Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107453 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Surya Cempaka
"ABSTRAK
Tesis ini membahas praktik distinction yang dilakukan oleh seorang fashion blogger melalui media blog hingga dirinya mencapai label yang diakui sebagai influencer. Fokus yang dianalisis adalah praktik distinction blogger bernama Anastasia Siantar yang terdiri dari serangkaian strategi penempatan kapital ekonomi, sosial, budaya, dan simbolik dalam arena yang dikuasainya, yaitu fashion. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan metode analisis semiotika sosial. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepemilikan kapital ekonomi menjadi sumber utama seorang mendapatkan label influencer yang kemudian diikuti oleh kepemilikan kapital sosial; informasi yang disajikan blog dengan arena khusus seperti blog Anaz memiliki agenda khusus pemiliknya untuk mempertahankan posisi pada kelompok sosial dominan yang kerap mendikte selera mereka kepada pasar; dan media sosial milik personal memberikan contoh gaya hidup konsumeris, dan pihak yang diuntungkan adalah yang memiliki kapital paling banyak, terutama kapital ekonomi. Adapun implikasi penelitian ini adalah kebaruan teoritis terkait sistem kepemilikan kapital yang digunakan melalui tahap kesadaran pemiliknya, dalam kasus ini seorang fashion influencer. Ia mengalami proses sadar kepemilikan kapital secara bertahap dari kapital ekonomi, kapital sosial, kapital budaya, dan akhirnya mencapai kapital simbolik. Kemudian, hasil penelitian juga memberikan pemahaman bahwa praktik distinction oleh opinion leader memiliki fungsi mengakumulasi kapital untuk terus berkuasa dan mendominasi arenanya.

ABSTRACT
This study examines the practice of distinction by a fashion blogger through media blog in order to reach a label that is recognized as an influencer. The focus analyzed is activities of a blogger named Anastasia Siantar, which consist of series of economic, social, cultural, and symbolic capitals in the field in which she is well informed about, namely fashion. This study is a qualitative research with descriptive design and social semiotic analysis method. The results conclude that the ownership of economic capital becomes the primary source in achieving the label of influencers which is then followed by the ownership of social capital information presented by blogger with special field such as the Anastasia Siantar rsquo s blog has a special agenda of its owners to maintain a position on the dominant social group that often dictates their tastes to the market and personalized social media provide an example of a consumerist lifestyle, in which would benefit those with the most capitals, especially the economic capital. As for the implications of this research is the theoretical novelty regarding the system of capital ownership used through the stage of consciousness of the owner. An influencer experienced the gradual conscious process of capital ownership of economic capital, social capital, cultural capital, and finally reached symbolic capital. Then, the results of the study also provide an understanding that the practice of distinction by opinion leader has the function of accumulating capital to continue in power and dominate certain arena."
2018
T51215
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Surya Anantatama
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji hiperrealitas Modest Fashion yang dilakukan oleh influencer fashion traveler melalui foto perjalanan berwisata yang diunggah di Instagram. Dian pelangi merupakan seorang fesyen desainer dan juga influencer fashion traveler yang memiliki pengaruh di Indonesia. Rekam gambar dari aktivitas berwisata yang dilakukan dengan penggunaan modest fashion di abadikan melalui teknologi kamera yang diunggah di Instagram ini kemudian dijelaskan melalui pemikiran Jean Baudrillard yang dimulai dari masyarakat konsumeris hingga hiperrealitas. Pengumpulan data dilakukan dengan cara crawling data akun media sosial Instagram Dian Pelangi kemudian gambar yang sesuai dengan konsep terkait influencer fashion traveler di analisis menggunakan semiotika sosial guna menampilkan sumber semiotik yang kemudian dielaborasi dengan gagasan yang dimiliki oleh Baudrillard terkait masyarakat konsumeris dan hiperrealitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hiperrealitas modest fashion yang dilakukan oleh Dian Pelangi melalui unggahan foto perjalanan wisata di Instagram untuk menaikkan nilai yang sebelumnya melekat pada nilai kegunaan Modest Fashion sebagai pakaian sederhana menjadi nilai simbol baru. Dian Pelangi sebagai influencer fashion traveler melakukan aktivitas berwisata guna membedakan dirinya dengan influencer fashion lainya sehingga apa yang tampak dari penggunaan modest fashion Dian Pelangi berbeda dengan influencer modest fashion lainnya. Kemudian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unggahan foto penggunaan modest fashion dalam berwisata di Instagram menampilkan sisi berbeda dalam pembentukan nilai baru dalam penggunaan modest fashion di media sosial Instagram

ABSTRACT
This study examines the Modest Fashion hyperreality carried out by influencer fashion travelers through photos of travel trips uploaded on Instagram. Dian Pelangi is a fashion designer and influencer of fashion traveler who has influence in Indonesia. Image recordings of travel activities carried out with the use of modest fashion are captured through camera technology uploaded on Instagram and then explained through Jean Baudrillard`s thoughts, starting from consumerist society to hyperreality. Data collection was done by crawling data from Dian Pelangi`s Instagram social media account and then drawing in accordance with the concepts related to influencer fashion traveler in an analysis using social semiotics to display semiotic sources which were then elaborated on Baudrillard`s ideas related to consumerism and hyperreality. The results showed that there was a modest hyperreality of fashion carried out by Dian Pelangi through uploading travel photos on Instagram to increase the value previously attached to the value of the usefulness of Modest Fashion as simple clothing into a new symbol value. Dian Pelangi is a fashion traveler influencer to do activities to distinguish herself from other fashion influencers so that what appears from the use of Dian Pelangi`s fashion modest is different from other fashion modest influencers. Then, the results of this study indicate that uploading photos of the modest use of fashion in traveling on Instagram show a different side in forming new values ​​in the use of modest fashion on Instagram social media.
"
2019
T53068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frida Junia
"ABSTRAK
Perkembangan busana muslim dan jilab di Indonesia sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan antusias masyarakat muslim, khususnya kaum wanita muslimah yang kini mulai menggemari busana muslim dan jilbab bergaya modern dengan beragam jenis style dan fashion. Selain itu pemerintah juga ingin menjadikan Indonesia sebagai World Islamic Fashion Center pada tahun 2020. Kondisi ini tidak terlepas dengan adanya peran para fashion blogger muslim yang mulai memperkenalkan berbagai jenis style fashion busana muslim yang modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh kedekatan psikologis fashion blogger terhadap sikap konsumen pada fashion blog serta minat pembelian pada berbagai produk yang ditampilkan oleh fashion blogger dengan adanya variabel moderasi yakni fashion leadership dan LOV interpersonal value. Data diolah dengan menggunakan metode hierarchical regression serta linear regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedekatan psikologis fashion blogger mempengaruhi sikap konsumen terhadap fashion blog dan minat pembelian terhadap produk yang ditampilkan fashion blogger muslim. Dan variabel moderasi fashion leadership mampu memberikan pengaruh terhadap hubungan kedekatan psikologis fashion blogger pada sikap dan minat beli konsumen. Sedangkan LOV interpersonal value tidak memiliki pengaruh moderasi pada hubungan antara kedekatan psikologis fashion blogger terhadap minat beli konsumen serta sikap terhadap situs fashion blog. Dan pengujian hipotesis terakhir menunjukan bahwa sikap terhadap fashion blog memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat pembelian.

ABSTRACT
The development of fashion moslems and jilab in Indonesia is very rapid at present. It is characterized by enthusiastic the Moslem community, especially women moslem girls who is now began to like wearing Moslem fashion and jilbab style of modern with various types of style and fashion. In addition the government also wants to make Indonesia as World Islamic Fashion Center in 2020. This condition can not be separated with the role of the Moslem fashion bloggers who started to introduce various kinds of fashion styles of modern Moslem. This study aims to analyze the influence of psychological closeness fashion blogger on the attitudes of consumers on a fashion blog as well as interest in purchasing the various products displayed by fashion bloggers with fashion leadership and LOV interpersonal value as variabel moderating. The data is processed by using hierarchical regression and linear regression.The results showed that psychological closeness fashion blogger influence consumer attitudes towards fashion blog and purchase intention of the products displayed by Moslem fashion bloggers. And moderating variable fashion leadership able to give ffect to psychological closeness relationships fashion blogger on consumer attitudes and buying interest. While the value of LOV interpersonal haven?t a moderating effect on the relationship between psychological closeness fashion blogger on consumer purchase intention and attitude toward the fashion blog. And the last hypothesis testing showed that attitudes towards fashion blog has a significant positive effect on consumer purchase intention.
"
2015
S60661
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beti Hapsarie
"Industri fashion memiliki berbagai dampak negatif pada keadaan lingkungan, dan ketimpangan sosial, dan ekonomi, terutama terkait model bisnis fast fashion. Karenanya, muncul gerakan fashion berkelanjutan (sustainable fashion) yang berusaha menyediakan solusi bagi permasalahan ini. Penelitian terdahulu menunjukkan 50% konsumen tertarik dengan produk fashion berkelanjutan, namun pangsa pasar akhir hanya berjumlah 1%. Sehingga, fashion berkelanjutan masih dilihat sebagai ceruk pasar (niche market). Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi dari kelompok konsumen ceruk pasar akan fashion berkelanjutan, serta pengemasan informasi fashion berkelanjutan yang disajikan kepada kelompok konsumen dalam membentuk persepsi tersebut. Riset ini menggunakan adaptasi model persepsi konsumen Wells & Prensky (1996), dengan melibatkan konsep persepsi, stimuli, dan kelompok referensi. Beranjak dari paradigma konstruktivisme, penelitian ini mengumpulkan data menggunakan metode wawancara mendalam terhadap 5 orang perempuan yang secara sadar telah mengkonsumsi produk fashion berkelanjutan dan atau mempraktikkan pola konsumsi yang sesuai kaidah fashion berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen melihat fashion berkelanjutan sebagai lebih dari sebuah produk yang bisa dibeli, melainkan sebuah praktik sebagai bagian dari gaya hidup. Pemahaman dan praktik fashion berkelanjutan yang mengakar perlu dimiliki oleh konsumen dan publik untuk menghindari persepsi fashion berkelanjutan hanya sekedar tren. Jika tidak, akan berlawanan dengan filosofi ‘berkelanjutan’ itu sendiri.

The fashion industry has various negative impacts on environmental conditions, and social and economic inequality, especially related to the fast fashion business model. Because of this, Sustainable Fashion movement has emerged to provide a solution to this problem. Previous research shows that 50% of consumers are interested in sustainable fashion products, but the final market share is only 1%. Thus, Sustainable Fashion is still seen as niche market. This study aims to explore the perceptions of niche market consumer groups for Sustainable Fashion, as well as the packaging of Sustainable Fashion information presented in shaping these perceptions. This research uses an adaptation of Wells & Prensky's (1996) consumer perception model, involving the concepts of perception, stimuli, and reference groups. Using the constructivism paradigm, this study collects data using in-depth interviews with 5 women who have consciously consumed sustainable fashion products and or practiced consumption patterns according to sustainable fashion philosophy. The results show that consumers see sustainable fashion as more than products to be bought, but a practice as part of their lifestyle. A deep-rooted understanding and practice of sustainable fashion needs to be shared by consumers and the public. Otherwise, it would be against the philosophy of 'sustainability' itself."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Ardiansyah
"Kapitalisme yang mempengaruhi nilai-nilai olahraga saat ini. Olahraga digunakan untuk memperkuat ketimpangan sistem kapitalis dan membiasakan masyarakat untuk mengikuti kehidupan material. Olahraga di media sosial menjadi era baru kapitalisme menyebarkan pengaruhnya melalui konten yang oleh penggunanya. Influencer salah satu sosok yang berpengaruh dalam membangun konten di media sosial. Konten yang dibuat influencer bukanlah pesan yang bebas dan netral melainkan mengandung makna-makna ideologis tertentu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ideologi pada influencer yang terkandung dalam video “Bagaimana Liga Kampus Bisa Hype?” yang terdapat pada media sosial youtube. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori tanda Roland Barthes. Roland Barthes membagi pemaknaan tanda menjadi dua yakni denotasi dan konotasi. Denotasi merupakan makna sebenarnya, sedangkan konotasi merupakan makna baru yang diberikan yang berkaitan terhadap kepentingan pemberi makna. Selain itu, peneliti ini melakukan analisa terhadap terhadap faktor yang mempengaruhi influencer dalam pembuatan tanda pada video tersebut. Penelitian menggunakan paradigma kritis, dengan studi deksriptif eksploratif untuk memberikan gambaran mengenai ideologi yang dimiliki oleh influencer pada video “Bagaimana Liga Kampus Bisa Hype?”. Hasil penelitian ini menunjukan video yang diproduksi oleh influencer bukan sebatas penyampaian informasi bebas tanpa kepentingan tetapi mengandung makna ideologis didalamnya yang dimaknai dari tanda-tanda dalam video. Ideologi pada influencer olahraga bola basket ditemukan memiliki makna yang mengarah pada nilai kapitalisme. Influencer dan masyarakat Indonesia memiliki persepsi yang homogen mengenai bola basket, hal tersebut disebabkan karena adanya struktur yang telah mempengaruhi bola basket di Indonesia yaitu kapitalisme global.

Capitalism that influences ​​of sport today. Sport is used to the inequality of the capitalist system and accustom society to following material life. Sports on social media is becoming a new era of capitalism through its influence through the content provided by its users. Influencers are influential in building content on social media. The content created by influencers is having an ideological meanings. The purpose of this research is analysis the ideology of influencers in the video "Bagaimana Liga Kampus Bisa Hype?" on the youtube social media. The method used in this research is Roland Barthes's sign theory. Roland Barthes divides the meaning of signs into two, denotation and connotation. Denotation is the real meaning, while connotation is a new meaning related to the interests of the giver of meaning. In addition, researchers conducted an analysis of the factors that influencers in making signs on the video. This research uses a critical paradigm, with an exploratory descriptive study to provide an overview of the ideology possessed by influencers in the video "Bagaimana Liga Kampus Bisa Hype?". These results is the videos produced by influencers have an ideological meanings which are interpreted by the signs in the video. The ideology of basketball influencers was found to have a meaning that leads to the value of capitalism. Influencers and Indonesian society have a homogeneous perception of basketball, this is due to the existence of a structure that has global capitalism influenced basketball in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daanii Rifqi Ul Haq
"ABSTRAK
Pertumbuhan sektor pariwisata dan perjalanan yang cukup positif akhir-akhir ini serta berkembangnya media digital sebagai salah satu media komunikasi pemasaran untuk produk pariwisata dan perjalanan, merupakan sebuah potensi yang harus diperhatikan oleh berbagai pihak terutama para pebisnis sektor pariwisata dan perjalanan serta pemerintah. Salah satu aplikasi digital yang saat ini cukup banyak digunakan untuk berbagi cerita dan informasi perjalanan (storytelling) adalah blog/travel blog. Blog menjadi wadah bagi para wisatawan yang pernah mengunjungi suatu objek wisata untuk menceritakan cerita perjalanan mereka, oleh karena itu blog yang mengandung unsur bercerita disebut sebagai storytelling blog, lebih khususnya disebut dengan travel blog bagi blog yang menceritakan pengalaman perjalanan. Data 122 orang responden menunjukkan bahwa komponen-komponen yang dimiliki oleh storytelling blog yakni perceived esthetics atau keindahan sebuah blog mampu membentuk secara positif dan signifikan empati dan sikap pembaca yang kemudian dapat mempengaruhi intensi perjalanan pembaca. Komponen storytelling blog lainnya seperti narrative structure tidak terbukti mampu mempengaruhi secara positif dan signifikan empati, sikap serta intensi perjalanan pembaca, sementara self reference terbukti mampu meningkatkan empati namun selanjutnya tidak mampu meningkatkan sikap dan intensi perjalanan pembaca.

ABSTRACT
The growth of tourism and travel sector were quite positive lately and the development of digital media as a medium of marketing communications for tourism and travel products, is a potential issues that must be considered by relevant stakeholder, especially for travel and tourism business management and the government. One of the digital application that is currently quite widely used to share stories and travel information (storytelling) is a blog or travel blog. Blogs become a place for tourists who is currently visited a tourist attraction to tell the story of their journey, therefore, a blog that contains elements of storytelling called storytelling blog, more specifically called a travel blog for the blog which tells the travel experience. The data from 122 respondents indicated that the components of storytelling blog like perceived esthetics or the aesthetics of a blog is positively and significantly affeced to the level of readers empathy and attitudes and positively and significantly built readers travel intention. Other components of storytelling blog such as narrative structure is not proven to affect positively and significantly to the readers empathy, attitudes and readers intention, while the self-reference proved to increased empathy but then not able to improve the attitudes and readers travel intention"
2016
S63010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Martha Maesita
"Penelitian ini berangkat dari fenomena endorsment, dimana merek bekerjasama dengan endorser/influencer melalui Instagram untuk mempromosikan produk/layanannya yang masih baru, agar mendapatkan awareness dari audiens dan kemudian pada tahap selanjutnya melakukan pembelian produk/jasa. Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk menganalisis proses tentang bagaimana pengaruh sosial membentuk perilaku konsumen (dalam melakukan keputusan pembelian produk fashion), dalam hal ini yang dilakukan oleh influencer @catwonanizer ketika menyebarkan informasi terkait pengalamannya menggunakan jasa personal stylist. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada informan dan melakukan observasi. Proses pengaruh sosial pada penelitian ini diidentifikasi menggunakan teori pengaruh sosial yang dicetuskan oleh Kelman (1974), yang terdiri dari tiga tahap yakni kepatuhan, identifikasi, dan internalisasi. Ditemukan bahwa pengaruh sosial yang terbentuk pada penelitian ini sampai kepada tahap yang paling akhir yakni internalisasi, dimana kredibilitas endorser menjadi faktor yang sangat menonjol karena konsumen menganggap bahwa sosok endorser/influencer tersebut sebagai seseorang yang dapat dipercaya dan review-review yang diunggah oleh endorser/influencer adalah review yang sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.

This study departed from the phenomenon of endorsement, where brands collaborate with endorsers/influencers through Instagram to promote their new products/services, in order to gain awareness from the audience and purchase products/services at the next stage. This study aims to determine the process of how social influences shaped consumer behavior (in making purchasing decision of fashion product), in this case the influence was carried out by influencers when reviewing the experience of using the personal stylist service by Yuna & Co. This research was conducted through qualitative approach with case study as the strategy. The data collection is done by using in-depth interview and observation. The process of social influence in this study was identified using the theory of social influence initiated by Kelman (1974), which consisted of three stages: compliance, identification, and internalization. The result showed that social influences formed in this study reached the stage of internalization, where consumers repute the endorser/influencer as someone who can be trusted and the reviews that uploaded by endorsers/influencers are authentic, so that consumers are interested to purchase the product."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T54145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidika Sri Wardiana
"Skripsi ini meneliti tentang praktik pemberitaan bencana erupsi Gunung Sinabung dari tahun 2010 hingga 2017 oleh Tempo.co sebagai salah satu media daring sekaligus pioner media berbasis internet di Indonesia. Selain melihat peliputan bencana, penelitian ini juga ingin melihat prinsip dan teknik peliputan jurnalisme bencana dilakukan oleh Tempo.co. Penelitian ini juga ingin melihat peran Tempo dalam fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance . Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika sosial oleh M.A.K Halliday untuk menganalisis teks berita dari Tempo.co. Kemudian, dikonfirmasi melalui wawancara dengan redaktur dan reporter Tempo.co. Peneliti menemukan bahwa pemberitaan Tempo.co terkait erupsi Gunung Sinabung lebih fokus pada dampak terhadap korban dari sudut pandang pihak berwenang. Tempo.co juga belum melaksanakan prinsip-prinsip jurnalisme bencana sepenuhnya. Kemudian, Tempo.co sudah menjalankan fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance.

The focus of this study is about reporting practice of Sinabung eruption from 2010 to 2017 by Tempo.co as online media pioneer in Indonesia. Besides, this study also want to know how Tempo.co implement the principles and techniques of disaster journalism and the role of Tempo.co in the function of mass media as surveillance. This research is qualitative constructivism. This study uses social semotics analysis by M.A.K Halliday to analyze the data and confirmation interview with editor and journalist from Tempo.co. This research found that Tempo.co's report related to eruption of Sinabung focused more on the impacts related to the victims from the point of view of the authorities. Tempo.co also has not implemented the principles of disaster journalism completely. Then, Tempo.co has implemented the function of mass media as surveillance surveillance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf;
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Prisanti
"ABSTRAK
Kelompok gay sebagai kelompok minoritas di Indonesia umumnya
diberikan representasi negatif di media. Perkembangan internet memungkinkan
blog menjadi media alternatif kelompok gay. Blog dilihat sebagai sebuah
cyberqueer space, yaitu ruang yang memfasilitasi pengalaman-pengalaman
minoritas seksual yang sulit ditemukan dalam kehidupan nyata. Penelitian ini
menggunakan paradigma post-positivism dengan metode kualitatif melalui
wawancara mendalam dengan empat informan. Selain meneliti pengalaman
penulis blog gay dalam menciptakan blog, peneliti juga meneliti pembentukan
identitas seksual penulis blog gay. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa blog
memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri dan menjalin hubungan
sosial dengan gay lain. Identitas yang dibentuk melalui blog merupakan ekstensi
identitas di dunia nyata.

ABSTRACT
Gay men, as a minority group in Indonesia, are commonly given negative
representations in the media. The development of internet has enabled blogs to
become alternative media for gay men. Blogs are seen as cyberqueer spaces where
sexual minority experiences are facilitated. This research uses post-positivist
paradigm and qualitative method through in-depth interviews of four gay
bloggers. Apart from studying gay bloggers? experiences in writing blogs, this
research also explores the sexual identity formations of the bloggers. It is
concluded from this research that blogs enable individuals to express their selves
and form relaionships wih other gay men. The identities formed through blogs are
extensions of their offline identities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Dian Aprilina
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi secara fisik dan geografis Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Pematang Siantar. Dari kondisi fisik dan geografis tersebut memberikan dampak terhadap pelaksanaan pengamanan dalam mencegah berbagai gangguan ketertiban, khususnya dalam mencegah terjadinya pelarian yang dilakukan oleh warga binaan.
Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu dengan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif yang datanya diperoleh melalui proses wawancara dan observasi lapangan. Penelitian ini kemudian menyimpulkan bahwa harus segera dilakukan pembenahan, baik secara fisik maupun secara sumber daya manusia sehingga terwujud suatu pola pengamanan yang efektif.

The aim of this research is to describe the physical and geographical conditions in Class IIA Narcotics Prison of Siantar which can give impact toward the implementation of security in order to prevent a variety of disorders, especially in preventing the escape by inmates.
Qualitative approach is used to conduct the research to the descriptive design and data obtained through interviews and field observations. The study thus concludes that the reform should be done, both physically and human resources to realize a pattern of effective security.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>