Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105490 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kevin Sutanto
"Loyalitas konsumen merupakan elemen penting bagi keberlangsungan suatu usaha. Oleh karena itu, pemahaman akan faktor-faktor utama penentu loyalitas adalah penting. Dalam kaitannya dengan jasa penerbangan, khususnya AirAsia, beberapa peristiwa yang pernah terjadi pada AirAsia dapat mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap maskapai tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel, khususnya variabel-variabel yang mempengaruhi loyalitas merek seperti identifikasi pelanggan terhadap merek, kualitas layanan, nilai yang dipersepsikan, dan kepercayaan merek. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode sampling non-probabilitas. Kuisioner disebarkan kepada 175 responden. Hasil kuisioner yang diperoleh diteliti dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya nilai yang dipersepsikan yang tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan loyalitas."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2018
650 ESENSI 8:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Suryantono
"Penulis melakukan penelitian terhadap perilaku konsumen rumah tangga untuk produk cat. Perilaku konsumen rumah tangga yang akan dikaji adalah tentang (1) kapan atau di mana konsumen rumah tangga menentukan pilihan merek cat yang akan dibelinya, apakah di rumah atau di toko, serta (2) faktor-faktor apa yang mempengaruhi dan dapat membedakan antara konsumen yang menentukan pilihan merek di rumah dengan yang menentukan pilihan merek di toko. Penulis menggunakan analisis diskriminan untuk mengkaji penelitian ini.
Penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan persentase antara konsumen rumah tangga yang menentukan pilihan merek di rumah dengan yang menentukan pilihan merek di toko adalah 30 : 70. Di samping itu, analisis diskriminan dalam penelitian ini telah menghasilkan empat variabel yang secara statistik signifikan untuk membedakan kedua kelompok konsumen di atas, yaitu "opini penjual di toko", "display di toko", "opini keluarga" dan "popularitas merek". "Opini penjual di toko" dan "display di toko" cenderung mendorong konsumen untuk menentukan pilihan merek di toko. Sementara itu, "opini keluarga" dan "popularitas merek" cenderung mendorong konsumen untuk menentukan pilihan merek di rumah. Analisis diskriminan ini menghasilkan hit ratio 81.9%, yang artinya bahwa fungsi diskriminan ini bisa memprediksi perbedaan kelompok konsumen yang diteliti dengan tingkat akurasi sebesar 81.9%.
Kenyataan bahwa sebagian besar konsumen menentukan pilihan mereknya di toko membawa implikasi pada perlunya pemasar memberi perhatian lebih terhadap push strategy. Push strategy perlu mendorong peran distributor dan toko pengecer untuk makin aktif mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Push strategy dapat diterapkan dengan menawarkan trade discount dan quantity discount yang mampu membentuk persepsi keuntungan lebih di mats distributor dan toko pengecer tapi tetap menjamin keuntungan yang memadai bagi pro dusen. Produsen juga perlu memberi sentuhan personal dan penuh perhatian kepada distributor dan toko pengecer serta membantu toko-toko pengecer untuk mengelola point of purchase agar display-nya bisa terlihat menarik dan lengkap.
Selain push strategy, diperlukan juga pull strategy yang mendukung positioning cat merek tertentu sebagai cat pilihan keluarga. Positioning cat pilihan keluarga dapat dikembangkan dengan format atau pesan iklan yang mengutamakan setting keluarga, misalnya dengan menggambarkan adanya diskusi anlaranggota keluarga tentang merek cat apa yang akan mereka pilih. Selain iklan, produsen juga perlu membangun mereknya dengan menerapkan sponsorship marketing maupun komunikasi pemasaran melalui situs di internet. Pull strategy ini sangat penting dalam upaya membangun brand equity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanata Saraswati Wibowo
"Penelitian ini menguji efek dari usaha pengelolaan pengetahuan konsumen dalam mempengaruhi hubungan positif antara konsumen dengan brand termasuk keterlibatan konsumen, kepercayaan merek, dan loyalitas merek pada pengguna merek skincare Indonesia. Edukasi konsumen dibedakan menjadi spesifik perusahaan dan terkait pasar dan keterlibatan dibagi menjadi terhadap merek dan produk. Menggunakan model persamaan struktural dengan sampel 192 pengguna merek skincare lokal yang didapatkan dari metode convenience sampling, ditemukan bahwa kedua jenis edukasi konsumen mempengaruhi keterlibatan baik terhadap brand dan produk yang mengimplikasikan pentingnya pengelolaan pengetahuan konsumen oleh perusahaan. Kemudian keterlibatan terhadap produk dan merek ditemukan mempengaruhi kepercayaan, dan keterlibatan merek ditemukan mempengaruhi loyalitas yang membuka diskusi terkait keterlibatan tidak hanya terhadap brand namun juga terhadap jenis produk. Perusahaan yang ingin membangun hubungan dengan konsumen lebih jauh dari saat transaksi direkomendasikan untuk mempertimbangkan strategi edukasi konsumen.

This study tests the effect of consumer knowledge management effort in influencing positive consumer brand relationship, including consumer engagement, brand trust, and brand loyalty of Indonesian skincare brand users. In addition, consumer education is tested by dividing into firm specific and market related and tested against consumer engagement by dividing into brand level and product level. Using structural equation modelling based on a sample of 192 users of local skincare brands gained using a convenience sampling method, it was found that consumer education both firm specific and market related positively affects product level consumer engagement and brand level customer engagement, highlighting the importance of firm-controlled consumer knowledge management. Additionally, consumer engagement both product level and brand level are found to be predictors of brand trust, and brand level engagement was found to be a positive predictor of brand loyalty which opens up a new discussion on consumer engagement not only in relation to the brand but also to the product type. Firms looking to build a relationship with consumers beyond transaction are therefore suggested to consider consumer education as its strategy. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Rahmadhany
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh perluasan merek terhadap minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 konsumen yang menggunakan pasta gigi Pepsodent dan telah mengetahui perluasan merek Pepsodent pada produk Pepsodent Mouthwash namun belum menggunakannya. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa perluasan merek memiliki pengaruh terhadap minat beli. Perluasan merek memiliki hubungan terhadap minat beli konsumen sebesar 69,7% dan sisanya sebesar 30,3% dipengaruhi faktor lain.

The objective of this research is to analyze how the effect of brand extension toward purchase intention. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 consumers who use Pepsodent toothpaste and have known a Pepsodent Mouthwash products but have not used it. The result of this research indicate that brand extension have a very strong effect toward purchase intention. Brand extension effect purchase intention equal to 69,7% and the residue equal to 30,3% effected by some other factor."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Masteka
"Skripsi ini membahas mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas bagi konsumen yang melakukan pembelian barang melalui internet yaitu faktor eksternal yang berasal dari penerimanaan teknologi (technology acceptance factors), kualitas layanan website (website service quality), dan E-ServQual serta faktor internal yakni specific holdup cost. Pengelolahan data dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut mempengaruhi kepuasan dan loyalitas konsumen yang melakukan pembelian barang melalui internet. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa loyalitas dapat dipengaruhi secara langsung melalui eksternal faktor dan secara tidak langsung dengan pengaruh yang diberikan oleh kepuasan konsumen secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas, para pebisnis perlu memperhatikan faktor penerimaan teknologi, kualitas layanan website, dan specific holdup cost.

This research discusses the analysis of the factors that influence satisfaction and loyalty for consumers who purchase goods over the internet is an external factor that comes from technology acceptance factors, website service quality, and EServQual as well as internal factors that is specific holdup cost. Structural Equation Modeling with LISREL 8.8 program has been used to process the data.
These results of this research shows that three factors influence the satisfaction and loyalty of consumers who make purchases via the internet. This study also found that loyalty can be influenced by external factors directly and indirectly by the impact of customer satisfaction significantly. This indicates that to increase customer satisfaction and loyalty, businesses need to concern about technology acceptance factors, website service quality, and specific holdup cost.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Pradipta
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak persepsi similaritas dengan konsumen lain pada suatu mal terhadap diskonfirmasi, afeksi, kepuasan, serta loyalitas konsumen dengan memperhitungkan motivasi konsumen ketika mengunjungi mal tersebut. Ialah mal kelas atas dan menengah atas di DKI Jakarta yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini sedangkan responden dalam penelitian ini adalah para pengunjung mal yang menjadi objek penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Model SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi similaritas secara langsung dan tidak langsung melalui diskonfirmasi positif mempengaruhi kepuasan dan selanjutnya loyalitas konsumen terhadap mal secara positif. Namun, afeksi positif tidak mampu memediasi pengaruh positif persepsi similaritas dengan konsumen lain terhadap kepuasan pada mal tanpa bantuan motivasi hedonis.

ABSTRACT
This study was conducted to analyze the effect of perceived similarity to other customer in a shopping mall on disconfirmation, affection, satisfaction, and loyalty while investigating the motivation of the consumer on visiting the shopping mall. Upper class and upper middle class shopping mall in DKI Jakarta became the research object while the respondents in this study were the visitors of those shopping malls. Structural Equation Model SEM is used as data processing method. The results of this study indicate that perceived similarity on other customer is the positive indicator of shopping mall satisfaction and loyalty. Disconfirmation also plays role to mediates the effect while affection needs moderation from hedonic motives to mediates the effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Normansyah
"ABSTRAK
Mengenali perilaku konsumen dalam memilih berbagai alternatif pilihan
yang tersedia telah menjadi issue yang sangat menarik di dunia literatur
marketing. Terutama terhadap klasifikasi dan penjelasan dari faktor-faktor yang
mempengaruhi pilihan konsumen telah menjadi tantangan tersendiri bagi
penelitian marketing. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memilih jasa pelayanan kredit pensiun dengan
studi kasus pada Koperasi Nusantara. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat 3
(tiga) faktor yang paling penting menurut penilaian konsumen dalam memilih jasa
pelayanan kredit pensiun, berturut-turut adalah hadiah, keramahan membantu
nasabah, kecepatan proses persetujuan kredit. Dan 3 (tiga) faktor yang paling
dianggap kurang penting berturut-turut adalah adanya kerabat yang bekerja di
perusahaan penyedia jasa, pernah menggunakan jasa kredit sebelumnya dan
rekomendasi.
Penelitian ini juga menggunakan exploratory factor analysis dengan
pengelompokan 25 (dua puluh lima) atribut kedalam 6 kelompok, yaitu faktor
services, cost, availability, promotion, confidence dan period. Analisis
importance/performance matrix dalam penelitian ini menunjukan faktor
confidence menjadi faktor yang mendapat penilaian penting, namun belum
memberikan kepuasan, faktor services dan promotion menjadi faktor yang penting
dan memberikan kepuasan, faktor period merupakan faktor yang kurang penting
namun pelayanan yang diberikan berlebihan, dan faktor cost serta faktor
availability menjadi faktor yang kurang penting dan pelayanan Koperasi
Nusantara tidak memberikan perhatian yang berlebihan. Hasil penelitian juga
menunjukan tidak ada perbedaan preference dari pengelompokan konsumen baik
berdasarkan gender maupun status pensiun.

ABSTRACT
Recognizing consumer behavior in decision making process has become an
interesting issue in literature marketing. Especially for classification and
description of the factors that influence consumer choices has been a challenge
for marketing research. This study discusses the factors that affect consumers in
choosing a pension loan with case studies on Koperasi Nusantara. These results
indicate three most considered important factor in choosing pension loans, which
include a gift, willingness to help customer, speed for loan approval decision. And
three factors that most considered to be less important in a row which include a
relative who works in the financial institution company, existing customer and
recommendation.
This study also use exploratory factor analysis giving result a grouping of
25 (twenty five) attributes into 6 groups, namely services, cost, availability,
promotion, confidence and period. Where the confidence factor is an important
factor, but has not given satisfaction. Where services and promotion factor
become an important factor and gives satisfaction. Period factor is a factor that is
less important but the service is rendered redundant. And cost and availability
factor are less important and Koperasi Nusantara does not give exsessive
attention. The results also showed there are no difference in the preference of
consumer groupings by gender and retirement status"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najla Nadhira Yoanna
"Penelitian ini menyelidiki respons konsumen Indonesia terhadap corporate social advocacy (CSA) oleh kampanye "No! Go! Tell!" dari The Body Shop Indonesia. Seiring dengan pergeseran preferensi konsumen menuju merek yang selaras dengan nilai-nilai mereka, penelitian ini mengeksplorasi peran keterlibatan konsumen dan keterikatan merek dalam membentuk sikap terhadap CSA. Analisis Structural Equation Modeling (SEM-PLS) terhadap 275 responden mengungkapkan bahwa keterlibatan isu dan keterikatan merek secara signifikan memengaruhi perilaku sikap terhadap CSA. Penelitian ini menemukan bahwa individu yang mengembangkan sikap positif terhadap CSA perusahaan lebih cenderung terlibat dalam word-of-mouth positif dan menunjukkan peningkatan niat pembelian. Selain itu, temuan ini menunjukkan bahwa agar pesan CSA dapat diterima, perusahaan harus terlebih dahulu membangun citra merek yang kuat dan positif.

This study investigates Indonesian consumer responses to corporate social advocacy (CSA) by The Body Shop Indonesia's "No! Go! Tell!" campaign. As consumer preferences shift towards brands aligning with their values, this research explores the role of consumer involvement and brand attachment in shaping attitudes toward CSA. A Structural Equation Modeling (SEM-PLS) analysis of 275 respondents reveals that issue involvement and brand attachment significantly influence attitudinal behavior toward CSA. The study finds that individuals who develop a positive attitude toward the company's CSA are more likely to engage in positive word-of-mouth and exhibit increased purchase intention. Furthermore, the findings suggest that for CSA messages to resonate, companies must first establish a strong, positive brand image."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Zikranovia
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji sebuah model tentang merk jasa. Model tersebut diuji dengan sebuah survey yang menggunakan bank ritel sebagai stimuli merk jasa. Data terkumpul dalam penelitian ini sebanyak 275 kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi merk (al., iklan dan promosi) mempengaruhi dimensi merk (a.l., jasa inti, services cape, karyawan jasa, nama merk, harga/nilai, kesesuaian citra dan perasaan) secara signifikan. Selanjutnya, komunikasi merk mempengaruhi sikap dan niat berperilaku namun tidak mempengaruhi kepuasan secara langsung. Sementara itu, dimensi merk mempengaruhi kepuasan, sikap dan niat berperilaku konsumen terhadap merk jasa.

ABSTRAK
The purpose of this study is to test a model of service branding. This model is tested using retail banks as service brand stimuli in a survey. A number of 275 usable self-administered questionnaires were collected. The results indicate that brand communication (e.g. advertising and promotion) significantly influence brand dimensions (e.g., core service, services cape, employee service, brand name, price/value for money, self-image congruence and feelings). Furthermore, brand communication significantly influence brand attitude and behavioral intentions, but it is not directly influencing satisfaction. While brand dimensions influence satisfaction, brand attitude and behavioral intentions toward the chosen service brands.
"
2007
T 17843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Muhammad Sadat
"Penelitian ini meneliti bagaimana hubungan yang terjadi antara tiga komponen yang membentuk pemasaran relasional yaitu : manajemen, karyawan dan konsumen. Ketiga elemen ini harus dikelola secara optimal agar sebuah perusahaan dapat terus eksis.
Carrefour sebagai sebuah perusahaan dalam menghadapi persaingan tentunya harus memperhatikan elemen tersebut, terutama dengan terus berorientasi pada konsumennya yang menurut survei kepuasan konsumen melaiui Indonesian Customer Satisfaction Index (ICSI) 2002 menunjukkan Carrefour berada pada top of mind konsumen untuk kategori swalayan(SWA, 5-18 Sept 2002), namun bagaimana membuat konsumen tersebut dapat loyal kepada perusahaan?, Apa saja yang mempengaruhinya?
Penelitian ini mencoba melihat bahwa dengan penciptaan kepercayaan (trust) dan nilai (value) yang tinggi akan menciptakan loyalitas (loyalty) konsumen. Kepercayaan konsumen pada penelitian ini dibagi menjadi dua dimensi yaitu : (1) kepercayaan pada manajemen yang diukur oleh, kompetensi operasional manajemen, benevolensi operasional manajemen dan orientasi pemecahan masalah manajemen, (2) kepercayaan pada karyawan lini depan diukur oleh, kompetensi operasional karyawan, benevolensi operasional serta orientasi pemecahan masalah karyawan. Kepercayaan konsumen terhadap kedua dimensi ini akan menciptakan loyalitas konsumen secara langsung ataupun dimediasi sebelumnya oleh nilai konsumen.
Fokus penelitian adalah Hipermarket Carrefour yang terietak di Lebak Bulus Jakarta Selatan dengan jumlah responden sebanyak 257 orang, semuanya merupakan konsumen yang berusia 17 tahun keatas dan pernah berbelanja di Carrefour sehingga mampu memberikan penilaian.
Hubungan variabel-variabel penelitian dianalisis dengan SEM (Structural Equation Modeling) dengan bantuan software LISREL 8.51 untuk melihat sampai sejauh mana hubungan yang terjadi antara indikator dengan variabelnya (measurement model), serta antara variabel dengan variabel Iainnya (structural model).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
1. Kepercayaan konsumen pada kebijakan manajemen dan pelaksanaannya secara signifikan hanya dibentuk oleh kepercayaan pada perilaku karyawan lini depan dan benevolensi operasional manajemen.
2. Kepercayaan konsumen pada perilaku karyawan lini depan secara signifikan hanya dibentuk oleh kepercayaan pada kebijakan manajemen dan pelaksanaannya serta benevolensi operasional karyawan.
3. Nilai konsumen secara signifikan hanya dibentuk oleh kepercayaan pada kebijakan manajemen dan pelaksanaannya.
4. Loyalitas konsumen secara signifikan hanya dibentuk oleh Nilai konsumen.
Hanya konstruk kepercayaan konsumen pada kebijakan manajemen dan pelaksanaannya serta nilai konsumen yang memiliki kesamaan dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Sirdeshmukh, Singh dan Sabol (2002)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>