Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widodo Swiyadi
"Teknologi Informasi TI menyentuh hampir semua aspek kehidupan. Dalam bidang pertahanan, TI digunakan dalam penyelenggaraan pertahanan negara dan mendorong munculnya konsep keunggulan informasi. Keunggulan informasi bagi TNI AD penting agar dapat menghadapi ancaman militer, nonmiliter dan hibrida. Keunggulan informasi dapat dicapai melalui pengelolaan informasi menggunakan sistem informasi SI yang terintegrasi. Untuk mewujudkan integrasi SI yang menjadi permasalahan dalam organisasi diperlukan adanya enterprise architecture EA yang saat ini belum dimiliki.
Penelitian ini ditujukan untuk merancang EA yang dapat menggambarkan kondisi organisasi secara utuh dan EA yang disusun dapat dipakai mengatasi tantangan yang dihadapi. Untuk merancang EA yang sesuai dengan kebutuhan Mabes TNI AD, dilakukan dengan membandingkan kerangka kerja EA yang dapat menggambarkan sektor pertahanan dan militer, yaitu Department of Defense Architecture Framework DODAF, Ministry of Defense Architecture Framework MODAF, NATO Architecture Framework NAF dan The Open Group Architecture Framework TOGAF. Perbandingan keempat kerangka dilakukan pada level arsitektur, artefak dan metamodel serta pada layer operasional, data, aplikasi dan teknologi.
Analisis menghasilkan kerangka EA yang mempunyai karakteristik organisasi militer dengan menggambarkan pencapaian kapabilitas melalui aktivitas yang dilakukan. Kerangka EA tersebut diberi nama Indonesian Army Architecture Framework IA2F yang tersusun atas 25 artefak yang dikelompokkan ke dalam lima layer arsitektur. Penerapan IA2F memperlihatkan service yang dapat dilakukan integrasi SI sehingga mendukung pencapaian kapabilitas.

Information Technology IT touches almost all aspects of life. In the field of defense, IT is used to conduct state defense and drive the emergence of the concept of information superiority. Information superiority for Indonesian Army is vital in order to face military, non-military and hybrid threats. Information superiority can be achieved through management of information using integrated information system IS . To realize the integration of IS, which is a problem in the organization, the existence of enterprise architecture EA is mandatory. The EA is currently not exists yet in the organization.
This research is aimed to design EA that describe the holistic condition of the organization and can be used to overcome the challenges faced. To design an appropriate EA for the Indonesian Army Headquarters, it is performed by comparing the EA framework that can describe the defense and military sectors, ie. The Department of Defense Architecture Framework DODAF , the Ministry of Defense Architecture Framework MODAF, the NATO Architecture Framework NAF and The Open Group Architecture Framework TOGAF. Comparison of the four frameworks is performed at the level of architecture, artifact and metamodel as well as at the operational, data, application and technology layer.
The result shows an EA framework that has the characteristics of military organization, by illustrating the achievement of capability through the activities. The EA framework is named Indonesian Army Architecture Framework IA2F composed of 25 artifacts grouped into five architecture layers. Implementation of IA2F shows services to integrate IS in order to achieve capabilities.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Adi Widiyanto
"Kebutuhan energi listrik di Indonesia meningkat 2,1 pada tahun 2015. Hal ini disertai dengan meningkatnya nilai aset. Saat ini nilai aset PLN mencapai Rp 1.115 Triliun pada awal tahun 2016. Pemangku kepentingan menyatakan untuk meningkatkan kinerja manajemen aset. Implementasi manajemen aset di unit-unit PLN teridentifikasi bermasalah. Permasalahan tersebut diantaranya integritas data, lamanya proses akuisisi dan penghapusan aset, sistem informasi yang silo-silo. Kehadiran teknologi informasi di Unit Distribusi Jakarta yang tidak cukup memberi dukungan pada strategi bisnis perusahaan. Perancangan enterprise architecture EA sistem manajemen aset merupakan salah satu solusi dalam membantu menyelaraskan antara strategi bisnis dengan strategi teknologi informasi pada unit Distribusi Jakarta. Kerangka kerja TOGAF menjadi pilihan dalam membuat perancangan EA sistem manajemen aset. TOGAF memiliki 2 siklus iteratif Architecture Contect dan Architecture Delivery dan 5 tahap Tahapan awal, tahapan arsitektur visi, tahapan arsitektur bisnis, tahapan arsitektur sistem informasi, tahapan arsitektur teknologi untuk menghasilkan sebuah penelitian studi kasus sebuah rancangan EA.
Perancangan dibangun menggunakan instrumen data perusahaan. Data tersebut menghasilkan 3 lapisan yakni bisnis, informasi data-sistem dan teknologi. Keluaran dari 5 tahapan TOGAF berupa dokumentasi EA seperti 6 text Prinsip arsitektur, tujuan arsitektur, visi misi, prinsip data, prinsip aplikasi, prinsip teknologi , 5 matrik matrik pemangku kepentingan, matrik interaksi bisnis, matrik fungsi data, matrik data aplikasi, matrik teknologi aplikasi , 2 katalog Katalog data dan katalog sistem informasi dan 6 diagram Diagram value chain, diagram model bisnis, diagram konsep solusi, diagram dekomposisi organisasi, diagram logika data, diagram use case . Perancangan EA sistem manajemen aset dapat memberikan dukungan dalam keselarasan antara strategi bisnis dan strategi teknologi informasi yang pada akhirnya memberi kontribusi berupa tercapainya target perusahaan seperti kepuasan pelanggan, peningkatan penjualan dan lain sebagainya.

Electricity demand in Indonesia increased 2.1 in 2015. This is accompanied by an increase in asset value. Currently, PLN 39 s asset value reaches 1,115 Trillion IDR at the beginning of 2016. Stakeholders stated to improve asset management performance. Implementation of asset management in PLN units identified problematic. These problems include data integrity, length of the acquisition process and asset removal, silo information system. The presence of information technology in the Jakarta Distribution Unit is not enough to support the company 39 s business strategy. The design of enterprise architecture EA asset management system is one solution in helping to align business strategy with information technology strategy at Jakarta Distribution unit. The TOGAF framework becomes an option in making the EA asset management system design. TOGAF has 2 iterative cycles Architecture Content and Architecture Delivery and 5 stages initial stages, phases of vision architecture, business architecture stages, information system architecture stages, technology architecture stages to produce a case study of an EA design.
The design is built using corporate data instruments. The data generate 3 layers of business, information data systems and technology. The output of the 5 TOGAF stages is EA documentation such as 6 text Architecture Principle, architectural purpose, mission vision, data principle, application principle, technology principle , 5 matrices matrix stakeholders, business interaction matrix, data function matrix, application data matrix, Matrix of application technology , 2 catalogs Catalog data and information system catalog and 6 diagrams Value chain diagram, business model diagram, concept concept diagram, organizational decomposition diagram, data logic diagram, use case diagram . EA 39 s asset management system design can provide support in alignment between business strategy and information technology strategy that ultimately contributes to the achievement of corporate targets such as customer satisfaction, sales increase etc.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Fauzi Firdaus A.S.
"Teknologi informasi (TI) saat ini tidak sekedar berperan sebagai perangkat pendukung kegiatan organisasi, namun telah menjadi bagian dari strategi suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Namun yang masih menjadi tantangan saat ini adalah bagaimana memastikan bahwa strategi TI selaras dengan strategi bisnis organisasi. Oleh karena itu untuk menjawab tantangan tersebut, organisasi harus merencanakan arsitektur TI atau dalam konteks lebih luas yaitu Enterprise Architecture (EA). Dengan memiliki arsitektur maka suatu organisasi akan memiliki cetak biru dalam pembuatan keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
PT XYZ yang dijadikan sebagai studi kasus dalam penelitian ini merupakan perusahaan penyedia solusi produk dan jasa TI yang memiliki permasalahan pada implementasi sistem ERP. Permasalahan tersebut disebabkan karena tidak adanya standar yang dapat dijadikan pedoman dalam memilih dan mengimplementasikan sistem yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bisnis perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dalam penelitian ini didekati dengan merancang model EA sedemikian hingga rancangan arsitektur SI/TI yang dihasilkan selaras dengan strategi dan proses bisnis PT XYZ.
Dalam usaha mengembangkan model EA, penulis membandingkan beberapa metodologi perancangan EA mencakup Zachman Framework, EAP, TOGAF, FEAF, dan Gartner. Penulis memilih TOGAF dengan metodologi ADM dalam perancangan EA untuk studi kasus PT XYZ ini karena beberapa alasan berdasarkan hasil studi literatur. Metodologi TOGAF ADM kemudian disesuaikan agar bisa digunakan secara relevan dengan kondisi dan permasalahan arsitektur di PT XYZ.
Hasil akhir dari perancangan EA ini diharapkan dapat mengoptimalkan seluruh sumber daya SI/TI yang dimiliki perusahaan, terutama dari sisi infrastruktur dan layanan yang dimiliki perusahaan untuk mendukung aktifitas bisnis, sehingga bisa menciptakan kepuasan pelanggan seperti yang tertuang dalam visi, misi, dan strategi PT XYZ.

Information technology (IT) currently does not merely act as a supporting tools of the organization activities, but has become important part of an organization's strategy to achieve its business objectives. The challenge that still exist today is how to ensure that the IT strategy aligned with the business strategy of the organization. Therefore, to address these challenges, organizations must plan an IT architecture or in a broader context, namely the Enterprise Architecture (EA). By having the architecture, an organization will have a blueprint that can be used as a basis for a creation of long-term IT decisions by considering the interests of the organization as a whole.
PT XYZ which is used as a case study in this research is an IT solution provider company that have problems with the implementation of an ERP system. The problems caused by the absence of a standard that can be used as guidelines in selecting and implementing the system in accordance with the conditions and needs of the company's business. To overcome these problems, an approach employed in this study is by designing an EA model so that the resulting design in line with the strategy and business processeses of PT XYZ.
In an effort to develop a model of the EA, the author compares several methodologies including Zachman Framework, EAP, TOGAF, FEAF, and Gartner. The author chose TOGAF ADM methodology in designing the EA for the case of study PT XYZ for a number of reasons. The TOGAF ADM is then adjusted in order to be relevant with the conditions and problems in PT XYZ.
The end result of the EA design is expected to optimize all IS/IT resources owned by PT XYZ, especially in terms of infrastructure and services to support the company's business activities and finally the company can deliver customer satisfaction as stated in the company's vision, mission, and strategy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kesempatan bertransaksi saham secara remote membuka business channel baru bagi brokerage atau anggota bursa. Regulasi pun tidak hanya membatasi kemungkinan penggunaan hanya untuk kalangan internal perusahaan yang tersertifikasi, namun juga dimungkinkan tiap individu yang memiliki akun di perusahaan anggota bursa (online trading). Oleh karena itu, infrastruktur TI memegang peranan penting dalam menunjang operasional bisnis. Infrastruktur TI yang terintegrasi, yang mendukung operasional baik untuk internal maupun publik, menjadi pokok penelitian. Dari beberapa insiden yang pernah terjadi dan akibat yang dihasilkan, penelitian mulai dikembangkan. Sementara di sisi lain, perbandingan terhadap perusahaan sejenis yang sudah memiliki produk online
trading memperlihatkan keunggulan yang bisa didapatkan dari kesiapan implementasi infrastruktur yang terintegrasi.
Berdasarkan pokok penelitian tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk merancang infrastruktur teknologi informasi yang terintegrasi dan adaptif berdasarkan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) dengan studi kasus PT. XYZ. Metode penelitian menggunakan konsep penelitian kualitatif melalui studi literatur, melakukan wawancara dan observasi.
Hasil dari penelitian adalah 5 usulan aplikasi baru berdasarkan 15 prinsip arsitektur yang disimpulkan. Dari prinsip-prinsip arsitektur yang sama pula, infrastruktur diusulkan mengalami konversi dari physical ke private cloud yang berbasiskan virtual machine. Konversi dilakukan agar infrastruktur memiliki sifat failover dan redundancy agar mendukung adaptifitas arsitektur yang diharapkan.

The opportunities of equity trading remotely, known as Remote Trading, open a new business channel for brokerage members. Not only limited by certified internal employee access to exchange system, regulation also accomodate each individual who has account in organization have a same right to access exchange directly to have trading activities on behalf of themselves, later on called Online Trading. Therefore, IT infrastructure plays an important role in supporting business operations. Integrated IT infrastructure, which supports operational both for internal and public, the subject of research. Based on several incidents that have occurred and its result, the research was developed. While on the other hand, comparison to similar companies that already have demonstrated the advantages of online trading products that can be obtained from the readiness of implementing integrated infrastructure.
Based on the mentioned basic research, this research aims to design an integrated information technology infrastructure and adaptive by The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) with a case study of PT. XYZ. The research method uses the concept of qualitative research through the study of literature, conducting interviews and observations.
Results of the study was 5 proposed new application is based on 15 principles of architecture concluded. Of the principles of the same architecture as well, the proposed infrastructure experienced a conversion from physical to a private cloud based virtual machine. Main idea of conversion are architecture have characteristics of failover and redundancy, so that adaptivity infrastructure achieved.
"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irham Nurhalim
"Penerapan Teknologi Informasi (TI) pada proses pendukung operasional perdagangan di PT XYZ diharapkan dapat membantu efektivitas proses dan validasi data pada kegiatan persiapan perdagangan. Namun saat ini penerapan tersebut belum optimal karena pertukaran data antar sistem masih dilakukan secara manual yang diakibatkan oleh belum adanya integrasi sistem-sistem dan infrastruktur TI pendukung operasional perdagangan secara menyeluruh serta adanya keterbatasan fungsionalitas sistem. Implementasi solusi TI yang belum optimal sebelumnya diakibatkan oleh belum adanya enterprise architecture sebagai standar atau acuan pengembangan dan penggunaan TI di perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan sebuah rancangan arsitektur yang dapat menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan TI berdasarkan sasaran strategis perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan arsitektur menggunakan kerangka kerja TOGAF sebagai acuan pengembangan arsitektur dengan metode kualitatif dan studi kasus di PT XYZ. Metode pengolahan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap lingkungan organisasi dan proses bisnis yang berjalan pada unit kerja yang berkaitan. Penelitian ini menghasilkan rancangan arsitektur yang terdiri dari 12 prinsip arsitektur serta usulan aplikasi dan infrastruktur yang terintegrasi. Usulan tersebut diharapkan dapat menjamin validitas data serta mengoptimalkan proses persiapan perdagangan sehingga mengurangi potensi risiko kegagalan perdagangan akibat kesalahan data. Rancangan arsitektur juga dibuat agar dapat memberikan masukan dan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan pengembangan TI di area pendukung operasional perdagangan.

The application of Information Technology (IT) in the process of trading operations support at PT XYZ is expected to increase process effectiveness and data validation in activity of trading preparation. However, existing implementation is not optimal because the data exchange between systems is still done manually due to the lack of systems and IT infrastructure integration in whole trading operations support and system functionality. The less optimal implementation of IT solutions is occurred because there is no enterprise architecture as a standard or reference for the development and use of IT in the company. Therefore, a design of architecture is required to ensure business needs alignment with IT based on the company's strategic goals. This study aims to produce architectural designs using the TOGAF framework as a reference for architectural development using qualitative methods and case studies at PT XYZ. Data processing methods are carried out by conducting interviews and observations on the organizational environment and business processes that are running on the relevant business units. This study produced an architectural design consisting of 12 architectural principles as well as proposed integrated applications and infrastructure. The architecture proposal is expected to guarantee the validity of the data and optimize the trade preparation process so as to reduce the potential risk of trading failure due to data errors. It is also constructed in order to provide Input and become a reference of IT development decision making in the trading operational support area."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Hadi
"Saat ini penggunaan teknologi informasi dalam menjalankan fungsi bisnis dan aktifitas bisnis perusahaan menjadi sebuah kebutuhan yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas bisnisnya. Serta peranan teknologi informasi dapat menjadikan perusahaan memiliki kemampuan dalam bersaing serta keunggulan dalam bersaing (competitive advantages). Untuk mendapatkan hasil penerapan teknologi informasi yang optimal diperlukan suatu framework pengembangan teknologi informasi. Pengembangan teknologi informasi diperoleh melalui perencanaan teknologi informasi yang bersifat menyeluruh dan terintegrasi dalam bentuk arsitektur enterprise. Dalam pengembangan arsitektur enterprise dibutuhkan alat bantu berupa enterprise architecture framework. TOGAF ADM merupakan enterprise architecture framework yang digunakan dalam penelitian ini. Metode TOGAF ADM memberikan hasil berupa arsitektur enterprise dalam bentuk arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data dan arsitektur teknologi. Rancangan arsitektur enterprise ini dapat dijadikan sebagai pedoman atau blue-print perusahaan untuk perancangan dan pengembangan teknologi informasi.

Nowadays, the use of information technology in running the business functions and activities of the company's business becomes a necessity that must be owned by the company to improve the efficiency and effectiveness of its business. And the role of information technology can make the company ability to compete as well as excellence in competitive (competitive advantages). To get the optimal application of information technology we need a framework of information technology development. The development of information technology acquired through information technology planning is comprehensive and integrated in the form of enterprise architecture. In the development of enterprise architecture takes the form of enterprise architecture tools framework. TOGAF ADM is an enterprise architecture framework used in this study. TOGAF ADM method gives results in the form of enterprise architecture in the form of business architecture, application architecture, data architecture and technology architecture. The design of the enterprise architecture can be used as a guide or blueprint for the company's design and development of information technology."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chairina Marsya
"Saat ini, Teknologi Informasi (TI) telah menjadi suatu kebutuhan mendasar dalam berbagai sektor dan keperluan. Di salah satu perusahaan pengelola jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), layanan TI telah merespons banyak kebutuhan yang ada. Layanan tersebut mencakup aspek-aspek seperti sistem internal maupun sistem pendukung proses bisnis PT JMTO. Keanekaragaman layanan TI mendorong perlunya perancangan Enterprise Architecture TI. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi dan sumber daya SI/TI yang dimiliki perusahaan dan membantu menciptakan keputusan strategis dalam keselarasan TI dengan tujuan bisnis. Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus deskriptif yang menggunakan metode penelitian kualitatif. Perancangan EA pada penelitian ini menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM, dengan mengacu pada rencana arah bisnis perusahaan, analisis SWOT dan Value Chain Activities dalam menganalisa kesenjangan kondisi perusahaan kini dengan yang ditergetkan. Data utama berasal dari hasil wawancara, sementara data sekunder bersumber dari tinjauan literatur, dan dokumen perusahaan. Pengolahan data dilakukan melalui analisis tematik. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan Enterprise Architecture yang menggambarkan arsitektur yang diinginkan, serta peta perencanaan implementasi yang meliputi arsitektur visi, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, dan arsitektur teknologi.

Nowadays, Information Technology (IT) has become a fundamental need in various sectors and purposes. In one of the toll road management companies, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), IT services have responded to many existing needs. These services include many aspects such as internal systems and systems supporting PT JMTO's business processes. The diversity of IT services drives the need for IT Enterprise Architecture design. It aims to optimize the company's IT functions and resources and help create strategic decisions in aligning IT with business goals. This research is a descriptive case study that uses qualitative research methods. The design of EA in this study uses the TOGAF ADM framework, with reference to the company's business direction plan, SWOT analysis and Value Chain Activities in analyzing the gap between the company's current and expected conditions. The main data comes from the results of interviews, while secondary data comes from literature reviews, and company documents. Data processing is done through thematic analysis. The result of this research is an Enterprise Architecture design that describes the desired architecture, as well as an implementation planning map that includes vision architecture, business architecture, information systems architecture, and technology architecture."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baskoro Oktianto
"Dengan semakin berkembangnya strategi bisnis dan semakin banyaknya aplikasi yang digunakan oleh airline maka pola komunikasi yang terbentuk akan semakin kompleks. Hal ini menyebabkan beberapa permasalahan antara lain penggunaan infrastruktur yang tidak efisien dan integrasi antar aplikasi yang tidak efisien. Perkembangan strategi bisnis juga menuntut solusi SI/TI yang dapat mengakomodir kebutuhan bisnis yang ada. Permasalahan-permasalahan tersebut dialami oleh Asyst sebagai salah satu IT provider yang menyediakan solusi SI/TI bagi airline. Penelitian ini memfokuskan pada desain enterprise architectureyang dapat mengakomodir bisnis inti airline yang dapat dibangun Asyst agar tercapai resource sharing dan integrasi antar aplikasi. Enterprise architecture dibangun menggunakan TOGAF ADM. Hasil akhir penelitian adalah berupa desain enterprise architecture untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada yang telah ditetapkan.

With the development of business strategy and the increasing number of application used by airline, the communication pattern between application will become more complex. This causes some problems, among others is inefficient use of infrastructure and integration between applications. The development of business strategy also demanding IS/IT solution which can accommodate the needs of existing businesses. These problems were faced by Asyst as one of the IT provider who provides IS/IT solution for airline. The research conducted was focused on enterprise architecture design which can accommodate the airline's core business which can be built by Asyst in order to achieve resource sharing and integration between applications. Enterprise architecture was built using TOGAF ADM. The final result of this research is an enterprise architecture design to answer existing problems which has been defined."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Noor Yahya
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran terkait dengan penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja bisnis bagi Yayasan Genggam Merah Putih, yaitu suatu yayasan nirlaba yang bergerak dalam bidang penyaluran dan implementasi alat-alat tepat guna bagi masyarakat. Usulan diajukan dalam bentuk perancangan arsitektur enterprise dengan menggunakan metodologi perancangan TOGAF ADM (Architecture Development Method). Untuk mendukung deskripsi, analisis dan visualisasi perancangan arsitektur, digunakan bahasa pemodelan arsitektur enterprise yaitu ArchiMate. Representasi rancangan arsitektur sasaran ditampilkan dalam ontologi Zachman untuk memudahkan pemahaman solusi yang dihasilkan bagi pihak-pihak terkait. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kulitatif dengan pengumpulan data yang berasal dari observasi, wawancara, dan diskusi. Hasil dari penelitian ini adalah dokumen yang berisi cetak biru arsitektur enterprise yang dapat digunakan sebagai acuan untuk merancang sistem yang teritegrasi dengan bisnis untuk memfasilitasi pengelolaan informasi bagi Yayasan.

The purpose of this study is to contribute ideas related to the application oft information technology to improve the business performance of Genggam Merah Putih Foundation, which is a non-profit organization that is engaged in the distribution and implementation of appropriate tools with the aim of supporting Indonesian community. The presented proposal is in the form of enterprise architecture design by using the methodology of TOGAF ADM (Architecture Development Method). To support the description, analysis and visualization of architectural design, ArchiMate as he enterprise architecture modeling language is utilized. Representation of the target architecture design is mapped into Zachman ontology to ease understanding of the resulting solution for the parties involved. This study is a qualitative research in which the data collection is conducted in the form of observations, interviews and discussions. The results of this study is a document containing the enterprise architecture blueprint which can be used as a reference for designing an integrated system to facilitate the management of information for the Foundation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bhimo Bhaskoro
"Penerapan teknologi informasi sudah menjadi hal yang jamak dilakukan oleh berbagai perusahaan. Begitu juga dengan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang asuransi. Dalam penelitian ini dijelaskan lebih detil proses bisnis yang berhubungan dengan nasabah asuransi, yaitu proses bisnis pembuatan polis dan pengajuan klaim asuransi. Penerapan teknologi informasi diharapkan mampu meningkatkan daya saing perusahaan terhadap kompetitor. Untuk memaksimalkan penerapan teknologi informasi yang dilakukan, perusahaan membutuhkan rencana penerapan teknologi informasi yang salah satunya melalui rancangan arsitektur enterprise. Penelitian ini menitikberatkan pada masalah penumpukkan pertanyaan yang tidak teratasi dengan baik di Biro Humas. Masalah tersebut timbul karena proses pemonitoran polis dan klaim asuransi belum berjalan dengan baik. Hal tersebut diakibatkan belum adanya arsitektur enterprise yang mampu mendukung pemonitoran polis dan klaim asuransi. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang rancangan arsitektur enterprise untuk layanan pemonitoran polis dan klaim asuransi yang ada di Jasindo. Perancangan infrastruktur tersebut dilakukan secara bertahap mengacu pada kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti TOGAF Architecture Development Method (ADM) sampai dengan fase opportunities and solutions. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi perancangan infrastruktur untuk layanan monitoring klaim dan polis asuransi yang ada di Jasindo.

The implementation of information technology has conducted by various companies in this era. PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) as a company engaged in the field of insurance is also use information technology. In this study described in detail the business processes related to insurance customers, namely the business process of making policy and filing insurance claims. The application of information technology is expected to enhance the company's competitiveness against competitors. To maximize the implementation of information technology, the company requires the application of information technology plan is one of them through the design of Enterprise Architecture. This study focuses on the problem of accumulation of questions that are not well resolved in the Bureau of Public Relations. The problem arises because the process of policy monitoring and insurance claims have not been going well. This is due to the lack of Enterprise Architecture that can support policy monitoring and insurance claims. Therefore, this research will be discussed about the design of infrastructure for information technology services and insurance claims monitoring policy that is in Jasindo. The design is done in stages infrastructure refers to the framework of The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Steps being taken in this study follows the TOGAF Architecture Development Method (ADM) to the opportunities and solutions phase. This study is expected to provide a solution for the design of infrastructure monitoring services and insurance claims is in Jasindo.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>