Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ema Dessy Naediwati
"Populasi lanjut usia (lansia) di dunia mengalami peningkatan secara cepat. Persentase lansia Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat dalam waktu hampir lima dekade (1971-2017), yaitu menjadi 8,97% (23,4 juta). Peningkatan penduduk lansia ini mengakibatkan adanya peningkatan permasalahan pada lansia. Depresi merupakan gangguan fungsi psikososial yang umum terjadi pada lansia. Terapi kelompok reminiscence spiritual adalah salah satu intervensi yang dikembangkan untuk mengatasi depresi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi kelompok reminiscence spiritual terhadap depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha.
Penelitian ini menggunakan design quasi experimental pre-posttest with control group dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan menggunakan instrumen Short Form Geriatric Depression Scale (GDS). Intervensi dilakukan sebanyak 12 sesi selama 6 minggu. Sampel berjumlah 67 orang (rerata usia = 68,22 tahun) pada kelompok intervensi dan 64 orang (rerata usia = 71,52 tahun) pada kelompok non-intervensi.
Hasil penelitian ini menyatakan terdapat perbedaan rerata depresi yang bermakna sebelum dan setelah diberikan terapi kelompok reminiscence spiritual pada kelompok intervensi (p value = <0,001; α = 0,05); tidak terdapat perbedaan rerata depresi yang bermakna sebelum dan setelah diberikan terapi kelompok reminiscence spiritual pada kelompok non-intervensi (p value = 0,114); dan terdapat perbedaan rerata depresi yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok non-intervensi (p value = < 0,001; α = 0,05).
Hasil penelitan ini disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi kelompok reminiscence spiritual yang bermakna terhadap depresi pada lansia di panti sosial tresna werdha. Perawatan depresi pada lansia tidak hanya dapat diberikan secara psikologis tetapi juga dapat menggunakan aspek spiritual yang diketahui sebagai sumber koping yang digunakan lansia. Oleh karena itu, perawat diharapkan tidak hanya melakukan perawatan biologis saja, tetapi juga perawatan psikologis, sosial, kultural dan spiritualnya.

The population of the older people in the world is increasing rapidly. The percentage of Indonesian older people has doubled in almost five decades (1971-2017), to 8.97% (23.4 million). Increasing older people population has resulted in an increase of problems in the older people. Depression is a psychosocial function disorder that is common in the older people. Spiritual reminiscence group therapy is one of the interventions that developed to overcome depression in the older people. This study aims to identify the effect of spiritual reminiscence group therapy on depression in the older people at the social institution.
This study used the quasi experimental design pre-posttest with control group and purposive sampling. This research was conducted at the Social Institutions in South and Central Kalimantan using a Short Form Geriatric Depression Scale (GDS). The intervention was conducted in 12 sessions for 6 weeks. The sample amounted to 67 people (mean age = 68,22 years) in the intervention group and 64 people (mean age = 71,52 years) in the non-intervention group.
The results of this study stated that there was significant difference in depression mean before and after being given the spiritual reminiscence group therapy in the intervention group (p value = <0.001; α = 0.05); there was no significant difference in depression mean before and after being given the spiritual reminiscence group therapy in the non-intervention group (p value = 0.114); and there was significant difference in depression mean between the intervention group and the non-intervention group (p value = <0.001; α = 0.05).
The result of this study was concluded that there was a significant effect of the spiritual reminiscence group therapy on depression in the older people at the social institution. Depression intervention in the older people can not only be given psychologically but also can use spiritual aspects which are known as sources of coping used by the older people. Therefore, nurses are expected to not only carry out biological care, but also psychological, social, cultural and spiritual care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Missesa
"Prevalensi gangguan mental emosional termasuk depresi berdasarkan RISKESDAS 2007 secara nasional tertinggi pada kelompok lansia (33,7%). Terapi Reminiscence dan Life Review merupakan psikoterapi yang efektif untuk mengatasi depresi pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok Reminiscence dan Life Review terhadap depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia. Desain penelitian ini adalah quasi experimental, 29 sampel mendapat Terapi Kelompok Reminiscence dan Life Review, 28 sampel mendapat Terapi Kelompok Reminiscence. Data dianalisis menggunakan t-test.
Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan bermakna kondisi depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada kedua kelompok intervensi (Pvalue < 0,05). Perubahan depresi, harga diri rendah dan keputusasaan pada kelompok yang mendapat terapi kelompok Reminiscence dan Life Review lebih besar secara bermakna dibanding kelompok yang mendapat Terapi Kelompok Reminiscence (Pvalue<0,05), sedangkan masalah keperawatan ketidakberdayaan dan isolasi sosial pada kedua kelompok intervensi tidak ada perbedaan yang bermakna (Pvalue>0,05). Terapi kelompok Reminiscence dan Life Review direkomendasikan untuk mengatasi depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia.

The prevalence of mental emotional disorders including depression based RISKESDAS 2007 highest nationally in elderly people (33.7%). Reminiscence and Life Review Therapy is an effective psychotherapy for depression in elderly. The purpose of this research to determine the effect of Reminiscence and Life Review Group Therapy on depression, low self-esteem, helplessness, hopelessness and social isolation in elderly. The research design is quasi experimental, 29 samples received Reminiscence and Life Review Group Therapy, 28 samples received Reminiscence Group Therapy. The analysis of data used t test.
The results showed significant decrease on depression, low selfesteem, helplessness, hopelessness and social isolation in both intervention groups (Pvalue <0,05). Changes of depression, low self-esteem and social isolation in the group received Reminiscence and Life Review Group Therapy is significantly greater than the group received Reminiscence Group Therapy (Pvalue<0,05), while nursing problems of powerlessness and social isolation in both intervention groups there was no significant difference (Pvalue> 0,05). The Reminiscence and Life Review Group Therapy recommended to treat depression, low self-esteem, helplessness, hopelessness and social isolation in elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarniah
"Depresi merupakan masalah utama pada lansia, dan prevalensi di Indonesia sebesar 30-45% (Dharmono, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok reminiscence terhadap depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan, dan isolasi sosial pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan.
Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi depresi, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan, dan isolasi sosial pada lansia yang mendapat terapi kelompok reminiscence menurun bermakna, sedangkan lnsia yang tidak mendapat terapi meurun tidak bermakna. Reminiscence direkomendasikan pada lansia depresi dengan diagnosa keperawatan harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan, dan isolasi sosial.

Depression is a major problem in the elderly, and prevelance in Indonesia is around 30-45% (Dharmono, 2008). This study aims to determine effect of reminiscence group therapy for depression, low self esteem, powerlessness, hoplessness and social isolation of elderly in social hostels Tresna Werdha Budi Sejahtera od south Kalimantan province.
The result showed the condition of depression, low self esteem, powerlessness, hoplessness and social isolation of elderly any significant difference in decline in among the elderly people who receive the reminiscence group therapy but not significantly decreased, who receive and do not get a reminiscence group therapy. Reminiscence recommended in elderly nursing diagnosis of depression self esteem, powerlessness, hoplessness and social isolation of elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28401
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Nur Hidayati
"[Penuaan merupakan proses alami pada usia lanjut. Tugas perkembangan psikososial lanjut usia yaitu pencapaian integritas diri. Terapi Reminiscence merupakan salah satu terapi untuk penanganan psikososial pada lansia dengan mengingat dan mengkaji kembali memori masa lalu. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh terapi individu Reminiscence terhadap depresi pada lansia di panti sosial. Metode penelitian ini Quasi Eksperimental Pre-Post Test with Control Group. Sampel penelitian secara total sampling berjumlah 60 responden, terdiri dari 31 lansia kelompok intervensi dan 29 lansia kelompok kontrol yang mengalami depresi dengan harga diri rendah. Terapi individu Reminiscence diberikan dalam 5 sesi terapi. Analisis data dengan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan yang bermakna kondisi depresi pada lansia setelah pemberian terapi individu Reminiscence (Pvalue<0,05). Terapi individu Reminiscence digunakan untuk mengatasi depresi pada lansia di panti sosial. Program pelayanan psikososial perlu dikembangkan untuk mengatasi depresi pada lansia baik di panti sosial maupun di masyarakat.;Aging is a natural process in oldest old. The psychosocial development of the elderly to enhance self-integration. Reminiscence therapy is one of psychosocial treatment for elderly using memory recall of one’s life event in the past. The purpose of this study was to determine the effect of individual reminiscence therapy on depression among elderly in the social homes. The study design was Quasi-Eksperimental Pre-Post Test with Control Group. A total of 60 elderly people were recruited in this study and assigned into two groups, 31 participants in the intervention group and 29 participants in the control group. Those participants in the intervention group received reminiscence therapy five sessions. Data analysize with Mann-Whitney. After providing individual reminiscence therapy in the intervention group, a significant decrease in depression as compared to those in the control group was found (P value < 0,05). The individual reminiscence therapy is useful to overcome depression among elderly in social homes, Aging is a natural process in oldest old. The psychosocial development of the elderly to enhance self-integration. Reminiscence therapy is one of psychosocial treatment for elderly using memory recall of one’s life event in the past. The purpose of this study was to determine the effect of individual reminiscence therapy on depression among elderly in the social homes. The study design was Quasi-Eksperimental Pre-Post Test with Control Group. A total of 60 elderly people were recruited in this study and assigned into two groups, 31 participants in the intervention group and 29 participants in the control group. Those participants in the intervention group received reminiscence therapy five sessions. Data analysize with Mann-Whitney. After providing individual reminiscence therapy in the intervention group, a significant decrease in depression as compared to those in the control group was found (P value < 0,05). The individual reminiscence therapy is useful to overcome depression among elderly in social homes]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhian Ririn Lestari
"Terapi telaah pengalaman hidup adalah terapi keperawatan jiwa bagi lansia dengan masalah psikososial seperti depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi terhadap tingkat depresi lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Martapura dan Banjarbaru Kalimantan Selatan. Desain penelitian adalah quasi experiment pretest and posttest with control group dengan sampel 33 orang pada kelompok perlakuan dan 33 orang pada kelompok kontrol.
Hasil penelitian mengidentifikasi tingkat depresi pada kelompok perlakuan sebelum diberikan intervensi sebesar 53,73% atau tingkat depresi ringan dan setelah diberikan terapi tingkat depresi menurun menjadi 28,47% atau normal dengan pvalue= 0,0005. Terapi telaah pengalaman hidup direkomendasikan untuk mengatasi depresi lansia. Implikasi keperawatan bagi lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha dengan depresi yaitu memberikan bantuan psikoterapi keperawatan untuk meminimalisir kejadian tingkat depresi pada lansia.

A life review therapy is a nursing therapy for elderly with psychosocial problems such as depression. The purpose of this study was to determine the effect of therapy towards the level of depression experienced by elderly lived in social institution in Martapura and Banjarbaru, South Kalimantan. A pretest and posttest quasi experiment with control group design was applied to 33 elderly in the treatment group.
The study identified the level of depression before intervention was 53.73% or mild depression and the level of depression decreased to 28.47% after treatment, or normal (p value = 0.0005). The life review therapy is recommended for managing depression on elderly. Nursing implication to elderly who lived in social institution with depression by giving psychotherapy nursing intervention to minimize the level of depression experienced.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31769
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meyta Dwinarta
"Proses penuaan pada lansia akan mempengaruhi kondisi fisik maupun psikososial dari diri individu lansia. Penurunan fungsi tubuh cenderung merasa dirinya tidak dapat produktif seperti sebelum lanjut usia. Hal ini dapat memicu seorang lansia depresi. Depresi merupakan masalah kesehatan mental yang serius pada lansia. Diagnosa yang dapat diangkat untuk masalah depresi adalah ketidakberdayaan. Karya ilmiah ini memaparkan tentang asuhan keperawatan yang diberikan pada salah satu lansia dengan masalah ketidakberdayaan: depresi. Salah satu intervensi untuk menurunkan gejala depresi yang dialami lansia melalui terapi spiritual.
Salah satu bentuk terapi spiritual adalah dengan mendengarkan alunan ayat-ayat Al-Qur rsquo;an atau disebut murattal dan mendengarkan ceramah dari ahli agama. Intervensi murattal ini dilakukan selama 6 kali dalam satu minggu selama lima minggu dengan durasi 20-25 menit dan untuk ceramah oleh ahli agama dilakukan satu kali dalam seminggu. Evaluasi keperawatan didapatkan dengan menggunakan instrumen Geriatric Depression Scale GDS . Hasil yang didapatkan menunjukkan adanya penurunan tingkat depresi.

The aging process in the elderly will affect the physical and psychosocial condition of the elderly individual self. Decreased body function tends to feel itself unable to be as productive as before the elderly. This can trigger an elderly depression. Depression is a serious mental health problem in the elderly. The diagnosis that can be raised for the problem of depression is powerlessness. This scientific work describes about nursing care given to one elderly with the problem of powerlessness: depression. One of the interventions to reduce symptoms of depression experienced by the elderly through spiritual therapy.
One form of spiritual therapy is by listening to the strains of Qur 39;anic verses or called murattal and listening to lectures from religious experts. This murattal intervention is conducted six times a week for five weeks with a duration of 20-25 minutes and for lectures by religious experts done once a week. Nursing evaluation was obtained using the Geriatric Depression Scale GDS instrument. The results showed a decrease in depression levels.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Nurwiyono
"ABSTRAK
Depresi psikotik merupakan gangguan jiwa pada lansia, 30 - 40% lansia yang dirawat unit psikogeriatri RSJ Lawang Malang dengan depresi psikotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kognitif dan terapi reminiscence terhadap penurunan kondisi depresi psikotik, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia di RSJ Propinsi Jawa Timur. Desain quasi eksperimental pre test ? post test with control group. Responden penelitian lansia depresi psikotik di RSJ Propinsi Jawa Timur. Jumlah responden 60 orang (20 orang terapi kognitif, 20 orang terapi reminiscence dan 20 orang kelompok kontrol) diperoleh dengan cara consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan uji anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi kognitif dan terapi reminiscence menurunkan kondisi depresi psikotik, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial secara bermakna (p-value < 0,05). Terapi kognitif menurunkan kondisi depresi psikotik, ketidakberdayaan dan keputusasaan lebih besar secara bermakna dibandingkan terapi reminiscence. Terapi reminiscence menurunkan harga diri rendah dan isolasi sosial lebih besar secara bermakna dibandingkan terapi kognitif. Terapi kognitif dan terapi reminiscence direkomendasikan untuk dapat digunakan dalam mengatasi kondisi depresi psikotik, harga diri rendah, ketidakberdayaan, keputusasaan dan isolasi sosial pada lansia di rumah sakit jiwa.

ABSTRACT
Psychotic depression is a problem mental health in the elderly, 30 ? 40% elderly with psychotic depression in the psychiatric units at RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang. The purpose of this research is to understand the influence of cognitive therapy and reminiscence therapy take effects on decreasing the state of depression, low self esteem, helplessness, hopelessness, and social isolation of the elderly in Mental Health Hospital of East Java Province. The design of this study was Quasi experimental, pre test ? post test with control group. The respondents for this resarch were the psychotic depressed elderly in Mental Health Hospital of East Java Province, the quantity of the samples were 60 elders selected with consecutive sampling (20 elders was cognitive therapy, 20 elders was reminiscence therapy and 20 elders in control group). The data analyzed using a anova method.
The results showed that cognitive therapy and reminiscence therapy significant decrease on the state of psychotic depression, low self esteem, helplessnes, hopelessnes and social isolation (p-value < 0,05). Cognitive Therapy more significant decrease on the state of psychotic depression, helplessness and hopelessnes than reminiscence therapy. Reminiscence therapy more significant decrease low self esteem and social isolation than cognititive therapy. Cognitive therapy and reminiscence therapy recommended to decreasing the state of psychotic depression, low self esteem, helplessnes, hopelessnes and social isolation of the psychotic elderly in Mental Health Hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36101
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulpida Rizki
"Depresi merupakan masalah umum yang terjadi pada lansia. Tingginya tingkat depresi dapat mempengaruhi kualitas hidup. Spiritual merupakan salah satu kebutuhan dasar lansia yang dapat digunakan sebagai strategi koping dalam menghadapi depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesehatan spiritual dan depresi pada lansia di Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melibatkan 37 lansia yang dipilih melalui total sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesehatan spiritual dan depresi dengan p value 0,340 (p > 0,05), akan tetapi lansia dengan kesehatan spiritual tinggi lebih berisiko rendah untuk mengalami depresi. Pemberi pelayanan di Sasana Tresna Werdha perlu mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kesehatan spiritual sebagai salah satu upaya untuk mengurangi gejala depresi pada lansia.

Depression is a common problem which can occur in older adult. High level of depression can affect quality of life. Spiritual is one of basic needs that can be used as coping strategy to solve depression.This study aimed to determine the relationship between spiritual health and depression in older adult in Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Ria Pembangunan Cibubur East Jakarta. The study design was cross sectional, involved 37 older adult who were selected through the total sampling.
The result of this study indicated that there was no significant relationship between spiritual health and depression with p value 0,340 (p >0,05), therefore older adult with high spiritual have low risk of suffer depression. Health providers in Sasana Tresna Werdha need to maintain and improve spiritual services in order to reduce the symptoms of depression in older adult.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Permata Putri
"Depresi pada lansia dapat disebabkan oleh perubahan pada peristiwa kehidupannya. Salah satu faktor yang dapat melindungi lansia dari depresi yaitu kesejahteraan spiritual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan tingkat depresi pada lansia di Sasana Tresna Werdha Ciracas.
Desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan metode pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 68 lansia dengan secara systematic random sampling. Kesejahteraan spiritual dinilai dengan kuesioner Spiritual Well-Being Scale (SWBS) dan tingkat depresi lansia dinilai dengan kuesioner Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesejahteraan spiritual dan tingkat depresi pada lansia dengan nilai p value (0,000) (r= -0,642). Perawat harus mampu meningkatkan kesejahteraan spiritual lansia sehingga lansia mampu menghadapi gejala depresi yang timbul.

Depression in the elderly can be caused by changes in the events of their life. One factor that may protect the elderly from depression is spiritual well-being. This study aims to determine the relationship of spiritual well-being with depression levels of the elderly in Sasana Tresna Werdha Ciracas.
The study design was analytic correlation with cross-sectional approach. Samples consisted of 68 elders with systematic random sampling. Spiritual well-being was assessed by questionnaire Spiritual Well-Being Scale (SWBS) and depression levels of the elderly assessed by questionnaire Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15).
The results showed that there is a significant relationship between spiritual well-being and depression levels of the elderly with p value (0,000) (r = -0.642). Nurses should be able to enhance the spiritual well-being of the elderly as a coping elderly to deal with depression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Siti Maryam
"Keseimbangan tubuh pada lansia dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan keseimbangan fisik secara teratur untuk meningkatkan kekuatan otot ekstremitas bawah, daya tahan dan kelenturan sendi sehingga secara tidak langsung dapat mencegah terjadinya jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wilayah Pemda DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen Semu dengan desain nonequivalent pretest-postest with control group. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dan didapatkan 73 lansia sebagai responden dimana 36 lansia pada kelompok intervensi dan 37 lansia pada kelompok kontrol. Instrumen penilaian keseimbangan menggunakan skala keseimbangan Berg. Latihan keseimbangan fisik dilaksanakan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Analisis data menggunakan uji-t dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan tubuh lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan keseimbangan pada kelompok intervensi (p<0,05). Keseimbangan tubuh lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan keseimbangan fisik pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05). Gangguan keseimbangan terjadi pada kelompok kontrol dengan usia lebih dari 80 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan kurang melakukan aktivitas fisik. Ada pengaruh latihan keseimbangan fisik terhadap keseimbangan tubuh lansia (p<0,05) dimana pada kelompok intervensi terjadi peningkatan yang bermakna 7 item dari 14 item penilaian keseimbangan. Kebijakan panti terkait penerapan bentuk intervensi latihan keseimbangan tanpa mengabaikan aktivitas fisik yang telah ada dan memaksimalkan peran perawat dan petugas sosial diperlukan untuk meningkatkan keseimbangan dan mencegah risiko jatuh pada lansia.

Postural balance in older people can be improved by physical balance exercise regularly to improve muscle leg strength, endurance and joint flexibility, so the risk of fail can be prevented.This Research aimed to know influence of physical balance exercise at Panti Sosial Tresna Werdha in Pemda Region DKI Jakarta. A quasi experimental with nonequivalent pretest-postest with control group design were used in this study. Seventy three sample was taken by randomization, consist of thirtysix older people of interventions group and thirtyseven older people of control group. Instrument of balance assessment uses Berg Balance Scale. Postural stability exercise is executed 3 times a week for 6 week. Data analysis uses independent and dependent t-test and multiple linear regression. The result of the study showed that postural balance much better in older people after given balance exercise at intervention group (p<0,05). Postural balance much better in older people after given balance exercise at intervention group compared to control group (p<0,05). Balance disorder happens at control group with age more than 80 year, woman, and less conduct physical activity. There is influence of physical balance exercise to postural balance in older people (p<0,05) where at intervention group showed significant improvement on 7 of 14 items in the Berg Balance Scale. Panti policy caught in applying of intervention form balance exercise without disregard physical activity that already there is and maximize nurse role and social worker are needed to improve balance and prevent risk falls in older people."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26584
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>