Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94693 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Rini Anisa
"ABSTRAK
Nyeri kaki merupakan salah satu bentuk ketidaknyamanan yang bila dibiarkan dapat menimbulkan dampak yang merugikan. Mahasiswa program profesi Ners merupakan salah satu kelompok yang berisiko mengalami nyeri kaki. Oleh karena itu perlu dipelajari lebih lanjut mengenai faktor determinan nyeri kaki yang terjadi pada kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor determinan nyeri kaki yang dialami mahasiswa program profesi Ners. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif-analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 101 orang yang dipilih menggunakan teknik aksidental. Hasil dari penelitian ini menggambarkan mahasiswa yang menjadi partisipan lebih dari separuh berjenis kelamin perempuan 87,1 dengan median usia 23 tahun. Penelitian ini juga menunjukkan kejadian nyeri kaki dialami oleh mahasiswa terjadi pada lebih dari separuh mahasiswa 76,2. Faktor risiko yang berhubungan dengan nyeri secara bermakna adalah lama berdiri dan berjalan p = 0,004 dan kesesuain alas kaki p = 0,032. Faktor lain yang ditemukan secara statistik tidak bermakna pada penelitian ini adalah jenis kelamin p = 0,5, usia p = 0,27, postur kaki p = 0,511, dan IMT p = 1,00. Berdasarkan hasil tersebutdiharapkan dilakukan modifikasi terhadap faktor risiko yang dapat menyebabkan nyeri kaki sehingga kejadian nyeri kaki dapat berkurang.

ABSTRACT
Foot pain is one form of discomfort that if left could cause an adverse impact. Professional nurse program students are one of a group which at risk of undergo footpain. Hence it is needed to learn more about foot pain that occurring in this group. This research aims to understand the determinant factor of foot pain that experienced by the professional nurse program students. This research used descriptive analytic study withcross sectional approach. This research used accidental sampling method and get 101 students as the sample. The result of this research shows more than half of the participants are female 87,1 and the median of the age was 23 years old. This research also showed more than half of the students experienced foot pain 76,2. Basedon the statistic analysis, risk factors that associate with foot pain and have significant aretime of stand and walk p 0,004 and conformity of footwear p 0,032. Other factors that found not statistically significant in this research are sex p 0,5, age p 0,27,foot posture p 0,511 and IMT p 1,00. Based on these results, modification of the risk factor that can cause foot pain should be upheld."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustika Rini
"Penerapan gaya dan perilaku kepemimpinan yang dilakukan oleh perawat dalam layanan kesehatan masih minim dilakukan. Dengan pembiasaan penerapan kepemimpinan selama menjalani proses pendidikan dapat membantu mahasiswa profesi ners untuk membiasakan diri menerapkan kepemimpinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka pasti yang menggambarkan kecenderungan gaya dan perilaku kepemimpinan pada mahasiswa program pendidikan profesi ners di JABODETABEK. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan quota sampling. Kuisioner yang digunakan untuk gaya kepemimpinan kuisioner yang dikembangkan oleh Al Amiri et al., 2019berdasarkan teori kepemimpinan dari Lewin, Lippitt, & White (1939) dan Avolio, Bass, & Jung, (1999) dan untuk perilaku kepemimpinan kuisioner Student Leadership Practices Inventory Self (Kouzes & Posner, 2014). Analisa data menggunakan univariat yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan didominasi demokratis, transaksional, dan transformational serta perilaku kepemimpinan enable others to act dan encourage the heart. Diharapkan pembelajaran terkait kepemimpinan keperawatan kedepannya lebih aplikatif dan mahasiswa profesi ners memiliki concern terhadap pengembangan karakter kepemimpinan yang dimiliki.

The application of leadership styles and behaviors by nurses in health services is still minimal. By habituating the application of leadership during the educational process, it can help nurse profession program students to get used to applying leadership. This study aims to determine the exact number that describes the trend of leadership style and behavior in nurse profession program students in JABODETABEK. The research method used is descriptive quantitative by using quota sampling. The questionnaire used for the leadership style questionnaire developed by Al Amiri et al., 2019 based on the leadership theory of Lewin, Lippitt, & White (1939) and Avolio, Bass, & Jung(1999) and for the leadership behavior questionnaire Student Leadership Practices Inventory Self (Kouzes & Posner, 2014). Data analysis uses univariate which states that the leadership style is dominated by democratic, transactional, and transformational and leadership behavior enables others to act and encourage the heart. Hope that learning related to nursing leadership in the future will be more applicable and nursing profession students have a concern for the development of their leadership character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Dinda Istikomah
"Mahasiswa profesi ners sebagai calon perawat profesional diharapkan dapat memberikan asuhan yang komprehensif, termasuk pada anak down syndrome. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa profesi ners tentang down syndrome dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini termasuk deskriptif analitik dengan desain cross-sectional, dimana melibatkan 197 mahasiswa profesi ners di Jabodetabek yang direkrut online. Alat ukur penelitian menggunakan prenatal screening test for down syndrome yang telah di modifikasi. Data dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian, 112 responden (56,85%) berpengetahuan baik dan 85 responden (43,15%) berpengetahuan kurang. Hasil bivariat, tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan usia (p-value = 0,464), pelatihan (p-value = 0,304), dan pengalaman kontak (p-value = 0,888). Faktor-faktor yang diteliti terbukti tidak mempengaruhi pengetahuan mahasiswa. Oleh karenanya, terdapat asumsi bahwa ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan mahasiswa tentang down syndrome.

Nursing student during professional stage as prospective professional nurses are expected to provide comprehensive nursing care, including for children with Down syndrome. This study was conducted to determine the knowledge of nursing profession students about Down syndrome and the factors that influence it. This study is a descriptive-analytic study with a cross-sectional design, involving 197 nursing professional students throughout Greater Jakarta who were recruited online. The size of this study used a modified prenatal screening test for Down's syndrome. Data were analyzed by chi-square test. The results showed that 112 respondents (56.85%) had good knowledge and 85 respondents (43.15%) had poor knowledge. In bivariate results, there is no relationship between knowledge and age (p-value = 0.464), training (p-value = 0.304), and contact experience (p-value = 0.888). The factors studied were proven not to affect students' knowledge. Therefore, there is an assumption that other factors affect students' knowledge about Down Syndrome."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Wulandari
"Persentase mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang tidak mengikuti program profesi semakin tahun semakin meningkat. Terdapat banyak faktor yang mendasari keputusan untuk mengikuti ataupun tidak mengikuti profesi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Sampel diambil dengan cara cluster sampling (n=92) yang merupakan mahasiswa FIK UI angkatan 2009. Kuesioner yang digunakan ialah kuesioner motivator-hygiene scale dan kuesioner tingkat motivasi yang sudah dimodifikasi (α=0,939; r-hitung 0,377-0,777). Analisa menggunakan univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat (Kai Kuadrat dan Kendall Tau).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima faktor (minat, pengembangan diri, pengakuan, dukungan sosial, dan finansial) memiliki hubungan bermakna terhadap motivasi (p<0,05; α= 0,05; τ(tau)>0,248). Hasil korelasi menunjukkan bahwa minat merupakan faktor yang memiliki hubungan paling erat dibandingkan dengan faktor lainnya. Upaya untuk meningkatkan minat perlu diadakannya kegiatan orientasi terkait pembekalan nilai-nilai keperawatan kepada mahasiswa sejak awal menjadi mahasiswa FIK UI.

There is an increasing of percentage of FON UI’s (Faculty of Nursing University of Indonesia) students who were not to participating Ners Program. Several factors are asummed underpinne the decision to participate Ners Program. This study aimed to identify those factors. This study has used descriptive correlative method. Samples collected by cluster sampling (n =92) which were students of grade final of FON UI. The questionnaires were modified from the motivator-hygiene questionnaire scale and level of motivation questionnaire (α = 0.939; r = 0,377-0,777).
The results showed there were five factors (interest, self-development, recognition, social support and financial support) that related to motivation (p <0.05, τ (tau)> 0.248). The results was showed that the interest to be more influential factor than others. It is recommended that orientation program about values of nursing profession should include to increase interest.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Wahyudin
"Air merupakan bagian penting bagi kehidupan seseorang. Ketika tubuh kekurangan cairan efek yang ditimbulkan adalah tubuh mengalami dehidrasi. Dehidrasi yang terjadi pada mahasiswa program profesi ners dapat menyebabkan penurunan performa selama melaksanakan praktik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status hidrasi mahasiswa program profesi ners Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia 2018/2019 berdasarkan peminatan stase KKMP. Penelitian ini dilakukan pada responden usia dewasa dengan usia minumum m 21 tahun dan usia maksimum 33 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukan 17,2 % mahasiswa program profesi ners mengalami dehidrasi selama melaksanakan praktik. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan status dehidrasi antara lain adalah usia (p-value : 0,015) dan asupan air (p-value : 0,023). Sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan status dehidrasi adalah peminatan stase KKMP (p-value : 0,434), jenis kelamin (p-value : 0,691), suhu tubuh (p-value : 0,667) dan status gizi (IMT) (p-value : 0,322).

Water is essential for the health of one's body. The lack of fluids will result in dehydration. Dehydration that occurs in nursing profession students can cause a decrease in performance during the practicum. This study aims to determine the factors related to hydration status of professional phase undergraduate nursing student in Faculty of Nursing Universitas Indonesia, 2018/2019, based on KKMP stase specialization. Using cross-sectional design, this study investigates 64 respondent of adult male and female with a minimum age of 21 years and a maximum age of 33 years. The findings disclose that 17.2% respondents was dehydrated while carrying out the practicum. Variables that have a significant association with dehydration status include age (p-value: 0.015) and water intake (p-value: 0.023). Meanwhile, variables that did not have a significant association with dehydration status are specialization of KKMP stase (p-value: 0.434), gender (p-value: 0.691), body temperature (p-value: 0.667) and nutritional status (BMI) (p-value: 0.322)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairrunnisa
"Perawat berperan dalam melakukan asuhan keperawatan, termasuk perawatan spiritual. Perawatan spiritual dapat memberikan ketenangan batin dan menumbuhkan harapan baru bagi pasien yang membutuhkan. Mahasiswa keperawatan merupakan cikal bakal yang nantinya akan menjadi perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan dengan penerapan spiritual care pada mahasiswa keperawatan program profesi ners. Sampel pada penelitian ini berjumlah 208 orang mahasiswa keperawatan di Jakarta. Penelitian ini menggunakan design cross sectional dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner karakteristik responden, Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dan Nursing Spiritual care Therapeutics Scale (NSCTS). Hasil menujukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat spiritualitas dengan penerapan spiritual care dengan p<0,05. Temuan ini menggambarkan spiritualitas dan penerapan spiritual care pada mahasiswa keperawatan. Rekomendasi pada peneitian ini adalah perlu adanya peningkatan kurikulum dengan menambahkan pembalajaran mengenai spiritual care untuk dapat meningkatkan penerapan spiritual care.

Nurses play a role in providing nursing care which include spiritual care. Spiritual care can provide inner peace and bring new hope for patients who need it. Nursing students are the initiators who will later become nurses. This aims of this study is to see the relationship between level of spirituality and application of spiritual care in nursing students in Ners program. This study use a cross sectional design with a purposive sampling technique. The sample in this study involved 208 nursing student in Jakarta. The instruments used in this study were respondent characteristic questionnaire, the Daily Spiritual Experience Scale (DSES) and the Nursing Spiritual care Therapeutics Scale (NSCTS). The result of this study there is a significant relationship between level of spirituality and spiritual care (p<0,05). This finding shows spirituality and application of spiritual care in nursing students. The study recommends that it is necessary to improve the curriculum by adding spiritual care learning to increase application of spiritual care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryan Nugroho
"ABSTRAK
Mahasiswa keperawatan harus memiliki persepsi yang positif terhadap perawat profesional serta memiliki motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke program profesi. Masih banyak lulusan sarjana keperawatan yang belum semuanya melanjutkan ke program profesi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara persepsi tentang perawat profesional dan motivasi mahasiswa keperawatan reguler tingkat akhir melanjutkan ke program profesi. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional. Sampel penelitian yaitu dengan cara cluster sampling sebanyak 304 responden mahasiswa reguler tingkat akhir di empat institusi pendidikan profesi keperawatan di Jakarta. Hasil uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi tentang perawat profesional dan motivasi mengikuti program profesi.

ABSTRACT
Nursing students should possess positive perception on nursing profession and high motivation to advance into clinical practice program. There are many bachelors of nursing who are yet to advance into clinical practice program. This study aimed to identify relationship between perception on professional nurses and motivation to advance into clinical practice program in senior students of regular program. The study design was cross sectional. 304 students from four different nursing institutions in Jakarta were selected through cluster sampling technique. Chi square analysis revealed a significant correlation between perception on professional nurses and motivation to advance into clinical practice program."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Nafis Sjamsuddin
"Saat ini, masyarakat semakin mudah mengakses informasi melalui berbagai perangkat yang terhubung dengan teknologi internet. Namun, hal tersebut menimbulkan berbagai kekhawatiran baru, salah satunya penyebaran infromasi yang salah atau tidak akurat. Untuk mengatasinya, pendekatan literasi yang lebih spesifik dibutuhkan yaitu literasi kesehatan digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan determinan personal terhadap literasi kesehatan digital pada mahasiswa program sarjana Universitas Indonesia. Studi ini menggunakan analisis data sekunder dengan desain potong lintang. Data dikumpulkan melalui survei yang dilakukan oleh tim peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, menggunakan instrumen eHEALS dengan delapan pertanyaan tentang literasi kesehatan digital pada studi ini. Analisis menggunakan regresi linear berganda dengan literasi kesehatan sebagai variabel dependen dan determinan sosial meliputi jenis kelamin, usia, rumpun ilmu, dan uang saku sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan tingkat literasi kesehatan digital pada mahasiswa program sarjana dalam kategori baik (M=3,14; SD=0,501). Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan variabel usia saku berhubungan secara signifikan dengan literasi kesehatan digital setelah dikontrol oleh variabel usia (β=0,926; 95% CI=0,037 – 1,785). Oleh karena itu, diperlukan upaya dalam pengembangan program edukasi kesehatan yang dapat menjangkau mahasiswa dari beragam latar belakang dengan tujuan meningkatkan literasi kesehatan digital mereka.

Currently, it is easier for people to access information through various devices connected to internet technology. However, this raises various new concerns, one of which is the spread of false or inaccurate information. To overcome this, a more specific literacy approach is needed, namely digital health literacy. This study aims to determine the relationship between personal determinants of digital health literacy in undergraduate students at the University of Indonesia. This study uses secondary data analysis with a cross-sectional design. Data was collected through a survey conducted by a research team from the Faculty of Public Health, University of Indonesia, using the eHEALS instrument with eight questions about digital health literacy in this study. The analysis uses multiple linear regression with health literacy as the dependent variable and social determinants including gender, age, knowledge class, and pocket money as independent variables. The results showed that the level of digital health literacy in undergraduate students was in the good category (M=3.14; SD=0.501). The results of multiple linear regression analysis show that the pocket age variable is significantly related to digital health literacy after controlling for the age variable (β=0.926; 95% CI=0.037 – 1.785). Therefore, efforts are needed to develop health education programs that can reach students from various backgrounds with the aim of increasing their digital health literacy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julianty Pradono
"Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena prevalensi yang tinggi dan merupakan salah satu faktor utama penyebab kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Banyak studi yang membuktikan bahwa hipertensi berkaitan dengan pola hidup, yang seharusnya dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dari faktor komposisional (tingkat individu) serta determinan lingkungan (tingkat rumah tangga dan tingkat kabupaten/kota) terhadap kejadian hipertensi di Jawa Bali.
Penelitian potong lintang dengan pendekatan analisis multilevel dilakukan untuk mengestimasi efek kontekstual, sehingga dapat menentukan skala prioritas implikasi program intervensi terhadap kejadian hipertensi. Dikarenakan adanya keterbatasan data dari Riskesdas 2007, Susenas 2007, Pendataan Sosial Ekonomi 2007 dan Podes 2008, analisis ini hanya meliputi 200.603 penduduk dengan kelompok umur 15-60 tahun dari 83.693 rumah tangga di 134 kabupaten/kota pada 7 Provinsi di wilayah Jawa Bali.
Prevalensi hipertensi di Jawa Bali adalah 26,4% (95% CI: 26,2-26,6). Tampak ada perbedaan peranan di tingkat individu (84,9%), tingkat rumah tangga (6,4%) dan tingkat kabupaten/kota (8,7%). Pada tingkat individu, ada 3 variabel yang berperan cukup besar terhadap kejadian hipertensi di wilayah Jawa Bali yaitu IMT ≥ 25 Kg/m2 (OR: 2,02) dengan kontribusi 4,3%, obesitas abdominal (OR: 1,45) dengan kontribusi 2,4% dan tingkat pendidikan < SLTP (OR: 1,38) dengan kontribusi 1,6%. Apabila ketiga faktor risiko tersebut ditiadakan, maka dapat menurunkan prevalensi hipertensi di Jawa Bali dari 26,4% menjadi 18,1%.
Pada tingkat rumah tangga, variabel yang berperan terhadap kejadian hipertensi adalah < 9 m2/orang (IOR: 1,56 - 1,74), 1,56 - 1,74) (IOR: 1,51-1,80). Sedangkan pada 1,00 - 1,62). Penelitian ini merekomendasikan program intervensi, terutama ditujukan untuk menurunkan berat badan dengan mempertahankan berat badan ideal dan meniadakan obesitas sentral, serta meningkatkan kerjasama lintas sektor non kesehatan dalam menangani masalah hipertensi.

Hypertension is a public health problem, due to its high prevalence and also one of the main factors causing the deaths by heart and blood vessel disease. Many studies showed that hypertension is associated with lifestyle behavior that could have been prevented. The purpose of this study is to determine the role of compositional factors (individual level) and environmental determinants (the household level and at the district/city level), with the incidence of hypertension in Java Bali region.
Cross-sectional study with a multilevel analysis is used to estimate the effects of contextual, so it can determine the implications priority intervention program on the incidence of hypertension. Because of limited data available from Riskesdas 2007, Susenas 2007, Social Economic Survey 2007, Podes and 2008, this analysis only covers 200.603 population with 15-60 years age group from 83.693 households at 134 districts / cities at 7 provinces in Java Bali region.
The prevalence of hypertension in Java Bali region is 26.4% (95% CI: 26.2 to 26.6). It appears that there are differences in the role at the individual level (84.9%), household level (6.4%) and district/city level (8.7%). At the individual level, there are three main factors that contribute: BMI ≥ 25 kg/m2 (OR: 2.02) for 4.3%, abdominal obesity (OR: 1.45) for 2.4% and level of education < junior (OR: 1.38) for 1.6% on the incidence of hypertension in Java Bali region. If all three risk factors are exempted, it can decrease the prevalence of hypertension in Java Bali region, from 26.4% to 18.1%.
Variable that contributes at the household level are the density of occupancy <9 m2/person (IOR: 1.56 - 1.74), expenditure per capita (IOR: 1.56 - 1.74), and the lack of support in sports activities (IOR: 1.51 - 1.80) on the incidence of hypertension. Meanwhile, at the district/ city level variable that contributes is from regions with high HDI score (IOR: 1.00 - 1.62). This study recommends intervention programs, primarily intended for weight loss by maintaining ideal body weight and eliminate central obesity also to increase cooperation across non-health sector in addressing the problem of hypertension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
D1406
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Anindiya
"Latar Belakang: Ilmu Kedokteran Gigi merupakan salah satu bidang yang rawan untuk terjadinya kontaminasi silang antara pasien-dokter gigi, pasien-pasien dan pasien perawat. Kontrol Infeksi dapat mencegah terjadinya infeksi silang.
Tujuan: Melihat hubungan Pengetahuan, Perilaku dan Faktor Lingkungan terhadap keberhasilan upaya Kontrol infeksi pada Mahasiswa Program Profesi Fakultas Kedokteran gigi Univesritas "x" di Jakarta.
Metode: Metode penelitian yang digunakan cross sectional dengan Model penelitian Sequential Explonatory design. Penelitian dilakukan pada Mahasiswa Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas “X” di Jakarta yang sudah melewati pendidikan profesi selama 2 (dua) semester, dengan jumlah sampel sebanyak 101 mahasiswa.
Hasil: Upaya Kontrol Infeksi pada Mahasiswa Program Profesi Fakultas Kedokteran gigi universitas “X” di Jakarta masih kurang baik.Ini dipengaruhi oleh pengetahuan, perilaku dan faktor lingkungan masih kurang baik dan mempunyai p value < 0,05 sehingga mempunyai hubungan yang signifikan terhadap upaya kontrol infeksi. Kesimpulan: Pengetahuan dan Perilaku dapat ditingkatkan dengan membentuk program yang berisikan promosi kesehatan dalam bentuk poster-poster, standart operasional prosedur berdasarkan standard precautions dan seminar-seminar bagi mahasiswa program profesi fakultas kedokteran gigi.
Background: Dentistry is one of a science which has a high sensitivity to caused cross-contamination between the patient-dentist, patient-patient and patient-nurse. Infection control may prevent cross-infection.
Objective: Knowing the relationship between Knowledge, Behavior and Environmental Factors with successfull of Infection Control by the students of Professional Program Study of the Faculty of Dentistry, Universitas "x" in Jakarta.
Methods: The method used is cross sectional with research model Sequential Explonatory Design. The study which has the total sample of 101 students was conducted and involved the students of Professional Program Study of the Faculty of Dentistry, University "X" in Jakarta, which has passed the professional education for two (2) semesters.
Results: Infection Control Efforts conducted by the student of Professional Program Study Faculty of Dentistry, University "X" in Jakarta is not maximal. It was affected by the Knowledge, Behavior and Environmental Factors which not good enough and has a p value <0.05 and therefore has a significant relationship which infection control effort.
Conclusion: Knowledge and Behavior can be improved by establishing a program containing health promotion in the form of posters, standard operating procedures based on standard precautions and seminars for the students of Professional Program Study of the faculty of dentistry."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>