Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170048 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Safira Larasati
"ABSTRAK
Studi ini berfokus pada peran tingkat pendidikan dan self-esteem sebagai prediktor preferensi pendidikan pasangan pada pengguna layanan kencan daring. Hasil analisis regresi yang dilakukan pada 503 pengguna layanan kencan onlinemembuktikan bahwa tingkat pendidikan dan self-esteem memiliki peran yang signifikan sebagai prediktor preferensi pendidikan pasangan. Selain itu, hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa tingkat pendidikan memiliki peran yang lebih besar dari pada self-esteem dalam memprediksi preferensi pendidikan pasangan. Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam pengembangan layanan kencan online untuk meningkatkan jumlah match pengguna dengan menyesuaikan karakteristik pengguna. Di sisi lain, hasil penelitian ini juga berkontribusi dalam memperluas pemahaman tentang preferensi pemilihan pasangan pada pengguna layanan kencan daring.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Sekar Ayu
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran persepsi sukses penggunaan layanan kencan online dan self-esteem sebagai prediktor subjective well-being. Hasil analisis regresi berganda pada 283 (164 perempuan, 119 laki-laki) partisipan emerging adult menunjukkan bahwa persepsi sukses penggunaan layanan kencan online dan self-esteem secara bersama-sama signifikan memprediksi subjective well-being, menjelaskan 31,3% varians dari subjective well-being. Hasil penelitian ini menambah pengetahuan mengenai peran persepsi sukses penggunaan layanan kencan online dan self-esteem secara bersama- sama sebagai prediktor dari subjective well-being.

This study aimed to investigate the role of perceived success online dating use and self- esteem as predictors of subjective well-being in emerging adult. The study was conducted on 283 emerging adults (164 females, 119 males) age 18 – 25 years old. The multiple regression analysis result showed that perceived success online dating use and self-esteem have a significant role as predictors of subjective well-being, explaining 31,3% variance of subjective well-being. The results added up our knowledge about the role of perceived success online dating use and self-esteem simultaneously as predictors of subjective well- being."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shauma Lannakita
"Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan terhadap kepuasan pasien dan dampaknya terhadap minat berprilaku pasien. Di dalam penelitian ini, pennulsi menyebarkan kuesioner kepada 155 orang responden yang pernah menjadi pasien rawat jalan di rumah sakit swasta di Jakarta. Untuk menganalisis data menggunakan metode Structural Equation Model dengan bantuan software LISREL 8.51.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan mempengaruhi kepuasan pasien yang dapat menggerakkan behavioral intention. Hail lain dari penelitian ini adalah bahwa baik kualitas pelayanan dan nilai yang dirasakan pelanggan tidak berpengaruh secara langsung terhadap behavioral intention.

The objective of this study is to examine the influence off perceived service quality and perceived value toward patient satisfaction and its impact on behavioral intention.. In conducting the survey, the author distributed the questionnaire to 155 respodents who has been gone to private hospitals in Jakarta. This research use Structural Equation Modeling (SEM) as an analytical tool by LISREL 8.51.
Findings indicate that both perceived service quality and perceived value have influence satisfaction that drives behavioral intention. Interestingly, both perceived service quality and perceived value have no direct impact on behavioral intention while value assessment was influenced by perceived service quality.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanita Nur Azmi
"Distres merupakan permasalahan psikologis yang umum dialami pada mahasiswa. Self-esteem dan college adjustment adalah faktor yang berkaitan dengan distres pada mahasiswa di tahun pertama perkuliahan. Untuk itu, penelitian ini ingin melihat peran self-esteem dan college adjustment sebagai prediktor distres pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia. Partisipan penelitian ini merupakan 255 mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia angkatan 2019. Distres diukur menggunakan Self Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20). Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) digunakan untuk mengukur self-esteem dan Student Adaptation to College Questionner (SACQ) untuk mengukur college adjustment. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa self-esteem dan college adjustment dapat memprediksi distres mahasiswa tahun pertama. Selain itu, hasil penelitian ini secara spesifik juga menunjukkan bahwa prediktor terkuat bagi distres adalah dimensi personal-emotional adjustment. Untuk penelitian yang akan datang, peneliti menyarankan untuk memerhatikan waktu pengambilan data, menambahkan variabel demografis, serta metode pengujian reliabilitas dan validitas yang digunakan.

ABSTRACT
Distres is a psychological problem commonly experienced by first-year college students. Self-esteem and college adjustment are known as several factors that related to distress. This study examines the role of self-esteem and college adjustment as predictors of distress among first-year college students. The participants of this study were 255 first-year college students at University of Indonesia. Distres was measured using Self Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20). Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) to measure self-esteem, and Student Adaptation to College Questionners (SACQ) to measure college adjustment. The results show that self-esteem and college adjustment can predict first-year student distress. In addition, this study also shows that personal-emotional adjustment is the strongest predictor of distress. For future research purposes, the author suggests to consider the data collecting period, consider demographic variables, as well as the method used in analyzing the reliability and validity of the instruments used."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Larasati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara self-esteem dan identifikasi pada avatar dengan adiksi game online jenis MMORPG. Penelitian ini menggunakan alat ukur Rosenberg Self-esteem Scale (RSES) yang telah diadaptasi ke bahasa Indonesia (Cassandra, 2010) untuk mengukur self-esteem, alat ukur Player-Avatar Identification Scale (PAIS) untuk mengukur identifikasi pemain terhadap avatar (Dong Li, Liau, & Khoo, 2013) dan Indonesian Online Game Addiction Questionnaire untuk mengukur tingkat adiksi (Jap, Tiatri, Jaya, & Suteja, 2013). Jumlah responden sebanyak 129 orang, berada pada tahap perkembangan remaja dan bermain MMORPG selama enam bulan terakhir. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah adanya hubungan signifikan negatif antara self-esteem dan adiksi game online MMORPG, dan adanya hubungan signifikan positif antara identifikasi pada avatar dan adiksi game online.

This research is conducted to find out the correlation between self-esteem, avatar identification, and online game addiction in MMORPG players. This research used Indonesian version of Rosenberg Self-esteem Scale (RSES) by Cassandra (2010), Player-Avatar Identification Scale (PAIS) (Dong Li, Liau, & Khoo, 2013), and Indonesian Online Game Addiction Questionnaire (Jap, Tiatri, Jaya, & Suteja, 2013). The participants of this research are 129 MMORPG gamers (who at least played for the past six months) and is currently in adolescent age range. The results show that there is significant negative correlation between self-esteem and online game addiction. There is also significant positive correlation between avatar identification and online game addiction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Anandiza Syafris
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara tingkat self-esteem dan perilaku cyberbullying atau rundungan siber pada remaja. Penelitian dilakukan berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dan perilaku rundungan siber. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel 195 orang siswa Sekolah Menengah Atas di Jakarta yang usianya berkisar antara 15-17 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat self-esteem dan perilaku rundungan siber r=0,095 dan p=0,185. Hasil lainnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku rundungan siber dan jenis sekolah, di mana perilaku rundungan siber siswa sekolah swasta lebih tinggi dibandingkan dengan siswa sekolah negeri.

This reserach aims to find the relationship between self esteem and cyberbullying offending in adolescence. This research was conducted based on the knowledge that prior studies about cyberbullying perpetrators and self esteem showed inconsistent results. This research involved 195 high school students in Jakarta aged 15 to 17 as participants.
The result shows that there is no significant relationship between self esteem and cyberbullying offending behavior in adolescence r 0,095, p 0,185, and there is a significant relationship between the levels of cyberbullying offending behavior and the type of schools where a higher level of cyberbullying is found in private highschool students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defryansyah Amin
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran self control sebagai mediator hubungan antara self esteem dan adiksi game online. Adiksi game online merupakan fenomena yang banyak dijumpai beberapa tahun terakhir. Terlebih lagi game online merupakan salah satu aktivitas hiburan yang paling populer di dunia dalam mengisi waktu luang. Karakteristik psikologis individu akan mempengaruhi seseorang untuk menggunakan game online secara berlebih. Self esteem merupakan salah satu prediktor terjadinya adiksi game online. Individu dengan self esteem yang rendah akan membuatnya mengakses game online secara terus menerus. Hal tersebut menunjukkan bahwa self control yang rendah juga dialami oleh individu tersebut. Peneliti menduga bahwa self control menjadi mediator hubungan antara self esteem dan adiks game online. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif pada 230 pemain game online yang didapatkan melalui teknik accidental sampling. Peneliti menggunakan alat ukur IPAT (Internet Process Addiction Test), RSES (Rosenberg Self Esteem Scale), dan BSCS (Brief Self Control Scale) untuk pengumpulan data. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa self control ternyata mampu memediasi secara keseluruhan (full mediation) hubungan antara self esteem dan adiksi game online.

The aim of the study is to examine self control as a mediator between self esteem and game online addiction among game online players. Game online addiction becomes more likely to be found on several years. Moreover, online games are one of the most popular leisure activity in the worl. Individual psychological characteristics will influence someone to use the game online excessively. Self-esteem is one of the predictors of online game addiction. Low self esteem will increase the possibility of their online activity. This also means that self control among game online players are low. This study assumes that self control have a role as mediator between the self esteem and symptoms of game online addiction. This study is a quantitative reseach for 230 game online players based on accidental sampling method. Instruments used in this study are IPAT (Internet Process Addiction Test), RSES (Rosenberg Self Esteem Scale), dan BSCS (Brief Self Control Scale) for collecting datas. This study shows that self control has a role to mediate the relation between self esteem and online game addiction. The role of self control in this study known as full mediation between self esteem and game online addiction among game online players."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T51893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grin Rayi Prihandini
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran dari self-esteem sebagai moderator dalam hubungan antara keterlibatan ayah dan psychological well-being remaja. Keterlibatan ayah yang dipersepsikan remaja berkontribusi terhadap psychological well-being dirinya. Pada masa remaja, self-esteem menjadi hal yang penting sehingga dianggap dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh dari keterlibatan ayah terhadap psychological well-being. Partisipan penelitian ini berjumlah 600 orang yang terdiri dari 300 remaja awal (12-15 tahun) dan 300 remaja akhir (18-21 tahun).
Pemilihan kedua kelompok usia ini berdasarkan pada perbedaan tantangan yang dialami ketika seseorang mulai memasuki masa remaja dan ketika seseorang mulai bersiap untuk memasuki masa dewasa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen Nurturant Fathering Scale (NFS) dan Reported Fathering Scale (RFIS) yang dibuat oleh Finley dan Schwartz (2004) untuk mengukur keterlibatan ayah, Ryff's Scales of Psychological Well-Being (RPWB) oleh Ryff (1989) untuk mengukur psychological well-being, dan Rosenberg's Self-Esteem Scale (RSES) oleh Rosenberg (1965) untuk mengukur self-esteem. Analisis moderasi dilakuan melalui program PROCESS dari Hayes pada SPSS 21.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-esteem menjadi memoderasi pengaruh dari keterlibatan ayah terhadap psychological well-being pada remaja awal (p<0,05), namun tidak pada remaja akhir (p>0,05). Pada remaja awal, self-esteem berperan dalam memperlemah pengaruh keterlibatan ayah terhadap psychological well-being. Selain itu, terdapat perbedaan skor keterlibatan ayah dalam domain perkembangan anak pada remaja awal dan remaja akhir. Remaja akhir lebih melihat ayahnya terlibat dalam berbagai aspek perkembangan dirinya dibandingkan dengan remaja awal (t=12,487; p <0,05).
The purpose of this study was to examine the role of self-esteem as a moderator in the relationship between father involvement and the psychological well-being of adolescents. Adolescents' perception of their father involvement contribute to their psychological well-being. In adolescence, self-esteem is an important issue, thus, it can strengthen or weaken the effect of perceived father involvement on adolescents' psychological well-being. Participants of this study were 600 adolescents that consist of 300 adolescents between the ages of 12-15 years (early adolescents) and 300 adolescents between the ages of 18-21 years (late adolescents).
This age group were based on the differences in challenges when someone entering the adolescence and someone who was prepared to entering adulthood. The instruments were used in this study were Nurturant Fathering Scale (NFS) and Reported Fathering Scale (RFIS) by Finley and Schwartz (2004) to measure father involvement, Ryff's Scales of Psychological Well-Being (RPWB) by Ryff (1989) to measure psychological well-being, and Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) by Rosenberg (1965) to measure self-esteem. Analysis of moderation was analyzed using the Hayes's PROCESS program on SPSS 21.
The results showed that self-esteem moderate the relationship of father's research to psychological well-being in early adolescents (p <0.05), but not in late adolescents (p> 0, 05). In early adolescence, self-esteem weaken the effect of father involvement on psychological well-being. This study also shows that there are differences of reported father involvement score between early adolescents and late adolescents. The late adolescents perceived their father to be involved in their various developmental aspect compared to the early adolescents (t = 12,487; p <0,05)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Syifa Ilal Jannah
"Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang semakin pesat mendorong munculnya berbagai merek gadget yang membuat persaingan ketat di pasar. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi ini perlu meningkatkan loyalitas pelanggan untuk mempertahankan eksistensinya, salah satunya dengan cara meningkatkan brand love. Penelitian terdahulu menemukan bahwa self-esteem dan social influences dapat menjadi variabel mediasi antara brand love dan brand loyalty. Salah satu perusahaan yang memiliki kecintaan merek dan loyalitas pelanggan yang tinggi adalah Apple dengan segmentasi pasar utamanya adalah Generasi Y. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand love terhadap brand loyalty melalui self-esteem dan social influences sebagai variabel mediasi pada pengguna produk Apple, khususnya Generasi Y. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling dengan cara menyebarkan kuesioner secara daring (online questionnaire) kepada 200 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand love memiliki pengaruh terhadap self-esteem, self-esteem memiliki pengaruh terhadap brand loyalty, brand love memiliki pengaruh terhadap social influences, serta social influences memiliki pengaruh terhadap brand loyalty. Kemudian, hasil sobel test menunjukan bahwa self-esteem dan social influences memediasi pengaruh brand love terhadap brand loyalty.

The massive development of technology, information, and communication encourages the emergence of various brands of gadgets that make tight competition in the market. Companies engaged in technology, information, and communication need to increase customer loyalty to maintain their existence, one of which is by increasing brand love. Previous research found that self-esteem and social influences can be a mediating variable between brand love and brand loyalty. One company that has high brand love and customer loyalty is Apple with its main market segmentation being Generation Y. This study aims to analyse the effect of brand love on brand loyalty through self-esteem and social influences as mediating variables on Apple product users, especially Generation Y. This study uses a quantitative approach with purposive sampling technique by distributing online questionnaires to 200 respondents. The results of this study indicate that brand love has an influence on self-esteem, self-esteem has an influence on brand loyalty, brand love has an influence on social influences, social influences have an influence on brand loyalty. Then, the results of the Sobel test show that self-esteem and social influences mediate the effect of brand love on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>