Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68327 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Royani
"Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerja
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota C. Pengumpulan data dilakukan dengan
kuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat (p(persepsi perawat)= 0,720;
p(observasi)= 0,716; α= 0,05). Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungan
dengan kinerja perawat. Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utama pemberian sistem
penghargaan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia; STIKES Banten BSD City Serpong, 2012
610 UI-JKI 15:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Cilegon. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat dengan p value (menurut persepsi perawat) = 0,720 dan p value (berdasarkan hasil observasi) = 0,716. Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat. Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utama pemberian sistem penghargaan.

This research aim to know relation between reward system with nurse performance in nursing care in RSUD Cilegon. Method Research use descriptive correlation with cross sectional device. Sampel use 65 nurse. Data collecting conducted with kuesioner and observation. Method Chi Square and Multiple Logistic Regression used in data analysis. Result of research found that no significant relationship between reward system with nurse performance with p value (according to nurse perception = 0,720) and p value (result of observation = 0,716). Sub variable influence and growth are most sub variable relate to nurse performance. The hospital require to develop nursing career as basic mayor reward system."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Royani
"Penelitian deskriptif korelasi dan cross sectional ini bertujuan mengetahui hubungan antara sistem penghargaan dengan kinerja perawat dalam menjaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Cilegon. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi. Metode Chi Square dan Multiple Logistic Regression digunakan dalam analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara sistem penghargaan dengan kinerja 65 perawat dengan p value (menurut persepsi perawat) = 0,720 dan p value (berdasarkan hasil observasi} = 0,716. Sub variabel pengaruh dan pertumbuhan diri adalah sub variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat Rumah sakit perlu mempertimbangkan jenjang karir perawat sebagai dasar utarna pemberian sistem penghargaan
This research aim to know relation between reward system with nurse performance in nursing care in RSUD Cilegon. Method Research use descriptive correlation with cross sectional device. Sampel use 65 nurse. Data collecting conducted with kuesioner and observation. Method Chi Square and Multiple Logistic Regression used in data analysis.
Result of research found that no significant relationship between re\vard system with nurse performance with p value (according to nurse perception = 0,720) and p value (result of observation = 0,716). Sub variable influence and growth are most sub variable relate to nurse performance. The hospital require to develop nursing career as basic mayor reward system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harmawati
"Penelitian ini menganalisa kepuasan kerja dan hubungannya dengan kinerja dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang dipersepsikan perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP.Dr.M.Jamil Padang. Latar belakang masalah ini bersumber dari penjajakan awal yang menunjukkan banyak perawat merasa kurang puas terhadap pekerjaannya.
Desain yang digunakan dalam penelitian menggunakan metoda deskriptif korelasi dengan pendekatan cross secfional. Hipotesis ditetapkan untuk melihat hubungan variabel kepuasan kerja dengan variabel kinerja perawat pelaksana dan variabel confounding/karakteristik respoden dengan kinerja perawat pelaksan Teori yang melatar belakangi penelitian ini adalah teori Abraham Maslow dan Herzberg (Thoha, 2000) untuk variabel kepuasan kerja dan teori Robbins (1996) untuk kinerja serta Standar Asuhan keperawatan ( SAK ).
Hasil uji statistik bivariat korelasi Pearson product moment menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel kepuasan kerja (total) dengan kinerja perawat pelaksana dengan nilai r = 0,279 memiliki p value = 0,001 (p< Cl ). Selain itu beberapa sub variabel kepuasan kerja mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja perawat pelaksana yaitu penghargaan ( r = 0,315; p value = 0,001), tanggung jawab ( r = 0,220; p value = 0,002 ), pengembangan diri ( r = O,24l; p value = 0,00l) dan kebijakan organisasi (r = 02325; p value = 0,00l). Sub variabel kepuasan kerja yang tidak mempunyai hubungan bermakna adalah pekerjaan ( r = 0,033; p value = 0,646 dan hubungan rekan kerja ( r = 0,079; p value = 0,275 ).
Hasil uji statistik menggunakan uji t ( T- Test ) dari variabel confounding/karakteristik responden memunjukkan tidak ada hubungan bermakna dengan kinerja perawat pelaksana yaitu umur ( r = 0,739; p value = 0,461 ), pendidikan ( r = 0,748; p value 0,455 ) dan lama kerja ( r = 0,742; p value = 0,459). Sedangkan hasil uji multivariat dengan menggunakan regresi linier ganda menunjukkan bahwa sub variabel kepuasan yaitu penghargaan merupakan faktor paling berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana dengan nilai [3 = O,259; p value = 0.010 ( p < on)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa sub variabel kepuasan kerja dapat mempengaruhi kinerja perawat pelaksana, yaitu tanggung jawab, pengembangan diri, kebijakan organisasi, karena mempunyai hubungan bermakna.
Rekomendasi kepada pengelola RSUP.Dr.M Jamil Padang agar dapat memperhatikan dan meningkatkan penghargaan yang baik terhadap perawat pelaksana sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pengembangan suatu poa jenjang karier yang baku."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T2925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milawati Lusiani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dan sistem penghargaan, dengan kinerja perawat pelaksana RS Sumber Waras Jakarta dengan desain cross sectional, jumlah sampel 195 orang dengan kriteria perawat yang bekerja di unit rawat inap, pengalaman kerja minimal 1 tahun, perawat yang telah mengikuti pelatihan tentang asuhan keperawatan, berlatar belakang pendidikan keperawatan, tidak sedang cuti, sakit atau tugas belajar saat penelitian dan tidak menjabat sebagai kepala ruangan, sampel ditentukan melalui simpel random sampling dengan lottery technique. Instrumen yang digunakan berupa angket untuk mengetahui karakteristik individu dan sistem penghargaan dengan kinerja perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu yang berhubungan dengan kinerja adalah lama kerja sedangkan sistem penghargaan gaji, tunjangan dan pengakuan secara bermakna berhubungan dengan kinerja. Sedangkan insentif dan bonus, pendidikan, pelatihan, promosi dan jenjang karir tidak berhubungan secara bermakna dengan kinerja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sistem penghargaan yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah gaji dan pengakuan. lmplikasi dari hasil penelitian tersebut maka manajemen rumah sakit perlu meninjau ulang kebijakan terkait sistem pengkajian perlu dipertimbangkan pengkajian berbasis kompetensi dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja perawat diantaranya adalah jaminan perawat dalam bekerja dan beban kerja perawat. Pengakuan profesi lain terhadap perawat juga perlu ditingkatkan, misalnya forum diskusi duduk bersama dalam membahas kasus-kasus pasien.

This study has been made with the aim to obtain knowledge about correlation between demographic characteristic and reward system perception with nurse performance in Sumber Waras Hospital Jakarta using the cross sectional design. The sample covered consisted of 195 nurse, meeting the such criteria as : staff nurse clinical applier, work experience one years and have following training and upgrading for nurse. The sampling method comprised the simple random sampling and the lottery technique. The instruments applied included questioners to find out the demography characteristic and reward system with nurse performance. Result of the study have shown that the demography characteristic with work lasting correlation to nurse performance. Their reward system salary, guaranteed, confessed meaningful correlation with nurse performance. The study results have also revealed that the reward system salary is the most significant correlation factor. Its implication, therefore would management hospital should evaluate and reform the system remuneration to basic competition and based on the staff nurse clinical applier performance, job encouragement, and most of all give them an opportunity in increasing their field. Confess other profession to nurse need to increasing, as such together discuss about clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17761
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Raisita Damalia Mari
"Kualitas tidur yang tidak memadai dapat berdampak buruk terhadap kinerja pekerjaan perawat, yang akan berimbas pada keselamatan pasien dan keselamatan perawat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas tidur dan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan potong lintang pada 120 perawat di ruang rawat inap RSUD Cibinong yang dipilih dengan total sampling. Kualitas tidur diukur dengan kuisioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan kinerja diukur dengan kuisioner kinerja perawat yang dimodifikasi dari kuisioner Royani.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas tidur dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Cibinong (p=0,002, α= 0,05). Skor total PSQI pada perawat yang berkinerja baik lebih rendah 1,42 poin dibanding yang berkinerja kurang baik. Kegiatan untuk meningkatkan kualitas tidur dan kinerja perlu diprogramkan oleh perawat dan manajemen rumah sakit melalui pengaturan jadwal kerja yang sesuai dan peningkatan sumber daya perawat melalui sekolah, serta perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan kualitas tidur dan kinerja perawat.

Poor sleep quality and sleep deprivation adversely impact work performance, patient safety and nurse safety. This study aims to identify the relationship between sleep quality and performance of nurses in implementing nursing care. The study design was cross-sectional analytic approach to the 120 nurses in the inpatient hospital Cibinong selected with a total sampling. Quality of sleep was measured with a questionnaire The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and the performance is measured by the performance of the nurse questionnaire modified from the questionnaire Royani.
The results of this study indicate that there is a relationship between sleep quality and nurse?s performance in implementing nursing care in inpatient wards Cibinong hospital (p = 0.002, α = 0.05). PSQI total score on the nurse who performs well 1,42 points lower than the poor performers. Activities to improve the quality of sleep and performance need to be programmed by nurses and hospital management through appropriate setting work schedules and increased resource of nurses, as well as the further research related to sleep quality and performance of nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia
"Tuntutan pelayanan keperawatan membuat sebagian rumah sakit menerapkan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan menggunakan komputerisasi. Pasien di rumah sakit sering merasa tidak puas dengan pelayanan karena perawat terlalu lama mencari data-data riwayat penyakit pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kepuasan perawat dengan kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputer. Desain penelitian menggunakan rancangan deskriftif analitik. Sampel penelitian menggunakan total sampling yaitu seluruh perawat rawat inap berjumlah 81 responden. Hasil penelitian didapatkan 58% responden menyatakan tidak puas, dan sebanyak 96,3% responden melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputerisasi dengan kualitas baik. Persepsi perawat tentang kepuasan bahwa perawat merasa tidak puas terutama pada aspek dokumentasi yang dapat melindungi perawat dari hukum tetapi persepsi perawat tentang kualitas pendokumentasian yang mereka lakukan dalam penggunaan komputerisasi cenderung menilai baik kualitas pendokumentasian. Pihak manajemen rumah sakit perlu membuat kebijakan baku tentang perlindungan perawat dari pendokumentasian asuhan keperawatan karena menyangkut tentang kepuasan perawat sebagai pengguna."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
610 UI-JKI 21:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro
"Telah terjadi penurunan kinerja perawat di RS Santa Elisabeth Batam dari tahun 2019 sampai dengan semester I tahun 2023. Penurunan kinerja perawat ini dapat menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap rumah sakit terutama pada keselamatan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh coaching pada asuhan keperawatan dan komunikasi perawat terhadap kinerja perawat serta dipengaruhi oleh faktor demografi perawat. Metode penelitian bersifat kuantitatif melalui rancangan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre and post control group. Hasil penelitian dengan uji paired sample T test antara kelompok intervensi sebelum coaching dan sesudah coaching adalah 0,000 dan uji paired sample T test antara kelompok kontrol sebelum coaching dan tanpa coaching adalah 0,081. Untuk hasil penelitian dengan uji independent sample T test antara kelompok intervensi setelah coaching dan kelompok kontrol tanpa coaching adalah 0,000. Dengan uji statistik deskriptif pada faktor demografi perawat setelah coaching terhadap kinerja perawat dengan hasil menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lama kerja dan status penikahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah intervensi coaching pada asuhan keperawatan dan komunikasi perawat dapat meningkatkan kinerja perawat.

There has been a decline in the performance of nurses at Santa Elisabeth Batam Hospital from 2019 to the first semester of 2023. This decline in nurse performance could have an adverse impact on the hospital, especially on patient safety. The aim of this research is to determine the effect of coaching on nursing care and nurse communication on nurse performance and is influenced by nurse demographic factors. The research method is quantitative through a quasi-experimental research design with a pre and post control group approach. The results of research using the paired sample T test between the intervention group before coaching was 0.000 and the paired sample T test between the control group before coaching and without coaching was 0.081. For research results using the independent sample T test between the intervention group after coaching and the control group without coaching was 0.000. With descriptive statistical tests on nurse demographic factors after coaching on nurse performance, the results showed that there were no significant differences in gender, age, education level, length of work and marital status. The conclusion of this research is that coaching interventions in nursing care and nurse communication can improve nurse performance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmegawati
"Perawat perlu keterampilan berpikir kritis dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang dapat ditingkatkan melalui supervisi model reflektif interaktif. Penelitian quasi experiment pre-post test with control group ini bertujuan membuktikan pengaruh supervisi model reflektif interaktif terhadap keterampilan berpikir kritis 61 perawat pada kelompok intervensi di RS.Dr.H.M. Ansari Saleh Banjarmasin dan didukung oleh 61 perawat pada kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan instrumen uji keterampilan berpikir kritis dengan validitas 0,160-0,488 (r 0,250) dan Cronbach's Alpha 0,745. Hasil membuktikan ada pengaruh supervisi terhadap keterampilan berpikir kritis perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan (p 0,0001; α 0,05). Supervisi model reflektif interaktif dapat menjadi salah satu model supervisi dalam manajemen keperawatan ruang rawat.

Nurses need critical thinking skills in performing nursing care that can be improved through an interactively reflective supervision model. Quasi experiment research with pre-post test control group aimed to prove the influence of interactively reflective supervision model of critical thinking skills of 61 nurses in the intervention group at inpatient unit Dr. H. M. Ansari Saleh Hospital and supported by 61 nurses in the control group. This study used critical thinking skills test instrument and validity was .160 to .488 (r 0,250) and Cronbach's Alpha 0.745. The results proved there was the influence of supervision on critical thinking skills of nurses in implementing nursing care (p 0.0001; α 0.05). Reflectively interactive of supervision model can be one model of supervision in the management of ward nursing."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susy Himawati
"Penilaian kinerja adalah suatu proses menilai hasil karya personel dalam suatu organisasi dengan merupandingkannya pada standar baku penampilan. Untuk mendapatkan hasil penilaian kinerja personel yang obyektif, akurat dan transparan, maka instrumen penilaian kinarla tersebut harus obyektif dalam mengukur fungsi dan tugas pokok personel yang dinilai, memenuhi konsep validitas dan realibilitas pengukuran dan dapat mengukur hasil karya personel.
Hasil penilaian kinerja personel digunakan oleh organisasi untuk pengambilan keputusan dalam pengembangan personel yang bersangkutan sedangkan bagi atasan yang menilai untuk mengetahui kinerja unit yang dipimpinanya dan upaya perbaikan bagi bawahan sementara itu bagi personel yang diniIai sebagai umpan balik guna mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam melakukan pekerjaannya.
Untuk menilai kinerja bidan di unit pelayanan kebidanan pada suatu rumah sakit, selama ini baik pemerintah ( Depkes) maupun instansi swasta belum mempunyai standar yang baku tentang penilaian kinerja bidan di rumah sakit. Oleh karena itu untuk meniiai kinerja bidan di RSUD kota Bekasi digunakan beberapa instrumen penilaian kinerja yang ada yaitu instrumen DP3, Evaiuasi Penerapan Standar Asuhan Keperavyatan (EPSAK) dan Format Evaluasi Perawat (FEP).

Performance appraisal is a process to evaluate individual task in the organization which compares individual performance with the standard. To have an objective, accurate and transparent result, therefore the appraisal instrument should measure job discription and fuction objectivelly, must meet criteria validity and realibility and sensitive or easy to appraise personnel`s work result.
Performance appraisal result is used for organization to make a decision for personnel development and for personnel is appraised as feedback to know their competency. Currently, Health Departement as well as other non govemment health care organization have not applied any evaluation standard to appraise midwives performance in hospitals. Hence, RSU Bekasi has initiated to apply three types of performance appraisals i.e ; DP3, Standard Applied Evaluation for Nursing ( EPSAK ) and Nursing Evaluation Form ( FEP ).
The existing problem is that the instruments are not optimally used to evaluate midwives performance. With respect to the above phenomenon, researcher is interested in exploring some possible causes from multiple sources in RSU Bekasi to get the idea how the instmments have been implemented.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T2712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>