Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deddy Hari Widodo
"Pada saat ini telekomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan roda-roda ekonomi nasional. Kepadatan jalur telepon terestrial (permukaan) yang sangat rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya mengakibatkan kesenjangan Suplay dan Demand yang besar dengan akibat-akibat negatifnya misalnya SCR (Succesfull call rasio ) yang rendah. Untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi tersebut membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit , dengan perkiraan biaya sebesar USD 2.000 persatuan sambungan.
Keterkaitan antara dunia usaha dengan pelayanan telekomunikasi dinyatakan dengan adanya hubungan positif diantara keduanya. Ini berarti, apabila terjadi peningkatan pelayanan telekomunikasi, maka akan terjadi pula peningkatan pada sektor-sektor usaha lainnya, karena sarana yang termasuk penting untuk dunia usaha adalah komunikasi. Pada kenyataannya , saat ini telekomunikasi menjadi bottle necks pembangunan di Indonesia.
Kondisi dan konst elasi fis ik-geograf is Indonesia menjanjikan tantangan sekaligus potensi bagi pembangunan telekomunikasi. Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan alamnya yang terdiri dari banyak pegunungan, membutuhkan pendekatan tersendiri dalam pembangunan telekomunikasi. Indonesia, saat ini sudah menggunakan satelit komunikasi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi antar daerah (SKSD Palapa). Meskipun Indonesia telah memiliki satelit komunikasi bukan berarti jalur koniunikasi lewat kabel atau stasiun pengulang (repeater) tidak diperlukan lagi.
Semakin niajunya berbagai bidang usaha, seperti perbankan, pariwisata, perhotelan, media massa, energi, pertanian, pengeboran minyak dan penerbangan, menyebabkan semakin perlunya "private line communication". Apalagi bila dikaitkan dengan begitu banyaknya daftar tunggu yang menginginkan jalur telepon.
Dengan terbatasnya dana yang ada pada Pemerintah, maka Pemerintah dalain hal ini Perumtel sebagai pengelola jasa telekontumkasi didalam negeri mengajak pihak swasta untuk membantu penyediaan jasa tersebut, yang tertuang didalam UU telekomunikasi tahun 1989, mengenai penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia. PT.Citra Sari Makmur mendapatkan hak dan lisensi dalam penyelenggaraan jasa komunikasi data atau informasi dengan sistim pola bagi hasil, yang menggunakan teknologi tinggi melalui satelit Palapa yaitu sistem Very Small Aperture Terminal (VSAT).
Penyelenggaraan pelayanan jasa telekomunikasi tergolong dalam produk jasa, sebagai penghasil produk jasa, strategi pemasarannya berbeda jika dibandingkan dengan pemasaran barang industri. Pada produk jasa ini juga dibedakan atas jasa yang menggunakan peralatan dan jasa yang menggunakan tenaga manusia, kesuksesan dari produk jasa tersebut diukur berdasarkan kepuasan yang diperoleh pemakai jasa tersebut. Demikian pula dengan produk jasa teknologi tinggi yang menggunakan banyak peralatan canggih, kepuasan konsumen tidak dapat dirasakan sesaat setelah penggunaannya, harus melewati masa adaptasi dan berbagai proses belajar. Beberapa saat kemudian setelah mèlalui proses tersebut, baru dirasakan manfaatnya. Yang dapat dirasakan adalah terjadinya peningkatan kualitas diberbagai aspek, baik yang bermanfaat bagi pelanggan ataupun penyelenggara. Bahkan untuk teknologi yang makin tinggi, diperlukan berbagai tahapan proses dan penyesuaian. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan diperlukan suatu kesadaran bagi konsumen maupun penyelenggara.
Bagi perusahaan penyelenggara jasa tersebut, hal diatas harus diantisipasi sebeluninya, dengan melakukan peruinusan strategi inanajemen, strategi persaingan, strategi teknologi yang akan dipakai dan strategi pemasaran produk jasa teknologi tinggi. Dengan meinperhatikan lingkungan external maupun lingkungan internal perusahaan, maka diharapkan dapat dirumuskan strategi perusahaan secara umuni. tJntuk menyusun strategi operasional, harus diperhatikan juga tujuan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan. Keinudian dari strategi operasional dapat ditentukan kebijakan yang akan ditempuh oleh perusahaan, sehingga ineinpermudah kontrol dan evaluasi tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Faktor yang terpenting dari suatu usaha adalah memenangkan persaingan diantara perusahaan sejenis yang ada. untuk menghadapi persaingan, ada lima faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu kemungkinan masuknya pesaing baru, banyak sedikitnya barang substitusi, kekuatan suplier dan konsumen, ketatnya persaingan diantara perusahaan yang ada. Untuk menghadapi persaingan, maka PT CSM melakukan strategi differensiasi dibidang teknologi yang digunakan.
Dengan hak monopoli yang diberikan Peinerintah kepada PT CSIVI, maka hal terpenting yang harus diperhatikan oleh PT CSM adalah pemilihan teknologi yang tepat dan pemasaran beserta servis yang baik terhadap konsumen.
Sebagai negara yang masih berada dalain taraf berkembang, dimana kebijakan Pemerintah sering berubah, inaka PT CSM harus cepat mengantisipasi perubahan kebijakan Penterintah. Dalam hal ini, monopoli yang diberikan kepada PT CSM terancam dengan adanya perusahaan-perusahaa yang memperoleh hak mengelola jasa VSAT untuk pemakaian sendiri (closed user). Naka PT CSM harus mulai mempertimbangkan tentang persaingan dan hal-hal yang tadinya tidak terfikirkan misalnya mengenai harga sewa.
Harga sewa sistim VSAT yang ditawarkan kepelanggan, sudah ditentukan dalam kontrak pola bagi hasil antara Perumtel dengan PT CSM, maka PT CSM terikat dengan perjanjian tersebut. sedangkan harga merupakan salah satu kendala didalam pemasaran sistim VSAT ini, yang menyebabkan target pelanggan tidak tercapai. Untuk mengatasi masalah ini seharusnya perjanjian antara kedua belah pihak dapat ditinjau kembali. Disamping itu, PT CSM harus melakukan perbaikan dibidang pelayanan dan sistim yang digunakan, untuk memperbaiki citra perusahaan.
Strategi usaha produk jasa teknologi tinggi adalah dengan menahami secara keseluruhan kebutuhan dari calon pelanggan dan pengetahuan mengenai teknologi yang akan dipakai dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Penyebaran informasi mengenai produk jasa teknologi tinggi lebih ditingkatkan agar para calon pelanggan lebih rnengetahui teknologi yang dipakai (awareness), baik kelebihan dan kekurangannya, sehingga nantinya akan meningkatkan pemanfaatan teknologi tersebut secara optimum. Bagi penyelenggara produk jasa teknologi tinggi, peningkatan dalam kemampuan, teknologi, dan organisasi terutama dari segi pelayanannya dibutuhkan untuk survive. Tantangan utama bagi penyelenggara produk jasa teknologi tinggi adalah bagaimana menyesuaikan teknologi yang digunakan dengan kebutuhan pasar.
Dalam karya akhir ini terlihat bahwa strategi usaha dan produk jasa teknologi yang tadinya merupakan monopoli berubah menjadi strategi usaha jasa teknologi tinggi yang ada persaingannya atau kompetisi dengan adanya kebijakan baru pemerintah, sehingga terlihat bahwa peran pemenintah dalam menentukan kebijakan teknologi sangat besar pengaruhnya bagi dunia usaha di Indonesia khususnya penyelenggara jasa yang menggunakan sistein VSAT yaitu PT.CSM."
Depok: Universitas Indonesia, 1991
T8658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rewoldt, Stewart H.
Jakarta: Bina Aksara, 1988
658.8 REW it
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yusup Widayanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
TA3251
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Firmansyah Alim
"Keterbukaan perekonomian global terhadap dunia bisnis di Indonesia khususnya dalam industri Otomotif memungkinkan para produsen baik dari benua Amerika, Eropa mau pun Asia dapat melakukan ekspansi bisnisnya dan memperluas pasar globalnya. Dunia kendaraan bermotor di Indonesia berkembang sedemikan pesatnnya. Ini ditandai dengan hadirnya demikan banyak ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sejak tahun 1970 Mercedes Benz, BMW, Volvo, Nissan, Suzuki, Peugeut, Fiat, Renault, Citroen Mitshubishi, Honda, Ford, Holden, KIA, Hyundai dan Daewo.
Deregulasi otomotif yang dilakukan Pemerintah pada akhir tahun 1999 membuat dunia otomotif di Indonesia makin semarak dan menantang. Dengan dibukanya keran import kendaraan bermotor di Indonesia para importir kendaraan mau pun principal Sepeda Motor import berlomba-lomba untuk memasukan dan menjual sepeda motor import tersebut di Indonesia. Dalam waktu relatif singkat, pasar sepeda motor Indonesia telah dipenuhi oleh berbagai merk sepeda motor dunia, Cina, Korea dan Taiwan dengan sepeda motor Cina telah menguasai 21% pangsa pasar per Juli 2000.
PT. Emhade Tunggal Sentosa adalah salah satu pemain baru dalam pasar sepeda motor Indonesia, membawa produk sepeda motor Harley Davidson. PT. Emhade Tunggal Sentosa bukanlah importir umum sepeda Motor Harley Davidson tetapi adalah ATPM Harley Davidson di Indonesia dengan memegang Franchise dari Harley Davidson Motor Company, Milwauke, Wisconsin USA.
PT. Emhade Tunggal Sentosa memilih untuk melayani celah atau ceruk pasar tertentu dari masyarakat konsumen kendaraan bermotor roda dua, dengan alasan pasar yang telah ada cukup potensial untuk berkembang dimana ceruk pasar tersebut hanya dilayani oleh importir umum secara sporadis dan kerap melalui jalur yang tidak resmi.
Dalam melakukan aktivitas pemasaran sepeda motor Harley Davidson dalam ceruk pasar sepeda motor berisi cylinder besar ini, PT. Emhade Tunggal Sentosa menggunakan prinsip-prinsip Pemasaran "Geurrilla Marketing" dengan penekanan pada pembaruan pemasaran promosi untuk memperlihatkan keunggulan sepeda motor Harley Davidson dan memenangkan customer Harley Davidson.
Dalam Tesis ini penelitian dilakukan dengan menggunakan kerangka perencanaan pemasaran strategis. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi posisi perusahaan melalui matriks IE (Internal dan Eksternal). Berdasarkan posisi yang ada pada matiks 1E diperoleh perumusan alternatif dan strategi bersaing yang dapat dipilih oleh perusahaan untuk diterapkan di pasar industri.
Strategi yang dipilih kemudian dijadikan dasar dalam merumuskan strategi pemasaran dan diimplementasikan dalam program bauran pemasaran perusahaan. Dari penelitian yang dilakukan hasil yang diperoleh. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandradhy, Dwyono
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1984
658.8 Cha s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chandradhy, Dwyono
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1984
658.8 Cha s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Poerwoko Arboetomo S.
"PT Tunas Ridean, Tbk ( TURI ). mengawali usahanya dengan nama Tunas Molor pada tahun 1967, selelah 33 tahun berkecimpung dalam bisnisnya yailu pada sektor perdagangan otomotif. banyak hal yang dikembangkan sesuai dengan core businessnya. Sebagai salah satu distributor yang ditunjuk oleh PT Astra International, dimana PT Astra melalui anak perusahaanya menjadi ATPM beberapa merk global antara lain Toyota, BMW, Daihatsu , Peugeot. Nissan Diesel dan Isuzu, maka TURI mempunyai kelerikatan yang sangat kuat dengan prinsipalnya, boleh dikatakan ketergantungan TURJ terhadap Astra sangat tinggi. Karena TURI sendiri besar karena Astra, sehingga sampai dengan perubahan kepemilikan saham di Astra pun akan mampu mempengaruhi kinerja dari TURI. Dengan terjadinya krisis yang melanda negri ini. maka Slrategi Bisnis di TURI pun mulai berubah, Manajemen TURI menyadari keterbaiasan gerak mereka, karena ketergantungan dari pihak Astra adalah merupakan sualu kendala yang besar, tetapi dibalik itu merekapun menyadari ke"luwes"an TIJRI tersebut dalam menjalankan roda businessnya sehingga dengan menonjolkan sebagai suatu usaha bidang jasa di sektor otomotf, TURI masih terus eksis sampai saat ini.
Langkah langkah strategik yang telah dilakukan TURI untuk raengembangkan bisnisnya, adalah sebagai berikut:
- Menjalin Kerja Sama dengan mitra lokal lainya, untuk menjadi distributor merk lain diluar Astra Group sebagai contoh : Opel. in
- Menjalin Aliansi Stralegik dengan pihak Asing, pada saat ini 30 % sahani TURI dipegang oleh Jardine International Motors
- Mengembangkan berbagai macam divisi sebagai diversiiikasi usaha di hidang olomotii" antara lain Used Car Centre, Ekslusive Workshop, Parts, Accesories, Financial Lease, dan yang terbaru adalah Operating Lease / Fleet Management.
- Seiring dengan tehnologi saat ini TURI juga mengembangfcan e-commerce.
Dari berbagai macam peristiwa yang terjadi di negara kita, maka langkah langkah strategik TURI sangatlah tepat sebagai contoh :
- Peraturan Pemerintah tentang dibukanya Kran Import untuk CBU, dengan menjalin dengan mitra asing, secara otomatis resources di dunia international tidak akan berkurang dan akan mengurangi ketergantungan dari Aslra sebagai ATPM.
- Serbuan Investor Asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia untuk waktu yang akan datang diramalkan akan meledak, maka unluk mengantisipasinya TURI melalui anak perusahaannya yaitu membuka divisi baru Operating Lease untuk Perusahaan perusahaan yang memikirkan efisiensinya dalam menjalankan usahanya. Divisi ini merupakan sinergi dari seluruh bisnis TURI yang ada mulai dari New Car. Workshop. Financing dan Used Car. dan dinamakan TUNAS LEASE."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T316
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukadiah
"Bagi perusahaan yang bergerak dalam pasar global di era hiperkompetitif seperti scat ini, tantangan yang dirasakan semakin lama semakin kompleks. Kondisi seperti ini menyebabkan banyak perusahaan menghadapi permasalahan strategis. Perusahaan saling berusaha untuk memiliki keunggutan bersaing serta dituntut untuk meningkatkan aktivitas pemasarannya. Efektivitas pemasaran sangat tergantung pada formulasi strategi pemasaran yang dibuat.
Dalam memformulasikan strategi pemasaran yang sesuai, perusahaan perlu membuat suatu perencanaan pemasaran yang baik, karena tanpa adanya perencanaan yang balk maka perusahaan tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal dari kegiatan pemasaran yang dijalankannya. Untuk itu diperlukan informasi yang lengkap tentang iingkungan ekternal dan internal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Informasi tersebut digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi ofeh perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses formulasi strategi pemasaran dan apa yang mendasari pemilihan strategi yang dilakukan oleh PT. XYZ yang bergerak dalam industri jasa konstruksi, Penulis mencoba memahami apa yang menyebabkan pemasaran menjadi begitu panting dalam suatu organisasi bisnis, karena sampai seat ini masih banyak yang berpendapat bahwa pemasaran adalah menjual atau melangkah lebih jauh lagi yaitu promosi. Padahal pemasaran bukan hatiya sekedar menjual atau promosi, tetapi juga suatu perencanaan (planning) yang matang dan pelaksanaan (implementing) yang baik.
Tipe penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan penelitian studi kasus. Unit penelitian adalah PT. XYZ, anak Perusahaan "W" yang berkantor pusat di Eropa, yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi dan memfokuskan diri pada pembuatan jembatan baja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi atau studi pustaka untuk memperoleh data sekunder dan metode wawancara terhadap beberapa responden pada tingkat managerial untuk memperoleh data primer.
Hasil dari penelitian ini menunjukan tahap-tahap proses perencanaan pemasaran yang dilakukan oleh PT. XYZ dalam rangka memformulasikan strategi pemasaran yang tepat. Proses formulasi strategi pemasaran PT, XYZ diawali dengan menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan marketing audit yang diikuti dengan analisis SWOT. Hal ini dilakukan agar formulasi strategi pemasaran yang dipilih dapat memaksimalkan peluang yang ada serta meminimalisir ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Selain itu juga dapat kita ketahui bahwa strategi yang dipilih didasari oleh somber daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.

For a company which moves in hyper competitive global market like today, challenges which are available gain to be more complicated. This condition causes a lot of companies have to face strategic problems. Companies try to be better to compete also are expected to improve their marketing activities. The effectively of marketing really depend on the marketing strategy formulation which the company made.
In formulating marketing strategy, the company has to make a good planning, because without that, there will be no maximal results from the marketing activities. That's why, complete information about external and internal environment which influence company success is needed. This information is useful to identification the strength, weakness, opportunity and threat which the company has to face.
This research aimed to know regarding the formulation process of marketing strategy and served as a basis for the selection of strategy done by PT. XYZ which is active in construction service industry. The writer try to understand what caused marketing become so important in a business organization, because up to now there are many people who still thinking is selling or further more that is promotion. Though, marketing is not just selling or promotion, but it is also a good planning and implementing.
The type of study is analysis descriptive, a case study. The research unit is PT. XYZ, the sub company of "VII company, where the head quarter is located in Europe, one of construction service companies, focus on its steel bridge building project. Method of data gathering used was documentation or literature study to obtain secondary data, and interview with some managerial respondents to get primary data.
The result of this study showed the steps of marketing planning process conducted by PT. XYZ in the framework of formulating appropriate marketing strategy. The process of formulation marketing strategy is started with deciding the goal of the company. Then, continue by doing marketing audit which is followed by SWOT analysis. The purpose are to maximally the opportunity and to minimalist the threat. Beside that, we can also know that strategy which is chosen based on the resources and capability which the company has.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T19934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Rustian
"Masalah penelitian adalah Strategi bersaing apa yang dapat digunakan oleh PT. BMW Indonesia dalam rangka persaingan antar industri mobil khususnya kategori sedan. Oleh karena maka tujuan penelitian adalah merumuskan strategi bersaing yang dapat digunakan oleh PT. BMW dalam rangka persaingan antar industri mobil khususnya kategori sedan.
Desain penelitian menggunakan studi kasus yang berupaya untuk menggambarkan strategi pemasaran BMW pada suatu periode waktu yang didasari oleh fakta yang sebenarnya, melalui telaah data dan telaah kasus. Di samping itu, analisis juga dilakukan secara deksriptif.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan riset kepustakaan, yakni dari buku dan literatur yang berhubungan strategi pemasaran dan ri.set lapangan dimana dilakukan dengan cara mengadakan pengumpulan data melalui penelaahan langsung mengenai masalah yang akan dibahas dalam tesis ini.
Pada penelitian kali ini disusiun strategy pemasaran mobil sedan yang tepat dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal melalui teknik SWOT analisis. Penyusunan strategi dilakukan dalam dua tahap yaitu input stage, yang menganalisis situasi untuk menentukan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan alatBantu External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE) matrik. Berdasarkan analisis tersebut. Posisi pada saat ini berada pada posisi agresif.
Implementasi strategi yang dianjurkan adalah melakukan penetrasi pasar dengan menggencarkan kegiatan pemasaran melalui bauran promosi untuk mendukung marketing strategy dan pengembanagn pasar local dengan melaksanakan semua bauran pemasaran.
Rekomendasi yang diberikan adalah melakukan strategi pengembangan pasar, dimana untuk mencapai strategi ini dapat dilakukan dengan mengembangkan jaringan distribusi dan promosi yang terpadu dan memberikan kepuasan bagi konsumennya dengan produk yang berkualitas prima. Hal ini dapat dilakukan dengan dukungan sarana, prasarana serta infrastruktur yang dimiliki oleh BMW."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thelma Nizir
"Dalam rangka pembangunan ekonomi Indonesia, dimana kita harus mampu menciptakan struktur ekonomi yang seimbang antara kekuatan dan kemampuan industri yang maju dan didukung oleh kekuatan dan kemampuan pertanian yang tangguh, maka agribisnis mempunyai peranan yang sangat penting. Agribisnis disini diartikan sebagai kegiatan yang meliputi pembibitan, pengolahan tanah, penanainan, budidaya, pengolahan serta penasaran dan komoditas pertanian dan sub?sektornya (peternakan, dan perikanan) termasuk juga berbagai kegiatan yang merupakan bidang usaha mendukung sektor pertanian.
Walaupun peranannya relatif semakin menurun, sektor perta nian masih akan tetap sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, tidak saja dari segi penyediaan lapangan kerja tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan rakyat. Industri sub-sektor peternakan berupa daging, telur dan susu menunjukkan prospek yang cerah, baik dilihat dari aspek produksi maupun konsumsinya. Sejak tahun 1978, kegiatan ekspor sapi. potong dihentikan karena permintaan daging dalam negeri semakin kuat. Bahkan sampai saat ini permintaan daging impor masih kuat terutama untuk konsumsi hotel.
Beberapa masalah yang dihadapi. dalam mengembangkan indus tri di sektor pertanian adalah tidak tersedianya komoditi Pertanian dalam jumlah yang cukup dan kontiniu, harga komoditi yang sering berfluktuasi secara tajam, tidak efisiennya pelaku pasar dalam melakukan kegiatan, dan kurangnya pengetahuan terhadap pemasaran disebabkan lemahnya penguasaan aspek-aspek manajemen. Untuk menghasilkari kualitas daging potong yang setara dengan impor maka telah dilakukan peternakan menggunakan sistem ranch, dimana pemberian makananan dan pemeliharaan menggunakan sistem feedlot. Di Indonesia industri peternakan seperti ini masih relatif baru, dan belum banyak perusahaan yang terlibat di dalamnya.
Berdasarkan data survei studi pemasaran daging sapi di Jakarta, Bandung Surabaya dan Lampung baru ada 12 perusahaan yang berpotensi bersaing dalam industri ini. Dan dalam waktu dekat akari muncul 3 perusahaan yang bergerak di industri ini. Adanya dukungan pemerintah terhadap sub-sektor peternakan yang menggunakan pola PIR, juga membuka peluang bagi investor baru untuk memasuki industri ini, dan sekaligus dapat merupakan ancaman bagi perusahaan yang sudah ada di dalamnya.
Melalui karya akhir ini penulis mencoba menerapkan peranan strategi pemasaran industri daging potong pada perusahaan yang sedang berkeng di dalam industri ini. Diharapkan strategi pemasaran yang digunakan dapat memperluas segmen pasar dan meningkatkan penjualan. Secara khusus dipilih PT. Karyana Gita Utania (KGU) sebagai bahan studi dan pembahasan, mengingat PT. KGU merupakan perusahaan yang pertama bergerak di industri ini, dan selama ini merupakan market leader di bidangnya.
Pada pembahasan digunakan model ?Manajemen Strategi Pearce dan Robinson?, karena dianggap cukup memadai untuk menganalisa kondisi PT. KGU dan menentukan strategi pemasaran yang dipandang efektif untuk dilakukan. Di dalam model tersebut digunakan juga analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dan Grand Strategy Selection Matrix untuk menentukan grand strategy yang tepat bagi PT. KGU yang kemudian digunakan sebagai pedoman dalam menyusun strategi pemasarannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>