Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106688 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rina Suryanetti
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, dikembangkan suatu sistem penyaluran BBM di Kepulauan Selayar. Untuk mendapatkan kebutuhan BBM dengan proyeksi menggunakan regresi liner multivariabel terhadap realisasi penyaluran BBM. Dari hasil proyeksi kebutuhan BBM sampai tahun 2026 dilakukan analisis terhadap kebutuhan penyalur. Untuk mendapatkan kebutuhan sub penyalur digunakan metode AHP Analytical Hierarchy Process dalam penentuan kriteria lokasi sub penyalur sehingga didapatkan pembobotan per kecamatan dan diperoleh kebutuhan BBM per kecamatan. Hasil perhitungan keekonomian sub penyalur dengan IRR Internal Rate of Return sebesar 15 , didapatkan volume minimal sebesar 358 kl/tahun, NPV Net Present Value sebesar Rp.36.247.871,- dan Payback Period selama 6 tahun. Untuk karakteristik daerah kepulauan dengan sebaran penduduk yang tidak merata, sistem penyaluran BBM di Kepulauan Selayar adalah dengan penyaluran BBM melalui 4 APMS penyalur yang sudah ada dan melalui mekanisme sub penyalur sebanyak 29 sub penyalur. Kata kunci : BBM, kepulauan, penyalur, sub penyalur, kepulauan Selayar.

ABSTRACT
In this research, we developed a system of distribution oil fuel in selayar island. To obtain the oil fuel necessity projection by using multi variable linear regression toward the realization of oil fuel distribution. From the result of oil fuel necessity projection up to the year of 2026, an analysis is being done toward the retailer necessity. To obtain the sub distributor necessity, AHP Analytical Hierarchy Process is used in weighing criteria for sub retailer location and resulted in weighing per subdistricts and oil fuel necessity per regency. The output of the sub retailer economic calculations with IRR internal rate of return of 15 resulted minimum volume of 358 kl year, NPV Net Present Value is Rp.36,247,871, and payback period of 6 years. For island regions with characteristic of uneven population spread, the oil fuel distribution system in selayar island is by oil fuel distribution via existing 4 APMS retailer and through sub retailer mechanism of 29 sub retailer. keywords fuel, public, island, retailer, sub retailer, selayar island"
2017
T48206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Eka Putra
"Indonesia mengalami pertumbuhan permintaan energi yang pesat, dengan kebutuhan energi listrik nasional meningkat sebesar 31% pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pemenuhan kebutuhan energi listrik di Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Potensi energi terbarukan di Indonesia, terutama tenaga surya, sangat besar dan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi yang berkelanjutan. Namun, kemunculan teknologi baru baru seringkali dihadapkan pada masalah penerimaan sosial masyarakatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerimaan sosial dengan menggunakan metode Willingness to Adopt (WTA) bagi penduduk yang bermukim di Pulau Jampea dan Pulau Bembe di Sulawesi Selatan terhadap panel surya berdasarkan karakteristik pengetahuan dan sikap mereka serta kebutuhan listrik rumah tangga, dengan mempertimbangkan perbedaan geografis antara pulau yang terfasilitasi oleh PLN dan yang belum. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap penduduk berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, serta menggunakan data profil desa sebagai data pendukung. Analisis spasial dilakukan dengan cara mengasosiasikan karakteristik lokasi informan, dengan pengetahuan dan sikap mereka, serta kebutuhan listrik rumah tangga dengan tingkat WTA panel surya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 informan, sebanyak 18 informan menunjukkan adanya tingkat WTA yang tinggi (willing), 26 informan pada WTA sedang (conditional willing), sedangkan 4 informan lainnya menunjukkan WTA yang rendah (unwilling). Kesimpulan penelitian yang dihasilkan menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap WTA panel surya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, sikap positif, kondisi ekonomi, dan kondisi kelistrikan yang terbatas. Secara geografis, temuan ini menunjukkan bahwa masyarakat di pulau yang belum mendapatkan fasilitas listrik dari PLN memiliki WTA yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat di pulau yang sudah dilayani oleh PLN. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses listrik yang mendorong masyarakat di pulau-pulau tersebut untuk mencari alternatif energi yang lebih berkelanjutan.

Indonesia is experiencing rapid growth in energy demand, with national electricity needs increasing by 31% in 2022 compared to the previous year. However, meeting these electricity needs still relies heavily on fossil fuels, which negatively impact the environment. Indonesia's potential for renewable energy, especially solar power, is vast and could provide a sustainable solution to energy needs. Nonetheless, the introduction of new technologies often faces challenges related to societal acceptance. This study aims to analyze social acceptance using the Willingness to Adopt (WTA) method among residents of Jampea Island and Bembe Island in South Sulawesi towards solar panels, based on their knowledge, attitudes, and household electricity needs, while considering geographic differences between islands with and without PLN services. Data collection involved interviews with residents based on their location, supported by village profile data. Spatial analysis was conducted by associating informants' location characteristics with their knowledge and attitudes, as well as household electricity needs, to determine the level of WTA for solar panels. The results indicate that out of 48 informants, 18 showed a high level of WTA (willing), 26 had a moderate level of WTA (conditionally willing), and 4 had a low level of WTA (unwilling). The study concludes that factors influencing WTA for solar panels include knowledge levels, positive attitudes, economic conditions, and limited electricity supply. Geographically, the findings suggest that residents on islands without PLN electricity services have a higher WTA compared to those on islands served by PLN. This is due to limited access to electricity, which drives residents on these islands to seek more sustainable energy alternatives."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amran Rizal
"ABSTRAK
Dalam perkembangannya, pengelolaan rumah sakit sangat dipengaruhi oleh tuntutan dari
lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan internal. Kinerja rumah sakit merupakan
faktor penting yang harus diperhatikan untuk menghadapi tuntutan lingkungan tersebut.
Salah satu bentuk penilaian kinerja organisasi adalah dengan menggunakan Balanced
Scorecard (BSC) menjadi sebuah model sistem pengukuran kinerja yang paling popular
dewasa ini yang menyediakan kerangka komprehensif serta menjadi solusi yang baik
dalam kerangka pengukuran kinerja, ada perspektif yang dinilai yaitu keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran-pertumbuhan. Penelitian ini
dilakukan di RSUD KH. Hayyung Kepulauan Selayar, penilaian kinerja rumah sakit
menggunakan 13 indikator kinerja atau key performance indocator (KPI). Pengembangan
sistem pada penelitian ini menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) metode
Rapid Application Development dengan pilihan model sistem prototipe. Hasil dari
penelitian ini adalah dibangunnya suatu sistem informasi penilaian kinerja rumah sakit
yang dapat menyajikan informasi dan memberikan gambaran mengenai kinerja rumah
sakit dalam bentuk tabel penilaian dan grafik capaian realisasi-target tiap indikator untuk
masing-masing perspektif, serta kesimpulan yang menunjukkan nilai akhir kinerja rumah
sakit.

ABSTRACT
In its development, the management of the hospital is strongly influenced by the demands of the
environment, namely the external and internal environment. The performance of the hospital is
an important factor that must be considered to face the demands of the environment. One form of
organizational performance appraisal is to use the Balanced Scorecard (BSC) into a model of
today's most popular performance measurement system that provides a comprehensive framework
as well as a good solution within the performance measurement framework, given the financial,
customer, business process internal, and learning-growth. This research was conducted at RSUD
KH. Hayyung Selayar Islands, assessment of hospital performance using 13 performance
indicators or key performance indocator (KPI). System development in this research using System
Development Life Cycle (SDLC) method of Rapid Application Development with choice of
prototype system model. The result of this research is the construction of an information system
of performance assessment of the sakfit house which can present the performance appraisal
information in the form of assessment table and achievement-target achievement graph of each
indicator for each perspective, and conclusion that show the final value of hospital performance."
2018
T53814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amran Rizal
"ABSTRAK
Dalam perkembangannya, pengelolaan rumah sakit sangat dipengaruhi oleh tuntutan darilingkungan, yaitu lingkungan eksternal dan internal. Kinerja rumah sakit merupakanfaktor penting yang harus diperhatikan untuk menghadapi tuntutan lingkungan tersebut.Salah satu bentuk penilaian kinerja organisasi adalah dengan menggunakan BalancedScorecard BSC menjadi sebuah model sistem pengukuran kinerja yang paling populardewasa ini yang menyediakan kerangka komprehensif serta menjadi solusi yang baikdalam kerangka pengukuran kinerja, ada perspektif yang dinilai yaitu keuangan,pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran-pertumbuhan. Penelitian inidilakukan di RSUD KH. Hayyung Kepulauan Selayar, penilaian kinerja rumah sakitmenggunakan 13 indikator kinerja atau key performance indocator KPI . Pengembangansistem pada penelitian ini menggunakan System Development Life Cycle SDLC metodeRapid Application Development dengan pilihan model sistem prototipe. Hasil daripenelitian ini adalah dibangunnya suatu sistem informasi penilaian kinerja rumah sakityang dapat menyajikan informasi dan memberikan gambaran mengenai kinerja rumahsakit dalam bentuk tabel penilaian dan grafik capaian realisasi-target tiap indikator untukmasing-masing perspektif, serta kesimpulan yang menunjukkan nilai akhir kinerja rumahsakit.

ABSTRACT
In its development, the management of the hospital is strongly influenced by the demands of theenvironment, namely the external and internal environment. The performance of the hospital isan important factor that must be considered to face the demands of the environment. One form oforganizational performance appraisal is to use the Balanced Scorecard BSC into a model oftoday 39 s most popular performance measurement system that provides a comprehensive frameworkas well as a good solution within the performance measurement framework, given the financial,customer, business process internal, and learning growth. This research was conducted at RSUDKH. Hayyung Selayar Islands, assessment of hospital performance using 13 performanceindicators or key performance indocator KPI . System development in this research using SystemDevelopment Life Cycle SDLC method of Rapid Application Development with choice ofprototype system model. The result of this research is the construction of an information systemof performance assessment of the sakfit house which can present the performance appraisalinformation in the form of assessment table and achievement target achievement graph of eachindicator for each perspective, and conclusion that show the final value of hospital performance. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novan Akhiriyanto
"ABSTRAK
Kepulauan Selayar sebagai salah satu Kabupaten penghasil kelapa beserta kopra terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi energi dari limbah industri kopra yang cukup besar berupa tempurung dan sabut kelapa. PLTD berbahan bakar BBM merupakan satu-satunya pemasok energi listrik di Selayar, sehingga biaya pembangkitan listrik relatif lebih mahal dibanding dengan menggunakan bahan bakar fosil lainnya dan juga menimbulkan permasalahan emisi gas buang. Pemanfaatan limbah industri kopra sebagai bahan bakar pembangkitan listrik merupakan alternatif yang ditawarkan dalam studi ini. Pembangkit listrik tenaga gasifikasi biomassa PLTGBm dengan reaktor downdraft gasifier menghasilkan gas mudah terbakar yang digunakan sebagai bahan bakar generator mesin gas untuk menghasilkan energi listrik diterapkan dengan 2 dua skenario pengoperasian, yaitu untuk membantu memikul beban siang 16 jam operasi dengan faktor kapasitas CF sebesar 66,67 dan beban malam 8 jam operasi dengan CF sebesar 33,33 . Potensi daya listrik dengan CF 66,67 sebesar 730 kW dari PLTGBm tempurung mempunyai kontribusi pembangkitan listrik mencapai 12,47 dalam memikul beban listrik pada April 2017 dengan potensi penghematan biaya bahan bakar menggantikan biaya pengadaan BBM untuk pembangkitan listrik sebesar Rp. 29.101.125,80 dan 1.470 kW dari PLTGBm sabut mempunyai kontribusi mencapai 25,10 dengan potensi penghematan sebesar Rp. 58.618.416,79. Sedangkan potensi daya listrik dengan CF 33,33 sebesar 1.470 kW dari PLTGBm tempurung mempunyai kontribusi mencapai 14,14 dengan potensi penghematan sebesar Rp. 19.462.180,74 dan 2.950 kW dari PLTGBm sabut mempunyai kontribusi mencapai 28,38 dengan potensi penghematan sebesar Rp. 39.063.083,22. Analisis kelayakan ekonomi juga diperhitungkan dalam studi, ditemukan bahwa PLTGBm tempurung 730 kW dan PLTGBm 1.470 kW layak untuk dikembangkan untuk memikul beban siang sedangkan PLTGBm tempurung 1.470 kW dan PLTGBm 2.950 kW tidak layak secara keekonomian.54

ABSTRACT
Selayar Islands as one of the largest copra producing district in South Sulawesi province has large enough the potential of energy from copra industry waste in the form fo coconut shell and husk. Diesel generator is the primary supplier of electricity in Selayar, so that the cost of power generation is relatively more expensive than using other fossil fuels and also raises the problem of emissions. Utilization of copra industry waste as fuel for electricity generation is an alternative offered in this study. Biomass gasification power plant PLTGBm with reactor downdraft gasifier produce flammable gas used as fuel gas engine generator to generate electrical energy is applied to the 2 two scenarios of operation, which is to help carry the day load 16 operation hours by a capacity factor CF of 66.67 and night load 8 operation hours with CF of 33.33 . Electric power potential with CF 66.67 amounting to 730 kW of PLTGBm shell contributes power generation to 12.47 in the burden of electricity load in April 2017 with the potential fuel cost savings offset the cost of procurement of oil fuel for electricity generation amounted to Rp. 29.101.125,80 and 1,470 kW from PLTGBm husk have contribution to 25,10 with the potential of savings amount Rp. 58.618.416,79. While the potential of electric power with CF 33.33 of 1470 kW from PLTGBm shell has a contribution to 14.14 with a potential savings of Rp. 19.462.180,74 and 2,950 kW from PLTGBm husk have contributed to 28.38 with a potential savings of Rp. 39.063.083,22. Economic feasibility analysis is also taken into account in the study, it was found that the shell PLTGBm 730 kW and 1,470 kW PLTGBm are feasible to be developed to carry the load during PLTGBm shell while 1,470 kW and 2,950 kW PLTGBm unfeasible economically.55"
2017
T47936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Tyas Kurniawan
"Visi Pemerintah Kabinet Kerja pada Nawa Cipta dalam membangun Kapal Perintis yang dapat menghubungkan Indonesia dimulai pada tahun 2015. Kepulauan Selayar menjadi target pemerintah dalam menjalankan visi tersebut karena kebutuhan angkutan laut yang tinggi. Melalui data pada tahun 2010 sampai 2013, maka peramalan nilai bongkar muat pada tahun 2016 sampai 2019 ditentukan dengan least square methode dan analisis rasio.
KMP. Sangke Palangga dengan pola pelayaran yang sudah ditentukan pertahun memiliki Kinerja Operasional pada tahun 2016 dan 2019 masing-masing 1,54 dan 1,76. Dengan kondisi tersebut, maka kapal tersebut tidak dapat memenuhi permintaan angkutan laut di Kepulauan Selayar. Kapal rancangan didesain untuk memenuhi kebutuhan angkutan laut. Dengan pola pelayaran usulan, Kinerja Operasional Kapal rancangan tahun 2016 dan 2019 masing-masing 0,89 dan 0,96. Kapal rancangan didesain dengan lambung trimaran dan memiliki aspek ratio yang sesuai dengan standar optimalisasi rancangan kapal perintis di Indonesia.

Indonesian Government's vision in Nawa Cipta in building ?Perintis? ships which can connect Indonesia began in 2015. Selayar?s government are targeted in carrying out the vision for sea transport because the demand is high. According to data in 2010 until 2013, the forecasting value of the unloading 2016 to 2019 were determined by the least squares method and ratio analysis.
KMP. Sangke Palangga with shipping patterns 250 trips per year have Ship Operating Performance in 2016 and 2019 each 1.54 and 1.76. Under these conditions, the ship can?t fulfill the demand for sea transport in Selayar. Ship is designed to fulfill the requirement of sea transport capacity and dimensions following the KMP. Balibo as a comparison vessel. With the pattern of the proposed cruise, ship designs Operational Performance in 2016 and 2019 each 0.89 and 0.96. Ship design trimaran hull designed and has an aspect ratio according to the standard ?Perintis? ship design optimization in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Wisnu Nusantoro
"ABSTRAK
Kabupaten Kepulauan Selayar sangat mengandalkan kelapa sebagai salah
satu komoditas utama sektor perkebunan. Banyak industri pengolahan kelapa yang
berkembang di Selayar, salah satunya adalah industri kopra. Masih banyak
pengolahan kopra yang dilakukan secara tradisional dengan mutu yang rendah dan
proses produksi yang lama hingga 7 hari. Limbah industri kopra berupa tempurung
dan sabut kelapa yang hanya ditumpuk dan tidak dikelola dengan baik dapat
mengakibatkan timbul permasalahan lingkungan. Oleh karenanya, limbah kopra
yang tidak ada nilainya perlu dimanfaatkan untuk menjadi sesuatu yang mempunyai
nilai tambah bagi produktivitas industri kopra. Limbah kopra digunakan sebagai
bahan bakar pembangkit listrik tenaga biomassa dengan cara gasifikasi sehingga
dapat menghasilkan energi listrik. Disamping itu panas buang dari pembangkit
digunakan untuk proses pengeringan kopra dalam rangka meningkatkan mutu dan
produksi kopra. Pada industri kopra skala kecil dengan kapasitas produksi 2.000 kg
didapatkan limbah kopra sebesar 857,14 kg tempurung dan 2.500 kg sabut.
Kapasitas daya pembangkit yang diperoleh adalah sebesar 53,07 kW dan daya
pengeringan kopra sebesar 48,51 kW dengan waktu beroperasi selama 14 jam.
Mampu dihasilkan kopra sebanyak 293.504,51 kg dan produksi listrik sebesar
173.560,30 kWh dalam setahun.

ABSTRACT
Kepulauan Selayar Regency relies on coconut as one of the main
commodities in the plantation sector. Many coconut processing industries are
growing in Selayar, one of which is the copra mill. There is still a lot of copra
processing done traditionally with low quality and long production process up to
7 days. The copra waste, coconut shell and husk, which is only stacked and not
managed properly can cause environmental problems. Therefore, unnecessary
copra wastes need to be utilized to be something of added value to the
productivity of the copra. Copra waste is used as a fuel for biomass power
generation by means of gasification so that it can generate electrical energy.
Besides, the exhaust heat from the plant is used for copra drying process in order
to improve the quality and production of copra. In the small-scale copra industry
with a production capacity of 2,000 kg obtained copra waste of 857.14 kg shell
and 2,500 kg of husk. The generated power capacity is 53.07 kW and copra
drying capacity is 48.51 kW with 14 hours operating time. Able to produce copra
as much as 293,504.51 kg and electricity production of 173,560.30 kWh in a year."
2017
T45122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Pracastino Heston
"Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menargetkan pemenuhan kebutuhan 100% layanan air minum dan sanitasi pada tahun 2019, namun capaian akses air minum saat ini baru mencapai 72%. Salah satu program PUPR yaitu PAMSIMAS, berupaya mendorong penyediaan air bersih yang digunakan kebutuhan domestik berbasis masyarakat. Program ini walau sudah melibatkan masyarakat dari awal program, dan sudah tersedia pedoman dalam operasi dan pemeliharaan, belum semua wilayah berhasil dalam memelihara keberlanjutan operasi sarana dan prasarananya. Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi permasalahan serta kebutuhan teknologi dari PAMSIMAS. Studi ini menggunakan metode kuantitatif – kualitatif (mixed method) dengan pendekatan kualitatif, yaitu diistilahkan sebagai Problem Solving and Decision Making (PSDM) untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan berupa solusi teknologi. Hasilnya berupa kebutuhan untuk pengembangan teknologi, yang dapat diterapkan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan di lapangan, antara lain: Instalasi IPA Merotek dengan penambahan proses elektrolisis, Teknologi Saringan Rumah Tangga dilengkapi dengan proses desinfeksi, Teknologi Meteran Air dengan Sistem Prabayar, dan Teknologi Penangkapan dan Pengolahan Air Hujan Sistem Komunal."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Armansyah
"ABSTRAK
Rantai pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Jenis BBM Tertentu (JBT) di Kota Ternate sebagai salah satu wilayah Indonesia bagian Timur sering mengalami hambatan yang disebabkan kurangnya jumlah penyalur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Oleh sebab itu diperlukan studi pengembangan jumlah penyalur SPBU untuk memenuhi proyeksi kebutuhan BBM JBT Bensin Premium dan Minyak Solar di SPBU yang dilakukan melalui analisis ekonomi SPBU serta lokasi penyebaran SPBU tersebut. Hasil pengembangan yaitu pada tahun 2013-2016 dibutuhkan tambahan 2 unit SPBU, pada tahun 2017-2021 dibutuhkan tambahan 1 unit SPBU dan pada tahun 2021-2023 dibutuhkan tambahan 1 unit SPBU. Lokasi tambahan SPBU dipusatkan di Kecamatan Ternate Selatan, Ternate Tengah dan Ternate Utara.

ABSTRACT
The fuel oil (BBM) distribution chain, particularly Subsidized Fuel (JBT) in Ternate as one of the eastern part of Indonesia often have problems that could caused by the lack of General Fuel Filling Station (pump station). Therefore it is necessary to study the development of pump stations required to fulfill the demand projection of subsidized fuel Premium Gasoline and Diesel Oil at the pump stations by using the engineering economic analysis as well as the locations of pump stations. The results of the development are 2 new additional pump stations required in 2013-2016, 1 unit new pump station in 2017-2021 and 1 unit new pump station in 2022-2023. The location of new pump stations are concentrated in South Ternate District, Central Ternate District and North Ternate District."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32992
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tenri Yamin
"Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian khusus. Remaja putri termasuk golongan yang rawan menderita anemia karena mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan, asupan zat gizi (energy, protein dan zat besi) dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Kab. Kepulauan Selayar.
Rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 173 orang dipilih secara sistematik random sampling dari seluruh siswi kelas X dan XI di masing-masing SMA. Data asupan zat gizi diperoleh dengan kuesioner food recall, pola menstruasi melalui kuesioner terstruktur, dan kadar hemoglobin dengan Hb Sahli. Data dianalisis secara Univariat dan Bivariat dengan Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p=0,000), asupan energi (p=0,023), asupan protein (p=0,003), dan zat besi (p=0,049), pekerjaan ayah (p=022), pekerjaan ibu (p=0,001), tingkat pendidikan ayah (p=0,025), tingkat pendidikan ibu (p=0,032) dengan kejadian anemia. Tidak terdapat hubungan menstruasi (p=0,930), siklus menstruasi (p=513), lama menstruasi (p=0,076), volume menstruasi (p=1,000) dengan kejadian anemia.

Anemia is one of the nutritional problems, which needs to be highly concerned. Adolescent girls are included to a group which is susceptible to anaemia because of their monthly menstruation and growth periods. Purpose of the study to determine the relationship of knowledge, nutrient intake (energy, protein and iron) and other factors associated with the incidence of anemia in adolescent girls in the school district. Selayar Islands.
The design of this study was cross sectional. The amount of the sample was 173 people selected by systematic random sampling of the entire X and XI grade student at each high school. Nutrient intake data obtained with the food recall questionnaire, menstrual patterns through structured questionnaires, and levels of hemoglobin by Sahli hemoglobin. Data were analyzed with univariate and Bivariate Chi Square.
The results showed no relationship of knowledge (p = 0.000), energy intake (p = 0.046), protein intake (p = 0.005), and iron (p = 0.000), father's work (p = 022), maternal employment ( p = 0.001), father's education level (p = 0.025), maternal education level (p = 0.032) with the incidence of anemia. There is no menstrual relationship (p = 0.930), menstrual cycle (p = 513), long periods (p = 0.076), menstrual volume (p = 1.000) with the incidence of anemia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>