Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isyani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media gambar yang diproyeksikan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar menulis puisi pada siswa kelas III SD.Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis and Mc Taggart. Subyek penelitian adalah siswa kelas III SD
Banyuripan yang berjumlah 16 siswa pada tahun pelajaran 2015-2016. Terdapat 4 indikator dalam penelitian ini,
yaitu: (1) memperhatikan penjelasan guru tentang pembuatan puisi melalui gambar yang diproyeksikan, (2) menuliskan ide puisi dengan bantuan gambar yang diproyeksikan, (3) menentukan 4 kata kunci dengan bantuagambar yang diproyeksikan, dan (4) mengembangkan kata kunci menjadi bait puisi. Ada 4 indikator kompetensi menulis puisi, yaitu: (a) bunyi/rima, (b) diksi/pilihan kata, (c) bentuk visual, dan (d) makna. Hasil penelitian ini menunjukkan pembelajaran menggunakan media gambar yang diproyeksikan lebih tinggi daripada metode ceramah. Hal ini bisa
dilihat pada: (1) prosentase ketuntasan menulis puisi yang lulus KKM mencapai 87,5%, (2) Kualitas proses pembelajaran naik dari 70,83% menjadi 90,62%, (3) Nilai rerata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 68,50 (dengan metode ceramah) menjadi 77,69 pada siklus I menjadi 81,06% pada siklus II, (4) Temuan dalam penelitian ini adalah media gambar yang diproyeksikan dapat meningkatkan kompetensi menulis puisi siswa, namun diperlukan tambahan aktifitas pembelajaran yang berupa: (a) latihan menebak gambar, (b) menambah daftar kosa kata, dan (c) pemberian pedoman struktur kalimat lengkap dan tak lengkap."
Jakarta: PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, 2016
371 TEKNODIK 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ismah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat pemahaman konsep matematika siswa melalui media interaktif mischief dan media konvensional pada materi relasi dan fungsi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 20 Jakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Kelas VIII-1 ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol. Proses pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan media interaktif mischief sedangkan kelas kontrol menggunakan media konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan hipotesis terdapat perbedaan tingkat pemahaman konsep matematika siswa melalui media interaktif mischief dan media konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pemahaman konsep matematika siswa melalui media interaktif mischief dan media konvensional. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan yang menunjukkan hasil uji-t (dua pihak) sebesar 2,162 lebih besar dari ttabel yakni 1,991 (2,162 > 1,992). Selain itu, hasil perhitungan uji-t (satu pihak) menunjukkan t hitung sebesar 2,162 lebih besar dari ttabel sebesar 1,665 (2,162 > 1,665). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa rata-rata pemahaman konsep siswa yang diajar menggunakan media interaktif mischief lebih tinggi dari pada siswa yang diajar menggunakan media konvensional. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi pihak sekolah dalam mengembangkan media pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi."
Jakarta: PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, 2016
371 TEKNODIK 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kaswan Darmadi
Yogyakarta : Andi , 1996
808.066 KAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Most students perceive that writing skill is a difficult subject. This problem is shown by the result of their writing test. What they write are not merely the expression of their idea, opinion and interest. The test also shows the lack in the usage of punctuation, spelling, choice of words, and sentence structure. Moreover, the do not know how to compose persuasive paragraph in appropriate structure. Such result means that the students still do not compose paragraph in effective way. A solution suggested for that problem is by implementing what is called 'learning by stage method'. Through this method, students are required to write stage by stage; that is, from spelling stage to paragraph stage and from simple to complex. By implementing this method, significant increase is obtained in every stage of learning. In the third stage, the result reaches 91.18%. It can be concluded that the implementation of 'learning by stage method' contributes to the improvement of the students' skill in composing persuasive paragraph. "
MBSN 6:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sya`baningrum Prihhartini
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pengulangan tugas dan balikan
terfokus terhadap aspek akurasi. Produksi bahasa pelajar yang diteliti meliputi:
dua tugas tertulis, satu tugas lisan, dan satu post-test tertulis. Hasil tulisan dan
transkripsi tugas lisan dianalisis dan tingkat akurasinya diukur, yang berdasarkan
pada rasio penggunaan struktur target yang benar. T-test untuk sampel
berpasangan dan ANOVA with Repeated Measure digunakan untuk menentukan
apakah terdapat perbedaan rerata yang signifikan. Temuan analisis
memperlihatkan pelajar dengan tingkat kemahiran menulis yang rendah sebagai
pihak yang berhasil meraih manfaat terbesar, yang terlihat dari perbaikan struktur
kalimat serta perolehan jumlah struktur berterima yang dihasilkan.

ABSTRACT
This study aimed to investigate the effect of task repetition and focused feedback
on students? accuracy. The students? language output that was investigated
included: two writing tasks, one oral task, and one written post-test. Students?
writings and transcription of oral task were analyzed and the level of accuracy
was measured, which was based on the ratio of the correct use of the targeted
structure. T-test for paired samples and ANOVA with Repeated Measure were
used to see if there were any significant differences between the means. The
findings found that learners with low writing skills were the ones who gained the
benefits the most, which were shown from the improvement in sentence structure
and the number of the target structure produced.;This study aimed to investigate the effect of task repetition and focused feedback
on students? accuracy. The students? language output that was investigated
included: two writing tasks, one oral task, and one written post-test. Students?
writings and transcription of oral task were analyzed and the level of accuracy
was measured, which was based on the ratio of the correct use of the targeted
structure. T-test for paired samples and ANOVA with Repeated Measure were
used to see if there were any significant differences between the means. The
findings found that learners with low writing skills were the ones who gained the
benefits the most, which were shown from the improvement in sentence structure
and the number of the target structure produced.;This study aimed to investigate the effect of task repetition and focused feedback
on students? accuracy. The students? language output that was investigated
included: two writing tasks, one oral task, and one written post-test. Students?
writings and transcription of oral task were analyzed and the level of accuracy
was measured, which was based on the ratio of the correct use of the targeted
structure. T-test for paired samples and ANOVA with Repeated Measure were
used to see if there were any significant differences between the means. The
findings found that learners with low writing skills were the ones who gained the
benefits the most, which were shown from the improvement in sentence structure
and the number of the target structure produced., This study aimed to investigate the effect of task repetition and focused feedback
on students’ accuracy. The students’ language output that was investigated
included: two writing tasks, one oral task, and one written post-test. Students’
writings and transcription of oral task were analyzed and the level of accuracy
was measured, which was based on the ratio of the correct use of the targeted
structure. T-test for paired samples and ANOVA with Repeated Measure were
used to see if there were any significant differences between the means. The
findings found that learners with low writing skills were the ones who gained the
benefits the most, which were shown from the improvement in sentence structure
and the number of the target structure produced.]"
2015
T45313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharipin
"ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis siswa kelas III Semester II SDN 1 Wanasaba Tahun Pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III semester 2 dengan jumlah siswa 23 orang yang terdiri dari laki-laki 10 orang dan perempuan 13 orang. Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri atas beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi, dan refleksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan angket/tes dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengamati jalannya proses tindakan yang dilakukan. Angket/tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai. Dokumentasi digunakan untuk bahan penunjang proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis karangan narasi berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik pada siswa kelas III semester 2 SDN 1 Wanasaba Tahun Pelajaran 2015/2016 sebelum dilakukan tindakan sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan persentase keberhasilannya adalah 26%. Setelah dilakukan tindakan penggunaan media gambar beseri hasil belajar tergolong sangat baik. Hal ini terbukti dengan persentasi keberhasilan pada variabel hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu 70% dan siklus 2 adalah 100%."
Mataram: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2017
400 MBSN 11:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ganefi Evita Burhan
"Masalah pendidikan merupakan hal yang esensial untuk mcmbentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Di Indonesia, masalah pendidikan tampaknya kurang mendapat perhatian dilihat dari besamya angguran yang disediakan. Untuk itu, perlu kesadaran dan keljasama dari pihak sekolah, orang tua maupun siswa agar kualitas pendidikan tidak mengalami penurunan. Proses belajar merupakan faktor penting dalam pendidtkan karena ikut menentukan keberhasi1an siswa dalam mencapai prestasinya. Regulasi diri dalam belajar merupakan salah satu bentuk strategi dalam belajar. Penelitian Pintrich dan De Groot (1990) menemukan bahwa siswa dengan prestasi tinggi kebanyakan menggunakan aktivitas regulasi diri dalam proses belajarnya.Ornng tua berpenan dalam pembentukan regulasi diri dalam belajar anak. Orang tua dapat memberi dukungannya dalam memonitor aktivitas belajar anak, sebagaimana disebutkan oleh Schunk dan Zinunerman (1996) bahwa dukungan orang tua berpenan dalam perkembangan rcgulasi diri dalam belajar anak. Penelitian dati Lyons, Robbins dan Straith (1983) menunjukkan bahwa hila ornng tua membantu anak dalam belajar, mereka dapat berprestasi lebih baik. Sekolah dalam bal ini dapat rnembantu meningkatk:an regulasi diri daiam belajar siswa secara tidak Iangsung melalui pemberian pekerjaan rumah atau yang dikenal dengan istilah PR. Togas PR memberi kesempalan pada siswa untuk mengulangi pelajaran di rumah. Di samping itu, menurut Cooper ( 1989) manfaat jangka panjang PR adalah membentuk kebiasaan belajar yang lebih baik.
Atas dasar uraian di atas, penelitian ini rnengungkapkan penanan tugas PR dan keterlibatan orang tua terhadap regulasi diri dalam belajar. Lebih jauh, penelitian ini juga rnelihat peranan tugas PR, regulasi diri dalam belajar dan keterlibatan orang tua terhadap preslasi belajar dalam pelajaran maternatika.
Regulasi diri dalam belajar menunjuk pada proses belajar dimana siswa menggunakan pikiran, perasaan, strategi dan perilakUllya untuk mencapai sasaran belajar mereka (Schunk & Zimmerman, 1998). Dalarn penelitian ini regulasi diri dalam belajar ditinjau melalui dimensi-dimensi psikologis yang terkait (Zimmerman, 1994) yaitu motif, metode, hasil kinerja dan lingkungan sosial. Dimensi tersebut diukur dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Keterlibatan orang tua dilihat dari usaha mereka menciptakan lingkungan belajar positif, interaksi dalam belajar dan nilai terhadap pendidikan. Keterlibatan orang tua diukur juga dengan menggunakan alat ukur kuesioner. PR dilihat dari nilai-nilai tugas PR matematika selatna Cawu I sedangkan prestasi belajar dilihat dari nilal Evaluasi Hasil Belajar matematika Cawu II.
Pengambilan sampel dlakukan dengan cara pwposive sampling. subyek adatah siswa kelas V SDN 01 Pasar Minggu. Penggunaan hanya satu sekolah adalah agar tingkat kualitas pengajaran yang diberikan guru sama. Jumlah sarnpel adalah 45 sisiwa. Orang tua subyek daiam penelitian juga digunakan untuk menglsi kuesioner keterlibatan orang tua. Untuk menguji reliabilitas dan validitas item-item dalam kuesioner digunakan tehnik reliabilitas Cronbach-Alpha, sedangkan untuk melihat masing-masing sumbangan variabel digunakan annlisis regresi Hasil penelitian tidak menunjuk.kan adanya sumbangan yang signifikan dari masing-masing variabel. Siswa kelas V SD yang tergolong dalam anak usia sekolah ini kemungkinan belum teriatih untuk menggunakan strategi regulasi diri dalam belajar. Di samping itu, kemungkinan lain adalah bahwa pelajaran matematika keas V SD kurang menekankan pemahaman lebih jauh tentang rnateri pelajaran sehingga dirnensi psikologis regulasi diri dalam belajar yang ingin diungkap dalam penelitian ini tidak rnuncul. Fakto r lain yang kurang mendukung dalarn penelitian adalah kemungkinan karena jumlah sampe1 yang tcrbatas sehingga mempengaruhi perhitungan statistik. Namun demikian ditemukan bahwa keterlibatan orang tua dalarn bentuk dimensi 'nilai terhadap pendidikan dan PR' memberikan sumbangan yang signilikan terhadap dimensi 'metode belajar regulasi diri siswa'. Hal ini kemungkinan disebabkan karena nilai positif orang tua terhadap pendidikan dan PR mendorong anak untuk merniliki sikap positif terhadap kegiatan nkademik sehingga anak mernahami langkah-langkah dalam metode belajar yang seharusnya dilakukan pada saat rnenekuni tugas-tugas akademiknya.
Saran yang diajukan untuk penelitian berikut antara lain penggunaan sampel yang lebih banyak, pengambilan data tidak banyak dari nilai PR tetapi juga proses mengerjakan tugas PR dan rnata pelajaran diperluas. Alai ukur disusun sedernikian rupa untuk meminimalkan item-item yang mengandung social desirablitity."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tan Yulie
"Pada masa kini, informasi dan pengetahuan berkembang sedemikian pesat sehingga menimbulkan perubahan di berbagai bidang. Untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan tersebut, individu perlu memiliki berbagai pengetahuan yang diperlukan dalam hidup. Pengetahuan yang dimiliki bukan hanya sekadar pengetahuan sesaat, melainkan pengetahuan yang bertahan lama. Pengetahuan yang dapat dipahami dan dapat diterapkan setiap waktu ketika dibutuhkan. Dalam upaya memperoleh pengetahuan tersebut diperlukan kemampuan untuk mengontrol proses perolehan. Kemampuan ini disebut sebagai self regulation. Terdapat 3
komponen penting dalam self regulation yaitu, strategi-strategi kognitif, metakognitif dan usaha-usaha mengelola proses belajamya. Selain tiga komponen ini diperlukan komponen lain yaitu, komponen motivasi, sebagai komponen pendorong keberhasilan belajar (Pintrich dan Groot, 1991).
Self regulation merupakan kemampuan yang berkembang, yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial melalui pngalaman khusus. Self regulation bukanlah suatu kemampuan yang terberi sejak lahir melainkan, suatu kemampuan yang berkembang dan dipengaruhi oleh lingkungan atau suatu pelatihan untuk memaksimalkan hasil belajar. Berdasarkan beberapa
hasil penelitian diketahui, bahwa terdapat perbedaan self regulation dalam belajar setelah pelatihan berlangsung, namun terdapat pula hasil yang memperlihatkan perbedaan yang tidak signifikan.
Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan self regulation dalam belajar mahasiswa baik sebelum dan setelah mengikuti perkuliahan PDPT UI - II. Selain itu, penelitian ini bertujuan ingin melihat gambaran penggunaan strategi-strategi kognitif dan metakognitif pada mahasiswa baik sebelum maupun setelah mengikuti perkuliahan. Subyek penelitian adalah mahasiswa enam fakultas yang mengikuti perkuliahan PDPT UI - II pada tahun ajaran
2003/2004 dan berusia antara 17 - 20 tahun sejumlah 218 mahasiswa. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah Motivated Strategies of Learning Quesionnare yang dibuat oleh Pintrich dan Groot (1990) yang telah diadaptasi oleh Pudjiati (2002) dalam bahasa Indonesia.
Hasil penelitian memperlihatkan, bahwa terdapat perbedaan self regulation dalam belajar pada setiap kelompok mahasiswa setelah pelatihan PDPT UI - II berlangsung. Dalam penggunaan strategi-strategi, sebagian besar kelompok subyek lebih sering menggunakan strategi-strategi kognitif daripada strategl-strategm metakognitif. Dari hasil tambahan diketahui, terdapat pengaruh komponen motivasi secara signifikan terhadap sefregulation dalam belajar, kecuali pada kelompok Fakultas Teknik. Nilai-nilai intrinsik (intrinsic values) merupakan komponen motivasi yang memberikan pengaruh secara signifikan terhadap self regulation dalam belajar pada semua kelompok mahasiswa. Test anxiety (TA) tidak berpengaruh terhadap self regulation dalam belajar mahasiswa."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Ika Novia
"ABSTRAK
Jenis umpan balik yang berbeda akan memberikan efek yang berbeda pula
terhadap prestasi belajar siswa. Jenis umpan balik deskriptif lebih efektif
digunakan untuk membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya (Tunstall
& Gipps, 1996). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan persepsi
siswa terhadap manfaat umpan balik dalam hubungan antara jenis umpan balik
terhadap prestasi belajar pada siswa SMA. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode eksperimen. Partisipan dalam penelitian ini adalah 101 siswa
kelas X SMA 3 Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan cara pemberian
ulangan harian pelajaran mata pelajaran Kewarganegaraan dan kuisioner single
item mengenai persepsi manfaat umpan balik. Hasil analisis menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara jenis pemberian umpan balik
terhadap prestasi belajar siswa dengan t(101)=2,753, p<0,05. Selanjutnya
terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa atas manfaat umpan
balik terhadap prestasi belajar siswa dengan t(101)=2,234, p<0,05. Selain itu
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara interaksi jenis umpan balik dan
persepsi siswa atas manfaat dari umpan balik terhadap prestasi belajar siswa
t(101)=-1,106, p>0,05. Selain itu dilakukan pula analisis tambahan yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis
kelamin, durasi belajar, nilai uas dan kesukaan terhadap pelajaran
Kewarganegaraan dengan prestasi belajar siswa.

ABSTRACT
"Different types of feedback will give different effects on student achievement."
"Descriptive feedback is more effective to use to help students improve their"
"academic achievement (Tunstall & Gipps, 1996). This study aims to determine the role of students' perceptions of the benefits of feedback in the relationship between the type of feedback on the learning achievement of high school students. The method used is an experimental method. Participants in this study were 101 students of class X SMA 3 Jakarta. The research was done by giving daily test about Citizenship lessons and single item questionnaire about perception of the benefit of feedback. The analysis showed there is a significant difference between the type of giving feedback on student achievement with t (101) = 2.753, p <0.05. Furthermore, a significant difference between students' perceptions of the benefits of feedback on student achievement with t (101) ="
"2.234, p <0.05. Moreover there is a significant difference between the type of feedback and interaction of students' perceptions on the benefits of feedback on student achievement t (101) = - 1.106, p> 0.05. Will be conducted additional analysis showing that there is a significant relationship between age, sex, duration of study, the value of final exam and liking for Citizenship lessons to student achievement.""
2016
S63983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>