Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189453 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Denvi Giovanita
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan efikasi diri dalam perubahan karyawan terhadap komitmen afektif untuk berubah. Responden penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di sektor keuangan. Data dianalisis dengan menggunakan regresi hierarki berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kepemimpinan transformasional ? = 0.188, p = 0.003.

The objective of this study is to identify the effect of transformational leadership and employees rsquo change self efficacy on affective commitment to change. The respondents of this study were employees who work in finance sector. The data were analyzed using multiple hierarchical regressions. The result showed that both transformational leadership 0.188, p 0.003."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66921
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maruf Gustomo
"Penelitian ini mengkaji pengaruh kepemimpinan transformasional dan efikasi diri terhadap performa tugas dengan mempertimbangkan peran keterikatan kerja sebagai variabel mediator pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Responden dalam penelitian ini berjumlah 872 responden yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di DJBC. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner dan selanjutnya diolah dengan menggunakan metode persamaan struktural (Structural Equation Modelling). Hasil dari pengolahan data menunjukkan adanya pengaruh langsung secara positif dan signifikan pengaruh efikasi diri terhadap performa. Hasil penelitian ini juga menunjukkan keterikatan kerja berperan sebagai mediator penuh dari pengaruh antara kepemimpinan transformasional dan performa tugas, serta menjadi mediator parsial dari pengaruh efikasi diri dan performa tugas. Namun, hasil pengujian empiris tidak mendukung adanya pengaruh langsung secara positif dan signifikan dari kepemimpinan transformasional dan performa tugas.  Penelitian ini berkontribusi secara aktif dengan memberikan umpan balik dan saran bagi organisasi untuk meningkatkan performa tugas dengan membangun kepercayaan diri pegawai dalam menyampaikan ide terkait peningkatan kinerja, membangun inspirasi pegawai dalam bekerja, mendorong kepemimpinan transformasional melalui manajemen talenta, dan mendorong keahlian pegawai sesuai dengan tugas yang diberikan.

This study examines the effect of transformational leadership and self-efficacy on task performance by considering the role of work engagement as a mediating variable at the Directorate General of Customs and Excise (DJBC). Respondents in this study amounted to 872 respondents who were Civil Servants (PNS) at DJBC. Research data were obtained through questionnaires and then processed using the structural equation method (Structural Equation Modeling). The results of data processing show that there is a direct positive and significant effect of self-efficacy on performance. The results of this study also show that work engagement acts as a full mediator of the influence between transformational leadership and task performance, as well as a partial mediator of the effect of self-efficacy and task performance. However, the results of empirical testing do not support the positive and significant direct effect of transformational leadership and task performance. This research contributes actively by providing feedback and suggestions for organizations to improve task performance by building employee confidence in conveying ideas related to performance improvement, building employee inspiration at work, encouraging transformational leadership through talent management, and encouraging employee skills according to the tasks assigned."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Permadi Satriotomo
"Praktik workgroup inclusivity diperlukan agar karyawan perempuan dapat berkontribusi secara maksimal. Performa karyawan dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan, iklim organisasi, dan self-efficacy karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional non eksperimental kuantitatif untuk mengetahui peran workgroup inclusivity sebagai mediator pada hubungan antara transformational leadership dengan self-efficacy. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 144 karyawan perempuan yang bekerja di perusahaan dengan mayoritas karyawan laki-laki pada rentang usia 21 - 57 tahun di daerah Jabodetabek dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh transformational leadership terhadap self-efficacy melalui mediasi penuh dari inklusivitas (c’ = 0.0112, SE = 0.0355, p = 0.7516, CI[-0.0588, 0.0813]). Adanya penemuan ini membuat workgroup inclusivity dan transformational leadership menjadi penting untuk dipraktikkan oleh perusahaan agar karyawan perempuan memiliki self-efficacy yang baik.

The practice of workgroup inclusivity is necessary so that female employees can contribute maximally. Employee performance can be influenced by leadership styles, organizational climate, and employee self-efficacy. This study is a non-experimental quantitative correlational research to determine the role of workgroup inclusivity as a mediator in the relationship between transformational leadership and self-efficacy. The participants in this study were 144 female employees who worked in companies with a majority of male employees, aged between 21 and 57 years, in the Jabodetabek region, with a minimum work experience of 1 year. The research results showed that there is an influence of transformational leadership on self-efficacy through the full mediation of inclusivity (c’ = 0.0112, SE = 0.0355, p = 0.7516, CI[-0.0588, 0.0813]). This finding highlights the importance of practicing workgroup inclusivity and transformational leadership by companies to ensure that female employees have good self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisyah Muliani Putri
"Dalam menghadapi tantangan perkembangan era modern yang dinamis dan berubah secara simultan, organisasi perlu beradaptasi dan melakukan perubahan organisasi yang kesuksesannya antara lain dipengaruhi oleh komitmen afektif untuk perubahan dari para karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk perubahan, melalui peran change self-efficacy sebagai mediator. Penelitian ini bersifat korelasional dan dilakukan pada 113 karyawan yang bekerja di organisasi nirlaba. Instrumen penelitian menggunakan Commitment to Change Scales, Kepemimpinan Perubahan, dan Change Related Self-Efficacy. analisis data dilakukan dengan menggunakan PROCESS untuk menguji peran mediasi dari change self-efficacy. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peran change self-efficacy dapat memediasi secara parsial hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk perubahan. Berdasarkan hasil tersebut, organisasi dapat membentuk komitmen afektif untuk perubahan pada karyawan dengan menciptakan kepemimpinan perubahan yang efektif dan memperhatikan serta mengembangkan tingkat change self-efficacy karyawan.

In facing the challenges of the modern era, which is dynamic and changing simultaneously, organizations need to adapt and make organizational changes whose success is influenced, among other things, by the affective commitment to change from their employees. This study aims to examine the relationship between change leadership and affective commitment to change, through the role of change self-efficacy as a mediator. This research is correlational and was conducted on 113 employees who work in not-for-profit organizations. The research instrument uses Commitment to Change Scales, Change Leadership, and Change Related Self-Efficacy. Data analysis was performed using PROCESS to examine the mediating role of change self-efficacy. The test results show that the role of change self-efficacy can partially mediate the relationship between change leadership and affective commitment to change. Based on these results, organizations can form an affective commitment to change in employees by creating effective change leadership and paying attention to and developing the level of employee’s change self-efficacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Mulyana
"Dalam perkembangan yang cepat saat ini, dorongan perubahan terjadi di berbagai aspek manusia. Salah satu perubahan yang dilakukan terjadi pada organisasi, dimana adaptasi diperlukan dengan melakukan perubahan yang dapat berhasil jika organisasi memiliki karyawan dengan komitmen afektif untuk perubahan. Selain komitmen afektif untuk perubahan, organisasi juga perlu gaya kepemimpinan perubahan dan kepemimpinan transformasional. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji peran dari kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk perubahan. Penelitian ini dilakukan pada 153 karyawan melalui convenience sampling dengan pengambilan data melalui kuesioner daring (online) yang bekerja di perusahaan yang sedang atau telah melakukan perubahan organisasi. Variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan Commitment to Change Scales, Skala Kepemimpinan Perubahan, dan Skala Kepemimpinan Multifaktor 5 (MLQ 5X). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan perubahan memiliki perbedaan peran positif terhadap komitmen afektif untuk perubahan. Berdasarkan hasil tersebut, organisasi dapat membentuk komitmen afektif karyawan untuk perubahan melalui kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan perubahan.

In today's rapid development, the impetus for change occurs in various human aspects. One of the changes made occurs in the organization, where adaptation is needed by making changes that can be successful if the organization has employees with an affective commitment to change. In addition to affective commitment to change, organizations also need change leadership and transformational leadership. The main objective of this study is to examine the role of transformational leadership and change leadership on affective commitment to change. This study was conducted on 153 employees through convenience sampling with data collection through online questionnaires who work in companies that are or have made organizational changes. The variables in this study were measured using the Commitment to Change Scales, the Change Leadership Scale, and the Multifactor Leadership Scale 5 (MLQ 5X). The results showed that transformational leadership and change leadership have different positive roles on affective commitment to change. Based on these results, organizations can form employees' affective commitment to change through transformational leadership and change leadership."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Hanafiah
"Dalam keberlangsungan organisasi, perubahan organisasi menjadi suatu kebutuhan primer untuk membuat organisasi menjadi efektif. Kesuksesan dari perubahan organisasi tersebut ditentukan oleh peran penting komitmen afektif untuk berubah yang dimiliki karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk berubah. Proses pengumpulan data dilakukan kepada para karyawan BUMN PT. X dengan jumlah sebanyak 84 orang. Para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner secara daring dengan alat ukur Characteristic Change Leader Inventory dan Affective Commitment to Change. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan perubahan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen afektif untuk berubah (β = -.066, p > .05). Hasil dari temuan ini berguna untuk memperkaya hasil penelitian terkait kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk berubah, serta hubungan diantara keduanya.

In organizational sustainability, organizational change becomes a primary need to make the organization effective. The success of organizational change is determined by the
important role of affective commitment to change that employees posses. This study aims
to examine the effect of change leadership on affective commitment to change. The data
collection process was carried out to employees of BUMN PT. X with a total of 84 people. Participants were asked to fill out questionnaires online using the Characteristic Change Leader Inventory and Affective Commitment to Change. The results of this study indicate that leadership change does not have a significant effect on affective commitment to change (β = -.066, p> .05). The results of these findings are useful for enriching the results of research related to leadership change and affective commitment to change, and the relationship between the two.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Sarah Juliana
"Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menjadi sektor utama dalam mencapai Indeks Tata Kelola Pengadaan yang Baik. Sebagai unit kerja yang memiliki peran strategis dalam pengadaan barang dan jasa untuk kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah di Indonesia, Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) harus mengoptimalkan kepemimpinan untuk mencapai tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh transformational leadership terhadap job performance dengan mempertimbangkan peran mediasi dari affective commitment, work engagement, dan self-efficacy dalam konteks UKPBJ di kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh komitmen afektif, keterlibatan kerja, dan efikasi diri di Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) di lingkungan kementerian dan lembaga pemerintah di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang melibatkan 232 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak LISREL 8.8 dan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai baik secara langsung maupun melalui mediasi komitmen afektif, keterlibatan kerja, dan efikasi diri. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis bagi pengembangan kebijakan manajemen sumber daya manusia di sektor publik, khususnya dalam mengoptimalkan gaya kepemimpinan transformasional untuk meningkatkan kinerja pegawai. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi pelaksanaan program pelatihan kepemimpinan dan pengembangan kapasitas ASN di UKPBJ, guna mendukung keberhasilan tata kelola pengadaan di Indonesia.

Governance Index. As a strategic unit responsible for procurement in ministries, agencies, and local governments in Indonesia, the Government Procurement Unit (UKPBJ) must optimize leadership to achieve its objectives. This study aims to analyze the influence of transformational leadership on job performance by considering the mediating roles of affective commitment, work engagement, and self-efficacy in the context of UKPBJ in ministries and government agencies in Indonesia.
This study employs a quantitative approach with a cross-sectional design. Data were collected through questionnaires involving 232 Civil Servants (ASN) and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with the assistance of LISREL 8.8 and SPSS 25 software. The results indicate that transformational leadership positively affects employee performance both directly and through the mediating roles of affective commitment, work engagement, and self-efficacy. This research provides practical contributions to human resource management policies in the public sector, particularly in optimizing transformational leadership styles to enhance employee performance. Moreover, this study is expected to serve as a reference for implementing leadership training programs and capacity-building initiatives for ASN in UKPBJ, supporting the success of procurement governance in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Adiansyah
"Komitmen untuk berubah diperlukan untuk mendukung keberhasilan perubahan organisasi. Salah satu faktor yang berperan penting mempengaruhi komitmen untuk berubah adalah kepemimpinan transfomasional. Kepemimpinan transformasional dibuktikan memunculkan rasa percaya seseorang terhadap pemimpinnya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran kepercayaan pada pemimpin dalam hubungan antara kepemimpinan transformasional (M= 4.567, SD= 0.612) dengan komitmen afektif (M=4.573, SD=0.693) dan normatif (M=4.255, SD=0.53) untuk berubah. Responden penelitian (164) adalah karyawan di perusahaan sektor keuangan (bank dan asuransi).
Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh positif kepemimpinan transformasional terhadap komitmen afektif untuk berubah (r=0.2909, p<0.005, one tail) maupun komitmen normatif untuk berubah (r=0.3003, p<0.005, one tail) tetapi tidak ditemukan adanya mediasi kepercayaan pada pemimpin dalam hubungan antara kepemimpinan transformasional dengan komitmen untuk berubah.

Commitment to change is needed to support the success of organizational change. One of the factors that play an important role in influencing commitment to change is transfomational leadership. Transformational leadership is proved to elicit follower trust on leader.
This study aims to prove the role of trust on leader in the relationship between transformational leadership (M = 4,567, SD = 0.612) with affective commitment to change (M = 4,573, SD = 0.693) and normative commitment to change (M = 4.255, SD = 0.53). Research respondents (164) are employees in the financial sector (bank and insurance).
The results of this study prove the positive influence of transformational leadership on affective commitment to change (r = 0.2909, p <0.005, one tail) and normative commitment to change (r = 0.3003, p <0.005, one tail) but no mediation effect of trust on leader in relationship between transformational leadership and commitment to change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Firmantyo
"Perubahan dalam organisasi merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh PT X agar dapat bertahan. Hanya saja, inisiatif perubahan yang dijalankan oleh organisasi berpotensi mengalami kegagalan dan menimbulkan dampak negatif bagi keseluruhan organisasi. Oleh sebab itu, perlu adanya komitmen untuk berubah dari semua pihak di dalam organisasi agar perubahan dapat berjalan dengan baik. Penelitian disusun menjadi 2 (dua) studi melibatkan 547 partisipan yang direkrut dengan menggunakan teknik convenience sampling di PT X dengan vignette-based scenario between-subject design. Desain studi pertama pada penelitian ini akan melihat peran strategi komunikasi manajemen atas terhadap komitmen pegawai untuk berubah dengan moderasi kepemimpinan transformasional. Data penelitian studi pertama dianalisis dengan menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian studi pertama menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional (β = 0,623, t(543) = 5,505, p < 0,001) dan interaksi antara strategi komunikasi manajemen atas dan kepemimpinan transformasional secara signifikan memengaruhi komitmen pegawai untuk berubah (β = -0,886, t(543) = -2,309, p < 0,05). Sedangkan studi kedua akan melihat perbedaan komitmen pegawai untuk berubah berdasarkan strategi komunikasi manajemen atas dan kelompok generasi pada PT X menggunakan Factorial ANOVA. Desain penelitian studi kedua menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara strategi komunikasi manajemen atas (F(1, 541) = 36,903, p < 0,001, η² = 0,064) dan kelompok generasi (F(2, 541) = 3,346, p < 0,05, η² = 0,012) terhadap komitmen pegawai untuk berubah. Hasil ini dapat menjadi masukan bagi para pemimpin untuk menggunakan strategi komunikasi, memperhatikan kelompok generasi dan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menumbuhkan komitmen pegawai untuk berubah.

Change in the organization is an important thing that must be done by PT X in order to survive. However, change initiatives carried out by the organization have the potential to fail and harm the entire organization. Therefore, it is necessary to have commitment to change from all parties in the organization so that change can run well. The research is organized into 2 (two) studies involving 547 participants recruited using a convenience sampling technique at PT X with a vignette-based scenario between-subject design. The first study design in this research will look at the role of top management’s communication strategies on employees' commitment to change with moderation of transformational leadership. The first study research data were analyzed using Moderated Regression Analysis (MRA). The research results of the first study show that transformational leadership (β = 0.623, t(543) = 5.505, p < 0.001) and the interaction between top management’s communication strategies and transformational leadership significantly affect employees' commitment to change (β = -0.886, t(543) = -2.309, p < 0.05). The second study will look at differences in employees' commitment to change based on top management’s communication strategies and generational groups at PT X using Factorial ANOVA. The research design of the second study shows that there is a significant difference between the top management’s communication strategies (F(1, 541) = 36.903, p < 0.001, η² = 0.064) and generation group (F(2, 541) = 3.346, p < 0.05, η² = 0.012) on employees' commitment to change. These results can be an input for leaders to use communication strategies, pay attention to generational groups, and use the right leadership style to foster employees' commitment to change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Shafira
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran kepemimpinan perubahan terhadap komitmen afektif untuk perubahan. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan prosedur pengambilan data yang dilakukan secara daring. Terdapat 113 pekerja di organisasi nirlaba yang terlibat dalam penelitian ini dengan rentang usia 20-62 tahun. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan korelasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif untuk perubahan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tingginya nilai kepemimpinan perubahan yang dimiliki oleh pemimpin organisasi, maka akan semakin tinggi pula nilai komitmen afektif untuk perubahan yang dimiliki oleh karyawan. Karakteristik partisipan rata-rata berumur 30,6 tahun, 59,3% berjenis kelamin perempuan, 60,2% berpendidikan S1, 46,9% mempunyai posisi staf, 56,6% sebagai pekerja tetap dan sudah bekerja selama 4,1 tahun.

This study aims to examine the role of change leadership on affective commitment to change. This research is a correlational study with online data collection procedures. There are 113 workers in non-profit organizations involved in this study with an age range of 20-62 years. The data analysis used is descriptive and correlational. The results of this study indicate that there is a significant and positive relationship between change leadership and affective commitment to change. It can be concluded that the higher the value of change leadership possessed by organizational leaders, the higher the value of affective commitment to change held by employees. The characteristics of the participants were an average age of 30.6 years, 59.3% were female, 60.2% had a bachelor's degree, 46.9% had staff positions, 56.6% were permanent workers, and had worked for 4.1 years."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>