Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152001 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melwin Septiawan Bachrum
"Peningkatan pertumbuhan kendaraan bermotor yang semakin meningkat setiap tahunnya menjadikan pertumbuhan pasar pelumas otomotif semakin bergairah. Hal ini menjadikan bisnis pelumas otomotif akan sangat menarik sehingga semakin banyak merek-merek pelumas bermunculan di pasar. Kondisi Pertamina pun sebagai market leader akan semakin terancam market sharenya yang semakin tererosi.
PT. Jumbo Power International (PTJPI) yang telah memasuki bisnis pelumas lebih dari 20 tahun sebagai importir umum sudah memiliki pabrik sendiri Lubes Oil Blending Plant yang beroperasi sejak bulan September 2001 setelah Keppres No. 21 tahun 2001 tentang monopoli produksi pelumas diterbitkan. Dengan memiliki jaringan distribusi yang telah dibangun sekian lama, maka akan memudahkan PTJPI melakukan penjualan produk pelumas Jumbo dimasa mendatang.
Saluran Distribusi yang baik akan membuat bisnis pelumas semakin bertahan lama dengan ditunjang sumber daya manusia yang handal. PTJPI memperluas saluran distribusinya dengan mendirikan kantor-kantor cabang yang tersebar diseluruh Indonesia dan berfungsi sebagai distribusi langsung (direct channel) untuk bisa bersaing agar lebih cepat dan tepat sampai sasaran konsumen yang dituju. Disamping itu pricing strategy akan sangat mungkin bisa bersaing dengan merek-merek pesaing lainnya.
Penerapan A-T-A-R model (brand awareness, product trial, product availability dan repeat order) untuk peluncuran perdana produk pelumas Jumbo X-Cool Series adalah merupakan perhitungan proyeksi profit contribution yang sangat baik dari sales forecast pada satu tahun pertama. Sehingga akan membuat PTJPI lebih mudah menganalisa dan menghitung besamya return on investment (ROI) dari biaya proyeksi investasi yang akan dikeluarkan.
Pengukuran besamya brand awareness, product trial, product availability dan repeat order dilakukan dengan penelitian lapangan (field study) yang merupakan pengumpulan data primer. Survey dilakukan dengan menyebarkan ke seratus responden dari bengkel-bengkel ataupun outlet-outlet yang menjual pelumas yang tersebar di lima wilayah kota Jakarta. Sedangkan pengumpulan data sekunder didapat dari bantuan PTJPI yang akan memudahkan penulis melakukan analisis dan pembahasan.
Dari hasil penelitian didapat respon dari konsumen cukup baik terhadap hadimya produk baru pelumas Jumbo X-Cool Series. Hasil penelitian brand awareness, product availability dan repeat order diatas 50 %. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil ini adalah jalur distribusi langsung yang diterapkan PTJPI dengan terbentuknya network atau jaringan distribusi yang sangat baik.
Penerapan A-T-A-R model juga tidak terlepas dari komunikasi Pemasaran yang dilakukan dengan tepat arah. Promosi above the line yang menimbulkan biaya tinggi harus lebih dominan dibanding below tlze line, karena akan menimbulkan efek brand awareness dan repeat order yang tinggi. Melalui penerapan A-T-A-R model diharapkan produk pelumas Jumbo X-Cool Series akan menjadi product support yang baik bagi peningkatan penjualan pelumas Jumbo Iainnya dimana telah mempunyai product performance dan social image yang bisa diterima dengan baik oleh konsumennya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S9113
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Sari
"Volatility pasar obligasi dan pasar saham dapat diprediksi. Analisis yang dilakukan adalah menemukan cara sistematik menggunakan statistik untuk menemukan prediksi yang terbaik. Model yang popular digunakan untuk conditional variance adalah ARCH dan GARCH. Hasilnya menunjukkan bahwa pasar obligasi dan pasar saham diestimasi dengan menggunakan model GARCH (1,1). Volatility pasar obligasi dan pasar saham mempunyai persistensi yang tinggi.

Stock market and bond market volatility are predictable. The present analysis is systematic way to use statistics to find the best forecast of volatility. A variety of popular models for conditional variance are ARCH and GARCH The result indicate that bond market and stock market are modeled by GARCH (1,1). Bond market and stock market have high persistence."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T17859
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Yumna
"ABSTRAK
Peneliti ingin melihat probabilitas dan pengaruh mekanisme informasi dalam melakukan peluncuran produk di pasar dengan sampel sebanyak 275 proyek crowdfunding di 5 industri teratas ASEAN-five countries pada platform Kickstarter. Untuk mendapatkan hasil analisis tersebut, peneliti menggunakan regresi probit dan average marginal effect dalam melakukan pengolahan data. Jumlah backers merupakan salah satu variabel mekanisme informasi yang memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap variabel dependen dengan probabilitas perubahan rata-rata sebesar 0,331 percentage points. Hasil tersebut menunjukkan bahwa inisiator proyek menggunakan jumlah backers sebagai salah satu alat ukur untuk membuat keputusan dalam melakukan peluncuran produk. Terdapat empat variabel independent lainnya yaitu average pledge, pledge ratio, total pledge dan komunitas yang digunakan untuk melihat pengaruh dan probabilitas terhadap variabel dependen penelitian.

ABSTRACT
The researcher wanted to see the probability and influence of the information mechanism in launching products on the market with a sample of 275 crowdfunding projects in the top 5 industries of ASEAN-five countries on the Kickstarter platform. To get the results of the analysis, researchers used probit regression and the average marginal effect in processing data. The number of backers is one of the information mechanism variables that has a positive and significant relationship to the dependent variable with the probability of change averaging 0.331 percentage points. These results indicate that the initiator of the project uses the number of backers as one measure to make decisions in carrying out product launches. There are four other independent variables, namely average pledge, pledge ratio, total pledge and community that are used to see the effect and probability of the dependent variable of the study."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, Kautsar Ridha:
"Monopoli Pertamina di pasar Pelumas telah berakhir, persaingan di pelumas otomotif semakin ketat dengan munculnya pelumas lokal dan import. Pertamina mengalami penurunan kinerja yang berdampak pada merosotnya market share ditengah kepemilikian akan sumber daya yang begitu besar, untuk itu diperlukan analisis eksternal dan internal untuk mengidentifikasi strategi yang dapat dilakukan agar memiliki keunggulan daya saing. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat sumber daya baik tangible dan intangible yang memiliki potensi dan lebih berorientasi kepada pasar untuk memiliki daya saing yang unggul melalui transformasi dalam BTP (Breakthrough Project).

Monopoly of Pertamina Lubricant in the market has ended, competition in the automotive lubricant with the advent of increasingly stringent local and imported lubricants. Pertamina has decreased the impact on the performance of market share amid declining resources of ownership for resources so large, it is necessary for external and internal analysis to identification strategies that can be done in order to have a competitive advantage. Strategies that can be done is to strengthen the resources both tangible and intangible that has potential and is more oriented to the market to have competitive advantage by transformation in the BTP (Breakthrough Project).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28254
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pallay, Julianus
"Arus globalisasi telah memaksa setiap perusahaan untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Era baru, melahirkan standar kompetisi baru. PERTAMINA yang ingin memastikan kelangsungan hidup melalui pertumbuhan dan profitabilitas, telah melaksanakan restrukturisasi pola usaha dari pusat biaya (cost center) menjadi orientasi laba (profit oriented), antara lain dengan melakukan evaluasi. terhadap cara/metode yang selama ini digunakan. Lube Oil Blending Plant (LOBP) Cilacap merupakan salah satu unit usaha strategik (strategic business unit) di lingkungan PERTAMINA yang memproduksi berbagai jenis pelumas. Penulis menjadikan LOBP Cilacap sebagai obyek studi khusus dalam hal penentuan harga pokok produk pelumas, dengan cara menganalisis sistem saat ini dan menawarkan konsep perancangan sistem manajemen biaya (cost management system) yaitu dengan penerapan model activity-based costing (ABC). Walaupun masih terbatas pada tahap perancangan, namun diharapkan konsep ini dapat dijadikan sebagai "promosi" memperkenalkan sistem akuntansi manajemen yang relevan untuk diimplementasikan di era pasca restrukturisasi PERTAMINA.

The world globalization has forced every company to increase its competitive advantage. New era requires new standard for competition. PERTAMINA as a company who wants to make. sure the survival through growth and profitability has done the restructuring its business method from "cost center" to become "profit oriented", among other ways by evaluating the method that is done new a days. Lube Oil Blending Plant (LOBP) Cilacap is one of the Strategic Business Units in PERTAMINA which produces many kinds of lube oils. The Writer chose the LOBP Calico as the study object specifically to the determine the basic nice of the lube oil products by way of analyzing the today's system and offering the concept of Cost Management System by implementing Activity-Based Costing. Even though it is limited to design stage, hopefully this concept can be used as a way to promote the cost management system to be implemented in the post restructuring era of PERTAMINA.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T41189
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.R. Ava Soraya DJ.
"Industri pariwisata dan perhotelan merupakan salah satu industri penghasil devisa terbesar Indonesia. Sehubungan dengan itu, karya tulis ini disusun dengan tujuan memberikan alternatif strategi peningkatan profit pada industri perhotelan di Indonesia yaitu dengan menerapkan model akuntansi segmen pasar. Pemilihan topik didasarkan atas kenyataan makin meningkatnya persaingan antar hotel di Indonesia, terutama di daerah wisata Bali, sehingga para manager perlu menemukan metode akuntansi baru yang dapat mendukung penyusunan strategi pemasaran yang lebih baik. Penelitian dilakukan dengan metode kepustakaan melalui literatur perhotelan serta dengan metode penelitian lapangan dengan mengambil hotel Akuntansi segmen pasar
pasar sebagai profit Grand Hyatt Bali sebagai studi pada prinsipnya memperlakukan center serta mengidentifikasi
kasus. segmen besar serta perbandingan persentase kontribusi keuntungan dari masing-masing segmen pasar suatu hotel. Metode ini diwujudkan melalui pembentukan sebuah model yang. mengalokasikan pendapatan dan biaya yang terakumulasi dalam suatu segmen tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerap,kan model ini, sebuah hotel mendapatkan informasi-informasi penting tentang marjin keuntungan yang dihasilkan Segmen-isegmen pasarnya. Informasi-informasi tersebut berguna untuk berbagai pengambilan keputUsan penting seperti alokasi sumberdaya, penentuan tarif kamar, alokaSi kamar untuk masing-masing segmen pada masamasa sibuk dan sebagainya. Model ini akan lebih akurat jika hotel memiliki sistem informasi yang canggih sehingga mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk pembentukan model tersebut. Sebuah hotel yang menerapkan model akuntansi ini akan memiliki strategi pemasaran dan penjualan yang lebih akurat dan terarah karena didukung dengan informasi tentang segmen pasarnya. Pada akhirnya hotel tersebut akan lebih memiliki daya saing di dalam industri perhotelaan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primarini
"Berdasarkan Keppres No 18/1988, penyediaan dan pelayanan pelumas termasuk impor pelumas untuk kebutuhan dalam negeri masih dikuasai pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara yaitu PERTAMINA. Monopoli pasar pelumas ini akan semakin berkurang intensitasnya karena dalam era globalisasi sistem perdagangan dunia menjadi lebih terbuka, tidak terhambat oleh batas-batas negara. Untuk bisa tetap bertahan dan bahkan meningkatkan keuntungan di dalam pasar yang semakin kompetitif ini, PERTAMINA harus menetapkan strategi pemasaran yang jitu. Salah satu hal yang bisa dijadikan acuan dalam menerapkan suatu strategi pemasaran adalah dengan mengetahui keinginan konsumen tentang produk pelumas berikut bauran pemasarannya serta persepsi konsumen tentang produk Mesran saat ini beserta produk pesaingnya.
Metode yang digunakan adalah metode multi atribut dengan bantuan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service Solutions) untuk mengetahui karakteristik bauran pemasaran produk pelumas yang diinginkan konsumen, ada tidaknya perbedaan antara keinginan konsumen dengan persepsinya terhadap produk pelumas Mesran dan 4 produk pesaingnya yaitu Top 1, Pennzoil, Shell, Motul, serta perbedaan persepsi kelompok konsumen, dealer, dan bengkel terhadap produk Mesran. Sedangkan QFD (Quality Function Deployment) digunakan untuk membantu menetapkan hal-hal yang dianggap sebagai prioritas untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini sejalan dengan filosofi pemasaran yaitu meningkatkan keuntungan melalui identifikasi kebutuhan konsumen dan menawarkan paket produk yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut, serta lebih mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dibandingkan para pesaing.

Based on Presidential Regulation No. 18/1988, supplying tube oil include import tube oil for domestic demand is under government control via PERTAMINA, oil and gas company owned by government. Monopolistic market will be decreased along with the global market. For survive and even to increase profit in the competitive market, PERTAMINA has to decide straight marketing strategy. One of this strategy is knowing customer's need especially in tube oil product with its marketing mix, and customer's perception about Mesran and other competitors.
Multi attribute method is used with SPSS (Statistical Product and Service Solutions) software to know the difference between importance and perception's customer about Mesran and other competitors such as Top 1, Pennzoil, Shell, and Motul. Beside this, SPSS is used to know the difference among customer's group perception about Mesran. To know information about priority to fulfill customer's need, QFD (Quality Function Deployment) can use as a tool. All these things are suitable with marketing philosophy to increase profit through identification customer's need and offer product to fulfill this need and make customer more satisfier than other competitor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Wahyu Suryanto
"ABSTRAK
Kondisi perekonomian nasional belum sepenuhnya keluar dari lilitan krisis, akan tetapi roda perekonomian sudah bergerak, untuk melayani kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang besar jumlahnya. Produsen barang-barang yang termasuk consumer goods sudah banyak yang mengeluarkan produk-produk barunya. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas di sektor ini masih tetap menjanjikan.
Obat Nyamuk Bakar termasuk ke dalam produk konsumsi yang Fast Moving (FMCG). Jenis produk seperti ini memiliki nature tersendiri, dari sifat produknya, iklim kompetisi, dan karakteristik-karakteristik yang berhubungan erat dengan dengan perilaku konsumen untuk memilih, memutuskan dan membeli. Perilaku pembelian yang melekat pada produk ini adalah yang disebut dengan proses low involvement, dimana faktor harga, keberadaan produk dan merk ada di benak konsumen adalah hal yang vital.
Di Indonesia, konsumsi obat nyamuk jenis ini sangat besar, mencapai 80% dari total semua jenis obat nyamuk, dan mempunyai kecenderungan untuk terus tumbuh. Dilihat dari nilai penjualannya yang mencapai 920 milyar, produknya yang tidak rumit (complicated), mudah dibuat dan bahan bakunya juga mudah didapat, maka tidaklah mengherankan kalau industri ini menarik. Akan tetapi harga juai per unit produk juga rendah atau unit value-nya kecil, sehingga memerlukan volume yang besar untuk mencapai omset tersebut. Padahal pola konsumsinya relatif kecil, bahkan tidak jarang pembelian yang ketengan.
Kondisi wilayah geografis dan persebaran penduduk di Indonesia, menyebabkan kompleksitas tersendiri bagi pendistribusian produk. Kontribusi saluran tradisional mencapai 80% pada penyaluran produk ke konsumen. Sehingga di jalur arus bawah inilah yang menjadi target dalam upaya penguasaan pasar.
Sasaran perusahaan adalah untuk memperluas jaringan pemasaran hingga mencapai pelosok daerah, dan targetnya adalah sebanyak 120,000 outlet. Karena itu maka perusahaan X perlu untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem distribusi yang telah dimilikinya. Selain kuantitas, maka perlu juga untuk meningkatkan service output distribusinya, yang hanya dapat terbangun dengan kerjasama yang baik dengan pihak perantaranya.
Untuk mencapai cakupan dan coverage .yang besar tadi, dengan jumlah konsumen yang banyak dan tersebar, maka lebih cocok untuk menggunakan struktur saluran yang panjang. Dan untuk menjaga kontrol perusahaan atas produk pada saluran yang panjang itu, maka distribusi yang diterapkan adalah jenis distribusi eksklusif pada wilayah tertentu.
Guna menjamin kelangsungan pasokan dan penyaluran produk maka hubungan antara produsen dan distributor haruslah terjaga dengan baik dan saling menguntungkan. Selain ditetapkan sasaran target penjualan maka proyeksi profit juga tergambar denganjelas apabila rencana dan target tersebut tercapai. Agar seluruh rencana dan strategi di atas dapat berjalan dengan baik, maka antara kedua belah pihak, produsen dan distributor, terdapat pembagian tugas yang diatur melalui perjanjian dengan tujuan efisiensi operasi dan efektivitas penjualan dan penyaluran produk.
Sementara itu untuk pelaksanaan di lapangan, diperlukan strategi-strategi Selling-In, Selling-Out, strategi Saluran dan strategi Logistik untuk menembus pasar dan memantapkan posisinya di sana"
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>