Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135062 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Maulani Lanumamihardja
"Divisi-divisi dalam suatu perusahaan yang merupakan pusat laba mempunyai wewenang atas pendapatan dan pengeluarannya. Untuk mendorong prestasi kerja divisi-divisi tersebut perlu dilakukan pengevaluasian kinerja. Ada beberapa ukuran kinerja keuangan antara lain kontribusi laba, laba bersih, return on investment (ROI), residual income (RI), return on sales (ROS). Ukuran-ukuran kinerja ini mengukur aspek keuangan yang berlainan, sehingga pengukuran kinerja antar divisi dengan satu ukuran kinerja. akan memberikan ranking yang berbeda bila diukur denga.n ukuran kinerja yang lain. Masing-masing ukuran kinerja keuangan ini mempunyai kelebihan .dan kekurangan sendiri-sendiri. Selain itu ukuran kinerja keuangan hanya melihat kinerja yang berdampak jangka pendek. Untuk menyempurnakan ukuran kinerja keuangan, penulis menyarankan pengukuran kinerja dengan balanced business. scorecard. Balanced business scorecard megukur 4 perspektif kinerja, yaitu: 1 . Perspektif pelanggan 2. Perspektif internal 3. Perspektif inovasi dan pengembangan 4. Perspektif keuangan Keempat perspektif ini tidak hanya inengukur kinerja yang berdampak jangka pendek tetapi juga kinerja yang berdampak jangka panjang. Ukuran-ukuran kinerja dari keempat perspektif disintesa dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik untuk ditentukan bobot prioritas dari masing-masing ukuran kinerja. Bobot-bobot prioritas ini dikalikan dengan skor-skor kinerja suatu divisi pusat laba dan dijumlahkan untuk mendapatkan kinerja keseluruhan. Kinerja keseluruhan inilah yang diperbandingkan antar divisi untuk menentukan divisi yang paling berprestasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Sudi Adnyana
"ABSTRACT
BPK has a mandate to conduct performance audit for examining whether government agencies have implemented their critical programs in the possible aspects of efficiency, effectiveness or economy. Nevertheless, the current audit methods for those government programs designed at the
planning stages by the audit teams has not been fully emphasized on one or a combination of four main types of evaluation, such as process and/or implementation evaluation; outcome evaluation; impact evaluation; and cost-benefit and cost effectiveness analyses. They can be identified by using measures of program performance, along with other information, to study the benefits of a program or how to improve it. The program chosen is the NHS program, evaluated by using GAOs experience which were empirically implemented and observed by the author during the fellowship program in the Agency. This study discusses the evaluation of FOD evaluation and general guide to address researchable questions derived from NHS program stage evaluation, analysis of researchable question types, and to consider some challenges at designing evaluations. Further, BPK could improve methods and design of its performance audit plan as regards program evaluation by considering such variables that have been applied in their best practices."
Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Direktorat Penelitian dan Pengembangan, 2017
340 JTKAKN 3:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sut Mutiah Sangadji
"Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh inventarisasi aset terhadap legal audit dan penilaian aset. Penelitian dilakukan di Pemerintah Kota Bandung menggunakan data primer (kuesioner) dan sekunder berupa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah Kota Bandung Tahun Anggaran (TA) 2012 sampai dengan 2016. Sampel penelitian dipilih dengan metode purposive sampling yaitu pengguna aset (pejabat struktural) di 36 dinas pemerintahan, koordinator aset di bagian pemberdayaan aset Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA), dan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) Inspektorat Kota Bandung. Sampel yang dipilih merupakan sampel yang memahami dan mengevaluasi pelaksanaan aset di Pemerintah Kota Bandung. Hasil analisis data dengan software SmartPLS versi 3.0 menunjukkan bahwa inventarisasi aset memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap legal audit dan juga terhadap penilaian aset. Kesimpulannya tinggi rendah kualitas pelaksanaan inventarisasi aset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tahapan manajemen aset yang lainnya, seperti legal audit dan penilaian aset."
Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Direktorat Penelitian dan Pengembangan, 2018
340 JTKAKN 4:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bernhard Santoso
"Perusahaan Umum (PERUM) Pegadaian adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa keuangan non bank yang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui penyaluran dana pinjaman berdasarkan hukum gadai. Dalam kurun 10 tahun terakhir, pertumbuhan usaha Pegadaian mengalami kenaikan yang signifikan. Perkembangan dan pertumbuhan usaha ini selain dipengaruhi faktor-faktor internal tetapi juga dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di luar perusahaan.
Secara internal, sejak terjadinya krisis monerer 1997 dimana sektor perbankan collaps dan tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, Manajemen Pegadaian menyikapi peluang yang muncul dengan menerapkan Strategi Pertumbuhan (Stable Growth Strategy). Konsekuensi dari strategi ini adalah penyerapan dana yang diinvestasikan dalam bentuk modal kerja dan pengadaan sumber daya manusia. Untuk mencukupi kebutuhan investasi tersebut, perusahaan menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari luar perusahaan yang dalam perkembangannya semakin meningkat.
Seiring dengan terjadinya perubahan eksternal perusahaan dengan diberlakukannya AFTA, APEC untuk skala regional dan global serta telah diberlakukannya UU Antimonopoli. memungkinkan masuknya plesaing-pesaing baru yang mungkin Iebih kuat dan efisien ke sektor jasa gadai. Tentu secara langsung maupun tak langsung hal ini akan mempengaruhi strategi dan kebijakan yang akan diambil oleh Manajemen Pegadaian untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan terbuka.
Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa keuangan, aktivitas operasi perusahaan sangat bergantung pada pasokan modal kerja dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan terbuka tentu perusahaan membutuhkan kinerja keuangan yang mampu secara fleksibel menyikapi perubahan pasar yang akan semakin sempit.
Implementasi dari strategi pertumbuhan secara bertahap lelah meningkatkan kewajiban kepada kreditor dan beban usaha perusahaan. Penggunaan sumber pendanaan dari luar perusahaan cukup mempengaruhi fleksibilitas usaha dalam menyikapi permintaan pasar. Aktivitas operasi menjadi sangat bergantung pada penyerapan modal kerja oleh masyarakat yang saat ini mempunyai banyak pilihan produk jasa keuangan yang semakin kompetitif. Dampak dari kondisi ini, kinerja keuangan perusahaan cukup terpengaruh yang tampak dari penurunan kualitas laba (profil margin).
Hal tersebut tentu perlu disikapi perubahan strategi pada internal perusahaan dengan mengidentifikasi sumberdaya-sumberdaya internal untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha melalui penciptaan sumber pendapatan baru yang sesuai permintaan pasar. Sedangkan terhadap perubahan eksternal, kebijakan aliansi strategik dalam mengembangkan produk-produk usaha yang sudah berjalan maupun yang baru akan berdampak positif dalam upaya menekan beban usaha maupun risiko yang akan dihadapi. Tanpa adanya perubahan mendasar pada strategi tentu sulit bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan yang semakin tinggi terlebih akan memasuki era globalisasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Puspitasari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaporan akuntabilitas kinerja
dan anggaran berbasis kinerja dalam sistem akuntabilitas kinerja pada Badan
Pengatur Hilir Migas (BPH Migas). Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dan penelitian studi kasus. Hasil dari
penelitian ini, pertama menemukan bahwa BPH Migas sudah melaksanakan
sistem akuntabilitas kinerja sesuai dengan Surat Keputusan Lembaga Administrasi
Negara (SK LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. BPH Migas
telah melaksanakan sistem akuntabilitas kinerja dalam tahapan perencanaan
stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan laporan akuntabilitas
kinerja meskipun masih perlu perbaikan untuk mencapai hasil yang baik. Hasil
penelitian yang kedua menemukan bahwa BPH Migas belum menyusun anggaran
berbasis kinerja dengan baik karena untuk target indikator dalam RENSTRA
belum sepenuhnya didukung dengan kegiatan dalam RKA-KL, sehingga belum
terjadi kesinambungan antara dokumen RENSTRA, RENJA-KL, RKA-KL, dan
TOR, RAB.
Saran utama yang diberikan dalam penelitian ini antara lain (1) agar BPH
Migas dapat sepenuhnya menjalankan SK LAN Nomor 239/IX/6/8/2003, (2)
menyempurnakan RENSTRA dengan memasukkan visi, misi, tujuan dan
kebijakan dalam RENSTRA (3) penyajian sasaran di perencanaan kinerja harus
sejalan dengan sasaran dalam RENSTRA BPH Migas, (4) pengukuran kinerja
hendaknya memakai tabel PKK dan PPS, (5) indikator, alokasi target dan
anggaran harus konsisten dari dokumen RENSTA, RENJA-KL, RKA-KL (6)
kegiatan dalam RKA-KL harus selaras dan ditujukan untuk mendukung
pencapaian sasaran dalam RENSTRA BPH Migas.

ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the reporting of performance
accountability and performance-based budgeting for Badan Pengatur Hilir Migas
(BPH Migas). The methodology in this study is descriptive and case study
research. Result of the research, first, BPH Migas had implemented the
performance accountability system accordingly to SK LAN No. 239/IX/6/8/2003
about Improving of Government Agencies Guidelines Performance
Accountability Reporting. The performance accountability system of BPH Migas
had gone through 4 stages, such as, strategic planning, performance planning,
performance measurements, and accountability performance report. Although,
continous improvement toward perfection will still be needed. The second result
revealed that BPH Migas had not undergone performance-based budgeting to
reach the targeted indicator in RENSTRA due to unsupported activity in the
RKAKL. Harmonization between RENSTRA’s document, RENJA-KL, RKA-KL,
and TOR RAB had not been achieved yet.
In result, there are a few things can be gained from this study, such as : (1)
BPH Migas should syncronize policies according to SK LAN No.
239/IX/6/8/2003 policies; (2) Improve the strategic planning vision, Mission,
goals, and policies are strongly adviceded to be put in BPH Migas’s 2010-2014
RENSTRA; (3) the performance planning’s objective presentation should be in
line with BPH Migas’s 2010-2014 RENSTRA objective; (4) performance
measurement should use PKK and PPS table; (5) consistency from RENSTRA’s,
RENJA-KL’s, and RKA-KL’s documents with indicators, targeted alocation, and
budget is a must; (6) activities in the RKA - KL should be aligned and aimed to
support the achievement of the Strategic Plan for BPH Migas"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ford, J. Kevin
New Jersey: John Wiley & Sons, 2005
658.827 FOR b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adhiwira Indrabrata
"Seiring dengan meningkatnya penetrasi internet di Indonesia, peningkatan tersebut juga turut mendorong orang-orang di Indonesia untuk    menggunakan berbagai macam produk dan layanan berbasis internet khususnya media sosial seperti Instagram. Di tengah peluang yang tersedia ini, bisnis yang sekarang sedang diminati untuk menunjang gaya hidup seperti merek sepatu lokal dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan menggunakan fitur iklan yang dipersonalisasi yang ada di Instagram. Penelitian kuantitatif ini dilaksanakan untuk menganalisis pengaruh iklan yang dipersonalisasi melalui variabel perceived personalization dan self-expressive brand yang mana diprediksi dapat mempengaruhi perceived quality dan brand loyalty merek sepatu lokal yang beriklan di Instagram. Sebanyak 386 responden yang merupakan pengguna Instagram dan juga konsumen dari empat merek sepatu lokal diperoleh menggunakan metode purposive sampling dan dianalisis menggunakan permodelan Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived personalization dan self-expressive brand dalam konteks iklan yang dipersonalisasi berpengaruh terhadap consumer brand engagement dan brand attachment yang dimana kedua faktor ini juga mempengaruhi perceived quality, dan juga hasil penelitian ini menunjukkan brand attachment dan perceived quality mempengaruhi brand loyalty.

Along with the increasing level of internet penetration in Indonesia, the current developments encourage people to familiarize and adopts variety of internet-based products and service especially Instagram as social media in Indonesia. Amidst these opportunities, businesses that are particularly preferred in current lifestyle like local footwear brand can take advantage by being present on Instagram to foster their relationship with their consumers through personalised advertisement. This quantitative research is constructed to analyse the effectiveness of personalised advertisement by proposing key driver namely perceived personalization and selfexpressive brands that predicts consumer brand engagement, brand attachment and its effect towards perceived quality and brand loyalty. A total of 386 respondents that are Instagram users and consumers of four local footwear brand were collected using purposive sampling method and the data was processed using Partial Least Squares-Structural Equation Modelling (PLS-SEM). The findings suggest that perceived personalization and self-expressive brand within personalised advertisement affect the consumer's brand engagement and brand attachments. Whereby, consumer brand engagement and brand attachment play an important role on affecting the perceived quality. Lastly Brand attachment and perceived quality also found to influence the consumer's loyalty toward a brand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisafira Lintang Lestari
"Konsumen Indonesia telah menunjukkan minat yang meningkat terhadap produk cosmetics termasuk skincare, sehingga meningkatkan persaingan antar cosmetics brands. Untuk melakukan kegiatan promosinya, cosmetics brands memanfaatkan media sosial. Pemahaman tentang bagaimana menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dan mempromosikan produknya bisa bermanfaat untuk literatur komunikasi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi topik postingan media sosial dari empat cosmetics brands Indonesia. Penulis mengumpulkan total 21.339 tweets dari keempat brand tersebut dan menerapkan pendekatan text mining (topic modeling dengan metode Latent Dirichlet Allocation). Hasilnya menunjukkan bahwa postingan dari cosmetics brands pada umumnya mencakup topik berikut: product type dan giveaway. Namun, selain topik, beberapa brand juga memasukkan topik khusus seperti special event dan project collaboration.

Indonesian consumers have shown increased interest towards cosmetics products including skincare, which has increased the competition among cosmetics brands. Cosmetics brands have utilized social media as one of their promotional tools. Understanding of how brands use social media to communicate and promote its product may be important for marketing communications literature. This study aims to identify the topics of social media posts of four Indonesian cosmetics brands. The authors collected a total of 21.339 tweets from the four brands and implemented a text mining approach (topic modelling by Latent Dirichlet Allocation method). The result indicate that in general cosmetics brands’ posts cover the following topics: product type and giveaway. However, in addition to the topics, some brands also included specific topics such as special event and collaboration project. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Annisa Larasati
"Tesis ini meneliti tentang pengaruh dari brand innovativeness dan brand leadership terhadap keberhasilan luxury brands di Indonesia, dan bagaimana brand luxury, brand user-imagery fit dan brand value mempengaruhi willingness to pay a premium pada luxury fashion brands. Setelah dilakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis, diperoleh data dari penyebaran kuesioner terhadap 157 responden yang pernah membeli dan menggunakan tas bermerek (Hermes, Chanel, dan Louis Vouitton) di wilayah Jakarta, dengan melakukan pendekatan snowball sampling dan convenience sampling, dan kemudian dilakukan analisis terhadap data dengan Structural Equation Modeling (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand innovativeness tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap brand luxury, sedangkan brand leadership mempunyai pengaruh positif terhadap brand luxury. Lebih lanjut variabel Brand luxury, brand value, dan brand user-imagery fit memiliki pengaruh yang positif terhadap willingness to pay a premium dan yang pengaruhnya paling besar terhadap willingness to pay a premium adalah brand value. Oleh karena itu, untuk menciptakan brand luxury harus diawali dengan upaya membangun brand leadership, apakah sudah menjadi merek yang terdepan, beradaptasi dengan perkembangan jaman dan memiliki visi jangka panjang. Kemudian dengan menjadi brand luxury tidak serta merta konsumen akan bersedia membayar premium, harus ada brand value yang kuat yang didasari bahwa dirinya adalah bagian dari orang-orang pengguna luxury fashion brand tersebut. Dalam membentuk brand luxury dan willingness to pay a premium, perusahaan sebaiknya memperhatikan "the Brand Luxury Model" pada penelitan ini.

This thesis examines the effect of brand innovativeness and brand leadership with respect to the success of luxury brands in Indonesia; as well as how brand luxury, brand user-imagery fit and brand value have an effect on the willingness to pay a premium on the luxury-fashion brands. After conducting a comprehensive literature study and crafting hypothesis, some useful data were obtained from the questioners distributed to 157 respondents who had purchased or are using a number of branded or designer bags (including Hermes, Chanel, and Louis Vouitton) in Jakarta, with a snowball sampling and convenience sampling approaches. This followed by an analysis of the data with Structural Equation Modeling (SEM).
The research has provided us with an interesting observation whereby brand innovativeness does not have a direct influence on the brand luxury, and on the other hand brand leadership offers positive influence on the brand luxury. Furthermore, brand luxury, brand value, and brand user-imagery fit, all have positive influence on the willingness to pay a premium. And brand value is perceived as the one that has the biggest influence on the willingness to pay a premium. Therefore, to create a brand luxury, one must start by putting a lot of efforts in developing a brand leadership, whether one particular brand has already become a leading brand; an adaptive brand with the ever-changing era; or having a forward long-term vision. By being a brand luxury does not necessary mean that consumers will be willing to pay for a premium. There must be a strong brand value on the basis that they are part of those users of the luxury fashion brand. In shaping the luxury brand and the willingness to pay a premium, companies should pay attention to "the Brand Luxury Model" in this research.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>