Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87615 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Pradipta Nugroho
"Posisi, durasi, dan frekuensi duduk yang tidak ergonomis dapat menyebabkan timbulnya keluhan penyakit Muskuloskeletal disorders (MSDs). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran factor-faktor ergonomic yang dapat mempengaruhi terjadinya keluhan penyakit Muskuloskeletal disorders (MSDs) pada pengemudi Primajasa tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dan analitik dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 100 orang pengemudi Primajasa yang melakukan pekerjaannya sebagian besar dalam keadaan duduk.
Hasil penelitian ini berupa adanya hubungan hasil penelitian (keluhan subjektif Muskuloskeletal disorders) dengan teori atau standar yang ada dalam variable yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pihak management primajasa disarankan melakukan maintenance kendaraan secara rutin serta merotasi jadwal jam kerja pengemudi.

Position, duration and frequency of sitting that is not ergonomic can cause Musculoskeletal disorders (MSDs) complaints. This research was conducted to determine the picture of ergonomic factors that may affect the occurrence of Musculoskeletal disorders (MSDs) among the drivers of Primajasa 2011. The study was a quantitative study with descriptive and analytic cross sectional study design. Samples are 100 drivers of Primajasa who have been working in a sitting position.
The result of this research showed that there was a relationship between the presence of MSDs with the theoretical or standard that exists in the studied variables. Based on these findings, the management of Primajasa are recommended to maintenance the vehicle routine and rotate the driver's working hours schedule.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karuniasih
"Keluhan MSDs pada pengemudi kendaraan, pada intinya disebabkan oleh mengendarai mobil dalam waktu yang lama dengan postur yang statis. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko dan keluhan subjektif terhadap timbulnya MSDs pada pengemudi, serta menilai gambaran tingkat risiko ergonomi dengan menggunakan metode REBA. Penelitian ini bersifat kuantitatif observasional dan menggunakan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 90,4% responden, yaitu 45 dari 52 responden, pernah mengalami keluhan MSDs. Berdasarkan faktor risiko MSDs yang diteliti, didapat bahwa keluhan MSDs banyak dirasakan oleh kelompok responden dengan umur 30-50 tahun, masa kerja 1-2 tahun, pengalaman mengemudi 5-10 tahun, tinggi badan 160-170 cm, IMT >25, tidak memiliki kebiasaan merokok, tidak memiliki kebiasaan olah raga, durasi mengemudi >8 jam, pola kerja 2:1 dan 2:2, dan melakukan aktivitas manual handling dengan beban 1-5 kg. Keluhan MSDs yang banyak dirasakan responden adalah rasa pegal pada bagian punggung bawah dan leher. Hasil tertinggi penilaian REBA yang didapat pada aktivitas mengemudi adalah 4, yang artinya berisiko sedang, yaitu pada aktivitas memutar kemudi dan pada postur dominan mengemudi. Untuk mengurangi keluhan MSDs akibat mengemudi, pengemudi hendaknya memperhatikan postur dalam mengemudi dan melakukan peregangan otot setelah mengemudi.

Driving activity can cause MSDs. It is likely emerged by long hours driving and staying on static posture. The aims of this research are to describe the risk factors and the subjective complaints of MSDs among drivers. This research also assesses level of ergonomic risk by REBA method. This is a quantitative method with a cross sectional research design. The result of this research shows that 90,4% respondents (45 of 52 respondents) have subjective MSDs complaints. Based on risk factors of MSDs in this research, most respondents who have subjective MSDs complaints are respondents in group of: age 30-50, work-period 1-2 years, work-experince 5-10 years, height 160-170 cm, BMI >25, no smoking habits, no exercise habit, driving duration >8 hours, work-shift 2:1 and 2:2, and manual handling activity with 1-5 kilograms load. Most respondents complaints stiffness on their lower back and neck. Driving activities assessment by REBA method in this research shows score 4 as the highest, they are while turning the wheel steering activity and dominan driving posture activity. This score means medium level of risk. To reduce the MSDs complaints, driver should pay attention on their posture driving and do some stretching after driving."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Awalia Nur Baeti
"Aktivitas mengemudi memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan berulang, postur janggal dan postur statis yang berpotensi terhadap MSDs. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran risiko ergonomi dan gangguan muskuloskeletal pada pengemudi bis kuning Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan bersifat deskriptif observatif dengan desain penelitian cross sectional. Sasaran penelitian merupakan seluruh pengemudi bis kuning sebanyak 10 orang untuk menilai risiko ergonomi dan keluhan MSDs. Tingkat risiko ergonomi menggunakan instrumen RULA sedangkan untuk keluhan subjektif menggunakan NBM. Berdasarkan hasil RULA, sebanyak 7 pengemudi harus di investigasi lebih lanjut untuk mengetahui risiko ergonomi, 3 dari 10 pengemudi perlu dilakukan perbaikan segera. Berdasarkan NBM, keluhan yang paling banyak dirasakan oleh pengemudi adalah sakit pada bahu kanan dan kiri sebanyak 6 orang (60%) pengemudi, diikuti oleh keluhan pada leher bagian atas sebanyak 5 orang (50%) serta pada lutut 5 orang (50%). Saran dari peneliti agar dilakukan upaya perbaikan baik dari segi rekayasa tempat kerja maupun dari segi administratif.

Driving activity has some repetitif activity, awakward posture and static posture that can be a potential factor to be a MSDs. This research aim to explain the desription of ergonomic risk and MSDs complaint on bus driver of Universitas Indonesia. This research is an observatif descriptive study with cross sectional study. There are 10 bus drivers be a respondent to be assessed ergonomic risk and MSDs complaint. The ergonomic risk level is measured by RULA method and Nordic Body Map for MSDs complaints. Based on RULA method, 7 bus driver have final score 7, it means they have to be more investigated and need implementation changed. And for MSDs complaint, the most complaint is in shoulder, both left and right as much as 6 people (60%), followed by upper neck 5 people (50%), knee 5 people (50%). Should be a control to decrease ergonomic risk and MSDs complaint by using engineering control and administrative control."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destitha Ananda Putrisidahuruk
"Penelitian ini membahas tentang gambaran secara umum risiko postur kerja dan keluhan subjektif muskuloskeletal yang dirasakan oleh pekerja pada kegiatan lifting dan erection baja Stasiun LRT Jabodetabek. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan melakukan penelitian secara langsung dalam satu waktu secara bersamaan melalui metode REBA, PATH, dan Nordic Body Questionnaire (NBQ). Tingkat risiko tertinggi yaitu pada tahapan erection dalam kegiatan pengecatan dengan jangkauan jauh. Untuk mengatasinya diperlukan kontrol berupa pemberian alat kerja yang lebih baik serta berbagai program edukasi kesehatan yang digalakan oleh perusahaan, untuk meminimasi terjadinya postur janggal

This analysis aims to explain a description of workers' postural working toward subjective musculoskeletal complaints on lifting and erection workers of LRT Jabodetabek. This analysis is a quantitative-descriptive, with the cross-sectional approach in a one time using REBA, PATH, and NBQ tools. The highest risk is on the erection session, especially on the paint with a distance. We need some controls by giving suitable working tools and also some great health education programs from the company to minimize the bad working posture application.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamaruddin
"This study aim is to oversee the ergonomic idea for laptop usage with subjective of musculoskeletal disorder. Type of research was conducted in a descriptive design study which an observational approaching. The samples of this study were all workers in RST Indonesia office using laptop, number of samples are 74 persons. Based on study result shown that back pain disorder 5%, neck disorder 5%, shoulder blade disorder 1%, waist disorder 2%, arm disorder 2%, shoulder disorder 3%, and knee disorder 2%. It is suggested to conduct hierarchy of control hazard by conducting elimination, substitution, engineering control, administrative control, and wearing personal protective equipment.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran ergonomi pada pekerja pengguna laptop dihubungkan dengan keluhan subjektif pada muskuloskeletal. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan disain penelitian deskriptif yang bersifat observasional. Sampel dalam penelitian ini adalah pekerja pengguna laptop di kantor RST Indonesia yang berjumlah 74 orang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 5% responden yang mengalami keluhan di bagian punggung, 5% responden mengalami keluhan di bagian leher, 1% responden mengalami keluhan di bagian belikat, 2% responden mengalami keluhan di bagian pinggang, 2% responden mengalami keluhan di bagian tangan, 3% responden mengalami keluhan di bagian bahu, dan 2% responden mengalami keluhan di bagian lutut. Disarankan pekerja pengguna laptop di kantor RST Indonesia melakukan tindakan eliminasi, substitusi, rekayasa (engineering control), pengendalian administratif dan menggunakan alat pelindung diri."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daifan Catur F.
"Pekerja bengkel merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berisiko terkena keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Penelitian ini menggambarkan risiko ergonomi yang dapat menyebabkan MSDs di bengkel CV. Darma Jaya Serang tahun 2014. Faktor pekerjaan dilihat dengan menilaian postur pada pekerja di bengkel dengan menggunakan metode REBA. Faktor lingkungan yaitu layout workstation dengan observasi langsung dan pencahayaan menggunakan lux meter. Penelitian ini juga menggambarkan karakteristik individu seperti usia, masa kerja, IMT, perilaku merokok yang berkontribusi terhadap terjadinya MSDs. Penelitian ini menilai keluhan MSDs menggunakan kuisioner NBM, dengan jumlah responden 11 orang. Penelitian ini bersifat deksriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan risiko MSDs sangat tinggi pada pekerjaan bagian kap dan ban mobil, kemudian risiko tinggi pada pekerjaan dibagian body mobil, kelistrikan dan kolong mobil. Keluhan terbanyak adalah pada bagian pinggang (64%), leher atas dan punggung (45%). Tingkat risiko dapat diturunkan dengan upaya perbaikan secara teknis yaitu penyediaan meja dorong untuk meletakkan toolbox dan kursi kecil. Selain itu penting dilakukan oleh pekerja untuk melakukan peregangan otot sebelum dan sesudah bekerja.

Mechanic is a type of jobs at risk of Musculoskeletal Disorders (MSDs). This study illustrates the ergonomic risk that may lead to MSDs in CV. Darma Jaya Serang in 2014. The work itself factor is viewed by assessing the posture of workers using REBA method. The environment factor, which consists of workstation layout and illumination, are evaluated by direct observation and lux meter respectively. This study also illustrates the individual characteristics such as age, job tenure, BMI, and smoking behavior that contribute to the occurrence of MSDs. The study evaluates the complaints of MSDs using NBM questionnaires with 11 respondents. It is a descriptive observational study with cross-sectional approach. The result of this study indicates a very high risk of MSDs in the workstations of car hood and tires, then high risk in the workstations of car body, electrical, and underneath parts. Most complaints are on the waist (64%) and upper neck & back (45%). The level of risk can be reduced by technical improvement, such as the provision of a cart to put the toolbox and a small chair. Additionally it is important for the workers to do muscle stretch before and after work."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desvia Dwiaryani
"

Penelitian ini membahas tentang gambaran secara umum tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif muskuloskeletal yang dirasakan oleh pekerja pada pekerja Dinas Aircraft Support and Power Services PT GMF AeroAsia Unit Gas Turbine Repair and Overhaul. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode Quick Exposure Checklist (QEC) dan Nordic Musculoskeletal Questtionaire (NMQ). Keluhan selama 12 bulan terakhir yang paling sering dialami pekerja Unit Gas Turbine Repair and Overhaul adalah leher (87%), bahu kanan (87%), punggung atas (67%), punggung bawah (60%), dan pergelangan tangan kanan (67%) dengan variasi kategori risiko dari sedang hingga tinggi.



This analysis aims to explain a description of the risk level of ergonomic and the overview of Musculoskeletal disorders on Aircraft Support and Power Services workers at PT GMF AeroAsia Gas Turbine Repair and Overhaul Unit. This research is a quantiative descriptive study with cross sectional aprroach. Quick Exposure Checklist and Nordic Musculoskeletal Quiestionnaire were used as the methodology in this research. For the last 12 months, the result shows that the most frequent Musculoskeletal disorders (MSDs) complained by the workers are on the neck (87%), right shoulder (87%), upper back (67%), lower back (60%), and right wrist (67%) with variate risk categories starts from medium to high.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norini Sri Lestari
"Penelitian ini dilakukan pada Pekerja SPG di Pusat Perbelanjaan X kota Depok yang merupakan pekerja berisiko tinggi mengalami CTDs, karena dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari lebih banyak dituntut untuk berdiri dan bergerak aktif serta diwajibkan menggunakan sepatu hak tinggi.
Tujuan dilakukan penelitian ialah untuk menjelaskan tingkat risiko ergonomi khususnya keluhan subjektif CTDs yang dialami pekerja SPG pusat perbelanjaan X kota Depok, tahun 2012.
Hasil penelitian berdasarkan Nordic Body Map bagian tubuh pekerja yang paling banyak mengalami gejala CTDs adalah betis (83,33%) dan kaki (56,67%). Sedangkan hasil penilaian risiko berdasarkan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) diperoleh 2 aktivitas yang memiliki kategori tingkat risiko sangat tinggi yaitu aktivitas merapihkan produk di rak dan aktivitas memeriksa stok produk. Serta aktivitas dengan kategori risiko tinggi yaitu menulis pembukuan dengan posisi membungkuk tanpa menggunakan meja dan merapihkan produk di keranjang.
Tindakan pengendalian yang dilakukan untuk risiko sangat tinggi yaitu dengan melakukan perubahan pada seluruh aplikasi kerja, sedangkan untuk risiko tinggi dilakukan pengendalian dengan investigasi dan perubahan pada postur kerja serta lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko tersebut yaitu dengan menyesuaikan tinggi meja sesuai abtropometri pekerja, mengubah desain lay out, menggunakan sepatu yang flat.

The research was conducted on workers Sales Promotion Girl at X Shopping Center Depok City, which is a high risk of CTDs workers, because in doing their daily work more lots are required to stand up and move on and be required to use high heels.
The purpose of the study was to describe the level of ergonomic risk particularly subjective complaints CTDs experienced SPG workers at X shopping center Depok city, in 2012.
The results based on Nordic Body Map Body parts most workers experience symptoms CTDs are calves (83.33%) and leg (56.67%). While the results of the risk assessment method based Rapid Entire Body Assessment (REBA) obtained two activities that have a very high degree of risk categories, namely activity after finish the product on the shelves and the activity of checking product stock. And activities with a high risk category are writing books with bent position without the use of tables and after finish products in the basket.
Control measures are carried out to a very high risk that is by making changes to the whole working application, whereas for high risk control with the investigation conducted and changes in working posture and the environment. Efforts can be made ​​to reduce the level of risk that is appropriate to adjust the table height antrophometry workers, changing the lay out design, using a flat shoe.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S43995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Febriana
"Penelitian ini dilakukan pada penjahit sektor informal di Kecamatan Cileungsi yang bertujuan untuk menjelaskan tingkat risiko ergonomi terhadap kejadian CTDs yang dialami pekerja. CTDs disebabkan adanya adanya postur janggal, postur statis dan gerakan repetitif. Penilaian risiko pekerjaan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan diperoleh 4 aktivitas yang memiliki tingkat risiko sedang yaitu aktivitas menggunting, menjahit, memasang kancing dan menyetrika. Tindakan pengendalian yang dilakukan yaitu investigasi lebih lanjut dan perubahan segera. Gambaran keluhan subjektif CTDs pada penjahit menggunakan kuesioner Nordic Body Map dan didapatkan 78.3% keluhan terjadi pada pinggang, 65.2% pada punggung dan bokong, 56.5% pada leher atas, serta 52.2% pada pergelangan tangan kanan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko tersebut yaitu dengan menyesuaikan tinggi meja dengan tinggi pekerja, menggunakan kursi yang memiliki sandaran, mengurangi jam kerja menjadi 8 jam/hari serta rutin melakukan peregangan otot.

The research was conducted in the informal sector tailors at Cileungsi which aims to explain the level of ergonomic risk for CTDs events experienced workers. CTDs is caused by awkward postures, static postures and repetitive movements. Occupational risk assessment using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) and acquired four activity that has a medium risk of being the activity of cutting, sewing, buttoning and ironing. The control measures undertaken further investigation and change soon. Preview of CTDs subjective complaints on tailors using questionnaires Nordic Body Map and showed that 78.3% of complaints occurred on the waist, 65.2% on the back and buttocks, 56.5% on the upper neck, and 52.2% on the right wrist. Efforts can be made to reduce the level of risk is to adjust the height of the table with high labor, use a chair that has a back rest, reduce working hours to 8 hours/day and stretching routine."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiranti Vindhagita Aisyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif musculoskeletal disorders (MSDs) pada operator di area trimming PT Bridgestone Tire Indonesia tahun 2012 dengan menggunakan metode penilaian BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factor) dan kuesioner NBM (Nordic Body Mac) yang telah dimodifikasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang diteliti adalah seluruh operator pada area trimming dan seluruh aktivitasnya yang berisiko terhadap bahaya ergonomi dan timbulnya keluhan subjektif musculoskeletal disorders (MSDs).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada seluruh aktivitas kerja, baik pada area trimming bios mapun radial, memiliki tingkat risiko ergonomi sedang dan tinggi. Sedangkan hasil kuesioner musculoskeletal disorders (MSDs) menunjukkan bahwa keluhan terbanyak terdapat pada bahu kanan (89.3%), leher bagian bawah (82.1%), pinggang (78.6%), dan pergelangan tangan kanan (71.4%).

The purpose of this research is to know the level of risk and musculoskeletal disorders (MSDs) complaint of trimming area employees in PT Bridgestone Tire Indonesia 2012 using BRIEF (Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors) method and modification of Nordic Body Map questionnaire. Total samples on this research is all the employees who felt musculoskeletal disorders (MSDs) complaint and the activities that have an ergonomic risk.
The result of this research indicates that all of the activity, in the trimming bias or radial area, have a level of risk in medium and high category. Besides, NBM questionnaire result, indicate that the most of musculoskeletal disorders (MSDs) complaint is in right shoulder (89.3%), neck (82.1%), waist (78.6%), and right wrist (71.4%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44473
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>