Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Atika Widyanti
"Prosedur pemasangan intravenous line merupakan sebuah prosedur tindakan invasif yang dapat mengakibatkan trauma dan gambaran yang negatif pada balita dan orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif pada 40 responden dengan metode analisis data univariat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55% responden mempunyai gambaran yang baik tentang prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita. Berdasarkan hasil penelitian ini prosedur pemasangan IV line sebagian besar sudah dilaksanakan dengan baik oleh perawat. Penelitian ini dapat menjadi informasi dan hasil evaluasi bagi perawat tentang prosedur pemasangan intravenous line kepada balita.

Description of Intravenous Line Procedure doing by Nurses to Toddlers: Pilot Study. Intravenous line procedure is an invasive procedure that can traumatize and gives negative perception for children under five years old and their parents The purpose of this study was to describe intravenous line procedure done by nurses towards children under five years old at hospital. This descriptive study was collected from 40 respondents by using univariate analysis. The result of this study showed that 55% respondent had positive image about intravenous line procedure done by nurses toward children under five years old. Based on the result showed a lot of nurses have performed intravenous line procedure well. This study can be used as information and evaluation result for nurses about intravenous line procedure toward children under five years old."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
610 JKI UI-19:3 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Widyanti
"Prosedur pemasangan intravenous line merupakan sebuah prosedur tindakan invasif yang dapat mengakibatkan trauma dan gambaran yang negatif pada balita dan orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif pada 40 responden dengan metode analisis data univariat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55% responden mempunyai gambaran yang baik tentang prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada balita. Berdasarkan hasil penelitian ini prosedur pemasangan IV line sebagian besar sudah dilaksanakan dengan baik oleh perawat. Penelitian ini dapat dijadikan informasi dan hasil evaluasi bagi perawat tentang prosedur pemasangan intravenous line kepada balita.

Intravenous line's procedure is an invasive procedure that can traumatize and gives negative perception for children under five years old and their parents. The purpose of this study was to describe intravenous line’s procedure done by nurses towards children under five years old at hospital. This descriptive study was collected from 40 respondents by using univariate analysis. The result of this study showed that 55% respondent had positive image about intravenous line's procedure done by nurses toward children under five years old. Based on the result showed a lot of nurses have performed intravenous line’s procedure well. This study can be used as information and evaluation’s result for nurses about intravenous line’s procedure toward children under five years old.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triana Ferdianingsih
"Pemasangan akses kateter intravena perifer (KIP) merupakan prosedur invasif yang paling sering dilakukan pada neonatus di ruang perawatan. Teknik steril merupakan fondasi pencegahan infeksi aliran darah pada neonatus berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan perawat dalam mempertahankan teknik steril pada pemasangan akses KIP. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 134 perawat. Adapun variabel terkait yang di ukur sehubungan dengan kepatuhan perawat dalam mempertahankan teknik steril diantaranya: penusukan berulang, tempat perawatan bayi (inkubator atau radiant warmer), usia perawat, lama bekerja, tingkat pendidikan perawat, tingkat pengetahuan, jadwal dinas, dan jumlah tim saat berdinas. Pengetahuan perawat diukur dengan menggunakan kuesioner dan tingkat kepatuhan diobservasi dengan lembar obsevasi sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO). Data hasil penelitian dianalisis dengan multivariate regresi linier dengan hasil faktor yang memengaruhi kepatuhan perawat dalam mempertahankan teknik steril adalah penusukkan berulang, tempat perawatan bayi (radiant warmer dan inkubator), usia, tingkat pendidikan, jadwal dinas, jumlah tim saat berdinas (p=0,01; alpha 0,05%)

The insertion of peripheral intravenous catheter access (KIP) is an invasive procedure that is most often performed on neonates in the treatment room. Sterile technique is the foundation for preventing bloodstream infection in at-risk neonates. This study aims to identify the factors that influence nurses' compliance in maintaining sterile techniques for KIP access installation. The research design used was cross sectional with a sample size of 134 nurses. The related variables measured in relation to nurses' compliance in maintaining sterile techniques include: repeated stabbing, place of baby care (incubator or radiant warmer), age of the nurse, length of work, level of nurse education, level of knowledge, schedule of service, and number of teams while serving. Nurses' knowledge was measured using a questionnaire and the level of compliance was observed with an observation sheet according to Standard Operating Procedures (SPO). The data from the research results were analyzed by multivariate linear regression with the results that the factors that influenced nurses' compliance in maintaining sterile techniques were repeated stabbing, place of baby care (radiant warmer and incubator), age, education level, service schedule, number of teams while serving (p = 0, 01; alpha 0.05%)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Sri Rosma Kencana
"Medical play merupakan salah satu terapi bermain yang dapat diberikan pada anak di mana anak diberi kesempatan untuk mengeksplorasi peralatan medis yang ada di ruangan tempat anak dirawat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh medical play terhadap kecemasan dan nyeri anak usia prasekolah saat dilakukan tindakan pemasangan akses intravena perifer. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre and posttest with control group yang melibatkan masing-masing 31 responden untuk kelompok kontrol dan intervensi. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik consecutive sampling. Analisis perbedaan kecemasan pretest dan posttest pada kelompok intervensi maupun pada kelompok kontrol dilakukan menggunakan uji T dependen, sedangkan analisis perbedaan kecemasan posttest maupun nyeri posttest pada kelompok kontrol dan intervensi dilakukan menggunakan uji T independen. Hasil uji statistik T independen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor kecemasan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p<0,001 (p<0.05) dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor nyeri posttest pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan nilai p=0,528.

Penelitian ini merekomendasikan penerapan medical play untk mengurangi kecemasaan pada anak usai prasekolah saat dilakukan pemasangan akses intravena perifer.

 

Kata kunci: cemas; medical play; nyeri; prasekolah


Medical play is one of the play therapies that can be provided to children, where they are given the opportunity to explore medical equipment in the room where they are being treated. The purpose of this study is to analyze the influence of medical play on anxiety and pain in preschool-aged children during peripheral intravenous catheter insertion. This research utilized a quasi-experimental pre and posttest design with a control group, involving 31 respondents each for the control and intervention groups. Respondents were selected using consecutive sampling technique. Analysis of the differences in pretest and posttest anxiety scores in both the intervention and control groups was conducted using dependent t-test, while analysis of the differences in posttest anxiety and posttest pain scores between the control and intervention groups was carried out using independent t-test. The results of the independent t-test showed that there was a significant difference in the mean posttest anxiety scores between the control and intervention groups, with a p-value of <0.001 (p < 0.05), and there was no significant difference in the mean posttest pain scores between the control and intervention groups, with a p-value of 0.528. This study recommends the implementation of medical play to reduce anxiety in preschool-aged children during peripheral intravenous catheter insertion."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Nirwana Handayani
"Bayi berat lahir rendah (BBLR) memiliki ukuran vena yang sangat kecil sehingga memiliki resiko dilakukan pemasangan akses intravena perifer dengan beberapa kali penusukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari pemasangan akses intravena perifer berulang pada BBLR. Desain penelitian menggunakan cross sectional melibatkan 211 responden di salah satu rumah sakit rujukan di Jakarta dengan teknik consecutive sampling. Hasil uji korelasi Spearman menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pemasangan akses intravena perifer berulang pada BBLR dengan peningkatan nyeri, peningkatan frekuensi nadi, peningkatan frekuensi nafas, penurunan saturasi oksigen, penurunan suhu tubuh, durasi menangis bayi, keterlambatan terapi, durasi pemasangan dan tingginya biaya perawatan dengan nilai (p<0,001). Pada penelitian ini, sebagian besar responden memiliki usia gestasi 32-36 minggu, berat lahir 1501-2499 gram, dan berjenis kelamin laki-laki. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan dalam pengembangan tindakan preventif untuk mengurangi dampak pemasangan akses intravena perifer berulang pada bayi berat badan lahir rendah.

Low birth weight babies (LBW) have a very small size of vein so that they have the risk to do peripheral intravenous access by multiple insertion. This research aims to determine the impact of multiple insertion on intravenous access to LBW. The research design uses a cross sectional  involving 211 respondents in a referral hospital in Jakarta with consecutive sampling. The Spearman correlation test results show that there is a significant relation between multiple insertion on intravenous parifer in LBW with increased pain, increased pulse frequency, increased breath frequency, decreased oxygen saturation, decreased body temperature, duration of crying babies, delay in therapy, duration of installation and high cost of treatment with value (p<0,001). In this research, most of respondent have gestational age about 32-36 weeks, 1501-2499 grams of birth weight, and male sex. This research is expected to be used as a basis for developing preventive measures to reduce the impact of the multiple insertion on peripheral intravenous access for low birth weight babies."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Wastika
"ABSTRAK
Meningkatnya jumlah akseptor Implant di Kabupaten Bekasi, harus diantisipasi oleh petugas yang berkompeten dan berkualitas. Petugas pemasang Implant di Kabupaten Bekasi dilakukan oleh Dokter dan Bidan, dimana bidan sesuai dengan SK Dirjen Binkesmas DEPKES RI No:577/BM/DJ/BKK/V/1991 dibatasi kewenangannya dalam melakukan pelayanan pemasangan Implant. Hal ini sangat menarik untuk diteliti apakah kemampuan (kualitas) pemasang Implant pada dokter dan bidan berbeda?. Untuk itu dilakukan penelitian Kualitas pelayanan Implant oleh Dokter dan Bidan ditiga Kecamatan di Kabupaten Bekasi. Kualitas pelayanan pemasangan Implant diukur dari komposit tiga variabel, yaitu pengetahuan peserta implant tentang implant yang berasal dari informasi petugas, kejadian komplikasi akibat pemasangan implant dan kepuasan yang dirasakan oleh peserta Implant terhadap pelayanan yang diterimanya.
Penelitian dilakukan dengan cara survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel peserta implant diambil masing-masing 100 peserta yang dilayani dokter dan 100 peserta yang dilayani bidan Peserta implant yang diteliti adalah peserta implant yang dipasang pada periode Tahun anggaran 1991/1992.
Dari 3 variabel dasar kualitas pelayanan yang diteliti yaitu pengetahuan, kejadian komplikasi dan kepuasan yang dirasakan peserta implant, ternyata perbedaan pengetahuan dan kepuasan peserta implant yang dilayani dokter dan bidan bermakna secara statistik, perbedaan kejadian komplikasi pada peserta yang dilayani dokter dan bidan tidak bermakna secara statistik. Sedangkan perbedaan kualitas pelayanan pemasangan implant sebagai gabungan dari ketiga variabel dasarnya bermakna secara statistik.
Sehingga kesimpulan akhir adalah kualitas pelayanan pemasangan implant yang diterima peserta implant yang dilayani oleh dokter lebih baik dari kualitas pelayanan pemasangan implant yang dilayani oleh bidan.
Peneliti menyarankan agar tenaga bidan lebih meningkatkan mutu pelayanan pemasangan implant dilapangan, dengan cara pelatihan berkala dan berkesinambungan.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Dalam keluarga peran orang tua akan lebih dituntut apabila anak yang sakit menjalani
perawatan di rumah sakit. Anak membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang Iebih
dari orang tuanya karena di rumah sakit anak harus menghadapi lingkungan asing,
pemberi asuhan yang tidak dikenal, menjalani prosedur yang menimbulkan nyeri,
kehilangan kemandirian dan berbagai hal yang tidak diketahui. Keadaan ini dapat
memungkinkan timbulnya respon emosional terhadap orang tua. Orang tua mengalami
cemas menghadapi anaknya yang Sakit tersebut. Salah satu upaya untuk menurunkan
keeemasan orang tua adalah memperhatikan tingkat pengetahuan orang tua dengan
memberikan infomaasi yang benar tentang prosedur pamasangan infus. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran hubungan tingkat pengetahuan
tentang manfaat dan prosedur pemasangan infus dengan kecemasan Orang tua terhadap
anaknya yang dilakukan tindakan pemasangan infus. Penelitian ini dilakukan di RSUP
Fatmawati Jakarta dengan jumlah responden 30 orang. Desain penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kolerasi dengan instrumen berupa kuesioner. Analisa data
yang digunakan adalah analisa univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan analisa
bivarial dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang manfaat dan prosedur
pemasangan infus dengan keeemasan orang tua terhadap anaknya yang dilakukan
tindakan pemasangan infus. Nilai p value yang diperoleh (p value:0,882 ; a=0,05).
Penelitian ini merekomendasikan dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan desain
penelitian dan analisa penelitian yang lain, misalnya deskriptif korelasi dengan analisa
multivariat untuk mencari hubungan masing-masing varibel dari faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan terhadap orung tua."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5476
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemasangan kateter merupakan tindakan invasif yang sering dilakukan perawat untuk menolong klien mengatasi gangguan eliminasi urine, yang di dalam pelaksanaannya akan berpengaruh terhadap respon fisik maupun psikologis klien. Klien mungkin mengalami perasaan takut, cemas, dan nyeri yang dapat menjadi faktor destruktif/pengganggu dari psikologis klien. Selain itu pemasangan kateter juga dapat membahayakan fungsi tubuh atara lain dapat menyebabkan infeksi sistem perkemihan, trauma uretra dan hilangnya tonus dari kandung kemih. Melihat fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tetang perasaan-perasaan yang dialami klien gadsi yang dilakukan pemsangan kateter menetap. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dengan 20 responden. Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan uji statistik tendensi sentral terutama dengan menghitung mean dari jawaban responden untuk mengetahui perasaan-perasaan yang dialami responden. Penelitian ini menunjukan perasaan-perasaan yang dialami oleh klieb gadis yang dilakukan pemsangan kateter menetap meliputi: malu (nilai rata-ratanya 0,82), tegang (nilai rata-ratanya 0,5). Implikasi keperatannya agar perawat menjada privasi klien selama pemasangan, pemberian informasi yang akurat tetang tujuan pemasangan kateter menetap dan pemasangan kateter yang hati-hati dan penggunaan jeli analgetik untuk mengurangi rasa nyeri saat pemasangan kateter."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5178
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>