Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95051 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Pradika
"ABSTRAK<>br>
Penelitian ini membahas tindakan penanggulangan bencana alam yang dilakukan oleh Perpustakaan Lembaga Administrasi Negara. Tindakan yang dilakukan meliputi perencanaan, tanggapan, reaksi, dan pemulihan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Perpustakaan Lembaga Administrasi belum maksimal dalam melakukan tindakan penanggulangan bencana alam. Berdasarkan temuan itu, penelitian ini menyarankan untuk membuat suatu program penanggulangan bencana alam sehingga tindakan penanggulangan bencana alam dapat dilakukan lebih terstruktur dan efektif. Tindakan penanggulangan bencana alam yang sudah dilakukan harus ditingkatkan sesuai dengan program penanggulangan bencana alam yang dibuat agar ketika terjadi bencana perpustakaan dapat mengurangi dampak dan dapat mempertahankan koleksi agar tetap utuh dan dapat dimanfaatkan.

ABSTRACT<>br>
This research focus about natural disaster management by Lembaga Administrasi Negara rsquo s Library. The management includes planning, response, reaction, and recovery. This research use study methods of qualitative approach. This reasearch shows that Lembaga Administrasi Negara rsquo s Library work is not doing their best for the natural disaster management. According to this finding, this research suggests to make a disaster management program so that the action for the disaster can be done effectively. The activity which is already on progress must have some specific improvement in accordance with the disaster management program. This disaster management program has the purpose to reduce the impacts and to maintain the collection so that it will remain good and can be used. "
2017
S69968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Sulistiyoningrum
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja tenaga kependidikan di STIA-LAN Jakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang menggunakan total sampling untuk responden tenaga kependidikan dan dosen, sedangkan untuk mahasiswa menggunakan non-probability sampling dan pengambilan sampel secara accidental sehingga responden yang diperoleh adalah 96 mahasiswa STIA-LAN Jakarta. Di samping itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan Pembantu Ketua Administrasi STIA-LAN Jakarta dengan menggunakan daftar pertanyaan seperti yang ada dalam kuesioner. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori mengenai manajemen kinerja, kinerja, dan penilaian kinerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja tenaga kependidikan berdasarkan persepsi beberapa narasumber, yakni tenaga kependidikan, dosen, dan mahasiswa yang didukung oleh hasil wawancara dengan pembantu ketua administrasi adalah “cukup baik”. Walaupun demikian, masih perlu adanya peningkatan kinerja tenaga kependidikan dari segi inisiatif, kecekatan mental, dan keterbatasan pelayanan bagi mahasiswa dan dosen di malam hari.

This paper aims to describe the employee performance at Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Jakarta. Approach used in this study is quantitative method which based on surveying total sampling of educational personnels and lecturers, and non-probabilty and accidental sampling for respondens from student circle, which has obtained 96 students of STIA-LAN Jakarta. In addition, the researcher has also interviewed Chief/Chairman’s Assistant of STIA-LAN Jakarta with similar questions as ones in the questionnaire. Theories used in this research are performance management theory, performance theory, and performance appraisal theory.
The result of this research has shown that performance of educational personnel based on some perceptions, which are educational personnel, lecturers and students, and also supported by the interview with Chief/Chairman’s Assistant of STIA-LAN Jakarta, is ‘quite good’. However, there is still a need to increase the performance of educational personnels in terms of initiative, mental dexterity, and limited services for students and lecturers in the evenings.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Heryanti
"ABSTRAK
Pada 26 Oktober 2010 terjadi peristiwa bencana alam letusan Gunung Merapi. Korban Tewas Merapi Mencapai 347 Jiwa, korban luka bakar 196 orang, korban luka non bakar 151 orang, korban rawat inap 258 orang, dan jumlah pengungsi 58.389 orang di sejumlah 289 titik pengungsian. Dompet Dhuafa Republika sebagai Lembaga Pengelola (Amil) Zakat menjadi salah satu lembaga yang mengatasi dan membantu korban bencana alam letusan Gunung Merapi dengan menggunakan dana zakat. Sesungguhnya, pokok persoalan yang dihadapi selanjutnya bagaimanakah peran zakat dalam penanggulangan bencana alam dan bagaimana pendayagunaan zakat yang dilakukan Dompet Dhuafa Republika terhadap korban bencana alam letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dana zakat memungkinkan sekali untuk disalurkan kepada korban bencana alam. Zakat mempunyai peranan dalam penanggulangan bencana alam, yaitu dalam hal pendayagunaan terhadap korban bencana. Secara eksplisit dinyatakan dalam penjelasan Pasal 16 ayat (2) Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat: Mustahiq delapan ashnaf ialah fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, shabilillah, dan ibnussabil yang di dalam aplikasinya dapat meliputi orang-orang yang paling tidak berdaya secara ekonomi seperti anak yatim, orang jompo, penyandang cacat, orang yang menuntut ilmu, pondok pesantren, anak terlantar, orang yang terlilit utang, pengungsi yang terlantar dan korban bencana alam. Dana Zakat dapat didayagunakan untuk korban bencana alam letusan Gunung Merapi. Salah satu contohnya yaitu yang telah dilakukan Lembaga Pengelola (Amil) Zakat Dompet Dhuafa Republika dalam pendayagunaan zakat terhadap korban bencana alam letusan Gunung Merapi di Yogyakarta, adapun program-program yang dilakukan antara lain sekolah ceria, medis, mekanik ponsel dan motor, peduli ternak, lansia, rumbamilsu, gruduk kampung, rumah sakit lapangan. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlunya pengaturan yang komprehensif mengenai pendayagunaan zakat beserta penyalurannya kepada mustahik zakat yang dilakukan oleh Lembaga Pengelola (Amil) Zakat, melalui revisi Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.

ABSTRACT
On 26 October 2010 disaster eruption of Merapi. Merapi killed 347 people Reaching 196 people, burns victims, injured 151 people, does not burn victims involved 258 inpatients and the number of displaced 58389 people in some evacuation 289 points. Dompet Dhuafa Republika Management Institutions of Zakat was one of the institutions that deal with natural disasters and assist victims of the eruption of the Merapi using charitable funds. Indeed, the main problem in the future, as the role of Zakat in coping with natural disasters and how to use Zakat of Dompet Dhuafa Republika for disaster victims in the Merapi volcano Yogyakarta. This study used normative research. Based on studies that allows occasions Zakat funds for distribution to disaster victims. Zakat plays a role in disaster management, namely in terms of victims of natural disasters. Clearly indicated in the explanation of article 16, paragraph (2) of law No. 39 of 1999 on Managing Zakat: "Eight ashnaf of Mustahiq are fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, shabilillah, and ibnussabil that the application can include people who are most economically powerless, such as orphans, the elderly, the disabled, people attended boarding school, neglected child, people who were in debt, displaced refugees and victims of natural disasters". Zakat Fund can be used for victims of natural disasters, the eruption of Mount Merapi. One example of the Institute of management (Amil) Zakat Dompet Dhuafa Republika to use zakat to the victims of natural disasters in the eruption of Mount Merapi, Yogyakarta and for programs that include happy school, medical, mobile phones and auto mechanics, breeding care, the elderly, nursery home, gruduk village, field hospitals. The results show that the need for a comprehensive agreement on the use of mustahik Zakat distribution by management (Amil) Zakat, through revision of Act No. 38 of 1999, on Managing Zakat. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S301
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adril
"Bencana alam yang menimpa berbagai wilayah di tanah air akhir-akhir ini secara kuantitas maupun kualitas, intensitasnya semakin meningkat. Korban jiwa, harta benda dan kerusakan infrastruktur merupakan sesuatu masalah yang tidak terelakan apabila terjadi ancaman bencana alam seperti gempa bumi, tsunami dan letusan gunung merapi. Sejak tahun 2007 dalam rangka mengantisipasi ancaman bencana pemerintah telah menetapkan kebijakan dengan terbitnya Undang- Undang Nornor 24 Talnm 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang mengamanatkan pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tingkat Pusat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ditingkat Propinsi maupun Kabupaten /Kota. Upaya penanggulangan bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab BNPB/ BPBD akan tetapi membutuhkan keterlibatan segenap institusi pemerintah, swasta dan seluruh komponen masyarakat, termasuk keterlibatan unsur TNI; baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU dengan jaringan Komandonya yang tersebar diseluruh wilayah NKRI. Salah satu wilayah NKRl yang sangat rentan terhadap ancaman bencana alam adalah wilayah propinsi Sumatera Barat yang secara geografis merupakan wilayah dengan sejarah kebencanaan cukup panjang. Keterlihatan unsur TNI AD dengan Komando Kewilayahannya (Korem 032/Wirabraja) datam penanggulangan bencana alam didaerah ini menjadi begitu urgen, walaupun sudah ada BPBD, karena pada saat terjadi bencana, disamping merupakan bagian dari korban bencana. jajaran Korem 0321Wirabraja juga merupakan garda terdepan yang dituntut selalu siap membantu korban bencana. Sebagai Sub Kompartemen Strategis, Korem 032/Wirabraja mengemban tugas?

Natural disaster that occurred in many areas in our country nowadays the intensity has dramatically increased, both quantity and quality. Loss of life, property and infrastructure damage are avoidable if the natural disasters such as earthquakes tsunami and volcanic Merapi happens. Since year of 2007, in order to anticipate the threat of disaster, the government has established a policy with the publication of law No. 24 of 2007 on Disaster Management (BNPB) at the central level and the Agency for Disaster reduction (BPBD) Provincial and Regency/ Municipality.The effort of disaster relief are not onty the responsibility of BNPB/BPBD, but also are require the involvement of all government institutions, private sector and all components of society, including the involvement of TNI: either Army, Navy and Air Force commando with a network that spread throught out the Republic of Indonesia. One of NKRl which bas a highly vulnerable to natural hazards is the province of West Sumatera that geographically is a region with a long history of disaster. The involvement of TNI AD with command region (Korem 032/Wirabraja) in natural disaster management became very urgent in this area. although there bas been BPBD, because when disasters happen, beside as disaster victims, Korem 032/Wirabraja is also as a front guard command and must ready to assist the disaster victims. As a Strategic Sub Compartement, Korem 032 / Wirabraja has?"
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T33651
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Menik Noviati
"Since the Law Number 20 Year 2003: National Education System has been launched, STIA-LAN, as one of many universities that specialized in the field of governmental specific function, has been impacted by this regulation, both directly and indirectly. This law has restricted and forced STIA-LAN to change their status in order to comply with the regulation. On the other side, STIA-LAN has also to fulfill its function in according with Presidential Decree Number 100 year 1999. Facing with these conditions, STIA - LAN has to make some adjustment in order to respond the environmental change. The adjustment should be done in such way that the change is planned systematically and well prepared.
This thesis proposed two research questions to be answered, i.e.: which are strategic environmental factor that drive STIA LAN to be changed? And, what are the strategies to has be taken in responding to the strategic environmental change? In order to answer these questions, a research has been conducted. The research used quantitative and qualitative approaches. The framework of this research can be explained, as follow: first, identification strategic environmental factors that forced the change, both external and internal. This step was taken to analyze the current position of STIA-LAN. The analysis was using SWOT analysis with internal/external matrix. The next step was identification of key success factors that lead to performance to be fulfilled in responding with effective and efficient changing plan. After these steps, it was formulated change strategy based on Change Management Model proposed by Berger. Data and information for the analysis were gathered through interview and survey to key informants who are expert on the research substance.
Based on the data and information gathered, the next step was analyzing the position of STIA-LAN by using External/Internal Matrix, which is in the position of growth and stability. This means that STIA-LAN has to take growth or maintain the stability. In other words, STIA-LAN has to expand their market or open the new market, produce the new products, and also use the technology to support their educational process.
Based on the reassessment and key success factors, then, can be drawn the change strategy as follows:
a. Restatement of mission. This restatement is targeted to be the reference for the change plan
b. Conducting marker research, in accordance with new product of SI and 52 that are going to be sold to the public
c. Designing new product based on the market research, including which market to be targeted.
d. Formulating strategic planning, in accordance with systemic change
e. Organizing the educational process based on the regulation
f. Identifying the competence need, in accordance with employee competence adjustment to the new look of STIA-LAN
g. Adjusting the STIA-LAN facilities in order to comply with education standard
h. Preparing the plan for facing the competition with other universities through low cost and differentiation strategy, and market penetration strategy
i. Preparing for the problem of resistance to change.
j. Conducting step for change socialization to all stakeholder
k. Conducting strategic alliance with other universities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T 21475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perwita Sari
"ABSTRAK
LAN Jakarta merupakan salah satu dari delapan satker yang ada di Lembaga Administrasi Negara. Saat ini sistem informasi terkait pengelolaan anggaran di LAN Jakarta belum terintegrasi. Sistem yang belum terintegrasi menyebabkan terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pengelolaan anggaran. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan analisis dan perancangan sistem informasi yang dapat meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran. Penelitian dilakukan dengan metode FAST Framework for The Application of System Thinking hingga tahap desain logikal berupa logical system model dan spesifikasi dari sistem yang akan dikembangkan.

ABSTRACT
LAN Jakarta is one of eight working units in the National Institute of Public Administration. Currently the information system related to budget management in LAN Jakarta has not been integrated. Systems that are not integrated cause some obstacles in the implementation of budget management. The purpose of this study is to produce analysis and design of information systems that can improve the performance of budget management. The research is done by FAST method Framework for The Application of System Thinking to logical design stage in the form of logical system model and specification of system to be developed."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabarono Slamet
"Masalah pokok dalam tesis ini adalah bahwa Keppres no. 8 tahun 1978 tidak dapat dilaksanakan secara penuh oleh Menteri Sekretariat Negara dan pemrosesnya anggaran yang tidak efektif dan tidak efisien. Kerangka teori yang digunakan dalam tesis menggunakan konsep koordinasi yang diambil dari pendapat Terry yaitu : untuk melaksanakan koordinasi diperlukan seorang koordinator yang menghimpun usaha kelompok dalam satu tindakan guna mengusahakan terciptanya tujuan bersama. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kwalitatif, dari informannya diambil dari pejabat yang menangani pemrosesan anggaran Lembaga dengan teknik wawancara.
Dari hasil penelitian diperoleh temuan-temuan sebagai berikut : 1). bahwa penetapan alokasi dana untuk Lembaga Negara adalah wewenang Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, hal ini mengakibatkan tugas koordinasi yang harus dilakukan oleh Sekretariat Negara tidak dapat dilaksanakan secara sempurna. 2). Kegunaan DUK/DUP yang tidak jelas dan dominasi pengambilan keputusan oleh Direktorat Jenderal Anggaran dan Bappenas dalam pembahasan konsep DIK/DIP, menjadikan tidak bebasnya Lembaga Negara menyusun program yang benar. Sebagai saran perbaikan adalah :
Wewenang koordinasi administrasi keuangan Lembaga Negara oleh Sekretariat Negara agar terbatas pada pengawasan saja, sedangkan untuk perencanaan anggaran didelegasikan kepada Lembaga Negara yang bersangkutan.
Pengajuan DUKIDUP dan konsep DIKIDIP oleh Lembaga Negara yang bersangkutan, agar langsung ke Direktorat Jenderal Anggaran dan Bappenas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimock, Marshall Edward
Jakarta: Erlangga, 1989
350 DIM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Pujiantoro
"Analisis pemetaan kompetensi dan penilaian kebutuhan Diklat di Lembaga Administrasi Negara (LAN) merupakan satu kegiatan yang strategis dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan. kinerja seluruh pegawai LAN. Kegiatan ini merupakan suatu upaya untuk melakukan analisis terhadap kebutuhan organisasi dalam hal ini adalah kebutuhan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan pejabat eselon III dalam melaksanakan tugasnya.
Untuk menganalisis pemetaan kompetensi dan penilaian kebutuhan Diklat LAN dilakukan dengan mengelompokkan berbagai standar kompetensi menjadi suatu model kompetensi dengan mengacu pada management competencies clock yang dikemukakan oleh Kolb yang kemudian menjadi dasar (dimensi) di dalam menganalisis .kebutuhan Diklat. Standar kompetensi tersebut adalah kompetensi afektif, kompetensi perseptual, kompetensi simbolik, dan kompetensi perilaku yang dikategorikan sebagai kompetensi khusus, selain itu juga digunakan standar kompetensi umum yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara, dan kompetensi teknis untuk lebih mendukung hasil penelitian ini. Responden berasal dari para pemegang jabatan eselon III di lingkungan LAN Pusat yang berjumlah 32 jabatan
Analisis Kebutuhan Diklat terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pertama, analisis kesenjangan; kegiatan ini membandingkan antara kompetensi saat ini (aktual) dengan kompetensi yang seharusnya dimiliki (ideal) dimiliki oleh para pemangku jabatan eselon III. Kedua analisis masalah-masalah Diklat, merupakan pemilahan antara masalah-masalah yang dapat diatasi dengan Diklat dan masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan Diktat. Dan kegiatan ketiga yaitu identifikasi kebutuhan Diklat.
Berdasarkan analisis kesenjangan kompetensi, maka dapat diketahui secara umum terdapat kesenjangan kompetensi aktual dengan kompetensi ideal baik untuk kompetensi umum, kompetensi khusus maupun kompetensi teknis. Hasil penelitian menggambarkan bahwa: (1) Tingkat Pencapaian Kompetensi umum : untuk . eselon III. LAN, adalah 86%; (2) Tingkat Pencapaian Kompetensi Khusus adalah 85%, dan (3) Tingkat Pencapaian Kompetensi Teknis adalah 86%.
Berdasarkan pemetaan kompetensi, maka secara umum dapat digambarkan bahwa kompetensi aktual pejabat strukutral eselon III di lingkungan LAN tersebut berada pada tingkat comfort dari 4 tingkatan penguasaan kompetensi menurut entegrys corporation ' (introductory, exploratory, comfort, dan mastery). Meskipun secara umum berada pada tingkat comfort, tetapi berada pada level kategori yang berbeda yaltu kategori rata-rata (average performer) dan kategori tinggi (high performers).
Setelah dilakukan TNA test dengan mengunakan teori McCann, maka secara umum kompetensi berada pada daerah yang menyatakan bahwa Diklat telah cukup, walaupun ada beberapa kompetensi berada pada daerah dimana Diklat diperlukan tetapi. tidak mendesak. Berdasarkan hasil TNA test ini maka dapat dildentifkasi kebutuhan Diklat yang bertujuan untuk .meningkatkan kompetensi yang. kurang tersebut, yaitu:
1. Kelompok Diklat Kepemimpinan.Tingkat III yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi umum berkenaan dengan peningkatan pengetahuan dan sikap para pejabat struktural. Dalam penelitian ini teridentifikasi kebutuhan Diklat yang harus dilakukan yaltu untuk meningkatkan kompetensi umum berkomunikasi dalam bahasa Inggris, kompetensi umum membangun jaringan kerja networking, dan kompetensi mendayagunakan teknologi informasi.
2. Kelompok Diklat Kepemimpinan yang didesain secara . khusus, ..berdasarkan 'kebutuhan (analisis jabatan) yang memperhatikan karakteristik kekhasan (uniqueness) di lingkungan LAN berupa Diklat kepemimpinan eksekutif/manajerial untuk LAN. Dalam penelitian ini teridentifikasi kebutuhan Diklat yang harus dilakukan yaitu untuk meningkatkan kompetensi -..khusus dalam dimensi perencanaan, bekerjasama dengan orang lain, pendelegasian wewenang, keterampilan kewirausahaan, mengumpulkan dan menganalisis informasi - serta data kuantitatif, mengatasi ambiguitas.dan implementasi kebijakan.
3. Kelompok Diklat Teknis berupa peningkatan keterampilan teknis untuk masing-masing pejabat eselon III di lingkungan LAN. Dalam penelitian ini teridentifikasi kebutuhan Diklat Teknis yang harus dilakukan yaitu teknik negosiasi, bahasa. asing; system thinking, dan merancang kebijakan.

Analysis Mapping of Competency and Assessment Requirement of Education and Training in National Institute of Public Administration (LAN) represent one strategic activity in order to improve, repairing and improving performance all LAN officers. This Activity represent an effort to analyze to organizational requirement in this case is requirement of knowledge, and ability skill of III echelon functionary in executing its duty.
To analyze mapping of competency and assessment requirement of education and training in LAN conducted by grouping various competencies standard become an competency model by relate at Clock Competencies Management told by Kolb which later; then become base in analyzing requirement of education and training. The Standard competency is affective competence, perceptual competence, symbolic competence, and behavioral competence which categorized as special competence, besides is also used by general competencies standard which released by National Board Personnel (BKN), and technical competencies to be more support result of this research. Responder comes from all III echelon position owners in LAN amounting to 32 positions.
Analysis Requirement of Education and Training consist of three activities that is first, difference analysis, this activity compare between competencies in this time with competency, which ought to have owned by all of III echelon position. Second, analysis is problem of Education and Training, representing between problem of able to overcome with education and training problems which cannot overcome with education and training. And third activity that is identifying requirement of training and education.
Pursuant to interest difference analysis, hence can know in general there are actual competencies difference with ideal competencies good to general competencies, special competencies and also technical competencies. Result of research depict that: (1). Storey; Level Attainment of General Competencies for the echelon of III LAN is 86°Io; (2) Storey; Level Attainment of Special Competencies is 85%, and (3) Storey; Level Attainment of Technical Competencies is 86%.
Pursuant to mapping of competencies, hence in general can be depicted that III echelon structural functionary actual competencies in the LAN institutional reside at comfort storey; level from 4 level domination of competencies according to corporation Entergy's (introductory, exploratory, comfort, and mastery). Though in general reside at comfort storey; level, but residing at different category level that is mean category (performer average) and high category (performers high).
After conducted by TNA test with McCann theory, hence in general competencies reside at area expressing that educational and training have enough, despite of some competencies reside at area where education and training needed by but do not insist on. Pursuant to result of TNA test this hence can identify by requirement of education and training with aim to increase less the interest, that is:
1.Group Education and Training Leadership Mount III with aim to increase general competencies with reference to make-up of attitude and knowledge all structural functionary. In this research is identified by requirement of educational and training which must be done that is to increase general competencies communicate in English, general competencies develop; build network work networking, and information technology competencies.
2.Group Education and Training Leadership which is design peculiarly, pursuant to requirement job analysis paying attention specification characteristic (uniqueness) in LAN of training and education leadership of executive for the LAN. In this research is identified by requirement of education and training which must be done that is to increase special competencies in planning dimension, work along with others, authority delegation, skill of business, collecting and analyzing information and also quantitative data, overcoming policy implementation and ambiguities.
3.Technical Group Education and Training in the form of technical uplifting of skill to the each III echelon functionary in LAN. In this research is identified by requirement of Technical Education and Training which must be done by that is negotiation technique, foreign Language, thinking system, and design policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14247
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>