Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bunga Juliaristi Putri
"ABSTRAK
BUNGA JULIARISTI PUTRI. Unsur Feminisme dalam Potiche Karya Fran ois Ozone. Di bawah bimbingan Suma Riella Rusdiarti . Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tokoh feminis yang terdapat dalam film Potiche, karya Fran ois Ozone.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Teori-teori yang digunakan untuk menunjang pendekatan ini adalah pendekatan sintagmatik dan paradigmatik serta didukung oleh teori feminisme dari Beauvoir dan teori mengenai sinematografi dari Boggs.Analisis sintagmatik yang terdiri atas dua bagian, yaitu pengaluran dan alur cerita, menunjukkan bahwa unsur feminisme terlihat dari tindakan-tindakan tokoh Suzanne.Analisis paradigmatik yang terdiri atas analisis tokoh, hubungan tokoh utama dengan tokoh-tokoh lainnya, dan analisis latar yang terdiri atas dua bagian, yaitu latar ruang dan latar waktu, menunjukkan bahwa unsur feminisme terlihat dalam tindakan-tindakan para tokoh, khususnya tokoh Suzanne.Sebagai kesimpulan, seluruh aspek yang dibahas dalam skripsi ini menunjukkan adanya unsur feminisme dalam film Potiche, karya Fran ois Ozone.BUNGA JULIARISTI PUTRI. Unsur Feminisme dalam Potiche Karya Fran ois Ozone. Di bawah bimbingan Suma Riella Rusdiarti . Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tokoh feminis yang terdapat dalam film Potiche, karya Fran ois Ozone.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural. Teori-teori yang digunakan untuk menunjang pendekatan ini adalah pendekatan sintagmatik dan paradigmatik serta didukung oleh teori feminisme dari Beauvoir dan teori mengenai sinematografi dari Boggs.Analisis sintagmatik yang terdiri atas dua bagian, yaitu pengaluran dan alur cerita, menunjukkan bahwa unsur feminisme terlihat dari tindakan-tindakan tokoh Suzanne.Analisis paradigmatik yang terdiri atas analisis tokoh, hubungan tokoh utama dengan tokoh-tokoh lainnya, dan analisis latar yang terdiri atas dua bagian, yaitu latar ruang dan latar waktu, menunjukkan bahwa unsur feminisme terlihat dalam tindakan-tindakan para tokoh, khususnya tokoh Suzanne.Sebagai kesimpulan, seluruh aspek yang dibahas dalam skripsi ini menunjukkan adanya unsur feminisme dalam film Potiche, karya Fran ois Ozone.

ABSTRACT
BUNGA JULIARISTI PUTRI. Feminism element in Potiche Fran ois Ozone work. Under the guidance of Suma Riella Rusdiarti . Faculty of Humanity, Universitas Indonesia, 2016. The purpose of this study was to describe feminists contained in the film Potiche, Fran ois Ozone works. The approach used in this study is the structural approach. The theories used to support this approach is the syntagmatic and paradigmatic approach and supported by theory and feminism theories of Beauvoir and cinematography theories from Boggs. Syntagmatic analysis which consists of two parts, named plot and storyline, suggesting that elements of feminism seen from the actions of Suzanne figures. The paradigmatic analysis consists of the analysis of the figures, the main character relationships with other characters, and background analysis which consists of two parts, named the foreground and background space of time, indicates that the element of feminism seen in the actions of the characters, especially Suzanne figures. In conclusion, all aspects are discussed in this thesis indicative of feminism in the film Potiche, Fran ois Ozone works."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Edwina Kusumandari
"Perempuan telah lama berjuang untuk dapat memiliki hak yang setara dengan laki-laki. Hal tersebut merupakan proses yang terus berkembang sehingga isu perempuan menjadi salah satu fenomena sosial. Permasalahan tersebut terekam dalam berbagai media, salah satunya film. Film Potiche yang bergenre drama komedi, bercerita tentang bagaimana perempuan pada masa itu bergelut keluar dari dominasi laki-laki. Perempuan di film ini direpresentasikan sebagai sosok yang terbelenggu dalam berbagai situasi yang berhubungan dengan laki-laki. Artikel ini berupaya untuk mengetahui bagaimana representasi perlawanan perempuan terhadap ideologi patriarki ditampilkan dalam film.

Women have long struggled to be able to have equal rights with men. This is a continuous process to women's issues into one social phenomenon. This issue were captured in medias, one of them is movie. Potiche is a comedy drama, tells the story of how women at that time struggling out of male domination. Women in this film are represented as being shackled in a variety of situations associated with men. This article seeks to determine how the representation of women’s resistance against patriarchal ideology is shown in the movie.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Peter Yansen Melles
"ABSTRAK
Artikel ini membahas sebuah film yang berjudul Frantz 2016 karya dari Fran ois Ozon. Fran ois Ozon adalah sutradara asal Prancis yang mulai berkarya sejak tahun 1980-an. Ozon dikenal sebagai sutradara yang sering mengekspos tubuh dan perilaku manusia. Artikel berfokus terhadap kebohongan yang terlihat dari adegan berwarna yang akan mempengaruhi hubungan kausalitas suatu peristiwa dalam film. Pemaknaan terhadap warna yang ada pada film akan dikaji melalui aspek naratif dan sinematografis dengan teori film dari Denis W. Petrie dan Joseph M. Boggs. Hasil analisis menunjukkan para tokoh melakukan kebohongan tersebut demi mencapai tujuannya dan kebohongannya tampak melalui adegan berwarna dalam film.

ABSTRACT
This article discusses a film entitled Frantz 2016 by Fran ois Ozon. Fran ois Ozon is a French director who started directing since the 1980s. Ozon is known as a director who often exposes the body and human behavior. The article focuses on the visible lies of the colored scene that will affect the causality relationship of an event in the film. The meaning of color in the film will be studied through narrative and cinematographic aspects with film theory from Denis W. Petrie and Joseph M. Boggs. The results of the analysis show the characters lie to achieve its goals and lies appear through colored scenes in the film. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mareta Bella Puspita
"ABSTRAK
Perang Dunia merupakan salah satu tema yang banyak diangkat dalam perfilman Prancis. Salah satu film yang mengangkat periode pasca-Perang Dunia I adalah film Frantz karya François Ozon. Artikel ini membahas tentang perang, trauma dan cara para tokoh untuk melepaskan diri dari kenangan buruk akan kematian akibat perang, khususnya yang melibatkan konflik antara Prancis dan Jerman yang direpresentasikan melalui tokoh Frantz. Metode kajian sinema dari Boggs dan Petrie digunakan untuk memaparkan struktur naratif film melalui analisis alur, penokohan dan latar. Selain itu, aspek sinematografis dengan analisis dialog dan mise en scène juga digunakan untuk memperlihatkan memori dan trauma yang dialami para tokoh. Konsep trauma perang dari Nigel C. Hunt digunakan untuk memperlihatkan bahwa trauma yang disebabkan oleh perang dapat mengubah pola pikir dan tingkah laku masyarakat. Hasil analisis memperlihatkan bahwa trauma akibat perang tidak hanya berdampak bagi individu, tetapi juga berdampak bagi masyarakat luas, menjadi memori kolektif yang sulit dihapuskan. Setiap usaha untuk menghapus dan membebaskan diri dari trauma perang akan berbeda tergantung penyebab dan dampak trauma tersebut.

ABSTRACT
World War is one of the themes that often appear in French films. One of the films that convey the post-World War I period is the film of Frantz by François Ozon. This article discusses war, trauma and how the characters escape from bad memories of death due to war, especially those involving conflicts between France and Germany that represented by Frantz. The Boggs and Petrie cinema study methods is used to describe the narrative structures of the film through analysis of plot, characterizations and settings. In addition, cinematographic aspects with dialogue analysis and mise en scène are also used to show the memory and trauma experienced by the characters. The concept of war trauma from Nigel C. Hunt is used to show that trauma caused by war can alter people's mindsets and behaviors. The analysis shows that the trauma caused by war not only affects individuals, but also affects the wider community, becoming a collective memory that is difficult to forget. Every effort to cure and free yourself from the trauma of war will differ depending on the cause and impact of the trauma."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Septizar Tri Astika
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai konstruksi kepemimpinan Soekarno sebagai tokoh bangsa yang dibingkai dalam film Ketika Bung di Ende sebagai film yang mengangkat fase penting yang jarang diteliti dalam kehidupan Soekarno. Penelitian ini bersandar pada teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman melalui film sebagai media massa. Framing dipilih sebagai metode untuk mengetahui realitas yang dipilih untuk ditampilkan dalam film ini. Menggunakan analisis framing dari William A. Gamson dan Andre Modgliani untuk melihat bagaimana gagasan yang mengatur cara memaknai kejadian dan apa yang menjadi permasalahan. dengan menggunakan perangkat framing (framing devices) melalui Metaphors, Catchphrases, Exemplar, Depiction dan Visual Images serta perangkat penalaran (reasoning devices) dengan menggunakan roots, appeals to principle dan consequences sebagai Framing Devices. Strategi framing tersebut digunakan untuk membentuk konstruksi yang ingin dibentuk oleh sutradara dan penulis skenario. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa sebagai dalah satu media komunikasi, film memberikan konstruksi atas kepemimpinan Soekarno sebagai pemimpin yang berjiwa bebas dan anti imperialisme; bersemangat dan gandrung pada persatuan; merangkul semua kalangan; dan ideolog religius. Jika ditarik pada konsep kepemimpinan, maka kepemimpinan Soekarno adalah constellation of traits yang demokratis, transformasional dan menganut falsafah Pancasila.

ABSTRACT
This thesis discusses Soekarno’s leadership construction as a nation figure framed in the movie “Ketika Bung di Ende” as a film that raised the important phase in Soekarno’s life which rarely examined. This study rests on the theory of Construction Reality Peter L. Berger and Thomas Luckman through movie as a mass media. Framing has been chosen as the most appropriate method to determine the reality selected for shown in this movie. Uses William A. Gamson and Andre Modgliani’s framing analysis to see how the events are governed by the ideas and its problems. By using Metaphors, Catchphrases, Exemplar, Depiction and Visual Images as well as reasoning devices with the use of roots, appeals to principle, and consequences as Framing Devices; the director and the screenwriter then form their intended construction on Soekarno’s leadership. Based on the analysis, it can be concluded that movies—one of the medium of communication, can be used to construct Soekarno as a free-spirited and anti impeialism; eager and devoted to unity; embracing all people; and religious ideologues If drawnn on the concept of leadership, Soekarno is a leader with democratic and transformational constellation of traits that still adheres to the philosophy of Pancasila.
"
2015
T44595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nella Nabila
"Sergei Eisenstein (1898 - 1948) adalah seorang sutradara yang namanya sudah dikenal di Rusia maupun di dunia termasuk di Indonesia. Ia mempunyai peran penting dalam perkembangan sinematografi di Rusia, khususnya pada abad ke XX. Film Ivan Grozny adalah karya terbaiknya sepanjang masa sekaligus karya terakhirnya yang mendapatkan banyak pujian Skripsi ini difokuskan untuk menganalisis tokoh dan penokohan dalam film Ivan Grozny.

Abstract
Sergei Eisenstein (1898 - 1948) is well-known Russian director in the world and his fame spread including Indonesia. He also has an important role for Russian cinematography development, particularly in XX century. Ivan Grozny is his best work ever and his last masterpiece at all once. This graduate essay focus on analyze figure and character of Ivan Grozny"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S252
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melfiana Puspita Sari
"[ ABSTRAK
Dewasa ini, film yang mempromosikan perempuan sebagai sosok yang kuat menjadi sebuah
trend. Ada banyak film populer yang menawarkan cerita di mana perempuan berperang di
dalam lingkungan patriarki. Genre film lainnya yang populer di masa kini adalah romansa
yang dikombinasikan dengan supranatural. Beautiful Creatures adalah sebuah film yang
menawarkan seorang karakter perempuan tangguh yang memiliki kekuatan supranatural.
Beberapa media juga mendukung status Lena Ducchanes sebagai seorang feminis. Makalah
ini berupaya untuk memperdebatkan pernyataan tersebut. Meskipun penulis Beautiful
Creatures bermaksud menjadikan Lena sebagai seorang feminis, ada beberapa sifat Lena serta
kondisi yang melemahkan posisi Lena sebagai seorang feminis. Melalui analisis film serta
penelitian, tercapai kesimpulan bahwa beberapa factor yang seharusnya mendukung Lena
sebagai feminis malah mendukung bagaimana lingkungan patriarki memposisikan perempuan.

ABSTRACT
Movies that promote woman as a strong figure seem to be a trend now. There are plenty of
popular films that offer a story where women fight within patriarchal society. Other popular
genres in this era are romance combined with supernatural. Beautiful Creatures is a movie
that offers a strong woman character with supernatural power. Some media also support the
character Lena Ducchanes as a feminist. This paper attempts to argue that notion. Although
Lena is intended to be a feminist by the authors, there are some traits of her and also some
conditions that weaken her position as a feminist. Through analysis of the movie and several
research studies, a conclusion is reached that some factors that are intended for promoting
Lena as a feminist actually reinforce how patriarchal society positions women., Movies that promote woman as a strong figure seem to be a trend now. There are plenty of
popular films that offer a story where women fight within patriarchal society. Other popular
genres in this era are romance combined with supernatural. Beautiful Creatures is a movie
that offers a strong woman character with supernatural power. Some media also support the
character Lena Ducchanes as a feminist. This paper attempts to argue that notion. Although
Lena is intended to be a feminist by the authors, there are some traits of her and also some
conditions that weaken her position as a feminist. Through analysis of the movie and several
research studies, a conclusion is reached that some factors that are intended for promoting
Lena as a feminist actually reinforce how patriarchal society positions women.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Giraudoux, Jean
Paris Edition Bernard Grasset c1939
843.9 G 252
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vermeer, Suzanne
Utrecht: A. W. Bruna, 2012
BLD 839.317 VER n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Riskhi Susanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan ambivalensi tokoh Srintil yang tidak hanya ditampilkan sebagai objek namun juga subjek dalam film Sang Penari arahan Ifa Isfansyah. Pembahasan dari segi naratif film dan teknik sinematografis dilakukan dengan menggunakan pendekatan tekstual dari Roland Barthes dan Laura Mulvey serta teori wacana feminisme posmodern untuk membongkar subjektivitas Srintil dalam versi film adaptasi yang mengandung muatan peristiwa 1965. Melalui strategi mimikri Luce Irigaray, Srintil menciptakan ?bahasa?nya sendiri untuk berusaha keluar dari ketertindasannya.

ABSTRACT
This research was aimed at revealing ambivalence of Srintil?s character that isnot only represented as an object but also a subject in Ifa Isfansyah?s movie,Sang Penari. Analyses at the plane of narrative and cinematic techniques were conducted using textual approach from Roland Barthes and Laura Mulvey as wellas theory of postmodern feminism to reveal Srintil?s subjectivity in its version of film adaptation indepth 1965 representation. By using Luce Irigaray?s mimicry strategy, Srintil creates her own ?language? to escape from her oppression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>