Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Saat ini, para pemasar sibuk mencari cara-cara alternatif untuk menarik perhatian konsumen yang lelah dengan meningkatnya jumlah pesan komersil di berbagai media. Brand placement merupakan bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang sedang berkembang dan sering digunakan sebagai taktik non-tradisional untuk menembus kekacauan serangan iklan tersebut. Brand placement juga telah menjadi praktik yang sering ditemukan di Indonesia, terutama dalam film dan acara televisi. Namun, masih sedikit brand yang menggunakan video klip musik sebagai media brand placement, padahal video klip musik diyakini memiliki sejumlah keuntungan yang unik. Makalah ini berusaha melihat beragam faktor dalam brand placement di video klip musik yang dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap brand dengan menganalisis brand placement yang dilakukan oleh MINI dalam video klip musik RAN yang berjudul "Begitu Saja". Analisis mengenai keuntungan, faktor-faktor stimulus, faktor-faktor spesifik pada individual, level pemrosesan, serta hasil pesan pada brand placement di video klip musik menunjukkan bahwa brand attitude sangat dipengaruhi oleh visualisasi brand dalam video klip musik. Kesesuaian citra brand dan selebriti juga menjadi penting. Karena itu, visualisasi yang tepat dan pemilihan artis musik yang selektif menjadi dua hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam praktik brand placement di video klip musik.

Nowadays, marketers are busy looking for alternative ways to capture the attention of their consumers who are getting overwhelmed by an increasing amount of commercial messages in various media. Brand placement is a growing form of integrated marketing communication which has been an often used as a non-traditional tactic to break through that advertising clutter. Brand placement also has become a common practice in Indonesia, especially in films and television shows. However, there are still very few brands who use music video clips as brand placement media, while in fact music video clips are believed to have distinct advantages. This paper aims to examine different factors in brand placement in music video clip that could affect consumer's attitude toward brand by analyzing MINI’s brand placement in RAN's music video clip entitled "Begitu Saja". The analysis of the advantages, stimulus factors, specific factors on individual, processing level, and the result of the message of brand placement in music video clip showed that brand attitude is strongly influenced by the visualization of the brand in the music video clip. Congruence of brand and celebrity image seems to be important as well. Therefore, an appropriate visualization and a selective choice of music artists are the two significant things to consider in the practice of brand placement in music video clips."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Zulfita Firdausi
"Di era digital saat ini, semakin banyak pilihan alat pemasaran yang menguntungkan dan efektif guna menyasar konsumen, salah satunya melalui product placement. Praktik product placement yang baik harus meliputi faktor-faktor yang berkaitan dengan karakteristik audience. Selain melalui brand recall, efektifitas product placement dapat dinilai lebih jauh lagi melalui brand attitude dan purchase intention yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh karakteristik audience terhadap sikap merek dan intensi pembelian bagi audience yang mampu mengingat adanya merek dalam video musik. Penelitian ini menguji pengaruh dari variabel-varibel yang menjadi karakteristik audience seperti pleasure, arousal, cognitive effort, star liking, identification with characters terhadap sikap merek dan intensi pembelian. Desain penelitian yang digunakan adalah konklusif-deskriptif dan bersifat single cross sectional. Data yang diperoleh dari 201 responden, yang mampu mengingat adanya merek yang disisipkan dalam video musik, diolah menggunakan Partial Least Square-Sequential Equation Modeling (PLS-SEM) di SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya karakteristik cognitive effort saja yang memiliki pengaruh langsung terhadap brand attitude dan purchase intention. Karakteristik audience lainnya memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap brand attitude dan purchase intention jika melalui identification with characters terlebih dahulu. Variabel tersebut berperan penting dalam keberhasilan efektifitas product placement dalam video musik.

In the current digital era, there are more choices of profitable and effective marketing tools to targeting consumers. Product placement is one form of its. A good product placement practice must include the factors related to audience characteristics. The purpose of this study is to explore the influence of audience characteristics on brand attitude and purchase intention for audience who were able to recall brands in the music video. This study examines the effect of variables that are characteristic of audiences such as pleasure, arousal, cognitive effort, star liking, identification with characters on brand attitudes and purchase intentions. This study used conclusive-descriptive and single-cross sectional research design. Data obtained from 201 respondents, who were able to recall the brands inserted in a music video, were processed using Partial Least Square- Sequential Equation Modeling (PLS-SEM) in SmartPLS. The results demonstrate that only cognitive effort has a direct influence on brand attitude and brand recall. The other audience characteristics have an indirect influence on brand attitude and purchase intention through identification with characters. That variable plays a significant role in the effectiveness of product placement."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Fathona Rosidi
"Loyalitas merupakan alat penting yang diperlukan oleh pemasar untuk mempertahankan mereknya ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Menciptakan konsumen yang loyal merupakan salah satu strategi dari pemasaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengalaman merek terhadap loyalitas merek baik secara langsung maupun tidak langsung melalui kepuasan merek pada konsumen merek merek pakaian H M di Jabodetabek. Jenis penelitian adalah penelitian eksplanatif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan sampel adalah non-probability sampling dengan teknik convenience sampling. Pengolahan data menggunakan analisis regresi, analisis jalur dan uji sobel. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengalaman merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan merek. Pengalaman merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek. Kepuasan merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas merek. Pengalaman merek memiliki pengaruh baik secara langsung terhadap loyalitas merek maupun secara tidak langsung melalui kepuasan merek.

Loyalty is an important tool that marketers need to maintain their brands in the midst of fierce business competition. Creating brand loyal costumers is one of the marketing strategies. The purpose of this study is to determine the effect of brand experience on brand loyalty either directly or indirectly through brand satisfaction on H M clothing brands consumer in Jabodetabek. The type of research is explanatory research using. Sampling method is non probability sampling with convenience sampling technique. Data processing used regression analysis, path analysis, and sobel test. The result of this study indicate that brand experience has a significant influence on brand satisfaction. Brand experience has a significant influence on brand loyalty. Brand satisfaction has a significant influence on brand loyalty. Brand experience has a direct effect on brand loyalty and indirect effect through brand satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Satria
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh brand Bank Mandiri terhadap brand equity Bank Syariah Mandiri. Brand Bank Mandiri mempengaruhi lima variabel pembentuk brand equity Bank Syariah Mandiri yaitu brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyalty dan brand image. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan untuk analisis data menggunakan model binary logistic. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa brand Bank Mandiri mempengaruhi brand equity Bank Syariah Mandiri. Selanjutnya dalam penelitian ini menyarankan agar Bank Syariah Mandiri mengelola brand equity lebih baik lagi.

This thesis describes the impact of Bank Mandiri Brand on Bank Syariah Mandiri Brand Equity. Bank Mandiri Brand influences five variables forming the brand equity of Bank Syariah Mandiri, namely brand awareness, brand association, perceived quality, brand loyality and brand image. This is a qualitative study with a descriptive design and for data analysis it adopts binary logistic model. The results of the study conclude that the brand of Bank Mandiri has impact on the brand equity of Bank Syariah Mandiri.This study further suggest that Bank Syariah Mandiri manage its brand equity in a better manner."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kicky Rezza Gustyaningrum, auhtor
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif strategi placement yang dilakukan melalui media video musik terhadap brand choice dan purchase intention. Penelitian ini menggunakan 4 (empat) video musik yang telah dimanipulasi, yaitu Raisa dikombinasikan dengan H&M, Hivi dikombinasikan dengan Kevas.co, Monkey To Millionaire dikombinasikan dengan Wrangler, dan Midnight Quickie dikombinasikan dengan Shining Bright. Sampel yang terkumpul adalah sebanyak 134 orang partisipan dengan menggunakan metode insidental sampling. Partisipan dalam penelitian ini adalah remaja-dewasa berusia 18 tahun ke atas yang berdomisili di Jabodetabek dan luar Jabodetabek. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan independent sample t-test. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan brand choice dan purchase intention yang signifikan antar partisipan yang dihadapkan pada kondisi familiarity of brand tinggi dan rendah disandingkan dengan kondisi judgment of fit tinggi dan rendah. Selain itu, terdapat perbedaan purchase intention yang tidak signifikan ketika partisipan dihadapkan pada kondisi familiarity of brand tinggi dan rendah disandingkan dengan kondisi judgment of fit tinggi dan rendah.

This study aims to determine the effectiveness of placement strategy that is done through the medium of music videos toward brand choice and purchase intention. This study uses four music videos that have been manipulated, those are Raisa combined with H&M, Hivi combined with Kevas.co, Monkey To Millionaire combined with Wrangler, and Midnight Quickie combined with Shining Bright. Samples collected were 134 participants using incidental sampling method. Participants in this study were young-adults aged 18 years and over who live in Jabodetabek and outside Jabodetabek. The data obtained and analyzed using independent sample t-test. This research found that there is a significant difference in brand choice and purchase intention between participants who are faced with the conditions of high and low familiarity of brand associated with the high and low judgment of fit. This research also found that there is no significant difference in purchase intention when participants are faced with the conditions of high and low familiarity of brand assoiciated with high and low judgment of fit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anneke Puspa Calliandra
"Brand personality merupakan suatu strategi pemasaran yang potensial untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu merek tertentu. Hal ini terutama berlaku pada produk high involvement. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh brand personality terhadap brand loyalty melalui kepuasan konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada 200 mahasiswa FISIP UI, dengan analisa eksplanatif dan Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand personality memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap brand loyalty melalui customer satisfaction.

Brand personality is a potential marketing strategy to increase consumer loyalty towards a particular brand. This is especially true in high-involvement products. The objective of this study was to determine how the influence of brand personality on brand loyalty through customer satisfaction. This study uses a quantitative approach by distributing questionnaires to 200 FISIP UI students, with explanative analysis and Structural Equation Model (SEM). The results showed that brand personality has no significant influence on brand loyalty through customer satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robert AB
"Membanjirnya informasi yang beredar dipasar membuat setiap informasi menjadi asimetrik dimata konsumen apalagi saat ini konsumen memiliki keterbatasan waktu dan biaya untuk mengolah setiap informasi yang mereka terima. Alfin Tofler (1970) telah memprediksi,hal ini jauh sebelumnya. Beliau mengatakan hal ini sebagai kondisi over information yang diakibatkan perkembangan dan penyebaran teknologi infomasi yang demikian cepat diseluruh dunia. Jack Trout (1996) jugs mengatakan hal senada dengan menyebutnya sebagai kondisi over communication.
Selain terjadinya over information seat ini juga terjadi kondisi over choice dimana ditandai dengan membajirnya tawaran produk dipasar yang diakibatkan perkembangan produk baru yang demikian pesat (Sealy & M.Cristol, 1999). Pada kondisi over choice konsumen mengalami kebingungan untuk memilih praduk yang dapat dipercaya. Kondisi over information dan over choice mengakibatkan suatu produk sulit bertahan lama di pasar. Untuk menjawab kondisi seperti ini Tulin Erdem dan Joffre Swait mengatakan bahwa sebuah merek harus memiliki kredibilitas dipasar yang pada akhirnya mendorong konsumen untuk memilihnya.
Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh brand credibility (variabel endogen) pada brand choice melalui variabel antara yakni perceived quality, perceived risk, dan information cost saved di mana semuanya berdiri sebagai variabel eksagen. Penelitian diinspirasikan dari penelitian sebelumnya oleh Tulin Erdem dan Joffre Swait (2004) dengan metode yang digunakan structural equation modeling (SEM).
Pada penelitian ditemukan bahwa model penelitian konsisten pada kategori produk minuman energi. Sedangkan pada kategori ponsel konsistensi model tidak dapat berlangsung dengan baik. Hal ini disebabkan karena ditolaknya semua hipotesis yang berkenaan dengan variabel perceived risk.
Rekomendasi untuk penelitian kedepan terbagi kedalam beberapa hal. Pertama memasukan element-element perceived risk kedalam variabel penelitian agar dapat terlihat lebih spesifik element yang paling berperan. Kedua, perlu dipertimbangkan faktor-faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap brand choice selain perceived quality, perceived risk, dan information cost saved. Ketiga, variabel brand credibility harus secara spesifik mengacu kepada product brand atau corporate brand. Penulis juga rnerekomendasikan untuk melihat pengaruh corporate brand credibility terhadap product brand credibility secara searah maupun dua arah.

The overload of information in the market make the information becomes asymmetric. Meanwhile the consumer has time and cost constraint to process all information that they receive. Alvin Toffler (1970), had predicted this situation long time ago. He said this situation as an over information that come from the development and spreading of information technology around the world. In the other side, Jack Trot (1996) said this situation as an over communication.
Meanwhile, another situation from over information is over choice that marked with overload of product offering on the market because the speed of product development (Sealy & M.Cristol, 1999). In over choice situation consumer confuse to choose the credible product. Over information and over choice make a product cannot stay in market in the long term. To cover this situation Tulin Erdem & Joffre Swait argue that a brand ought to have credibility that pushes a brand to be chosen by consumer.
This research is focus to examine the influence of brand credibility (exogenous) on brand choice moderated by perceived quality, perceived risk, and information cost saved (endogen). This research is inspired from former research that conducted by Tulin Erdem & Joffre Swait that using structural equation modeling method.
The findings on this research show research model consistent in energy drink category on the other hand in mobile phone category it cannot be consistent. This is because the hypothesis that connects to perceived risk variable is rejected.
Recommendation for future research including several suggestions. First, to include the element of perceived risk therefore we can know which element that is affected. Second, we have to consider the other element that affect on brand choice not only perceived quality, perceived risk, and information cost saved. Third, we recommend specifying either corporate brand or product brand that used. We also recommend examining the influence of corporate brand credibility on product brand linearly and reciprocally.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadi Agus Triono
"Dalam proses penciptaan konsumsi brand tertentu, Komunikasi Pemasaran berperan dalam proses pembentukan awareness konsumen, pembujuk dan peniadaan fenomena post purchase dissonance dalam rangka membentuk afeksi, atau pembentuk longterm comprehension yang berpengaruh dalam proses pembelian ulang. Bagi brand yang telah dewasa, total penjualan yang diderivasikan dari proses pembelian ulang ini akan mencapai limit pada saat potensi pasar maksimal telah dikaver dan rate konsumsi perorang yang maksimal telah dicapai, sehingga upaya-upaya untuk meningkatkan penjualan harus dilakukan di luar penambahan konsumen baru dan di luar inducement atas pola konsumsi yang ada. Penciptaan Kegunaan Baru (New Usage), dengan demikian menjadi alternatif strategi yang mungkin digunakan. Yang menjadi pertanyaan adalah: pertama, apakah intensi untuk membeli brand bagi kegunaan barunya berhubungan dengan kepuasan konsumen akan fitur produk dan informasi; kedua, pemahaman atas fitur produk dan afeksi yang terbentuk pasca konsumsi kegunaan tradisional brand tersebut apakah berperan dalam perilaku konsumsi new usage ; dan ketiga, seberapa besarkah peran pengulangan informasi dari pemasar terhadap perilaku tersebut ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan penelitian terhadap 102 responden yang terdiri atas mahasiswa MM di Jakarta yang diambil melalui metode 'duster 2 tingkat untuk mengukur nilai variabel-variabel observasi dari sebuah model analisis jejak (path analysis) dengan variabel prediktor sebanyak 7 variabel dan variabel endogen sebanyak 6 variabel. Penggunaan variabel observasi untuk mengukur nilai variabel prediktor dan endogen membawa konsekuensi pada persoalan validitas dan reliabilitas, yang dalam penelitian ini masing-masing diukur dengan metode EFA (Exploratory Factor Analysis)- untuk mengukur validitas diskriminan, metode korelasi antar variabel observasi - untuk mengukur validitas konvergen, dan koefisien α / Brown - Spearman, untuk mengukur reliabilitas hasil pengukuran, yang sebagian besar hasilnya ternyata masuk ke dalam kontinum akseptabel.
Dua langkah pengujian dilakukan dalam tahap analisis data, yang pertama adalah pengujian atas signifikansi koefisien-koefisien jejak, sebagai dasar untuk menentukan jejak-jejak yang perlu dihilangkan dan ditambahkan dalam model proses adopsi brand dewasa (Mc Donald dan Indomie) untuk kegunaan baru, dan kedua model trimming, untuk menguji bahwa model yang telah disesuaikan atas dasar signifikansi koefisien jejak secara statistik terbukti memberikan perbaikan bagi model dasar dalam menjelaskan peran relatif variabel-variabel anteseden dalam proses adopsi tersebut.
Pada langkah pertama, atas dasar signifikansi koefisien jejak teridentifikasi 4 buah jejak yang harus dihilangkan dalam model dasar, dan pada langkah kedua, keempat jejak tersebut dihilangkan dari model dasar sambil menambahkan sebuah jejak yang menghubungkan afeksi berderajad tinggi (higher order affection) dengan intensi pembelian untuk kegunaan baru, dengan anggapan bahwa mendekati intensi membeli brand dewasa untuk kegunaan baru dengan perilaku pembelian ulangan untuk kegunaan tradisional adalah sah. Hasil trimming yang dilakukan ternyata memang menunjukkan bahwa model yang telah disesuaikan tersebut memberikan perbaikan dibanding dengan model dasar.
Perhitungan atas efek total variabel-variabel prediktor atas variabel endogen menunjukkan bahwa variabel-variabel anteseden yang paling menentukan dalam proses adopsi brand dewasa untuk kegunaan baru, secara berurut dari yang paling berarti sampai yang paling kurang berarti, adalah: kepuasan menyeluruh terhadap brand, higher order affection, kepuasan atas informasi yang disediakan produsen, dan kepuasan akan atribut brand. Yang menarik, ternyata adalah bahwa pengulangan informasi tidak memiliki efek yang signifikan terhadap semua variabel endogen yang dipengaruhinya, namun keberadaannya tidak bisa dihilangkan karena akan membuat hubungan antara kepuasan menyeluruh dengan comprehension menjadi tidak signifikan, padahal variabel-variabel ini memiliki peran sangat menetukan dalam proses adopsi dimaksud."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T9457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Lestari
"Penelitian ini meneliti pengaruh brand experience,brand satisfaction, brand trust terhadap brand loyalty pada Natasha Skin Clinic Cabang Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner ke 100 responden dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand experience berpengaruh positif terhadap brand satisfaction, brand experience berpengaruh positif terhadap brand trust, brand satisfaction berpengaruh positif terhadap brand loyalty, brand trust berpengaruh positif terhadap brand loyalty dan brand experience berpengaruh positif terhadap brand loyalty.

This study examines the effect of brand experience, brand satisfaction, brand trust on brand loyalty at the Depok Natasha Skin Clinic Branch. This study uses a quantitative approach by distributing questionnaires to 100 respondents with a non-probability sampling technique. The results showed that brand experience has a positive effect on brand satisfaction, brand experience has a positive effect on brand trust, brand satisfaction has a positive effect on brand loyalty, brand trust has a positive effect on brand loyalty and brand experience has a positive effect on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Dyah Rahmayanti
"Generasi milenial dikatakan memiliki tingkat brand loyalty yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa konsep brand loyalty masih menjadi isu penting dalam kegiatan pemasaran. Penelitian terhadap anteseden dari brand loyalty telah banyak dilakukan, salah satu faktor tersebut adalah consumer-brand identification (CBI), yang juga merupakan faktor dari brand advocacy. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana brand anthropomorphism, consumer-brand engagement, consumer skepticism, dan brand prestige memengaruhi consumer-brand identification, dengan fokus pada industri apparel dan footwear. Dengan menggunakan purposive sampling, model teoritis yang diusulkan diuji menggunakan metode structural equation modelling (SEM) pada data yang dikumpulkan dari 400 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menjadi lebih terlibat dalam personal consumer-brand engagement dan menganggap suatu brand sebagai lebih bergengsi meningkatkan consumer-brand identification, dan consumer skepticism towards ads yang lebih tinggi memengaruhi consumer-brand identification secara negatif. Namun, digital consumer-brand engagement dan consumer skepticism towards brands tidak memengaruhi CBI secara langsung. Lebih lanjut, CBI terbukti memiliki pengaruh positif yang kuat pada brand loyalty dan brand advocacy, dengan brand loyalty juga memiliki pengaruh positif yang kuat terhadap brand advocacy. Implikasi dan saran manajerial untuk penelitian lebih lanjut dibahas dalam penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>