Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13056 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Debora Eflina
"This study aims to investigate the moderating effects of commute time, availability of nearby replacement jobs, and family embeddedness to the relationship between employee embeddedness and turnover intentions. Employee embeddedness includes organizational and community embeddedness. Previous studies showed that employee embeddedness is a good predictor of turnover. However, other studies have subsequently demonstrated different results in employee embeddedness-turnover relationship. The present study hypothesizes that commute time, availability of nearby replacement jobs, and family embeddedness moderate the relationship between employee embeddednessturnover intentions. Data were obtained from a sample of 330 full-time employed nurses in two hospitals in Jakarta, Indonesia. Results showed that commute time and family embeddedness moderated the organizational embeddednessturnover intention relationship. Availability of nearby replacement jobs did not moderate employee embeddednessturnover intentions. Theoretical and practical implications of the findings are discussed.

Penelitian ini bertujuan untuk menggali efek moderasi waktu tempuh antara rumah dan tempat kerja, ketersediaan alternatif pekerjaan lain, dan family embeddedness pada hubungan antara employee embeddedness karyawan dengan turnover intentions (intensi meninggalkan organisasi). Employee embeddedness terdiri dari organizational embeddedness dan community embeddedness. Penelitian terdahulu menunjukkan employee embeddedness merupakan prediktor variabel turnover yang baik. Akan tetapi, studi selanjutnya mengenai hubungan employee embeddednessturnover menunjukkan hasil yang bervariasi. Hipotesis penelitian ini adalah waktu tempuh antara rumah dan tempat kerja, ketersediaan alternatif pekerjaan lain, dan family embeddedness adalah moderator yang signifikan pada hubungan antara employee embeddedness dan intensi meninggalkan organisasi. Sampel penelitian adalah 330 perawat di dua rumah sakit di Jakarta, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tempuh antara rumah dan tempat kerja dan family embeddedness memoderasi hubungan antara organizational embeddedness dan intensi meninggalkan organisasi. Akan tetapi, ketersediaan alternatif pekerjaan lain tidak terbukti sebagai moderator employee embeddedness dan intensi meninggalkan organisasi. Selanjutnya akan dibahas implikasi teori dan praktis dari hasil studi."
Rotterdam: Erasmus University Rotterdam. Institute of Psychology, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Syafira Efrial
"Tingkat turnover yang tinggi merupakan salah satu tantangan dalam manajemen terutama untuk meningkatkan retensi dari karyawan sehingga diperlukannya pencegahan akan peningkatan turnover intentions. Keadaan di lingkungan kerja yang penuh tuntutan pekerjaan dapat mempengaruhi tingkat stres dan kepuasan dari karyawan yang bekerja di bank yang mampu berdampak akan turnover intentions. Salah satu sumber daya yang dapat mengatasi tuntutan di dalam pekerjaan dapat berupa job embeddedness yang berasal dari dalam maupun luar faktor pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dari job satisfaction dan job stress terhadap turnover intentions yang dimoderasi oleh job embeddedness kemudian juga moderasi dari job satisfaction pada pengaruh job stress terhadap turnover intentions. Data diperoleh dari 183 karyawan yang bekerja di bank yang ada di Indonesia melalui kuesioner daring. Penelitian ini menggunakan metode SEM dengan Lisrel 8.80. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan secara negatif dari job satisfaction dan secara positf dari job stress terhadap turnover intentions. Juga job stress berpengaruh negatif terhadap job satisfaction. Job satisfaction selain berpengaruh langsung, juga mampu melemahkan pengaruh job stress terhadap turnover intentions. Job embeddedness memoderasi secara positif pengaruh job satisfaction pada turnover intentions. Sementara moderasi positif moderasi job embeddedness pada pengaruh job stress dan turnover intentions tidak terbukti secara signifikan.

A high turnover rate is one of the challenges in human resources management, especially to increase employee retention, so it is necessary to do prevention of high turnover intentions rate. Conditions in a work environment which is full of job demands can affect the employees’s stress and satisfaction level which can have an impact on turnover intentions. One of the resources that can overcome the high job demands is job embeddedness which comes from within or outside the job factor. The purpose of this study is to analyze the effect of job satisfaction and job stress on turnover intentions which are moderated by job embeddedness and then also the moderation of job satisfaction on the effect of job stress on turnover intentions. Data were obtained from 183 employees who work at banks in Indonesia through an online questionnaire. This research uses SEM method with Lisrel 8.80. The results show that there is a significant negative effect of job satisfaction and a positive effect of job stress on turnover intentions. Also job stress has a negative effect on job satisfaction. Besides having a direct effect, job satisfaction is also able to buffer the effect of job stress on turnover intentions. Job embeddedness positively moderates the effect of job satisfaction on turnover intentions. Meanwhile, positive moderation of job embeddedness on the effect of job stress and turnover intentions is not significantly proven."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayndri Caturprabamukti Purbaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh transformational leadership, compensation and benefit, dan job stress terhadap employee retention yang dimediasi oleh job embeddedness pada konteks industri perhotelan dan keramahtamahan di Jakarta, Indonesia. Penelitian dilakukan pada karyawan hotel Gamma dan Betaomega Jakarta dengan jumlah responden yang didapatkan adalah sebanyak 157. Data penelitian diperoleh melalui metode survei dengan menggunakan self-administer questionaire. Pengolahan data menggunakan metode SEM-PLS dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS.
Hasil pengolahan data menunjukkan pengaruh positif dari transformational leadership dan compensation and benefit serta pengaruh negatif dari job stress secara langsung terhadap employee retention. Job embeddedness terbukti memiliki peran mediasi secara parsial dari transformational leadership dan compensation and benefit terhadap employee retention dan tidak memiliki peran mediasi dari hubungan job stress terhadap employee retention. Penelitian ini memiliki kontribusi teoritis yang mengkonfrmasi sebagian hasil dari penelitian sebelumnya di negara dan industri yang berbeda. Secara praktis, penelitian ini memberikan insight kepada manajemen hotel yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas retensi karyawan di industri perhotelan dan keramahtamahan, yaitu pentingnya pengembangan transformational leadership, pengelolaan compensation and benefit dan job stress yang baik sehingga terbentuklah job embededness dan employee retention yang tinggi.

This study aims to test the effects of transformational leadership, compensation and benefit, and job stress towards employee retention mediated by job embeddedness in hospitality industry. The data used in this study are gathered from the employees of Gamma and Betaomega hotel through amounted for 157 respondents. The method to gather the data is through survei with self-administer questionnaire. The data that were gathered then further proccessed utilizing SEM-PLS method with the aid of SmartPLS software.
The results shown in this study are transformational leadership and compensation and benefit have significant and positive effects while job stress has significant and negative effect toward employee retention. Job embeddedness is shown to have partial mediating role in the relationship among transformational leadership and compensation and benefit towards employee retention while in the relationship between job stress towards employee retention, job embeddedness is shown to have no mediating role. In theoretical term, the contribution of this study is partially confirming the result of older study in another country. In practical term, this study gives insight towards the company about how to increase the effectivity of employee retention through the development of transformational leadership, appropriate compensation and benefit, and reducing job stress which resulted in the increase of job embeddedness and employee retention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Ayuningtyas
"Akibat besarnya kerugian yang ditimbulkan turnover, dua area penelitian telah berkembang, yaitu (1) area yang meneliti alasan-alasan mengapa individu meninggalkan pekerjaannya (employee turnover) dan (2) area yang meneliti alasan-alasan mengapa individu bertahan dalam pekerjaannya (employee retention). Penelitian ini meneliti tiga variabel yang termasuk dalam pendekatan retensi karyawan, yaitu job embeddedness, job satisfaction, dan organizational trust. Penelitian ini menguji job embeddedness terhadap organizational trust dengan juga menguji efek dari job satisfaction terhadap organizational trust. Dihipotesiskan bahwa baik job embeddedness maupun job satisfaction akan mempengaruhi organizational trust secara positif dan signifikan, di mana efek job embeddedness terhadap organizational trust akan lebih besar daripada efek job satisfaction. Hasil pengujian persamaan model struktural dengan pendekatan regresi berganda yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari 203 partisipan menunjukkan bahwa job embeddedness mempengaruhi organizational trust secara positif dan signifikan (koefisien regresi = 0.82) sedangkan pengaruh job satisfaction terhadap organizational trust adalah negatif dan tidak signifikan (koefisien regresi = -0.07). Dengan demikian, job embeddedness mampu mempengaruhi organizational trust lebih baik dari job satisfaction.

Due to significant losses caused by turnover, two research areas have emerged (1) area studying the reasons why an individual leaves his/her job (employee turnover) and (2) area studying the reasons why an individual retains his/her job (employee retention). This research studies three variables included in retention research approach, which are job embeddedness, job satisfaction, and organizational trust. The influence of job embeddedness and job satisfaction to organizational trust is the focus of this research. It is hypothesized that both job embeddedness and job satisfaction will positively and significantly influence organizational trust. Results from structual equation modeling with multiple regression approach to data gathered from 203 participants shows that job embeddedness is positively and significantly influence organizational trust (regression coefficient = 0.82) while job satisfaction shows a negative and non significant result (regression coefficient = - 0.07). Thus, job embeddedness appears to be a better predictor for organizational trust than job satisfaction."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lirmanto Pardinata
"Pengendalian tingkat turnover secara efektif telah lama menjadi masalah yang krusial bagi perusahaan karena besarnya biaya yang ditimbulkan oleh turnover (Bergiel, Nguyen, Clenney & Taylor, 2009). Belakangan ini, beberapa survei menunjukkan bahwa tingkat turnover karyawan lulusan baru jauh lebih tinggi daripada karyawan lain. Karyawan lulusan baru tersebut juga dikenal sebagai Generasi Y (lahir tahun 1981-2000). Peneliti tertarik untuk membandingkan Job Embeddedness antara karyawan Generasi Y dengan Generasi X (lahir tahun 1965-1980). Terdapat 260 sampel yang merupakan karyawan pada penelitian ini (167 Generasi Y, 93 Generasi X). Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua generasi tersebut pada dimensi organizational-fit (p = 0.001), community-fit (p = 0.000), community-sacrifice (p = 0.000) dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada dimensi organizational-sacrifice (p = 0.64).

The regulation of turnover effectively has long been a crucial problem for companies because of the enormous amount of cost caused by turnover (Bergiel, Nguyen, Clenney & Taylor, 2009). Lately, recent surveys show that the fresh-graduates workers’ level of turnover is higher compared to other workers. The fresh-graduates workers is also known as Generation Y (born of 1981-2000). The research aims to compare job embeddedness between Generation Y and Generation X (born of 1965-1980). This research uses 260 samples of workers (consist of 167 Generation Y and 93 Generation X). The data collection method used in this research is the usage of questionairre. The results shows there are significant differences between those two generations in the dimensions of organizational-fit (p = 0.001), community-fit (p = 0.000), community-sacrifice (p = 0.000) and there is no significant differences in the dimension of organizational-sacrifice (p = 0.64).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rami Busyra Ikram
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara job embeddedness dan intensi meninggalkan pekerjaan pada karyawan outsourcing. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Pengukuran job embeddedness menggunakan alat ukur Global Job Embeddedness Scale (Crossley, Jex, Bennett, & Burnfield, 2007) dan intensi meninggalkan pekerjaan menggunakan alat ukur intention to turnover questionnaire (Adiningtyas, dkk, 2010). Partisipan berjumlah 116 karyawan outsourcing bidang CSO (Customer Service Officer) yang bekerja pada perusahaan tenaga listrik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara job embeddedness dengan intensi meninggalkan pekerjaan pada karyawan outsourcing (r = -0.632; p<0.01; one-tailed). Artinya, semakin tinggi job embeddedness yang dimiliki seseorang, maka semakin rendah intensi meninggalkan pekerjaan.

This research was conducted to find relationship between job embeddedness and turnover intention among outsourcing employess. This is a quantitative research with correlational design. Job embeddedness was measured by Global Job Embeddedness Scale (Crossley., 2007) and turnover intention was measured by Intention to Turnover Questionnaire (Adiningtyas et al., 2010). The participants of this research are 116 CSO (Customer Service Officer) outsourcing employees who work in electrical power company. The main results of this research shows that job embeddedness negatively correlated significantly with turnover intention (r = -0.632; p<0.01; one-tailed). It means, the higher job embeddedness, the lower turnover intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Anggia Putri Atan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi dari job embeddedness (kelekatan pada organisasi) pada hubungan antara job demand resources (JD-R) dengan intensi meninggalkan organisasi. Penelitian ini menggunakan teori conservation of resource (COR) untuk menjelaskan pengaruh atau efek mediasi kelekatan pada organisasi, dimana individu yang lebih memersepsikan kondisi bekerja dengan job resources yang tinggi (kesempatan untuk berkembang, peningkatan karir, jaringan pertemanan, dan keamanan bekerja) daripada tuntutan kerjanya cenderung melekat pada organisasinya dan akan memiliki intensi yang rendah untuk keluar dari organisasi. Data diperoleh dari suatu organisasi media online di Jakarta (N = 210) dan dianalisis menggunakan macro PROCESS dari Hayes pada SPSS v.21.
Hasil menunjukkan bahwa JD-R secara signifikan berpengaruh negatif pada intensi meninggalkan organisasi (β = -0.68, SE = 0.10, t = -6.53, p < 0.01, CI = [-0.88, -0.47]) dan secara signifikan berpengaruh positif pada kelekatan pada organisasi (β = 0.26, SE = 0.05, t = 5.01, p < 0.01, CI = [0.16, 0.36]). Kelekatan pada organisasi secara signifikan berpengaruh negatif pada intensi meninggalkan organisasi (β = 0.26, SE = 0.05, t = 5.01, p < 0.01, CI = [0.16, 0.36]). Analisis mediasi menunjukkan kelekatan pada organisasi memiliki pengaruh partial mediation pada hubungan antara JD-R dan intensi meninggalkan organisasi (β = -0.07, SE = 0.04, CI = [-0.16, -0.01]). Pengaruh tidak langsung dari JD-R ke intensi meninggalkan organisasi lewat kelekatan pada organisasi adalah signifikan secara statistik.

This study aims to investigate the mediating effect of job embeddedness on the relationship between job demand resources (JD-R) and turnover intentions. Drawing from conservation of resource theory (COR) to explain the mediation effect, employees with high levels of job resources (growth opportunities, career development, social network, and job security) will be embedded in the organization and subsequently will have low turnover intentions. Data were gathered from a media organization in Jakarta (N = 210), and were analyzed using Hayes? PROCESS macro on SPSS v21.
Results showed that JD-R negatively influenced turnover intentions (β = -0.68, SE = 0.10, t = -6.53, p < 0.01, CI = [-0.88, -0.47]) and positively influenced job embeddedness (β = 0.26, SE = 0.05, t = 5.01, p < 0.01, CI = [0.16, 0.36]). Job embeddedness also negatively influenced turnover intentions (β = 0.26, SE = 0.05, t = 5.01, p < 0.01, CI = [0.16, 0.36]). The mediation analysis showed job embeddedness to have a partial mediation effect on the relationship between JD-R and turnover intentions (β = - 0.07, SE = 0.04, CI = [-0.16, -0.01]). The indirect effect of JD-R on turnover intentions via job embeddedness was significant. Theoretical and practical implications were discussed.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S62649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Andreas Hapsoro
"Kehilangan rumah akibat bencana dapat menyebabkan dampak negatif pada sektor lain seperti harga diri, kesehatan, ekonomi, keamanan, dan kenyamanan penghuninya khususnya bagi keluarga dari masyarakat Desa Lombonga, Kabupaten Donggala yang terdampak gempa bumi yang melanda Sulawesi Tengah pada September 2018. Masalah dalam penelitian ini adalah keluarga berpenghasilan rendah selalu mengalami kesulitan untuk membangun rumahnya secara mandiri ditambah kebutuhan dan kapasitas setiap keluarga yang berbeda-beda. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model keberlanjutan dari suatu respon pemulihan hunian pasca bencana yang mendukung kesejahteraan dan ketahanan keluarga. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode campuran melalui survei keluarga, wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, dan observasi langsung. Hasil penelitian ini mengumpulkan bukti korelasi antara proses rekonstruksi hunian sementara dan hunian tetap yang dapat memberikan dampak pada harga diri, kesehatan, ekonomi, keamanan dan kenyamanan penghuninya. Disimpulkan bahwa dampak tersebut berkontribusi pada sikap pengetahuan keluarga untuk menghadapi bencana dan meningkatkan ketahanan keluarga.

Disaster-related home loss negatively impacts dignity, health, economy, security, and comfort, particularly for families in Lombonga Village, Donggala Regency, affected by the September 2018 Central Sulawesi earthquake. The problem in this study is the low-income families face challenges in independently rebuilding their homes, compounded by varying needs and capacities. For this reason, this study aims to develop a sustainable post-disaster housing recovery model that enhances family welfare and resilience. Utilizing a quantitative approach with mixed methods, data were gathered through surveys, in-depth interviews, focus group discussions, and direct observation. The results of this study reveal a correlation between the reconstruction of temporary and permanent housing and improvements in residents' dignity, health, economy, safety, and comfort. The study concludes that these impacts contribute to better disaster preparedness and increased family resilience. "
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kintan Utari
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh work engagement terhadap job satisfaction dan turnover intention dengan generasi sebagai moderating variable di PT. X Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan kepada karyawan PT. X Indonesia yang dibagi menjadi dua generasi yaitu, Generasi X dan Millenials. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui work engagement karyawan dalam perusahaan sehingga dapat meningkatkan kepuasan karyawan dalam perusahaan sekaligus mengurangi intensi karyawan untuk keluar dari perusahaan.

The focus of this study is to see how work engagement affect employees job satisfaction and turnover intention within Generation X and Milennial. The purpose of this study is to understand the relationship between work engagement – job satisfaction and work engagement – turnover intention with generation as moderating variable. This research is quantitative and data were collected by giving questionnaires to the employees from different generation of X company. The results of this study are expected to give insight and solution for organization on how to understand work engagement for increasing job satisfaction and decreasing turnover intention on their employees."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Teguh Wicaksana
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisist pengaruh praktik sumber daya manusia terhadap dimensi job embeddedness. Penelitian ini menggunakan alat ukur praktik sumber daya manusia yang dikembangkan Delery & Doty (1996 dalam Huff, 2007) untuk mengukur pengembangan karir, pelatihan, kompensasi, keamanan kerja dan penilaian kinerja, sementara variabel job embeddedness diukur menggunakan Job Embeddedness Scale yang dikembangkan oleh Mitchell (2001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik sumber daya manusia terbukti secara signifikan memiliki pengaruh positif terhadap dimensi fit dan sacrifice dari job embeddedness, sedangkan praktik sumber daya manusia tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap dimensi link dari job embeddedness. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik praktik sumber daya manusia yang diterapkan maka karyawan akan merasakan dirinya memiliki kecocokan dan kenyamanan dalam bekerja di perusahaan. Selain itu juga karyawan akan merasakan semakin banyak hal yang dirasa akan dikorbankan apabila keluar dari perusahaan.

This study aims to analyze the influence of human resources practices on dimensions of job embeddedness. This study used Human Resources Practices Test which was developed by Delery & Doty (1996 in Huff, 2007) to measure career development, training, compensation, job security and performance appraisal, and Job Embeddedness Scale which was developed by Mitchell (2001). The result of this study showed that human resources practices have significant positive influence on job embeddedness, specifically fit and sacrifice, meanwhile, human resources practices do not have significant influence on link dimension of job embeddedness. The findings show that good implementation of human resources practices will make employee more compatible and comfort with organization. Moreover, employee will also feel greater losses if leaving the organization.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>