Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180611 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gigi Gunandi Indra Cahya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai implementasi kebijakan pemilihan kepala desa
serentak yang merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis
bagaimana implementasi kebijakan pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten
Subang dan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap implementasi
kebijakan pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Subang. Dengan
menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan
penting yaitu terhambatnya pencairan dana bantuan penyelenggaraan pemilihan
kepala desa, sosialisasi kebijakan yang belum berjalan dengan baik, kualitas SDM
pelaksana implementasi kebijakan yang perlu ditingkatkan, mekanisme
penyelesaian sengketa atau permasalahan yang belum diatur dengan baik di
peraturan bupati. Dari sisi akademis, penelitian ini membuktikan bahwa konsep
implementasi kebijakan ternyata juga dipengaruhi oleh kontekslokal seperti dalam
penelitian ini yaitu faktor struktur politik lokal dan daya dukung masyarakat. Faktor
yang paling berpengaruh dalam implementasi kebijakan pilkades serentak ini
adalah faktor komunikasi, sumber daya pelaksana kebijakan dan struktur politik
lokal

ABSTRACT
This thesis deals with the implementation of the policy of concurrent village chief
elections which is the mandate of law number 6 Year 2014 of the village. The
purpose of performance of this research is to analyze how the implementation of
the policy of the village chief elections simultaneously in Subang and aware of the
factors that affect the implementation of the policy of the village chief elections
simultaneously in Subang. By using qualitative methods, the research produced
some important findings i.e. delays disbursement assistance conducting the election
of the village chief, the policy of socialization has not gone well, the quality of
human resource for implementing the policy implementation needs to be improved,
the dispute resolution mechanism or a problem that has not been regulated in the
regulation of the Regent. From the academic side, research is proving that the
concept of implementation policy turns out to be too influenced by the local context
as the factor structure of local political power and support of the community. The
most influential factor in the implementation of the policy of concurrent election
this factor is communication, implementing policies and resources of the local
political structure."
2016
T46763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Aditya Media , 1992
321.4 PES
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Jurumudi
"Penelitian ini mengangkat tentang Implementasi Kebijakan Dana Desa melalui Program Pembangunan Infrastruktur. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang di sajikan secara diskriptif dengan mengumpulkan informasi mengenai pemahaman masyarakat terhadap program-program dana desa, proses implementasi program dana desa khususnya pada pembangunan infrastruktur, serta hambatan dari proses implementasi itu sendiri. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kebijakan program pembangunan infrastruktur dana desa belum berjalan efektif karena keterbatasan mempergunakan isi kebijakan dan konteks implementasi serta faktor khusus implementasi kebijakan yang dikemukakan George C. Edwards III, penelitian ini juga mengidentifikasi faktor penghambat dari implementasi kebijakan program pembangunan infrastruktur dana desa diantaranya, Ketidakjelasan atau inkonsisten kebijakan, atau bisa dikatakan tumpang tindih kebijakan, kualitas sumber daya manusia, struktur birokrasi desa yang tidak sehat serta didukung oleh kebijakan pemerintah yang ambigu, Kebijakan kepala desa tidak sesuai ketentuan.

This research write about Village Fund Policy trough Infrastructure development program. A qualitative research with a descriptional approach has designed to find information about village fund related Program, implementation of village fund program especially on infrastructure and obstacle to implement the program. the result show inefficiency of village fund policy because limitation to use the policy content. The failure of implementation that explained by George C Edwards III has been found on this reserach such as Uncertain Policy or overlapping policy, low quality of human resources, inefficient bureacracy, undefined government policy and Head of village that not in line with the regulation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Juniar
"Penelitian tesis ini akan membahas mengenai penerapan dan pelaksanaan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) oleh pemerintahan desa sebagaimana diatur dalam ketentuan PermendesPDTT Nomor 16 Tahun 2018, yang mewajibkan desa untuk memenuhi alokasi minimal 30% dari APBDesa untuk pembayaran upah pekerja, dilakukan secara swakelola, dengan sasaran utama pengangguran, setengah pengangguran, rumah tangga miskin, dan keluarga Stunting. Dalam pelaksanaannya, praktik tata kelola PKTD oleh pemerintahan desa mulai proses penganggaran, pelaksanaan, dan pelaporan belum berjalan baik dan efektif dengan dinamika masyarakat desa yang sangat beragam. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, dengan jenis dan bahan data yang digunakan adalah peraturan perundang-undangan, literatur, laporan hasil penelitian lapangan dan hasil wawancara dengan informan/narasumber pada beberapa lokasi penelitian di beberapa desa. Setidaknya ada tiga unsur yang sangat memengaruhi proses implementasi PKTD di beberapa wilayah desa, antara lain peran aktor dalam implementasi PKTD, mekanisme implementasi program yang dilaksanakan, dan penetapan target sasaran utama program. Pada beberapa desa tidak semua desa memenuhi ketentuan minimal 30% pada APBDesanya, mekanisme penetapan sasaran utama pekerja masih didominasi kepala desa, namun semua desa merasa puas karena upah langsung dirasakan masyarakat. Sebagai perbaikan program PKTD kedepan, pemerintah sebaiknya tidak perlu mematok anggaran minimal 30% APBDesa, penentuan sasaran PKTD sebaiknya hanya untuk posisi pekerja, dan penetapan sasaran PKTD dilaksanakan melalui musyawarah desa.

This thesis research will discuss the implementation and implementation of the Village Cash for Work (PKTD) Program by the village as stipulated in the provisions of PermendesPDTT Number 16 og 2918, which obliges villages to fulfill a minimum allocation of 30% of the APBDesa for payment of worker wages, PKTD is being carried out independently, with the main targets of unemployment, underemployment, poor households, and stunting families. The implementation of PKTD by the village government which start from the budgetting, implementation, and reporting processes, have not yet gone well and effective with the dynamics of villages and village communities that are very diverse. This research is a normative juridical research, with the types and data materias used ara statutory regulations, literature, field research reports and interviews with informants/resource persons at several research locations in several villages. There are at least three elements that greatly influence the PKTD implementation process ini several village areas, including the role of actors in PKTD implementation, the program implementation mechanism being implemented, and the determination of the main target of the program. In some villages, not all villages met the minimum 30% requirement in their APBDesa and the main target setting mechanism for workers was still dominated by the village head. However, all villages were satisfied because the community felt the wages immediately. As an improvement in The PKTD program in the future, the government should not need to set a minimum budget of 30% of the Village Budget, PKTD targetting should only be for the position of workers, and PKTD targetting is carried out through village meetings."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Beratha
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982
307.72 NYO d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soetardjo Kartohadikoesoemo
Jakarta: Balai Pustaka, 1984
352 SOE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Putri Amalia
"Desa Tanjung Binga merupakan Desa Nelayan yang mayoritas dihuni oleh masyarakat pendatang yaitu masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan. Pada awalnya desa ini dihuni oleh masyarakat Melayu Belitung. Namun seiring dengan waktu, masyarakat bugis yang menghuni desa ini semakin bertambah hingga Desa ini lebih dikenal dengan kampung bugis. Desa Tanjung Binga merupakan salah satu tempat tujuan wisatawan berkunjung. Hal ini disebabkan Desa Tanjung Binga memiliki struktur para-para yang membentang sepanjang pantai desa ini yang dinilai unik oleh para pengunjung dan menjadi landmark dari desa ini. Selain itu Desa Tanjung Binga ini tidak terlepas dari citra kota yang tertib dan rapih dari segi penataan pemukiman mereka. Seiring dengan berkembangnya aktivitas manusia tentu akan memberikan pengaruh atas berubahnya fisik lingkungan dimana manusia tersebut tinggal di dalamnya, begitu pula dengan Desa Tanjung Binga. Aktivitas merupakan salah satu alasan dari perubaha.

Tanjung Binga is a fisherman village which is mainly inhabited by migrant community, Buginese from West Sulawesi. At the beginning, this village inhabited by Malayan Belitung community. Over time, Buginese community grew larger that the village known as a Buginese village. Tanjung Binga village is one of many tourist destination to visit. The cause is Tanjung Bingan village has the rack structure that bent along the beach of the village, considered unique by visitors that it became the village's landmark. Also, Tanjung Binga village is inseparable from orderly and neat image, in terms of settlement arrangement. Along with the development of human activity, there will be certain impact on the physical changes in which human community dwells in it, also found in Tanjung Binga village. Activity is one of many reasons for changes that occur on settlement. Settlement meant to change so that it fulfill the needs of people who live in it.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ihsanudin
"Kepala desa adalah kepala pemerintahan yang dekat dengan masyarakat dan mengetahui kebutuhan masyarakat, sehingga peranannya penting dalam program pembangunan. Penelitian ini membahas peran kepemimpinan Kepala Desa Situ Udik dalam program Rereongan Sarumpi untuk pembangunan RTLH. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepemimpinan Kepala desa dalam membuat program dilakukan mulai identifikasi masalah dan kebutuhan, menjaring aspirasi, memetakan solusi, dan membuat kebijakan. Sedangkan peran kepemimpinan Kepala desa dalam menjalankan program diawali dengan sosialisasi program, membangun trust dan dukungan dari masyarakat, pemberdayaan masyarakat, memberi motivasi, menyalurkan program dengan tepat sasaran, dan menjaga program agar berkelanjutan.

Village chief is a governmental head that close to the people and know directly the people’s need and the role of chief village is very important in development program. This study discusses the leadership role of Situ Udik Village chief in Rereongan Sarumpi program. It used a qualitative approach with the type of descriptive research. The result of research showed that the leadership role of village chief in making program begin with identification of problem and need, aspiration, mapping solution, and making policy. While the leadership role of village chief in the implementing of program begin with program socialization, building trust and support from people, empowerment for people, giving motivation, delivering program right on target, and keeping program sustainable."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhining Prabawati Rahmahani
"ABSTRAK
Sejak berlakunya UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Perundang-Undangan.yang menggantikan UU No. 10 Tahun 2004,
Peraturan Desa tidak lagi disebutkan secara eksplisit dalam UU No. 12
Tahun 2004.Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status
peraturan desa setelah berlakunya UU No. 12 Tahun 2011dengan
menafsirkan serangkaian pasal 7 ayat (1), 7 ayat (2). 8 ayat (1) dan 8 ayat
(2) dan dikombinasikan dengan masa sebelum berlakunyaUU No. 6 Tahun
2014 tentang Desa dengan masa setelah berlakunyaUU No. 6 Tahun 2014
tentang Desa. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normative dengan
menggunakan kajian kepustakaan dan perundang-undangan, disusun secara
sistematis dan komprehensif kemudian didapat kesimpulan yang
mempunyai relevansi langsung dengan permasalahan terkait yang diteliti.
Status Peraturan Desa setelah berlakunya UU No. 12 Tahun 2011 dan jika
dikombinasikan dengan masa sebelum berlakunyaUU No. 6 Tahun 2014,
maka masih termasuk dalam kategori peraturan perundang-undangan karena
pengundangannya dalam Lembaran Derah/Berita Daerah. Sedangkan
setelah berlakunya UU No. 6 Tahun 2014 tidak termasuk dalam kategori
peraturan perundang-undangan, karena diundangkan dalam Lembaran
Desa/BeritaDesa, keberadaannya diakui dan mengikat bagi masyarakat. Jika
dikaji dengan teori kewenangan, pembentukan Peraturan Desa ini
merupakan kewenangan subdelegasi yang diberikan oleh DPRD kepada
BPD dalam tataran pemerintahan desa. Ketentuan sub delegasi juga
dijabarkan dalam pasal 13 UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan.Untuk mengembalikan status peraturan desa masuk dalam
kategori peraturan perundang-undangan maka diperlukan revisi pasal 69
ayat 11 UU No. 6 tahun 2014 atau dengan mengeluarkan produk hukum
berupa Permendagri yang menentukan bahwa PeraturanDesa diundangkan
di Lembaran Daerah/Berita Daerah dan pembentukan Peraturan Desa agar
lebih ditingkatkan lagi partisipasi masyarakat karena hal ini merupakan hal
yang sangat penting dalam perwujud dan demokrasi di pemerintahan desa

ABSTRACT
Since the enactment of Law No. 12 Year 2011 on the Establishment
Regulations Undangan.yang replace Law No. 10 In 2004, the Village
Regulations no longer explicitly mentioned in Law No. 12, 2004. The
purpose of this study aims to determine the status of village regulations
after the enactment of Law No. 12 in 2011 to interpret a series of article 7
paragraph (1), 7 (2). 8 paragraph (1) and 8 (2) and combined with the
period prior to the enactment of Law No. 6 of 2014 concerning the village
with the period after the enactment of Law No. 6 of 2014 concerning the
village. This research is normative juridical using study literature and law,
arranged systematically and comprehensively then be concluded that have
direct relevance to the issues related to the investigation. Regulatory Status
The village after the enactment of Law No. 12 Year 2011 and when
combined with the period before the enactment of Law No. 6 In 2014, it was
included in the category of legislation for enactment in the Gazette of
Regional / Local News. Meanwhile, after the enactment of Law No. 6 Year
2014 are not included in the category of legislation, as promulgated in the
Gazette of the Village / Village News, its existence is recognized and
binding for the community. If assessed by the authority of the theory, the
formation of a Village Regulation subdelegasi authority granted by
Parliament to BPD at the level of village government. Conditions
subdelegasi also spelled out in article 13 of Law No. 30 Year 2014 on
Government Administration. To restore the status of village regulations in
the category of legislation would require a revision of article 69 paragraph
11 of Law No. 6 2014 or by issuing a legal product in the form of
Regulation specifies that the Village Regulations promulgated in the
Regional Gazette / Regional News and the establishment of village
regulations that further enhanced community participation because it is a
very important point in the realization of democracy in village
administration."
2016
T45611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>