Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9983 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Smith, Charles A.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2008
649.7 SMI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Charles A.
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2008
649.7 SMI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Phiter
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2022
649.1 IRE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gurian, Michael
Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2006
649.132 GUR w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Marcella Josephine
"Emotional support ES merupakan pola pengasuhan yang responsif, positif, dan tidak memaksakan kehendak orang tua kepada anak. Penelitian terdahulu telah meneliti hubungan antara ES orang tua dengan performa executive function EF anak prasekolah, namun masih lebih berfokus pada ibu sebagai sumber emotional support. EF merupakan kemampuan kognitif yang berfungsi untuk mengontrol perilaku bertujuan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara emotional support ayah dan ibu terhadap performa cool dan hot executive function anak prasekolah usia 48-72 bulan. Sebanyak 61 partisipan ibu dan anak, serta 43 partisipan ayah ikut serta dalam penelitian ini. Anak diberikan beberapa tes EF, lalu ayah dan ibu diminta untuk bermain secara terpisah dengan anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum terdapat hubungan antara ES ibu dengan performa hot EF anak, namun peran jenis kelamin dan usia anak serta tingat SSE dan pendidikan orang tua yang besar terhadap EF membuat hubungan kedua variabel tersebut menjadi tidak signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengasuhan orang tua yang responsif dan hangat terhadap performa EF anak usia dini.

Emotional support ES is a term for responsive, positive, and non intrusive parenting. Previous research had been conducted to see the relationship between parents emotional support and preschoolers executive function EF , yet still focused on mother as the provider. EF is a set of cognitive function that controls goal directed behavior.
This study aimed to assess the relationship between parents emotional support and preschoolers cool and hot EF. About 61 preschool children aged 48 72 months with their mother, and 43 preschool children aged 48 72 months with their father participated in this study. EF tests were delivered to the children, and after that were asked to play with their mother and father.
Result found that in general, only maternal ES correlated with preschoolers hot executive function. However, the large influences of child gender and age, family socioeconomic level, and parents educational level toward EF made the relationship between EF and ES not significant. This study's results hopefully can broaden the view about parents emotional support and preschoolers executive function.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vitriani Sumarlis
"Menumt Erikson (dalam Hamner & Turner, 1990) krisis perkembangan yang dialami anak pada masa usia sekolah adalah industry vs inferiority. Keberhasilan anak mengatasi krisis in! akan menimbulkan rasa industri yang akan membentuk konsep diri yang posltif. Rasa industri seorang anak pada masa ini sangat ditentukan oleh prestasi belajamya di sekolah (Erikson dalam Hjelle & Ziegler 1991). Prestasi belajar anak di sekolah ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah keluarga karena dalam perkembangan seorang anak tidak ada pengalaman lain yang bisa mempengaruhi anak sebanyak pengaruh hubungan orangtua dan anak (Turner & Helms, 1991). Orangtua melalui interaksinya dengan anak dalam proses pengasuhan dapat berperan dalam upaya pencapaian prestasi' belajar anak.
Berkaitan dengan peran orangtua, secara tradisional pengasuhan dalam arti mendidik dan membesarkan anak lebih dibebankan kepada ibu. Peran ayah lebih dikaitkan dengan peran sebagai pendukung ekonomi yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan intelektual (Signer, 1994; Hamner & Turner, 1990; Parsons & Bales dalam Signer 1994; Phares, 1996) sehingga keterllbatan ayah dalam pengasuhan anak tidak mendalam. Namun jaman berkembang dan jumlah wanita yang bekerja meningkat. Ayah pun mulai dituntut untuk terlibat dalam pengasuhan anak.
Beberapa basil penelitian menunjukkan bahwa ayah memiliki kemampuan yang sama dengan Ibu dalam mengasuh anak. Penelitian lain pun menunjukkan bahwa keteriibatan ayah dalam pengasuhan dapat berpengaruh terhadap keseluruhan perkembangan sosial, emoslonal dan Intelektual anak (Crouter & Jenkins 1987)^ Khususnya bag! anak usia sekolah pengaruh ayah lebih ditekankan pada perkembangan intelektual anak dalam kaltannya dalam pencapaian prestasi belajar. Karakteristik-karakteristik tertentu yang ditampilkan ayah selama proses pengasuhan -hangat atau kontrol- akan berpengaruh bagi pencapaian prestasi belajar anak. Dari beberapa peneiitian yang dilakukan oleh Radin (1981) terhadap ayah anak prasekolah menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kehangatan yang diberikan ayah dengan fungsi intelektual dan prestasi belajar anak. Sedangkan kontrol ayah berhubungan negatif dengan prestasi belajar anak. Di Indonesia, peneiitian Yusuf (1996) menunjukkan bahwa kebanyakan orangtua siswa yang berprestasi unggul memiliki pengasuhan yang cenderung demokratis maupun tidak demokratis. Oleh karena itu, peneiitian ini akan melihat bagaimanakah karakteristik pengasuhan ayah anak usia sekolah yang berprestasi belajar tinggi dan rendah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai dua kelompok sampel yaitu para ayah yang memiliki anak usia sekolah berprestasi belajar tinggi dan rendah. Subjek peneiitian ini adalah 65 orang ayah. Mereka memiliki anak yang duduk di kelas Vl sekolah dasar dan tergolong siswa yang berprestasi belajar tinggi dan rendah. Pengambilan sampel akan dilakukan dengan menggunakan metode purposive. Mat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner yang diberikan kepada para ayah dari kedua kelompok ayah tersebut.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kebanyakan ayah dalam peneiitian ini memiliki tingkat kehangatan dan kontrol yang tinggi dalam pengasuhan. Saran bagi peneiitian yang akan datang adalah menyeimbangkan jumlah item pengasuhan ayah yang hangat dan kontrol serta membandingkan tingkat pendidikan, tingkat pendidikan yang diharapkan maupun yang diharuskan ayah dan ibu. Untuk peneiitian serupa, diharapkan dapat memperbesar jumlah sampel sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih mendalam tentang variabelvariabel yang berkaitan dengan pengasuhan ayah seperti faktor budaya, pengalaman bersama ayah atau karakteristik kepribadian ayah."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2743
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Singgih Prabowo
"Sudah lama jika kehidupan masyarakat Tengger yang mendiami tepian kaldera Gunung Tengger telah menarik perhatian para ilmuan sosial dan antropolog. Masyarakat Tengger terkenal dengan kehidupannya yang damai, terartur, tertib, jujur, dan rajin bekerja. Dataran tinggi Tengger dikenal sebagai wilayah yang damai dan tentram karena orang Tengger masih memegang teguh nilai budaya yang diwariskan nenek moyangnya. Selain itu mereka juga apresiatif terhadap tradisi yang diwariskan leluhurnya yang dijadikan rujukan dalam kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi bagaimana dengan kondisi saat ini, dimana interaksi antara masyarakat dataran rendah dengan masyarakat dataran tinggi mulai intens karena membaiknya kondisi insfrastuktur yang menunjang. Apakah meningkatnya interaksi tersebut telah merubah kehidupan masyarakat Tengger khususnya nilai budaya yang selama ini menjadi rujukan mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam kajian ini yang menjadi fokus utama adalah bagaimana sosialisasi nilai budaya Tengger yang dilakukan keluarga melalui pola asuh dalam membentuk karakter anak ditengah perubahan yang terjadi. Keluarga inti dipilih sebagai unit analisis karena sebagai satuan terkecil dalam satuan sosial memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah sosial yang dihadapai masyarakat dan perubahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan jika pada masyarakat Tengger di Desa Ranu Pani telah mengalami perubahan, sehingga ada nilai budaya yang tetap dipertahankan dan ada yang mulai berubah. Selain itu perubahan yang terjadi telah berdampak sampai tingkat keluarga sehingga berpengaruh terhadap sosialisasi nilai budaya dan pola asuh dalam pembentukan karakter anak.

It's been a long time known that the lives of the people who inhabit the periphery of Tengger Caldera mountain has attracted the attention of social scientists and anthropologists. Tengger community famous for a peaceful life, strong community, orderly, honest, and diligent. Tengger highlands known as the quiet and peaceful region because of the Tengger still adhere to the cultural values inherited by their ancestors. In addition, they are also appreciative of the inherited tradition by their ancestors and it were used as a reference in social life. But what about the current conditions, where the interaction between the people from the lowland and highland begin intense because of the improved conditions of infrastructures. Does increasing the interaction has changed people's lives, especially Tengger cultural values that have become their reference in social life.
In this study the main focus is how the socialization of Tengger cultural values carried by families through child rearing in shaping the character of children amid the changes. Nucleus family chosen as the unit of analysis, as the smallest unit in a social unit, it has a sensitivity to social problems faced by society and the changes that happen. The results show that Tengger community at Ranu Pani village has changed, so there is cultural value will be retained and there is some that starting to change. Besides the changes have an impact until the level of the family, it contributes to the changes of socialization of cultural values and child rearing in the formation of character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T44087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini ditulis oleh Chai’s Play, yaitu tim yang terdiri dari para ahli di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), berpengalaman dalam mengobservasi proses tumbuh kembang dan perilaku anak. Jadi dapat dipastikan informasinya kredibel dan sangat bermanfaat untuk para ayah dan bunda baru. Buku ini bisa jadi bekal ilmu pengetahuan parenting sebelum si kecil lahir nantinya. Tapi juga bisa jadi pendamping untuk para orang tua baru yang sedang di masa melelahkan, bingung dan galau dalam proses pengasuhan si kecil. Pembahasannya lengkap mengenai panduan merawat anak, menyusui, MPASI, pola tidur anak, imunisasi, tips praktis bermain bersama si kecil, peran keluarga dalam pengasuhan anak, sampai kesehatan mental ayah dan bunda. Isinya juga menarik dilengkapi dengan illustrasi berwarna yang membuat lebih mudah dipahami."
Jakarta: Grasindo, 2022
649.1 BEC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Christie
"Penelitian sebelumnya telah memperoleh hasil bahwa parental control merupakan salah satu pengasuhan orang tua yang berkontribusi terhadap perkembangan cool executive function EF , yaitu kemampuan kognitif tingkat tinggi yang dapat mendukung kesiapan sekolah anak prasekolah. Namun, kebanyakan penelitian sebelumnya hanya mengukur kontrol orang tua dalam bentuk verbal pada ibu, padahal kontrol orang tua juga dapat muncul dalam bentuk perilaku dan ayah juga memiliki peran dalam pengasuhan.
Penelitian korelasional ini dilakukan untuk melihat kontribusi setiap aspek dalam kontrol verbal command, indirect command, dan prohibitions dan kontrol perilaku physical support, modeling, dan physical discipline dari ayah dan ibu terhadap komponen dalam cool EF inhibitory control, working memory, dan cognitive flexibility . Sejumlah 61 partisipan anak diberikan tiga tes yang mengukur komponen cool EF dan strategi kontrol orang tua diukur dengan sesi bermain orang tua dengan anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah aspek strategi kontrol dari ayah maupun ibu berkorelasi signifikan dengan komponen dalam cool EF anak, bahkan setelah pengaruh jenis kelamin anak, usia anak, dan SSE dikontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua dapat menggunakan strategi kontrol yang tepat untuk mengoptimalkan perkembangan cool EF anak usia prasekolah.

Previous studies had found that parental control is an aspect of parenting that contribute to cool executive function EF development, a set of higher order cognitive skills that can promote preschool children's school readiness. But, most of the previous studies measured only mother regulatory language or mother's verbal control strategies, even though parental control can also be emerged as regulatory behavior, and father also has role in parenting.
The current study investigated the contribution of every aspects in parent regulatory language command, indirect command, and prohibitions and parent regulatory behavior physical support, modeling, and physical discipline from both father and mother in relation to components of preschool children's cool EF inhibitory control, working memory, and cognitive flexibility . 61 participants were given three performance tests that assessed cool EF and parental control strategies were assessed through parent child play session.
The result revealed that some aspects of both father control strategies and mother control strategies had significant correlations with components of child's cool EF, even after the influences of child's gender, child's age and SES were controlled. This study pointed out that parent can use appropriate control strategies to optimize child's cool EF development.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S68776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>