Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162647 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratih Hana Maria
"Penelitian ini memverifikasi pemahaman generasi milennials akan identitas perusahaan (corporate identity) PT NET Mediatama Indonesia. Dengan menggunakan Teori Dinamika Identitas milik Hatch & Schultz, penelitian ini ingin melihat gap yang muncul pada Visi, Budaya, Citra (Vision, Culture, Image- disingkat VCI) dari generasi kerja baru, millennials. Penelitian ini menemukan bahwa identitas perusahaan harus disampaikan langsung oleh pemimpin tertinggi perusahaan melalui komunikasi internal, hal ini dilakukan untuk menghindari kesalah pahaman antar generasi. Selain itu temuan lain dari penelitian ini adalah mengenai gap VCI yang terjadi lebih dominan ketika menyinggung tentang budaya organisasi yang disebabkan oleh perbedaan persepsi dan gaya komunikasi yang melibatkan millennials. Selain itu ditemukan juga gap VCI yang berhubungan dengan birokrasi, komitmen untuk tetap konsisten pada visi, dan kualitas konten media yang tidak berbanding lurus dengan keuntungan pada bisnis media.

This study verifies the understanding of the Millennials generation of PT NET Mediatama Indonesia's corporate identity. By using Hatch & Schultz's Theory of Identity Dynamics, this study wants to see gaps that arise in Vision, Culture, Image (VCI) of new generation of work, millennials. This study found that corporate identity must be conveyed directly by the highest leaders of the company through internal communication, this is done to avoid misunderstandings between generations. In addition, another finding from this study is that the VCI gap that occurs is more dominant when referring to organizational culture caused by different perceptions and communication styles involving millennials. Besides that, it was also found that VCI gaps related to bureaucracy, commitment to remain consistent with the vision, and the quality of media content that is not directly proportional to the profits in the media business."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daulay, Maharani Az-Zahra
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh customer experience, customer satisfaction, dan influencer marketing terhadap customer loyalty dari brand kecantikan lokal. Selain itu, customer demographics sebagai moderasi dari pengaruh-pengaruh tersebut juga dianalisis dengan menggunakan subjek generasi milenial dan generasi Z. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kuantitatif berupa cross-sectional survey melalui kuesioner daring untuk menguji 6 hipotesis. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, Peneliti mengumpulkan 309 responden yang memenuhi kriteria berupa warga negara Indonesia (WNI), tergolong dalam generasi milenial atau generasi Z, pernah membeli produk kecantikan lokal dalam kurun 6 bulan terakhir, dan aktif dalam menggunakan media sosial. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan software SmartPLS. Hasil pengolahan data menunjukkan terdapat 3 hipotesis yang terbukti secara signifikan, yaitu terdapat pengaruh positif dari customer experience terhadap customer loyalty, pengaruh positif dari customer satisfaction terhadap customer loyalty, dan pengaruh positif dari influencer marketing terhadap customer loyalty. Kemudian, moderator customer demographics ditemukan tidak memiliki peranan signifikan pada pengaruh customer experience, customer satisfaction, maupun influencer marketing terhadap customer loyalty. Penemuan dari penelitian memberikan wawasan bagi brand kecantikan lokal di Indonesia agar dapat meningkatkan customer loyalty dengan meningkatkan customer experience, customer satisfaction, dan influencer marketing.

This research aims to analyze the impact of customer experience, customer satisfaction, and influencer marketing on customer loyalty to local beauty brands. Additionally, it examines the role of customer demographics, specifically millennials and Generation Z, as a moderating factor in these influences. The study employs a quantitative approach through a cross-sectional survey conducted via an online questionnaire to test six hypotheses. Using purposive sampling, the researchers gathered data from 309 respondents who met the criteria of being Indonesian citizens, belonging to the millennial or Generation Z generation, having purchased local beauty products in the last six months, and actively using social media. The collected data was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with SmartPLS software. The results revealed that three hypotheses were significantly supported: customer experience positively influences customer loyalty, customer satisfaction positively influences customer loyalty, and influencer marketing positively influences customer loyalty. However, customer demographics did not moderate the relationships between customer experience, customer satisfaction, and influencer marketing with customer loyalty. These findings offer valuable insights for local beauty brands in Indonesia to enhance customer loyalty by focusing on improving customer experience, satisfaction, and influencer marketing strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Deri Laksamana Putra
"ABSTRAK
Strategi marketing public relation green product saat ini membuat konsumen milenial yang sebelumnya mengkonsumsi produk yang tidak memikirkan dampak bagi lingkungan, kini mulai mengalami pergeseran dengan mengkonsumsi produk yang lebih memperhatikan lingkungan. Hal ini disebabkan karena kebanyakan konsumen milenial menyadari bahwa perilaku pembelian mereka secara langsung berpengaruh pada berbagai permasalahan lingkungan. Konsumen The Body Shop sebagai salah satu brand yang terkenal sebagai merek hijau percaya bahwa atribut produk hijau dapat mempengaruhi sikap dan perilaku green lifestyle konsumen milenial. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh community green marketing The Body Shop dalam memberikan hubungan yang berkesinambungan antara brand, konsumen dan komunitas sosial sebagai bagian dari proses community relations dalam strategi marketing public relations dengan membangun kepercayaan konsumen milenial sehingga menjadi salah satu penunjang keputusan konsumen milenial menggunakan produk The Body Shop.

ABSTRACT
Marketing public relations strategy of green product is currently making millennials consumers previously consume products that are not thinking about the impact on the environment, are now beginning to experience a shift by consuming products more attention to the environment. This is because most of millennials consumers aware that their purchasing behavior directly affects to different environmental problems. Consumers of The Body Shop as one brand that is well known as a green brand believes that the green product attributes can influence the attitudes and behavior of millennials consumers green lifestyle. It is not independent of the influence of community green marketing The Body Shop in providing lasting relationships between brands, consumers and social communities as part of the process of community relations strategy in marketing public relations to build the trust of millennials consumers thus becoming one of the supporting millennials consumers decision to use The Body Shop products."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deby Setiyowati
"Tesis ini bertujuan untuk meneliti aktivitas komunikasi internal dalam membangun identitas perusahaan di kalangan karyawan pada perusahaan BUMN Konstruksi, dengan kasus pada PT Wijaya Karya Persero Tbk dan PT Waskita Karya Persero Tbk. Teori yang mendasari penelitian adalah teori komunikasi korporat, teori komunikasi internal dan teori identitas perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus eskploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada narasumber dari kedua perusahaan.
Hasil penelitian yang didapatkan memperlihatkan bahwa fungsi komunikasi korporat pada kedua perusahaan dijalankan oleh Sekper atau Sekertariat Perusahaan. Sekper kedua perusahaan telah melaksanakan dua dari empat aktivitas komunikasi internal dalam membangun serta mempertahankan identitas perusahaan kepada karyawan yaitu melalui struktur dan isi pesan, sedangkan untuk aliran dan iklim komunikasi belum ada inisiasi langsung dari Sekper. Dan juga memanfaatkan fungsi manajemen dalam menguatkan identitas perusahaan di kalangan karyawan.

This thesis aims to examine the internal communication activities in establishing corporate identity among employees at state owned construction company PT Wijaya Karya Persero Tbk and PT Waskita Karya Persero Tbk. The underlying theory is the theory of corporate communication, internal communication theory and corporate identity theory. This research is a qualitative research with eskplorative case study. Data collection was done by in depth interviews to resource persons from both companies.
The result of the research shows the function of corporate communication in both companies is run by Sekper or Sekertariat Perusahaan. Sekper of both companies have implemented two of the four internal communication activities in establishing and maintaining corporate identity to employees through the structure and content of the message, while for the flow and communication climate there has been no direct initiation from Sekper. And also take advantage of management functions in strengthening corporate identity among employees.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T51601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrina Nur Isyani
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh media komunikasi internal terhadap kinerja karyawan melalui budaya perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Dalam penelitian kali ini, ada tiga media komunikasi internal BRI yang akan diuji, yaitu Digital Office, BRISmart, dan BRIShare. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui survey dengan menyebarkan kuesioner. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 204 orang yang merupakan karyawan BRI yang berada di kantor pusat, mulai dari karyawan tetap, kontrak, dan trainee.
Dari hasil analisis data diketahui bahwa ketiga media komunikasi internal tersebut berpengaruh langsung terhadap kinerja. Ketiga media komunikasi internal tersebut juga berpengaruh terhadap budaya perusahaan. Selain itu, dengan menggunakan causal steps yang dikembangkan oleh Baron & Kenny (1986) untuk menentukan hasil mediasi, diketahui bahwa dua media dimediasi secara parsial oleh budaya perusahaan dan satu media dimediasi secara penuh oleh budaya perusahaan.

This study aims to examine the effect of internal communication media on employee performance through corporate culture at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. There are three internal communication media of BRI to be tested in this research, namely Digital Office, BRISmart, and BRIShare. This study uses quantitative methods with survey as the data collection technique by distributing questionnaires. The number of respondents in this study are 204 people who are employees of BRI located at head office, starting from permanent employees, temporary employees, and the trainees as well.
From the data analysis, it is known that these internal communication media have an effect on the employee performance. These media also affect the corporate culture. Furthermore, using the causal steps developed by Baron & Kenny (1986) to determine the outcome of mediation, it is known that there are two media that are mediated partially by the corporate culture and the other one are fully mediated by the corporate culture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fahmi Priyatna
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep, pengukuran, dan determinan millennials berada pada kelas menengah, dengan studi kasus Indonesia. Penelitian ini menggunakan model logit dan menetapkan objek penelitian pada level rumah tangga di tiga kohort generasi yang berbeda, yaitu rumah tangga yang dikepalai oleh Millenials, Gen X, dan Baby Boomer. Dengan melakukan komparasi determinan pada kohort generasi yang berbeda, maka penelitian ini dapat memastikan estimasi yang tepat sesuai karakteristik masing-masing generasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentu utama rumah tangga millennials berada pada kelas menengah adalah: (i) pendidikan (setidaknya lulus pendidikan sekolah menengah atas), (ii) pekerjaan (memiliki pekerjaan penuh waktu, bekerja pada sektor sekunder atau tersier, serta memiliki status sebagai wirausahawan atau karyawan formal), dan (iii) memiliki akses terhadap fasilitas dan layanan (akses terhadap sanitasi, akses terhadap internet, dan akses terhadap keuangan). Hasil estimasi juga menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan determinan kelas menengah antara rumah tangga millennials dengan generasi pendahulunya yang dibahas lebih lanjut pada paper ini.

This study aims to examine the concepts, measurements, and determinants of millennials in the middle class, a case study of Indonesia. This study uses a logit model and sets the object of research at the household level in three different generation cohorts, namely households headed by Millenials, Gen X, and Baby Boomers. By comparing the determinants of different generations, this study can ensure the precise estimatation that match the unique characteristics of each generation. The results show that the main determinants of millennials households in the middle class are: (i) education (at least graduating from high school), (ii) employment (having a full-time job, working in the secondary or tertiary sector, having an entrepreneur or a formal employee status), and (iii) having the access to amenities and services (access to sanitation, access to internet, and access to finance). The estimation results also show that there are several differences in the determinants of staying in the middle class between millennials households and their predecessors which are discussed further in this paper."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Prayoga
"Saat ini, mayoritas penduduk Indonesia menurut data Sensus Penduduk 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan generasi Z. Kelompok generasi yang dimulai dari mereka yang lahir di tahun 1996 hingga 2012 ini telah mulai memasuki lingkungan dunia kerja. Ini membuat mereka saat ini berada pada fase transisi antara sekolah dengan bekerja. BPS, sebagai instansi pemerintah juga memiliki banyak sumber daya manusia dari generasi Z. Apalagi setiap tahunnya kebutuhan tenaga statistisi di BPS dipenuhi oleh lulusan baru dari Politeknik Statistika STIS, sebuah sekolah kedinasan yang berada di bawah afiliasi BPS. Pada masa transisi ini yang kadang membuat munculnya celah (gap) komunikasi yang dapat menjadi hambatan dalam sebuah organisasi. Gap ini memungkinkan munculnya ketidakharmonisan antara pegawai baru generasi Z ini dengan pegawai lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivisme dengan metode penelitian studi kasus melalui wawancara mendalam kepada generasi Z di BPS yang dilengkapi wawancara pelengkap, kajian terhadap data dari internal BPS dan majalah internal BPS, serta penelitian terdahulu yang memiliki kaitan. Penelitian ini mengidentifikasi adanya tahapan transisi yang dilakukan oleh generasi Z di BPS dalam menyesuaikan dirinya di lingkungan kerja. Dimulai dari sejak berkuliah di Politeknik Statistika STIS, dilanjutkan dengan ketika melakukan program internship di BPS pusat, dan ketika sudah ditempatkan di BPS penempatan masing-masing. Dari temuan penelitian terdapat beberapa faktor spesifik yang menonjol bagi generasi Z sebagai kelompok co-cultural dalam memilih praktik komunikasi. Seperti pengalaman mereka berinteraksi dengan kelompok lainnya serta konteks situasional, meliputi budaya setempat, situasi, dan waktu. Faktor yang menjadi temuan baru penelitian adalah bagaimana pimpinan di lingkungan kerja menerapkan kebijakan, serta karakteristik institusi pemerintah yang hanya ditemui di Indonesia, dalam penelitian ini karakteristik sekolah kedinasan Politeknik Statistika STIS dan BPS. Beberapa faktor ini membuat para generasi Z dapat memiliki pendekatan komunikasi dan hasil yang diinginkan seperti apa yang diinginkan dalam interaksinya di lingkungan kerja. Dalam temuan penelitian juga mengindikasikan belum disediakannya wadah resmi bagi kelompok co-cultural untuk berkesempatan melakukan komunikasi lintas generasi ketika kuliah, serta belum adanya laporan dan evaluasi menyeluruh dari pelaksanaan program internship sebagai program penunjang masa transisi generasi Z di dunia kerja.

Currently, the majority of Indonesia's population according to the 2020 Population Census data from the Badan Pusat Statistik (BPS) are generation Z. This generation group, starting from those born in 1996 to 2012, has begun to enter the world of work. This makes them currently in a transitional phase between school and work. BPS, as a government agency, also has a lot of human resources from generation Z. Moreover, every year the needs for statisticians at BPS are met by new graduates from the Politeknik Statistika STIS, an official school under BPS affiliation. This transitional period sometimes creates communication gaps that can become obstacles in an organization. This gap allows the emergence of disharmony between these new generation Z employees and other employees. This research uses a post-positivism approach with a case study research method through in-depth interviews with generation Z at BPS accompanied by complementary interviews, a review of data from internal BPS and internal BPS magazines, as well as previous research. This study identified the existence of transitional stages carried out by generation Z at BPS in adjusting to the work environment. Starting from studying at the Politeknik Statistika STIS, followed by doing an internship program at BPS Headquarter, and when they were placed at their respective placement BPS. From the research findings, there are several specific salient factors for Generation Z as a co-cultural group in choosing communication practices. Such as their experiences interacting with other groups as well as situational contexts, including local culture, situation, and time. Factors that become new research findings are how leaders in the work environment implement policies, as well as the characteristics of government institutions that are only found in Indonesia, in this study the characteristics of the official school of the Politeknik Statistika STIS and BPS. Several of these factors make generation Z able to have a communication approach and the preferred outcome as desired in their interactions in the work environment. The research findings also indicate that there has not been an official forum for co-cultural groups to have the opportunity to communicate across generations while in college, and there has been no comprehensive report and evaluation of the implementation of the internship program as a program to support the transition period for Generation Z in the world of work."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Hermawan
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kinerja aparatur negara, terutama dalam hal profesionalisme dan kualitas pelayanan publik. Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia perlu untuk meningkatkan kinerja pegawai agar kinerja mereka dapat optimal. Peningkatan kinerja dapat dipengaruhi oleh faktor iklim komunikasi organisasi dan Budaya Organisasi, dimana iklim komunikasi yang baik dapat membuat pegawai meningkatkan prestasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi dan Budaya Organisasi yang baik dapat meningkatkan kinerja pegawai sehingga berdampak pada Peningkatan Kinerja Pegawai. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh iklim komunikasi Budaya Organisasi terhadap kinerja.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat eksplanantif, dengan metode survei, yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dan hubungan yang signifikan dan positif antara iklim komunikasi dan Budaya Organisasi baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja. Sehingga, dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai di Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, iklim komunikasi dan Budaya Organisasi yang diterapkan perlu ditingkatkan.

This research is based on the lack of government employee?s performance, especially in professionalism and public service quality. The National Board of Placement and Protection Of Overseas Worker as one of government institution which is in acceleration process of Reformation of Bureaucracy, need to increase employee?s performance in order to make their performance more optimum. This increase can be influenced by organizational communication climate and Organitational Culture, where a good communication climate and an good Organitational Culture support employees to work better.
This research is quantitative-explanative approach, used survey method by spreading questionnaires. Data analysis found that there organizational communication climate and Organitational Culture give positive and significant influence to employee?s performance, either partially or simultaneously. In order to improve the performance of employees in the The National Board of Placement and Protection Of Overseas Worker, communication and leadership climate that is applied at The National Board of Placement and Protection Of Overseas Worker need to be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46235
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Maulina Putri
"Bekerja tidak hanya menyediakan untuk kebutuhan material, tetapi makna dari pekerjaan dapat memenuhi rasa kepuasan dalam bekerja yang berdampak pada kinerja sesesorang. Kinerja SDM sangat dibutuhkan dalam menggerakkan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat orientasi kerja terhadap kepuasan kerja dan pengaruhnya pada kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei terhadap 100 karyawan MDP di PT.Net Mediatama Indonesia.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara orientasi kerja dan kepuasan kerja dengan kekuatan hubungan yang lemah, serta terdapat pula hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan dengan kekuatan hubungan yang kuat. Ditemukan adanya kecendrungan karyawan yang berorientasi solidaristik mempunyai motivasi untuk membangun jaringan sosial dan mencari pengalaman. Selanjutnya dimensi kepuasan hubungan memiliki hubungan yang paling kuat dengan dimensi kerjasama, karena dengan kerjasama tim yang baik, karyawan mampu mencapai target perusahaan.

Working does not only provide material needs, but the meaning of work could give a satisfaction which may influence one?s performance. HR performance is strongly needed in running an organization. This study aims to find out the effect of the level of work orientation on job satisfaction and its influence on the performance of employees. This study uses quantitative approach by analyzing further the 100 data survey collected from the MDP employees in PT.Net Mediatama Indonesia.
The result of this study shows that there is a relationship between work orientation and job satisfaction with the force of weak ties, and there is also a relationship between job satisfaction and job performance with the strong relationship. It is found that there is a tendency that the employees who are solidaristic oriented have the motivation to build social network and search for experiences. Furthermore, the dimensions of relationship satisfaction has the strongest tie with the dimensions of cooperation, because with a great teamwork, the employee will be able to achieve the targets of the company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Novi Riyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi, implementasi, dan evaluasiatas difusi inovasi dari budaya organisasi yang dilakukan melalui komunikasiinternal pada Pusdiklat BPK RI. Metode penelitian dilakukan secara kualitatifdengan wawancara mendalam dan observasi yang disertai dengan data sekundersebagai bahan pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi danimplementasi inovasi budaya melalui komunikasi internal yang diterapkanmanajemen menghasilkan evaluasi yang positif. Namun demikian proses difusiinovasi tidak berjalan dengan lancar karena sifat budaya organisasi yang abstraksehingga dibutuhkan waktu penyesuaian yang panjang dalam proses internalisasidi organisasi. Selain itu terdapat perbedaan tipe pengadopsi inovasi yangdisebabkan oleh penempatan posisi adopter didalam organisasi.

This research aims to know the strategy, implementation, and evaluation of thediffusion of innovation over the culture of the organization is done throughinternal communication at Pusdiklat BPK RI BPK RI Training Center . Theresearch method was conducted qualitatively with in depth interviews andobservations accompanied by secondary data as a comparison material. Theresults showed that the strategy and implementation of cultural innovation throughinternal communication applied by management resulted in a positive evaluation.However, the process of diffusion of innovation does not go smoothly because ofthe nature of organizational culture is an abstraction, so that it takes a long timeadjustment in the process of internalization in the organization. In addition, thereare different types of innovation adopters caused by the placement of an adopterposition within the organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>