty of Humanities at the University of Indonesia (FIB UI) participating in the 2023 Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) program, who faced difficulties in obtaining relevant information during the preparation for the program. This research is focused on identifying and understanding the information needs of FIB UI students participating in the IISMA 2023 program. Using quantitative methods and descriptive analysis, this study aims to determine the types of information frequently sought by students, the sources of information they use, and the obstacles they encounter. Data were collected using quantitative methods through questioner given to 37 students participating in the IISMA 2023 program. The results show that students need various types of information, ranging from program details to cultural adaptation in the host country, as they face challenges such as limited access to relevant information sources. This study suggests improving the provision of information and support for exchange program participants to maximize the benefits of their international experiences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Pradipta
"Penelitian ini menggunakan metode CBC Choice Based Conjoint untuk mengetahui bagaimana preferensi mahasiswa Prodi Statistika UI ketika memilih pekerjaan. Metode CBC Choice Based Conjoint memberikan pendekatan yang lebih realistis dibandingkan dengan metode lainnya dalam menganalisis preferensi yang tidak hanya dari segi main effect tetapi juga dari interaksi antar atribut. Atribut yang menjadi perhatian yaitu Gaji Tunjangan, Kesesuaian Tempat Kerja dengan Latar Belakang Pendidikan, Bidang Pekerjaan, dan Jam Kerja. Analisis data pada CBC Choice Based Conjoint dilakukan dengan multinomial logit.
Hasil dari analisis data akan diperoleh nilai utilitas untuk mengetahui taraf yang lebih diminati dari tiap atribut dan Nilai Relatif Penting NRP untuk mengetahui atribut mana yang paling mempengaruhi mahasiswa ketika memilih pekerjaan. CBC Choice Based Conjoint memberikan hasil bahwa atribut yang paling berpengaruh ketika mahasiswa memilih pekerjaan adalah Gaji Tunjangan.

This research used CBC Choice Based Conjoint to determine how UI Statistics college student preferences when choosing a job. CBC method gives a more realistic approach compared to other methods in analyzing preferences not only in terms of the main effects but also the interaction between attributes. Attributes of concern in this research, namely Income, Suitability of the Workplace with Education Background, Field of Work, and Working Hours. Data Analysis on CBC is done with multinomial logit.
The result of the data analysis will generate utility value, which is useful to know the more desirable level of each attribute, and the second result is relative importance, which is useful to know which attribute are considered by the college students when choosing a job. In this research, CBC gives the result that the most considered attribute when college student choose a job is Income.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Arfian
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat berpengaruh positif dan negatif pada capaian IPK mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia serta dampak program Bidikmisi pada capaian IPK mahasiswa penerima Bidikmisi. Sampel data yang digunakan diperoleh dari proses survey pada mahasiswa Universitas Indonesia tahun masuk 2013-2015. Dengan menggunakan metode estimasi Robust Standard Errors, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor latar belakang individu gender, adanya fase menunda minimal satu tahun sebelum diterima di Universitas Indonesia, motivasi memilih program studi , faktor latar belakang keluarga jumlah anggota keluarga, riwayat perpisahan orang tua di umur lebih dari 15 tahun , latar belakang pendidikan status sebagai peringkat tiga terbaik di kelas saat SMA , kegiatan kampus tingkat partisipasi di organisasi dan event kampus , dan dukungan finansial signifikan berpengaruh pada capaian IPK, serta dengan uji-t beda rata-rata menunjukkan bahwa mahasiswa Bidikmisi memiliki IPK lebih rendah dibanding mahasiswa Non-Bidikmisi, tetapi tidak signifikan.

ABSTRACT
This research aims to know the positive and negative factors that affected GPA of the undergraduate students in Universitas Indonesia, and also the impact of financial aid named Bidikmisi which is given to the unfortunate students to the GPA of the beneficiaries the aid. Methodology that used in this study is a survey which uses undergraduate students of Universitas Indonesia batch 2013 2015 as the sample. Using estimation method with Robust Standard Errors, the result of this study shows that individual backgrounds gender, deferred study at least one year before accept in Universitas Indonesia, motivation to choose the major , family backgrounds the number of the family rsquo s members, the history of family rsquo s life like divorce or not for age after 15 years old , educational background the top 3 potential student in the Senior High School , campus activity participation in organization or events , and financial support are significant factors that affected GPA. Using different mean of t test demonstrates that students with financial aid Bidikmisi have lower GPA than student without financial aid Bidikmisi ,however the difference is not significant."
2017
S65990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Fernardo
"ABSTRACT
Penelitian ini menguji pengaruh faktor sosiologis agama, suku, jenis kelamin, dukungan primary group, faktor psikologis orientasi isu, orientasi kandidat, identifikasi partai politik, faktor pilihan rasional prospective voting, retrospective voting dan faktor politik uang terhadap perilaku memilih generasi Z kelahiran 1995-2009. Riset ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi penelitian yang dapat dijangkau peneliti yakni, mahasiswa-mahasiswi aktif S1 FISIP UI angkatan 2014-2017. Hasilnya faktor yang berpengaruh signifikan meningkatkan kecenderungan memilih adalah orientasi kandidat-santun, orientasi isu-sama, identifikasi partai politik-sama, tidak melakukan-politik uang, prospective issues-beri janji, retrospective issues-cemerlang, jenis kelamin laki-laki, agama sama. Sementara faktor yang berpengaruh signifikan menurunkan kecenderungan memilih adalah orientasi kandidat-arogan, retrospective issues-kontroversial, orientasi isu-beda, identifikasi partai politik-beda, prospective issues-tidak janji.

ABSTRACT
This study examines the influence of sociological factors religion, ethnicity, gender, primary group support , psychological factors issue orientation, candidate orientation, political party identification, rational choice factors prospective voting, retrospective voting and money politics factor on voting behavior of generation Z birth 1995 2009. This research uses experimental methods with accessible experimentally population i.e. FISIP UI undergraduate student batch 2014 2017. Result of the factors that significantly increase tendency to vote are candidate orientation urbane, issue orientation same, political party identification same, not doing money politics, prospective issues give promises, retrospective issues brilliant, gender male, religion same. While factors that significantly decrease tendency to vote are candidate orientation arrogant, retrospective issue controversial, issue orientation different, political party identification different, prospective issues no promises. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nibras Widad Kamilah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dan empati dengan perilaku prososial pada mahasiswa. Perilaku prososial menjadi suatu perilaku yang penting dimiliki bagi mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial karena mata kuliah dan kurikulum yang dipelajari serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial lekat sekali dengan upaya pengembangan perilaku prososial. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program SarjanaIlmu Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia Angkatan 2019-2022 sebanyak 179 mahasiswa dengan menggunakan metode kuantitatif, jenis penelitian korelasional dan menggunakan stratified random sampling sebagai teknik pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel silang dan uji korelasi kendall's tau b dan juga melakukan uji validitas dan reliabilitas.
Pengukuran variabel dukungan sosial teman sebaya menggunakan 4 dimensi, yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif (House, 1981). Pengukuran variabel empati menggunakan menggunakan 2 dimensi, yaitu kognitif dan afektif (Baron & Byrne, 2005).Sedangkan, pengukuran untuk variabel terikat perilaku prososial berdasarkan teori dari Schroeder (Bierhoff, 2002) dengan pengukuran berdasarkan 2 dimensi juga, yaitu menolong dan kerja sama. Instrumen penelitian menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban, yaitu tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering dan selalu.
Hasil univariat penelitian ini menunjukkan bahwa 86,6% responden memiliki tingkat dukungan sosial teman sebaya yang tinggi, 90,5% responden memiliki tingkat empati yang tinggi, dan82,1% responden memiliki tingkat perilaku prososial tinggi. Kemudian, dari hasil uji bivariat diketahui bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan perilaku prososial dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,372 dan p-value 0,001.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa walaupun kekuatan hubungan yang dihasilkan cukup, tetapi hubungan antara keduanya positif yang berarti semakin tinggi dukungan sosial teman sebaya semakin tinggi perilaku prososial. Sedangkan, hubungan antara empati dengan perilaku prososial adalah positif dan nyata dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,456 dan p-value sebesar 0,001 < 0,05. Hasil tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kekuatan hubungan antaranya cukup, tidak lemah dan juga tidak kuat, tetapi hubungan yang dihasilkan positif, artinya semakin tinggi empati mahasiswa semakin tinggi pula perilaku prososial yang dimiliki.

This study aims to identify the relationship between peer social support and empathy with prosocial behavior in college students. Prosocial behavior is an important behavior for Social Welfare students because the courses and curriculum studied and the activities carried out by Social Welfare students are closely related to efforts to develop prosocial behavior. Respondents in this study were 179 students of the Social Welfare Science Undergraduate Program at the University of Indonesia, with a total of 179 students using quantitative methods, this type of correlational research and using stratified random sampling as a data collection technique. The data analysis technique used was univariate and bivariate analysis using cross tables and Kendall's tau b correlation test and also conducting validity and reliability tests.
The measurement of peer social support variables using 4 dimensions, namely emotional support, appreciation support, instrumental support, and informative support (House, 1981). The measurement of empathy variables using 2 dimensions, namely cognitive and affective (Baron & Byrne, 2005). Meanwhile, the measurement for the dependent variable of prosocial behavior is based on the theory of Schroeder (Bierhoff, 2002) with measurements based on 2 dimensions as well, namely helping and cooperation. The research instrument uses a Likert scale with 5 alternative answers, namely never, rarely, sometimes, often and always.
The univariate results of this study showed that 86.6% of respondents had a high level of peer social support, 90.5% of respondents had a high level of empathy, and 82.1% of respondents had a high level of prosocial behavior. Then, from the results of the bivariate test it is known that there is a positive and significant relationship between peer social support and prosocial behavior with a correlation coefficient of 0.372 and a p-value of 0.001.
These results indicate that although the strength of the resulting relationship is sufficient, the relationship between the two is positive, which means that the higher the peersocial support, the higher the prosocial behavior. Meanwhile, the relationship between empathy and prosocial behavior is positive and the correlation with coefficient is 0.456 and the p-value is 0.001 <0.05. These results can be interpreted that the strength of the relationship between them is sufficient, neither weak nor strong, but the resulting relationship is positive, meaning that the higher the student's empathy, the higher the prosocial behavior they have.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>