Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andini Sutianti
"ABSTRAK
Dengan berbagai keterbatasan Industri Kecil dan Menengah (IKM) terutama dalam akses pemasaran, ditambah derasnya arus liberalisasi perdagangan AEC, menjadi ancaman eksistensi IKM DKI Jakarta sebagai sektor usaha dengan kearifan lokal yang tinggi. Permasalahan ini kian kompleks dengan pemangkasan kegiatan fasilitasi pameran dalam lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan keikutsertaan pameran dagang serta karakteristik internal IKM terhadap tingkat pertumbuhan omzet. Hasil pengolahan data dengan model logit menunjukkan bahwa beberapa variabel dari kedua faktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap probabilitas tingkat pertumbuhan omzet yang tinggi, yaitu rata-rata frekuensi partisipasi pameran dalam setahun dan skala pameran dagang, berupa daya saing layanan terkait produk, cara pemasaran melalui online, domisili IKM di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara, merupakan variabel yang berkorelasi signifikan positif, sedangkan, variabel usia partisipasi pameran, sumber pembiayaan pameran oleh Pemerintah dan usia pemilik IKM merupakan variabel yang signifikan berkorelasi negatif terhadap tingkat pertumbuhan omzet.

ABSTRACT
The limitations of Small and Medium Industries (SMIs) in market access, plus the rapid flow of trade liberalization AEC, being a threat to the existence of SMI of Jakarta. These problems are increasingly complex with trimming the exhibition facilitation of Jakarta Provincial Government. This study aims to identify relationship between trade show participation and the internal factor of SMI to turnover growth rate of SMEs Jakarta. The results of data processing with logit model showed that some variables of those factors, significantly correlated to sales growth rate of SMIs. Those variables are: annual average frequency of participation fairs and scale trade shows, the competitiveness of services related to product, online marketing, SMIs domicile in South Jakarta and North Jakarta, is variables that significantly correlated positively to the growth rate of turnover. Another variable; age exhibition participation, trade show financing by the Government and owner age are significantly negatively correlated to the sales growth rate"
2017
T49657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswatun Hasanah
"Penelitian ini membahas mengenai implementasi strategi peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro,kecil dan menengah oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, UMKM Serta Perdagangan Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi strategi peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro,kecil dan menengah oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, UMKM Serta Perdagangan Provinsi DKI Jakarta. Teori yang digunakan adalah manajemen strategi, capacity building, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivist dengan melakukan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi strategi peningkatan kapasitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, UMKM serta Perdagangan Provinsi DKI Jakarta belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari delapan indikator yang digunakan, hanya dua indikator yang terpenuhi sedangkan enam indikator lainnya tidak terpenuhi.

This research discusses about Implementation of Capacity Building Strategy for Micro, Small and Medium Enterprises by The Center of Education and Training, Cooperative, SME and Trade, DKI Jakarta Province. The purpose of this research is to analyze implementation of capacity building strategy for Micro, Small and Medium Enterprise by The Center of Education and Training, Cooperative, SME and Trade, DKI Jakarta Province. Theories which are used to analyze in this research are strategic management, capacity building and Small Medium Enterprise. The approach used in this research is post positivist paradigm with in-depth interview, observation and document study.
The result of this research shows that the implementation of a capacity building strategy for Micro, Small and Medium Enterprises by the Centre for Education and Training, Cooperative, SME and Trade, DKI Jakarta Province has not been going well. This can be seen from eight indicators used, only two indicators were fulfilled, while six other indicators were not fulfilled.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S63017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Irawan
"Salah satu contoh sektor perekonomian di bidang informal adalah warung tradisional atau biasa disebut warung rumah tangga atau warung kelontong. Selain mudah untuk mendirikan sebuah warung tradisional dengan modal yang tidak besar, bidang informal ini berpotensi untuk menjadi salah satu bidang usaha yang menghasilkan keuntungan secara langsung. Usaha tradisional secara umum merupakan bisnis keluarga yang tidak menutup kemungkinan dapat juga menyerap tenaga kerja. Seiiring berkembangnya jaman, warung tradisional semakin lama semakin mengalami kemunduran. Hal ini terjadi karena munculnya mini market dan ritel asing di sekitarnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara penurunan omzet pedagang tradisional terhadap kehadiran ritel asing di sekitarnya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang diperoleh merupakan data dari wawancara dan kuesioner. Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak antara pedagang tradisional dengan ritel asing merupakan faktor yang berpengaruh nyata terhadap perubahan omzet pedagang tradisional.

One example of the informal sector of the economy is in a traditional merchant or grocery shop. In addition to easy to set up a traditional merchant with no large capital, informal sector has the potential to be one of the business sectors that generate profit directly. Traditional business in general is a family business that did not rule can also absorb labor. In line growth in time, traditional merchant go down. This happens because of the emergence of modern stores assessed potential by retail businesses.
Based on this, the study aimsto analyze the relationship between the decline of the traditional merchant turnover of foreign retail presence in the vicinity. Data used in this study is primary data. Primary data is the data obtained from interviews and questionnaires. Data processing techniques used in this study is the Multiple Linear Regression.
The results showed that the distance between traditional and foreign retail traders are factors that significantly affect the change in the traditional merchant turnover."
2014
S54404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siagian, Anna Maria Stephani
"Skripsi ini membahas tentang keberlakuan pengaturan Upah Minimum Provinsi UMP terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM , khususnya di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Adanya peraturan UMP merupakan upaya pemerintah untuk memberikan jaminan bagi seluruh pekerja/buruh agar dapat hidup layak, tetapi di sisi lain kemampuan untuk memberikan upah yang sesuai ketentuan upah minimum sulit dilakukan oleh UMKM. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif analitis, dengan menerapkan studi kepustakaan dan wawancara sehingga diharapkan mampu menemukan masalah yang selama ini terjadi dan menghasilkan rekomendasi solusi atas permasalahan tersebut. Adapun hasil dari penelitian ini adalah secara peraturan, kebijakan upah minimum berlaku pada UMKM, tetapi pada penerapannya UMKM menghadapi kendala untuk membayarkan upah minimum kepada pekerja/buruh. Kata Kunci:Keberlakuan Peraturan; Upah Minimum Provinsi; Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM.

This Thesis describes about the enforcement of Provincial Minimum Wage regulation on Micro, Small, and Medium Enterprises MSMEs . The Provincial Minimum Wage regulation is the government effort to provide guarantee for all workers to make a decent living in a region, yet the MSMEs are still in struggling to pay workers on standard minimum wage. This thesis used descriptive analytic as research method, by applying literature research and interviews that hopefully able to identify the occurring, underlying problems, and to produce recommended solutions for the problems. The conclusion of this thesis is the Provincial Minimum Wage regulation applies to MSMEs, yet on the implementation of that regulation, MSMEs face the problems to pay the minimum wage to their workers laborers."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meliza
"Penelitian bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan usaha kecil menengah (UKM) di Jakarta seperti yang dilakukan oleh Chittithaworn dalam penelitiannya di Thailand. Delapan faktor digunakan sebagai penentu kesuksesan usaha UKM antara lain entrepreneur characteristics, management and know-how, products and services, customer and market, the way of doing business and cooperation, resource and fiinance, strategy, and external environment. Responden penelitian ini adalah 99 pemilik dan pengelola UKM yang berada di wilayah Jakarta. Pengujian dilakukan terhadap delapan hipotesis berdasarkan hasil dari estimasi analisis regresi. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi kesuseksesan usaha UKM di Jakarta adalah entrepreneur characteristics, products and services, the way of doing business and cooperation, resource and finance, dan external environment. Sedangkan ketiga faktor lainnya tidak signifikan mempengaruhi kesuksesan usaha UKM di DKI Jakarta.

This research aims to determine the factors that are affecting perceived business sucess of SMEs in Jakarta as sugested by Chittithaworn who conducted research in Thailand. Eight factors are used as determinant of business success which are entrepreneur characteristics, management and know-how, products and services, customer and market, the way of doing business and cooperation, resource and fiinance, strategy, and external environment. Research respondents are 99 owners or managers from SMEs who operate their business in Jakarta. Eight hypotheses research model is then tested with based on estimation result from regression analysis. The result shows that significant factors affecting business success of SMEs in Jakarta were entrepreneur characteristics, products and services, the way of doing business and cooperation, resource and finance, external environment. While the three other factors were not significant to business success of SMEs in Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirina Imami
"ABSTRAK
Pengawasan adalah salah satu fungsi dari manajemen. Pengawasan penting dilakukan oleh suatu organisasi agar tujuan organisasi tersebut dapat tercapai, terutama di bidang industri makanan dan minuman. Pengawasan di bidang industri makanan dan minuman penting untuk menjaga mutu dan keamanan dari pangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengawasan dari Kementerian Perindustrian, yaitu di Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut Dan Perikanan Kementerian Perindustrian mengenai pelaksanaan Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (CPPOB) pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) makanan dan minuman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan dalam penerapan CPPOB terdiri atas empat tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengawasan, tahap pengolahan data, dan tahap tindak lanjut dan belum maksimal karena dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu PT. Sucofindo (Persero) dan tindak lanjut yang diberikan,yaitu pembinaan dan sanksi kurang ditegakkan dalam penerapan CPPOB ini.

ABSTRACT
Monitoring is one of the management function. Monitoring has to be done by an organization so that it is goals can be reached as well, especially on food and drink section. Monitoring is very important keep and maintain the quality and safety of the food. The main purpose of this reasearch is to analyze the implementation monitoring process of the Good Manufacturing Practices Guidelines by Ministry Of Industry on the Small And Medium Industry in the food and beverage sector. Qualitative approach was used in this reasearch and data was collected from in-depth interview.
The research result shown that monitoring in the GMP processes can be divided in four stages. The first stage is preparation, then controlling or monitoring stage, data processin stage, and no further stage and monitoring is not maximal to do because it is done by the third party, which is PT. Sucofindo (Persero), and the development all the way sanctions have not been enforced well still to this GMP application.
"
2016
S63870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Haridz Susetyo
"

Dengan munculnya perjanjian liberalisasi perdagangan serta rencana komprehensif untuk UMKM di ASEAN seperti ASEAN Strategic Action Plan for SME Development 2016-2025, salah satu harapan dari UMKM di ASEAN adalah untuk lebih berpartisipasi dalam supply chain. Untuk mencapai hal tersebut karakteristik UMKM serta internasionalisasi dari UMKM yang berdampak positif terhadap kegiatan ekspor dan impor UMKM menjadi kunci untuk liberalisasi perdagangan untuk UMKM. Lima negara ASEAN dengan jumlah UMKM terbanyak yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam menjadi subjek penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan regresi cross section data survey pada tahun 2015, penulis menemukan beberapa karakteristik serta indikator internasionalisasi yang berhubungan positif dengan partisipasi dalam supply chain. Dalam sesama UMKM dalam ASEAN, jumlah pekerja masih berpengaruh terhadap partisipasi dalam supply chain. Tingkat kemampuan pekerja yang diukur melalui pendidikan dan pelatihan formal untuk pekerja ikut berpengaruh positif terhadap partisipasi dalam supply chain.  Akses kepada kredit juga berpengaruh sebagai karakteristik UMKM yang berpartisipasi dalam supply chain. Internasionalisasi UMKM di ASEAN melalui kepemilikan asing dan hasil produksi yang bersertifikasi ISO dan setara ikut berpengaruh positif terhadap partisipasi dalam supply chain.

 


With the emerging of trade liberalization agreements with comprehensive plans for ASEAN small and medium-sized enterprises (SMEs) such as ASEAN Strategic Action Plan for SME Development 2016-2025, the hopes for ASEAN SMEs is to participate more in supply chains. To achieve that the SMEs characteristics with the internationalization of the SMEs which have positive effects to the SMEs export and import activities become the key for trade liberalization for SMEs. Five ASEAN countries with the most amount of SMEs such as Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, and Vietnam become the subject of this study. Based on the results of this study using cross section regression from survey data on 2015, the author found several characteristics and internationalization indicators that positively related with participation in supply chain. Among ASEAN SMEs, the number of worker still matter to participation in supply chains. The skill level of workers based on education and formal training also positively affects participation in supply chains. Furthermore, credit to access is positively affects participation in supply chain. Internationalization of ASEAN SMEs through foreign ownership and production output with ISO certification also positively affects participation in supply chain.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Jhon Bernando
"Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan usaha kecil yang terarah dan terpadu serta berkesinambungan dan guna mewujudkan usaha kecil yang tangguh dan mandiri, serta dapat berkembang menjadi usaha menengah salah satunya dilakukan dengan menggalakkan program "kemitraan". Diharapkan melalui kemitraan dapat secara cepat tercipta simbiosis mutualistik, sehingga kekurangan dan keterbatasan pengusaha kecil dapat teratasi, serta usaha kecil akan memperoleh berbagai manfaat dengan prinsip win-win solution.
Dalam konteks ini akan dikaji mcngenai dampak pelaksanaan program kemitraan tersebut, di DKI Jakarta, dengan mengambil studi kasus di PIK Pulogadung - Jakarta Timur. Kajian dipusatkan pada dampak berbagai pola kemitraan yang dilaksanakan pada usaha kecil tersebut, khususnya usaha kecil furniture, garment dan kulit. Teridentifikasi ada 3 (tiga) pola kemitraan pada usaha kecil furniture, garment dan kulit tersebut, yaitu sub-contracting up-stream, sub-contracting partial dan keterkaitan operasional. Khusus pada usaha kecil garment juga dapat diidentifikasikan pola kemitraan keterkaitan dagang.
Berdasarkan argumentasi tersebut sebelumnya, baik pada furniture, garment maupun kulit di DKI Jakarta, implementasi pola kemitraan SC-upstream memiliki tingkat fleksibilitas (kecocokan) yang relatif lebih tinggi dalam memberikan dampak terhadap perkembangan UK tersebut, dibandingkan dengan pola SC-partial maupun PKO. Akan tetapi dalam hal perlu lebih dicermati bahwa, memang implementasi pola kemitraan SC-partial pada UK furniture, garment maupun kulit di DKI Jakarta relatif kurang fleksibel (cocok) dibandingkan dengan pola SC-up stream, akan tetapi pola SC-partial ini masih relatif membawa dampak yang bagus terhadap perkembangan UK tersebut. Karena pada dasarnya tingkat perbedaan yang ada hanya pada akses permodalan, dimana pada UK yang mengikuti pola kemitraan SC-partial lebih suka menggunakan penyertaan modal sendiri. Hal ini terjadi karena memang struktur permodalan mereka berada pada tingkat yang kuat.
Sementara itu pada implementasi kemitraan PKO pada UK furniture, kulit maupun garment di DKI Jakarta, teridentifikasi memiliki tingkat fleksibilitas (kecocokan) yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan pola SC-up stream dan SC-partial. Hal tersebut terjadi karena UK yang mengikuti kemitraan PKO ini tidak memiliki posisi tawar (bargaining position) di hadapan pengusaha UM atau UB mitranya. Karena pada dasarnya UK yang mengikuti kemitraan PKO ini hanya berfungsi sebagai "tukang jahit". Karena hanya sebagai tukang jahit, maka pada kenyataannya yang terjadi UK yang bersangkutan hanya menjual "jasa tenaga kerja".
Berdasarkan pada hasil penelitian, dan beberapa kesimpulan tersebut sebelumnya, mancatat bahwa pola kemitraan sub-contracting up-stream (SC-up steam) relatif paling cocok (fleksibel) diimplementasikan pada usaha kecil furniture, kulit maupun garment di DKI Jakarta pada khususnya, dan pada usaha kecil furniture, kulit maupun garment pada umumnya. Karena usaha kecil yang mengikuti pola kemitraan SC-up stream ini memiliki keunggulan; (a) Memiliki bargaining position yang tinggi, (b) Tidak memiliki karakteristik sebagai sekedar tukang jahit (maklon), dan (c) Pola hubungan kemitraan pada SC-up stream tersebut mencerminkan pola hubungan kerjasama dagang murni (kerjasama pemasaran). Karena keunggulan tersebut maka usaha kecil relatif menjadi pemegang kebijakan tingkat harga, kapasitas, jenis, mode, hingga ke kualitas produk.
Oleh karena itu hendaknya kebijakan pembinaan terhadap pengembangan usaha kecil di DKI Jakarta pada khususnya, dan usaha kecil pada umumnya, khususnya yang terkait dengan implementasi program kemitraan, hendaknya diarahkan pada pemilihan pola kemitraan SC-up stream tersebut. Akan tetapi syarat utama yang harus dipenuhi adalah, pihak pemegang kebijakan harus memberikan dukungan bantuan permodalan usaha yang cukup, misalnya dengan melepaskan kredit lunak dan membantu membukakan akses permodalan bagi usaha kecil furniture. Karena syarat utama usaha kecil dapat melakukan pola kemitraan SC-up stream ini harus memiliki dukungan kemampuan permodalan sendiri/mandiri yang kuat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T7524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angginta Ramdani Ibrahim
"UMKM memiliki kontribusi yang sangat besar bagi negara, namun sebagian besar UMKM belum memberikan perhatian pada aspek sustainability. Pencapaian sustainability UMKM perlu diketahui, begitu juga dengan kinerja mereka. Sustainability dapat diukur dengan melakukan pengukuran kinerja menggunakan metode balanced scorecard. Hubungan antara balanced scorecard dan sustainability dapat dilihat pada kaitan antar perspektif kedua pendekatan tersebut dengan memetakan sasaran strategis. Sasaran strategis perusahaan, yang terkait dengan perspektif pada balanced scorecard dan sustainability, perlu dibuat sehingga pencapaian sustainability perusahaan dapat diketahui. Bobot dari masing-masing sasaran strategis juga perlu dibuat untuk menentukan prioritas dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Erigo Store, UMKM yang bergerak pada industri pakaian di Jakarta, memiliki nilai kinerja keseluruhan 2.293 yang termasuk dalam kategori cukup. Oleh karena itu, rekomendasi strategi perlu dibuat agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan guna mencapai sustainability dengan berfokus untuk meningkatkan profit, mengurangi biaya, meningkatkan kegiatan CSR, dan meningkatkan penggunaan IT dalam penjualan produk.

SMEs have big contributions to the country, but most of them have not been paying attention to the sustainability aspect. SMEs? achievements in sustainability need to be known, as well as their performances. Sustainability can be measured by measuring performance using balanced scorecard method. The relationship between balanced scorecard and sustainability can be seen in the link of perspectives of these two approaches by mapping strategic objectives. The strategic objectives of the company, which are related to the balanced scorecard and sustainability perspectives, need to be made so that sustainability achievements of the company can be known. The weight of each strategic objective also need to be made to determine the priority using Analytical Hierarchy Process (AHP). Erigo Store, a SME engaged in the apparel industry in Jakarta, has a value of 2,293 in overall performance which is included in the ?quite good? category. Therefore, the strategy recommendations need to be made in order to improve the company's performance to achieve sustainability by focusing on increasing profitability, reducing costs, improving CSR activities, and increasing the use of IT in product sales.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>