Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209336 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ishmah
"Suplementasi nutrisi melalui Nasogastric Tube NGT sebaiknya dilakukan pada anak atresia bilier yang mengalami malnutrisi. Keberhasilan pemberian nutrisi melalui NGT ditunjukkan dengan berkurangnya regurgitasi dan muntah selama proses pemberian nutrisi melalui NGT. Karya Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak dengan atresia bilier dan mengidentifikasi pengaruh optimalisasi pemberian nutrisi melalui NGT terhadap pencegahan regurgitasi dan muntah. Intervensi berupa optimalisasi pemberian nutrisi melalui NGT diharapkan dapat mencegah kejadian regurgitasi dan muntah selama/setelah pemberian nutrisi. Metode yang digunakan yaitu berupa edukasi, evaluasi dan pendampingan, serta memantau regurgitasi dan muntah selama perawatan pasien. Hasil menunjukkan bahwa kejadian regurgitasi dan muntah berkurang setelah dilakukan intervensi dengan metode tersebut. Karya ilmiah ini diharapkan menjadi pertimbangan bagi institusi rumah sakit untuk memaksimalkan peran perawat dalam optimalisasi pemberian nutrisi melalui NGT dengan melakukan edukasi, evaluasi, dan pendampingan.

Nutritional suplementation with nasogastric tube feeding should be given to biliary atresia children with malnutrition. The succsessful of nasogastric tube feeding showed by reducement of regurgitation and vomit in the process of nasogastric tube feeding. This paper aims to provide the description of nursing process in biliary atresia chidren and to identificate the effect of optimalization in nasogastric tube feeding toward the prevention of regurgitation and vomit. Nursing intervention such an optimalization of nasogastric tube feeding expected to prevent regurgitation and vomit while or after nasogastrice tube feeding. Methods which apply to optimize nasogastric tube feeding are education, evaluation, and assistance of nasogastric tube feeding to parents/caregivers and monitoring of regurgitation and vomit as long as the patient care is given. The result found that regurgitation and vomit could be reduced by doing the intervention with those methods. This paper is expected to be the hospital rsquo;s consideration in maximazing nurse rsquo;s role in optimizing nasogastric tube feeding with education, evaluation, and teaching. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cintia Fajri Utami
"ABSTRAK
Kasus bedah digestif merupakan masalah yang banyak dijumpai terutama pada pasien bedah anak dengan tatalaksana prosedur pembedahan. Salah satu masalah keperawatan yang muncul pada fase pascaoperasi adalah masalah nyeri akut. Nyeri yang tidak tertangani dapat menimbulkan komplikasi pascaoperasi serta memperlama hari perawatan anak. Perawat berperan penting dalam melakukan manajemen nyeri nonfarmakologi. Salah satu contoh intervensi manajemen nyeri adalah stimulasi kutaneus. Teknik ini bertujuan untuk mengalihkan perhatian anak pada rangsangan taktil yang diberikan serta menghambat proses transmisi dan persepsi nyeri sehingga dapat menurunkan skala nyeri anak. Teknik ini bersifat mudah dan tidak memiliki efek samping. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai proses asuhan keperawatan pada anak pascaoperasi bedah digestif serta penerapan tatalaksana nonfarmakologi stimulasi kutaneus aplikasi dingin dalam menurunkan nyeri luka pascaoperasi. Evaluasi intervensi setelah lima hari perawatan disimpulkan bahwa penggunaan kompres dingin dapat memenuhi kriteria hasil yang diinginkan pada masalah keperawatan nyeri akut pascaoperasi.

ABSTRACT
Digestive surgical case is a common problem, especially in child surgical patients with surgical procedures. One of the nursing problems that arise in postoperative phase is acute pain. Pain that is not handled adequately can cause postoperative complications and prolong the day of child care. Nurses play an important role in the management of non-pharmacological pain. One example of pain management interventions that can be done is cutaneous stimulation. This technique aims to divert the child 39;s attention to the tactile stimuli provided and inhibits the transmission process and pain perception so as to decrease the pain scale of the child. This technique is easy and has no side effects. This scientific paper is aimed to provide an overview of nursing care post operation in children with digestive surgery case as well as to provide an overview of the effect of non-pharmacological application of cutaneous stimulation of cold application in reducing postoperative wound pain. The results of the intervention after five days of treatment concluded that the use of cold application could meet the desired outcome criteria in acute postoperative pain nursing problems."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Agus Setiawan
"Masalah perkotaan yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas adalah fraktur dan degloving injury. Fraktur merupakan rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan oleh trauma secara langsung yang mengakibatkan masalah sistem muskuloskeletal. Masalah muskuloskeletal yang terjadi adalah penurunan kekuatan otot dan kekakuan sendi akibat gangguan mobilitas fisik pada pasien fraktur iliaka. Latihan pergerakan otot dan sendi yang dapat dilakukan secara pasif di ekstremitas bawah ialah ankle exercise. Ankle exercise merupakan salah satu bentuk latihan pergerakan otot dan sendi yang berfokus pada sendi pergelangan kaki. Ankle exercise dapat mempertahankan kekuatan otot betis dan fleksibilitas sendi, serta meningkatkan sirkulasi darah pergelangan kaki bila dilakukan dengan teratur dan adanya peningkatan langkah ankle exercise. Hasil intervensi ankle exercise pada pasien fraktur iliaka kanan dan degloving injury menunjukkan adanya peningkatan langkah dan durasi latihan, serta pengontrolan nyeri saat latihan ankle exercise. Hasil ini menunjukkan bahwa ankle exercise dapat mempertahankan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi serta meningkatkan sirkulasi darah pada kaki kanan pasien fraktur iliaka kanan dan degloving injury. Perawat perlu memberikan pengawasan dan memberikan jadwal ankle exercise untuk meningkatkan kepatuhan dan kemampuan pasien mengevaluasi kondisinya.

Problems of urban community caused by traffic accident is fracture and degloving injury. Fracture is a bone damage continuity caused by trauma himself who caused problem in musculoskeletal system. Musculoskeletal problems that occur is decrease of strength of muscles and stiffness of joints due to impaired physical mobility in patient with right iliac fracture and degloving injury. The exercise to movement of muscles and joints could be passive at lower extremity is ankle exercise. Ankle exercise is one of kind exercise of movement of muscles and joints that focuse on ankle joint. Ankle exercise can maintain of muscles power and flexibility of ankle joint and increase bloods circulations if regular performed and increase in steps of ankle exercise. The result of intervention ankle exercise on patient with right iliac fracture and degloving injury show an increase of steps and durations of exercise, and controlling of pain during ankle exercise. The result show that ankle exercise can maintain of muscles power and flexibility of ankle joint and increase bloods circulations on right knee patient with right iliac fracture and degloving injury. Nurse need to improve controling and make ankle exercise schedule for improve compliance and ability of patient to evaluate their condition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Rumiyani
"ABSTRAK
Pneumonia merupakan suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme bakteri, virus, jamur, parasit . Pneumonia dapat menyebabkan masalah pernapasan yaitu bersihan napas, pola napas tidak efektif, maupun gangguan pertukaran gas. Penatalaksanaan yang dilakukan selain farmakologi dapat dilakukan pemberian intervensi keperawatan positioning/postural drainase untuk manajemen jalan napas. Penulis melakukan penerapan intervensi positioning/postural drainase dalam 2 kali sehari yaitu 1 jam sebelum makan pagi dan 1 jam sebelum tidur malam. Pelaksanaan positioning dilakukan selama 3-10 menit sesuai letak sekret. Penulis melakukan intervensi manajemen jalan napas selama satu minggu. Hasil yang didapatkan dari intervensi tersebut adalah kepatenan jalan napas meningkat yang dibuktikan dengan adanya penurunan frekuensi pernapasan, saturasi oksigen yang adekuat, serta penurunan tarikan dinding dada. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat menjadi informasi dalam pemberian intervensi manajemen jalan napas dan respirasi dengan positioning.

ABSTRACT
AbstractPneumonia is a lung inflammation caused by microorganisms bacteria, viruses, fungi, parasites . Pneumonia can cause respiratory problems of respiratory, ineffective breathing patterns, and gas exchange disruptions. Management performed in addition to pharmacology can be done nursing positioning / postural drainage intervention for airway management. The author conducted the application of positioning / postural drainage intervention in 2 times a day ie 1 hour before breakfast and 1 hour before bed night. Implementation of positioning performed for 3-10 minutes according to the location of the sekretions. The authors intervened for airway management for one week. The results obtained from these interventions are increased airway patency as evidenced by decreased respiratory frequency, adequate oxygen saturation, and decreased chest wall attractiveness. The authors hope this scientific work can be informed in the provision of airway management and respiratory management with positioning."
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Nurrohman
"Kekurangan asupan iodium dan polusi logam berat seperti timbal Pb dan kadmium Cd di perkotaan menyebabkan gangguan fungsi kelenjar tiroid. Struma atau goiter merupakan gangguan fungsi tiroid yang banyak dijumpai di masyarakat. Tiroidektomi menjadi salah satu penatalaksanaan pada struma yang beresiko menimbulkan komplikasi dan keluhan nyeri dan kaku leher pada pasien. Asuhan keperawatan perioperatif dengan pemberian edukasi dan latihan peregangan sendi leher dan bahu sebelum dan setelah operasi, terbukti efektif mengurangi keluhan nyeri dan kaku leher pada pasien tiroidektomi. Perawat diharapkan melakukan edukasi dan latihan peregangan sendi leher dan bahu untuk mengurangi komplikasi dan keluhan pasca tiroidektomi

Insufficient intake of iodine and heavy metal pollution such as lead Pb and Cadmium Cd in urban areas may lead to thyroid disorder. Struma or goiter is a common thyroid disorder in community. Thyroidectomy is usually performed to treat struma which may result in complications and neck pain. Perioperative care by providing education and neck and shoulder stretching exercise prior to and following surgery was proven to be effective in relieving neck pain and stiffness in post-thyroidectomy patient. Nurses are suggested to implement this exercise for perioperative patient with thyroidectomy to mitigate its complications."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
David Abdullah
"Koping tidak efektif merupakan salah satu masalah psikososial yang dapat muncul di ruang rawat umum pada klien dengan stroke. Koping merupakan cara yang digunakan oleh individu untuk merespons segala stressor yang muncul. Penggunaan koping yang maladaptif dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi kondisi kesehatan individu. Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan menganalisis intervensi masalah keperawatan psikososial koping individu tidak efektif pada klien dengan stroke di ruang rawat Gayatri Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi. Hasil intervensi menunjukkan klien mampu memilih koping yang konstruktif baik berfokus pada masalah atau emosi, meliputi kontrol diri, mencari makna positif, dukungan sosial, dan modifikasi perilaku. Penulis merekomendasikan kepada rumah sakit agar membuat standar asuhan keperawatan yang berfokus pada masalah psikososial terutama koping tidak efektif.

Ineffective coping is one of the psychosocial problems that can arise in the outpatient room of the client with a stroke. Coping is a way used by individuals to respond to any stressors that arise. The use of maladaptif coping in the long term can affect the health conditions of individuals. This paper aims to analyze the intervention of psychosocial nursing problems of ineffective coping in client with stroke in the Gayatri room, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Hospital. The results of the intervention showed the client was able to choose a good constructive coping focused on problems or emotions, including self-control, looking for positive meaning, social support, and behavior modification. The authors recommend to hospitals to make nursing care standards that focus on psychosocial issues especially ineffective coping."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arisanti Prabandini
"ABSTRAK
Sirosis hepatis merupakan komplikasi yang umum terjadi pada penyakit liver stadium akhir, yang diasosiasikan dengan peningkatan mortalitas dan penurunan kualitas hidup. Malnutrisi merupakan komplikasi pada sirosis hepatis yang bersifat reversibel. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menganalisis intervensi pemberian edukasi manajemen nutrisi yang terdiri dari tujuan pelaksanaan diet hati, syarat-syarat diet hati, dan pengaturan makan pada diet hati. Studi kasus dilakukan pada satu pasien sirosis hepatis dengan riwayat ensefalopati hepatikum grade III, grading Child-Turcotte-Pugh CTP kelas C dengan skor 13, dan skor Mini Nutritional Assessment MNA 17,5 yang menunjukkan risiko malnutrisi. Hasil intervensi yang dilakukan selama 8 hari menunjukkan perbaikan status nutrisi ditandai dengan jaundice dan ikterik yang berkurang dan hasil Liver Function Test LFT yang baik. Rekomendasi dari studi kasus ini adalah monitoring nutrisi berkelanjutan dan pemberian asupan nutrisi yang tepat serta adekuat dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

ABSTRACT
Liver cirrhosis is a common complication of end-stage liver disease known as a worldwide problem associated with increased mortality and decreased quality of life. Malnutrition is the most common reversible complications. This case study aims to analyze the interventions of nutrition management education consisting of the liver 39;s diet, the conditions of liver 39;s diet, and the eating arrangements of the liver 39;s diets. A case study of one liver cirrhosis patients with grade III of hepatic encephalopathy, Child-Turcotte-Pugh CTP grading results in Class C with score of 13, and Mini Nutritional Assessment MNA score of 17,5, indicating the risk of malnutrition. The results of 8-days interventions show the improvement nutritional status that can be seen through clinical signs of reduced jaundice and good Liver Function Test LFT . This case study recommends continuous nutrition monitoring, appropriate nutrition, and adequate nutrition could improve liver cirrhosis patient 39;s quality of life. "
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Auliana Shani Ahsha
"Masalah defisit perawatan diri: makan merupakan salah satu masalah yang ditemukan pada lansia di area perkotaan. Masalah dipengaruhi oleh demensia yang dapat ditemukan di Panti Werdha sebagai salah satu fasilitas pelayanan lansia. Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah asuhan keperawatan dengan intervensi unggulan aktivitas Montesssori. Aktivitas terdiri dari lima langkah yaitu kordinasi mata-tangan, menyendok, menuang, meremas, dan mencocokan. Studi kasus dilakukan pada tiga lansia dengan melakukan aktivitas Montesssori yang dilakukan sebanyak 24 sesi selama 5 minggu. Hasil evaluasi menunjukkan adanya perubahan yang positif pada ketiga komponen evaluasi antara sebelum dan setelah intervensi dilakukan yaitu penurunan Edinburgh Feeding Evaluation in Dementia sekitar 5-10 poin serta perubahan tingkat kebutuhan nenek E pada kategori suportif-edukatif, peningkatan berat badan yang berkisar dari 2-4 kg, peningkatan jumlah makanan yang dikonsumsi sekitar 40-75 . Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas Montesssori terbukti efektif, aplikatif, dan efisien dalam mengatasi masalah defisit perawatan diri: makan pada lansia. Studi menyarankan agar panti werdha untuk menerapkan aktivitas Montessori melalui kebijakan maupun fasilitas pendukung berupa ruang makan bersama. Pendidikan keperawatan juga dapat mengembangkan aktivitas Montessori sebagai bahan pembelajaran dalam asuhan keperawatan gerontik.

The problem of feeding self-care deficit is one of the problems found in the urban elderly. The problem is related to dementia that can be found at panti werdha as one of the care facilities for the elderly. Methods that used in this study is nursing care with prior intervention Montesssori activity. Montesssori activity consists of five steps that are eye-hand coordination, scooping, pouring, squeezing, and matching. Case study was conducted in three elderly by doing Montesssori activity for 24 sessions in 5 weeks. The results presents positive change on three components evaluation which is conducted before and after intervention. There are Edinburgh Feeding Evaluation in Dementia score reduction of 5-10 points, weight gain obtained from 2-4 kg, the amount of food developed about 40-75. This study indicates that Montesssori activity proved to be effective, applicable, and efficient in dealing with feeding self-care deficit at the elderly. This study suggest panti werdha to apply Montessori activity through policy and supporting facilities such as dining room. Nursing education also can develop Montesssori activity as learning materials in gerontological nursing practice."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Didan Tarmansyah
"Lansia dengan demensia jumlahnya akan terus meningkat. Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas memiliki 48 lansia dengan demensia ringan khususnya di wisma Cendrawasih. Karya ilmiah ini dibuat untuk menjelaskan dan menggambarkan tindakan keperawatan yang dilakukan pada lansia S 68 tahun dengan keluhan lupa waktu kelahiran, waktu sekarang, tempat dan orang dengan nilai MMSE 18 kerusakan kognisi ringan dan CDR 1 demensia ringan . Terapi stimulasi kognisi dilakukan melalui orientasi realita dan mengingat kenangan pada kasus tersebut. Setelah dilakukan orientasi realita dan mengingat kenangan selama 7minggu 20x pertemuan dengan waktu 30-45menit/pertemuan diketahui terdapatnya peningkatan kemampuan kognisi MMSE 18 menjadi 21 dan CDR 1 menjadi 0,5 . Hasil ini menunjukan bahwa sangat diperlukan program orientasi realita dan mengingat kenangan pada lansia demensia. Perawat secara mandiri dapat melakukan stimulasi kognisi melalui orientasi realita dan mengingat kenangan pada lansia dengan demensia di fasilitas pelayanan kesehatan lansia.

Ageing population with dementia steadily increases in number. There are 48 elderly affected by mild dementia in nursing home of Tresna Werdha Budi Mulia 1 Ciracas, especially in Cenderawasih dormitory. This paper aimed to identify and describe nursing interventions which were implemented on Mr. S 68 years old who was not able to recall his own birthday, current day, place, and people with MMSE score of 18 mild cognitive impairment and CDR1 mild dementia . Cognitive stimulation therapy was applied by orientation of reality and recalling memories. Following the implementation of reality orientation 20 sessions with 30-45 minutes/session and memory recall for 7 weeks long, client demonstrated improvement of cognitive function from MMSE score of 18 into 21 and CDR1 into 0.5 . The result indicated that it is necessary to implement reality orientation and memory recall on elderly who was affected by dementia. Nurse may provide cognitive stimulation independently through reality orientation and memory recall on elderly affected by dementia in health facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni Putri
"Leukemia merupakan kanker tersering yang ditemukan pada anak. Penatalaksanaan yang dilakukan pada anak dengan leukemia adalah kemoterapi. Agen kemoterapi tidak hanya membantu menghentikan atau memperlambat sel kanker, namun juga memberikan efek samping berupa mual muntah dan mukositis oral. Tujuan karya ilmiah ini untuk menganalisis implementasi asuhan keperawatan terkait manajemen mual muntah dan pencegahan mukositis pada anak dengan leukemia yang menjalani kemoterapi. Implementasi yang dilakukan berupa pemberian edukasi manajemen mual muntah dan perawatan mulut untuk mencegah mukositis. Hasil evaluasi asuhan keperawatan yang didapatkan adalah terjadi penurunan mual muntah dan tidak terjadi mukositis pada anak. Hasil ini merekomendasikan perawat untuk meningkatkan pemberian edukasi manajemen mual muntah dan perawatan mulut pada anak leukemia yang mendapatkan agen kemoterapi dengan efek samping mual, muntah, dan mukositis.

Leukemia is the most common cancer found in children. Management performed on children with leukemia is chemotherapy. Agents of chemotherapy not only stop or inhibit cancer cells, but also provide side effects such as nausea, vomiting, and oral mucositis. The purpose of this paper is to analyze the implementation of nursing care about management of nausea-vomiting and prevention of mucositis in children with leukemia who are undergoing chemotherapy. Implementation in the form of health education about management nausea-vomiting and oral care to prevent mucositis. The results of evaluation of this nursing care is decrease in nausea-vomiting and mucositis does not occur in children. This result recommends that nurse should to improve the health education about management nausea-vomiting and oral care in children with leukemia who receive chemotherapy agents that have side effects of nausea, vomiting, and mucositis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>