Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118421 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thelma Nizir
"Dalam rangka pembangunan ekonomi Indonesia, dimana kita harus mampu menciptakan struktur ekonomi yang seimbang antara kekuatan dan kemampuan industri yang maju dan didukung oleh kekuatan dan kemampuan pertanian yang tangguh, maka agribisnis mempunyai peranan yang sangat penting. Agribisnis disini diartikan sebagai kegiatan yang meliputi pembibitan, pengolahan tanah, penanainan, budidaya, pengolahan serta penasaran dan komoditas pertanian dan sub?sektornya (peternakan, dan perikanan) termasuk juga berbagai kegiatan yang merupakan bidang usaha mendukung sektor pertanian.
Walaupun peranannya relatif semakin menurun, sektor perta nian masih akan tetap sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, tidak saja dari segi penyediaan lapangan kerja tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan rakyat. Industri sub-sektor peternakan berupa daging, telur dan susu menunjukkan prospek yang cerah, baik dilihat dari aspek produksi maupun konsumsinya. Sejak tahun 1978, kegiatan ekspor sapi. potong dihentikan karena permintaan daging dalam negeri semakin kuat. Bahkan sampai saat ini permintaan daging impor masih kuat terutama untuk konsumsi hotel.
Beberapa masalah yang dihadapi. dalam mengembangkan indus tri di sektor pertanian adalah tidak tersedianya komoditi Pertanian dalam jumlah yang cukup dan kontiniu, harga komoditi yang sering berfluktuasi secara tajam, tidak efisiennya pelaku pasar dalam melakukan kegiatan, dan kurangnya pengetahuan terhadap pemasaran disebabkan lemahnya penguasaan aspek-aspek manajemen. Untuk menghasilkari kualitas daging potong yang setara dengan impor maka telah dilakukan peternakan menggunakan sistem ranch, dimana pemberian makananan dan pemeliharaan menggunakan sistem feedlot. Di Indonesia industri peternakan seperti ini masih relatif baru, dan belum banyak perusahaan yang terlibat di dalamnya.
Berdasarkan data survei studi pemasaran daging sapi di Jakarta, Bandung Surabaya dan Lampung baru ada 12 perusahaan yang berpotensi bersaing dalam industri ini. Dan dalam waktu dekat akari muncul 3 perusahaan yang bergerak di industri ini. Adanya dukungan pemerintah terhadap sub-sektor peternakan yang menggunakan pola PIR, juga membuka peluang bagi investor baru untuk memasuki industri ini, dan sekaligus dapat merupakan ancaman bagi perusahaan yang sudah ada di dalamnya.
Melalui karya akhir ini penulis mencoba menerapkan peranan strategi pemasaran industri daging potong pada perusahaan yang sedang berkeng di dalam industri ini. Diharapkan strategi pemasaran yang digunakan dapat memperluas segmen pasar dan meningkatkan penjualan. Secara khusus dipilih PT. Karyana Gita Utania (KGU) sebagai bahan studi dan pembahasan, mengingat PT. KGU merupakan perusahaan yang pertama bergerak di industri ini, dan selama ini merupakan market leader di bidangnya.
Pada pembahasan digunakan model ?Manajemen Strategi Pearce dan Robinson?, karena dianggap cukup memadai untuk menganalisa kondisi PT. KGU dan menentukan strategi pemasaran yang dipandang efektif untuk dilakukan. Di dalam model tersebut digunakan juga analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dan Grand Strategy Selection Matrix untuk menentukan grand strategy yang tepat bagi PT. KGU yang kemudian digunakan sebagai pedoman dalam menyusun strategi pemasarannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rewoldt, Stewart H.
Jakarta: Bina Aksara, 1988
658.8 REW s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Parulian
"PT. Terang Kita adalah sebuah perusahaan yang memproduksi produk kabel untuk listrik dan telekomunikasi dan untuk kabel-kabel yang digunakan di dalam gedung yang terletak di jalan Raya Bogor Km. 29,6 Cimanggis, Bogor. Perusahaan ini menghasilkan 4 juta kmsc kabel telepon dan 30.000 ton kabel listrik. Perusahaan ini mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya karena beralihnya pelanggan ke perusahaan kabel lain sehingga image perusahaan dikalangan pelanggan menurun.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan jalan menggambarkan kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan serta meninjau permasalahan yang dihadapi perusahaan.
Guna mengembangkan strategi bersaing dilakukan analisis Proses Hirarki Analitik (PHA) yang terdiri dari satu hirarki yang terdiri dari empat tingkat : tingkat pertama adalah fokus yaitu strategi bersaing, tingkat kedua adalah faktor yang menentukan dalam strategi bersaing, tingkat ketiga adalah tujuan yang ingin dicapai dalam strategi bersaing dan tingkat keempat adalah alternatif strategi. Melalui penilaian faktor-faktor yang mempengaruhi strategi bersaing dapat dinilai bahwa faktor yang paling menentukan dalam strategi bersaing adalah harga produk yang bersaing dengan bobot 0,30919. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari strategi bersaing adalah mempertahankan diri dengan bobot 0,36575. Alternatif strategi yang paling cocok bagi PT. Terang Kita adalah strategi biaya rendah dengan bobot 0,35617.
Untuk mendukung strategi biaya rendah yang dijalankan oleh PT. Terang Kita selanjutnya dikembangkan kebijakan bauran pemasaran yaitu, kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan distribusi dan kebijakan promosi yang sesuai dengan strategi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12165
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Saut
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kekuasaan paksaan (Coersive Power) terhadap konflik, mengkaji pengaruh kekuasaan non paksaan ( Non Coersive Power ) terhadap meningkatnya kerjasama atas penetapan produk, harga, promosi, tempat/pendistribusian dari persepsi Produsen dan Para Saluran Pemasaran/Distributor.
Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor yang dominan menimbulkan konflik sebagai akibat kekuasaan paksaan dan faktor yang dominan meningkatkan kerjasama sebagai akibat kekuasaan non paksaan dari persepsi Produsen dan
Saluran Pemasaran.
Hasil analisis yang mengacu kepada konsep statistik dengan model regresi linear , penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa pengaruh kekuasaan paksaan terhadap terjadinya konflik balk dari persepsi Produsen maupun Saluran Pemasaran tidak signifikan pada α 5% , sedangkan pengaruh kekuasaan non paksaan terhadap meningkatnya kerjasama bail( dari persepsi Produsen maupun persepsi Saluran Pemasaran sangat signifikan pada
Untuk menyelesaikan konflik, Produsen dan Saluran Pemasaran dapat memilih interpenetration strategy, exchange of personal strategy, serta untuk meningkatkan kerjasama yang berkelanjutan dapat dilakukan melalui group /earning, share vision dan dialog."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwan Djohan
"Daya saing PT. Jamsostek (Persero) dalam menguasai pasar (market share) masih rendah yaitu 45,72 % baru menjadi bagiannya dan pembinaan terhadap pasar yang sudah dicapai belum menunjuk hasil yang sempurna, karena masih tingginya tingkat perusahaan yang menunggak iuran. Hal ini disebabkan karena pola strategi yang dikembangkan untuk menjaring pasar masih menekan pada pendekatan hukum (legal approach),sehingga motivasi Desert masuk program Jamsostek tidak dilandasi oleh pemahaman maksud, tujuan dan arti pentingnya program Jamsostek tetapi atas dasar keterpaksaan dan ketakutan dikenakan sanksi pidana.
Di dalam penelitian tesis ini sesuai dengan judul "Strategi Pemasaran Produk PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero)", penulis menggunakan metode deskriptif dengan melakukan pendekatan kualitatif, penekanan segi pengamatan langsung secara partisipatif dari penulis. Sedangkan teknik pengumpulan datanya melalui penelitian kepustakaan (libary research) maupun penelitian lapangan (field research).
Analisis masalah untuk memberikan penilaian terhadap lingkungan internal dan eksternal berdasarkan penelitian lapangan pada PT. Jamsostek (Persero), penulis menggunakan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) dengan hasil bahwa posisi daya saing PT. Jamsostek (Persero) berada pada Kuadran I yaitu mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy), berarti perusahaan dapat memanfaatkan peluang dengan dukungan kekuatan untuk melakukan tindakan yang agresif dalam merebut pasar.
Kesimpulan adalah untuk kepentingan bidang pemasaran PT. Jamsostek (Persero) dan menunjang keberhasilan strategi yang telah ditetapkan, perlu dikembangkan melalui bauran pemasaran (marketing mix) yaitu, strategi produk, harga (price), tempat/distribusi (place), promosi, sumber dava manusia (people), physical evidence dan proses. Kiat pemasaran PT. Jamsostek (Persero), lebih menekankan pada strategi sumber dava manusia, strategi tempat/distribusi, strategi physical evidence dan strategi proses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helfida M. Affan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S17875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Andjar P
"Rekayasa konstruksi baja, termasuk dalam industri yang menerapkan teknologi tinggi. Sektor ini merupakan andalan dalam memenuhi AFTA, dan diharapkan dapat memberikan sumbangan nyata dalam mencapai sasaran utama PJPT II yang memprioritaskan pada era penerapan teknologi tinggi.
Tujuan penulisan karya akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran umum usaha rekayasa industri baja di Indonesia serta mempelajari perencanaan dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh salah satu pelakuk bisnis ini yakni PT. WIKA
Melalui analisis awal SWOT dan AHP yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diharapkan dapat diformulasikan perencanaan yang baik, khususnya dalam menentukan strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh PT WIKA pada divisi konstruksi industri. Selanjutnya pembahasan analisis SWOT akan dilanjutkan dengan analisis "portofolio" maupun "product life cycle" untuk dapat menggambarkan posisi kompetitif yang dimiliki PT WIKA pada saat ini.
Dari hasil analisis diperoleh gambaran bahwa PT WIKA mempunyai kekuatan yang menonjol dalam sarana dan prasarana produksi yang handal penguasaan pangsa pasar, di samping itu sebagai BUMN ketiga terbesar di Indonesia yang mempunyai sumber dana yang kuat. Sedangkan kelemahan perusahaan meliputi: kemampuan mengolah info pasar, dan kegiatan administrasi proyek. Hal lain adalah pengambangan dan penelitian masalah desain, spesifikasi, juga profesionalisme dalam bidang administrasi keuangan maupun teknis masih harus ditingkatkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumunon, C. Ivan L.
"Tinggi-rendahnya output dapat mempengaruhi biaya dan oleh karenanya prinsip skala ekonomis usaha dan biaya rata-rata berperanan dalam menentukan harga jual produk, Ada beberapa motivasi yang sesungguhnya dapat memperjelas betapa pentingnya analisa biaya bagi peningkatan persaingan yang sehat dari Industri Alumunium Ekstrusi dimana Akan membawa dampak semakin kompetitifnya harga jual.
Secara umum para ekstruder menjual produk Alumunium Ekstrusi (Profile) melakukan keputusan yang panting mengenai penetapan harga, bauran produk, dan proses teknologi atas dasar informasi dan kajian biaya.
Dengan melakukan analisa biaya perusahaan dan biaya produksi diharapkan dapat dicapai stabilitas yang kontinyu atas peningkatan laba dan reduksi biaya yang sebagai bagian dari realisasi rencana perusahaan secara keseluruhan.
PT. YKK Alumico Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak dibidang Alumunium Ekstrusi, berusaha mempertahankan tingkat produksi yang optimal dan effisiensi yang terlihat dari realisasi produksi dan biaya produksi yang kompetitif. Beberapa parameter yang dipakai oleh penulis adalah 'Yield Ratio' produksi yang dicapai sangat tinggi dengan alokasi 'burden rate' sangat kecil. Dan Indeks Produktifitas Parsial yang cenderung meningkat, sehingga dari data tersebut menunjukkan perusahaan berupaya mengendalikan tingkat produksi secara efisien yang dapat dilihat dari kinerja unit-unit produksi.
Walaupun dari hasil analisa penulis terjadi penurunan dari segi kinerja unit-unit produksi pada tahun 1992, akan tetapi dengan keunggulan diferensiasi produknya perusahaan memberlakukan strategi harga yang terlihat melakukan praktek 'transfer pricing' untuk penjualan ekspor.
Akan tetapi dengan marjin yang relatif tinggi untuk penjualan domestik perusahaan mampu mempertahankan tingkat laba usaha, marjin yang besar tersebut dimungkinkan oleh sebab besarnya nilai penjualan dari penjualan non Aluminum akan tetapi bila tidak dapat di organisasi dengan baik akan berpotensi sebagai 'Cost-Centre'."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T3964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Hastono
"Sejak tahun 1990-an sub-sub sektor primer berkurang pangsanya dalam PDB dan bergeser ke industri manufaktur, salah satu sub-sektor sekunder dengan pangsa PDB terbesar. Industri alas kaki yang termasuk produk unggulan ekspor manufaktur adalah salah satunya yang layak dikaji karena sifatnya yang labor intensive, dimana tahun 2002 industri ini mengalami kemunduran. Pabrik-pabrik alas kaki skala besar dan home industry gulung tikar, puluhan ribu karyawan telah di-PHK. Orientasi ekspor menjadi faktor kemunduran signifikan industri ini. Tahun 2002 ekspor produk alas kaki anjlok +/- 43 % dari tahun 2001, yang berakibat jumlah tenaga kerja di industri ini turun 10 % dari tahun 2001. Bagaimana PT. XYZ sebagai produsen alas kaki menerapkan strategi pemasaran produk lokalnya, dan bagaimana mengetahui strategi pemasaran lokalnya yang lebih efektif dengan melihat kekuatan bisnis dan kondisi pasar yang dihadapinya, merupakan masalah dan pertanyaan yang akan dicari jawabannya, sekaligus untuk mencapai tujuan penelitian ini. Dengan metode observasi, diketahui bahwa pertumbuhan penjualan dan laba PT. XYZ yang baik sampai akhir 2001"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Firmansyah Alim
"Keterbukaan perekonomian global terhadap dunia bisnis di Indonesia khususnya dalam industri Otomotif memungkinkan para produsen baik dari benua Amerika, Eropa mau pun Asia dapat melakukan ekspansi bisnisnya dan memperluas pasar globalnya. Dunia kendaraan bermotor di Indonesia berkembang sedemikan pesatnnya. Ini ditandai dengan hadirnya demikan banyak ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sejak tahun 1970 Mercedes Benz, BMW, Volvo, Nissan, Suzuki, Peugeut, Fiat, Renault, Citroen Mitshubishi, Honda, Ford, Holden, KIA, Hyundai dan Daewo.
Deregulasi otomotif yang dilakukan Pemerintah pada akhir tahun 1999 membuat dunia otomotif di Indonesia makin semarak dan menantang. Dengan dibukanya keran import kendaraan bermotor di Indonesia para importir kendaraan mau pun principal Sepeda Motor import berlomba-lomba untuk memasukan dan menjual sepeda motor import tersebut di Indonesia. Dalam waktu relatif singkat, pasar sepeda motor Indonesia telah dipenuhi oleh berbagai merk sepeda motor dunia, Cina, Korea dan Taiwan dengan sepeda motor Cina telah menguasai 21% pangsa pasar per Juli 2000.
PT. Emhade Tunggal Sentosa adalah salah satu pemain baru dalam pasar sepeda motor Indonesia, membawa produk sepeda motor Harley Davidson. PT. Emhade Tunggal Sentosa bukanlah importir umum sepeda Motor Harley Davidson tetapi adalah ATPM Harley Davidson di Indonesia dengan memegang Franchise dari Harley Davidson Motor Company, Milwauke, Wisconsin USA.
PT. Emhade Tunggal Sentosa memilih untuk melayani celah atau ceruk pasar tertentu dari masyarakat konsumen kendaraan bermotor roda dua, dengan alasan pasar yang telah ada cukup potensial untuk berkembang dimana ceruk pasar tersebut hanya dilayani oleh importir umum secara sporadis dan kerap melalui jalur yang tidak resmi.
Dalam melakukan aktivitas pemasaran sepeda motor Harley Davidson dalam ceruk pasar sepeda motor berisi cylinder besar ini, PT. Emhade Tunggal Sentosa menggunakan prinsip-prinsip Pemasaran "Geurrilla Marketing" dengan penekanan pada pembaruan pemasaran promosi untuk memperlihatkan keunggulan sepeda motor Harley Davidson dan memenangkan customer Harley Davidson.
Dalam Tesis ini penelitian dilakukan dengan menggunakan kerangka perencanaan pemasaran strategis. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi posisi perusahaan melalui matriks IE (Internal dan Eksternal). Berdasarkan posisi yang ada pada matiks 1E diperoleh perumusan alternatif dan strategi bersaing yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk diterapkan di pasar industri.
Strategi yang dipilih kemudian dijadikan dasar dalam merumuskan strategi pemasaran dan diimplementasikan dalam program bauran pemasaran perusahaan. Dari penelitian yang dilakukan hasil yang diperoleh. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>