Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Gahar Habibie
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas kinerja service level Call Center PT XYZ dalam efektivitas
service level, ditemukan pemenuhan service level pada PT XYZ pada jam sibuk
belum memenuhi target perusahaan, dimana hal tersebut mengurangi kepuasan
pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas kinerja service level
Call Center PT XYZ berdasarkan faktor ? faktor yang mempengaruhi service level
analisa dilakukan dengan model yang telah dikembangkan menggunakan metode
MonteCarlo dan rumus service level Erlang C. Faktor ? faktor yang mempengaruhi
service level akan dianalisa menggunakan model yang dikembangkan dari rumus
service level yang dikaitkan dengan faktor yang mempengaruhi service level yaitu
average handling time dan staff shrinkage. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menyarankan untuk
meningkatkan keefektifan kinerja service level Call Center, dari hasil simulasi
penelitian ditemukan bahwa alokasi agen pada jam sibuk sebaiknya perlu dilakukan
alokasi agen yang disesuaikan dengan banyaknya panggilan masuk dengan
pertimbangan alokasi agen, serta melakukan evaluasi terhadap target waktu
penanganan per panggilan pada Call Center

ABSTRACT
This thesis discusses the performance of the service level Call Center XYZ in the
efficiency of service level, in theses case fulfillment of service level found on XYZ
at rush hour has not met to the target of company, where it reduces customer
satisfaction. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the
performance service level Call Center XYZ based on factors that affect service
level, analyzes were performed with a model that has been developed using
MonteCarlo methods and formulas service level Erlang C. Factors that affect
service levels will be analyzed using a model developed from formulas service level
associated with factors that affect the service level that is average handling time and
staff shrinkage. This research is descriptive with quantitative approach. The
researcher suggests to increase the effectiveness of the performance service level
Call Center, from the simulation results of the research found that the allocation of
agents during peak hours, the agents should be allocated that are tailored to the
number of an incoming call to achive service level goal target, as well as evaluating
the target of handling time per call on Call Center."
2016
S63935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Nuralim Kamal
"Tesis ini membahas analisis penerapan Service Level Agreement (SLA) pada proses Plan Approval di PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dengan pendekatan Six Sigma DMAIC. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pelayanan Plan Approval dengan mengidentifikasi akar permasalahan yang menyebabkan ketidaktercapaian target SLA dan merumuskan solusi perbaikan yang inovatif dan efisien. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja pada Divisi Persetujuan Rancang Bangun tidak merata, terutama pada level Administrasi dan Engineer. Selain itu, proses administrasi yang kompleks menjadi penyebab utama ketidaktercapaian SLA. Analisis Pareto menunjukkan bahwa level Admin dan Engineer berkontribusi paling besar terhadap masalah ini, sementara analisis Fishbone mengidentifikasi ketidakseimbangan beban kerja dan proses yang terlalu rumit sebagai akar masalah utama. Tahap Improve memberikan solusi yang berfokus pada penyederhanaan proses Plan Approval, penerapan sistem otomasi dalam distribusi gambar, analisis beban kerja yang lebih lanjut, dan pelatihan berkala. Hasil implementasi solusi ini diharapkan dapat meningkatkan pencapaian SLA sesuai dengan target yang ditetapkan dan memperbaiki efisiensi proses secara keseluruhan.

This thesis examines the analysis of Service Level Agreement (SLA) implementation in the Plan Approval process at PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) using the Six Sigma DMAIC approach. The aim of this research is to enhance the Plan Approval services by identifying the root causes of SLA target failures and formulating innovative and efficient Improvement solutions. This study employs a qualitative method with a descriptive design. The findings indicate that the workload in the Plan Approval Division is unevenly distributed, especially at the Administrative and Engineer levels. Additionally, complex administrative processes are a primary cause of SLA target failures. Pareto analysis shows that the Admin and Engineer levels contribute the most to this issue, while Fishbone analysis identifies workload imbalance and overly complicated processes as the main root causes. The Improve phase provides solutions focused on simplifying the Plan Approval process, implementing automation systems in drawing distribution, further workload analysis, and periodic training. The implementation of these solutions is expected to Improve SLA achievement according to the set targets and enhance overall process efficiency."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Suprapto
"PT PQR adalah sebuah perusahaan perdagangan umum. Dalam menjalankan bisnis perusahaan, teknologi informasi merupakan hal strategis. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi perusahaan yang memiliki ISC, fungsi korporasi yang khusus menangani sistem informasi dan teknologi. PT PQR membentuk PQR Digital, fungsi korporasi yang bergerak di bidang inovasi digital untuk mendukung unit bisnis lainnya. ISC membentuk Sub Departemen Digital Operation dalam rangka pelaksanaan tugas operasional terkait aplikasi-aplikasi digital tersebut. Belum adanya dokumen kesepakatan mengenai Service Level Agreement (SLA) membuat kinerja Sub Departemen Digital Operation tidak terukur. Penelitian ini bertujuan untuk merancang
SLA terkait layanan TI di Sub Departemen Digital Operation. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini dilakukan dengan cara studi observasi, wawancara dan focus group discussion. Berdasarkan katalog layanan TI yang ada, dilakukan kategorisasi layanan untuk dipilih layanan yang dibuat SLA. Perancangan SLA dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak pengguna layanan dan penyedia layanan tanpa mempertimbangkan pengaruh faktor eksternal dari pihak penyedia layanan. Hasil penelitian didapatkan bahwa tiga layanan TI dibuatkan SLA dengan berdasarkan kerangka kerja ITIL V3 2011.

PT PQR is a general trading company. In running its company`s business, information technology is a strategic thing. This can be seen from the organizational structure of companies that have ISC, a corporate function that specifically handles information systems and technology. PT PQR formed PQR Digital, a corporate function engaged in digital innovation to support other business units. ISC formed the Digital Operation Sub Department in the context of carrying out operational tasks related to these digital applications. The absence of an agreement document regarding Service Level Agreement (SLA) makes the performance of the Digital Operation Sub Department not measurable. This study aims to design SLA related to IT services in the Digital Operation Sub Department. Data collection methods used by the author in conducting this research were carried out by means of observational studies, interviews and focus group discussions. Based on the existing IT service catalog, service categorization is done to select services made by the SLA. The design of an SLA is based on an
agreement between the service user and the service provider without considering the influence of external factors on the service provider. The results showed that three IT services were made SLAs based on the 2011 ITIL V3 framework.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Arief Nugroho
"Pedoman Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo tentang Tata Kelola Teknologi Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diperkuat oleh Nota Dinas Sekretaris Jenderal menyebutkan agar satuan organisasi fungsi TI Saturan Organisasi Fungsi TI mewujudkan transparansi atas kualitas setiap layanan TI dengan membuat kesepakatan secara formal dan mendefinisikannya dalam katalog layanan untuk menyepakati tingkat layanan secara selektif yang dapat diberikan dan diterima, namun dari wawancara diketahui bahwa layanan TI untuk kalangan internal di Ditjen SDPPI, saat ini belum memiliki kesepakatan kualitas layanan TI (Service Level Agreement).
Penelitian ini berusaha untuk melakukan kategorisasi dan prioritasi layanan TI yang akan dibuatkan SLA, sehingga akhirnya terpilih layanan internet, email, dan web. Dalam menyusun rancangan Service Level Agreement akan digunakan kerangka kerja ITIL V3 2011 yang telah terbukti memiliki keunggulan dan manfaat dalam penerapannya. Metode olah data yang digunakan adalah metode Delphi dengan mengumpulkan dan menilai masukan melalui kuisioner. Untuk menghitung tingkat konsensus digunakan Quartile Deviation (QD), sedangkan untuk menghitung tingkat kepentingan digunakan nilai median.

Guidelines on Information Technology Governance from The Secretary General of The Ministry of Communication and Informatics which is supported by the Secretary General Note stated that IT function organization units in the IT Function Organization realize the quality of each IT service by making Service Level Agreements, but from the results of interview there is Service Level Agreement for IT services at internal of the Directorate General of SDPPI.
This research attempts to categorize and prioritize IT services that will be made SLA, so that finally internet, email and web services are chosen. This research used ITIL V3 2011 as framework to design the Service Level Agreement. The usage of ITIL V3 2011 has been proven to have advantages and benefits in its application. The method of using the data used is the Delphi method by collecting and evaluating inputs through questionnaires. To calculate the level of consensus, a quartile deviation (QD) is used, while the median value is used to calculate the level of importance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Rahmawati
"ABSTRAK
Ketika kecepatan menjadi tantangan pada dunia penerbangan saat ini, baggage delivery sebagai salah satu komponen layanan juga memegang peranan penting di dalam keseluruhan proses operasional terutama pada layanan bagasi kedatangan. Studi ini menganalisis komponen-komponen operasional yang mempengaruhi tercapainya kualitas layanan baggage delivery time sesuai dengan target yang ditetapkan dalam service level agreement. Keluhan penumpang terhadap waktu tunggu bagasi dalam tahun-tahun belakangan ini mengarah pada kompetisi dari perusahaan penerbangan untuk dapat meminimalkan waktu tunggu dan mempercepat proses dengan melakukan terobosan-terobosan perbaikan. Ground handler sebagai operator tata kelola darat dari perusahaan penerbangan berkewajiban untuk dapat memenuhi indikasi kinerja kunci tersebut. Rekomendasi layanan first baggage-last baggage sebagai variabel-variabel dalam pemenuhan layanan baggage delivery time yang juga dipengaruhi oleh karakteristik infrastruktur dan fasilitas serta operasional yang tersedia pada bandar udara Soekarno-Hatta dapat meningkatkan keunggulan dalam berkompetisi dari gerak dinamis penerbangan.

ABSTRACT
One of the challenges in airlines industry nowadays is about the speed, and delivery baggage service is one of the components which play important role in overall operational process especially for the post-flight service. This study analizes the influence of the operational components in regard of the baggage delivery time achievement in compliance with the quality of service as in the service level agreeement. Recently passenger?s complaint againts length of waiting time at the baggage claim which has been arrised as big issued among the airline competition. Thus the airlines try to find the way reducing the lengh of time and speed the process up into maximum by many kind of improvement. Ground Handler as the operator of the airlines during flight on the ground, has the responsibility to accomplish the key perfomance indicator as lay down in the service level agreement. Recommended first baggage-last baggage service is also effected by the the characteristic of the infrastructure and facilitiy as of operasional process provided at the airport to leverage the competitive advatage of this dynamic industry.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Shabrina Hasya
"Penelitian ini dilakukan di pabrik Mekarsari PT. Danone AQUA. Permasalahan pada PT. Danone AQUA ialah rendahnya pencapaian nilai realisasi pengiriman AQUA galon yang tidak mencapai standar yang telah ditetapkan perusahaan (<97%). Hal ini dikarenakan perusahaan melakukan penjadwalan hanya berdasarkan rutinitas perusahaan tanpa memperhatikan kondisi aktualnya. Untuk itu, diperlukan adanya perbaikan penjadwalan dalam penggambaran kondisi aktual dengan melakukan perhitungan TTAT (Trucks Turn Around Time) sebagai dasar dalam merancang jadwal pengiriman sesuai dengan time window yang ada. TTAT ialah standar waktu yang dibutuhkan truk dalam memenuhi satu siklus ritase. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penjadwalan yang dapat meningkatan nilai realisasi pengiriman dari 45% menjadi 96% dan service level dari 93% menjadi 100%.
This study is conducted in Mekarsari Plant of PT.Danone AQUA. The problem in PT. Danone AQUA is a low attainment of delivery service level percentage which did not reach the company’s standard (97%). This problem occured due to company’s scheduling method which based solely on historical habits with no concern to the actual conditions. Therefore, an improvement in scheduling is required in the depiction of the actual condition by performing calculations of TTAT (Trucks Turn Around Time) as the basis for designing delivery schedule in accordance with the existing time window. TTAT is calculated by measuring the average time elapsed between a truck's arrival at a facility and its departure. Results obtained from this study is a scheduling which increase the delivery level percentage from 45% to 96% and its service level from 93% to 100%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riangga Aji Prasetyo
"Pemerintah Indonesia telah menaikkan harga BBM melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 218.K/MG.01/MEM.M/2022. Hal ini merespons kenaikan anggaran subsidi energi sebesar Rp502,4 triliun. Selain itu, kondisi geopolitik dunia yang penuh ketidakpastian, misalnya perang antara Rusia dan Ukraina yang sangat mempengaruhi harga komoditas energi di pasar dunia. Hal inilah yang melatarbelakangi pemerintah mengubah konsumsi bahan bakar menjadi energi listrik. Penggunaan energi listrik pada skenario optimis mencapai 409 TWH pada tahun 2030, sedangkan pada skenario moderat diperkirakan penggunaan listrik pada tahun 2030 mencapai 390TWH dibandingkan tahun 2021 sebesar 253-256 TWH. Melihat kondisi tersebut, sektor ketenagalistrikan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Permasalahan terkait keselamatan ketenagalistrikan, baik dari segi instalasi, kualitas produk dan material, hingga sistem manajemen penyedia jasa dan produsen material ketenagalistrikan, harus menjadi prioritas utama dalam pengembangan industri. PT XYZ Sebagai LPK yang terakreditasi menerapkan sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001 yang merupakan bagian dari standar ISO 9000 yang erat kaitannya dengan TQM. TQM telah menarik perhatian karena dampaknya yang signifikan terhadap kinerja. Penelitian ini mempelajari korelasi antara praktik TQM dan Kinerja Organisasi (OP) pada PT XYZ, untuk memberikan data bagi manajemen PT XYZ dalam mengembangkan kebijakan untuk menjaga keunggulan kompetitif mereka. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan metode survei kemudian diolah menggunakan metode SEM untuk mengetahui hubungan antar variabel. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2024 menunjukkan hasil bahwa TQM sebagai serangkaian kegiatan mempunyai dampak langsung dan positif terhadap OP. Nilai Loading menunjukkan korelasi yang kuat antara implementasi TQM dengan OP.

Indonesian government has increased fuel prices through Decree 218.K/MG.01/MEM.M/2022. This is in response to an increase in the energy subsidy budget of IDR 502.4 trillion. Apart from that, current world geopolitical conditions which has greatly influenced the price of energy commodities on the world market. This is made government start to change fossil fuel usage into electrical energy. Electrical energy use in the optimistic scenario reaches 409 TWH in 2030 compared to 2021 of 253-256 TWH, the result is electricity sector will experience extraordinary growth. Issues related to electricity safety, in terms of installation, product and material quality, of service providers and electricity material producers , must be a top priority in industrial development. Nowadays TQM has attracted attention because of its significant impact on performance. This research studies the correlation between TQM practices and Organizational Performance(OP) at PT XYZ, to provide data for PT XYZ management in developing policies to maintain their competitive advantage. Research conducted in 2024 shows the results that TQM as a series of activities has a direct and positive impact on OP."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gadih Ranti
"Mulai tahun 1998, Indonesia mengalami pergolakan politik secara dramatis dan juga terjadinya krisis ekonomi. Pemerintah yang didominasi oleh militer berubah diganti dengan pemerintahan yang demokratis. Pemerintah yang sejak diberlakukannya otonomi daerah, mau tidak mau dipaksa oleh krisis untuk bersaing menghadapi persaingan ekonomi global, reformasi ekonomi berdasarkan pasar bebas AFTA. Dampaknya adalah pemerintah harus menerapkan kebijakan yang kondusif untuk persaingan. Masyarakat tidak akan berfungsi secara efektif apabila tidak dibarengi dengan terselenggaranya pemerintah yang efektif pula.TQM atau Manajemen Mutu Menyeluruh adalah suatu konsep memberikan penekanan kepuasan pelanggan, inovasi dan peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan. Studi kasus pada dinas Perindustrian Perdagangan dan Pariwisata mencoba memetakan satu proses bisnis yaitu pembuatan Surat Izin Usaha Industri (SIUI) yang diberikan oleh dinas tersebut. Dalam proses sekarang (current) tampak ada prosedur yang tidak efektif. Dengan menggunakan elemen-elemen TQM (Manajemen Mutu Menyeluruh) dan menggunakan piranti lunak Igrafx penulis mencoba memperbaiki aliran proses bisnis pembuatan SIUI yang ada, dengan menghilangkan prosedur yang dianggap tidak efektif dan effisien menjadikan waktu dan biaya proses menjadi berkurang.

1998, Indonesia has faced political event dramatically and economic crisis. Since government administration dominated by military regime has been change to democratic faction.. The government has formed autonomy provinces, which were forced by crisis towards economic global competitive as well as economic reform base into AFTA free trade. To this impact government has to implement a policy, which is conducive for competition. This circumstance will not be effective unless government is conducting an effective administration. In this paper TQM is proposed to express Management Quality concept, which is emphasizing to customer satisfaction, innovation and sustainable improvement of public services. Writer tried to perform business mapping and business process for Business License (Surat Izin Usaha Industry). In which it is discovered lack of effective procedure and inefficient process performed by Industrial, Trade and Tourist office. Writer proposed to resolve the case of Business License by implementing TQM element and Igrafx software and develop flow chart in process of Business License. This aim is to eliminate ineffective and not efficient time and cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Marianto
"ABSTRAK
Sebagai suatu perusahaan yang bergerak di bidang lndustri dimana pada
kostelasi saat ini dibutuhkan keunggulan mutu agar bisa bersaing di pasaran
global, maka program Total Quality Control harus dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Salah satu bagian yang terpenting dari TQC tersebut adalah
Kegiatan Quality Control Circle (QCC) atau di Indonesia lebih dikenal dengan
sebutan Gugus Kendali Mutu (GKM). Dalam prakteknya kegiatan ini lebih
menekankan keterlibatan aktif karyawan dalam mengatasi masalah-masalah yang
mereka hadapi dengan tenaga dan usaha dari mereka sendiri. Pada akhirnya usaha
atau kegiatan mereka di dalam gugus ini akan meningkatkan produktivitas kerja
mereka, oleh karena itu para karyawan akan selalu dituntut untuk memberikan
kontribusi yang positif mengatasi masalah yang ada untuk kebaikan perusahaan.
Di PT. XYZ dari data yang terlihat menuujukan bahwa semenjak
diperkenalkan dan telah diimplementasikannya kegiatan Gugus Kendali Mutu
(GKM) , ternyata mendapatkan hasil yang cukup baik dalam artian produktivitas
kerja karyawan terlihat meningkat. Keberhasilan program Gugus Kendali Mutu
(GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan tentu saja tidak terlepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhinya atau yang berhubungannya. Pada
penelitian ini penulis membatasi pada empat faktor saja, dengan alasan
rnerupakan suatu faktor yang sangat spesifik di dalam perusahaan, keempat
faktor tersebut adalah :
1. Komitmen/Dukungan Pimpinan.
2. Pelatihan
3. Motivasi Kerja
4. Komunikasi
Ternyata dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara faktor-faktor tersebut dengan keberhasilan Gugus Kendali
Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, adapun
lengkapnya adaiah sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen/dukungan pimpinan
dengan keberhasilan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa koefisien
korelasinya adalah sebesar 0,67.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara Pelatihan dengan keberhasilan
Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,74.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi Kerja dengan
keberhasilan Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas
kerja karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,66.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi dengan keberhasilan
Gugus Kendali Mutu (GKM) dalam meningkatkan produktivitas kerja
karyawan. Hal ini diperlihatkan bahwa nilai koefisien korelasinya adalah
sebesar 0,65.
Berdasarkan temuan ini maka setidaknya keempat faktor tersebut
harus dapat diprtahankan oleh perusahaan dalam rangka untuk Iebih
meningkatkan dan mengembangkan program Gugus Kendali Mutu (GKM) pada
departemen yang lain, yang akhirnya diharapkan produktivitas kerja karyawan
secara keseluruhan dapat meningkat pula . Selain itu faktor-faktor lain yang
mendukung kegiatan ini , juga perlu diperhatikan agar kegiatan ini dapat berjalan seterusnya.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>