Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14099 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isni Nadyanti
"Hipoglikemia merupakan salah satu komplikasi diabetes melitus tipe 2. Anggota keluarga biasanya menjadi orang pertama yang mengetahui kejadian hipoglikemia pada klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman keluarga klien diabetes melitus tipe 2 menghadapi hipoglikemia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi deskriptif. Wawancara mendalam terhadap 11 partisipan mengidentifikasi empat tema yaitu: keluarga mempersepsikan hipoglikemia adalah sesuatu yang biasa, keluarga mampu mengenali gejala awal hipoglikemia, keluarga memberikan dukungan positif bagi klien dalam menghadapi hipoglikemia, dan hipoglikemia memiliki dampak negatif bagi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan peran penting perawat untuk memberikan edukasi yang komprehensif mengenai hipoglikemia terhadap keluarga klien diabetes melitus tipe 2.

Hypoglycemia is one of diabetes complications. Hypoglycemia can increase risk of cardiovascular diseases or even lead to death. Family members are usually the first people to recognize hypoglycemia. Hypoglycemia is an unpredictable condition which make they should aware with it. A qualitative study using a phenomenological description design was utilized. In depth interviews were conducted with 11 family members of the person with type 2 diabetes. Family rsquo s experiences dealing with hypoglycemia were described into four main themes family perceive hypoglycemia is a common thing, family is capable in recognizing early symptoms of hypoglycemia, family provide positive support to person dealing with hypoglycemia, and hypoglycemia affects the family negatively. This study denotes a major role of nurse to provide a comprehensive education about hypoglycemia to the family of the person type 2 diabetes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Rio Adi Nugraha
"Latar Belakang. Hipoglikemia berat di pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) saat ini sering dihubungkan dengan peningkatan mortalitas, kejadian kardiovaskular, dan penurunan fungsi kognitif.
Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat model prediksi untuk hipoglikemia berat pada pasien DMT2 rawat jalan di pusat kesehatan nasional tersier.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif yang dilaksanakan di Poliklinik Metabolik-Endokrin Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo. Semua pasien DMT2 dewasa (berusia ≥18 tahun) yang sudah mejalani kontrol selama setidaknya 1 tahun diikutsertakan sebagai subjek penelitian. Data mengenai kejadian hipoglikemia berat dalam 1 tahun terakhir dikumpulkan dari anamnesis dengan subjek penelitian, sedangkan variabel bebas (meliputi usia, tingkat pendidikan, pemahaman mengenai gejala hipoglikemia, HbA1C, lama DMT2, penyakit ginjal kronik, penyakit hati kronik, riwayat hipoglikemia, penerapan pemantauan gula darah mandiri, penggunaan sulfonilurea, dan penggunaan insulin) diambil dari data rekam medis pasien 1 tahun sebelum pengumpulan data.
Hasil. Penelitian ini berhasil mengumpulkan 291 subjek, dengan insidensi kejadian hipoglikemia berat 25,4%. PGK std. V (adjusted-OR 9,84 [IK95% 1,68-57,62]; p=0,011); riwayat hipoglikemia berat (adjusted-OR 5,60 [IK95% 2,94-10,69]; p<0,001); dan penggunaan insulin (adjusted-OR OR 2,60 [IK95% 1,31-5,15]; p=0,006) memiliki asosiasi yang bermakna secara statistik terhadap peningkatan risiko hipoglikemia berat. Model prediksi yang dibuat berdasar variabel tersebut mampu menunjukkan validasi yang baik dengan AUROC sebesar 0,742 (IK95% 0,67-0,81); p<0,001.
Kesimpulan. Sebagian besar subjek DMT2 mengalami setidaknya 1 episode hipoglikemia berat. Riwayat hipoglikemia berat, penggunaan insulin, dan PGK std. V memiliki asosiasi yang bermakna terhadap risiko hipoglikemia berat.

Background. Severe hypoglycemia in type 2 diabetes mellitus (T2DM) patients is often associated with inreased mortality and cardiovascular events, as well as decreased cognitive function.
Aim. The objective of this study is to develop a prediction model for severe hypoglycemia in T2DM patients in a tertiary care hospital in Indonesia.
Method. This study is a retrospective cohort study in endocrinology out-patient clinic in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital. All subjects ≥18 years of age who had been visiting the clinic for at least a year were included. Subjects were interviewed whether they had any events of severe hypoglycemia within the last 1 year; while independent variables (including age, education level, patients’ understanding of hypoglycemia symptoms, HbA1C level, duration of T2DM, chronic kidney disease, chronic liver disease, history of severe hypoglycemia, self-monitoring blood glucose application, sulfonylurea use, and insulin use) were taken from medical records 1 year prior from data collection.
Result. We collected 291 subjects, among whom incidence of severe hypoglycemia was 25.4%. Stg. V CKD (adjusted-OR 9.84 [95%CI 1.68 to 57.62]; p=0.011); history of severe hypoglycemia (adjusted-OR 5.60 [95%CI 2.94 to 10.69]; p<0.001); and insulin use (adjusted-OR 2.60 [95%CI 1.31 to 5.15]; p=0.006) were associated with increased risk of severe hypoglycemia. Using those variables, our model yielded an AUROC of 0.742 (95%CI 0.67 to 0.81); p<0.001.
Conclusion. High proportion of T2DM subjects suffered at least one episode of severe hypoglycemia. History of severe hypoglycemia, insulin use, and stg. V CKD were associated with the risk of severe hypoglycemia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunisman Roni
"ABSTRAK
Hipoglikemia bisa terjadi selama pasien dirawat di rumah sakit yang disebabkan oleh iatrogenic. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplor pengalaman perawat dalam pemantauan, penanganan dan penggunaan protokol hipoglikemia di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam pada 10 perawat tentang pengalaman mereka dalam pemantauan, penanganan, dan penggunaan protokol hipoglikemi, sehingga memperoleh enam tema yakni: perawat memahami hipoglikemia berdasarkan gejala fisik dan nilai gula darah; kecemasan perawat menghadapi hipoglikemi; ketidakberadaan dokter dan hambatan komunikasi dalam penanganan hipoglikemi; perawat melakukan pemeriksaan gula darah dan keluhan pasien untuk mengkaji hipoglikemia; memutuskan untuk melakukan tindakan medis secara mandiri sesuai kebiasaan; dan merasa tidak familiar dengan keberadaan protocol hipoglikemia. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa dalam penanganan hipoglikemia perawat masih mengalami kecemasan dan cenderung memberikan intervensi sesuai dengan kebiasaan.

ABSTRACT
Patients may experience hypoglycemia during hospitalization which is caused by Iatrogenic. This study aimed to describe experience of nurses in monitoring, treating and using guideline of Hypoglycemia in patients with diabetes mellitus. An indepth interview was conducted that involved 10 nurses. There were six themes identified through this method, they were nurses anxiety facing hypoglycemia the absence of physician and communication barriers in the treatment of hypoglycemia nurses undertaking blood glucose check and complains of patients in monitoring hypoglycemia deciding to follow medical treatment independently based on routine and found unfamiliar with the existence of protocol. The conclusion indicates that nurses are still struggling with anxiety and tend to apply their routine in dealing with hypoglycemia. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fazar Az Zahara Wany
"Diabetes melitus merupakan faktor risiko berkembangnya disfungsi seksualitas pada wanita yang dapat mempengaruhi hasrat seksual, lubrikasi, dispareunia, dan menurunnya kemampuan mencapai orgasme. Masalah disfungsi seksualitas pada pasien diabetes melitus masih merupakan hal yang tabu untuk dibahas secara terbuka karena sulitnya pasien untuk mengungkapkan masalah seksualitasnya kepada petugas kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi pengalaman disfungsi seksualitas pasien wanita dengan diabetes melitus. Metode penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Partisipan wanita sejumlah 6 orang dengan kriteria inklusi berusia 18-45 tahun, wanita diabetes melitus tipe 2 dengan disfungsi seksual, memiliki pasangan pernikahan yang masih hidup, yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan menggunakan catatan lapangan field note. Setiap partisipan diberikan kuesioner FSFI female sexual function index untuk menentukan status disfungsi seksualnya. Data dianalisa dengan metode konten analisis kualitatif. Tujuh tema yang ditemukan: 1 ketidaknyamanan fisik saat melakukan aktifitas seksual; 2 adanya penurunan hasrat seksual pada isteri usia lebih dari 30 tahun; 3 ketidakpuasan aktifitas seksual yang dilakukan; 4 keterpaksaan dalam mendiskusikan masalah seksual pada petugas kesehatan; 5 kurangnya informasi tentang aktifitas seksual; 6 ketidakberdayaan menjalani pengobatan masalah seksual; dan 7 penurunan peran seksual sebagai istri. Dapat disimpulkan bahwa disfungsi seksual pada wanita diabetes melitus tipe 2 ada dan mengganggu baik secara fisik maupun psikologis. Namun, masih terdapat keengganan bagi wanita untuk dapat mendiskusikan masalahnya secara terbuka. Oleh sebab itu, disarankan bagi perawat untuk memulai komunikasi secara terbuka mengani masalah seksualitas wanita dengan diabetes melitus tipe 2.

Diabetes mellitus is a risk factor for developing female sexual dysfunction which affected sexual desire, lubrication, dispareunia sexual pain, and orgasm decreased. Sexual dysfunction problem in type 2 diabetic patients is still a taboo subject to be discussed because that was hard to be revealed to their healthcare personnel. The aim of the study was to explore sexual dysfunction experience of type 2 diabetes mellitus woman. A qualitative with a phenomenology design was used. This study was involved six women with type 2 diabetes mellitus who met the inclusion criterion ages 18 45 years, married, gathered using a purposive sampling method. Data were collected using an in depth interview and field notes. Each participant was screened using a FSFI quessionaire to determine sexual dysfunction status. Data were analyzed using qualitative content analysis. Seven themes emerged 1 physical discomfort while having sexual activities 2 presence of sexual desire decreased in spouse with ages more than 30 years old 3 dissatisfaction with sexual activity 4 hesitance feeling while discussing sexual problem with healthcare providers 5 lack of information about sexual activity 6 feeling powerlessness while undergone sexual problem treatment 7 decreased in sexual roles as a wife. In conclude that the sexual dysfunction among women with type 2 diabetes mellitus is existing and disturbing physically and psychology. But there has been hesitated of women to openly disccussed the problem. It is suggested for nurses to initiate open communication about sexual problem among women with type 2 diabetes mellitus.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdianingseh
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arti dan makna pengalaman klien dalam pengendalian DM tipe 2 di Sukatani Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap tujuh partisipan. Partisipan dalam penelitian ini adalah klien DM tipe 2 yang tinggal dengan keluarganya. Data yang dikumpulkan berupa rekaman wawancara dan catatan lapangan. Hasil transkrip verbatim dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Penelitian mengidentifikasi 8 tema yaitu pemahaman, respon fisik, respon psikososial, penyesuaian pola hidup sehat, pemahaman terapi, kesulitan dalam pengendalian, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan terhadap DM tipe 2.

The aim of research was to explore the experience of client in controlling type 2 DM in Sukatani Depok. This research used descriptive phenomenology method. The data collected by in-depth interview with seven partisipants. Participants were client with type 2 DM selected by criterion sampling technique. The data gathered were in form of the results from the recording of indepth interview and field note. Data were transcribed and analyzed by using the Collaizi?s method. This study identified into eight themes, consist of knowing, physical responds, phycosocial responds, healthy lifestyle adaptation, understanding therapy, difficulty of controlling, family support and health care support of type 2 DM."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ihsan
"Dukungan keluarga diperlukan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan diidentifikasinya hubungan dukungan keluarga klien diabetes melitus tipe 2 dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Kecamatan Tebet Juni 2018. Desain dalam penelitian analitik cross sectional dengan jumlah sampel 100 klien DM tipe 2. Analisa data menggunakan korelasi Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan hubungan antara dukungan keluarga klien DM dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan p value 0.000, ? : 0.05 . Perawat diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang optimal dan meningkatkan dukungan keluarga klien dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan pendidikan kesehatan terstruktur, mengembangkan konsep dukungan keluarga klien DM Tipe 2 dalam kaitannya dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan dan puskesmas kecamatan harus mendukung keberhasilan program PTM yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat agar dapat mengatasi masalah kesehatan lebih lanjut.

Family support is needed to use of health service facilities. This study aims to identify the relationship of family support for type 2 diabetes mellitus clients with the use of health service facilities in Tebet district in June 2018. Design in cross sectional analytical research with sample size of 100 DM type 2 clients. Data analysis using Chi Square correlation. The result of the research shows the correlation between family support DM client with the use of health service facility p value 0.000, 0.05 . Nurses are expected to provide optimal nursing care and improve client 39 s family support in the use of health care facilities with structured health education, developing the concept of family support DM Type 2 clients in relation to the use of health care facilities and district health centers must support the success of the PTM program that has been proclaimed by central government in order to address further health problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Zaipa
"ABSTRAK
Masalah kesehatan pada masyarakat perkotaan banyak dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat, salah satu dampaknya adalah Diabetes Melitus. Diabetes Melitus merupakan kelainan heterogen yang ditandai dengan peningkatan gula darah didalam tubuh. Penyakit Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan masalah psikososial kepada pasien, salah satunya adalah ketidakberdayaan. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan ketidakberdayaan pada pasien yang mengalami penyakit Diabetes Melitus. Karya ilmiah ini mengindikasikan pentingnya penerapan asuhan keperawatan psikososial untuk menunjang kesembuhan dan kesehatan fisik pasien. Sehingga diperlukannya peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan psikososial agar masalah ketidakberdayaan tidak menimbulkan dampak yang merugikan.
ABSTRACT Health problems in urban communities are heavily influenced by unhealthy lifestyles and one of the impact is Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus is a heterogeneous disorder characterized by increased blood sugar in the body. Diabetes mellitus disease is one disease that can cause psychosocial problems to the patient, one of them is powerlessness. This Paper purpose to describe nursing care of powerlessness in patients with diabetes mellitus. This paper indicates the importance of applying psychosocial nursing care to support the healing and physical health of patients. So the need for the role of nurses in providing psychosocial nursing care for the problem of helplessness does not cause adverse impacts."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Windiastri
"Klien dengan Diabetes Melitus dapat mengalami berbagai perubahan, salah satunya yaitu perubahan psikologis yang dapat menyebabkan munculnya masalah psikososial ketidakberdayaan. Pada penulisan ini diangkat kasus Ny. M dengan Diabetes Melitus Tipe 2 dengan masalah psikososial ketidakberdayaan. Penulis menggunakan metode studi kasus untuk karya ilmiah ini. Penulis memberikan tindakan untuk membantu klien mengatasi ketidakberdayaan yang dirasakannya selama empat hari perawatan. Tindakan dilakukan dengan melatih afirmasi positif, memberikan edukasi dan melatih senam kaki diabetes. Hasil evaluasi didapatkan klien mampu mengontrol ketidakberdayaan dengan melakukan kegiatan positif yang masih mampu dilakukannya secara mandiri walaupun dalam keadaan sakit. Saran dari penulisan ini adalah penerapan afirmasi positif dalam keseharian untuk mengatasi ketidakberdayaan.

Clients with Diabetes Melitus may experience a variery of change, one of which is a psychological change that can lead to psychosocial problem. Powerlessness is one of the psychosocial problem in patient diabetes melitus type 2. This paper raised the case of Ny. M with powerlessness in diabetes melitus type 2. The author use case study methods for this paper. The author provides interventions to help client with powerlessness during four days of treatment. Positive afirmation, educating and training diabetic foot exercises are the intervention for help the client with powerlessness in diabetes melitus type 2. The results is client can control the powerlessness by doing positive activities independently even in a state of illness. The suggestion of this paper is the application of positive afirmations in daily life to control powerlessness.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jenita Magdalena
"Kesibukan dan aktivitas masyarakat yang bekerja di daerah perkotaan akan menuntut perubahan gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas yang kurang baik. Hal ini dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus. Salah satu masalah psikososial yang dapat muncul pada klien dengan diabetes melitus adalah ketidakberdayaan, yaitu persepsi bahwa tindakan atau perilaku yang telah dilakukannya tidak memberikan hasil signifikan atau tidak akan memengaruhi hasil yang diharapkan dan menyebabkan klien sulit mengendalikan situasi yang terjadi dan akan terjadi. Ketidakberdayaan yang tidak teratasi dapat menimbulkan depresi yang dapat memperburuk keadaan klien dengan diabetes melitus. Karya Ilmiah ini merupakan gambaran dan analisis penerapan asuhan keperawatan ketidakberdayaan yang mengalami diabetes melitus tipe 2.

The bustle and activity of urban communities demand lifestyle changes, including the eating habits and lack of physical activities. These changes may lead to diabetes mellitus. The impact of diabetes mellitus can cause physical and psychosocial problems. The psychosocial problem that may arise is powerlessness. Powerlessness means lack of control over a situation. A person who is powerless will have a perception that it is better to do nothing because whatever they do there will be no significant affect and outcome to their wellbeing. Powerlessness that is not resolved can lead to depression which then may worsen the client with diabetes mellitus. This paper describes the nursing care given to a client with diabetes mellitus and powerlessness. This scientific work indicates the importance of nursing care for powerlessness to support client’s recovery.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Himmatul Khaira
"Edukasi pada pasien DM merupakan salah satu bagian dari pilar DM, namun pada beberapa kondisi meskipun tenaga kesehatan telah memberikan edukasi, masih terdapat perilaku yang belum sesuai dengan manajemen diri pada diabetes. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara lebih mendalam mengenai pengalaman penyandang DM dalam penerapan manajemen diri diabetes melitus untuk menjaga kestabilan kadar glukosa darah. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif dengan model purposive sampling dan metode wawancara semi-terstruktur pada 10 penyandang DM tipe 2. Hasil penelitian ini terangkum dalam lima tema yaitu gejala klinis menentukan penerapan manajemen diri diabetes, kurangnya motivasi dalam pelaksanaan manajemen diet dan aktivitas, peran keluarga dalam manajemen diet diabetes, capaian dari manajemen diri diabetes belum sesuai harapan, dan kondisi psikologis yang menghambat manajemen diri diabetes. Penerapan manajemen diri diabetes yang ada pada diri pasien perlu untuk diidentifikasi dan dievaluasi lebih lanjut dari segi fisik, psikologis, kesadaran, motivasi, dan peran keluarga, agar dapat membantu penyandang DM tipe 2 dalam mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi terbaik untuk mencapai kestabilan kadar glukosa darah

Education in DM patients is one part of the pillars of DM, but in some conditions even though health workers have provided education, there are still behaviors that are not in accordance with self-management in diabetes. Therefore, this study aims to explore the application of self-management in patients with diabetes mellitus to maintain stable blood glucose levels. This study uses a descriptive phenomenological approach with a purposive sampling model and semi-structured interview method on 10 people with type 2 diabetes. The results of this study are summarized in five themes, including clinical symptoms of diabetes management implementation, lack of motivation in implementing diet and activity management, family role in management diabetes diet, the achievement of diabetes self-management has not been as expected, and psychological conditions that hinder diabetes management. The application of patient diabetes self-management needs to be identified and evaluated in aspect of physical, psychological, awareness, motivation, and family roles in order to help people with type 2 to diabetes identify problems and find the best solution to achieve stable of blood glucose levels."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>