Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114168 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Mahastri Pratami
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan komunikasi manajerial di dalam manajemen perubahan. Kerangka konsep penelitian ini menggunakan konsep komunikasi manajemen perubahan dan komunikasi manajerial untuk mendapatkan hasil berupa pengurangan ketidakpastian di dalam sebuah organisasi. Analisis kasus yang digunakan di dalam penelitian ini adalah perubahan yang terjadi di SKK Migas yang telah mengalami perubahan manajemen beberapa kali dalam lima tahun kebelakang.Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivistik dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis kasus dan pengumpulan data berdasarkan observasi serta wawancara yang mendalam dalam mengevaluasi implementasi komunikasi manajerial saat manajemen perubahan di SKK Migas. Objek penelitian ini adalah SKK Migas dengan subjek penelitian yang diambil dari manajemen, middle management, maupun karyawan SKK Migas. Kriteria utama dari karyawan SKK Migas adalah mereka yang bekerja di SKK Migas minimal lima tahun dan telah mengalami lebih dari satu kali perubahan manajemen. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi manajerial di dalam manajemen perubahan masih memerlukan strategi yang lebih baik untuk dapat mengurangi ketidakpastian di SKK Migas.

ABSTRACT
The purpose of this study is to evaluate the use of managerial communication in change management. The conceptual framework of this study uses the concept of change management communication and managerial communication to obtain results in the form of reduction of uncertainty within an organization. The case analyzes used in this study are changes that occurred in SKK Migas which have undergone management changes several times in the past five years.This research uses post positivistic paradigm with qualitative approach. This research uses case analysis method and data collection based on observation and in depth interview in evaluating the implementation of managerial communication during change management in SKK Migas. The object of this research is SKK Migas with research subjects taken from management, middle management, and employees of SKK Migas. The main criteria of employees of SKK Migas are those who have worked in SKK Migas for at least 5 five years and have experienced more than one change of management. The results show that managerial communication in change management still needs a better strategy to reduce uncertainty in SKK Migas."
2018
T51194
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Mutialim
"Tesis ini menganalisis komunikasi internal di Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam konteks manajemen perubahan berdasarkan teori Strategic Communication Model dari Roger D?Aprix. Penelitian dilatarbelakangi fakta bahwa komunikasi internal belum menjadi perhatian serius di banyak kementerian/lembaga pemerintah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dan berbasis studi kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi internal di Kemendag belum berperan secara ideal dalam mendukung pelaksanaan manajemen perubahan karena belum direncanakan secara strategis dengan pendekatan yang komprehensif.
Salah satu saran yang dikemukakan peneliti adalah pentingnya kajian-kajian akademis yang dapat membantu kementerian/lembaga melaksanakan komunikasi internal, bukan hanya terbatas pada sosialisasi program, tetapi terkait pengembangan ilmu kehumasan pemerintahan untuk memfasilitasi dan/atau mengelola perubahan, pemanfaatan IMC (integrated marketing communication) di K/L atau social marketing untuk mendapatkan dukungan staf dalam mencapai tujuan organisasi.

This thesis analyzes internal communication practices in managing change based on the theory of Strategi Communication Model from Roger D?Aprix. The study is based on the fact that many ministries/government organizations have not yet put serious attention to internal communication. This is a descriptive qualitative research based on a case study.
The research results show that ?internal communication has not provided ideal support to change management in the Ministry, as it is not planned strategically using a comprehensive approach.
One of recommendations provided by the researcher is the importance of having academic studies to help government bodies to implement better internal communication which is not limited only to socialization, but to improve public relations skills for facilitating and/or managing changes in the organization, the use of IMC (integrated marketing communication) approach or social marketing to get staff support in achieving organization?s objectives.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T32953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Hadi
"Tesis ini menganalisis peranan komunikasi di internal organisasi Kementerian Sosial yaitu Direktorat Jaminan Sosial Keluarga dalam proses melaksanakan perubahan penyaluran PKH Program Keluarga Harapan dari tunai menjadi nontunai.Organisasi yang digambarkan sebagai sebuah sistem yang hidup oleh Katz dan Kahn 1978 dijelaskan terdiri atas unsur input - proses - output.
Fokus dari penelitian ini adalah proses pengorganisasian yang terjadi pada organisasi dalam mengumpulkan, mengelola dan menggunakan informasi untuk mencapai tujuan perubahan. Proses pengorganisasian ini dijelaskan oleh Karl E. Weick dengan Teori Informasi Organisasi untuk memahami kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh anggota organisasi dalam mengurangi ketidakjelasan informasi atau equivocality melalui tahapan-tahapan enactment, seleksi dan retensi.
Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dan mengunakan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen, observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan publik internal Direktorat Jaminan Sosial Keluarga sebagai narasumber yang dipilih dengan menggunakan snowball sampling yang merupakan teknik sampling non-probabilitas serta data dianalisisis menggunakan trianggulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan PKH secara nontunai pada tahap awal perubahan pola penyaluran program bantuan sosial terlaksana meskipun ada beberapa persoalan yang membutuhkan komunikasi untuk mengorganisasikan pekerjaan ke dalam organisasi sesuai dengan tujuan perubahan yang ingin dicapai.

This thesis is analyzing the role of communication in the internal organization on the Ministry of Social Affairs ie Directorate of Family Social Security in the process of implementing the change of implementing the change of the PKH Program Keluarga Sejahtera from cash to non cash distribution.Organization that described as a living system by Katz and Kahn 1978 consists elements of Input ndash Process Output.
The focus of this research is the organizing process. The organizing process described by Karl E. Weick 1979 with Organizational Information Theory to understand the communication activities that undertaken by members of the organization in reducing the uncertaining information or equivocality through the stages of enactment, selection and retention.
The research methods is descriptive qualitative through case study approach. Data collection techniques were carried out by document studies, Field Observations and in depth interviews with the organization 39 s internal public at The Direktorate Jaminan Sosial Keluarga as interviewees that selected using snowball sampling as non probality sampling technique and data analysis performed through data triangulation.
The results of this study showed that the implementation of PKH non cash in the early stages of changes in the patterd of distribution the social assistance programs was implemented, althought some issues still need communication to organize jobs in the organization in accordance with the objectives of the changes to be achieved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misela Permatasari Dewi
"ABSTRAK
Merek merupakan simbol yang merepresentasikan perusahaan. Memiliki merek yang dikenal dengan baik oleh konsumen menjadi tujuan utama didirikannya perusahaan. Kesuksesan dalam mengonstruksi kesadaran tentang merek pada konsumen akan memengaruhi pemasukan dari perusahaan. Berbanding lurus dengan ketatnya persaingan antar satu merek dengan merek lainnya, riset pasar tentang kepuasan konsumen terhadap merek penyediajasa atau produk terus berkembang. Huinas pemasaran dapat memengaruhi kepekaan kepada sebuah merek yang kerap berganti secara cepat. Strategi Marketing Public Relation dan elemen komunikasi pemasaran dari Integrated Marketing Communication memengaruhi peningkatan kesadaran merek (brand awareness).

ABSTRACT
Brand is a symbol that represent a company. Having well known brand is one of the reason why the company being build up. To reach a successful in constructing awareness about brand to the costumers will increase company income. Coherence with a tight competition with another brands, market research about costumers satisfaction to services company or product keep developing. Marketing Public Relation in this case can affect awareness through changing brand in a small amount of time. Significant Strategy on Marketing Public Relation and marketing communication elements in Integrated Marketing Communication will increase awareness to the brand it self."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Misela Permatasari Dewi
"Merek merupakan simbol yang merepresentasikan perusahaan. Memiliki merek yang dikenal dengan baik oleh konsumen menjadi tujuan utama didirikannya perusahaan. Kesuksesan dalam mengonstruksi kesadaran tentang merek pada konsumen akan memengaruhi pemasukan dari perusahaan. Berbanding lurus dengan ketatnya persaingan antar satu merek dengan merek lainnya, riset pasar tentang kepuasan konsumen terhadap merek penyedia jasa atau produk terus berkembang. Humas pemasaran dapat memengaruhi kepekaan kepada sebuah merek yang kerap berganti secara cepat. Strategi Marketing Public Relation dan elemen komunikasi pemasaran dari Integrated Marketing Communication memengaruhi peningkatan kesadaran merek (brand awareness).

Brand is a symbol that represent a company. Having well known brand is one of the reason why the company being build up. To reach a successful in constructing awareness about brand to the costumers will increase company income. Coherence with a tight competition with another brands, market research about costumers satisfaction to services company or product keep developing. Marketing Public Relation in this case can affect awareness through changing brand in a small amount of time. Significant Strategy on Marketing Public Relation and marketing communication elements in Integrated Marketing Communication will increase awareness to the brand it self."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
J. Winardi
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010
658.406 WIN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Endah Cahyani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh keuntungan
(kerugian)perubahan nilai wajar terhadap kompensasi manajemen kunci, menguji
hubungan asimetris antara perubahan nilai wajar dan kompensasi manajemen
kunciyang disebabkan oleh kekuatan manajerial. Sensitivitas asimetris terjadi jika
kenaikan kompensasi manajemen kunci akibat keuntungan perubahan nilai wajar
lebih besar daripada penurunan kompensasi manajemen kunci akibat kerugian
perubahan nilai wajar. Berdasarkan sampel penelitian sebanyak 188 observasi
pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014, ditemukan
hubungan positifsignifikan antara perubahan nilai wajar dengan kompensasi
manajemen kunci, tidak terjadi hubungan asimetris dan manajemen memiliki
kekuatan manajerial yang lemah, sehingga tidak dapat mempengaruhi tingkat
kompensasinya.
ABSTRACT
This research aims to provide empirical evidence of the influence profit or losses
from changes in fair value towards key management compensation, test their
asymmetrical sensitivity between changes in the fair value and key management
compensation caused by managerial power. Asymmetrical sensitivity occur if key
management compensation increases due toprofit from changes in fair value
greater than decrease in key management compensation due to losses from
changes in fair value. Based on the sample of 188 observations of non-financial
listed company at Indonesia Stock Exchange in 2010-2014, found that significant
positive association between changes in fair value towards key management
compensation, the asymmetrical relationship doesn’t occur and managerial power
of management is weak, so it can’t affect the level of compensation."
2014
S59957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Yosua Apulta
"Dewasa ini manajemen risiko muncul sebagai suatu area kepentingan yang dinilai sebagai prioritas tinggi di banyak organisasi. Tujuan utama dari manajemen risiko dalam organisasi adalah untuk meminimalkan impak kerugian akibat dari suatu risiko pada organisasi hingga pada level yang dapat ditoleransi oleh organisasi. Manajemen risiko sangat terkait dengan aset dari organisasi. Dengan nilai aset informasi yang kini menjadi sangat signifikan bagi organisasi, bidang manajemen risiko yang secara spesifik terfokus pada risiko sistem informasi kini mendapat perhatian besar. Setiap organisasi tentunya memiliki misi yang spesifik. Dalam era digital dewasa ini penggunaan teknologi informasi atau information technology (IT) sangat dimaksimalkan untuk pengolahan informasi. dalam menyediakan dukungan yang lebih baik terhadap pencapaian misi organisasi Seiring dengan meningkatnya ketergantungan organisasi pada sistem informasi terotomasi, semakin meningkat pula tingkat kerentanan organisasi terhadap risiko-risiko seperti sabotase dan gangguan terhadap proses bisnis organisasi. Atas dasar itu sistem manajemen pengamanan informasi berperan penting, yaitu sebagai suatu pelindung terhadap aset informasi organisasi, yang juga berarti melindungi misi organisasi dari risikorisiko terkait keamanan sistem informasi. Manajemen risiko di bidang IT atau Sistem Manajemen Pengamanan Informasi dapat dilakukan dengan bermacam metodologi dan pendekatan. Salah satu pendekatan yang bersifat umum dan holistik adalah pedoman ISO 27001:2005 yang dikeluarkan oleh International Standard Organization. Pedoman ini mendasari aktifitas manajemen risiko yang dilakukan di Bank X dan juga mendasari penelitian ini. Penanganan risiko informasi yang ideal adalah yang dilakukan dengan penuh pertimbangan. Salah satu metode untuk mengoptimalkan formulasi solusi dari risiko untuk kemudian dijadikan bahan pertimbangan adalah dengan simulasi risiko. Hasil simulasi risiko terkait sistem manajemen pengamanan informasi sebagai tindak lanjut dari manajemen risiko yang dilakukan di Bank X adalah formulasi alokasi dana penanggulangan risiko ke dalam 7 dari 11 kelompok risiko yang ada. Berdasarkan simulasi didapati bahwa bentuk alokasi ini akan mendatangkan perhitungan keuntungan paling tinggi bagi organisasi dalam batasan kendala yang ada.

Risk management has emerged as one major interest area considered as high priority by many organizations. The main objective of risk management is to minimize the impact of loss as the effect of risks for the organization to the lowest level possible and in the organization's range of tollerance. Risk management is highly concerned with the organization's assets. As the value of information as organization's asset continually increasing, a more specifically focused information security management system has attracted organizations. Every organization must have a specific mission to be accomplished. In this digital era the use or information technology (IT) has came highly into practice to process information and to provide a better support to the organization's effort to achieve its mission. As the dependence grows, the organization's vulnerability also grows bigger prior to information system risks such as sabotage and interruption to busness process. This is where the importance of Information Security Management system, to form a protective system to organization's information assets. This means also protecting organization's mission from information system security risks. The application of risk management in IT domain or Information Security Management System can be taken in various methodology and approach. The common and holistic set of example is the ISO 27001:2005 document issued by International Standard Organization. This guidance provides base to risk management activity in Bank X. It is also the main methodology of the base of this research. An ideal risk treatment as the following activity in risk management should be carried with proper considerations. A method to optimize the formulation of risk solutions to be taken into consideration is risk simulation. The result of the simulation carried in this research is a formulation of fund allocation into 7 out of 11 groups of risks identified in the system. Based on this simulation this formulation will lead to the most optimum advantage for the organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Sherena Selvia
"TKI yang tersebar di luar negeri berpotensi menimbulkan munculnya kasus termasuk kasus ancaman hukuman mati yang dapat berubah menjadi krisis bagi Kementerian Luar Negeri. Oleh karena itu penting dilakukan analisis manajemen komunikasi krisis agar penanganan krisis dapat dilakukan secara optimal.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan paradigma post-positivisme.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kementerian Luar Negeri melakukan manajemen komunikasi krisis ketika menghadapi krisis pada level pre-crisis, crisis dan post-crisis serta untuk mengetahui pemilihan crisis response strategy yang digunakan oleh Kementerian Luar Negeri dikaitkan dengan jenis krisis dan atribusi tanggung jawab dalam kerangka Situational Crisis Communication Theory SCCT.
Penelitian ini mengambil data dari wawancara berbagai sumber, media pemberitaan, dan dokumen pendukung lainnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kementerian Luar Negeri belum secara optimal menerapkan manajemen komunikasi krisis. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ketidaksamaan konsep dengan hasil penelitian di level pre-crisis. Namun pelaksanaan manjemen komunikasi krisis pada level crisis dan post-crisis telah dilaksanakan secara optimal.
Selanjutnya ditemui bahwa dengan jenis krisis victim cluster kategori rumor dan accidental cluster dengan kategori challenge, attribution level of crisis responsibility yang melekat pada Kementerian Luar Negeri adalah sangat sedikit dan rendah namun adanya desakan dan demo menjadikan beban tanggung jawab Kementerian Luar Negeri menjadi besar. Dengan jenis krisis dan attribution level of crisis responsilibity tersebut, Kementerian Luar Negeri menggunakan strategi: a Deny Strategy yaitu scapegoat; b Diminish Strategy yaitu justification; c Reinforcing Strategy yaitu reminder dan ingratiation; d Diversionary strategy yaitu concession; dan e Vocal commiseration yaitu concern.

Indonesian workers spread all over the world potentially face cases including death sentenced case of which it can lead to crisis for Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia. Hence, it rsquo s essential to have crisis communication management analized in order to optimalize the crisis management. It is a descriptive qualitative research that uses post positivism paradigm.
The purposes of this research is to know how Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia executes crisis communication management at the level of pre crisis, crisis and post crisis as well as to know the selection of crisis response strategy linked to the crisis types and attribution level of crisis responsibility in the frame of Situational Crisis Communication Theory SCCT.
This research collects data from interviews, news media and other supporting documents. It found that Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia is not optimal in implementing crisis communication management. It is shown by the dissimilarity between the concept and the research finding at the level of pre crisis. Yet, the crisis communication management in the level of crisis and post crisis has been optimally implemented.
Besides, it is found that the crisis type of which Ministry of Foreign Affairs faced is victim cluster rumour and accidental cluster challenge. Related to the type of crisis faced by Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia, Ministry of Foreign Affairs of The Republic of Indonesia has very little and low of attribution level of crisis responsibility, however due to demo and pressure from external parties, the level of crisis responsibility becomes strong. Based on the crisis types and attribution level of crisis responsibility attached, Ministry of Foreign Affairs of The Republic of Indonesia uses strategies including a deny strategy scapegoat b Diminish strategy justification c Reinforcing strategy reminder and ingratiation d Diversionary strategy concession and e vocal commiseration concern.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T47336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyah
"Konsep ekonomi sirkular dianggap sebagai paradigma alternatif yang bertujuan mengatasi tantangan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia. Pada tingkat mikro yaitu tingkat perusahaan, ekonomi sirkular sangat terkait dengan praktik manajerial dalam menerapkan model bisnis ekonomi sirkular. Dalam penelitian ini, studi kasus digunakan untuk menganalisis tiga perusahaan yang bergerak di sektor pangan di Indonesia yang telah mengadopsi prinsip ekonomi sirkular dalam bisnis mereka. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara semi-terstruktur untuk mendapatkan informasi yang mendalam dan rinci untuk mengidentifikasi praktik manajerial menggunakan pendekatan taksonomi dimensi model bisnis sirkular dalam penciptaan dan penangkapan nilai, dan menganalisis faktor eksternal yang mempengaruhi. Ketiga perusahaan menunjukkan variasi dalam praktik manajerial mereka bergantung pada produk dan limbah yang dihasilkan serta model bisnis yang dijalankan. Penelitian menemukan dan menganalisis tiga faktor yang mempengaruhi model bisnis sirkular yaitu peranan pemerintah, kolaborasi dengan pemangku kepentingan, dan kesiapan ekosistem pendukung. Temuan ini menjadi refleksi bersama penciptaan dan penangkapan nilai melalui model bisnis sirkular dapat tercipta atas kerja bersama seluruh aktor baik dipemerintahan, korporasi, komunitas masyarakat, akademisi, NGO, dengan didukung teknologi memadai.

The concept of a circular economy is seen as an alternative paradigm to address the challenges of sustainable economic development in Indonesia. At the company level, it involves implementing circular business models. This study used case analysis of three Indonesian food sector companies adopting circular economy principles. Using a qualitative approach with semi-structured interviews, the study examined managerial practices and external factors influencing value creation and capture in circular business models. The companies showed variations in their managerial practices based on products, waste, and business models. The research identified three key factors affecting circular business models: government roles, stakeholder collaboration, and ecosystem readiness. These findings suggest that successful value creation and capture in circular business models require joint efforts from government, corporations, communities, academics, NGOs, and adequate technology.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>