Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155845 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samuel Vincenzo Jonathan
"Proyek epistemologi adalah membuat perbedaan antara keyakinan belaka dan pengetahuan-keyakinan itu adalah tebakan keberuntungan, sedangkan pengetahuan dibenarkan keyakinan sejati. Tulisan ini secara khusus membahas salah satu bidang ilmu yang ada, dalam keanekaragamannya, yaitu ilmu keyakinan agama, dan lebih eksplisit lagi ilmu tentang Tuhan. Tidak semua kepercayaan orang - termasuk keyakinan agama, atau tentang Tuhan-bisa dikategorikan sebagai ilmu, mengingat kemungkinan itu adalah tebakan untung, atau bahkan bukan ilmu. Melalui analisis konseptual, makalah ini akan membagi dan membandingkan keyakinan tentang Tuhan dalam dua bentuk teori justifikafi, yaitu secara internal, melalui internalisme Chisholm, dan, secara eksternal, melalui eksternalisme Plantinga dalam tantangan (1) ketersembunyian Tuhan yang ditawarkan oleh Schellenberg, dan (2) ilmu kognitif agama yang ditawarkan oleh Dennett

The epistemology project is to make a distinction between mere belief and knowledge - belief is a guess of luck, whereas knowledge is justified by true belief. This paper specifically discusses one of the existing fields of science, in its diversity, namely the science of religious beliefs, and more explicitly the knowledge of God. Not all people's beliefs - including religious beliefs, or about God - can be categorized as knowledge, given the possibility that it is a guess of luck, or not even science. Through conceptual analysis, this paper will divide and compare beliefs about God in two forms of justifikafi theory, namely internally, through Chisholm's internalism, and, externally, through Plantingas externalism in the challenges of (1) Gods hiddenness offered by Schellenberg, and (2) ) the cognitive science of religion offered by Dennett."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhrianka Dewi Putri Sudarmanto
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai sejarah tokoh wanita dalam bidang imigrasi dan
kolonisasi di Australia bernama Caroline Chisholm. Skripsi ini mendiskusikan strategi
Caroline dalam membantu imigran untuk memperoleh pekerjaan dan kehidupan di tanah
Australia. Di tahun 1841, Caroline Chisholm memperhatikan kondisi para imigran yang
hidup miskin dan terlantar di jalanan, terutama imigran wanita. Tanpa mengharapkan
imbalan atau penghargaan, Caroline Chisholm bergerak membantu para imigran mulai
dari membangun Female Immigrant Home hingga menyebarkan para imigran ke daerah
pedalaman Australia. Selain itu, ia dan suaminya juga membantu para calon imigran di
Inggris untuk bermigrasi ke Australia melalui Family Colonization Loan Society.
Kegiatan Caroline Chisholm mendapat pengharagaan tinggi oleh masyarakat dan
pemerintah baik di Australia maupun di Inggris. Strategi yang diterapkan oleh Caroline
Chisholm berdampak pada peningkatan martabat wanita dan perubahan sistem imigrasi
dan pelayaran di Inggris dan Australia pada abad ke 19. Penelitian ini didasarkan dari
sumber arsip yang dimiliki oleh National Archives of Australia yang dibukukan dalam
Historical Record of Australia juga surat kabar dan buku terkait Caroline Chisholm.
Skripsi ini diteliti menggunakan metode sejarah.

ABSTRACT
This study is focusing on Caroline Chisholm, a woman figure at immigration
and colonization field in Australia. It discussed the strategies Caroline use for helping
the immigrant find a job and have a living in Australia. In 1841, Caroline Chisholm
observing immigrant condition because many of them destitute and lives on the street,
especially female immigrant. Without concern of rewards, Caroline Chisholm founded
Female Immigrant Home for helping female immigrant then brought them with other
immigrants to the Australian bush, finding jobs and living places for them. Caroline and
her husband also helped people who wished to emigrate from England to Australia
through Family Colonization Loan Society. Caroline Chisholm activities are deeply
appreciated by people and government in Australia as well as England. Caroline
strategies had influence into women welfare and changed immigration and sailing
system in England and Australia at 19th century. This research based on archival source
held in the National Archives of Australia that recorded in Historical Record of
Australia as well as newspaper and book on Caroline Chisholm. This study based on
historical methods."
2016
S65141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Praditya Ar Rizqi
"Penelitian ini membahas pengaruh dari pengasuhan, latar belakang orangtua, dan saudara kandung terhadap perkembangan Theory of Mind (ToM) anak usia 4 hingga 6 tahun. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakan pengaruh jumlah kakak, ukuran keluarga, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan pengasuhan terhadap perkembangan ToM anak? Penelitian ini menggunakan analisis structural equation modelling (SEM) dengan pengasuhan sebagai variabel mediasi. Behavioral testing dari Wellman dan Liu (2004) yang merupakan skala kontinum, digunakan dalam penelitian ini untuk melihat perkembangan ToM. Sedangkan, pengasuhan diukur menggunakan Parenting Attitudes Inventory oleh Vinden (2001). Data untuk latar belakang orangtua, yakni pendidikan, dan pekerjaan orangtua juga ukuran keluarga dan kepemilikan saudara kandung, didapatkan melalui pengisian inventori orangtua. Partisipan dalam penelitian ini adalah 121 pasangan ibu dan anak dari dua Taman Kanak-Kanak Negeri di Jakarta dan Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan ibu, pendidikan ayah dan ukuran keluarga berpengaruh positif terhadap perkembangan ToM, sedangkan pekerjaan ibu dan jumlah kakak berpengaruh negatif terhadap perkembangan ToM. Penelitian ini juga memaparkan beberapa analisis tambahan seperti urutan perkembangan ToM pada partisipan anak, analisis korelasi, dan analisis independent sample t-test untuk melihat pengaruh jenis kelamin terhadap perkembangan ToM anak.

This research discusses the effect of parenting attitudes, parental background, and sibling on Children’s ToM. The aim of this study is to examine the effect (direct and indirect) of number of older sibling, family size, parental education, parental occupation, and parenting on ToM. This research use the SEM analysis with parenting attitudes as mediation variable. ToM Task from Wellman and Liu (2004) used to measure children’s ToM, and parenting attitudes measured by PAI from Vinden (2001). Parental background and sibling data obtained by parenting inventory consist of parental education level, occupation, income also the number of sibling (older or younger). The participant of this research were 121 children age 4 to 6 and their mother from two State Kindergarten. The result showed that each independent variable have a significant effect to dependent variable: mother and father education also family size has a positive effect to TOM, mother occupation and number of older siblings has a negative effect to ToM. This research also showed additional analysis such as the order of children’s ToM development, correlation analysis, and independent sample t-test to compare the ToM development between boys and girls.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Aulia Jasmy
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan perolehan. Theory of Mind pada anak usia 4-6 tahun antara anak yang diasuh oleh Ibu dan yang diasuh oleh Nenek. Hal ini didasari bahwa ToM dipengaruhi oleh pola asuh. Fenomena menunjukkan bahwa anak usia 4-6 tahun tidak hanya diasuh oleh Ibu.Banyaknya Ibu yang bekerja memunculkan alternatif pengasuhan, salah satunyaoleh Nenek dengan alasan bahwa Nenek merupakan sosok yang dapat dipercaya. Diasuh oleh individu yang berbeda, maka diperkirakan pola asuh yang diterapkanjuga berbeda. Untuk mengetahui pola asuh digunakan alat ukur PSDQ dan untukmengetahui ToM digunakan ToM Scale. Untuk mengetahui perbedaan perolehanToM pada kedua kelompok dilakukan Independent sample t-test. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perolehanskor total ToM pada kedua kelompok t 102 =1.64, p=0.347.

This research aimed to examine whether Theory of Mind ToM developmentdiffers in preschool children whom reared by Mother and whom reared byGrandmother. It rsquo s based on that ToM is influenced by parenting styles.Phenomenon showed that preschools children not only taken care by Mother. Theincreasing number of working Mothers raised many alternative caregiver, one ofthem is Grandmother, which is a person who can be trusted. Raised by differentperson might be applied different parenting style. To determined parenting stylesthis research used PSDQ. To measured ToM development, five task in Theory ofMind Scale were given to 140 preschool children 53 preschool children whichfostered by Mother and 51 preschool children which fostered by Grandmother .To know the different acquisition of ToM this research compared usedIndependent sample t test. The result showed that there are no significantdifferences on ToM acquisition between two groups, t 102 1.64, p 0.347.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wyller, Arne A.
Denver: Divina, 1999
213 WYL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Zahid Abiduloh
"ABSTRAK
Penulis akan mendiskusikan kritik dari John Searle dan Hilary Putnam terhadap fungsionalisme komputasional, dan mencoba untuk mempertahankan akuntabilitas fungsionalisme komputasional tentang fitur intensional dari mind di hadapan eksperimen pikiran Chinese Room dan Twin Earth. Kritik Searle dan Putnam sama-sama menyasar akuntabilitas fungsionalisme komputasional tentang fitur intensional dari mind dalam kasus propositional attitude. Penulis akan mengajak para pembaca untuk sampai pada permasalahan mental content, beserta dua nosi konten yang ada didalamnya: narrow content dan wide content. Secara konten, penelitian ini dibagi menjadi dua: mendiskusikan kecukupan sistem komputasional dalam menghasilkan intensionalitas, serta mendiskusikan keabsahan penjelasan holistik-internal terhadap propositional attitude. Dengan perhatian pada input dan output, fungsionalisme komputasional membuka diri atas pembacaan non-individualistik tentang konten yang mana kesebandingan konten bahasa-natural dan computational content dilandaskan pada penyelidikan empiris tentang ketepatan perilaku suatu sistem komputasional dengan lingkungan normalnya. Dalam hal ini, semantik kausal mengindikasikan semantik denotasional.

ABSTRACT
The author will discuss the criticisms of John Searle and Hilary Putnam on computational functionalism, and try to maintain accountability of computational functionalism about the intentional features of mind before the 39 Chinese Room 39 and 39 Twin Earth 39 thought experiments. Searle and Putnam criticisms both target the accountability of computational functionalism about the intentional features of the mind in the case of propositional attitudes. The author will invite readers to arrive at mental content issues, along with two content noses inside narrow content and wide content. By content, this study is divided into two discussing the adequacy of computational systems in generating intentionality, as well as discussing the validity of the holistic internal explanation of the propositional attitudes. With attention to input and output, computational functionalism opens up to non individualistic readings of content in which the compatibility of natural language contents and computational contents are based on empirical investigations of the precise behavior of a computational system with its normal environment. In this case, causal semantics denotes denotational semantics."
2017
S69953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Risnawati
"Berfikir mengenai masa depan merupakan kemampuan kognitif yang mendasar pada manusia dan merupakan kemampuan yang sangatpenting. Mental Time Travel (MTT) merupakan kemampuan yang dimiliki manusia untuk merecall masa lalu dan memprediks imasa depan. Selain berfikir mengenai masa depan kemampuan untuk memprediksi mental state orang lain (Theory of Mind/ ToM) juga merupakan kemampuan yang mendasar yang harus dimiliki oleh manusia untuk membuat perencanaan, memprediksi masa depan serta mengantisipasi masalah yang akan dihadapi. Kedua kemampuan tersebut begitu penting dan mendasar pada manusia. Salah satu faktor yang diduga memberikan pengaruh terhadap MTT adalah perolehan ToM. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih jauh untuk melihat bagaimana kontribusi perolehan ToM terhadap perkembangan MTT. Untuk melihat kontribusi perolehan ToM terhadap MTT dilakukan pengukuran MTT melalui 2 eksperimen (Verbal task dan Tool Task) serta pengukuran skala ToM yang dikembangkan oleh Wellman dan liu (2011) pada anak usia 3-5 tahun. Hasil dari penelitian ini diperoleh usia mulai berkembangnya MTT, urutan perolehan ToM serta kontribusi perolehan ToM terhadap MTT di mana Perolehan ToM memiliki kontribusi positif sebesar 28% terhadap perkembangan MTT.

Thinking of the future is the human’s basic cognitive ability and it’s really important. Mental Time Travel (MTT) is ability to recalling the past and predict the future. Besides thinking of the future, ability to predict others mental state (Theory of Mind) is also the basic competence which humans should have in order to make a plan, predict a future and anticipated problem which will be faced. The two competences are really basic and important for human. One of factor which are assumed giving the influence on MTT is Theory of Mind (ToM) acquisition. Therefore, it is needed to do the future research to see how the contribution of ToM acquisition on MTT. In order to see the contribution ToM acquisition to MTT, the researcher did MTT measurement by doing two eksperiment (verbal task and tool task) and ToM measurement develop by Wellman & Liu (2011) on the 3-5 year children. The result of the research are when MTT develops, the sequence of ToM acquisition and the contribution of ToM acquisition on MTT, which is the ToM acquisition has positive contribution 28% on Mental Time Travel.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34978
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Rusli
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengasuhan individualis dan kolektivis memengaruhi perolehan ToM pada anak usia 3?5 tahun. Perolehan ToM diukur dengan menggunakan skala ToM yang dikembangkan oleh Wellman dan Liu (2004), dan pengasuhan individualis dan kolektivis diukur dengan skala yang dikembangkan dari skala individualis-kolektivis Triandis dan Gelfand. Skala ToM diberikan pada 202 anak (102 laki-laki, 100 perempuan), usia 3-5 tahun/36-71 bulan (M = 55, SD = 3.253), dan kuesioner diisi oleh orangtua masing-masing anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengasuhan individualis dan pengasuhan kolektivis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan ToM., dengan R2 = .012, p > 0.05. Pengasuhan individualis berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan konsep diverse beliefs (DB) (β = 0.017, p < 0.05), sedangkan pengasuhan kolektivis tidak berpengaruh terhadap perolehan kelima konsep ToM.

This study aimed to investigate whether individualism and collectivism parenting affect theory of mind acquisition in children age 3-5 years. Theory of mind (ToM) acquisition was assessed using a ToM scale by Wellman and Liu (2004), and individualism and collectivism parenting was measured with a scale that was developed from Triandis and Gelfand's individualism collectivism scale. The ToM scale was given to 202 children ages 3 ? 5 years old/36-71 months (M = 55, SD = 3.253), and individualism and collectivism parenting scale was administered to their parents. The result of this study showed that individualism and collectivism parenting did not significantly influence children?s ToM (R2 = .012, p > 0.05.). Individualism parenting significantly influenced the acquisition of diverse beliefs (DB) (β = 0.017, p < 0.05), whereas collectivism parenting did not significantly predict the acquisition of the five concepts of ToM.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46219
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Nabila Anjani
"Theory of mind (ToM) adalah kemampuan individu memahami keadaan mental diri dan orang lain yang berkaitan dengan tingkah laku prososial anak. Penelitian mengenai ToM banyak dihubungkan dengan kemampuan bahasa sebab bahasa berperan sebagai kognisi sosial. Penelitian lainnya melihat faktor saudara kandung juga diduga dapat memengaruhi ToM anak. Saudara kandung dapat menjadi sosok sebaya dalam berinteraksi, memahami intensitas emosi satu sama lain, dan membantu dalam pemahaman sosial-kognitif. Penelitian sebelumnya telah mengaitkan bahasa dengan ToM (Bigelow et al., 2021) dan mengaitkan saudara kandung dengan ToM (Leblanc et al., 2017; Zhang et al., 2021; Hou et al., 2022), tetapi hasil penelitian bervariasi. Penelitian-penelitian tersebut menduga saudara kandung dapat menjadi teman berinteraksi sosial anak dan dapat menguatkan atau justru melemahkan kemampuan bahasa anak yang nantinya memengaruhi ToM-nya. Penelitian ini pun dilakukan atas dasar tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian korelatif dengan pengujian analisis regresi linear sederhana untuk melihat hubungan antara kemampuan bahasa dan ToM dan simple moderation berbasis regresi dengan bootstrapping untuk melihat peran saudara kandung terhadap hubungan kemampuan bahasa dan ToM anak. Partisipan penelitian merupakan 117 anak berusia 4–7 tahun di Jabodetabek yang diperoleh melalui convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran saudara kandung diketahui memoderasi (menguatkan pengaruh) kemampuan bahasa terhadap ToM secara signifikan (b = 0,19, SE = 0,07, t = 2,45, p = 0,01, 95% confidence interval [CI] [0,03, 0,35]). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meninjau interaksi ketiga variabel ini dalam partisipan dari disadvantage family, melihat secara spesifik aspek saudara kandung, serta melihat bentuk kualitas interaksi saudara kandung dengan anak.

Theory of mind (ToM) is the ability of an individual to understand the mental states of oneself and others, which is related to children's prosocial behavior. Research on ToM was often linked to language abilities, as language played a role in social cognition. Other studies explored the impact of sibling factors on children's ToM. Siblings could serve as peers in interaction, understanding each other's emotional intensity, and contributing to social-cognitive understanding. Previous research had associated language with ToM (Bigelow et al., 2021) and linked siblings to ToM (Leblanc et al., 2017; Zhang et al., 2021; Hou et al., 2022), but research findings varied. These studies suggested that siblings could become social interaction companions for children and might either strengthen or weaken a child's language abilities, subsequently influencing their ToM. This research was conducted on this basis. This study was correlational, employing simple linear regression analysis to examine the relationship between language ability and ToM. Additionally, simple regression-based moderation with bootstrapping was performed to observe the role of siblings in the relationship between language ability and children's ToM. The research participants were 117 children aged 4–7 years in Jabodetabek obtained through convenience sampling. The results indicated that the presence of siblings significantly moderated (strengthened the influence of) language ability on ToM (b = 0,19, SE = 0,07, t = 2,45, p = 0,01, 95% confidence interval [CI] [0,03, 0,35]). Further research was needed to examine the interaction of these three variables in participants from disadvantaged families, specifically looking at aspects of siblings, and assessing the quality of sibling interactions with the child."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sistha Widyaresmi
"Mental-state yang dipergunakan oleh ibu merupakan faktor yang penting dalam perkembangan theory of mind pada anak. Meskipun demikian, penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai mental-state dan theory of mind, hanya berfokus pada komponen false belief. Padahal dalam theory of mind, false belief hanyalah salah satu dari enam komponen yang ada. Selain itu, komunikasi tidak hanya terjadi antara ibu dan anak, melainkan juga komunikasi juga terjadi dalam sistem keluarga. Sejauh ini, masih sedikit penelitian yang mempelajari peran pola komunikasi keluarga dan penggunaan mental-state term ibu secara bersamaan dalam kaitan pemahaman theory of mind anak usia 5-6 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi kontribusi mental-state term dan pola komunikasi keluarga terhadap pemahaman theory of mind anak usia 5-6 tahun. Sebanyak 104 ibu dan anak mengikutikegiatan penelitian ini. Kemampuan theory of mind anak diukur melalui 6 komponen theory of mind dengan metode tanya jawab, sedangkan penggunaan mental state term ibu dan pola komunikasi keluarga diukur menggunakan kuesioner. Mental-state term ibu dan pola komunikasi keluarga conversation orientation memprediksi pemahaman theory of mind anak, dengan mengontrol variabel usia anak dan interval pendidikan ibu. Di sisi lain pola komunikasi keluarga conformity orientation tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman theory of mind anak. Penelitian ini memberikan informasi penting mengenai pentingnya penggunaan mental-state term dan menerapkan pola komunikasi keluarga yang tepat terhadap pemahaman theory of mind anak di periode usia 5-6 tahun.

Mother rsquo s mental state is one of crucial factors in the children rsquo s theory of mind understanding. Nonetheless, numerous research related to children rsquo s theory of mind understanding, had focused only on the false belief domain. Whereas in theory of mind, false belief is one of six component. Other than that communication not only between mother and children interaction, but also in family system. On top of that, there is still a limited number of studies covering the up rearing of both family communication pattern and mother rsquo s mental state term in relation to the children rsquo s theory of mind understanding. The current study investigated the contribution of mother rsquo s mental state term and family communication pattern to theory of mind understanding among 5 6 years old children. 104 mothers and children are participated in this study. Children rsquo s theory of mind understanding were measuring using 6 component of theory of mind, while mother rsquo s mental state term and family communication pattern was measuring by questionnaire. It was revealed that mother rsquo s mental state term and family communication pattern conversation orientation could predict children rsquo s theory of mind understanding, taking into account their age and mother rsquo s interval of education. On the other hand, family communication pattern conformity orientation had no significant contribution to children rsquo s theory of mind understanding. This study gave new insight regarding the importance of using mental state term and applying an appropriate pattern to theory of mind understanding at 5 6 years old children.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>